quantum bab i

Upload: arief-bustank

Post on 20-Jul-2015

524 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Istilah Agar terdapat persamaan pengertian dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda mengenai juidul skripsi Relevansi Quantum Reading Terhadap peningkatan Kemahiran MembacaTeks Bahasa Arab, maka penulis perlu memperjelas batasan istilah dalam judul tersebut. Adapun istilah yang perlu diperjelas adalah : 1. Relevansi, berasal dari kata relevan yang berarti bersangkut paut, yang ada hubungannya, selaras dengan,1 dalam kamus pendidikan umum relevansi diartikan dengan cocok, memenuhi, kebutuhan dan tepat guna,2 sedangkan dalam kamus logika relevansi berarti sifat atau keadaan yang berhubungan dengan atau terterapkan pada persoalan yang dibicarakan.3 2. Quantum Reading, Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya,4 quantum juga dapat dimaknai sebagai interaksi yang terjadi dalam proses belajar yang mampu mengubah pelbagai potensi yang ada dalam diri manusia

Pius A.Partanto dan M.Dahlan Al-Barry.Kamus Istilah Populer, (Surabaya: Arkola,1994), hal.66 2 M.Sastrapraja.Kamus Pendidikan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1978), hal.411 3 The Liang Gie. Kamus Logika, (Yogyakarta: Liberty, 1998), hal.224 4 Bobbi DePorter. Quantum Learning., Membiasakan belajar Nyaman dan Menyenagkan (Bandung: Kaifa, 2001), hal.29

1

1

2

menjadi pancaran ledakan atau gairah untuk memperoleh hal-hal baru yang dapat ditularkan atau ditunjukkan.5 Quntum Reading adalah cara cepat dan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi membaca6 3. Peningkatan, berasal dari kata tingkat yang berarti proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya,7 peningkatan yang dimaksudkan dalam tema skripsi ini adalah peningkatan dalam hal kemampuan membaca teks bahasa Arab. 4. Kemahiran Membaca, Kemahiran berasal dari kata mahir yang memiliki arti cakap, ahli, telah terlatih dan pandai sekali.8 Arti ini berdekatan dengan kata keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang bermakna cakap dan cekatan dalam mengerjakan sesuatu.9 Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati saja.10 Kemahiran Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan pengajaran bahasa dan mencakup kemahiran membaca lambang-lambang tertulis serta memahami maknanya.11

Hernowo (Editor), Quantum Reading:Cara CepatNan Bermanfaat Untuk Merangsang Munculnya Potensi Membaca, (Bandung: MLC, 2003) hal.8 6 Ibid. hal.13 7 Peter Salim dan Yenni Salim. Kamus Besar Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 1996), hal.1620 8 Sulchah Yasin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amanat 1997), hal.329 9 Ibid. Hal. 482 10 Peter Salim Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi II, (Jakarta:Balai Pustaka, 1994), hal.72 11 Team Penyusun Buku Bahasa Arab Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama Islam/IAIN, (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 1976), hal.168

5

3

5.

Teks Bahasa Arab, Bahasa Arab dapat diartikan sebagai bahasa yang mula-mula berasal, tumbuh dan berkembang di negara-negara Arab kawasan Timur Tengah.12 Teks Bahasa Arab, yaitui sumber tulisan dan literatur berbahasa Arab baik berupa kitab, majalah, surat kabar atau sumber tulisan Arab lain yang digunakan dalam pengajaran qiraah atau muthalaah. Dari penjelasan istilah tersebut dapat diambil pengertian bahwa maksud

dari judul Relevansi Quantum Reading Terhadap Peningkatan Kemahiran Membaca Teks Bahasa Arabadalah sebuah penelitian kepustakaan yang ingin meneliti mengenai relevansi konsep dan teknik membaca dalam quantum reading terhadap peningkatan kemampuan membaca teks bahasa Arab baik berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar dan teks berbahasa Arab lainnya.

B. Latar Belakang Masalah Konsep pengajaran bahasa, termasuk didalamnya konsep pengajaran bahasa Arab untuk orang asing sejauh ini sudah banyak berubah seiring dengan pergeseran dan perubahab metode pengajaran pada sebagian bahasa di dunia. Penguasaan ranah-ranah dalam bidang berbicara, mendengarkan, membaca, menulis dan menerjemahkan tetap merupakan syarat mutlak bagi orang yang ingin belajar bahasa, disamping itu, tentu saja peran penguasaan elemen kosa kata, pengucapan, lafal, tata bahasa dan pilihan kata tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses ini.13

12

Imam Badawi. Tata Bahasa Arab Tiungkat Permulaan, (Surabaya:Al-Ikhlas, 1978), Tri Budi Sastrio. dalam http://www.apbipa.or.id?p=41

hal.1513

4

Membaca, baik secar teknis maupun empiris jelas merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan mempelajari bahasa. Karenanya, mempelajari aspek teknis membaca penting dipahami dan diketahui secara mendalam oleh para pengajar bahasa, agar ketika metode membaca kebetulan terpilih dalam kegiatan sebuah proses belajar, para pengajar tidak menerapkan teknik yang salah.14 Penerapan teknik membaca yang tidak tepat jelas sangat mengurangi hasil optimal sebuah pembelajaran. Hasil yang kurang optimal tentu akan semakin parah jika para pengajar terus memaksakan metode yang salah tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.15 Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca16. Munculnya konsep pembelajaran quantum learning, telah menghadirkan konsep-konsep belajar lain yang terfokus pada aktivitas pembelajar, salah satunya adalah dalam pembelajaran membaca secara quantum atau yang lebih dikenal dengan istilah quantum reading. Konsep dasar quantum reading merupakan bagian integral dari accelerated learning, quantum learning dan revolusi cara belajar14 15

yang

Nurudin. Kompas, 9 Februari 2002 Ibid. 16 Elva Satya Nugraha. Dalamhttp://www.sekolahindonesia.com/sidev/newdetailartikel.asp

5

merupakan konsep cara belajar untuk meningkatkan kemampuan membaca dengan kecepatan yang dramatis, menambah pemahaman dan daya ingat serta menambah perbendaharaan kata dan data dalam waktu yang singkat.17 Dalam quantum reading ditawarkan konsep-konsep membaca sepeti AMBaK (Apa Manfaatnya BagiKu) dalam membaca, membangun sugesti dan persepsi baru dalam membaca, membaca dengan melibatkan seluruh indera, memaksimalkan daya ingat dalam membaca serta teknik-teknik baru dalam membaca yang merupakan perpaduan dari berbagai cara belajar Dari konsep dan teknik yang ada dalam quantum reading penyusun menemukan suatu permasalahan yang cukup menarik yaitu apabila konsep ini diaplikasikan dengan konsep membaca teks bahasa Arab karena kemampuan membaca dalam bahasa arab merupakan materi yang sangat penting. Konsep quantum reading dapat diterapkan dalam pengajaran membaca bahasa Arab atau muthalaah terutama pengajaran muthalaah tingkat lanjutan yang telah menggunakan teks yang cukup sulit seperti yang ada di majalah, surat kabar, dan kitab-kitab berbahasa Arab lain yang yang digunakan dalam pembelajaran mutholaah. Materi pengajaran muthalaah yang berupa teks tulis selalu

menggabungkan kata-kata dan kalimat, sehingga suatu bacaan terdapat komponen struktur mikro yang mencakup unit struktur dalam kalimat yang meliputi kata-kata sintaksis dan bentuk kata, komponen selanjutnya adalah struktur makro yang mrupakan komponen yang menggabungkan kalimat dan menyusun sebuah cerita menjadi satu unit kesatuan bermakna (semantik)17

Bobbi DePorter. Op.Cit. hal. 245

6

Keterampilan membaca secara makro dan mikro harus dapat dikuasai agar isi tulisan tersebut benar-benar dimengerti dan disampaikan dalam ide sendiri, komponen makro juga memperhatikan pentingnya sintaksis dalam sebuah kalimat, sehingga pengetahuan tentang analisis teks akan sangat membantu ketrampilan membaca.18 Untuk dapat membaca dan memahami teks secara tepat, seseorang harus tahu arti kata yang akan dibaca terlebih dahulu. Padahal untuk mengetahui arti kata, teks harus dibaca untuk melihat konteksnya, karena selalu ada hubungan sinergis antara konteks kalimat dengan makna dan bacaan. Bacaan terhadap kosa kata dalam teks arab tergantung pada makna kata, dan makna kata mempengaruhi bacaannya.19 Untuk mengoptimalkan keterampilan membaca bahasa Arab konsep dan teknik quantum reading ini akan penyusun relevansikan dengan pengajaran membaca teks bahasa Arab (mutholaah), sehingga kan diketahui apakah

konsep tersebut bisa meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab. Dari latar belakang permasalahan ini, penyusun akan meneliti lebih jauh mengenai relevansi konsep dan teknik quantum reading terhadap peningkatan kemampuan membaca teks bahasa Arab.

C. Rumusan Masalah

Dra. R.AG. Kamil, Teknik Membaca Textbook dan Penerjemahannya, (Yogyakarta: Kanisius: 1995), hal.9 19 Sukamto Said, Konteks Kalimat, Pemahaman Arti dan Bacaan Kosa-Kata, dalam Jurnal Adabiyyat, vol.II, No.2 Juli 2003, (Yogyakarta: Jurusan PBA IAIN Sunan kalijaga Yogyakarta), hal. 45

18

7

Dari latar belakang masalah tersebut penyusun merumuskan masalah sebagai berikut : 1. 2. Bagaimanakah konsep dan teknik quantum reading ? Bagaimanakah konsep dan teknik pengajaran keterampilan

membaca bahasa Arab ? 3. bagaimanakah relevansi quantum reading terhadap peningkatan

kemahiran membaca teks bahasa Arab.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Menurut Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA suatu research khususnya dalam pengetahuan empiris pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengemukakan dan menguji kebenaran serta pengetahuan,20 adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a) Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan konsep dan teknik

membaca menurut quantum reading b) Untuk menjelaskan pengajaran keterampilan membaca teks

bahasa Arab c) Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi quantum

reading terhadap peningkatan kemahiran membaca teks bahasa Arab 2. Kegunaan Penelitian a) Memperluas wawasan dan pemahaman penyusun tentang konsep dan teknik quantum reading dalam pengajaran membaca20

Sutrisno Hadi. Metodologi Research I, (Yogyakarta : Andi Offset, 2000), hal.3

8

b) Memberi alternative pengajaran membaca bahasa Arab yang dipadukan dengan konsep dan teknik quantum reading.

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penggolongan jenis riset menurut Sutrisno Hadi ditinjau dari tempatnya ada 3 yaitu : a) research laboratory, b) research kepustakaan, dan c) research kancah. Penelitian dalam skripsi termasuk dalam jenis riset kepustakaan, penelaahan kepustakaan yang dimaksudkan disini adalah untuk

mendapatkan informasi secara lengkap serta menentukan tindakan yang akan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah.21 Dalam riset bahasa, jenis riset dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: a. Riset dasar (riset teoritis) yang meneliti bahasa

dari ke universalan klausa relatif bahasa. b. Riset terapan yang meneliti bahasa dari

susunan pemerolehan bahasa c. Riset praktis yaitu penelitian bahasa yang

berfungsi untuk pengembangan materi pengajaran.22 Penelitian ini merupakan penelaahan kepustakaan yang berkaitan dengan relevansi quantum reading terhadap peningkatan kemahiran

21

P.Joko Subagyo. Metode Penelitian Teori dan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1991),

hal.109 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran dan Pengembangan Bahasa,(Bandung: Angkasa, 1993), hal.1522

9

membaca teks bahasa Arab. Sehingga penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian praktis untuk mengembangkan konsep quantum reading dalam pengajaran bahasa Arab. 2. Metode Penentuan Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah buku Quantum Reading yang disusun oleh Hernowo sebagai editor yang membahas konsep dan teknik membaca berdasar pada cara belajar yang fun dan menyenangkan serta konsep-konsep belajar lain yang sealur dengan konsep quantum reading. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan penyusun dalam skripsi ini adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen agenda, dan benda-benda tertulis lain,23 sumber data skripsi ini meliputi : Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber utama yang memuat informasi data mengenai variabel24 adapun sumber data tersebut adalah : a. Buku Quantum Reading Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk Merangsang Potensi Membaca editor Hernowo, diterbitkan oleh MLC (Mizan Learning Club), Bandung 2003. Buku "Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa" karya Henry Guntur Tarigan.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka Cipta, cet xii, 2002, edisi revisi), hal.206 24 Tatang Amirin. Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1986), hal. 132

23

10

b. Kitab Al-Ittijahaat Al-Maashirah fi Al-Tadriisi Al-Lughah AlArabiyyah wa Al-Lughah Al-Khayyah Al-Ukhraa li Ghari Al-Nathiqiina bihaa, karya Dr. Khamadah Ibrahim dan kitab Fi Thuruq Al-Tadriisi Al-Lughah Al-Arabiyyah; ushuuliha Al-Nafsiyyah wa Thuruqu

Tadriisiha karaya Dr. Abdul Aziz Abdul Majid. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber data yang bukan asli memuat data informasi mengenai variabel25 adapun data sekunder disini adalah buku-buku, jurnal, makalah, dan data-data lain yang relevan dan mendukung penulisan skripsi ini. 4. Metode Analisis Data Dari data yang sudah terkumpul, penyusun membuat suatu analisa data adapun metode analisa data yang digunakan adalah: Metode analisis isi (content analysis),yaitu suatu analisis untuk membuat inferensi-inferensi yang reliable dan shahih data dengan memperhatikan konteksnya.26 Implementasi dari metode ini adalah membuat kesimpulan dari beberapa konsep dan teknik membaca dalam quantum reading yang di relevansikan dalam pengajaran kemahiran membaca teks bahasa Arab. Analisis kualitatif dengan bentuk analisis komparatif deskriptif, dengan analisis ini penyusun berusaha mencari pemecahan melalui analisa

Ibid. Klaus Krippendorf. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: RajaGrafindo Press, 1993), hal.1526

25

11

tentang perhubungan-perhubungan akibat atau meneliti faktor-faktor yang diselidiki dan membandingkan antara satu faktor dengan faktor lain.27 Analisis deskriptif merupakan metode analisa data non statistik dengan mendeskripsikan data melalui kata-kata dan kalimat yang akan digunakan secara sistematis untuk mendeskripsikan segala hal yang berkaitan dengan rumusan masalah, selanjutnya dari data yang terkumpul diproses dan disusun dengan memberikan penjelasan atas data, kemudian dianalisa berdasarkan realitas dan membentuk sebuah kesimpulan,28 metode pelaksanaannya meliputi : a. Deduktif yaitu metode analisis dengan cara berfikir dari hal-

hal yang bersifat umum kemudian ditarik pada fakta yang bersifat khusus.29 Riset ini dimulai dengan pertanyaan suatu teori yang mempersempit fokus riset dan memungkinkan fenomena-fenomena bahasa yang dipelajari diinvestigasikan secara sistematis, sehingga pengajaran bahasa dapat dirangsang dan digunakan oleh masalah atau teori yang dikembangkan dalam bidang lain.30 b. Deduktif yaitu metode analisa yang membahas suatu masalah

dengan cara berfikir dari faktor-faktor khusus atau peristiwa konkret kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.31

F. Tinjauan PustakaNoeng Muhadjir. Metode Penelitian Kualitatif, ()Yogyakarta: 1989), hal.17 Ibid. 29 Sutrisno Hadi. Op.Cit. hal. 29 30 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa, Op Cit. hal.34 31 Ibid. hal. 3628 27

12

Menurut pengamatan penyusun, tema Relevansi Quantum Reading Terhadap Peningkatan Kemahiran Membaca Teks Bahasa Arab belum ada yang mengkaji tema tersebut, namun ada beberapa skripsi yang secara tidak langsung berkaitan dengan judul yang akan penyusun bahas ini, di antara penelitian tersebut adalah : Pertama, skripsi Adi Suwito (PBA,2003) yang berjudulRelevansi Quantum Reading Terhadap Pembelajaran Muthalaah skripsi ini membahas relevansi quantum learning terhadap pembelajaran muthalaah dari segi falsafah, tujuan, metode, materi, media, lingkungan, tahap pembelajaran dan evaluasinya. Kedua, skripsi Saidah Nur Laila (PBA,2002) yang berjudul Relevansi Accelerated Learning Dengan Pembelajaran Qiraahyang meneliti relevansi accelerated learning terhadap pembelajaran membaca dari segi konsep, tujuan metode, materi, media, lingkungan, tahap pembelajaran dan evaluasi. Selain itu ada beberapa karya selain buku utama yang penulis jadikan referensi primer dan berkaitan dengan skripsi yang penulis susun ini diantaranya : a. Buku Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan karya Bobbi DePorter dan Mike Hernacki yang diterbitkan oleh KAIFA, Bandung tahun 2000, dan buku-buku lain yang berkaitan seperti, Andaikan Buku Sepotong Pizza: Rangsangan Baru Melejitkan Word Smart karya Hernowo, buku Mengikat Makna; Kiat-Kiat Ampuh Melejitkan Kemauan Plus Kemampuan Membaca dan Menulis

13

Buku, buku K.U.A.S.A..I Lebih Cepat, Buku Pintar Accelerated Learning dan buku Accelerated Learning HandBook. b. Buku-buku yang berkaitan dengan pengajaran bahasa Arab seperti : kitab Al-Asaliib Tadriisi Al-Lughah Al-Arabiyyah, karya Dr. Muhammad Ali Al-Khulyyang menjelaskan metode-metode membaca bahasa Arab dan penggunaan uslub beserta cara membacanya. Selainitu digunakan juga kitab Mudzakarah Tadris Al-Qiraah karya Dr. Kamal Ibrahim Badri Secara tidak langsung karya-karya tersebut berkaitan erat dengan skripsi yang penyusun bahas, karena konsep quantum reading merupakan perpaduan dari berbagai teori belajar termasuk didalamnya quantum learning dan accelerated learning, dan dengan referensi yang ada penyusun ingin merelevansikan konsep dan teknik yang ada dalam quantum reading dengan pengajaran kemahiran membaca bahasa Arab.

G. Landasan Teori Kemahiran membaca merupakan salah satu tujuan dalam pengajaran bahasa Arab, karena membaca adalah suatu proses untuk memahami sesuatu yang tersirat atau melihat pikiran yang terkandung didalam kata-kata tertulis.32 Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisaHenry Guntur Tarigan. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1990), hal.832

14

hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca.33 Kemahiran membaca dalam bahasa Arab merupakan kemahiran utama dalam pengajaran bahasa Arab untuk orang asing sehingga penggunaan metode membaca yang tepat sangat membantu peningkatan kemampuan membaca teks bahasa Arab. Salah satu metode membaca yang cukup menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan membaca adalah :quantum reading, metode ini menggunakan teknik yang menyenangkan dan tidak membebani pembelajar yang ingin meningkatkan kemampuan membaca, dari konsep quantum reading ini maka penulis berusaha merelevansikannya dengan konsep pembelajaran membaca sehingga diharapkan bisa meningkatkan kemahiran dalam membaca teks bahasa Arab. Untuk menganalisis relevansi tersebut penyusun menggunakan teori teori sebagai berikut : 1. Teori Quantum Reading Teori ini merupakan bagian integral dari teori belajar quantum learning, accelerated learning dan revolusi gaya belajar yang berasumsi pada prinsip belajar yang menarik dan menyenangkan. Accelerated lerning merupakan program pemercepatan belajar untuk mengoptimalkan fungsi otak dalam pembelajaran, teknik pembelajaran utama dalam accelerated learning adalah pembelajaran SAVI (belajar33

Elva Satya Nugraha.http://www.sekolahindonesia.com/sidev/newdetailartikel.asp

15

dengan mengoptimalkan fungsi somatis, auditori, visual dan intelegensi). Accelerated learning berprinsip pada pemikiran sebagai berikut: a. Belajar dengan melibatkan seluruh pikiran dan tubuh b. Belajar adalah berekreasi bukan mengkonsumsi c. Kerjasama akan membantu proses belajar d. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan e. Belajar dengan mengerjakan pekerjaann itu sendiri atau adan umpan balik f. Emosi positif sangat membantu proses belajar g. Otak menyerap informasi secara langsung dan otomatis34 Sedangkan revolusi cara belajar merupakan cara belajar dengan mendayakan otak secara optimal dan dalam kondisi fun dan menyenangkan. Belajar dalam learning revolution memiliki tiga tujuan yaitu a. Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materimateri pelajaran spesifik b. Mengembangkan kemampuan Konseptual umum yaitu mampu belajar menerapkan konsep yang sama atau yang berkaitan dengan bidang-bidang lain c. Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi secara mudah digunakan dalam tindakan35

34 Dave Meier, The Accelerated Learning HandBaak Panduan Kreatif dan Efektif Dalam Merancang Program Pendidikan Dan Pelatihan, (Bandung: KAIFA, 2002), hal.53-54 35 Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos. Revolusi Cara Belajar, The Learning Revolution, (Bandung: KAIFA, 2003), hal.108-109

16

Quantum learning berawal dari program SuperCamp yang dirintis oleh Bobbi DePorter, program ini menggabungkan antara rasa percaya diri, keterampilan belajar dan keterampilan berkomunikasi dengan lingkungan yang menyenangkan.36 Kurikulum dalam SuperCamp merupakan kombinasi antara keterampilan akademis, prestasi fisik dan keterampilan hidup hal ini berdaskan pada filsafat Bobbi DePorter bahwa agar dapat berjalan efektif, belajar dapat dan harus menyenangkan.37 Dan gaya belajar dan keterampilan yang dikembangkan dalam quantum learning adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Sikap Positif Motivasi Menemukan cara belajar yang sesuai Menemukan cara belajar yang sempurna Membaca dengan cepat Membuat catatan efektif Mempelajari teknik menulis yang canggih Berpikir kretif Mengembangkan hafalan yang cepat Dalam quantum learning belum digunakan istilah quantum reading tapi menggunakan istilah melejitkan kemampuanmembaca istilah tersebut mulaidigunakan dalam buku quantu teaching yang menjelaskan bahwa untuk merangsang belajar lebih cepat dan efektif ada lima keterampilan36 37

Bobbi DePorter, Op.Cit. hal. 4 Ibid. hal.8

17

belajar yang perlu dikembangkan yaitu : !) konsentrasi terfokus, 2) cara mencatat yang tepat, 3)organisasi dan persiapan test, 4) membaca cepat dan 5) taknik mengingat yang baik,38untuk melejitkan kemampuan membaca dalam quantum teaching ditawarkan lima langkah mudah yaitu :selalu ingin tahu, konsentrasi terfokus, super scan, membaca dan mengulang.39 a. Konsep Dan Teknik Quantum Reading Konsep dalam quantum reading merupakan perpaduan dari berbagai model belajar dalam quantum reading ada beberapa konsep yang diterapkan dlam membaca yaitu: 1) Mencari AMBAK (Apa Manfaatnya BagiKu) dalam membaca buku. Konsep ini diadopsi dari konsep belajar quantum learning mempertanyakan manfaat pada diri sebelum belajar sangat penting dan hal ini bermanfaat dalam mempersiapkan diri sebelum membaca 2) Manfaat Dalam Membaca Buku Manfaat membaca buku secara umum adalah untuk belajar dari pengalaman orang lain, selain itu dengan membaca buku akan menambah daya kreativitas dan ide-ide untuk menambah

pengetahuan Kegemaran membaca merupakan kegiatan positif yang memiliki banyak manfaat. Melalui gemar membaca seseorang dapat menjadi pandai. Khususnya bagi anak-anak, membaca merupakan salah satu kebiasaan yang baik untuk mengembangkan imajinasi dan kreaivitas.Bobbi DePorter, Mark Rearden dan Sarah Singer Nouri, Quantum Teaching, Mempraktekkan quantum Learning Dalam Ruang-Ruang Kelas, (Bandung: KAIFA, 2000), hal.164 39 Ibid. hal.182-18438

18

Seorang anak, bahkan sejak bayi memiliki keingintahuan yang besar terhadap dunia di sekitarnya. Keingintahuan ini perlu terus dipupuk dan dirangsang, salah satunya melalui buku. Buku merupakan jendela dunia. dengan membiasakan anak terhadap buku, membuat ia senang membaca, dan menganggap membaca adalah kegiatan yang menyenangkan dan penting, yang juga membuatnya dapat memenuhi sebagian keingitahuannya. Usaha ini mendukung munculnya proses kreatif seorang anak. Anak dapat banyak berimajinasi karena kegiatan membaca. Seorang anak yang kreatif tidak puas dengan apa yang diperolehnya, dan selalu mencari informasi, yang dapat diperolehnya melalui aktivitas membaca 3) Membangun Sugesti dan Persepsi Dalam Membaca Buku Menurut Sandy MacGregor dalam buku Piece of Mind. Pada prinsipnya otak atau pikiran lebih mudah menyerap dan mengingat informasi pada saat kondisi pikiran kita yang ditunjukkan dengan frekuensi gelombang otak yang rendah. Oleh karena itu untuk melatih kegemaran membaca perlu dibangun sugesti yang menyenagkan untuk membentuk emosi positif dalam membaca karena membaca merupakan kegiatan yang melibatkan pikiran, perasaan dan tindakan. 4) Membaca Dengan Melibatkan Seluruh Indera Dengan melibatkan seluruh indera dalam membaca akan semakin mudah mengikat makna yang ada dalam isi buku tersebut. Membaca

19

itu sendiri bisa menjadi pengalaman yang menngasyikkankan apabila dinikmati sekaligus menjengkelkan apabila kita hanya setengah-setengah dalam membaca buku dan menganggapnya sewbagai beban. Padahal membaca sama halnya dengan menikmati pertunjukan konser atau film yang bagus dan bisa dinikmati apabila ada partisipasi aktif seluruh indera. Kegiatan membaca yang menyenangkan harus melibatkan partisipasi aktif semua indera. Seluruh emosi, hasrat dan minat juga harus terlibat dalam proses membaca, sehingga membaca menjadi pengalaman yang

menyenangkan. 5) Memanfaatkan Imajinasi Ketika Membaca Membaca buku akan membantu kita berimajinasi untuk

menampilkan ide-ide kreatif, karena membaca buku merupakan kegiatan yang memasukkan kata-kata dan ide ke dalam diri seseorang (pembaca). Semakin berkualitas kata-kata dan ide yang masuk dalam diri pembaca, semakin berkualitaslah pembaca itu. Bacaan yang berkualitas akan dapat menumbuhkembangkan jiwa pembaca. Tulisan yang berkualitas akan memberikan dan

mendorong timbulnya gagasan cemerlang, tambahan kosakata, dan hal-hal penting lainnya. Semua itu akan diserap otak dan disimpan serta dipancarkan ke seluruh tubuh. Lewat kata dan ide yang berkualitas, pembaca dapat meneruskan dan menindaklanjuti hasil

20

bacaannya pada tahap menulis dan berbicara kepada orang lain untuk membaca atau mendengarkan apa yang dia tulis dan ujarkan. Lewat membaca, seseorang dimudahkan membuat tulisan,

dimudahkan memilih kata yang tepat untuk mewakili perasaan. Jika hal itu terus-menerus berlangsung tiap hari, pembaca (dan sekaligus penulis) akan merasa senang dan nyaman karena pertumbuhan dan perkembangan jiwanya terjaga dan terkendali. Tulisan yang dihasilkan akan menjadi semacam petunjuk bahwa dirinya terus tumbuh dan berkembang. Dan yang paling penting, seorang pembaca (dan penulis) akan dapat merasakan bahwa membaca dan menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan, menimbulkan semangat baru, dan menggairahkan. 6) Memaksimalkan daya Ingat Ketika Membaca Menurut Tony Buzan, mengingat merupakan salah satu tahapan penting dalam membaca buku oleh karena itu agar dapat menyimpan makna yang dibaca maka daya ingat harus di maksimalkan agar tidak mudah lupa. 7) Menggunakan Peta Pikiran Ketika Membaca Fungsi dari peta pikiran ini adalah untuk memvisualisasikan pemahaman terhadap buku yang telah dibaca dalam bentuk ringkasan catatan yang menarik. Adapun teknik-teknik membaca buku dalam quantum reading adalah : 1. Teknik Membaca-Super Gaya Accelerated Learning

21

Teknik membaca super ini berfungsi untuk mengembangkan keahlian membaca secara sekilas, karena sebenarnya kemampuan membaca manusia lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan telinga dalam mendengar. 2. Teknik Membaca-Total Gaya SAVI Melalui teknik ini, seorang pembaca dimungkinkan memanfaatkan seluruh potensi yang dimilikinya. Kegiatan membaca dapat dilakukan dengan menyuarakan bahan yang dibaca secara keras, dapat dengan berdiri, bergerak, dan memanfaatkan kekuatan imajinasi. Selanjutnya, membaca juga memerlukan jeda untuk merenungkan hasil bacaan. 3. Teknik Membaca-KaKi Gaya Quantum Learning Teknik membaca KaKi gaya QL yang memanfaatkan otak kanan dan kiri. Otak kiri berkaitan dengan rasionalitas dan logika. Otak kanan berkaitan dengan suasana hati: rasa senang, ringan, dsb. 4. Teknik Membaca-Dini Gara revolusi Cara Belajar Teknik ini berusaha untuk menanamkan rasa cinta membaca sejak kanak-kanak dengan memperkenalkan huruf-huruf dalam media yang menarik. 5. Teknik Asyik Membuat resensi Buku Teknik ini menawarkan cara membaca yang menarik dengan cara membuat resensi buku tersebut.

22

Semua konsep dan teknik tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan dan analisis skripsi ini.

b. Konsep Sugestopedia Metode belajar sugetopedia dicetuskan oleh Dr.Georgi Lozanov dari Bulgaria, konsep pembelajaran ini dikenal juga sebagai pembelajaran dan pengajaran sugestif-asseleratif atau suggestiveaccelerative Learning And Theaching atau disebut juga dengan metode Lozanov.40 Menurut Earl Stevick sugestopedia didasarkan atas tiga asumsi yaitu : 1) Pembelajaran melibatkan fungsi-fungsi ketidaksadaran

pembelajar disamping fungsi-fungsi kesadaran 2) Orang bisa belajar lebih cepat dari pada yang biasa dilakukan 3) Pembelajaran terganggu karena : (a) Norma-norma dan pembatasan-embatasan yang telah diajarkan masyarakat kepada pelajar, (b) tidak ada keharmonisan, kerjasama yang santai antara semua bagian/unsur pembelajaran, dan (c) Kegagalan memanfaatkan segaladaya akibat adanya kemalasan pada kebanyakan orang dalam kebanyakan waktu. Selain itu ada tiga strategi yang dilakukan yaitu : 1. Menghilangkan dan menjauhi norma-norma yang

merugikan dalam pembelajaran40

Henry Guntur Tarigan, Metodologi Pengajaran Bahasa 2, (Bandung: Angkasa, 1990),

hal.90

23

2. 3.

Menjauhi ketegangan-ketegangan dalam pembelajaran Menghindari ketegangan dan halangan dalam

pembelajaran Adapun sarana yang dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah; psikologis, artistik dan paedagogis. Hal ini berdasarkan pada tiga prinsip yaitu: 1. 2. Prinsip joy and easiness atau keceriaan dan kesenangan prinsip kesatuan kesadaran dan ketidaksadaran atau unity

of conscious and unconscious 3. prinsip interaksi sugestif.

2. Bahasa Arab

Teori Pengajaran Keterampilan Membaca Teks

Untuk menganalisis tentang pengajaran keterampilan membaca teks bahasa Arab penyusun menggunakan beberapa teori yaitu : Teori membaca secara umum Dalam membaca ada dua aspek penting yaitu : a. Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanichal skills) yang dapat dianggap pada urutan yang lebih rendah (lower order), aspek ini mencakup: 1) Pengenalan bentuk huruf 2) Pengenalan unsur-unsur linguistic (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain)

24

3) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bentuk tertulis atau "to bark at print") 4) Kecepatan membaca bertaraf lambat41 b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order) aspek ini mencakup : 1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal) 2) Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuana pengarang, relevansi keadaan kebudayaan, reaksi pembaca) 3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk) 4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan42 Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam ketrampilan mekanis (mechanichal skills) tersebut maka aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara (reading alaoud, oral reading). Dan ketrampilan pemahaman (comprehension skills) maka yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati (silent reading), yang dapat pula dibagi atas :

41 42

Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, Op.Cit. hal.11 Ibid. hal.12

25

a. reading), yang mencakup :

Membaca

ekstensif

(extensive

1) Membaca survei (survey reading) 2) Membaca sekilas (skimming) 3) Membaca dangkal (superficial reading) b. yang mencakup : 1) Membaca telah isi (content study reading), bentuk membaca ini meliputi: a) Membaca teliti (close reading) b) Membaca pemahaman (comprehension reading) c) Membaca kritis (critical reading) d) Membaca ide (reading for ideas) 2) Membaca telah bahasa (language study reading), yang meliputi: a) Membaca bahasa asing (foreign language reading) b) Membaca sastra (literary reading)43 Klasifikasi keterampilan membaca secara singkat dapat Membaca intensif (intensive reading),

Pengenalan bentuk huruf dijelaskan dalam keterangan bagan berikut : Pengenalan unsur-unsur linguistik Ketrampilan mekanis (urutan lebih rendah) Pengenalan hubungan bunyi dan huruf Kecepatan membaca : lambat Aspek-aspek membaca Pemahaman pengertian sederhana43

Ibid. hal.12

Ketrampilan pemahaman (urutan lebih tinggi)

Pemahaman signifikan/makna Evaluasi/penilaian isi dan bentuk Kecepatan membaca : fleksibel

26

SKEMA I Membaca dalam konteks disini adalah membaca pemahaman atau reading comprehension yaitu sejenis membaca yang berupaya menafsirkan pengalaman, menghubungkan kegiatan informasi baru dengan yang telah diketahui, menemukan jawaban pertanyaanpertanyaan kognitif dari bahan bacan tertulis.44 b) Teori Membaca bahasa Arab Kemampuan membaca dalam bahasa Arab merupakan materi yang sangat penting, karena sebuah teks tulis selalu menggabungkan kata-kata dan kalimat, sehingga suatu bacaan terdapat komponen struktur mikro yang mencakup unit struktur dalam kalimat yang meliputi kata-kata, sintaksis dan bentuk kata, komponen selanjutnya adalah struktur makro yang merupakan komponen yang

menggabungkan kalimat dan menyusun sebuah cerita menjadi satu unit kesatuan bermakna (semantik).45

44

Henry Guntur tarigan, Metodologi Pengajaran Membaca 2, (Bandung: Angkasa, 1991),

hal. 42 R.AG. Kamil. Teknik Membaca Textbook dan Penerjemahannya, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hal.945

27

Untuk memperoleh pemahaman yang baik dalam membaca, ada dua hal yang harus dilakukan yaitu: membaca secara umum (general reading) dan membaca secara khusus (close reading), membaca secara umum dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman tentang isi pokok teks, yang meliputi; pokok bahasan, konsep-konsep dan hal-hal penting yang terkandung di dalam teks. Sedangkan membaca secara khusus diperlukan untuk memahami kata-kata yang memiliki makna di dalam maupun di luar konteks.46 Untuk dapat memahami dan membaca teks secara tepat, harus diketahui arti kata yang dibaca, dan untuk mengetahui arti kata, teks harus dibaca dengan melihat konteksnya, karena selalu ada hubungan sinergis antara konteks kalimat dengan makna dan bacaan, bacaan dalam kosa kata bahasa Arab bergantung pada makna kata dan makna kata mempengaruhi bacaan.47 Dalam membaca teks bahasa Arab, paling tidak membutukkan empat kemahiran yaitu : pengetahuan tentang kosa kata, morfologi, sintaksis dan semantic, untuk kemahiran membaca, teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah pengetahuan tentang linguistik

deskriptif dalam analisisnya, dan keempat kemahiran tersebut mempunyai pengertian sebagai berikut : 1. Penguasaan Kosa Kata (Mufradat)46

Hartono. Belajar Menerjemahkan, Teori dan Praktek, (Malang: UMM Press, 1003),

hal.39 Sukamto Said. Konteks Kalimat, Pemahaman Arti Dan Bacaan Kosa Kata, dalam Jurnal Adabiyyat, Vol.II, No.2 Juli 2003, (Yogyakarta: Jurusan BSA, Fakultas Adab, IAIN Sunan Kalijaga), hal.4547

28

Kemampuan mengartikan kosa kata akan dapat diketahui dengan jelas melalui konteks. Karena kata yang sama dapat memiliki arti yang berbeda , apalagi dalam bahasa Arab seringkali satu kata dapat dibaca lebih dari satu alternatif48 baik dari bentuk katanya (sighat) seperti kata

""

yang bisa dibaca

madrasatun atau mudarrisatun, atau perbedaan arti dengan kata yang sama misalnya

""

yang mempunyai arti memukul,

membuat contoh, dan mengalikan. Oleh karena itu dalam membaca diperlukan penguasaan tentang bentuk-bentuk kata seperti mashdar, ism fi'il, shifah musyabbahah, ism maf'ul, sighah mubalaghah, ism zaman. Ism makan dan ism alat. 2. Penguasaan Sintaksis (Nahwiyyah) Sintaksis dalam bahasa Arab mencakup penguasaan tentang kedudukan kalimat dalam teks seperti bentuk fi'liyyah atau ismiyyah, penentuan subyak, prerdiket dan objek kalimat serta struktur kalimat lainnya seperti dalam contoh berikut :

1. 2. Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah pada kalimat pertama adalah bentuk ism maf'ul (Muthaalabuuna)yang berarti "dituntut" dan makna dari kalimat48

Ibid. hal.45

29

pertama adalah "kita dituntut untuk belajar sungguh-sungguh". Sedangkan kata yang bergaris bawah pada kalimat kedua adalah bentuk isim fi'il (Muthaalibuuna) yang berarti "menuntut" dan makna dari kalimat kedua adalah"Kita menuntut agar ustadz mengajar kita dengan sungguh-sungguh".49 3. Penguasaan Morfologi (Sharfiyyah) Dalam bahasa Arab dikenal perubahan bentuk kata karena perubahan waktu (Konjungtif), oleh karena itu dalam kata kerja terjadi perubahan dari bentuk lampau, sekarang dan yang akan datang, selain itu dalam bahasa Arab digunakan bentuk wazan yang menjadi patokan dalam perubahan kata. Penggunaan wazan tersebut bersumber dari perubahan kata, yang berupa ; tsulatsi

mujarrad,tsulatsi mazid, ruba'I mujarrad, ruba'I mazid, khumasi dan sudasi. Pemahaman tentanag wazan sangat membantu dalam membaca teks bahasa Arab tanpa syakal. 4. Penguasaan Semantik (Dalaliyyah) Menurut Abd Ghaffar Hamid Hilal ada tiga hal yang berperan dalam menentukan makna yaitu : a. Lafadz, berupa kata atau kaliamat sebagai hal yang

menunjukkan arti (Ad-daal) b. Nisbah, yaitu konteks yang menghubungkan antara

lafadz dengan maknanya, satu lafadz terkadang mengandung49

Ibid. hal.51

30

makna dalam konteks yang satu dan dalam konteks lain mengandung makna yang berbeda, makna suatu lafadz dengan demikian ditentukan oleh konteksnya. c. Makna (Al-Madlu), merupakan ide (pesan) yang

terkandung dalam satu kata atau kumpulan kata bahkan juga suatu isyarat. Dalaliyyah atau semantik berhubungan dengan makna dari suatu kata dan kalimat, menurut Abd Ghaffar dalaliyyah dalam bahasa Arab terbagi menjadi empat macam yaitu: a. Dalalah mujamiyyah (makna berdasarkan kamus atau

lmakna leksikal) b. lafadz) c. d. Dalalah shorfiyyah (makna berdasarkan bentuk kata) Dalalah nahwiyyah (makna yang didasarkan pada Dalalah shoutiyyah (makna yang dikatkan dengan

struktur kata-kata dalam kalimat) Membaca merupakan kemahiran yang mencakup dua hal, yaitu pertama, mengenali symbol-simbol tertulis, dan kedua, pemahaman terhadap maknanya,50sedangkan tujuan kemampuan membaca bahasa Arab adalah : a. Kemampuan untuk membaca dengan suara keras

(

)50

dari teks berbahasa Arab denangan tetap menjaga

Chatibul Umam. At All. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi/IAIN, (Jakarta: DEPAG, 1975), hal.168

31

ketepatan dalam kebenaran kalimat, struktur kalimat dan tanda bacanya. b. Kemampuan membaca dalam hati

()

beserta

pemahaman terhadap teks yang dibaca baik berupa cerita panjang maupun pendek. c. Kemampuan untuk memahami bahasa fushah yang

dipergunakan sebagai bahasa pengetahuan yang berada dalam majalah, karya-karya ilmiah dan setiap bentuk literatur yang menggunakan bahasa Arab. Dalam membaca gejala interferensi bahasa juga sangat berpengaruh, interferensi merupakan gejala penggunaan unsur-unsur suatu bahasa dalam bahasa lainnya ketika seorang dwibahasawan menggunakan bahasa lain,51 interferensi tersebut berbentuk interferensi bunyi (phonic interference), interferensi gramatikal (grammatical interference), interferensi makna leksikal (lexical interference) dan interferensi semantic (semantic interference). Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan sudut pandang dan dasar teori yang digunakan dalam membahas skripsi yang berjudul Relevansi Quantum Reading Terhadap Peningkatan Kemahiran Membaca Teks Bahasa Arabini adalah : Pertama, teori tentang cara membaca yang merupakan perpaduan dari teori membaca dalam quantum learning, accelerated learning dan revolusi gaya

Suhendra Yusuf. Teori Terjemah, Pengantar Kearah Pendekatan Linguistik dan Sosiolinguistik, (Bandumg: Mandar Maju, 1994), hal. 67

51

32

belajar semua gaya belajar tersebut merupakan modifikasi dari metode belajar sugestopedia yang digagas oleh Dr. Georgi Lozanov dari Bulgaria. Kedua, teori membaca bahasa Arab yang mencakup unsur-unsur sintaksis, fonetis, kosa kata dan aspek linguistik lainnya. Ketiga, aspek sosiolinguistik dan psikolinguistik dalam suatu teks yang dibaca untuk mempermudah pemahaman terhadap makna bacaan. Karena sosiolinguistik melihat bahasa sebagai sekumpulan perilaku, ucapan dalam masyarakat, dalam ruang lingkup ini seorang guru harus mengajarkan kepada muridnya kaidah-kaidah penggunaan bahasa didalam masyarakat dan mengembangkan potensi bahasanya sehingga siswa mampu menggunakan bahasa tersebut dalam masyarakat.52. Dengan menggunakan deskripsi diatas, proses membaca akan dapat tercapai tujuan utama dari membaca yaitu untuk memahami isi pesan yang terkandung dalam satu bahasan seefisien mungkin dan mencari informasi yang terkait dengan pengetahuan, bahan referensi faktual dan sebagai hiburan.53 Belajar bahasa membutukan banyak faktor yang saling berkait dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Beberapa faktor seperti ketekunan dan kesabaran disamping itu kesempatan untuk terus menerus menggunakan bahasa yang dipelajari merupakan factor yang sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar bahasa. Tentu saja faktor-faktor yang lain seperti tersedianya materi yang memadai, instruktur yang cakap dan berdedikasi, serta

52

Jos daniel Parera. Lingustik Edukasional, (Surabaya: Erlangga, 1997 edisi kedua), hal.

87 Sri Utari Subyakto dan nababan. Metodologi Pengajaran Bahasa Asing, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal.16453

33

motivasi yang cukup tinggi dari mereka yang belajar diperhitungkan.54

juga perlu

Pemahaman terhadap salah satu elemen dasar dalam belajar bahasa, khususnya pemahaman terhadap aspek-aspek teknis dan kendala-kendalanya memang tidak menjamin bahwa suatu program pengajaran akan berhasil dengan baik. Tetapi dengan sedikit memahami aspek-aspek teknis semacam ini, para pembelajar khususnya para pengajar diharapkan akan lebih mampu menyempurnakan proses belajar mengajar yang akan membawa mereka ke tujuan akhir yang diharapkan. Oleh karena itu dengan menguasai konsep dan teknik quntum reading dan pemahaman terhadap teori-teori yang mendasarinya akan dapat mempermudah pengajaran membaca bahasa teks bahasa Arab.

H. Sistematika Pembahasan Sistematika peyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab yang mencakup sub pembahasan dan keterangannnya. Sebelum memasuki babpertama, skripsi ini didahului dengan halaman formalitas yang meliputi : halamam judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, motto, kata pengantar dan daftar isi, setelah bab lima skripsi ditutup dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Adapun susunan pembahasan skripsi ini adalah : Bab pertama, terdiri dari pendahuluan yang mencakup penegasan istilah, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, landasan teori dan sistematika pembahasan54

Tri Budi Sastrio. Dalam http://www.ialf.edu/bipa/july1999/membaca.html

34

Bab kedua, membahas tentang quantum reading secara rinci yang meliputi; perkembangan quantum reading, falsafah, asumsi dasar dan prinsip pokok quantum reading, konsep dan teknik quantum reading dan pengajaran ketrampilan membaca dengan quantum reading yang mencakup; tujuan membaca dalam quantum reading, metode membaca dalam quantum reading, materi membaca dalam quantum reading, media membaca, lingkungan pembelajaran, tahap pembelajaran dan evaluasi. Bab ketiga, menjelaskan tentang pengajaran kemahiran membaca teks bahasa Arab yang meliputi; tujuan pengajaran membaca, metode dan teknik, materi pengajaran membaca, media, lingkungan, langkah pembelajaran dan evaluasi pengajaran ketrampilan membaca. Bab keempat, menjelaskan tentang relevansi quantum reading terhadap peningkatan kemahiran membaca teks bahasa Arab, relevansinya mencakup; relevansi quantum reading terhadap tujuan pengajaran membaca teks bahasa Arab, relevansi metode dan teknik, relevansi media dan lingkungan, relevansi tahap pembelajaran dan evaluasi. Dan aplikasi teknik quantum reading dalam membaca teks bahasa Arab. Bab kelima, merupakan penutup yang terdiri dari kata penutup, kesimpulan dan saran-saran.