bab iii fix

11
BAB III PERALATAN YANG DIPAKAI 3.1. Peralatan Utama Alat utama adalah faktor yang terpenting dalam melakukan pengukuran dan jika alat tersebut tidak ada maka pengukuran tidak dapat dilaksanakan. 3.1.1. Macam Peralatan Utama Alat Utama terdiri dari : 1. Alat Ukur Sipat Datar Berfungsi untuk mengukur beda tinggi antara dua titik, jarak antara dua titik, dan sudut horizontal. Gambar 3.1. Water Pass / Sipat Datar 2. Alat Ukur Theodolit Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam

Upload: zahid-zain

Post on 14-Feb-2015

173 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III FIX

BAB III

PERALATAN YANG DIPAKAI

3.1. Peralatan Utama

Alat utama adalah faktor yang terpenting dalam melakukan pengukuran dan

jika alat tersebut tidak ada maka pengukuran tidak dapat dilaksanakan.

3.1.1. Macam Peralatan Utama

Alat Utama terdiri dari :

1. Alat Ukur Sipat Datar

Berfungsi untuk mengukur beda tinggi antara dua titik, jarak antara dua

titik, dan sudut horizontal.

Gambar 3.1. Water

Pass / Sipat Datar

2. Alat Ukur Theodolit

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk

menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda

dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam

theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

Page 2: Bab III FIX

Gambar 3.2. Digital Theodolite

3.1.2. Bagian dan Fungsi Peralatan Utama

1. Waterpass / Sipat Datar

Waterpass digunakan untuk mengukur beda tinggi suatu titik di atas permukaan

bumi. Bagian-bagiannya antara lain :

a. lensa teropong

b. cermin

c. nivo

d. alat penggerak halus

Waterpass terdiri atas dua lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Di

samping itu terdapat lensa pembalik yang membuat jalannya sinar dari obyek ke

pengamat lurus. Fungsi cermin dipakai untuk mengawasi nivo oleh pengamat

sambil mengarahkan teropong ke obyek yang dituju. Untuk mengontrol posisi

pesawat apakah sudah datar atau belum digunakan nivo. Sedangkan untuk

mengatur teropong sehingga pembacaan titik menjadi jelas digunakan alat

penggerak halus.

Page 3: Bab III FIX

Gambar 3.3. Bagian – bagian waterpass

Keterangan gambar waterpass :

1. Sekrup penggerak lensa teropong

2. Lensa okuler

3. Cermin pemantul bidang nivo tabung

4. Nivo tabung

5. Sekrup penyetel

6. Klem pengunci

7. Penyetel arah sudut

8. Lensa obyektif

2. Theodolit Konvensional / Theodolit 0 (T0)

Pada dasarnya alat theodolit konvensional sama dengan theodolit digital,

hanya pada alat ini pembacaan sudut azimuth dan sudut zenith dilakukan secara

manual. Theodolit 0 (T0) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas, bagian

tengah, dan bagian bawah. Bagian bawah terdiri atas sumbu yang dimasukkan ke

dalam tabung, di atasnya terdapat alat pembaca nonius. Di tepi lingkaran terdapat

alat pembaca nonius. Bagian atas terdiri dari bagian mendatar. Di atasnya terdapat

teropong dilengkapi dengan sekrup-sekrup pengatur fokus dan garis-garis bidik

diagfragma.

Cara penggunaan theodolit 0 (T0) :

1. Alat dipasang di atas patok. Untuk mengetahui as pesawat tepat di atas patok

atau belum, digunakan pendulum dan diusahakan ketelitiannya 3 mm. Jika alat

Page 4: Bab III FIX

belum tepat di atas patok, maka perlu digeser sehingga pendulum tepat berada

di atas patok.

2. Sebelum digunakan alat diatur sedemikian rupa sehingga alat berada dalam

posisi mendatar. Pengaturan dilakukan dengan bantuan sekrup pengatur

instrumen dan nivo kotak. Setelah dilakukan pengaturan dengan tepat, alat

dapat digunakan.

Gambar 3.4. Theodolit Konvensional ( T0 )

Keterangan gambar theodolit 0 (T0) :

1. Plat dinding pelindung lingkaran vertikal di dalamnya

2. Ring pengatur lensa tengah

3. Pengatur fokus benang silang

4. Alat baca lingkaran vertikal/horisontal

5. Lensa obyektif

6. Klem vertikal teropong

7. Penggerak halus teropong

8. Klem alhidade horisontal

9. Penggerak halus horisontal

10. Nivo kotak alhidade horisontal

11. Plat dasar instrumen

12. Nivo tabung alhidade horisontal

3. Theodolit Digital

Theodolit terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian bawah, bagian tengah, dan

bagian atas. Bagian bawah terdiri dari skrup penyetel yang menyangga suatu

tabung dan plat yang berbentuk lingkaran. Bagian tengah terdiri dari suatu rambu

Page 5: Bab III FIX

yang dimasukkan ke dalam tabung, dimana pada bagian bawah sumbu ini adalah

sumbu tegak atau sumbu pertama (S1). Di atas S1 diletakkan lagi plat yang

berbentuk lingkaran yang berjari-jari lebih kecil daripada jari-jari plat bagian

bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca yang disebut nonius

(N0). Suatu nivo diletakkan pada atas plat nonius untuk membuat sumbu tegak

lurus. Bagian atas terdiri dari sumbu mendatar atau sumbu kedua (S2), pada S2

diletakkan plat berbentuk lingkaran dan dilengkapi skala untuk pembacaan skala

lingkaran. Pada lingkaran tegak ini di tempatkan kedua nonius pada penyangga S2.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan ada dua perbedaan antara lingkaran

mendatar dengan lingkaran vertikal. Untuk skala mendatar titik harus ikut berputar

bila teropong diputar pada S1 dan lingkaran berguna untuk membaca skala sudut

mendatar. Sedangkan lingkaran berskala vertikal baru akan berputar bila teropong

diputar terhadap S2. Pembacaan ini digunakan untuk mengetahui sudut miring.

Cara penggunaan theodolit digital :

1. Cara setting optis

a. Alat diletakkan di atas patok, paku payung terlihat pada lensa teropong

untuk centering optis.

b. Pengunci kaki statif dikendurkan, kaki statif ditancapkan ke tanah dan

dikunci atau di kencangkan lagi.

c. Gelembung nivo diatur berada tepat pada tengah lingkaran.

d. Mengatur salah satu nivo tabung dengan mengatur sekrup pengatur nivo.

e. Mengatur nivo tabung yang lain.

f.Mengatur nivo teropong dengan sekrup pengatur nivo teropong.

2. Cara penggunaan alat

a.Memasukkan baterai ke dalam tempatnya kemudian melakukan centering

optis ke atas.

b.Menghidupkan display dan atur sesuai keperluan.

c.Untuk membaca sudut mendatar, arahkan teropong pada titik yang

dikehendaki kemudian membaca pada display.

d.Untuk membaca sudut vertikal, teropong diarahkan secara vertikal dan

kemudian dibaca pada display.

Page 6: Bab III FIX

Gambar 3.5. Bagian – bagian Theodolit Digital

Keterangan gambar theodolit digital ( DT 20 ES ) :

1. Nivo kotak

2. Klem pengunci

3. Penggerak halus

4. Tempat battery

5. Klem pengunci lingkaran horisontal

6. Penggerak halus lingkaran horisontal

7. Klem pengatur nivo tabung

8. Handle / pembawa

9. Lensa okuler

10. Klem pengatur fokus benang

11. Tombol ON / OFF

12. Nivo tabung

13. Display

14. Keyboard ( papan tombol )

15. Plat dasar

3.2. Peralatan Bantu

Page 7: Bab III FIX

3.2.1. Macam dan Fungsi Peralatan Bantu

1. Statif (kaki tiga)

Berfungsi sebagai tempat bertumpu alat utama. Alat ini terbuat dari besi yang

cukup ringan, sehingga mudah dibawa. Alat ini mempunyai tiga kaki yang

diatasnya dipasang kepala statif dengan perantara baut dan mur sayap. Alat ini

disebut juga dengan Tripot.

Pada konstruksi baru tiga kaki tersebut digabungkan pada kepala statif dengan

engsel yang berbentuk silinder. Engsel ini dapat menggerakkan kaki dengan arah

yang tegak lurus pada kepala statif.

Gambar 3.6. Kaki Tiga / Statif

2. Bak Ukur

Berfungsi sebagai penunjuk angka yang akan terlihat pada penyipat datar

bila bak ukur tersebut diletakkan pada suatu titik yang telah ditentukan.

Gambar 3.7. Bak Ukur

3. Patok

Page 8: Bab III FIX

Berfungsi sebagai tanda di lapangan untuk memudahkan mencari suatu titik

(titik sementara). Alat ini terbuat dari kayu/pipa besi dengan ukuran panjang 2 m

samapi 3 m dan diberi warna supaya mudah terlihat.

Gambar 3.8. Patok Kayu

4. Payung

Gambar 3.9. Payung

Dipergunakan untuk melindungi alat terhadap sinar matahari dan hujan.

Penyinaran secara langsung dapat mengakibatkan nivo pecah karena penguapan

cairan, mengerasnya klem-klem/pengunci, dan mengubah pengaturan alat. Air

hujan dapat membahayakan lensa apabila mengenai lensa, akibatnya lensa atau

pengelihatan menjadi tidak jelas atau kabur.

5. Roll Meter

Page 9: Bab III FIX

Gambar 3.10. Roll Meter

Berfungsi untuk mengukur jarak secara langsung di lapangan. Alat ini dapat

terbuat dari plat baja (meet veer)/ kain khusus (meet band) dengan panjang 30 m

sampai 50 m. Sedapat mungkin selalu digulung setiap mengukur jarak.

6. Pendulum/ Unting - Unting

Gambar 3.11. Pendulum/Unting - Unting

Unting unting atau sering juga disebut dengan pendulum, adalah salah satu

alat tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur ketegakan suatu benda

atau bidang. Alat ini cukup sederhana dimana terbuat dari bahan besi dengan

permukaan berwarna besi putih, kuningan dan juga besi biasa, bentuknya biasanya

berbentuk prisma dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan benang kait. 

Namun dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk lainnya daimana salah satu

ujungnya tetap dibuat runcing. Beberapa pemakaian yang sering dijumpai dalam

pekerjaan bangunaan adalah untuk pengukuran ketegakan bekisting, pembuatan

benang horizontal pemasangan dinding bata, penarikan titik pusat suatu jarak dan

beberapa jenis pekerjaan lainnya.