bab i

4
BAB I TEORI DASAR 1.1Pendahuluan Persamaan differensial biasa dapat dinyatakan sebagai persamaan yang mengandung suatu besaran dan perubahannya (differensialnya ), dapat dituliskan sebagai : f ¿) = 0 Salah satu persamaan differensial yang banyak digunakan adalah persamaan differensial linier yang dituliskan : a n d n x dt n +a n1 d n1 x dt n1 ++a 1 dx dt +a 0 x=f ( t) Persamaan differensial yang mengandung satu variable independen disebut dengan persamaan differensial biasa (PDB) umumnya diselesaikan dengan cara analitik seperti penggunaan transformasi laplace. 1.2 Jenis – Jenis Metode Numerik Persamaan Differensial Biasa Metode numerik persamaan differensial biasa, diantaranya terdiri dari : a. Metode Taylor Metode taylor adalah metode pendekatan yang menggunakan deret taylor untuk mendapatkan penyelesaian persamaan differensial. y ' =f ( x,y )

Upload: jauzie-last

Post on 17-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan analisis numerik bab 1 tentang persamaan differential euler

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

TEORI DASAR

1.1 Pendahuluan

Persamaan differensial biasa dapat dinyatakan sebagai persamaan yang

mengandung suatu besaran dan perubahannya (differensialnya ), dapat dituliskan

sebagai :

f ¿) = 0

Salah satu persamaan differensial yang banyak digunakan adalah persamaan

differensial linier yang dituliskan :

andn xdt n +an−1

dn−1 xdtn−1 +…+a1

dxdt

+a0 x=f (t )

Persamaan differensial yang mengandung satu variable independen disebut

dengan persamaan differensial biasa (PDB) umumnya diselesaikan dengan cara

analitik seperti penggunaan transformasi laplace.

1.2 Jenis – Jenis Metode Numerik Persamaan Differensial Biasa

Metode numerik persamaan differensial biasa, diantaranya terdiri dari :

a. Metode Taylor

Metode taylor adalah metode pendekatan yang menggunakan deret taylor

untuk mendapatkan penyelesaian persamaan differensial.

y '=f (x , y )

Dengan nilai pendekatan awal (x0 , y0 ¿ maka nilay y berikutnya dapat dihitung

dengan menggunakan deret taylor sebagai berikut :

y i+1= y i+ y ' ih+y i

n

2 !h2+

y i(3)

3 !h3+…+

y i(n)

n!hn

Dimana h = ∆ x=x−x0

Metode taylor tidak banyak digemari karena memerlukan perhitungan yang

cukup rumit dalam penyelesaiannya. Tetapi metode ini dapat memperoleh hasil

yang bagus pada beberapa permasalahan persamaan differensial.

Page 2: BAB I

b. Metode Euler

Suatu persamaan differensial dapat dinyatakan sebagai berikut :

dydt

=f ( t , y ) , a ≤ t ≤ b , y (a )=a

Pada kenyataannya melalui pendekatan numeric, kita tidak akan memperoleh solusi

fungsi yang kontinyu; yang mungkin kita dapat adalah solusi diskrit dalam bentuk

mesh points di dalam interval [a,b]. Setelah diperoleh solusi numerik pada suatu

point, maka point-point yang lainpun bisa dicari dengan cara interpolasi. Tahap

awal solusi pendekatan numerik adalah dengan menentukan point-point dalam

jarak yang sama di dalam interval [a,b], yaitu dengan menerapkan

t i=a+ih ,i=0,1.2 , ….. , N

Jarak antar point dirumuskan sebagai

h=b−aN

ini disebut step size.

Metode Euler diturunkan dari deret Taylor. Misalnya, fungsi y(t) adalah

fungsi yang kontinyu dan memiliki turunan dalam interval [a,b]. Maka dalam deret

Taylor

y (t i+1 )= y (t i )+(t i+1−t i ) y ' (t i )+( ti+1−ti )

2

2y ' ' ( δi )

Karena h = (t i+1−t i ) , maka

y (t i+1 )= y (t i )+h y ' (t i )+h2

2y ' ' (δ i )

(a) (b)

Gambar 1 Kurva Metode Euler

Page 3: BAB I

dan, karena y(t) memenuhi persamaan diferensial (1),

y (t i+1 )= y (t i )+h y ' (t i )+h2

2y ' ' (δ i )

Metode Euler dibangun dengan pendekatan wi ≈ y(ti) untuk i = 1,2,3,...,N,

dengan mengabaikan

suku terakhir yang terdapat pada persamaan diatas. Jadi metode Euler dinyatakan

sebagai

ω0=α

ωi+1=ωi+hf (t i ,ωi)

Dimana i=0 , 1 , 2, … .. , , N−1

Pada percobaan metode numeric persamaan differensial biasa hanya akan

membahas dan mengenal lebih dalam mengenai metode euler baik secara program

maupun perhitungan manual.