bab iii - jembatan

12
BAB III METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BAJA A. Umum Jembatan rangka (truss bridge), tersusun dari batang-batang yang dihubungkan satu sama lain dengan pelat buhul, dengan pengikat paku keling, baut atau las. Batang batang rangka ini hanya memikul gaya dalam aksial (normal) tekan atau tarik, tidak seperti pada jembatan gelagar yang memikul gaya- gaya dalam momen lentur dan gaya lintang. Gambar Jembatan Rangka Baja Jembatan pada umumnya terdiri dari bagian- bagian: 1. Bangunan atas

Upload: edoelnatannapitupulu

Post on 19-Jan-2016

524 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

BAB III

METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BAJA

A. Umum

Jembatan rangka (truss bridge), tersusun dari batang-batang yang dihubungkan satu sama

lain dengan pelat buhul, dengan pengikat paku keling, baut atau las. Batang batang rangka

ini hanya memikul gaya dalam aksial (normal) tekan atau tarik, tidak seperti pada jembatan

gelagar yang memikul gaya- gaya dalam momen lentur dan gaya lintang.

Gambar Jembatan Rangka Baja

Jembatan pada umumnya terdiri dari bagian- bagian:

1. Bangunan atas

2. Bangunan bawah (abutment)

3. Pondasi

4. Andas/tumpuan

5. Oprit

6. Railling / sandaran

Gambar Bagian – Bagian Jembatan Rangka Baja

B. Bagian – Bagian Jembatan

1. Pondasi

Pondasi adalah bagian struktur yang berada dibawah jembatan dan berfungsi

meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah keras.Setelah diadakan analisis

pendahuluan dan dengan mempertimbangkan kondisi tanah dasar serta beban yang

didukung,maka proyek ini memilih pondasi Tiang Pancang

2. Abutment

Abutment atau kepala jembatan merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung

bangunan atas dan juga sebagai penahan tanah. Pada proyek ini bagian abutmen

menggunakan struktur beton bertulang sesuai dengan mutu spesifikasi kerja.Adapun

fungsi abutmen ini antara lain:

Sebagai perletakan balok jembatan atau beam.

Sebagai perletakan plat injak.

Sebagai penerus gaya-gaya yang bekerja pada struktur atas ke pondasi.

Sebagai penahan tekanan tanah aktif.

3. Oprit Jembatan

Oprit jembatan berfungsi untuk melandaikan jalan yang menuju dan meninggalkan

jembatan sehingga pada waktu memasuki jembatan tidak terlalu menanjak. Perencanaan

oprit dibuat seekonomis mungkin sehingga dari segi biaya rendah serta segi estetikanya

memenuhi syarat keindahan.

C. Jenis- Jenis Jembatan Rangka Baja

1. Allan Truss

2. Bailey Bridge

3. Lattice truss(Town’s lattice truss)

4. Fink Truss

5. Pratt truss 

6. Waddell truss

7. Warren (non-polar) truss 

D. Metode Pelaksanaan

Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi jembatan baja adalah:

1. Pekerjaan Galian Struktur

Sebelumnya dilakukan pemasangan bowplang untuk acuan dimensi dan kedalaman

galian. Galian dilakukan secara mekanis dengan alat excavator. Buangan hasil galian

dimasukkan ke dump truck dan dibuang dilokasi yang disetujui. Penggalian dilakukan

sampai dengan elevasi bagian bawah Abutment dengan ukuran yang memadai untuk

lokasi kerja crane pemancangan.

2. Pekerjaan Pondasi

a. Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak.

b. Pemancangan

c. Pengujian Pembebanan Pada Tiang dengan diameter ≤ 600mm dan ≥ 600mm

3. Pekerjaan Abutment

a. Pekerjaan abutment dikerjakan setelah pekerjaan pemancangan dan pemotongan

tiang pancang selesai.

b. Tiang pancang disisakan dengan ketinggian 1,5 m dari elevasi dasar abutment.

Dilakukan pemecahan pada bagian kepala tiang yang berada di atas elevasi dasar

abutment.

c. Melakukan perataan tanah sesuai dengan elevasi di bawah lantai kerja Abutment,

diikuti dengan pemadatan tanah dengan alat Stamper.

d. Membuat lantai kerja Abutment dengan beton K125 dengan tebal 10cm dan dimensi

(Lebar dan Panjang) lantai kerja ditambah 10cm pada tiap sisi Abutment.

e. Penuangan beton dilakukan secara merata dengan tebal 10cm dan dilakukan

finishing permukaan lantai kerja hingga permukaan lantai kerja rata dan tidak ada

genangan air.

f. Melakukan pemasangan marking/tanda dengan cat di atas lantai kerja sesuai dengan

panjang dan lebar tapak Abutment.

g. Melakukan pemasangan besi yang telah difabrikasi sebelumnya mengikuti

marking/tanda yang telah dipasang di atas lantai kerja.

h. Melakukan pemasangan bekisting mengikuti marking/tanda pada lantai kerja dan

disokong dengan skoor kayu dengan jarak yang cukup agar bekisting kuat, kokoh

dan tegak.

i. Setelah dilakukan pengecekan besi, bekisting, bahan-bahan, peralatan serta tenaga

kerja yang cukup, maka pengecoran dapat dilakukan.

j. Sesuai dengan bentuk Abutment, maka pengecoran dilakukan dengan 3(tiga) tahap

sebagai berikut:

Gambar Abutmen Jembatan

k. Pengecoran abutment menggunakan beton yang telah ditentukan dalam spesifikasi

teknis

l. Penyambungan beton tahap I dan Tahap II dilakukan dengan menggunakan Bonding

Agent (Sika Bon) yang dilumuri diatas permukaan beton lama, sebelum beton baru

dituangkan

m. Setiap setelah pengecoran selesai selalu dilakukan curing/perawatan beton dengan

cara disiram air atau dengan ditempeli karung goni yang telah dibasahi

n. Pembongkaran bekisting sisi abutment dilakukan setelah minimal 2(dua) hari setelah

selesai

Pengecoran

4. pekerjaan Pemasangan Rubber Bearing / Elastomerik

a. Setelah pengecoran Tahap II Abutment, dilakukan pemasangan Rubber Bearing yang

dicor diatas kepala Abutment.

b. Pemasangan Rubber Bearing ditempatkan pada besi Dowel yang telah dicor pada

saat pengecoran kepala abutment

c. Pemasangan Rubber Bearing diikuti dengan pengecekan elevasi serta center line

Rubber Bearing agar sesuai dengan gambar

5. Pekerjaan Pemasangan Linkset

6. Pekerjaan Pemasangan dan Perakitan Jembatan Metode Kantilever

1) Letakkan cross girder pertama dan kedua yang telah terangkai dengan diafragma

2) Pasang bottom chord pertama

3) Lalu pasang stinger

4) Kemudian, pasang diagonal pertama dan diagonal kedua, dan terbentuklah

segmen pertama.

5) Ulangi lagi pemasangan cross girder ketiga dan keempat, untuk segmen kedua

6) Lalu pasang diagonal ketiga

7) Setelah itu, pasang top chord pertama dan diagonal ke empat

8) Lalu pasang top chord kedua

9) Setelah itu pasang wing bracing

10) Ulangi tahapan tersebut hingga mencapai abudmen kedua

a. Perakitan bentang kantilever

b. Jacking dan pemasangan Elastomerik Bearing

c. Pembongkaran Link set

d. Detail sambungan

7.