bab i pendahuluan_a3
TRANSCRIPT
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 1/8
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-1
1.1. Latar Belakang
ebijakan penataan ruang menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, menggariskan
bahwa keseluruhan kegiatan pembangunan di daerah harus terkoordinasi secara ke ruangan
guna mewujudkan pemerataan pembangunan dan mengurangi ketimpangan pertumbuhan
kawasan. Koordinasi rencana kegiatan diwujudkan dalam rencana tata ruang, baik mengenai
pola pemanfaatan ruang maupun struktur pemanfaatan ruang. Dengan demikian pada
implementasi rencana tidak muncul kendala dalam pemanfaatan ruang dan pada akhir akan
tercipta perkembangan kawasan yang merata serta tidak ada ketimpangan pertumbuhan antar
daerah dan intra wilayah.
Rencana Tata Ruang merupakan hasil perencanaan wujud struktural dan pola
pemanfaatan ruang. Yang dimaksud dengan wujud struktural pemanfaatan ruang adalah
susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan
buatan yang secara hirarkis dan struktural berhubungan satu dengan lainnya membentuk tata
ruang, diantaranya meliputi hirarki pusat pelayanan dan hirarki prasarana jalan. Sedangkan
yang dimaksud dengan pola pemanfaatan ruang adalah bentuk pemanfaatan ruang yang
menggambarkan ukuran, fungsi, serta karakter kegiatan manusia dan/atau kegiatan alam,
diantaranya meliputi pola lokasi, sebaran pemukiman, tempat kerja, industri, pertanian serta
pola penggunaan tanah perdesaan dan perkotaan.
Dengan diberlakukan otonomi daerah, maka Pemerintah Daerah lebih memiliki
keleluasaan dalam menyelenggarakan pembangunan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
daerah (on demand ) dan pendanaannya didukung dengan adanya kebijakan perimbangan
keuangan pusat dan daerah. Hal ini mengakibatkan Pemerintah Daerah memiliki peran yang
sangat menentukan dalam peningkatan kualitas kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di
daerahnya.
Salah satu perangkat yang perlu dimiliki oleh Pemerintah Daerah untuk mengelola dan
mengarahkan kegiatan pembangunan di seluruh wilayah adalah produk Rencana Tata Ruang.
Mengingat sifat keterbatasan dan fungsi ruang, maka intensif yang dapat diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk menggalakkan kegiatan pembangunan adalah melalui perijinan
dalam pemanfaatan ruang.
Rencana tata ruang sebagai bentuk produk proses perencanaan dan penataan ke
ruangan merupakan salah satu alat pengarah wujud dan tatanan kehidupan kewilayahan pada
masa mendatang. Oleh karena itu dalam suatu lingkup wilayah, dokumen rencana tata ruang
diharapkan mencakup semua bidang kehidupan kewilayahan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai kepentingan dan batasan serta kendala-kendala yang ada.
Penyusunan rencana tata ruang juga dimaksudkan untuk menjaga konsistensi pembangunan
dan keserasian perkembangan wilayah dengan rencana tata ruang wilayah melalui penciptaan
keterkaitan kawasan-kawasan fungsional yang harmonis dan efisien.
Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) merupakan salah satu dokumen
perencanaan yang dihasilkan dari tahapan-tahapn pelaksanaan suatu wilayah yang ingin
K
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 2/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-2
RDTRK
direncanakan. Berdasarkan Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota dijelaskan bahwa RDTRK
berfungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan oleh
perencanaan ruang diatasnya. Selain itu RDTRK juga merupakan rencana yang menetapkan
blok-blok peruntukkan pada kawasan fungsional kota sebagai penjabaran dari kegiatan ke
dalam wujud ruang dengan memperhatikan keterkaitan anatr kegiatan fungsi dalam kawasan
agar terciptanya lingkungan yang serasi, selaras,seimbang adn terpadu.
Berdasarkan Perda No 3 Tahun 2010 Tentang RTRW Kabupaten Malang, Kawasan
Perkotaan Wajak Termasuk dalam Wilayah Pengembangan (WP) Tumpang. WP Tumpang
meliputi Kecamatan Tumpang, Kecamatan Poncikusumo, Kecamatan Wajak dan Kecamatan
Jabung dengan Pusat Pelayanan Kecamatan Tumpang. Fungsi dan Peranan Wilayah
Pengembangan Tumpang adalah Sebagtai Berikut :
- Sebagai Pusat Kesehatan (Setingkat Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin)
- Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Lokal
- Sebagai Pusat Pasar Wisata
- Sebagai Pusat Pendidikan (SLTA/Kejuruan)
- Sebagi Pusata Peribadatan Skala Lokal
- Sebaga Pusat Pariwisata Budaya
- Sebagai Pusat Hiburan/Rekreasi Skala Lokal
Untuk Kegiatan Utama pada SSWP ini diarahkan sebagai berikut :
- Pengembangan Kegiatan Wisata
- Pengtembangan Kegiatan Pertanian (tnamana Pangan, Sayuran Hortikultura dan
Perkebunan)
- Pengembangan Peternakan
- Pengtembangan Kegiatan Industri (Kerajinan Rakyat, Industri Pengolahan Hasil
Ternak dan Industri Pengolahan Hasil Pertanian)
Latar belakang disusunnya dokumen Evaluasi/Revisi RDTRK Kecamatan Wajak yaitu
untuk mengevaluasi dokumen RDTRK Kecamatan Wajak dengan melakukan penyempurnaan
dokumen yang ditelaah berdasarkan perkembangan Kecamatan Wajak yang pesat dari tahun ke
tahun dan untuk mengakomodir faktor-faktor tersebut maka penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Kota Kawasan Perkotaan Wajak diarahkan dengan pengaturan dan pengendalian
kawasan strategis dan kawasan fungsional mendukung terwujudnya Penataan Ruang Wilayah di
kabupaten Malang yang Produktif, Seimbang dan Lestari bagi Kesejahteraan Masyarakat . Oleh karena
itu diperlukanlah penyusunan Evaluasi /Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Wajak Tahun 2012-2032.
1.2. Azaz, Tujuan, Sasaran dan Muatan Penataan Ruang yang Ingin Dicapa i
Azaz, tujuan dan sasaran penataan ruang sering diinterpretasikan beragam, untuk itu
sebaiknya disesuaikan dengan muatan yang ada pada UU No 26 Tahun 2007 yang konteksnya
dapat saja di sesuaikan dengan azaz dan tujuan penataan ruang pembangunan secara umum.
1.3. Dimensi Waktu
Penyusunan Evaluasi/Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kawasan Perkotaan
Wajak secara menyeluruh mempunyai dimensi waktu perencanaan selama 20 (dua puluh)
tahun dan dapat di tinjau ulang atau dilakukan evaluasi dan revisi setiap 5 (lima ) Tahun sekali.
1.4. Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan Manfaat RDTRK
1.4.1. Pengertian Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
Rencana kota adalah rencana pengembangan kota yang disiapkan secara teknis dan non teknis,
baik yang ditetapkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta merupakan rumusan
kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi. Wilayah kota termasuk ruang diatas dan dibawahnya serta
merupakan pedoman pengarahan pengendalian pembangunan kota. Perencanaan kota adalah kegiatan
penentuan konsepsi perumusan, penyusunan atau peninjauan kembali rencana kota dalam rangkamewujudkan bentuk suatu kota yang berwawasan lingkungan hidup, berasaskan kelestarian serta
peningkatan kemampuan lingkungan secara serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang
berkesinambungan.
Sesuai dengan lampiran V: Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 327/KPTS/M/2002, yang
dimaksud dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota, merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata
Ruang Wilayah ke dalam rencana pemanfaatan ruang kawasan perkotaan. Rencana Detail Tata Ruang
Kota adalah rencana pemanfaatan ruang Bagian Wilayah Kota secara terperinci yang disusun untuk
penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan
perkotaan.Jangka waktu Rencana Detail Tata Ruang Kota ini adalah 20 tahun dan dituangkan ke dalam
peta rencana dengan skala 1 : 5.000 atau lebih.
1.4.2. Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
RDTRK bukanlah suatu produk yang berdiri sendiri, melainkan merupakan penjabaran rencana
tata ruang yang lebih tinggi (RTRW/RUTRK) dan rencana pembangunan lainnya yang bersifat umum
serta berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan sosial ekonomi yang lebih luas.
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 3/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-3
RDTRK
Adapun kedudukan RDTRK adalah :
- RDTRK merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Kota atau Rencana Tata Ruang
Wilayah, kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan yang berlaku serta Pola Dasar
Pembangunan Daerah.
- RDTRK menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan anggaran pembangunan daerah dan
sektoral.
- RDTRK menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan RTRK (Rencana Teknis Tata Ruang
Kawasan).
1.4.3. Tujuan dan Sasaran Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
Kegiatan penyusunan RDTRK Kecamatan Wajak dimaksudkan untuk merangsang dan
meningkatkan kemampuan potensi dan sumber-sumber daya daerah untuk mencapai tujuan
pembangunan, meningkatkan secara maksimal sumber keuangan, koordinasi semua kegiatan dari
berbagai tingkat pelaksanaan rencana dan menampung serta mengarahkan aspirasi masyarakat dalam
melaksanakan kegiatannya. Selain itu, RDTRK Kecamatan Wajak bertujuan untuk mengarahkan
pembangunan kota yang lebih tegas dalam rangka upaya pengendalian, pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik untuk masing-masing bagian wilayah kota secara terstruktur baik kualitas maupun
kuantitas.
Mengingat bahwa suatu perencanaan kota merupakan hal yang penting, maka secara umumtujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan RDTRK Kecamatan Wajak ini, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kebijaksanaan pengembangan penduduk yaitu arahan distribusi penduduk menurut
unit lingkungan perencanaan di Kecamatan Wajak sesuai dengan tahun perencanaan
2. Rencana struktur tingkat pelayanan kota yaitu arahan tata jenjang fungsi-fungsi
pelayanan dalam kota, yang merupakan rumusan kebijaksanaan tentang pusat-pusat
pelayanan kegiatan kota berdasarkan jenis intensitas dan lokasi pelayanan.
3. Pelayanan unit lingkungan yaitu arahan mengenai pembagian unit-unit pelayanan kota
dalam rangka penyelenggaraan pelayanan penduduk kota.
4.
Rencana sistem jaringan pergerakan yaitu arahan pola sistem jaringan pergerakan danprasarana penunjang (terminal, jalan, lingkungan perparkiran) bagi angkutan jalan
raya, angkutan kereta api, dan angkutan penyeberangan yang ada di dalam wilayah
Kecamatan Wajak.
5. Rencana jaringan sistem utilitas yaitu arahan pola jaringan air bersih, telepon, listrik,
dan drainase.
Rencana penanganan lingkungan yaitu arahan jenis-jenis penanganan lingkungan seperti
peningkatan, perbaikan, pemugaran dan perlindungan yang akan dilakukan pada bangunan atau
jaringan pergerakan.
1.4.4. Fungsi dan Kegunaan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
Rencana Detail Tata Ruang Kota berfungsi untuk:
1. Kepentingan Nasional, yaitu penyusunan RDTRK dilakukan agar pengembangan dan
pembangunan kota dapat diarahkan untuk mencapai adanya keseimbanganpertumbuhan antara kota-kota dan usaha peningkatan kualitas lingkungan
permukiman kota
2. Kepentingan Regional, yaitu bahwa RDTRK dapat berfungsi sebagai arahan bagi
keseimbangan pertumbuhan kota dengan wilayah belakangnya. Selain itu kota harus
mampu menyediakan fasilitas dan utilitas bagi kepentingan regional.
3. Kepentingan Lokal, yaitu bahwa RDTRK berfungsi untuk menciptakan suatu lingkungan
kehidupan kota yang baik yaitu suatu lingkungan kehidupan kota yang berfungsi
sebagai tempat tinggal dan bekerja bagi penduduk dalam suasana yang menyenangkan.
4. Menyiapkan perwujudan ruang, dalam rangka pelaksanaan program pembangunan
perkotaan.
5. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan perkotaan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
6. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi, dan efisien.
7. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan perkotaan melalui pengendalian
program-program pembangunan perkotaan.
Sedangkan untuk kegunaan Rencana Detail Tata Ruang Kota adalah sebagai pedoman
untuk:
1. Pemberian advis planning.
2. Pengaturan bangunan setempat
3. Penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana tata bangunan dan
lingkungan.
4. Pelaksanaan program pembangunan
1.5. Landasan Hukum
Landasan hukum Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak adalah
sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 4/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-4
RDTRK
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan;
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Peternakan;
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 20
Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok-pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik
Indonesia;
5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Ketentuan Pokok-pokok Perindustrian;
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
7. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Ketentuan Kepariwisataan;
8. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1990 tentang Usaha Perikanan;
9. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
10. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;
11. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
12. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
13. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo. UU Nomor 19 Tahun 2004
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
menjadi Undang-undang;
14. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;
15. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan;
16. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air;
17. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;
18. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
19. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah;
20. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
21. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian;
22. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
23. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
24. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
25. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
26. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persampahan;
27. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Bangunan Gedung;
28. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
29. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
30. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi;
31. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang;
33. Perturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan
Tanah Terlantar;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suakan Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam;
35. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
36. Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan
Ruang Wilayah;
37. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenanganan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;
38. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2003 tentang Hutan Kota;
39. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
40. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
41. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
42. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;
43. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten / Kota;
44. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutanserta Pemanfaatan Hutan;
45. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana;
46. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
47. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 5/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-5
RDTRK
48. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
49. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan
Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di daerah ;
50. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri;
51. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian;
52. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
53. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 33 tahun 1989 tentang Pengelolaan Kawasan
Budidaya;
54. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 53 Tahun 1989 tentang Kawasan lndustri;
55. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
56. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 97 Tahun 1993 tentang Tata Cara Penanaman
Modal;
57. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri;
58. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 62 Tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan
Ruang Nasional;
59. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1986, tentang Pelaksanaan Batas
Wilayah Kota di Seluruh Indonesia;
60. Peraturan Menteri PU Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, daerah
Manfaat Sungai dan daerah Penguasaan Sungai;
61. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang di daerah;
62. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
63. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2008 tentang Cadangan Pangan
Pemerintah Desa;
64. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No 11/PERMEN/M/2008 tentang Keserasian
Perumahan dan Permukiman;
65. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 Tahun 2009 tentang Rancangan Peraturan
Daerah dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota;
66. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
67. Peraturan Menteri No. 50 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
68. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 2004 tentang Pedoman Koordinasi
Penataan Ruang Daerah;
69. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/UM/1980 dan Nomor
683/Kpts/UM/II/1981 tentang Klasifikasi Kemampuan Lahan;
70. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 327 Tahun 2002 tentang Penetapan Pedoman
Bidang Penataan Ruang;
71. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2003 tentang Norma dan
Standar Mekanisme Ketatlaksanaan Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan Yang
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;
72. Keputusan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2007 tentang Penyediaan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan
73. Perda Propinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Hutan di Jawa
Timur;
74. Perda Propinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Propinsi Jawa Timur;
75. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2006 Tentang Pemanfaatan Ruang pada
Kawasan Pengendalian Ketat Skala Regional di Provinsi Jawa Timur;
76. Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 460-
1594 tentang Pencegahan Konversi Sawah Irigasi Tanggul Teknis,
77. Perda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur No. 11 Tahun 1991 tentang Penetapan
Kawasan Lindung di Propinsi Dati I Jawa Timur;
78. Perda Propinsi Jawa Timur No. 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Hutan di Jawa Timur;
79. Perda Propinsi Jawa Timur No. 6 Tahun 2005 tentang Penertiban dan Pengendalian Hutan
Produksi di Propinsi Jawa Timur;
80. Perda Propinsi Jawa Timur No. 2 Tahun 2006 tentang RTRW Propinsi.
81. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 61 Tahun 2006 Tentang Pemanfaatan Ruang Pada
Kawasan Pengendalian Ketat Skala Regional Di Provinsi Jawa Timur;
82. Peraturan Kepala BPN No. 2 Tahun 1993, tentang Tata Cara Bagi Perusahaan Untuk
Memperoleh Pencadangan Tanah, Ijin Lokasi, Pemberian Perpanjangan dan Pembaharuan
Hak Atas Tanah Serta Penerbitan Sertifikatnya;
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 6/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-6
RDTRK
83. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2003 tentang Norma dan
Standar Mekanisme Ketatlaksanaan Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan Yang
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;
84. Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 460-
1594 tentang Pencegahan Konversi Sawah Irigasi Tanggul Teknis;
85. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 3-6-1998
Nomor 462-2083 tentang Perlindungan Hak Keperdataan dan Kepentingan Hak Pemilik
Tanah Dalam Areal Izin Lokasi.
86. Perda Kabupaten Malang No. 11 tahun 2003 tentang Penyempurnaan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Malang
1.6. Ruang Lingkup Perencanaan
1.6.1. Ruang Lingkup Spasial
Kawasan perencanaan dalam penyusunan Evaluasi Rencana Detail Ruang Kawasan
Perkotaan Kecamatan Wajak yang terdiri dari lima desa yaitu Desa Wajak, Desa Blayu, Desa
Sukoanyar, Desa Sukolilo dan Desa Kidangbang. Adapun batas-batas administrasinya yaitu
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Poncokusumo
Sebelah Timur : Kecamatan Ampelgading
Sebelah Selatan : Kecamatan Dampit dan Kecamatan Turen
Sebelah Barat : Kecamatan Bululawang dan Kecamatan Tajinan
1.6.2. Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial dari Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Wajak ini adalah:
1. Merumuskan dan menyusun latar belakang dan isu permasalahan, dasar hukum, profil
dan potensi wilayah dan isu-isu strategis.
2. Merumuskan dan menyusun tujuan, kebijakan dan strategi penyelenggaraan penataan
ruang Kawasan Perkotaan Wajak untuk 20 tahun ke depan.
3. Merumuskan dan menyusun rencana struktur ruang wilayah yang meliputi rencana
sistem perkotaan, pusat kegiatan primer, pusat pelayanan, serta rencana struktur
jaringan prasarana.
4. Merumuskan dan menyusun rencana pola ruang wilayah Kawasan Perkotaan Wajak,
yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya yang akan dikembangkan selama
kurun waktu 20 tahun.
5. Merumuskan dan menyusun rencana arahan pemanfaatan ruang wilayah Kawasan
Perkotaan Wajak yang memuat prioritas pemanfataan ruang, Indikasi program utama,
serta pembiayaan dan kelembagaan.
6. Merumuskan dan menyusun ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan,
ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
Lingkup Materi RDTRK menurut Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor
327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Evaluasi Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan ,
meliputi:
1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi RDTR meliputi: Tujuan, kebijakan dan strategi
dirumuskan sesuai dengan permasalahan dan arahan kebijakan berdasarkan
urgensi/keterdesakan penanganan kawasan tersebut.
2. Rencana Struktur Ruang meliputi:
a. Distribusi penduduk
b. Rencana sistem pusat pelayanan
c. Rencana sistem jaringan transportasi darat
d. Rencana sistem jaringan angkutan sungai
e. Rencana sistem jaringan lainnya
3. Rencana Pola Ruang meliputi:
a. Penetapan pola ruang dan kode zonanya
b. Rencana pola ruang terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya
4. Rencana Penanganan Kawasan Lingkungan dan Blok meliputi:
a. Rencana penyediaan ruang bagi sektor informal
b. Rencana penyediaan RTH dan RTNH
c. Rencana penanganan kawasan dan bangunan
5. Rencana Pemanfaatan Ruang meliputi:
a. Indikasi program perwujudan rencana struktur ruang
b. Indikasi program perwujudan rencana pola ruang
c. Indikasi program penanganan kawasan dan bangunan
6. Pengendalian Pemanfaatan Ruang meliputi:
a. Peraturan zonasi
b. Perizinan
c. Insentif dan disinsentif
d. Sanksi
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 7/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-7
RDTRK
7. Kelembagaan dan Peran serta Masyarakat meliputi:
8. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
a. Program Penanganan Lingkungan
b. Matrik Penanganan Lingkungan
1.7. Sumber Pendanaan
Dana Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) berasal dari APBD Kabupaten
Malang pada DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2012.
1.8. Sistematika Pelaporan
Untuk mencapai maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Pendahuluan ini maka
sistematika pembahasan diatur sesuai dengan tatanan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan akan diuraikan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,
ruang lingkup perencanaan, landasan hukum dan sumber pendanaan dalam
penyusunan Evaluasi/Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan
Wajak.
BAB II TINJAUAN TEORI
Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka yanga kan digunakan dalam menganalisis
Evaluasi/Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Wajak. Teori
yang ada meliputi analisis struktur ruang wilayah, analisis kependudukan, analisis
fasilitas dan utilitas dan lainnya.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisikan metodologi pendekatan dan metodologi penelitian dalam
penyusunan Evaluasi/Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan
Wajak. Bab ini juga berisi materi-materi pembahas yang akan dirumuskan dan metode
pemecahan yang akan digunakan dalam dokumen selanjutnya.
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Bab ini berisikan uraian mengenai kondisi wilayah perencanaan yang meliputi kondisi
eksisting atas aspek kependudukan, guna lahan dan beberapa aspek pengenal
Kawasan Perkotaan Wajak yang menjadi orientasi atas wilayah perencanaan.
BAB V PROGRAM KERJA
Bab ini berisikan uraian tentang ruang lingkup kegiatan serta tahapan atau langkah
kegiatan dalam proses penyusunan Evaluasi/Revisi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kawasan Perkotaan Wajak dengan jadwal penyelesaian tiap tahapan kegiatan
beserta sistematika penyerahan dan ketentuan teknis laporan kemajuan pekerjaan.
Selain itu juga diuraikan tentang struktur organisasi tim perencana dalam menangani
pekerjaan penyusunan Evaluasi/Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Wajak beserta keterlibatan tenaga ahli dengan tugasnya selama proses
penyusunan tersebut
8/2/2019 BAB I Pendahuluan_A3
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluana3 8/8
Laporan Pendahuluan Penyusunan Evaluasi/Revisi RDTRK Kawasan Perkotaan Wajak
Tahun 2012-2032
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2012 I-8
RDTRK
Contents
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................................... 1
1.1.1. Tahap Persiapan .......... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... 1
1.2. Azaz, Tujuan, Sasaran dan Muatan Penataan Ruang yang Ingin Dicapai .......... ........... ........... 2
1.3. Dimensi Waktu .............................................................................................................................................. 2
1.4. Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan Manfaat RDTRK ........... ........... ........... ........... ........... ........... .. 2
1.4.1. Pengertian Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) .......... ........... ........... ........... ........... ....... 21.4.2. Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) ........... ........... ........... ........... ........... ..... 2
1.4.3. Tujuan dan Sasaran Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) ........... ........... ........... ........... 3
1.4.4. Fungsi dan Kegunaan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) ........... ........... ........... ....... 3
1.5. Landasan Hukum .......................................................................................................................................... 3
1.6. Ruang Lingkup Perencanaan .......... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ....... 6
1.6.1. Ruang Lingkup Spasial .......... ........... ........... .......... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... .... 6
1.6.2. Ruang Lingkup Substansial .......... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ..... 6
1.7. Sumber Pendanaan ...................................................................................................................................... 7
1.8. Sistematika Pelaporan ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ....... 7