bab iii najib.doc

2
 31 BAB III PEMBAHASAN Pada kasus ini seorang perempuan berusia 63 tahun datang ke UGD dengan keluhan terdapat benjolan besar dengan diameter ± 7-10 cm !eluhan ini dirasak an pasien sejak " tahun #ang lalu Pada peme ri ksaan $isik didapatkan %& 170'100 mm(g) *& +6 ,'mnt) & "" ,'mnt) t& 36)7 o .) //& 3 kg Pada s temporalis tampak benjolan padat ken#al tanpa ada perubahan 2arna kulit Pada kasus ini usia pasien 63 tahun akan dilakukan operasi dengan ekstirpasi Dari ha sil kunj ungan pr eoperasi da pat di ke tahui bah2a pa sie n termasuk dalam P 444 5nestesi #ang digunakan adalah G5 dengan intubasi Penggu naa n G5 dap at men#e babkan regurg itasi lambun g sehing ga pas ien harus puasa terlebih dahulu engingat operasi ini merupakan operasi elekti$ dan pasien dipersiap kan semaksimal mun gkin untuk menja lani opera si maka general anestesi bisa digunakan jika pasien menginginkan kondisi tidak sadar saat dioperasi Unt uk pe rs ia pa nn# a pas ie n di pua sa ka n mula i puk ul 00 00 Preme dikasi dilakuka n 1 jam sebelum opera si dimu lai bat premedikasi #a ng di beri kan #ait u pethidin " mg dan ida8olam ") mg di ruang  premedikasi dengan tujuan meredakan kecemasan dan ketakutan serta menenangkan pasien Pelaksanaan anestesi umum pada kasus ini meliputi& - 4nduksi 4nduksi standar  4ntra9 ena& a$ol 0 mg 4: ;merupakan obat induksi anestesi #ang cepat) didistribusi secara cepat da n el imin as i #an g ce pat < = $e nta n#l +0 mc g 4 :

Upload: muhammad-najib-abd

Post on 05-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

31

BAB IIIPEMBAHASANPada kasus ini seorang perempuan berusia 63 tahun datang ke UGD dengan keluhan terdapat benjolan besar dengan diameter 7-10 cm. Keluhan ini dirasakan pasien sejak 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan T: 170/100 mmHg, N: 86 x/mnt, RR: 22 x/mnt, t: 36,7oC, BB: 43 kg. Pada Os temporalis tampak benjolan padat kenyal tanpa ada perubahan warna kulit. Pada kasus ini usia pasien 63 tahun akan dilakukan operasi dengan ekstirpasiDari hasil kunjungan preoperasi dapat diketahui bahwa pasien termasuk dalam PS III. Anestesi yang digunakan adalah GA dengan intubasi. Penggunaan GA dapat menyebabkan regurgitasi lambung sehingga pasien harus puasa terlebih dahulu. Mengingat operasi ini merupakan operasi elektif dan pasien dipersiapkan semaksimal mungkin untuk menjalani operasi maka general anestesi bisa digunakan jika pasien menginginkan kondisi tidak sadar saat dioperasi.

Untuk persiapannya pasien dipuasakan mulai pukul 00.00. Premedikasi dilakukan 1 jam sebelum operasi dimulai. Obat premedikasi yang diberikan yaitu pethidin 25 mg dan Midazolam 2,5 mg di ruang premedikasi dengan tujuan meredakan kecemasan dan ketakutan serta menenangkan pasien. Pelaksanaan anestesi umum pada kasus ini meliputi:- InduksiInduksi standar ( Intravena: Safol 40 mg I.V (merupakan obat induksi anestesi yang cepat, didistribusi secara cepat dan eliminasi yang cepat) & fentanyl 80 mcg I.V (pelumpuh otot depolarisasi jangka pendek, mula kerja cepat dan lama kerja singkat); Inhalasi: Isoflurane 2 % (karena efek samping pada jantung dan curah jantung yang ditimbulkan lebih kecil dari pada halothane dan pulih sadar juga lebih cepat)

- Rumatan Rumatan standar (O2 6 Lpm (100%) plus anestesi inhalasi Isofluran 1-2%.)- Pengakhiran Pengelolaan pasien post operasi dan ekstubasi, kecuali pada pasien sulit intubasi yang memerlukan ekstubasi setelah sadar penuh.

Untuk mencegah obstruksi saluran nafas dipasang mayo dan intubasi apnea dengan ETT (Endo Tracheal Tube) setelah induksi dan preoxigenasi 8 liter per menit selama kurang lebih 5 menit. Selain itu juga dipasang infus kristaloid (RL) untuk menjaga kebutuhan cairan selama operasi yang meliputi stress operasi per jam, defisit puasa, kebutuhan cairan rumatan per jam dan perdarahan.Operasi dilakukan setelah anestesi berhasil, dilakukan ekstirpasi. Selama jalannya operasi dilakukan monitoring terhadap tingkat kedalaman anestesi, vital sign, EKG dan jumlah cairan yang masuk dan yang keluar. Setelah operasi selesai pasien ditempatkan di Recovery Room untuk monitoring vital sign sampai efek anestesi hilang dan pasien sadar.30