bab iii-studi banding

32
Laporan AKHIR MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC) STUDI LITERATUR DAN STUDI LITERATUR DAN STUDI BANDING STUDI BANDING 3.1 Tinjauan Literatur 3.1.1. Definisi dan Pengertian Kawasan Industri Menurut National Industrial Zoning Commitee’s (USA) 1967, yang dimaksud kawasan Industri atau sering juga disebut Industrial Estate adalah sebuah kawasan industri di atas tanah yang cukup luas, yang secara administrasi dikontrol oleh seorang atau sebuah lembaga yang cocok untuk kegiatan industri, karena lokasinya, topografinya, zoning- nya yang tepat, ketersediaan semua infrastrukturnya (utilitas), dan kemudahan aksesibilitas transportasi. B Bab ab III - III - S STUDI TUDI LITERATUR LITERATUR halaman halaman III III - - 1

Upload: asad55001

Post on 02-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sufvei

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

STUDI LITERATUR DANSTUDI LITERATUR DAN STUDI BANDINGSTUDI BANDING

3.1 Tinjauan Literatur

3.1.1. Definisi dan Pengertian Kawasan Industri

Menurut National Industrial Zoning Commitee’s (USA)

1967, yang dimaksud kawasan Industri atau sering juga

disebut Industrial Estate adalah sebuah kawasan industri di

atas tanah yang cukup luas, yang secara administrasi

dikontrol oleh seorang atau sebuah lembaga yang cocok

untuk kegiatan industri, karena lokasinya, topografinya,

zoning-nya yang tepat, ketersediaan semua

infrastrukturnya (utilitas), dan kemudahan aksesibilitas

transportasi.

Definisi lain menurut Industrial Development

Handbook dari ULI- The Urban Land Institute, Washington

DC (1975), kawasan industri adalah suatu daerah atau

kawasan yang biasanya didominasi oleh industri. Kawasan

industry biasanya mempunyai fasilitas kombinasi yang

terdiri dari atas peralatan-peralatan pabrik (industrial

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 11

Page 2: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

plants), penelitian dan juga laboratorium untuk

pengembangan, bangunan perkantoran, bank dan

prasarana lainnya sebagai fasilitas sosial yang mencakup

perkantoran, perumahan, sekolah, peribadatan, open space

dan lainnya.

Rumusan dalam Keppres No. 41 Tahun 1996 kawasan

industri adalah sebagai kawasan pemusatan kegiatan

industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh

perusahaan kawasan industri yang telah memiliki ijin usaha

kawasan industri. Ciri-ciri kawasan industri adalah lahan

sudah dilengkapi sarana dan prasarana, ada suatu

badan (manajemen) pengelolan yang memiliki ijin

usaha kawasan industri dan biasanya diisi oleh industri

manufaktur. Secara implisit, pemerintah Indonesia

mengkategorikan industri manufaktur sebagai industri yang

berorientasi ekspor untuk mengurangi ketergantungan

pada ekspor komoditas primer terutama minyak dan gas

bumi (Kuncoro, 2002:6).

Hasil penelitian Mudrajad Kuncoro (2002:61) tentang

Industri Besar dan Menengah (IBM) di Indonesia

menghasilkan ciri-ciri suatu daerah disebut sebagai

kabupaten/kota industri. Ciri utama daerah industri adalah

daerah yang memiliki tingkat kepadatan industri yang

“Tinggi” atau “Sangat Tinggi” baik dalam jumlah pekerja

maupun nilai tambah. Kriteria kabupaten/kota yang

memiliki daerah kepadatan “Tinggi” dan “Sangat Tinggi”

adalah:

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 22

Page 3: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

“Tinggi” apabila memiliki jumlah tenaga kerja antara

25.000 sampai 125.000 orang; atau “Sangat Tinggi” bila

jumlah pekerjanya lebih dari 125.000 orang.

“Tinggi” apabila menghasilkan nilai tambah antara Rp.

450 milyar hingga Rp. 2 triliun; atau ”Sangat Tinggi”

apabila menghasilkan nilai tambah lebih dari Rp. 2

triliun.

Kota Cilegon dengan pekerja lebih dari 30.000 orang

(BPS Kota Cilegon, 2003) termasuk kota industri dengan

tingkat kepadatan “Tinggi”.

Industri memiliki pengaruh yang menimbulkan akibat

fisik di dalam masyarakat. Akibat yang dirasakan oleh

masyarakat dengan adanya industri bias dalam berbagai

bentuk yang berbeda. Bila suatu kota sangat tergantung

hanya kepada satu jenis industri atau perusahaan,

perkembangan industri atau perusahan tersebut akan

menentukan apakah kota tersebut akan berkembang atau

hancur.

3.1.2. Konsep-Konsep yang Dapat Diterapkan Kawasan

Dasawarsa ini setiap pembangunan diarahkan agar dapat

berjalan secara berkelanjutan. Pembangunan

berkelanjutan (sustainable development) adalah proses

pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan

sebagainya) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan

sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 33

Page 4: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

kebutuhan generasi masa depan". Pembangunan

berkelanjutan tidak hanya menekankan peningkatan

kualitas manusia akan tetapi juga kualitas lingkungan

dan pelestarian pasokan sumber daya alam sebagai

pendorong hidup atau life support system serta untuk

meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Arsitektur

sebagai sistem akan sangat ditunjang oleh:

a. proses perancangan,

b. proses konstruksi,

c. operasi fasilitas,

d. dan proses bionomik manusia.

Perencanaan ruang kota diharapkan mengarah pada

pertimbangan:

a. Efisiensi (efficiency) yang memfokuskan pada upaya

untuk mengatasi persoalan teknik ruang kota sehingga

meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan warga.

b. Pertumbuhan ekonomi (economic growth) yang

menekankan pada pengembangan investasi dan peluang

tenaga kerja.

c. Estetik (aesthetic and historical heritage) yang lebih

condong pada pemeliharaan nilai-nilai kesejarahan dan

lokal.

d. Tatanan sosial dan moral (social and moral order) yang

memfokuskan pada investasi infrastruktur untuk

kelompok tertentu.

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 44

Page 5: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

e. Ekologis (ecological) yang menekankan kepada

pengurangan dampak negatif kegiatan di perkotaan

terhadap lingkungan.

f. Keadilan distributif (distributive justice) lebih cenderung

kepada upaya mengurangi dominasi kepentingan bisnis

dan kelompok sosial ekonomi tertentu.

g. Komunitarian (communitarian), yaitu pemeliharaan

terhadap kohesi sosial antar warga kota.

WASTE AND SEWAGELANDSCAPE PLANNING

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 55

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERKAITAN ERAT DENGAN:

Page 6: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

URBAN GOVERNANCE

URBAN PLANNING

PUBLIC PRIVATE COOPERATION

EDUCATION AND TRAINING

FINANCING –ECONOMICAL

INCENTIVES IT-CONCEPTS

BUILDINGS AND ARCHITECTURE

URBAN FUNCTION

TRAFFIC AND TRANSPORT

WASTE ENERGY

a) Konsep Eco-City

Konsep ini menekankan adanya ketergantungan fisik dari

masyarakat pada kondisi lingkungan. Konsep eco city harus

menjawab persoalan permukiman, sistem transportasi,

suplai energi, suplai dan ketersediaan air, serta aspek

sosiokultural. Untuk mewujudkannya, diperlukan keterlibatan

seluruh stake holder, baik pemerintahan, kalangan bisnis,

maupun peran aktif masyarakat.

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 66

Page 7: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Kerangka kerja eco city mencakup beberapa hal yang harus

menjadi perhatian. Di antaranya, membangun kepedulian dan

melakukan perubahan gaya hidup yang dimulai dengan sikap

dan pemikiran yang berorientasi lingkungan, kontrol konsumsi

personal, serta mempunyai keinginan untuk melakukan

penghematan dan daur ulang terhadap produk-produk yang

sudah tidak terpakai.

Pendekatan konsep Ecocity merupakan pendekatan

integrasi dari seluruh aspek kehidupan, konsep hidup

berdamai dengan alam, dan fokus pada masalah:

konservasi sumberdaya alam atau lebih dikenal sebagai

Reduce, proses recycling (daur ulang) dan reuse

(penggunaan kembali).

Pada akhirnya, konsep ini akan mengarah pada pendekatan

ekonomi berbasis daur hidup dan mengakomodir fasilitasnya.

Pada akhirnya, pendekatan 3R akan mencapai tingkat konsumsi

dan produksi yang berjalan seimbang. Konsep eco-city juga

akan melibatkan persyaratan: green procurement, green

consumerism, industrial ecology, extended producer

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 77

Page 8: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

responsibility, socially responsible investment, integrated waste

management, green labeling, global reporting initiative,

corporate social responsibility, EMS dan ISO 14001.

Saat ini konsep Eco-city berkembang menjadi ranah

“percobaan” dimana berbagai macam eco-concepts dapat

dikembangkan, diimplementasikan, dan bahkan dipadu-

padankan

Mengajak berbagai pihak, seperti pemerintahan, LSM, dan

media untuk memiliki komitmen yang sama dalam hal

pelestarian lingkungan. Kota-kota yang berhasil menerapkan

konsep eco city di dunia di antaranya Singapura, Hyderabad

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 88

3R CONCEPTSUSTAINABLEPRODUCTION

SUSTAINABLECONSUMPTION

REGIONAL COOPERATIO

N

BUILDING SUSTAINABILIT

Y COMMITMENT

MARKET CREATION AND NETWORKING

APPLICATION AND

IMPLEMENTATIONOF ESTS

POLICY AND STRATEGY

DEVELOPMENT

INFORMATION ACCESS

3R

Page 9: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

(India), Cape Town (Afrika Selatan), Abu Dhabi, London, Curitiba

(Brasil) dan Kopenhagen.

Target Perhatian dalam Konsep Eco-City:

1Manajemen pengelolaan sampah, pemilahan jenis sampah sambil juga menyelesaikan pembuangan sampah dengan sistem daur ulang

2Manajemen pengelolaan penyimpanan air hujan serta penanggulangan banjir

3Manajemen pengadaan air bersih, saluran pembuangan air kotor yang baik

4Pengadaan hutan kota yang berfungsi sebagai perpustakaan biologi, sekaligus kepentigan sosial.

5Hasil dari produksi daur ulang, memerlukan langkah inovatif guna membuat karya-karya handmade yang kreatif

6

Mengedepankan kepentingan pengguna pejalan kaki, sepeda, delman atau transportasi lokal lain yang tidak berbasis energi minyak bumi, sambil juga turut memikirkan sistem transportasi ramah lingkungan

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 99

HARUS TERTATA INTEGRASI DI BIDANG

Page 10: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

PENDIDIKAN

Pendidikan dari dasar: anak harus

diberi bekal pengetahuan

tentang konsep keberlanjutan

sejak kecil

green = clean

Rumah Sakit, PUSKESMAS harus

menjadi contoh prinsip keberlanjutan

Pendidikan juga harus diberikan

sejak kecil

SAMPAH PADAT

Beri perhatian terhadap

pembuangan sampah

Beri perhatian terhadap lokasi pembuangan vs

lingkungan sekitar

Perhatian terhadap pengangkutan

sampah

Pengolah Sampah yang dapat didaur

ulang

Pengaturan pengumpulan

sampah (TPS) dan pembatasan pembuangan

sampah dengan sistem sanitary

landfill

Mulai pemikiran terhadap lokasi eks

pembuangan sampah agar menjadi lahan

produktif

Tidak lupa juga terhadap pengaturan pembuangan sampah besar seperti: perabot

bekas, mobil yang sudah menjadi bangkai dan sebagainya

Pemilahan sampah plastik, gelas, kaleng serta

sampah organik

MANAJEMEN AIR

Selalu menjaga kebersihan sungai

Pengawasan terhadap

penggunaan air yang ilegal

(pencurian air)

Meminimalkan penggunaan air tanah

Pengolahan air hujan

MANAJEMEN BENCANA

Tidak mengeksploitasi

sumber daya alam secara berlebihan

Menjaga kelestarian alam, hutan bakau

dan sebagainya

Membuat peta-peta potensi bencana serta manajemen apabila suatu saat terjadi

bencana

Membuat bangunan yang mengakomodir

masyarakat mulai dari informasi,

pelatihan sampai tempat evakuasi pada saat terjadi

bencana

HERITAGE

Menjaga kelestarian alami

Menjaga potensi bangunan

bersejarah (tentunya harus ditunjang oleh

potensi lansekapnya)

Memperhatikan lokasi/ kampung/ bangunan

atau masyarakat yang masih memegang

teguh nilai kearifan lokal

Perhatian terhadap iklim setempat,

yang akan berpengaruh

terhadap bukaan facade.

VISION OF CITY IN BALANCE WITH NATURE

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1010

Page 11: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

ECOCITYCITY AS POWER

STATION OF RENEWABLE ENERGIES

CITY INTEGRATED INTO THE

SURROUNDING REGION

CITY OF HUMAN SCALE AND URBANITY

CITY BUILT AND MANAGED WITH

INHABITANTS

CITY WITH A NEW BALANCE OF

CONCENTRATION AND

DECENTRALISATION

CITY OF QUALIFIED DENSITY

CITY AS A NETWORK OF

URBAN QUARTERS

CITY OF MINIMISED ENERGY

CONSUMPTION

CITY FOR PEDESTRIANS, CYCLISTS AND

PUBLIC TRANSPORT

CITY OF SHORT DISTANCES

CITY OF HEALTH SAFETY AND WELLBEING

CITY WITH PUBLIC SPACE FOR

EVERYDAY LIFE

CITY OF BALANCE MIXED USE

CITY OF MINIMISED LAND CONSUMPTION

CITY INTEGRATED IN GLOBAL

COMMUNICATION NETWORK

CITY OF CULTURAL IDENTITY AND

SOCIAL DIVERSITY

CITY FOR STRONG LOCAL ECONOMY

CITY OF CONCENTRATING DEVELOPMENT AT SUITABLE SITES

CITY OF REDUCTION, RE-

USE AND RECYCLING OF

WASTE

CITY WITH INTEGRATED GREEN

AREAS

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1111

ECO CITY CONCEPT

ECO TOWN CONCEPT

ECO INDUSTRIAL PARK

Focus on overall urbanplanning and urbanecosystems, civil societyand greening of cities

Focus on industrialsystems, 3R,life cycle economics etc.

Focus on industrialareas, ISO 14001,individual factories

Page 12: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

KONSEP YANG SERUPA DENGAN ECO-TOWN:

KONSEP DEFINISISUMBER

Eco-Industrial Park

An eco-industrial park is a community of manufacturing and service businesses seeking enhanced environmental and economic performances through collaboration in managing environmental resource issues, including energy, water and materials

(*1)

Eco-Industrial Park

The goal of an EIP is to improve the economic performance of the participating companies while minimizing their environmental impacts. Components of this approach include green design of park infrastructure and plants (new or retrofitted); cleaner production, pollution prevention; energy efficiency; and inter-company partnering. An EIP also provides benefits for neighboring communities to assure that the net impact of its development is positive.

(*2)

Industrial Symbiosis

Industrial symbiosis, as part of the emerging field of industrial ecology, demands resolute attention to the flow of materials and energy through local and regional economies. Industrial symbiosis engages traditionally separate industries in a collective approach to competitive advantage involving physical exchange of materials, energy, water, and/or by-products.

(*3)

Eco City

The path to sustainability lies in transformation of our cities to restore the patterns and processes of sustainable ecosystems and to achieve ecological balance, healthy communities and viable economies within the bioregions.

(*4)

(*1) Lowe, Ernest, Moran, Stephen, and Holmes, Douglas : Fieldbook for the Development of Eco-IndustrialParks, prepared for U.S. EPA under a cooperative agreement with Research Triangle Institute.

(*2) Lowitt, Peter. 2004: Sustainable Devens. Presentation at Partnership for the Future: 2nd Annual Conference and Workshop for Eco-Industrial Development, Eco-Industrial Estates Asia Network, Bangkok, Thailand March 11-12, 2004.

(*3) Chertow, M. Industrial symbiosis: Literature and taxonomy. Annual Review of Energy and Environment,2000

(*4) CASE Monograph-Draft; p3. , 2002

b) Konsep Eco-Industrial

Eco-industrial park (EIP) adalah sebuah komunitas

industri dan bisnis yang terletak bersama dalam sebuah kawasan.

Komunitas tersebut mencari kinerja lingkungan, ekonomi dan

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1212

Page 13: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

sosial terbaiknya melalui kolaborasi dalam pengelolaan

lingkungan dan sumber daya alam. Dengan bekerja bersama,

komunitas bisnis tersebut mencari keuntungan kolektif. Para

pelaku-pelaku didalamnya secara bersama-sama mencoba

meningkatkan performansi lingkungan, ekonomi dan sosialnya

dengan melibatkan masyarakat disekitarnya untuk lebih

mengefisiensikan pemanfaatan sumberdaya (informasi, material,

energi, infrasruktur, air dan habitat alam).

Sedangkan pendekatan-pendekatan yang dilakukan akan

diarahkan pada ; disain hijau (green design) infrastruktur,

perencanaan, dan penerapan konsep produk bersih, pencegahan

pencemaran, efisiensi energi dan hubungan antar perusahaan-

perusahaan (inter-company partnering).

Tujuan eco-industrial park : meningkatkan kinerja ekonomi

perusahaan-perusahaan yang tergabung/berpartisipasi sambil

meminimasi dampak lingkungan yang terjadi.

Komponen eco-industrial park :

a. ”green design”dari infrastruktur dan pabrik baik baru maupun

penyempurnaan,

b. produksi bersih,

c. pencegahan pencemaran,

d. efisiensi energi, dan

e. kerjasama antar perusahaan.

Sebuah eco-industrial park juga mencari keuntungan dengan

komunitas tetangganya untuk meyakinkan bahwa secara

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1313

Page 14: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

keseluruhan pembangunan di kawasan tersebut membawa dampak

positif. Penurunan ongkos produksi melalui peningkatan efisiensi

material dan energi, pemanfaatan kembali air, dan menghindari

sangsi peraturan pemerintah, dengan cara:

a. Peningkatan efisiensi

b. Menghasilkan produk-produk yang kompetitif.

c. Berbagi jasa konsultasi dan akses informasi.

d. Berbagi pelayanan umum: pengelolaan limbah, pelatihan,

pengadaan barang, tim penanggulangan bencana, sistem

informasi lingkungan, dll.

e. Meningkatkan nilai properti

Langkah yang dilakukan adalah dengan:

a. mengurangi banyak sumber polusi dan limbah sejalan dengan

berkurangnya kebutuhan akan sumber daya alam.

b. mengurangi beban lingkungan melalui pendekatan yang lebih

inovatif menuju produksi yang lebih bersih (cleaner

production). Usaha tersebut meliputi :

1. pencegahan pencemaran,

2. efisiensi energi,

3. manajemen air,

4. perbaikan alam, dll

Keputusan mengenai lokasi eco-industrial park, infrastruktur,

dan target rekrutmen tergantung pada batasan kapasitas

pendukung lokal dan karakteristik ekologi dari lokasi yang

potensial.

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1414

Page 15: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Konsep Eco-Industrial Park (EIP) diharapkan mampu

memberikan manfaat dan keuntungan bukan hanya faktor

ekonomi namun juga secara ekologi.

BISNIS/INDUSTRI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Meningkatkan profitabilitas (keuntungan)

Meningkatkan image pasar

Memperbaiki efisiensi lingkungan

Memudahkan akses bagi pendanaan

Fleksibilitas dalam regulasi

Nilai yang lebih tinggi bagi para pengembang

Mengurangi biaya operasi (air, gas, tanah)

Mengurangi biaya pengelolaan limbah

Tambahan pendapatan dari produk hasil sampingan

Memberbaiki image masyarakat

Menciptakan produktivitas kerja

Menyerukan perbaikan kondisi lingkungan

Penggunaan sumbedaya yang lebih baik dan efisien

Merancang inovasi baru dalam pengelolaan lingkungan

Menciptakan proteksi ekosistem alam

Mengurangi sumber pencemaran

Memperluas peluang bisnis lokal lain

Landasan pajak yang tinggi

Mengurangi biaya pengelolaan sampah

Memperbaiki kesehatan lingkungan

Menjadi kebanggan masyarakat

Memperbaiki kesehatan masyarakat da pekerja

Menimbulkan partnership dalam bisnis

Meminimalisasi infrastruktur

Peningkatan standar hidup masyarakat sekitar

Menciptakan estetika lingkungan

Lapangan kerja

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1515

Page 16: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

baru bagi masyarakat

b.1 Prinsip Fundamental EIP

Beberapa prinsip fundamental dalam pengembangan

sebuah EIP menurut Lowe (2001), adalah :

Terintegrasi dengan sistem alam

Sistem energi

Aliran material dan manajemen sampah dalam kawasan

Air

Kumpulan pelayanan manajemen dan jasa pendukung

Disain dan konstruksi yang berkelanjutan

Berintegrasi dengan masyarakat sekitarnya

b.2 Areal-areal Kerjasama Potensi Kerjasama

a) Material - Pembelian bersama (commond buying)

Hubungan consumer/supplier

Koneksi hasil samping

Menciptakan pasar material baru

b) Transportasi - Sarana komunikasi bersama (share

communiting)

Pengapalan/pengangkutan bersama (share shipping)

Pemeliharaan kendaraan bersama

Alternatif kemasan

Transportasi dalam kawasan

Logistik yang terintegrasi

c) Sumberdaya Manusia - Perekrutan SDM bersama

Joint Benefits Packages

Wellness programs

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1616

Page 17: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Kebutuhan-kebutuhan khusus (security, payroll

maintenance, dll)

Pelatihan-pelatihan

Aturan-aturan ketenagakerjaan yang fleksibel

d) Informasi / Sistem Komunikasi - Sistem informasi internal

Pertukaran infomasi eksternal

Sistem monitoring

Sistem infomasi manajemen bersama

e) Kualitas hidup/koneksitas dalam masyarakat - Integrating

work dan rekreasi

Kesempatan kerjasama di bidang pendidikan

Sukarela dan program kemasyarakatan

Terlibat dalam rencana pembangunan daerah

f) Energi - Bangunan berwawasan lingkungan (green building)

Audit energi

Cogeneration

Spin off perusahaan-perusahaan energy

Bahan bakar altenatif

g) Pemasaran - Label hijau (green labeling)

Akses pada pasar

Promosi bersama

Penanaman modal bersama (joint ventura)

Merekrut perusahaan baru yang bernilai tambah

h) Lingkungan, kesehatan / keselamatan - Pencegahan

kecelakaan

Tindakan darurat (emergency response)

Minimalisasi sampah

Perencanaan multimedia

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1717

Page 18: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Disain lingkungan

Sharing sistem informasi

Izin bersama (Join regulation permitt)

i) Proses produksi - Pencegahan polusi

Daur ulang dan penggunaan kembali

Subkontrak bersama

Penggunaan peralatan bersama

Integrasi teknologi

Perlu adanya upaya yang searah dan terkoordinir

antara seluruh stakeholder dalam mengupayakan

terciptanya dunia industri yang ramah lingkungan dan

berkesinambungan melalui konsep eco-industrial park (EIP).

Pembuatan eco-industrial park adalah kompleks

karena memerlukan integrasi lintas bidang baik

dalam desain maupun pembuatan keputusan.

Kesuksesannya sangat tergantung pada kolaborasi

lembaga pemerintah, perancang profesional, kontraktor

proyek, dan perusahaan-perusahaan yang terlibat. Jika

masih ada sekat-sekat yang membatasi kolaborasi antar

pihak yang berkepentingan maka kesuksesan eco-industrial

park sulit terwujud.

Ekologi Industri

Ekologi industri atau ilmu pembangunan berkelanjutan

mempunyai riset dan penerapan yang lebih luas dari

produksi bersih (cleaner production).

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1818

Page 19: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Eco-industrial park mengarah pada target yang lebih

luas tersebut.

Eco-industrial park memerlukan integrasi dari bidang

teknik, arsitektur, perencanaan kota, manajemen bisnis,

pengembang real estate, sektor keuangan, perancang

landscape, ekologi, pembangunan ekonomi, desain

sistem informasi, dan banyak bidang lainnya.

EIP yang sukses di komunitas adalah dalam keberhasilan:

1. membangun perumahan untuk para pekerja

2. membuat rencana strategis bagi komunitas dalam

mengurangi limbah secara total (perumahan, komersial,

publik, dan industri);

3. membangun pertukaran produk sampingan dari industri

(by-product) untuk tingkat regional yang efektif sehingga

dapat menyediakan pasar bagi material yang

sebelumnya dianggap sampah/limbah;

4. memperkuat rencana pembangunan ekonomi untuk

mengajak kalangan usaha yang cocok sehingga dapat

mengubah sampah/limbah menjadi produk dan

pekerjaan;

5. menggerakkan sumber-sumber pendidikan untuk

membantu bisnis masyarakat dan program-program

pemerintah dalam rangka meningkatkan efisiensi energi

dan pencegahan pencemaran;

6. mengurangi emisi gas rumah kaca melalui program aksi

komunitas yang dipimpin oleh eco-industrial park.

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 1919

Page 20: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

7. mendanai beberapa ongkos pengembangan eco-industrial

park melalui kemitraan swasta dan pemerintah.

Bersandar pada konsep eko industri, diperlukan berbagai

strategi yang tidak saja hanya menyangkut konsep daur ulang,

tetapi juga pemikiran:

1. Angkutan limbah bersama

2. Pengolah sampah bersama

3. Blok parkir bersama

4. Blok peta hijau bersama

5. Sistem distrik energi

6. Sistem pendidikan

7. Pusat Sumber Daya.

Beberapa fasilitas yang dapat dikembangkan untuk mendukung

konsep EIP adalah:

Pemikiran industri energi bersih biomassa

Revitalisasi Fasilitas Pariwisata

Pengadaan Kebun Raya, taman, arboretum, jalur sepeda dan

kuda, taman burung dan sebagainya

Membuat daya tarik baru seperti: Pusat sains, Gedung

Pintar, sarana rekreasi indoor, themepark dan sebagainya.

Bangunan-bangunan yang berkonsep “hijau”, ramah

lingkungan dengan teknologi yang juga ramah lingkungan

sebagai pembelajaran kepada masyarakat.

Penyediaan sarana yang dapat menampung aktivitas

masyarakat yang menyangkut informasi, pendidikan,

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 2020

Page 21: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

pelatihan, lokakarya dan kerjasama antar lembaga

mengenai konsep berkelanjutan.

Pemilihan vegetasi yang mudah tumbuh, Mudah

pemeliharaan serta membantu mengurangi polusi.

Pengembangan Peta Hijau Kawasan

Infrastruktur desain EIP

Infrastruktur merupakan fondasi dimana seluruh EIP

dimungkinkan untuk dibangun. Infrastruktur tersebut harus:

a. Aman dan nyaman

b. Menarik secara visual

c. Perawatan mudah dan murah

d. Operasional mudah.

memungkinkan lembaga Libatkan peraturan dan lain awal

ketika mempertimbangkan apapun teknologi inovatif.

Negosiasi pengecualian untuk menyajikan kode yang dapat

memblokir beberapa dari mereka.

Tekankan kemudahan pemeliharaan desain dan konstruksi

untuk mengakomodasi penghematan biaya yang akan

muncul kemudian, misalnya:

a. Pemikiran untuk desain utilitas bawah tanah umum

untuk air, lisrik, gas, komunikasi yang sewaktu-waktu

dapat mudah dibuka dan dilalau petugas untuk

pengecekan.

b. Tidak membuat sirkulasi (terutama pejalan kaki dan

sepeda) yang terputus oleh jalan raya (kendaraan)

Mencari teknologi yang dapat beroperasi dalam bentuk

desentralisasi dan bukan terpusat. Dalam hal ini ada sistem

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 2121

Page 22: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

zoning atau cluster, yang dimungkinkan untuk disesuaikan

dengan waktu dan kebutuhan masing-masing pengguna.

Desain infrastruktur yang mempertahankan karakteristik

alamiah dari alam, kontur, sungai, pohon, angin, serta

vegetasi.

3.2 Studi Banding dengan Kawasan Sejenis

Salah satu pemukiman yang mencoba merealisasikan

gagasan eco city adalah Sentul City. Memasuki Sentul City

selepas gerbang tol Sentul Selatan, kita langsung disapa

oleh rindangnya pepohonan di kanan-kiri jalan utama.Yang

paling menyita perhatian adalah indahnya hutan pinus yang

dipilih sebagai pohon konservasi, barisan kayu manis, dan

sempur. Ada juga bunga bugenvil, philodendron, dan

kembang sepatu yang merona di pembatas jalan dan

pedestrian. Beberapa danau buatan dihadirkan sebagai

penambah estetika lanskap sekaligus kolam penampung air

hujan.

Tanah berbukit-bukit sebagai topografi alamiah Sentul

City dipertahankan kecantikannya  sehingga kawasan ini

terasa berbeda dengan kawasan hunian lainnya yang rata-

rata datar. Tak heran apabila deretan perumahan yang ada

dibawah maupun atas perbukitan menjadi panorama yang

menawan.

Kawasan seluas 3100 Ha ini baru diolah seluas 900 Ha.

Dibangun dengan menerapkan prosentase lahan hijau

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 2222

Page 23: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

dlbanding bangunan sebesar 65:35, penghuni bisa

menikmati hamparan luas taman dan pepohonan di

sekelilingnya, termasuk keindahan Gunung Pancar yang

gagah menghijau di kejauhan.

Keseimbangan Pengelolaan

Perlunya pengembangan berorientasi lingkungan sekaligus

berprospek ekonomi dan bisnis, agar penghuninya tidak

usah keluar kawasan ini untuk belajar maupun berbisnis.

Secara bertahap wilayahnya dikembangkan dengan

bertumpu pada 4 pilar yaitu:

1. Eco City, konsep hunian yang memperhatikan harmonisasi

lingkungan dengan mengusung konsep green property,

misalnya dengan menyediakan Eco Park, Green Design

Building, bazar makanan organik, dan herbarium.

2. Education & Knowledge City yaitu menyediakan fasilitas

pendidikan dan play group hingga universitas sebagai

bentuk tanggung jawab ikut mencerdaskan bangsa,

misalnya Sekolah Pelita Harapan, dan Children Discovery

Park.

3. Entertainment & Destination City, yaitu mewujudkan

kawasan wisata dan komersial terpadu bertaraf

internasional, diantaranya Sentul Highland Golf Club dan

Sentul Wonderland.

4. Art And Culture City, yaitu Pengembangan aspek seni dan

budaya dengan menyediakan Taman Budaya, Sentul City

Convention Center dan galeri seni.

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 2323

Page 24: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Menggandeng Dunia Pendidikan

Dalam pengembangan wilayah sebagai hunian yang tertata

baik dan berwawasan lingkungan, Sentul City bekerja sama

dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan membuat

empat kesepakatan besar yaitu:

1. Eco City, yaitu membangun perumahan yang

memperhatikan lingkungan, misalnya meminimalkan

penggunaan energi listrik. IPB mengevaluasi masterplan

yang sudah dibuat Sentul City.

2. Implemenlasi vegetasi dalam bangunan, yaitu memilih

pohon sesuai peruntukannya, termasuk pemilihan material

struktur rumah (misalnya apabila akan menerapkan roof

garden maka material pun dipilih sesuai).

3. Pengelolaan lingkungan, misalnya pengelolaan sampah

untuk kompos, penerapan 5R, dan pengelolaan air untuk

didaur ulang.

4. Pembangunan kampus IPB di Sentul City. Sentul City

bersedia menjadi ladang penelitian bagi IPB, sebaliknya hasil

penelitian itu diterapkan untuk pengembangan wilayah ini.

Cluster Bertema

Lebih dari 15 wilayah pemukiman dibangun di Sentul

City, di antaranya berupa cluster yang mempunyai ciri

sendiri. Cluster Bali, misalnya menampilkan eksotika

bernuansa Bali misalnya Taman Legian, Taman Besakih,

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 2424

Page 25: Bab III-studi Banding

Laporan AKHIRMASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIALPT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)

Taman Udayana, dan Taman Tampak Siring. Sedangkan

Cluster Taman misalnya Venesia, Pasadena, Sakura, dan

Andalusia.

Melengkapi konsep rumah yang sudah tertata baik ini,

satu cluster dikembangkan lagi dengan nama Pine Forest.

Cluster baru ini merupakan produk inovatif yang sangat

sesuai dengan masa kini dan masa mendatang Di cluster ini,

beberapa sisi dinding setiap rumah dilengkapi dengan

tanaman rambat untuk menurunkan suhu udara di dalam

rumah. Selain pintu, jendela besar, dan lubang ventilasi,

bangunan ini juga banyak memakai kaca pencahayaan

alami, sehingga akan meminimalkan penggunaan listrik.

Rumah yang berplafon tinggi 7 m ini memiliki struktur dan

pondasi yang sudah diperhitunqkan kekuatannya untuk

dikembangkan. Apabila dibutuhkan penghuninya, rumah itu

dapat dibuat bertingkat dengan hanya menambahkan

mezanin, tanpa repot mengubah struktumya.

BBab ab III -III - SSTUDI LITERATUR TUDI LITERATUR – – halamanhalaman III - III - 2525