bab i

12
BAB I PENDAHULUAN Herpes zoster (Shingles) adalah suatu penyakit yang membuat sangat nyeri (rasa sakit yang amat sangat). Penyakit ini juga disebabkan oleh virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster). Seperti virus herpes yang lain, virus varisela zoster mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang diikuti oleh suatu tahapan tidak aktif. Kemudian, tanpa alasan virus ini jadi aktif kembali, menjadikan penyakit yang disebut sebagai herpes zoster. Kurang lebih 20% orang yang pernah cacar air lambat laun akan mengembangkan herpes zoster. Keaktifan kembali virus ini kemungkinan akan terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Ini termasuk orang terinfeksi HIV, dan orang di atas usia 50 tahun. Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. Kejangkitan herpes zoster dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang berat pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, atau hidung dan mata. Walaupun jarang, herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebabkan jangkitan di sekitar mulut, pada wajah, leher dan kulit kepala, dalam dan sekitar telinga, atau pada ujung hidung. Jangkitan herpes zoster hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Setelah beberapa hari,ruam muncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang meradang. Lepuh kecil terbentuk, dan berisi cairan. Kemudian lepuh pecah dan berkeropang. Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan pengobatan dengan antibiotik dan mungkin menimbulkan bekas. Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadang- kadang rasa nyeri yang berat dapat bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut “neuralgiapascaherpes”. BAB II

Upload: sulastri-abbdduz

Post on 09-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANHerpeszoster (Shingles) adalah suatu penyakit yang membuat sangat nyeri (rasa sakit yang amat sangat). Penyakit ini juga disebabkan olehvirusherpes yang juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster). Seperti virus herpes yang lain, virus varisela zoster mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang diikuti oleh suatu tahapan tidak aktif. Kemudian, tanpa alasan virus ini jadi aktif kembali, menjadikan penyakit yang disebut sebagai herpes zoster.Kurang lebih 20% orang yang pernah cacar air lambat laun akan mengembangkan herpes zoster. Keaktifan kembali virus ini kemungkinan akan terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Ini termasuk orang terinfeksi HIV, dan orang di atas usia 50 tahun.Herpes zoster hidup dalamjaringansaraf. Kejangkitan herpes zoster dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang berat pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, atau hidung dan mata. Walaupun jarang, herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebabkan jangkitan di sekitar mulut, pada wajah, leher dan kulit kepala, dalam dan sekitar telinga, atau pada ujung hidung.Jangkitan herpes zoster hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Setelah beberapa hari,ruammuncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang meradang. Lepuh kecil terbentuk, dan berisi cairan. Kemudian lepuh pecah dan berkeropang.Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan pengobatan denganantibiotikdan mungkin menimbulkan bekas.Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadang-kadang rasa nyeri yang berat dapat bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut neuralgiapascaherpes.

BAB II LAPORAN KASUSI. Identitas PasienNama: Ny. Kirnia Dia RahayuJensi Kelamin: PerempuanUmur: 26 tahunAgama: IslamSuku: MelayuAlamat: Jalan Wonobaru No. 1 APekerjaan: Swasta

II. AnamnesisAnamnesis dilakukan pada tanggal 1 Desember 2014 pukul 16.00 WIB.

Keluhan UtamaTerdapat benjolan yang gatal pada wajah

Riwayat Penyakit SekarangSejak + 7 hari yang lalu, pasien mengeluh terdapat benjolan yang terasa gatal pada dahi. Keesokan harinya benjolan tersebut mulai membesar, keluar cairan dan berwarna merah serta terasa nyeri. Saat ini pasien juga merasa pusing dan sedikit mual. Pada kelopak mata terasa nyeri dan berat jika digerakkan. Pasien juga merasakan sensasi gatal pada kulit diseluruh tubuh. Pasien mengaku pernah menggunakan obat pikangsuang untuk meringankan keluhan tersebut akan tetapi tidak ada perbaikan.

Riwayat Penyakit DahuluPasien mengaku pernah kedokter kandungan dan dinyatakan memiliki penyakit PCOS (Polycytic Ovary Syndrome), kemudian pasien mendapat terapi insulin untuk penyakit tersebut. Pasien juga mengaku sedang menjani diet yang dimulai sejak 4 bulan yang lalu serta telah mengalami penurunan berat badan 14 kg. Pasien juga mengaku sudah pernah terkena cacar waktu kecil, namun pasien tidak ingat pada usia berapa. Riwayat alergi obat disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit KeluargaAnggota keluarga dikekatuhi tidak ada yang memiliki gejala yang sama dengan yang pasien alami saat ini.

Riwayat Kebiasaan/LingkunganPasien saat ini bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan mempunyai warung di depan rumahnya. Sehari-hari kegiatan pasien mengantar jemput anaknya ke sekolah dengan sepeda motor. Seluruh pekerjaan rumah tangga, pasien sendiri yang mengerjakannya. Di tengah kesibukkannya sebagai ibu rumah tangga, pasien juga menjaga warung sembako di depan rumahnya. Pasien juga mengaku selalu menjaga kebersihan dengan mandi secara teratur.

Riwayat Sosial EkonomiPasien memiliki pendapatan sekitar 3 juta per bulan. Dirumahnya tinggal bersama suami dan orang tuanya. Pasien belum memiliki anak.

Resume AnamnesisGatal dan nyeri di wajahsebelahkiri, tepatnya di bawah mata kiri. Sejak 5 hari yang lalu, pasien mengeluh badan terasa tidak enak, sakit kepala, pegal-pegal, dan meriang. Empat hari kemudian timbul gelembung-gelembung yang berisi cairan keruh berkelompok dan berwarna merah, disertai rasa nyeri pada wajah, di dekat mata kiri. Kelopak mata terasa nyeri dan berat jika digerakkan. Pasien juga merasakan nyeri di kulit daerah munculnya kemerahan. Sehari sebelum ke poli, pasien mengaku mengalami pembengkakan di sekitar mata kiri dan terasa berat serta nyeri. Rasa nyeri dan kebal dirasakan hinggan area hidung serta mendekati area mata kanannya. Belum pernah berobat untuk keluhan ini. Riwayat Diabetes Melitus sejak 5 tahun lalu. Pasien mengaku selalu rutin mengecek kadar gula darahnya. Menurut pasien, pada pengecekan terakhir didapatkan nilai kolesterol juga berada diatas normal. Pasien mengaku sudah pernah terkena cacar, namun tidak ingat pada usia berapa. Riwayat alergi obat disangkal oleh pasien. Pasien datang ke poli kulit RS dr Soedarso selain dengan keluhan di pipi kiri, juga mengeluhkan kelainan kulit di kaki kiri dan kanannya. Anggotakeluargadikekatuhi ada yang memiliki gejala yang sama, yakni anak laki-lakinya yang berusia 8 tahun. Menurut pengakuan pasien, gejala yang sama timbul pada kaki kiri anaknya. Pasien saat ini bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan mempunyai warung di depan rumahnya. Sehari-hari kegiatan pasien mengantar jemput anaknya ke sekolah dengan sepeda motor. Seluruh pekerjaan rumah tangga, pasien sendiri yang mengerjakannya.Pasien memiliki pendapatan sekitar 3 juta per bulan. Dirumahnya tinggal bersama suami dan kedua anaknya.

III. Pemeriksaan Dermatologi Lokasi Regio facial sinistra dan dekstra.

Ujud Kelainan KulitPada dahi tampak makula eritematosa dan edematosa berukuran miliarplakat, diatasnya terdapat vesikel, sebagian vesikel sudah pecah dan terbentuk krusta kehitaman Kelaianan pada mata: kemosis, paresis saraf dan otot.

IV. Diagnosis Banding1. Herpes Zoster2. Herpes Simpleks3. Impetigo vesikobolusa

V. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan sediaan apus secara Tzanck dapat menemukan sel datia berintibanyak.b. Test serologi dengan mengukur imunoglobulin spesifik.

VI. DiagnosisHerpes Zoster Oftalmika

VII. TatalaksanaNon Medikamentosa Istirahat yang cukup Untuk sementara menghindari sinar matahari

Medikamentosa Asiklovir 5x 800mg/hari selama 7 hari.

Resep DokterRSUD Dr. SoedarsoPolilkinik Kulit dan KelaminDokter: Dr. AndariSIP: 67356481924 Agustus 2014R/ Asiklovir 400mg tab No.LXXS 5 dd tab 2R/ Asam Mefenamat 500mg XXS 3 dd tab 1R/ Vitamin B complex tab No. XV S 2 dd tab 1Pro: Ny. NurainiUmur: 49 tahunVIII. PrognosisAd Vitam: BonamAd Functionam: Bonam Ad Sanactionam: Dubia at bonam

BAB IIIPEMBAHASAN KASUS

Diagnosis herpes zoster pada anamnesis didapatkan keluhan berupa neuralgia beberapa hari sebelum atau bersama-sama dengan timbulnya kelainan kulit. Adakalanyasebelum timbul kelainan kulit didahului gejala prodromal seperti demam, pusing danmalaise. Kelainan kulit tersebut mula-mula berupa eritema kemudian berkembangmenjadi papula dan vesikula yang dengan cepat membesar dan menyatu. bila erupsi sudah terlihat, diagnosis mudah ditegakkan. Karakteristik dari erupsi kulit pada herpes zoster terdiri atas vesikel-vesikel berkelompok, dengan dasareritematosa, unilateral, dan mengenai satu dermatom.Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan gejala klinis. Dari anamnesa didapatkan keluhan adanya edema eritematosa di wajah bagian bawah mata, vesikel sebagian sudah pecah. Pasien juga mengeluh rasa gatal dan nyeri yang sangat menganggu aktivitasnya. Pada kasus ini, pasien juga mengeluh demam sebelumnya, hasil UKK dan anamnesis sejalan dengan gejala klinis herpes zoster oftalmika. Herpes zoster oftalmika merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari cabang oftalmikus saraf trigeminus (N. X), ditandai dengan erupsi herpetik pada kulit. Insidensi penyakit ini sama pada pria dan wanita. Herpes zoster oftalmik memiliki gejala prodromal berlangsung 1-4 hari sebelum kelainan kulit timbul. Hal tersebut sejalan dengan hasil anamnesis, dimana pasien mengaku merasa meriang dan tidak enak badan sekitar 4 hari sebelum kelainan kulit di wajahnya timbul. Gejala lainnya ialah fotofobia, banyak keluar air mata, kelopak mata membengkak dan sulit untuk dibuka. Hal ini juga sejalan dengan pengakuan pasien saat di di anamnesis. Lokalisasi penyakit ini ialah di atas daerah yang dipersarafi cabang oftalmikus N.trigeminus. Diagnosis banding kelainan kulit ini ialah herpes simpleks dan impetigo vesikobulosa. Herpes simpleks ditandai dengan erupsi berupa vesikel yang bergerombol, di atasdasar kulit yang kemerahan. Sebelum timbul vesikel, biasanya didahului oleh rasa gatalatau seperti terbakar yang terlokalisasi, dan kemerahan pada daerah kulit. Herpes simpleks terdiri atas tipe 1 dan 2. Lesi yang disebabkan herpes simpleks tipe 1biasanya ditemukan pada bibir, rongga mulut, tenggorokan, dan jari tangan. Lokalisasipenyakit yang disebabkan oleh herpes simpleks tipe 2 umumnya adalah di bawah pusat,terutama di sekitar alat genitalia eksterna. Pada impetigo vesikolbulosa kelainannya tidak begitu nyeri dan banyak pada anak-anak, vesikel mudah pecah, karena dinding vesikel yang lebih tipis. Untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan penunjang yang diusulkan ialah pemeriksaan sediaan Tzanck dan pemeriksaan serologi. Pemeriksaan sediaan apus tes Tzanck membantu menegakkan diagnosis dengan menemukan sel datia berinti banyak. Penatalaksanaan berupa non-medikamentosa dan medikamentosa. Secara non medikamentosa,pasien dianjurkan istirahat yang cukup, diet tinggi protein, dan mejaga kebersihan kulit. Pasien mempunyai riwayat DM sejak 5 tahun lalu, maka sebaiknya pengaturan makanan juga perlu diedukasi kepada pasien. Disamping itu, pasien juga diedukasi agar tidak menggaruk kulit yang gatal hingga terluka, karna luka pada pasien dengan DM sulit sembuh. Hal tersebut juga untuk menghindari infeksi sekunder. Tatalaksana untuk herpes zoster oftalmika secara medikamentosa, diberikan obat oral yakni antivirus asiklovir 5 x 800mg/hari selama 7 hari dan antinyeri asam mefenamat 3 x500mg/hari selama maksimal 7 hari. Terapi yang diberikanpadapasieniniberupasistemik saja.Obat yang biasa digunakan ialah asiklovir dan modifikasinya, misalnya valasiklovir dan famsiklovir. Asiklovir bekerja sebagai inhibitor DNA polimerase pada virus dengan cara mengikat diri pada cetakan DNA membentuk kompleks yang tidak mudah lepas dan memutus pembentukan rantai DNA virus. Bioavailabilitas asiklovir per oral berkisar antara 10%-30% dan menurun dengan peningkatan dosis. Rerata waktu paruh eliminasi asiklovir adalah 2,5 jam, dengan kisaran 1,5 sampai 6 jam pada orang dewasa yang ginjalnya baik. Asiklovir dapat diberikan peroral ataupun intravena. Asiklovir sebaiknya di berikan pada 3 hari pertama sejak lesi muncul. Dosis asiklovir peroral yang dianjurkan adalah 5800 mg/hari selama 7 hari, sedangkan melalui intravena biasanya hanya digunakan pada pasien yang imunokompromise atau penderita yang tidak bisa minum obat.Analgetik diberikan untuk mengurangi neuralgia yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster. Obat yang biasa digunakan adalah asam mefenamat. Dosis asam mefenamat adalah 1500 mg/hari diberikan sebanyak 3 kali atau dapat juga dipakaiseperlunya ketika nyeri muncul. Efek antinyeri timbul cepat beberapa jam setelah dikonsumsi. Asam mefenamat diminum setelah makan karena dapat mengiritasi lambung. Vitamin B complex diberikan sebagai tambahan untuk pasien agar segera pulih. Kegunaan vitamin ini antara lain, meningkatkan energi, membantu proses metabolisme, menjaga fungsi saraf, dan menurunkan kadar kolesterol. Prognosis dari penderita ini umumnya baik jika penderita memperhatikan perawatan kulitnya sejak dini dan rutin meminum obatsampai penyakit ini sembuh.