bab i pendahuluann

6
Laboratorium Geologi Praktikum Petrologi LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI PENDAHULUAN ABIBA HUMAIDA NAINGGOLAN 1301139 II LABORATORIUM PETROLOGI JURUSAN S1- TEKNIK PERMINYAKAN KONSENTRASI TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN Abiba Humaida Nainggolan 1301139 Page 1

Upload: bale

Post on 07-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

batuan beku

TRANSCRIPT

Praktikum Petrologi

Laboratorium GeologiPraktikum Petrologi

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI

PENDAHULUAN

ABIBA HUMAIDA NAINGGOLAN

1301139

II

LABORATORIUM PETROLOGIJURUSAN S1- TEKNIK PERMINYAKAN

KONSENTRASI TEKNIK GEOLOGISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN

2015BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alamiah,merupakan kumpulan dari mineral baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis,dan mempunyai susunan kimia yang konstan.didalam makalah ini kita akan mempelajari tentang pengertian,cara terbentuknya dan mendeskripsikan tentang batuan beku,batuan sedimen,batuan piroklastik dan batuan metamorf.

Petrologi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang batuan sebagai penyusun kerak bumi. Bumi yang kita tempati ini disusun oleh berbagai jenis batuan. Mempelajari batuan merupakan pengetahuan dasar untuk mempelajari geologi serta untuk mengetahui sifat dan sejarah bumi kita. Batuan adalah agregat padat yang terdiri dari mineral-mineral, gelas, ubahan material organik atau kombinasi dari komponen-komponen tersebut yang terjadi secara alamiah. Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk berbagai jenis batuan yang berbeda. Batuan di alam dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu

batuan beku (igneous rock) : batuan yang terbentuk dari pembekuan dan kristalisasi magma baik di dalam bumi maupun di permukaan bumi. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar.

batuan piroklastik (pyroclastic rock) : batuan yang disusun oleh material-material yang dihasilkan oleh letusan gunung api.

batuan sedimen (sedimentary rock) : batuan yang terbentuk dari sedimen hasil rombakan batuan yang telah ada, akumulasi dari material organik atau hasil penguapan dari larutan. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa jugamenjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir).

batuan metamorf (metamorphic rock) : batuan yang terbentuk akibat proses perubahan tekanan (P), temperatur (T) atau keduanya dimana batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa adanya perubahan komposisi kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam keadaan padat), dengan temperatur berkisar antara 200-8000C.Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.Kerak bumi ini bersifat dinamik, dan merupakan tempat berlangsungnya berbagai proses yang mempengaruhi pembentukan keempat jenis batuan tersebut. Sepanjang kurun waktu dan akibat dari proses-proses ini, suatu batuan akan berubah menjadi jenis batuan yang lain, seperti terlihat dalam siklus batuan pada (Gambar 1.1)

Gambar 1.1 Siklus Batuan

Abiba Humaida Nainggolan

1301139Page 1