bab i

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. 1 Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menyatakan 14,1% penduduk Indonesia mengalami skizofrenia dari yang ringan hingga berat. Data jumlah pasien skizofrenia di Indonesia terus bertambah. Dari 33 Rumah Sakit Jiwa diseluruh Indonesia diperoleh data bahwa hingga kini jumlah penderita skizofrenia berat mencapai 2,5 juta orang. Kenaikan jumlah penderita skizofrenia terjadi di sejumlah kota besar. Di Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta, tercatat 10.074 kunjungan pasien jiwa pada 2006, meningkat menjadi 17.124 pasien pada 2007. sedangkan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, jumlah pasien meningkat hingga 100% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2006-2007, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara hanya menerima 25-30 penderita perhari, dan pada awal 2008 mengalami peningkatan, 50 penderita perhari untuk menjalani rawat inap dan sekitar 70-80 penderita untuk rawat jalan. 2 1

Upload: maiia-dwinta-sentani

Post on 28-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSkizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak

yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau

“deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan

pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.1

Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menyatakan 14,1% penduduk Indonesia

mengalami skizofrenia dari yang ringan hingga berat. Data jumlah pasien skizofrenia di

Indonesia terus bertambah. Dari 33 Rumah Sakit Jiwa diseluruh Indonesia diperoleh

data bahwa hingga kini jumlah penderita skizofrenia berat mencapai 2,5 juta orang.

Kenaikan jumlah penderita skizofrenia terjadi di sejumlah kota besar. Di Rumah Sakit

Jiwa Pusat Jakarta, tercatat 10.074 kunjungan pasien jiwa pada 2006, meningkat

menjadi 17.124 pasien pada 2007. sedangkan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Sumatera Utara, jumlah pasien meningkat hingga 100% dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya. Pada tahun 2006-2007, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera

Utara hanya menerima 25-30 penderita perhari, dan pada awal 2008 mengalami

peningkatan, 50 penderita perhari untuk menjalani rawat inap dan sekitar 70-80

penderita untuk rawat jalan.2

Menurut data yang diperoleh dari Laporan Tahunan (LAPTAH) tahun Anggaran

2013 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat, pasien gangguan jiwa

berjumlah 72.153 orang (79.64%), dari jumlah tersebut penderita skizofrenia adalah

sebanyak 15.090 orang (70.50%). Pasien gangguan jiwa yang dirawat inap berjumlah

2624 orang sedangkan untuk pasien rawat inap yang mengalami skizofrenia paranoid

sebanyak 1582 orang (58.23%).4

Skizofrenia merupakan gangguan mental klasifikasi berat dan kronik (psikotik)

yang menjadi beban utama pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia sejak jaman

pemerintahan Hindia Belanda sampai sekarang, karena ciri pokok keruntuhan fungsi

peran dan pekerjaan, sehingga penderita menjadi tidak produktif dan harus ditanggung

hidupnya selamanya oleh sanak keluarga, masyarakat, atau pemerintah.3

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita skizofrenia

paranoid masih cukup tinggi. Skizofrenia paranoid dianggap sebagai gangguan jiwa

yang tidak menyebabkan kematian secara langsung namun beratnya gangguan

1

Page 2: BAB I

2

menyebabkan suatu individu atau pasien menjadi tidak produktif dan tidak efisien. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai skizofrenia paranoid.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk memberikan

gambaran ringkas mengenai skizofrenia paranoid terutama dalam hal gejala klinis,

diagnosis serta penanganan yang tepat pada pasien dan keluarga pasien.

1.3 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis serta pembaca

mengenai skizofrenia paranoid. Selain itu, makalah ini juga untuk melengkapi

persyaratan kepaniteraan klinik pada Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RS. dr. Ernaldi Bahar

Palembang.