13.bab iii

21
76 BAB III KONSEP ETIKA MURID DALAM MENCARI ILMU MENURUT KH. AHMAD MAISUR SINDY AT TURSIDY 1. Biografi KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy A. Riwayat Hidup KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy (selanjutnya disebut At- Tursidy) dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1925 di desa Tersidi RT dan RW : 04, kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 1 Nama At Tursidy diambil dari nama desa beliau yaitu Tersidi. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak serta ilmu dalam Islam baik. Ayahnya, KH. Sarbini adalah seorang yang dikenal oleh masyarakat sebagai ulama yang selalu teguh dalam memperjuangkan agama dan bangsa teerbukti dengan semangat beliau ketika melaan melawan penjajah. Kakeknya yaitu KH. Rofi’i juga seorang ulama yang wira’i. 2 At Tursidy Wafat pada bulan shafar tepatnya bulan Agustus tahun 1997 dalam usia 72 tahun di kediri jawa timur. Di makamkan di pondok pesantren Mahir Ariyyad Ringin Agung, Pare, Jawa Timur, sebuah pesantren yang didirikan oleh Syeh Nawawi. 3 1 Wawancara dengan KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy). Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 17.27 WIB. 2 Wawancara dengan KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy). Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 17.40 WIB 3 Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayah beliau yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh.Ketika berumur

Upload: fehlephi-ramadhan

Post on 01-Dec-2015

183 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 13.BAB III

76

BAB III

KONSEP ETIKA MURID DALAM MENCARI ILMU MENURUT KH.

AHMAD MAISUR SINDY AT TURSIDY

1. Biografi KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy

A. Riwayat Hidup KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy (selanjutnya disebut At-

Tursidy) dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1925 di desa Tersidi RT dan RW :

04, kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.1 Nama At

Tursidy diambil dari nama desa beliau yaitu Tersidi. Beliau dibesarkan

dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan

akhlak serta ilmu dalam Islam baik. Ayahnya, KH. Sarbini adalah seorang

yang dikenal oleh masyarakat sebagai ulama yang selalu teguh dalam

memperjuangkan agama dan bangsa teerbukti dengan semangat beliau

ketika melaan melawan penjajah. Kakeknya yaitu KH. Rofi’i juga seorang

ulama yang wira’i.2

At Tursidy Wafat pada bulan shafar tepatnya bulan Agustus tahun

1997 dalam usia 72 tahun di kediri jawa timur. Di makamkan di pondok

pesantren Mahir Ariyyad Ringin Agung, Pare, Jawa Timur, sebuah

pesantren yang didirikan oleh Syeh Nawawi.3

1 Wawancara dengan KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy).Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 17.27 WIB.

2 Wawancara dengan KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy).Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 17.40 WIB

3 Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, AbuZakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerahDimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayah beliauyang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajarbaca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh.Ketika berumur

Page 2: 13.BAB III

77

B. Pendidikan

At Tursidy mendapat pendidikan tingkat ibtida (pendidikan awal

setingkat sekolah dasar) oleh ayahnya sendiri yaitu KH. Sarbini, setelah

cukup dewasa KH. Sarbini mengantar putranya KH. Ahmad maisur sindy

kepondok pesantren di pondok Lirab kabupaten Kebumen Jawa Tengah,

yang pondok itu khusus akan ilmu alat yaitu Nahwu, Shorof, mantiq, bayan

dll. dari kecilnya beliau sangat cerdas jadi dalam menerima pelajaran selalu

mudah ditangkapnya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren lirab, KH.

Ahmad maisur sindy At Tursidy melanjutkan pendidikannya ke Pondok

pesantren tebu Ireng yang diasuh Oleh KH. Hasyim Asy’ari4 dengan melalui

jalan kaki dari rumahnya desa Tersidi kecamatan Pituruh Kab. Purworejo,

sepuluh tahun, Syaikh Yasin bin Yusuf Az-Zarkasyi melihatnya dipaksa bermain oleh teman-teman sebayanya, namun ia menghindar, menolak dan menangis karena paksaan tersebut. Syaikhini berkata bahwa anak ini diharapkan akan menjadi orang paling pintar dan paling zuhud padamasanya dan bisa memberikan manfaat yang besar kepada umat Islam. Perhatian ayah dan gurubeliaupun menjadi semakin besar.An-Nawawi tinggal di Nawa hingga berusia 18 tahun. Kemudianpada tahun 649 H ia memulai rihlah thalabul ilmi-nya ke Dimasyq dengan menghadiri halaqah-halaqah ilmiah yang diadakan oleh para ulama kota tersebut. Ia tinggal di madrasah Ar-rawahiyyah di dekat Al-Jami’ Al-Umawiy. Jadilah thalabul ilmi sebagai kesibukannya yangutama. Disebutkan bahwa ia menghadiri dua belas halaqah dalam sehari. Ia rajin sekali danmenghafal banyak hal. Ia pun mengungguli teman-temannya yang lain. Ia berkata: “Dan akumenulis segala yang berhubungan dengannya, baik penjelasan kalimat yang sulit maupunpemberian harakat pada kata-kata. Dan Allah telah memberikan barakah dalam waktuku.”[Syadzaratudz Dzahab 5/355]. Lihat, http://muslim.or.id/biografi/biografi-ringkas-imam-nawawi.html

4 Beliau dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal24 Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur danbeliau kemudian tutup usia pada tanggal 25 Juli 1947 yang kemudian dikebumikan di Tebu Ireng,Jombang, KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama yaitu sebuah organisasi massaIslam yang terbesar di Indonesia. KH Hasyim Asyari merupakan putra dari pasangan Kyai Asyaridan Halimah, Ayahnya Kyai Ashari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada disebelah selatan Jombang. KH Hasyim Ashari merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara. Darigaris keturunan ibunya, KH Hasyim Ashari merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir(Sultan Pajang). dari Ayah dan Ibunya KH Hasyim Ashari mendapat pendidikan dan nilai-nilaidasar Islam yang kokoh. Lihat. http://fimadani.com/kh-hasyim-asyari-sang-penjaga-islam-tradisional/

Page 3: 13.BAB III

78

tidak membawa bekal apapun kecuali uang benggol 5 yang didapat dari

orang tuanya. Selama berminggu-minggu dalam perjalanan menuju pondok

pesantren Tebu Ireng, beliau hanya makan 1 – 2 kali, bahkan hanya minum

saja, demikian itu berlanjut sampai ketika di pondok pesantren. Dalam

mencari ilmu Beliau bahkan sampai dirumahpun beliau ta’dzim sekali

kepada guru-gurunya dan dalam kehidupannyapun sederhana, bahkan sering

Tirakat dan puasa.6

KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy melanjutkan Pendidikannya di

pondok pesantren Jampes, Kediri, Jawa timur, kemudian disinilah beliau

mendirikan madrasah Mafatihul Huda yang santrinya sangat banyak hingga

ribuan.

Setelah mendirikan dan merintis Madrasah Mafatihul Huda, beliau

kemudian Melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren Benda, Pare,

Kediri Jawa Timur. Disinilah KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy mulai

mengarang beberapa kitab yang sebenarnya sudah ada angan-angan sudah

lama.diantaranya adalah kitab Tanbihu Al Muta’allim, kitab inilah karangan

beliau yang pertama dan terpopuler. KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy

kemudian pulang ke kampungnya di desa Tersidi karena pada waktu itu

terjadi penjajahan jepang.

5 Uang zaman penjajahan belanda-jepang berbentuk bundar dengan diameter 2 cm dansalah satu muka uang bertuliskan arab, uang ini dianggap oleh masyarakat dahulu hingga sekarangmempunyai keramat,atau bisa dijadikan sebagai orang jawa bilang ajimat keberuntungan.Wawancara dengan ibu Hj. Aminah. 04 januari 2012. Di Kesesirejo, bodeh, pemalang.

6 Wawancara dengan Istri KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy AtTursidy). Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul16-49 WIB.

Page 4: 13.BAB III

79

C. Aktivitas dan Kiprah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

Aktivitas mengajar KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy sudah

dimulai sejak di pondok pesantren Hingga sampai Akhir hayatnya yang

berhasil melahirkan ribuan Ulama, Kyai dan asatidz yang menyebar ke

berbagai pelosok tanah air. Bermula ketika diTersidi KH. Ahmad maisur

sindy sering sakit-sakitan terutama sakit mata, akhirnya bapaknya yaitu KH.

Sarbani menganjurkan untuk Tirah7 atau Pindah tempat ke Ringin Agung

(Pondok pesantren ayahnya dahulu yang didirikan oleh Syekh Nawawi Al-

Bantani). Disamping untuk kesehatan juga disini beliau belajar dan

mengajar. pada waktu masih dalam asuhan syekh Nawawi Al-Bantani

santrinya kurang lebih berjumlah 20.000 orang, setelah itu berkurang

menjadi 50 orang semenjak Syekh Nawawi Wafat. Kedatangan KH. Ahmad

maisur sindy menjadi keberkahan tersendiri disamping mengajar beliau

kemudian dijadikan menantu oleh keluarga pondok pesantren ringin Agung

yang akhirnya diamanati untuk menagsuh pondok tersebut. Dibawah asuhan

KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy pondok pesantren Mahir Ariyyadl

Ringin Agung Maju pesat, santrinya bertambah yang tadinya sekitar 50

orang hingga menjadi 6000 orang, jumlah tersebut bertahan hingga sekarang

yang di asuh oleh anaknya yaitu KH. Musib Maisur.

Pada zaman penjajahan jepang KH. Ahmad maisur sindy At

Tursidy mengajar dirumah tempat kelahirannya desa Tersidi, setiap

waktunya digunakan bersama santri-santri dari pagi hingga petang, di setiap

7 Adat orang jawa ketika ada seseorang yang sakit kemudian diobati masih belum jugasembuh, maka dengan jalan pindah tempat dengan Idzin Allah penyakit itu ikut pindah pula.

Page 5: 13.BAB III

80

malam hari beliau memimpin mujahadah atau dzikir bersama, dengan

masyarakat sekitar yang mengikutipun hingga ratusan orang. Karena

sempitnya tempat dan banyaknya murid kemudian beliau mendirikan

Madrasah dan pondok pesantren dirumahnya, yang mana sebagai wujud

nyata dari hasil pendidiknnya dan pengalaman yang tela beliau dapatkan

selama 20 tahun, dan selama ini masih berjalan sampai sekarang yang

diteruskan oleh putra beliau.

Salah satu gerakan sosial yang dilakukan Oleh KH. Ahmad maisur

sindy At Tursidy adalah berjuang melawan penjajah jepang. Beliau

mengajak masyaratnya untuk berjuang melawan penjajahan demi

merebutkan kemerdekaan republik Indonesia.

Mendirikan bersama-sama masayrakat masjid dan majlis ta’lim

dengan bergotong-royong denga masyarakat desa tersidi. Ketik dipesantren

jampes kediri beliau mendirikan madrasah Mafatihul Huda.

D. Akhlak dan Ibadah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

Ketulusan Niat disertai Ikhlas dalam segala amal dalam hal duniawi

maupun ukhrawi menjabarkan Akhlak Ahlu Al baiti (keluarga Nabi) dan

para sahabat yang mereka mencontohkan baginda nabi Muhammad SAW,

sifat Tawadhu atau Rendah Hati sangat tinggi telah menghiasi beliau.

Karena beliau paling tidak suka membagakan diri baik tentang ilmu, amal

dan ibadah, demikain itu beliau diwasiatkan kepada anak cucu dan santri-

santrnya.

Page 6: 13.BAB III

81

Dalam beribadah beliau Beristiqomah, baik itu shalat Fardhu atau

sunnah, Rawatib, Qiyamu Al laili dan ibadah yang lain, beliau hampir tidak

pernah meninggalkan walaupun dalam bepergian dan sakit. Segala sisi

kehidupannya, KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy selalu mengusahakan

untuk selalu benar-benar sesui yang digariskan agama.

Cintanya beliau kepada keluarga dan dzuriyah nabi (keturunan Nabi),

para sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, ulama, dan para guru-gurunya, itulah

bertanda ke ‘aliman dan keteguhan iman beliau.

Sifat wara’8 beliau yang besar, perkara yang meragukan dan syubhat

beliau tinggalkan sebagaimana meninggalkan perkara-perkara yang haram,

dalam penampilanpun beliaupun juga sederhana.

Sifat Ghirah Islamiyah dan fanatisme dalam beragama sangat kuat

dalam jiwa beliau. Konsisten dalam menegakan amar ma’ruf nahi munkar

misalnya, dalam memberikan ilmunya tidak lepas beliau selau menekankan

kepada budi pekerti khususnya bagaimana etika murid yang baik dalam

mencari ilmu, karenaa dewasa ini banyak kalangan pelajar pada ummnya

tidak menghiraukan etika dalam mencari ilmu, untuk itu pesan beliau adalah

yang terutama budi pekerti atau etika yang harus diutamakannya dalam

menacari ilmu, dengan berlandas etika yang baik insyaallah segala ilmu

akan cepat masuk dan bermanfaat.

8 Menurut abu Zakariya Al-anshari adalah menjauhkan diri dari subhat dan dari yang tidakmembawa kebaikan dalm kehidupan agama, walaupun halal. Imam Al-Qusyairi mengutipperkataan Ibrohim bin Adham yang mengatakan bahwa wara’ adalah meninggalkan yang subhatdan sega yangtidak menjadi kepentingan, yaitu yang berlebih-lebihan. Lihat, Drs. Supiana dan M.Karman, Mater Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.227

Page 7: 13.BAB III

82

E. Karya-karya KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

Kaya-karya KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy sebenarnya banyak

sekitar 25 kitab yang sudah terbit, akan tetapi putranya yaitu KH. Munif

Maisur hanya menyebutkan 5 kitab, diantaranya :

1. Tanbihu Al Muta’allim (Karangan yang pertama dan terpopuler)

2. Tadzribunnujaba’

3. Nailul ‘Amal Fii Qowa’idul ‘i’lal

4. Tanbidzul Bayan

5. Tamridz

Yang semuanya dalam bahasa arab, dan ada yang diterjemahkan

dalam bahasa arab pegon. Kesemua karangan beliau lebih banyak dikarang

ketika masih di Pondok pesantren Bendo Pare, kediri jawa timur, termasuk

Kitab Tanbihu Al Muta’allim.dan tidak sedikit dari kalangan intelektual

mengalih bahasakan dari kalarangan beliau termasuk dari malaisya dan

Dosen IAIN Walisongo Semarang.

F. Guru-guru KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

Dalam menimba ilmu KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy banyak

berguru kepada ulama di antaranya :

1. KH. Sarbani (orang tua sendiri)

2. KH. Ibrahim ( pengasuh Ponpes Lirab Kebumen)

3. KH. Hasyim Asy’ari (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng)

Page 8: 13.BAB III

83

G. Anak-anak KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

Didalam mendidik 4 orang anaknya, KH. Ahmad maisur sindy At

Tursidy sangatlah disiplin, sehingga anak-anaknya menjadi orang yang

‘allim dan menjadi pemuka di masyarakatnya, Diantaranya adalah :

1. Nyai Hj. Sri Rofah

2. KH. Munif Maisur

3. KH. Musib Maisur

4. KH. Khamid Maisur

H. SekilasTentang Kitab Tanbihu Al Muta’allim

KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Lahir di Purworejo dan

dibesarkan dalam lingkungan yang agamis, beliau sangat tekun beribadah

dan mengamalkan ilmunya dengan niat tulus dan ikhlas. Sebagai seorang

pendidik di madrasah, pondok pesantern dan masyarakat, beliau sangat

memperhatiakan masa depan anak didiknya dan masa depan umatnya,

karena masa depan umat atau bangsa terletak pada pemuda.

Pentingnya etika dalam kehidupan manusia baik individu maupun

kehidupan masyarakat, KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy berharap

kepada para orang tua atau wali murid dan para guru untuk memperhatikan

budi pekertinya, karena menurut KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy

memelihara adab atau etika terhadap murid merupakan kewajiban.9 Dengan

cara mengawasi dan memperhatikan tingkah laku putra-putri dan anak didik

9 Ahmad Maisur sindy At Tursidy, Tanbihu Al-Muta’allim, ( Semarang : Maktabah Toha Putra,1418 H ), hlm. 2

Page 9: 13.BAB III

84

yang menjadi tanggung jawab kita semua, menanamkan tingkah laku yang

lahir dilubuk hati mereka dan menjauhkan mereka dari tingkah laku yang

tercela agar mereka menjadi orang yan terdidik dan beradab, yang berguna

bagi nusa dan bangsa.

Melihat kondisi kebutuhan pada dewasa ini dalam semua kalangan,

khususnya para Tholabul ilmi, Kemudian KH. Ahmad maisur sindy At

Tursidy mengarang kitab Tanbihu Al Muta’allim, beliau mengarang kitab

ini atas dukungan dari banyak pihak terutama gurunya yaitu KH. Hasyim

Asy’ari. Karena kebanyakan dari isi kitab ini dinukil dari maqolah-nya

KH. Hasyim Asy’ari.

Kitab Tnbihu Al-Muta’allim Sebagaimana umumnya kitab kuning (

turats ), pembahasan terhadap masalah pendidikan beliau lebih

menekankan terhadap etika, kitab Tanbihu Al Muta’allim ini secara

keseluruhan terdiri dari 1 jilid dan terdapat 32 halaman, serta

keseluruhannya merupakan suatu nadlom-nadlom atau syair-syair arab

berbahar Thowil, yang kemudian di syarahi dengan bahasa jawa atau arab

pegon disertai catatan kaki yang diterjemahkan dalam bahasa jawa salaf ,

bait syair berjumlah 55 bait yang berisikan tentang etika yang mulia

terutama etika murid dalam mencari ilmu.

Page 10: 13.BAB III

85

2. Konsep Etika Murid Dalam Mencari Ilmu Menurut KH. Ahmad Maisur

Sindy At Tursidy Dalam Kitab Tanbihu Al Muta’allim

Pemikiran KH. Ahmad Maisur sindy mengenai konsep etika murid

dalam mencari ilmu tertuang dalam kitab Tanbihu Al Muta’allim (peringatan

bagi para pelajar), dalam karyanya itu beliau membagi persoalan menjadi 7

Sub Bab Tentang Etika yang harus dimiliki oleh murid, diantarnya yaitu :

1. Etika-etika sebelum meghadiri majelis ilmu

2. Etika-etika didalam tempat ilmu

3. Etika-etika sesudah belajar

4. Etika-etika pada diri sendiri

5. Etika-etika kepada kedua orang tua

6. Etika-etika kepada kepada guru

7. Etika-etika kepada Ilmu

Inilah Secara garis besar etika-etika yang harus diperhatikan oleh Murid dalam

kitab Tanbihu Al Muta’allim.

Dalam mencari ilmu seorang murid harus memperhatikan etikanya,

KH. Ahmad maisur sindy menyimpulkan 28 etika dalam kitab Tanbihu Al

Muta’allim, etika-etika tersebut teringkas dalam nadham-nadham dan menjadi

7 sub bab, diantara etika-etika tersebut adalah :

1. 10الحضورقبلاألداب (etika-etika sebelum belajar).

فعالكماتطهرعلممجلس* ١١حضرااذاينبغىالعلملطالب

10 Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit, hlm. 3

Page 11: 13.BAB III

86

“ Alangkah baiknya seorang murid apabila akan datang ketempat majlis

ilmu dalam keadaan suci “

جمالجاوقدواستياكتطيب* طهرتوقدنظيفةثيابلبس

“ memakai pakain yang bersih dan suci, memakai wangi-wangian dan

bersiwakan, supaya ketika sudah datang ditempat ilmu dalam keadaan

sudah bagus dan rajin”

١٣كمالحاضرايكونكيتعلم* لدىاليهمحتجهوما١٢يعد

“mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan didalam belajar, agar

ketika sudah ada didalam pembelajaran sudah sempurna dan tidak ada

lagi kekurangan baik alat tulis maupun yang lainnya”

2. 14التعلممجلسفىاألداب (etika-etika didalam tempat ilmu).

١٥قبالقديعتادالءقبارزن* بمكاهيبةوقارفيوليجلسن

“seorang murid harus duduk dengan tenang didalam belajar,

menghormati guru dan ilmu, didalam majlis ilmu murid duduknya harus

beradab artinya posisinya tidak kejauhan dan tidak pula terlalu dekat

dengan guru, disertai istiqomah, menghadap guru dan qiblat”

11 شرعاذلكيطلباىالخوينبغ. حضورهاراداى12 ينبغفاعلتطهرعلىعطفاباالنصب13 حضورهاى, ماضفعل14 Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit, hlm.515 )م(نحوهاقبل: قبال–قبل

Page 12: 13.BAB III

87

سأال١٦وفيقهتالنبىصالةثم* بحمدلةمجلسايختميفتح

“Etika seorang murid apabila memulai belajarnya harus membaca

bismillah, Hamdalah, dan shalawat kepada Nabi dan sahabat-Nya, serta

meminta kepada Allah Akan Taufiq-Nya dalam ilmu, bacaan itu demikian

dilakukan apabila selesai belajar”

١٨شكالمابالتقييديكتبالفهم* ١٧معتنيايلقيهشيخهلمايصغي

“seorang murid harus fokus terhadap pelajaran yang sedang diajarkan

oleh guru, untuk memperoleh kepahaman, dan menulis sesuatu yang

belum dipahami oleh murid”

3. 19االنصرافبعداألداب (etika-etika sesudah belajar).

منتقالالضميرالىيكونحتى* يراجعهانفا٢٠فالدرسيعود

“setelah Murid selasai dari belajarnya, etika yang bagus adalah membuka

kembali pelajaran yang baru saja dikaji, supaya dapat pelajaran tersebut

sudah benar-benar masuk didalam hati”

16 العلمالىتوفيقهاهللاسأل17 يصغىعلفامنحال18 التبساى19 Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.520 كذاللضرورةالياءبحذفو شئكلقبلاي

Page 13: 13.BAB III

88

انعقالقدالصدرفىحلألنحفظا* جددهالثانحضورقبلكذاك

“seperti itu juga dilakukan apabila ketika akan mulai belajar, supaya

pelajaran benar-benar terikat di dalam Hati”

4. 21النفسيةاألداب (Etika-etika pada diri sendiri).

مرتحال٢٣للمعال٢٢المادبعالى* الخلقبحسنمستعمالوليك

“Dan etika seorang murid pada diri sendiri adalah harus mempunyai budi

pekerti yang baik dan luhur tata kramanya”

مشتغالوالدينأمورالدنياأعلى* طلبفقدبالشرعالعلمطلبمن

“karena barang siapa yang disibukan mencari ilmu syari’at, maka

sungguh kesibukannya itu merupakan lebih luhur-luhurnya perkara dunia

dan Akhirat”

صقالطويه٢٤يستنراالته* وملبسهحالمطعمهوليك

21 Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.822 ألدبسميمصدردبمأجمع23 واألدبالحسنبالخلقاىحسنعلىعطف24 لفواألالصداءعنجاليااي. قدبتقديرحليةوصقال.قللبهاىيستنركذلكامرهكانفاناى. المقدرةألنجواب

الخففهكدالتونونعنعوض

Page 14: 13.BAB III

89

“segala sesuatu yang dimakan dan dipakai Seorang peserta didik seperti

halnya Alat perlengkapan belajar harus benar-benar halal, karena

perkara inilah yang menyebabkan terang dan bersihnya Hati”

نزالصدا٢٦مأثم٢٥المأثمعن* ويجتنبامباحاتوليقللن

“seorang peserta didik harus menjauhi perkara yang Mubah, dan

menjauhi segala perbuatan yang mengantar kepada dosa, karena

walaupun dosa kecil satu saja, itu dapat menyebabkan kotornya hati”

حمالووسعة٢٧عزةمعالعلم* طلبامناليفلحادريسرابنقال

“Ibnu idris (Imam Syafi’i) berkata : seseorang yang mencari ilmu Tidak

akan mendaat keberuntungan, apabila memuliyakan badan dan luasnya

ma’isyah”

5. 28الوالدينمعاألداب (etika-et ika kepada kedua orang tua).

انتقالبعدمامنمهدياوداعيا* مجتهدالولديهبراوليك

25 ثمااليقتضىمافعلبهاردثممأاجمع26 خيرالوسعوالصدأمنهاايمبتداالخطيءةبهارد27 منولكنالعيشووسعةالنفسبعزةالعلمطلبمناليفلح:عنهاهللارحمهالشافعيقال: العيشووسعةالنفسعزةاي

.اهــ. العلموخدةالمعيشةوضيقالنفسبذلةطلب28 Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.10

Page 15: 13.BAB III

90

“Orang yang mencari ilmu harus membuat bagus kepada kedua orang

tua, dan apabila orang tua sudah meninggal dunia supaya mengirim do’a

dan amal yang baik”

6. 29الشيخمعاألداب (etika-etika kepada kepada guru).

قبال٣٠مفلحايكونكيرجحانه* معالمعلملةبجالوليعتقد

“seorang murid harus memuliakan dan meluhurkan guru, supaya menjadi

orang yang beruntung kelak di masa depan”

الفضالمنيكنمخلصاتعظيمه* وكذاأستاذهرضاوليتحر

“murid harus benar-benar memperoleh ridhonya guru, dan sungguh

harus memuliakan guru dengan ikhlas, karena demikian itu merupakan

salah satu sebab murid menjadi orang yang utama”

عالمنهتعلمونمنضعواتوا* رفعاهريرةأبىمنألبيهقى

“Imam Baihaqi menyeritakan hadits marfu’ dari sahabat Abi Hurairoh RA

: tawadhu atau rendah dirilah kalian semua kepada orang yang

mengajarkan kamu”

29 Ibid., hlm.1030 اهــ. يفلحالاستاذهجاللةيعتقدالمنيقولونالسلفسمعتيوسفقال

Page 16: 13.BAB III

91

ولىاألميرمهابةمثلـــراهم* ابــمهابةالمغيرةعندوكان

“dan ada pada diri Syekh Mughiroh itu takutnya kepada syekh ibrohim,

seperti halnya takutnya kepada seorang raja”

فعالمنانتفاعيحرمانخشية* خلللهفاءنهاليضجرنه

“Seorang murid harus konsisten dan tidak boleh membuat bosan kepada

guru, karenahal demikan dapat membuat lemahnya kepahaman dan

rusaknya budi pekerti”

نزالبهعذرامعلنادخوله* تعذرمناذامستأذناوليك

“Seorang murid harus meminta izin kepada guru apabila ada halangan

dan tidak hadir, kemudian menjelaskan halangan tersebut”

7. 31العلممعاألداب (Etika-etika terhadap Ilmu).

عطالاتىبراحة٣٣ينلهولم* ٣٢الحصالالتحصيلفىالجهدوليفرغ

“salah satu etika murid dalam menuntut ilmu adalah selalu semangat di

dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang di harapkan,karena ilmu

tidak akan di dapat hanya dengan berpangku tangan.

31 Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.1432 حصلانالىاى33 اوالبقاء. اتىمفعولعطلةجمعففتحبضماوبفتحتينعطالقولىوالجسمبراحةالينالعلمكثيرابىبنيحيقال

تعجزوالهللاباوالستعنينفعكماعلىاحرصمرفوعاهريرةابورويفقدسواءكلعلىوالمعنىاتىفاعلمنحالبضمتين

Page 17: 13.BAB III

92

شمالالذيومعانىاعربه* وكذالغتهلفظهوليعرفن

شكالالذىوكتبةلحفضهـــقنا* ومتـــــالجميعمحققوفهمانطقا

“bagi seorang murid di anjurkan untuk mengetahui secara mendalam

tentang lafadz,gaya bahasa,susunan kalimat,serta makna-makna yang

terkandung di dalam satu disiplin ilmu dan harus bisa memahami secara

detail bahkan ia di anjurkan untuk menghafal dan menulis perkara-

perkaara yang di anggap sulit.

وال٣٥وجاءالنفساتعبسماعه* كتابتهعلىمقتصراكان٣٤من

“sebab orang yang menuntut ilmu hanya dengan cara mendengar dan

menulis tanpa memahami makna-makna dan bahasa serta susunan

kalimat di dalam suatu cabang ilmu maka ia hanya akan mendapatkan

rasa lelah dan tidak mendapatkan hasil yang di harapkan.

الفضالقالهالعلومحياةهبي* بالمذكرةعلمأهل٣٦وليبحثن

“di dalam proses menuntut ilmu langkah yang sesuai dengan etika dan

moral di dalam belajar adalah mudzakarah dengan orang-orang yang

ahli di bidang ilmu pengetahuan karena ilmu bisa hidup melalui

muzakaroh”

34 المذكورالمعرفةمرالالعلةقعموفى35 بطاءلنالوالجاءوقداى36 وقال. القرأنقرأمنافضلالحديثمذاكرةالحدرىسعيدابووقال. مذاكرتهصيانهفانالحديثتذكروا: مسعودابنقال

ليلةاحياءمنخيرالعلممذاكرةعباسابن

Page 18: 13.BAB III

93

أمالينلمهالمسألةبعدمن* لةبمسأبتدريجوليحفظنه

٣٨عماليضعجملةالعلميفوته* طلبفقد٣٧جملةالعلمطلبمن

“dan juga bagi murid yang sedang menghafal suatu pelajaran sebaiknya

dengan cara sedikit demi sedikit karena dengan cara inilah ilmu bisa di

dapat,sedangkan orang yang mencari atau menghafal ilmu dengan sistem

borongan ia akan kehilangan semua ilmu yang sudah di dapat dan sia-sia

di dalam hafalan”

عطالفماحقوقهامنلهابما* ليفىموزعاأوقاتهوليك

“waktu yang di miliki murid haruslah di bagi secara teratur supaya semua

aktifitas yang di lakukan bisa berjalan dengan lancar”

٤٠ملالكساليعادىمكانااألشيا* ٣٩احداجاعاللألمورمرتبا

“dengan cara membuat jadwal aktifitas yang di lakukan,melakukan suatu

perbuatan sesuai pada tempatnya serta menghindari rasa malas dan

bosan”

العقاليدرككىمغتنماسحرا* بمطلعةليالوليكثرالدرس

37 لةمسأالعلمكيدر وانماجملةالعلمباتهجملةالعلمطلبمنالزهرىقال. طلبفاعلمنحليةالجملة38 )م(اعمالهيصنعوالتقديرالفاعلعنمحولتمييز39 بهمخصوصامكانااحداالشياءاى40 النهىمنالمطلوبهوالذىالنشاطعنينشأألنهالكسلعنالمللاخرتوانما. بذاتهامذمومتانمتغايرتانصفتانهما

)م(الغفلةبعدويالتيقظيورثذلكالنمرتباقولى. االعماليقطعوالمللاالقدامالىيدعوفالكسلدومهااالموراوخير. الكسلعن

Page 19: 13.BAB III

94

“bagi murid yang ingin ilmunya seperti ulama di anjurkan baginya untuk

memperbanyak belajar di waktu malam dengan cara mutholaah”

قدسهالانكانتساهلهعلى* تحملهالحفظفىوليحذرالحرصا

“etika seorang murid terhadap suatu ilmu adalah tidak berpindah-pindah

dalam menghafalkan suatu pelajaran dan jangan menganggap remeh

terhadap apa yang dihafalkan, karena merasa yang dihafalkan itu

mudah”

٤١نزالدونهممنالعلمأخذهمن* الطلبفىالكبرالحياءاليمنعنه

“janganlah malu-malu di dalam mencari ilmu serta jangan sombong

setelah mendapakan ilmu terhadap orang-orang yang di bawahnya baik

dari segi usia maupun kemampuannya”

جبالسالصاعداالماءوالــبر* والمتكبــمستحيالعلمينل٤٢لم

“seorang pemalu dan orang yang sombong tidak akan mendaptkan ilmu

sebagaimana air tidak akan mengalir ke tempat yang lebh tinggi”

طوتالبقىالجهلذللففىعة* ساالتعلمذلمحتمالليس٤٣من

41 غيرهاوسناونسبمن42 )م(االية. يتكبرونالذىناياتىعنسأصرف: تعالوقال. متكبروالمستحيالعلمالينال: المجاهدعنالبخارىذكر43 الدهرمدىاي: وطوال. اهـ, ابداالجهلذلفىباقىساعةالتعلمذليحتمللممن: قالاالصمعىعنالبيهقىروى

Page 20: 13.BAB III

95

“barang siapa yang tidak menanggung rasa hinanya ilmu dalam segejap,

maka ia akan menanggung hinanya kebodohan selamanya”

سفالالدناعرضيردلممخلصان* يكوبحيثالعلم٤٤نيةوليصلحن

٤٥جزاللهومدحهماالناســظيم* تعــسةالريامحبةعنمبتعدا

“bersihkanlah niat dengan sebaik-baiknya didalam mencari ilmu dengan

cara tidak mengharapkan dunia yang rendah, serta menjauhi cinta

terhadap pangkat dan kemuliaan dihadapan manusia diiringi dengan

pujian-pujian dari orang-orang yang disekelilingnya”

جالالجنانيجدعرفلمالدنااال* طلبوماهللالعلمطلب٤٦من

“barag siapa yang mencari ilmu karena Allah, maka ia akan mendaptkan

Ridha-Nya, dan barang siapa yang mencari ilmu karena dunia maka ia

tidak akan mencium wanginya surga”

خيالبهويباهيبهءـــي* ويرابهيماريان٤٧وليحذرن

44 العلمطلبفىنيتهاي45 )م(خزالتهحالفىلهومدحهم: والتقديرقدبتقديرلهضميرمنحالية46 بهليصيبااليتعلمهالاهللاوجهبهيبتغىمماعلماتعلممنمرفوعاعنهاهللارضيهريرةابىحديثعنداودابوروى

منجملةمنخرجاىوجال. طلبفاعلمنحاليةطلبوما. العلممنحالوهللا. القيامةيومالجنانعرفيجدلمالدنيامنعرضامنهخرج: بلدهمنـــجال. الجنانعرفوجد

47 وتتركه. بههىتباوالبهوالترائىبهلتمرىتتعلمال: لثالثتتركهواللثالثتتعلمال: قالعنهاهللارضىعمرعنروى)م. (اهـ. بجهالةرضاوالمنهزهادةوالطلبهمنحياء

Page 21: 13.BAB III

96

“Larangan keras bagi seorang murid berdebat dan memamerkan ilmunya

serta membanggakan pengetahuannya, dan menganggap dirinya itu besar

(sombong)”

فضالماواألدابالعباداتعلم* جملمنسمعبما٤٨وليعملن

عمالاتىارداهمن٤٩لحفظها* وصالسببالعلومزكاةفذا

“Hendaklah mengamalkan terhadap apa yang telah didengar dari

beberapa ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ibadah, etika dan Akhlak,

karena dengan semua itu bisa membersihkan semua ilmu-ilmu yang

didapatkan dan menjadi lantaran tercapainya segala sesutau yang

dihafalkan, bagi orang yang ingin menghaflakan suatu ilmu maka

amalkanlah ilmu tersebut”

بخالماهللاكلمةولوبه* ظفرااذاالعلمالى٥٠شدنولير

“berilah petunjuk terhadap orang lain dengan ilmu apabila ia telah

mendapatkan ilmu walaupun satu kalimat karena Allah, dan janganlah

menjadi orang yang bakhil terhadap ilmu”

48 اهلهمنتكنمرةولوبهفاعملالخيرمنشئبلغكاذا: المالئىقيسبنعمرقال49 منفضيلةذاتكانومااىفضالما: وقولى. بهافليعملالعلومحفظارادمناى. الخاردهمن: الىبمعنىالالم

العاطفبحذفالعباداتعلىعطفاالعمال50 الىوفقنااللهم. اهـ. السلطانيتبعاوينسىاوعلمهفيذهبيموتاناما: ثالثابتلىبالعلمبخلمن: المباركابنقال

)م. (امينالصوابطريق