bab iii terbalu.docx
DESCRIPTION
laporan kpTRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Blok Diagram
Gambar 3.1 Blok Diagram pengontrol Speed Sensor Pada Turbin Gas
3.2 Gas
Gas adalah salah satu penggerak turbin yang digerakan oleh aliran gas panas
bertekanan tinggi.
3.3 SPEEDTRONIC Mark V
SPEEDTRONIC Mark V adalah sistem kontrol, proteksi serta monitoring
pada turbin yang telah dikembangkan oleh GE dan mewakili kesuksesan dari seri-
seri Mark V dalam sistem pengaturan. Tujuan sisem kontrol dan proteksi ini
adalah menghasilkan output yang maksimal untuk melindungi turbin.
(Prayitna, 2012. Pengontrolan Kecepatan Gas Turbin Generator Pada Mark V Controller di
PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang).
SPEEDTRONIC Mark V
Speed Sensor Turbin Gas
Turbin GasGas
Combustion Chumber
Compressor
Exhaust Frame
Air Inlet Section
3.3.1 Konfigurasi Kendali Mark V
Konfigurasi Kendali Mark V adalah sistem kendali turbin yang bersifat
programmable yang didesain sesuai dengan kebutuhan industri tenaga modern
untuk sistem turbin yang bersifat kompleks dan dinamis
3.3.2 Operator Interface Mark V Controller
Operator Interface Mark V Controller berfungsi sebagai upload, download,
monitoring maupun pengontrolon sehingga dengan interface ini seluruh aktivitas
dari Mark V kontrol panel bisa terwakili. Work Station Interface terdiri dari
serangkaian alat-alat, antara lain sebuah PC (Personal Computer), layar monitor
bewarna, Cursor Positioning Device ( Mouse, atau Trackball), keyboard
(QWERTY Keyboard) dan printer. Peralatan – peralatan tersebut dapat
menghubungkan antara operator dengan keadaan mesin atau work station
pemeliharaan lokal, baik itu pengamatan peralatan turbin, pengontrolan turbin,
pengamatan turbin maupun pemasukan data baru ke kontrol panel.
(Prayitna, 2012. Pengontrolan Kecepatan Gas Turbin Generator Pada Mark V Controller di
PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang)
3.4 Turbin Gas
Turbin Gas adalah suatu peralatan pembangkit tenaga putar mekanik,
tenaga tersebut diperoleh dari hasil pembakaran gas yang kemudian berekspansi
dengan kecepatan tinggi selanjutnya gas panas dengan kecepatan tinggi ini
digunakan untuk mendorong sudu-sudu dan akhirnya menghasilkan tenaga
putar pada rotor.
Gambar 3.2 Gas Turbin Generator di PT.Pupuk Sriwidjaja
Sumber : PT. PUSRI
3.5 Bagian – Bagian Gas Turbin
3.5.1 Tempat Udara Masuk (Air Inlet Section)
Disini terdapat beberapa komponen yang mengatur dan membersihkan
udara yang akan masuk kedalam Aksial Kompressor yaitu :
• Inlet House
Inlet House adalah tempat udara masuk yang didalamnya terdapat beberapa
peralatan pembersih udara seperti Inertia Separator Filter dan lain-lain.
• Inertia Separator
Udara yang mengandung debu dan parikel-partikel yang merugikan
turbin gas dibersihkan dengan meggunakan blower listrik yang dinamakan Inertia
Separator .
• Pre-Filter
Pre-Filter adalah penyaring udara yang dipasang pada Inlet House pada
bagian luar sebelum memasuki Main-Filter.
• Main-Filter
Main-Filter adalah penyaring udara bagian dalam pada Inlet House, udara
setelah lewat filter tersebut langsung masuk ke Aksial Kompressor .
• Inlet Bellmouth
Inlet Bellmouth adalah bagian yang berbentuk lonceng (Bell) disini udara
dibagi secara merata dengan melingkar memasuki ruang kompresor.
• Inlet Guide Vane
Inlet Guide Vane adalah blade yang dapat dibuka dan ditutup sehingga
jumlah udara yang masuk ruang compressor dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan energi yang diperlukan.
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
Gambar 3.3 Inlet House PT.Pupuk Sriwidjaja
Sumber : PT.Pupuk Sriwidjaja
3.6 Kompresor Aksial
Kompresor Aksial berfungsi untuk menyediakan udara bertekanan
tinggi untuk pembakaran, sehingga dihasilkan gas panas berkecepatan tinggi
yang diarahkan ke turbin dan mendorong sudu-sudu turbin. Udara yang
dihasilkan tersebut juga digunakan untuk pembatas, pendinginan dan penawar
(sealing, cooling and diluting).
Pada Kompresor Aksial tersebut terdapat 2 bagian yang dinamakan :
• Rotor
• Stator
3.6.1 Rotor
Rotor adalah bagian dari aksial kompressor yang berputar pada poros, rotor
tersebut mempunyai tingkat sudu-sudu yang mengkompres atau menekan aliran
udara secara aksial yang kemudian udara yang bertekanan 1 atm dinaikan menjadi
lebih kurang 7 kali, sehingga didapat udara yang bertekanan tinggi yang keluar
melalui Discharge Kompressor.
Gambar 3.4 Rotor
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.6.2. Stator
Stator adalah bagian casing dari turbin gas yang terdiri atas beberapa
bagian yaitu :
Gambar 3.5 Stator
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
• Inlet Casing
Inlet Casing adalah bagian casing yang mengarahkan udara yang masuk ke
inlet bellmouth dalam arah tegak lurus dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane,
pada inlet casing terdapat bearing no : 1.
Gambar 3.6 Inlet Casing
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
• Forward Casing
Forward Casing adalah bagian dari casing yang padanya terdapat 4 tingkat
compressor blade.
Gambar 3.7 Forward casing
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
• Aft Casing
Aft Casing adalah bagian dari casing yang padanya terdapat compressor blade
yang ke 5 sampai ke 10.
Gambar 3.8 Aft Casing
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
• Discharge Casing
Discharge Casing adalah bagian dari casing yang merupakan discharge dari
udara yang telah dikompres dan pada casing tersebut compressor blade yang
ke 11sampai ke 16.
Gambar 3.9 Discharge Casing
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.7 Ruang Bakar (Combustion Chamber)
Ruang Bakar (Combustion Chamber) adalah tempat dimana bahan
bakar dan udara dicampur kemudian dinyalakan oleh spark-plug, gas panas
yang dihasilkan merupakan energi yang diperoleh dari turbin gas. Komponen
yang terdapat pada ruang bakar adalah :
• Fuel Nozzles
• Combustion Liner
• Spark-Pulg
• Transition Pieces
• Cross Fire Tubes
• Flame Detectors
Gambar 3.10 Combustion Chamber
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.7.1. Fuel Nozzles
Fuel Nozzle berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam
Liner sehingga bahan bakar yang masuk sudah tersemprot dengan sempurna
ke dalam liner .
Gambar 3.11 Fuel Nozzles
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.7.2. Combustion Liner
Di dalam Combustion Chamber terdapat Liner yang berfungsi tempat
bercampurnya bahan bakar dan udara sehingga pembakaran yang terjadi
menjadi sempurna dan juga antara Combustion Can dan Liner terdapat
selimut udara sehingga panas pada Liner tidak langsung merambat pada
Combustion Can sehingga kepanasan Combustion Can tidak terlalu tinggi.
Gambar 3.12 Combustion Liner
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.7.3. Spark Plug
Spark Plugs adalah semacam busi yang memercikan bunga api ke
dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara bisa
terbakar, spark plug tersebut menyala dan mengeluarkan bunga api hanya
selama 60 detik.
Gambar 3.13 Spark Plug
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.7.4 Transition Pieces
Setelah api menyala pada semua Liner-Liner maka hasil ekspansi
pembakaran gas dengan kecepatan tinggi tersebut siap untuk mendorong sudu-
sudu Turbin Gas, sebelum disemprotkan ke sudu-sudu turbin tersebut maka uap
panas tersebut perlu dibentuk alirannya sehingga sesuai dengan ukuran yang
diinginkan, maka fungsi dari Transition Piece tersebut adalah membentuk aliran
panas tersebut sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin.
Gambar 3.14 Transition Pieces
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.7.5 Cross Fire Tubes
Pada setiap combustion chamber satu dan lainnya terhubung oleh Cross
Fire Tubes, sehingga sewaktu pertama kali terjadi pembakaran oleh spark-plug
hanya dua combustion chamber yang dinyalakan selanjutnya penyalaan akan
menjalar atau berpindah kepada combustion chamber yang lain melalui cross fire
tube tersebut. Jadi fungsi cross fire tubes adalah meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
Gambar 3.15 Cross Fire Tubes
(Pelatihan Gas TurbinControls PT.Pupuk Sriwidjaja)
3.7.6 Flame Detector
Flame Detector adalah instrument yang terpasang untuk memantau
keadaan pembakaran yang terjadi pada setiap turbin gas terdapat dua buah
flame detector, jika satu dari flame detector rusak speedtronic panel akan
memberitahukan dengan alarm “Flame failure or Lost of flame trouble" dan
turbin gas masih tetap berjalan dan jika flame detector telah diperbaiki
alarm tersebut akan hilang (bisa direset), tapi jika kerusakan dari flame
detector tersebut tidak diperbaiki dan jika yang satu lagi juga rusak maka
turbin gas akan trip dengan alarm "Lost of flame Trip" dan turbin gas akan
mati atau stop.
Gambar 3.16 Flame Detectors
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.8 Bagian Turbin (Turbine Section)
Pada bagian turbin inilah gas panas hasil pembakaran dengan kecepatan
yang tinggi mendorong bucket-bucket ini sehingga dihasilkan tenaga putar
mekanik yang berguna dihasilkan untuk menggerakan beban-beban baik
kompressor ataupun generator.
Komponen-komponen yang terdapat pada turbin adalah :
• Nozzle tingkat pertama (First Stage Nozzle)
• HP Turbin Bucket (First Stage Turbine, HP)
• Nozzle tingkat kedua (Second Stage Nozzle)
• LP Turbine Bucket (Second Stage Turbine, LP)
3.8.1 Nozzle Tingkat Pertama (First Stage Nozzle)
Uap panas dengan kecepatan tinggi yang keluar dari Liner dan telah
dibentuk oleh Transittion Piece, sebelum disemprotkan ke sudu-sudu turbin
perlu diarahkan sehingga tercapai posisi semprotan yang optimal maka
tercapai effisiensi yang diinginkan.
Gambar 3.17 Nozzle Tingkat Pertama (First Stage Nozzle)
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.8.2. Hp Turbine Bucket (First Stage Turbine, Hp)
HP Turbin Bucket inilah salah satu tempat sumber tenaga yang
dihasilkan oleh Turbin Gas, setelah terjadi pembakaran maka uap panas
dengan kecepatan tinggi dan juga bertekanan tinggi (HP=High Pressure)
setelah melalui transition piece dan First Stage Nozzle maka uap panas
tersebut mendorong HP Turbine Bucket ini dan menghasilkan Tenaga Putar
Mekanik pada poros Turbin Gas.
Gambar 3.18 Hp Turbine Bucket (First Stage Turbine, Hp)
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
Hp Speed Pick-Up
Setelah Turbin Gas berputar maka untuk mengetahui berapa revolusi
per menit putaran yang terjadi (rpm) maka pada HP Shaft dipasang alat
yang dinamakan HP Speed Pick-Up, dicantumkan HP karena Speed
Pick-Up tersebut dipasangkan pada HP Shaft, jadi gunanya Speed Pick-
Up adalah untuk mengirimkan sinyal-sinyal pulsa ke speedtronic panel
dan putaran dari HP Speed bisa diketahui.
3.8.3.Nozzle Tingkat Kedua (Second Stage Nozzle)
Sisa gas panas yang melewati HP Turbine Bucket masih mengadung
energi panas yang cukup tinggi, maka sisa panas tersebut diarah lagi
oleh Second Stage Nozzle dan siap untuk menggerakan LP Tutbine Bucket.
Gambar 3.19 Nozzle Tingkat Kedua (Second Stage Nozzle)
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
3.8.4. L.P Turbine Bucket (Second Stage Turbine, Lp)
Sisa gas panas yang telah digunakan untuk menggerakkan HP Turbin
Bucket dan setelah diarahkan lagi oleh 2 Stage Nozzle, tekanan sudah
rendah (LP= Low Pressure) masih bisa digunakan untuk menggerakan LP
Turbin Bucket.
Gambar 3.20 L.P Turbine Bucket (Second Stage Turbine, Lp)
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
Lp Speed Pick-Up
Setelah Turbin Gas berputar maka untuk mengetahui berapa
revolusi per menit putaran yang terjadi (rpm) maka pada LP Shaft
dipasang alat yang dinamakan LP Speed Pick-Up, dicantumkan LP
karena Speed Pick-Up tersebut dipasangkan pada LP Shaft, jadi
gunanya Speed Pick-Up adalah untuk mengirimkan sinyal-sinyal
pulsa ke speedtronic panel dan putaran dari LP Speed bisa diketahui.
Gambar 3.21 Lp Speed Pick-Up
(Pelatihan Gas Turbine Controls PT.Pupuk Sriwidjaja)
3.9 Exhaust Frame
Exhaust Frame adalah tempat pembuangan sisa pembakaran yang
terjadi, jadi gas panas yang masih tersisa setelah melalui semacam silencer
(peredam suara) dan tidak terpakai lagi diteruskan ke atmosphere dan disini
sisa panas yang d buang keatmosphere ini masih diukur dengan thermocouple
yang dipasang pada Exhaust Area.
Gambar 3.22 Exhaust Frame
(Anwar, Pelatihan Gas Turbin Controls PT. PUSRI.2011)
Gas panas yang keluar dari Exhaust Area ini diukur oleh Exhaust
Thermocouple dan hasil pengukuran tersebut dipergunakan untuk data
pengontrolan Temperature Control dan juga proteksi Temperature Trip, pada
exhaust area terdapat 18 buah thermocouple yaitu :
12 buah thermocouple sebagai Temperatur Control
6 buah thermocouple gunakan untuk Temperatur Trip
Gambar 3.23 Thermocouple
(http://www.mclarenelectronics.com/Products/Product/Thermocouple-Exhaust%20Gas)
3.10 Speed Sensor (Sensor Kecepatan)
Gambar 3.24 Sensor Magnetic Pickup (MPU)
Sensor kecepatan pada kontrol kecepatan putaran turbin gas memiliki prinsip
kerja yang sederhana. Sensor tersebut bekerja berdasarkan besar flux magnetic
yang dihasilkan dalam pick up. Besarnya flux magnetic tersebut akan sebanding
dengan perubahan jarak ujung pick up dengan rotor turbin. Bentuk dari rotor
turbin ini berupa gerigi-gerigi yang akan berputar saat turbin beroperasi.
Frekuensi tegangan yang dihasilkan oleh sensor pada gigi rotor akan sebanding
dengan kecepatan turbin. Jumlah gigi rotor pada rotor turbin adalah 60 buah.
Kecepatan rotor turbin tersebut diukur dalam rotation per minute (RPM) dengan
magnitude pengukuran tidak kurang dari 2 volt rms pada kecepatan 1000 rpm.
Tegangan yang dihasilkan ini merupakan sebuah fungsi yang sebanding dengan
kecepatan rotor.