bab i pendahuluan.docx

24

Click here to load reader

Upload: handi-santoso

Post on 27-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN1. Lahirnya Ilmu Ekonomi Pertanian

Ilmu ekonomi pertanian adalah ilmu terapan yang digunakan mengkaji dan memecahkan permasalahan aspek sosial ekonomi di bidang pertanian. Perkembangan pertanian yang berawal dari aktivitas mengumpul untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang terjadi sesaat hingga budidaya tanaman dan ternak secara komersial yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam tempo waktu yang lebih lama menyebabkan berbagai permasalahan dalam aspek sosial ekonomi petani sering muncul.  Perkembangan perekonomian yang mengarah pada spesialisasi produksi tidak dapat diikuti oleh perkembangan produksi di bidang pertanian. Teori Malthus  sebagai misal mengatakan bahwa kebutuhan akan bahan pangan bertumbuh dengan deret ukur sementara produksi bahan pangan yang nota bene adalah dihasilkan oleh sektor pertanian bertumbuh dengan deret hitung. Produksi pertanian harus dapat bertumbuh lebih cepat dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi yang ada didalamnya.

Kebutuhan ilmu pengetahuan yang dapat memecahkan permasalahan sosial ekonomi petani menyebabkan beberapa ahli di bidang ilmu pertanian mulai mengajarkan ilmu ekonomi pertanian di perguruan tinggi. Ilmu Ekonomi Pertanian ditengarai mulai berkembang di kawasan benua Eropa yang diawali dari terbitnya buku yang ditulis oloeh Von Der Goltz yang berjudul Handbuch der Landwirtschaftlichen Bertriebslehrepada tahun 1885.  Pada fase perkembangan berikutnya, mata pelajaran Rural Economics mulai diajarkan di Universitas Ohio pada tahun 1892 dan dilanjutkan oleh lahirnya beberapa mata kuliah yang lebih spesifik pada permasalahan sosial ekonomi pertanian seperti Economics of Agriculture, Agricultural Economics, Farm Management, dan Agricultural Production Economics yang mulai diajarkan pada beberapa perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat pada awal tahun 1900’an.

Ilmu Ekonomi Pertanian selanjutnya mulai diberikan  pada beberapa Fakultas Pertanian terkemuka di Indonesia oleh beberapa ilmuwan yang meneruskan aliran pengajaran Eropa Barat sehinga ilmu ini lebih banyak berorientasi pada pengkajian permasalahan pada aspek sosial ekonomi pertanian. Pada perkembangan selanjutnya Ilmu Ekonomi pertanian tidak saja hanya dipelajari oleh mahasiswa Fakultas Pertanian tapi juga oleh mahasiswa fakultas lain seperti Fakultas Ekonomi, Hukum dan Sosial Politik dengan penekanan lebih sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dipelajarinya.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Sifat Ilmu Ekonomi Pertanian

            Ilmu ekonomi pertanian di Indonesia berkembang dari dua segi pandangan, yaitu :

1        merupakan salah satu bagian dari atau cabang dari pada ilmu pertanian yaitu bagian atau aspek-  aspek social-ekonomi dari persoalan-persoalan yang dipelajari oleh ilmu pertanian.

2        bagi para mahasiswa fakultas ekonomi, ilmu ekonomi pertanian mempunyai ciri dan tekanan yang agak berbeda. Bagi mereka ilmu ekonomi pertanian tidak lain daripada ilmu ekonomi, yaitu ilmu ekonomi yang diterapkan pada bidang pertanian.

Definisi Ilmu Ekonomi Pertanian

Ekonomi pertanian terdiri dari kata ekonomi dan pertanian. Banyak definisi dari ekonomi  dan  pertanian  pada buku-buku Namun  secara  singkat  dapat  diberikan  pengertiannya  sebagai berikut:

1.  Ekonomi  adalah  ilmu  yang  menjelaskan  hubungan  manusia  dengan  kebu-tuhannya,  baik  dengan  manusia  atau  dengan  non-manusia.  Sosial  adalah hubungan manusia dengan manusia, tidak boleh hubungan antara manusia dengan materi (non-manusia)

2.  Pertanian adalah salah satu cabang produksi biologis. Jadi  ekonomi  pertanian  adalah  bagian  ilmu  pertanian  yang  menjelaskan  fenomena pertanian dari sudut ekonomi, atau bagian dari ilmu ekonomi yang diterapkan pada sector pertanian.

Produksi adalah setiap usaha manusia yang menambah guna atau utility dari suatu barang atau  jasa  (definisi  menurut  Meyers).  Beribu  macam  produksi  di  dunia  ini,  akan  tetapi  semuanya itu berasal dari 4 (empat) cabang produksi yaitu:

1.  Pertanian

2.  Pertambangan

3.  Perindustrian

4.  Perdagangan/jasa

 Ada dua esensi dalam ciri khas dari pertanian yaitu:

1.  terdapat perubahan zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik

2.  terdapat sifat reproduksi atau berketurunan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Berdasarkan ciri di atas maka usaha membuat tauge dari kedele tidak termasuk pertanian karena  disitu  tak  ada  sifat  reproduksi,  pada  hal  terdapat  perubahan  anorganik  menjadi  organik.  Apakah  ada usaha  yang  mempunyai  sifat  reproduksi  tanpa  ada  perubahan anorganik menjadi organik?  

Berdasarkan  esensi  dalam  ciri  khas  di  atas  maka  peternakan,  perikanan  dan  kehutanan termasuk pertanian (pertanian dalam arti luas). A.T.Mosher mengatakan bahwa pertanian itu terdiri dari usahatani (farm). Usaha tani adalah sebagian dari permukaan bumi tempat bercocok  tanam  atau memelihara  ternak  oleh  seorang  petani,  atau  satu  lembaga  atau badan tertentu lainnya. Usahatani itu adalah tanah. Usahatani itu dapat sebagai suatu cara hidup (a way of life), dapat sebagai perusahaan (the farm business).

Page 4: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

BAB II EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Ciri-ciri Umum Pertanian Indonesia

Negara kita terletak di daerah tropis, dekat garis khatulistiwa, sehingga hanya ada dua musim. Di samping itu pula, berkaitan dengan letaknya antara dua lautan (lautan Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia).juga mempengaruhi iklim Indonesia terutama dalam perubahan arah angin dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Bentuk permukaan tanah yang bergunung-gunung memungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda-beda pada suatu daerah tertentu. Selain itu pula tanah yang berasal dari gunung (berapi) sangat subur.

            Faktor lain yang tidak kalah penting, yaitu jenis tanah. Jenis tanah pada umumnya ada tiga, yaitu :

1  Tanah pegunungan berapi (Vulkanis) yang umumnya sangat subur dengan susunan tanah   yang baik.

2  Tanah Aluvial yang subur tetapi agak berat.

3  Tanah Tersier yang kurang subur dan berat.

            Pertanian bukan saja merupakan soko guru perekonomian rakyat Indonesia tetapi juga merupakan sumber devisa negara, karena ekspor hasil pertanian juga mempunyai arti yang cukup penting.

Pertanian Indonesia adalah pertanian tropika, karena sebagian besar daerahnya berada di daerah tropik yang langsung dipengaruhi oleh garis khatulistiwa yang memotong Indonesiahampir menjadi dua. Di samping pengaruh khatulistiwa, ada dua faktor alam lain yang ikut memberi corak pertanian Indonesia. Pertama, bentuknya sebagai kepulauan dan kedua, topografinya yang bergunung-gunung. Bentuk tanah yang bergunung-gunung memungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda-beda pada suatu daerah tertentu. Pada daerah pegunungan yang makin tinggi, pengaruh iklim tropik makin berkurang dan digantikan oleh iklim sub-tropik (setengah panas) dan iklim setengah dingin. Secara oceanografis perairan laut diIndonesia sangat dipengaruhi oleh kedua lautan dan benua tersebut.

Walaupun pada kenyataannya tanaman-tanaman pertanian iklim sub-tropik dan tanaman iklim sedang seperti the, kopi, kina, sayur-sayuran dan buah-buahan menjadi tanaman perdagangan penting di Indonesia, namun hasil pertanian Indonesia yang penting adalah tanaman iklim panas seperti padi, jagung, tembakau, tebu, karet dan kopra. Sebagai daerah kepulauan yang beriklim panas,Indonesiamempunyai curah hujan yang tinggi. Untuk kawasan Asia tenggara,Indonesiamemiliki areal hutan yang terluas. Dari seluruh tanahIndonesia± 63% di antaranya ditutupi oleh hutan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Pada daerah dengan curah hujan sedang dan rendah, ditandai oleh adanya hutan yang tidak lebat dan padangsabana. Indonesiabagian Timur (makin ke Timur makin kering) adalah daerah sabana yang mempunyai cukup persediaan hijauan makanan ternak sehingga sangat cocok untuk kehidupan ternak terutama sapi, kerbau, kuda, kambing dan domba. Sebaliknya suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah sangat memudahkan menularnya berbagai penyakit hewan sepertianthrax, surra, scabies dan sebagainya. Daerah-daerah yang sangat kekurangan air dan kurang subur seperti Gunung Kidul di Yogyakarta atau Wonogiri di Surakarta, cara dan saat bertanam sangat erat hubungannya dengan musim. Di daerah-daerah ini digunakan sistem pertanian yang dikenal dengan nama “tumpang sari”.

Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian atau dari pokok nasional yang berasal dari pertanian. Pada tahun 1930 jumlah investasi asing yang masuk keIndonesiamencapai US$ 1,6 milyar, 54% diantaranya di tanam pada bidang pertanian. Tahun 1973, 65% dari penduduk masih hidup di sektor pertanian walaupun sektor ini dalam Produk Domestik Bruto hanya menyumbang sekitar 40% saja; ini berarti bahwa pendapatan perkapita penduduk sektor pertanian relatif lebih rendah, sekitar dua pertiga dari pada pendapatan di luar sektor pertanian. Pada tahun 1985, keadaan ini tidak banyak berubah, walaupun penduduk yang bekerja disektor ini menurun menjadi hanya 54,66% tetapi sumbangannya terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto juga menurun yaitu 24%. Pada tahun 1974, 22% dari nilai ekspor keseluruhan berasal dari hasil-hasil pertanian yaitu:karet, kayu, kopi, minyak kelapa sawit, kopra, bungkil kopra, tembakau, the, lada, rotan dan serat tali keras.

Sebagian besar hasil-hasil bidang pertanian rakyat adalah bahan makanan terutama beras untuk konsumsi sendiri, sedangkan hampir seluruh hasil perkebunan adalah ekspor. Menurunnya peranan sektor pertanian dalam ekspor terutama disebabkan oleh terus menurunnya harga karet alam di pasar dunia, komoditi ekspor tradisionilIndonesia. Menurunnya harga karet di pasaran internasional telah mempengaruhi perkembangan nilai ekspor karet.

Pembagian Bidang-bidang Pertanian

Pertanian dalam arti luas dan arti sempit

Pertanian dalam arti luas mencakup:

1.    Pertanian rakyat

2.    Perkebunan (termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar)

3.    Kehutanan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

4.    Peternakan, dan

5.    Perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut).

Pertanian Rakyat

Pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga di mana diproduksi bahan makanan utama seperti beras, palawija (jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian) dan tanaman-tanaman hortikultura yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Pertanian rakyat diusahakan di tanah-tanah sawah, ladang dan pekarangan. Walaupun tujuan penggunaan hasil-hasil tanaman ini tidak merupakan kriteria, namun pada umumnya sebagian besar hasil-hasil pertanian rakyat adalah untuk keperluan konsumsi keluarga.

Di dalam pertanian rakyat hampir tidak ada usaha tani yang memproduksikan hanya satu macam hasil saja. Dalam satu tahun petani dapat memutuskan untuk menanam tanaman bahan makanan atau tanaman perdagangan. Keputusan petani untuk menanam bahan makanan terutama didasarkan atas kebutuhan makan untuk seluruh keluarga petani, sedangkan putusannya untuk menanam tanaman perdagangan didasarkan atas iklim, ada tidaknya modal, tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut dan harapan harga.

Di samping hasil-hasil tanaman usahatani pertanian rakyat meliputi pula usaha-usaha mata pencaharian tambahan yaitu peternakan, perikanan dan kadang-kadang usaha pencarian hasil hutan. Apabila pendapatan seorang petani sebagian besar dari perikanan (darat atau laut) maka dia disebut nelayan. Tetapi kedudukannya dan posisi ekonomi nelayan selalu dianggap sama dengan petani biasa, yaitu sifatnya yang kecil-kecilan dan tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari nelayan dan keluarganya.

Apabila usaha-usaha peternakan dan kehutanan ini sudah dilakukan secara besar-besaran maka pada umumnya akan bersifat spesialisasi dan tidak diusahakan bersama-sama dengan bidang-bidang usahatani lainnya sebagaimana pada pertanian rakyat. Alasan untuk mengadakan spesialisasi ini adalah terutama alasan ekonomi efisiensi.

Perkebunan

Perkebunan atau Plantation, tidak hanya dikenal diIndonesia tetapi dibanyak negara lain. Namun begitu pada umumnya perkebunan ini didapatkan di daerah-daerah bermusim panas di dekat khatulistiwa dan karena menggunakan sistem manajemen seperti pada perusahaan industri

Page 7: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dari teknologi terbaru maka sering pula disebut “industri perkebunan” atau industri pertanian.

Sejarah perkebunan asing di Indonesia dimulai pada tahun 1870 dengan pengundangan Hukum Agraria oleh pemerintah colonial Belanda yang memungkinkan pemilik modal besar di Negeri Belanda dan negeri-negeri Eropa Barat lainnya menanam modalnya di Indonesia. Hak-hak usaha yang diperoleh para penanam modal tersebut terkenal dengan nama hak-hak erfpahct yang meliputi jangka waktu maksimum 75 tahun dengan luas maksimum 360 hektar (900 acres). Hak-hak lain yang dapat diberikan kepada orang-orang asing adalah hak opstaal untuk mendirikan bangunan-bangunan pabrik untuk usaha dan hak eigendom terutama untuk rumah-rumah tempat tinggal.

Kehutanan

Ilmu ekonomi kehutanan pada prinsipnya merupakan ilmu yang menerangkan bagaimana hubungan antara tanah-tanah hutan dengan manusia dan alokasi sumber-sumber tersebut dapat memberikan kepuasan yang diinginkan oleh manusia.

Dr. Henry Vux dari UniversitasCaliforniamemberikan pendapatnya tentang mengapa ilmu ekonomi diperlukan dalam hal ini:

1.    Pada umumnya produksi kehutanan (kayu) membutuhkan jangka waktu panjang.

2.    pada kenyataannya modal (dalam hal ini tumbuhannya) juga merupakan hasil akhir.

3.    dan masalah yang paling sulit bahwa nilai hutan tidak dapat langsung diukur dengan harga pasar yang ada.

Di Indonesia hutan yang luasnya lebih dari 120 juta hektar dikategorikan berdasarkan Rencana Peruntukan ke dalam:

1.    Hutan lindung yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap tanah, tata air, iklim serta lingkungannya.

2.    hutan suaka alam yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap binatang, untuk keperluan pengetahuan & kebudayaan.

3.    hutan produksi yaitu hutan yang memberi manfaat produksi kayu dan hasil hutan yang lain, berdasarkan prinsip-prinsip pegelolaan hutan yang berlaku, yang mengenal prinsip kekekalan hasil

4.    Hutan wisata yaitu hutan yang menyediakan keindahan alamnya untuk kepentingan pariwisata.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Peternakan

Dilihat dari pola pemeliharaannya peternakan diIndonesia dapat dibagi menjadi 3 kelompok:

1.     Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan yang tradisional

Keterampilan sederhana dan menggunakan bibit lokal dalam jumlah dan mutu yang relatif terbatas. Ternak pemakan rumput digembalakan dipadangumum, di pinggir jalan dan sawah, di pinggir sungai atau di tegalan sendiri. Kalau siang hari diberi minum dan dimandikan seperlunya sebelum dimasukkan ke dalam kandang. Pemeliharaan dengan cara ini dilakukan setiap hari dan dikerjakan oleh anggota keluarga peternak.

2.     Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan yang semi komersil

Keterampilan yang mereka miliki dapat dikatakan lumayan. Penggunaan bibit unggul, obat-obatan dan makanan penguat cenderung meningkat, walaupun lamban. Jumlah ternak yang dimiliki 2-5 ekor ternak besar dan 5-100 ekor ternak kecil terutama ayam.

3.     Peternakan komersil

Usaha ini dijalankan oleh golongan ekonomi yang mempunyai kemampuan dalam segi modal dan sarana produksi dengan teknologi yang agak modern. Semua tenaga kerja dibayar dan makanan ternak terutama di beli dari luar dalam jumlah yang besar. Tujuan utamanya ialah mengajar keuntungan sebanyak-banyaknya. Biaya produksi ditekan serendah mungkin agar dapat menguasai pasar.

Perikanan

Yang dimaksud dengan perikanan ialah segala usaha penangkapan budidaya ikan serta pengolahan sampai pemasaran hasilnya. Sedang yang dimaksud sumber perikanan ialah binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di perairan baik darat maupun laut.

Usaha perikanan diIndonesiamasih merupakan perikanan rakyat dengan menggunakan perahu layar. Penggunaan perahu layar jauh lebih banyak dari pada perahu motor. Walaupun lambat tapi dari tahun ke tahun penggunaan kapal motor terus meningkat.

Pertanian ekstraktif dan pertanian generatif

Page 9: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Secara teknis ekonomis proses pengambilan hasil dari tanah atau alam dapat dibedakan pula menjadi dua, yaitu pertama, proses yang sifatnya ekstraktif yaitu mengambil hasil dari alam dan tanah tanpa usaha untuk mengembalikan sebagian hasil tersebut untuk keperluan pengambilan di kemudian hari.Pertanian macam kedua adalah yang sifatnya generatif yaitu pertanian yang memerlukan usaha pembibitan atau pembenihan, pengolahan, pemeliharaan, pemupukan dan lain-lain baik untuk tanaman maupun untuk hewan. Di samping usahatani tanam-tanaman (pertanian rakyat dan perkebunan) kita kenal pula usahatani peternakan dan perikanan yang bersifat generatif. Petani peternak memerlukan bibit-bibit ternak yang setelah dipelihara dan diusahakan selama waktu tertentu akan memberikan hasil kepada si peternak, hasil yang lebih tinggi nilainya dari pada bibit atau modal pertanian.

Dari segi ekonomi ada perbedaan penting antara pertanian generatif dan ekstraktif. Dalam pertanian generatif ada hubungan yang jelas antara faktor produksi sebagai modal atau input dan hasil produksi sebagai output. Salah satu faktor produksi yang harus ada dalam pertanian generatif adalah bibit atau benih yang dalam proses produksi dalam hal ini ada yang memakan waktu pendek misalnya 3-4 bulan (tanam-tanaman padi, jagung, kacang-kacangan dan lain-lain), tetapi ada pula yang memakan waktu beberapa tahun seperti pada tanaman karet, kelapa, cengkeh dan sebagainya. Dalam pertanian yang bersifat ekstraktif, yang diperlukan adalah peralatan untuk mengambil sesuatu hal yang sudah ada di dalam tanah atau air.  Dalam hal ini modal dan tenaga kerja memegang peranan penting yang harus disertai ketrampilan tertentu, terutama bila hasil atau barang yang bersangkutan masih harus dicari seperti pada ikan di laut atau di sungai.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Bab III Teori-Teori Pembangunan Pertanian

Pertanian dalam pembangunan nasional Pembangunan ekonomi dengan pemberian prioritas dalam sektor pertanian tidaklah merupakan kasusyang khusus di negara kita saja, tetapi merupakan garis kebijaksanaan yang mulai populer sejak awal tahun enam puluhan, sejak masa itu (tahun empat puluh dan lima puluh ) pertanian dianggap sebagai sektor pertanian yang pasif dalam pembangunan ekonomi, sebagai pengikut dan pendukung sektor yang lebih aktif dan lebih dinamis yaitu sektor industri .Dalam litelatural- litelatural pada waktu itu biasanya orang berbicara tentang peranan pertanian sebagai sumber tenaga kerja yang tak terbatas (unlimited labor) dengan "produktivitas marginal nol". Di samping itu pertanian di anggap sebagai sektor yang dapat menyediakan bahan-bahan mentah yang sangat murah bagi sektor industri. Dalam keadaan yang demikian kebijaksanaan yang di anggap tepat adalah yang dapat menciptakan daya tukar (term of trade) yang lebih menguntungkan sektor industri supaya sektor ini dapat berkembang dengan cepat.

Model-Model Pembangunan PertanianNegara-negara di dunia ini ada yang berhasil dan ada juga yang gagal dalam usaha pembangunan pertanian. Jepang jelas sebagai negara yang paling berhasil dalam pembangunan pertanianya. Sedangkan indonesia adalah negara yang gagal dalam pemanfaatan potensi-potensi pertanianya. Johnston dalam karangan yang telah di sebutkan di atas mengemukakan model-model yang dipilih negara-negara yang kini sedang berkembang yaitu "model jepang", "model mexico", "model stalin",dan "model israel". Masing-masing dengan ciri khasnya dan dengan kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekuranganya, dan diambil sebagai contoh untuk ditiruoleh negara-negara berkembang lainya yang sampai saat ini belum berkembang pertanianya. Model Stalin Diikuti oleh negara-negara oleh sosialis eropa utara, cina,kuba dan lain-lain. Model israel di pelajari dengan tekunoleh negara-negara afrika. Model jepang dan mexico merupakan dua model yang sangat berbeda. Yang satu didasarkan atas usaha tani kecil-kecil (seperti Indonesia) sedangkan yang terahir didasarkan atas perusahaan pertanian yang komersial yang sangat efisien dan jumlahnya tidak banyak.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

BAB IV Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian

Kebijaksanaan Pertanian

A.Konsep kebijakan pertanianKebijakan pertanian merupakan cara-cara yang digunakan pemerintah untuk merubah lingkungan dalam produksi pertanian yang ada. Dengan demikian kebijakan dimaksudkan sebagai intervensi pemerintah dalam ekonomi pasar.Menurut para ahli ekonomi, kebijakan merupakan tujuan dan cara pemerintah yang digunakan untuk mempengaruhi variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan, pendapatan nasional, nilai tukar, dan variabel ekonomi lainnya. Kebijakan sebagai istilah umum dinyatakan sebagai campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Kebijakan sebagai campur tangan yang lebih spesifik meliputi antara lain ; kebijakan harga produsen, kebijakan nilai tukar, kebijakan kredit atau kebujakan penelitian.Dalam kamus, kebijakan didefinisikan sebagai “seni dari pemerintah” dalam membuat keputusan-keputusan. Kebijakan berkaitan dengan sector pertanian, terdiri dari:a.Kebijakan hara (price policy) adalah kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi tingkat dan stabilitas harga-harga yang diterima oleh petani dari hasil-hasil usaha tani.b.Kebijakan pemasaran (marketing policy) adalah kebijakan mengenai pemindahan hasil-hasil usaha tani dari tingkat petani ke konsumen lokal, atau ke pelabuhan tempat ekspor.c.Kebijakan input (input policy) adalah kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi harga-harga dan system pembelian input-input variabel yang akan digunakan dalam usaha tani.d.Kebijakan kredit (credit policy) adalah kebijakan yang sebagaian besar berhubungan dengan perolehan modal kerja untuk membeli input-input variabel yang digunakan dalam usaha tani.e.Kebijakan mekanisme (mechanization policy) adalah kebijakan yang digunakan untuk mempengaruhi langkah dan arah petani dalam mengadopsi teknologi mekanis atau modal tetap usaha tani.f.Kebijakan land reform (land reform policy) adalah kebijakan yang mencoba untuk merubah distribusi kepemilikan atau kondisi-kondisi yang berhubungan dengan tanah sebagai sumber daya dalam usaha tani.g.Kebijakan penelitian ( research policy) adalah kebijakan berkaitan dengan penggalian dan penyebaran teknologi baru yang dirancang untuk meningkatkan produktifitas sumber daya dalam usaha tani.h.Kebijakan pengairan (irrigation policy) adalah kebijakan mengenai perolehan air sebagai sumber daya alam usaha tani, yang sering kali melibatkan investasi masyarakat dengan skala besar dalam infrastruktur usaha tani.Secara keseluruhan disebut sebagai kebijakan sektoral. Kebijakan ini bertujuan untuk mempengaruhi pembangunan social dan ekonomi dari sector pertanian.

B.Tujuan kebijakan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Pada awalnya, analisis ekonomi terhadap kebijakan pertanian di latar belakangi dan disederhanakan dari beribu-ribu tujuan kebijakan yang potensial. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa tujuan-tujuan social digolongkan menjadi dua kategori utama, yaitu:1.Tujuan pertumbuhan ekonomi, dan2.Tujuan memperbaiki distribusi pendapatan.Kedua tujuan ini secara berturut-turut biasa disebut dengan tujuan efisiensi dan tujuan pemerataan (equality), berkaitan dengan pendistribusian total output di antara individu atau kelompok sosial masyarakat. Ini merupakan standar kesejahteraan masyarakat secara ekonomis.

C.Kendala kebijakanKendala-kendala yang timbul berkenaan denga tujuan tertentu dapat berbeda menurut lingkup dan sifat dasar kebijakan yang sedang dipertimbangkan. Kendala-kendala lainnya dapat mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Iklim, curah hujan, tanah dan aspek-aspek sumber daya alam lainnya disuatu daerah atau Negara merupakan kendala yang nyata dalam produksi pertanian.Teknologi produksi yang mutakir dianggap sebagai kendala yang sangat mendasar bagi perekonomian suatu negara, karena teknologi dapat sekaligus memperbaiki produktivitas sumber daya yang ada dan membuat berguna sumber daya yang sebelumnya menganggur. Dengn demikian, kebijakan yang penting adalah mencoba mempercepat perubahan teknologi baik secara langsung seperti kebijakan penelitian dibidang pertanian maupun secara tidak langsung seperti kebijakan pendidikan dan pelatihan.

D.Instrumen kebijakanInstrument-instrumen kebijakan adalah cara-cara campur tangan pemerintah yang diencanakan, yang menggambarkan tujuan dan kendala sekaligus. Bila kendala bersifat mutlak maka instrumen dirancang dengan menggabungkan dengan serangkaian kendala, bila kendala bersifat relatif, maka instrumen dirancang dengan mengurangi kendala yang menghambat pencapaian beberapa tujuan pokok.Tugas dari analisis pertanian adalah menilai keuntungan atas kerugian, manfaat atau biaya dari alternatif kebijakan yang ada. Instrumen kebijakan dapat dikategorikan sebagai berikut:a.Apakah efisiensi atau equity yang menjadi tujuan utama kebijakan.b.Apakah kebijakan diarahkan untuk usaha tani, pasar, konsumen, atau kelembagaan dalam rantai pemasaran hasil pertanian.c.Apakah kebijakan tersebut merupakan alat untuk mengatur harga kelembagaan atau teknologi.d.Apakah kebijakan mempunyai ruang lingkup dan pengaruh pada pertanian yang spesifik atau umum, seperti kebijakan nilai tukar atau ketentuan upah minimum.e.Apakah kebijakan tersebut merupakan kebijakan pasar komoditi, kebijakan perdagangan, atau kebijakan makro ekonomi.Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa penggunaan instrumen-instrumen yang berbeda yang mempengaruhi setiap variabel yang dihadapi rumah tangga petani dapat ditinjau dan dibandingkan dalam satu kerangka utama.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

E.Siklus kebijakanFormulasi dan pelaksanaan kebijakan merupak sebuah proses linier yang terdiri dari dua fase, fase pertama adalah berkenaan dengan formulasi kebijakan, sedangkan fase kedua adalah tentang pelaksanaan kebijakan. Siklus kebijakan yang telah diuraikan merupakan gambaran yang nyata dari proses pengambilan keputusan kebijakan. Model secara emplisit atau eksplisit menggunakan sejumlah ansumsi. Ansumsi kuncinya adalah:a.Bahwa pemerintah sungguh-sungguh mengupayakan kesejahteraan masyarakat secara maksimum.b.Bahwa aparat negara bertindak sebagai badan yang netral sepenuhnya sesuai dengan peranannya dalam siklus kebijakan.Analisis terhadap kebijakan dalam midel ini merupakan kegiatan teknis dan ekonomis yang mempertimbangkan instrumen-instrumen kebijakan alternative, menilai dan membandingkan manfaat bersih, dan pada tahap selanjutnya, mengevaluasi dampak pemilihan kebijakan dan mengambil pelajaran untuk masa yang akan datang atas pelaksanaan kebijakan tersebut.Model kebijakan yang liner memiliki beberapa kelemahan. Clay & Schafer (1984) mengidentifikasi kelemahan model liner sebagai berikut:1.Pemisahan formulasi kebijakan dan implementasi kebijakan akan menimbulkan serangkaian kesalahan yang kompleks sehingga berakibat pada kegagalan kebijakan.2.Kurangnya partisipasi dan umpan baik (feedback) menciptakan banyak “pintu keluar darurat” untuk kegagalan suatu kebijakan.3.Orientasi kebijakan yang top down secara penuh4.Sedikit atau kurangnya data yang tersedia untuk mendukung analisis yang dilakukan.5.Analisis kebijakan sangat dibatasi oleh situasi kelembagaan yang ada sehingga sulit untuk bertindak secra objektif.6.Bantuan dari pihak luar seringkali mengesampingkan masukan-masukan dari dalam, karena kedudukan pihak luar sebagai sumber dana proyek-proyek biasanya telah memiliki cara pengalokasian sumber daya-sumber daya tertentu.Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kebijakan-kebijakan seringkali mengikuti suatu pola dan cara melakukan keputusan pemerintah sebagai siklus yang linear dari formulasi kebijakan dan implementasinya. Lembaga-lembaga internasional dan paker luar negeri cenderung mengikuti siklus ini. Model linear menentukan peran spesifik dari analisis kebijakan dalam menetapkan tujuan, teknik, dan pedoman dasar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan keputusan-keputusan kebijakan.

Kebijaksanaan Pertanian Dan IndustriSalah satu tujuan kebijaksanaan pertanian yang melingkupi harga, pemasaran dan strukturil adalah untuk mengusahakan perimbangan antara pendapatan sektor pertanian dan pendapatan diluar sektor pertanian termasik sektor industri. Perimbangan ini sukar dipertahankan karena perbedaan struktur pertanian dan struktur industri sehingga tiap-tiap proses dan tahapan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

pembangunan ekonomi selalu membawa perubahan yang berbeda dari setiap sektor. Ciri-ciri pokok perbedaan dari kebijaksanaan dari kedua belah sektor antara lain:

1.Produksi pertanian sangat kurang pasti dan resikonya besar karena bergantung pada alam, sedangkan sektor industri tidak demikian.2.Pertanian memproduksi bahan-bahan yang bersifat mentah yang dengan majunya ekonomi dan naiknya taraf hidup manusia, permintaannya tidak naik secara pesat, tidak seperti barang industri yang mengalami kenaikan pesat.3.Pertanian tidak hanya mengutamakan faktor ekonomi semata, namun faktor sosiologi, kebiasaan, dll, juga berperan penting, sedangkan industri bersifat lugas (zakelijk)

Ketiga ciri khusus pertanian ini nampak dalam teori ekonomi sebagai perbedaan dalam respon permintaan dan penawaran atas perubahan-perubahan harga. Elastisitas harga atas permintaan dan penawaran harga-harga pertanian jauh lebih kecil dari pada hasil indusri. Pendapatan penduduk desa dan kota Perbadaan pendapatan antara penduduk desa dan kota juga dapat dijadikan pandangan dalam kebijaksanaan sektor pertanian dan industri, antara penduduk desa dan kota memiliki perbedaan pendapatan yang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi pola pengeluaran konsumsi.Ada 3 sebab yang menyebabkan perbedaan pendapatan antara penduduk desa dan kota antara lain:

1.Kestabilan dan kemantapan dari penghasilan2.Lebih banyak lembaga-lembaga ekonomi yang dapat mendorong kegiatan ekonomi dikota3.Lebih banyaknya fasilitas-fasilitas yang memungkinkan rata-rata produktifitas tenaga kerja dikota lebih tinggi

Mengingat sebab-sebab ini maka salah satu cara untuk mengurangi perbedaan pendapatan itu adalah menambah fasilitas-fasilitas yang ada didesa yang memungkinkan untuk menyerap tenaga kerja sehingga terbentuknya tenaga kerja yang terlatih dan mampu membangun desa serta dapat menarik investor-investor untuk berinvestasi didesa.

Kebijaksanaan pembangunan desaAgak kurangnya perhatian sarjana-sarjana ekonomi atas persoalan pembangunan desa

merupakan salah satu faktor tidak berkembangnya kawasan pedesaan. Hal ini dikarenakan tekanan mereka pada soal-soal makro ekonomi dan soal-soal ekonomi yang berhubungan dengan industri, perdagangan, keuangan, dan perbankan atau pada pokoknya soal-soal ekonomi perusahaan besar. Soal-soal ekonomi petani kecil dianggap termasuk soal-soal sosial dan kebudayaan. Hal ini terjadi sebab banyak buku-buku yang mereka pelajari berasal dari amerika, inggris, dan belanda dimana soal-soal ekonomi mikro petani pun memakai ukuran yang relatif besar, yang jauh berbeda dengan ukuran usaha tani diindonesia. Karena latar belakang yang demikian inilah maka sedikit sekali mahasiswa ekonomi menaruh perhatian pada masalah ekonomi pertanian dan pembangunan desa yang pada akhir-akhir ini sudah mulai ada perkembangan seperti diperhatikannya masalah-masalah perpajakan,pemasaran, perkreditan, dll.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Kini persoalan persoalan pembangunan desa dan pembangunan ekonomi desa lebih menonjol lagi dengan pengakuan yang nyata dari pemerintah, pemerintah pada tahun 1969 memberikan subsidi Rp.100.000,- pada setiap desa dan kampung untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan desa. Prinsip-prinsip ekonomi yang dipakai dalam kebijakan pemberian subsidi ini adalah prinsip “pompa” dengan memompakan sejumlah uang tertentu kepada desa, dengan harapan uang tersebut dipergunakan dengan tepat dan mampu “memompa” dana potensiil yang lebih besar yang tersedia didesa

Diversifikasi PertanianKata diversifikasi merupakan topik yang baru dalam ekonomi pertanian dan tulisan

mengenai ini masih belum banyak ditemukan. Pada dasarnya yang dimaksud dengan diservikasi atau penganekaragaman pertanian terbagi dalam dua pengertian yaitu disersivikasi horisontal yang merupakan usaha untuk mengganti atau meningkatkan hasil pertanian yang monokultur (satu jenis tanman) ke arah pertanian yang bersifat multikultur (banyak macam). Dan diservisikasi vertikal yang merupakan usaha untuk memajukan industri pengolahan hasil-hasil pertanian yang bersangkutan. Untuk pengaplikasian diservisikasi ( pertanian monokultur ) banyak terdapat dinegara daerah tropika, seperti kopi di Colombia dan padi di Thailand. Sedangkan di negara kita terdapat din Jambi dan Kalimantan untuk tanaman karet, dan pdi di Sulawesi Utara. Dan tanaman-tanaman tersebut merupakan salah satu pendapatan utama bagi masyarakat setempat. Maka pendapatan dan kesejahteraan rakyat sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada harga hasil tanaman-tanaman tersebut.

Faktor – Faktor Adanya Usaha DiversifikasiBanyaknya masalah yang terjadi dalam sistem pertanian membuat diservisikasi perlu dilakukan. Salah satu pertimbangan utama dari diversivikasi adalah stabilisasi dalam pendapatan pertanian dan menghindarkan ketergantungan padda satu atau dua jenis komoditi saja. Seperti yang pernah terjadi pada zaman dahulu. Sejak berkembangnya perkebunan-perkebunan tanaman ekspor pada abad ke-19 maka Indonesia mulai tergantung pada produksi dan eksport karet alam. Pulau-pulau diluar Jawa terutama Jambi, Sumatera Selatan dan kalimantan Selatan sangat tergantung pada karet, sedangkan Jawa memusatkan perekonomiannya pada perkebunan-perkebunan tebu. Ketergantungan Jawa pada satu jenis tanaman ekspor ini menyebabkan kemunduran ekonomi Jawa pada waktu terjadi depresi ekonomi pada tahun 1930. Selain itu putusan untuk mengadakan diversifikasi harus didasarkan atas pertimbangan – pertimbangan harapan harga, permintaan dan penawaran. Prospek untuk perkembangan harga untuk jangka 10 – 15 tahun perlu diketahui sebelum memutuskan diversifikasi, dan berhubungan erat dengan harga adalah permintaan, baik didalam negerri maupun dipasaran dunia. Akhirnya setelah harapan perkembangan harga dan permintaan diketahui barulah kemudian dilihat kemunkinan produksinya atau kemungkinan teknis dan ekonomis penawarannya. Pertimbangan ekonomi dan laba-rugi adalah lebih penting daripada dapat tidaknya suatu jenis komoditi.

Keuntungan-keuntungan diversifikasi

Page 16: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Kalau usaha diversifikasi untuk mengurangi ketergantungan pada tanaman karet sangat menonjol pada daerah-daerah tertentu seperti Kalimantan Selatan dan Jambi, maka bagi Indonesia secara keseluruhan penciutan (penyempitan) penanaman kopi sudah merupakan suatu kewajiban Internasional. Karena kelebihan produksi di dunia maka ICO (Organisasi Kopi Internasional) mewajibkan Indonesia mengurangi areal dan produksi kopi. Demikianlah keputusan-keputusan untuk mengadakan diverisifikasi memerlukan perhitungan untung-rugi yang tidak mudah. Kalau tanaman yang bersifat monokultur memberikan kerugian-kerugian yang jelas bagi ekonomi suatu negara, atau daerah namun tidak dengan diversifikasi masih agak sukar ditonjolkan. Keuntungan daripada diversifikasi dapat dibagi menjadi empat yaitu dari segi penawaraan, permintaan, nutrisi dan tujuan pembangunan. Dari segi Penawaran diversifikasi dapat mendatangkan kenaikan pendapatan pada petani karena sistem tumpang-sari atau pertanian campuran semuanya dapat dilakukan pada tanah yang sama. Juga bagi pemerintah dapat mengurangi beban untuk mengadakan pengawasan produksi atas komoditi yang berlebihan seperti kopi. Kalau misalnya tanaman padi di Sulawesi Selatan dapat dikurangi dan digantikan dengat perkebunan tebu maka ini berarti dapat mengurangi impor gula dan dapat menghemat devisa negara. Dari segi permintaan kenaikkan dapat diharapkan baik dari dalam negeri sendiri maupun luar negeri selama tanaman diversifikasi benar- benar mempunyai elastisitas pendapatan yang lebih besar. Pada waktu yang bersamaan produksi tanaman-tanaman yang mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi akan terdorong sehingga kesehatan penduduk dapat naik. Akhirnya dari segi tujuan pembangunan ekonomi keseluruhan, diversifikasi sangat bermanfaat. Misalnya Thailand adalah satu contoh negara yang berhasil menaikkan tingkat perkembangan ekonomi keseluruhan dengan mengadakan diversifikasi dari padi ke jagung. Jagung yang di exspor ke Jepang menghasilkan devisa tambahan yang sangat diperlukan untuk membiayai usaha-usaha pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

Perencanaan PertanianPerencanaan pertanian adalah proses memutuskan apa yang hendak dilakukan oleh

pemerintah mengenai tiap kebijaksanaan dan kegiatan yang mempengaruhi pembangunan pertanian selama jangka waktu tertentu. Disini pemerintah harus memilih kebijaksanaan dan program yang pada saat ini diperlukan untuk memajukan pertanian dan persiapan-persiapan apa yang perlu dilakukan untuk masa depan, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Penentuan dan pemilihan prioritas inilah yang merupakan cirri khusus perencanaan. Rencana kebijakan produksi, Merencanakan pertanian jauh lebih sulit dari pada merencanakan industri, karena pertanian meliputi banyak usaha tani yang kecil dan berbeda jenisnya. Para petani kecil inilah pelaksanaan yang sebenarnya, dan mereka akan senang kalau paroduksinya bertambah. Tapi ada yang paling penting buat petani, yaitu bertambahnya pendapatan. Pemerintah tidak akan merencanakan produksi pertanian, jika tidak disertai kebijakan-kebijakan pertanian tertentu yang dapat mendorong tercapainya tujuan rencana produksi tadi. Perencanaan nasional dan kondisi daerah-daerah Indonesia adalah Negara yang sangat luas tidak saja keadaan fisik daerah yang satu berbeda dengan keadaan daerah yang laintetapi bahkan juga sifat-sifat dan kebiasaan serta cara berfikirnya dapat berbeda-beda. Untuk itu pemerintah memberikan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

program-program yang sesuai dengan masing-masing keadaan daerah. Untuk dapat menerapkan rencana-rencana yang dibuat di tingkat nasional, maka diperlukan rencana-rencana komplementer pada setiap daerah. Tetapi dalam kenyataan hamper selalu ada jurang (GAP) antara apa yang dirumuskan sebagai tujuan proyek-proyek oleh pemerintah pusat dan merupakan tujuan yang paling diinginkan oleh penduduk pedesaan.RepelitaRencana pembangunan lima tahun ini adalah merupakan rencana pertama dimana pertanian merupakan titik sentral dari pembangunan. Dikatakan titik sentral, adalah karena sektor pertanian memang mempunyai kedudukan yang sangat menonjol dalam perekonomian.

BAB VKESIMPULAN

Indonesia merupakan negara Agraris yang memilikki banyak pulau, sehingga tidak heran jika banyak sekali yang menjulukinya sebagai Zamrud Khatulistiwa. Hasil-hasil alam juga melimpah ruah. Hampir semua yang tumbuh atau yang ada bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Penduduknya pun sebagian besar juga bekerja disektor pertanian.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN.docx

Handi santoso www.handicrs.me

Dengan segala faktor yang ada di Indonesia, seharusnya Indonesia menjadi negara yang kaya dan makmur. Tetapi semua itu jauh dari kenyataan. Rakyat banyak yang menderita, umumnya rakyat yang bekerja di sektor pertanian. Padalah jika dilihat mereka menjadi salah satu penyumbang devisa negara.Maka seharusnya dalam mengambil keputusan kebijakan pertanian, pemerintah harus berfikir secara sungguh-sungguh dan memutuskan kebijakan yang sesuai dengan keadaan yang ada. Sehingga kebijakan dapat merata dirasakan oleh para pelaku ekonomi pertanian. Begitu pula dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para petani, pemerintah harus aktif memantau dan berpartisipasi, jadi jika ada yang kurang atau ganjil dengan kegiatan dapat diperbaiki dan diluruskan. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan pelaku ekonomi pertanian dapat memajukan sektor pertanian yang ada di Indonesia. Serta dapat membuat negara Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.