anemia ringan dorlina

33

Upload: dorlina-nababan

Post on 04-Jul-2015

362 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anemia Ringan Dorlina
Page 2: Anemia Ringan Dorlina
Page 3: Anemia Ringan Dorlina
Page 4: Anemia Ringan Dorlina

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan anemia bila kadar Hb di bawah

10 gram%. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sering menyulitkan

diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan darah. Penurunan

kadar Hb pada wanita sehat hamil disebabkan ekspansi volume plasma yang

lebih besar pada peningkatan volume sel darah merah dan hemaglobin. Dua

penyebab paling sering ditemukan adalah anemia akibat defisiensi besi dan

akibat perdarahan. Anemia pada kehamilan bisa mengakibatkan abortus,

persalinan preterm, partus lama karena inersia uteri, syok, infeksi

intra persalinan maupun pasca persalinan, payah jantung pada anemia yang

sangat berat, hingga kematian bagi ibu. Janin yang dikandungnya dapat

mengalami kematian, prematuritas, cacat bawaan, hingga kekurangan cadangan

besi. Untuk pencegahannya berupa pemberian tablet Fe selama kehamilan.

( Mansjoer, 2001 : 288)

Menurut WHO kejadian anemia pada ibu hamil antara 20 % sampai 89% dengan

menetapkan Hb 11 gram% sebagai dasarnya (Manuaba,1998 : 29). Sedangkan

40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam

kehamilan.

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi dan

perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.

(Prawirohardjo, 2002 : 281)

Frekuensi ibu hamil di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5 %, sedangkan di Amerika

hanya 6 %. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu hamil

merupakan predisposisi anemia defisiensi ibu hamil di Indonesia. (Prawirohardjo,

2002 : 281 )

Page 5: Anemia Ringan Dorlina

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia ringan.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan analisa data pada ibu hamil dengan

anemia ringan.

b. Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan pada ibu hamil

dengan anemia ringan.

c. Mahasiswa mampu melakukan rencana rencana yang telah disusun

pada ibu hamil dengan anemia ringan.

d. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

kepada ibu hamil dengan anemia ringan.

e. Mahasiswa mampu mendekomentasi Asuhan Kebidanan pada ibu

hamil dengan anemia ringan.

BAB II

Page 6: Anemia Ringan Dorlina

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya

kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan

adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I

dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam

kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya

relatif mudah, bahkan murah.

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia

atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan

dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.

Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan

haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak

kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan

36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk

membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya

kehamilan.

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan

perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin,

2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah

sebagai berikut:

1. Kurang gizi (malnutrisi)

2. Kurang zat besi dalam diit

3. Malabsorpsi

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-

lain

Page 7: Anemia Ringan Dorlina

B. Etiologi

Menurut Mochtar (1998), disebutkan bahwa penyebab terjadinya anemia adalah :

1. Kurang Gizi (Mal Nutrisi)

Disebabkan karena kurang nutrisi kemungkinan menderita anemia.

2. Kurang Zat Besi Dalam Diet

Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka

kemungkinan menderita anemia karena diet.

3. Mal Absorbsi

Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat menderita

anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya

substansi penghambat seperti kopi, teh atau serat makanan tertentu

tanpa asupan zat besi yang cukup.

4. Kehilangan banyak darah : persalinan yang lalu, dan lain-lain

Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan

akan semakin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika

cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamian akan menguras

persediaan zat besi tubuh dan akan menimbulkan anemia pada

kehamilan berikutnya.

5. Penyakit-Penyakit Kronis

Penyakit-penyakit kronis seperti : TBC Paru, Cacing usus, dan Malaria

dapat menyebabkan anemia.

C. Jenis-Jenis Anemia

1. Anemia dapat digolongkan menjadi :

a. Anemia defisiensi besi (Fe)

Anemia yang disebabkan kekurangan zat besai

b. Anemia Megaloblastik

Anemia yang disebabkan kekurangan asam folik

c. Anemia Hipoplastik

Anemia yang disebabkan karena hipofungsi sumsum tulang

d. Anemia Hemolitik

Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang

lebih cepat dari pembuatannya.

Page 8: Anemia Ringan Dorlina

2. Menurut tipe,terdapat dua tipe anemia yang dikenal, yaitu :

a. Anemia Gizi

Biasanya terjadi akibat adanya defisiensi zat besi yang diperlukan

dalam pembentukan dan produksi sel darah merah. Anemia gizi

sendiri ada beberapa macam seperti anemia besi, anemia gizi vitamin

E, Anemia gizi asam folat, anemia gizi vitamin B12, Anemia gizi

vitamin B6.

b. Anemia Non Gizi

Adalah kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan

(luka, menstruasi, dan lain-lain) atau penyakit darah yang bersifat

genetik seperti hemofilia, thalasemia, penyakit ini dapat menimbulkan

kondisi anemia.

(http://www.tabloidnova.com/artisle.asp?id=12496.)

D. Penyebab Anemia

1. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam folat

2. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal

3. Perdarahan kronik

4. Penghancuran sel darah merah

5. Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid wanita

6. Penyakit kronik : TBC, Paru, Cacing Usus

7. Penyakit darah yang bersifat genetik : hemofilia. Thalasemia

8. Parasit dan penyakit lain yang merusak darah : malaria

9. Terlalu sering menjadi donor darah

10. Gangguan penyerapan nutrisi (malabsorbsi)

11. Infeksi HIV

E. Gejala

Untuk mengenali adanya anemia kita dapat melihat dengan adanya gejala-gejala

seperti : keluhan letih, lemah, lesu, dan loyo yang berkepanjangan merupakan

Page 9: Anemia Ringan Dorlina

gejala khas yang menyertai anemia. Selain gejala-gejala tersebut biasanya juga

akan muncul keluhan sering sakit kepala, sulit konsentrasi, muka-bibir-kelopak

mata tampak pucat, telapak tangan tidak merah, nafas terasa pendek,

kehilangan selera makan serta daya kekebalan tubuh yang rendah sehingga

mudah terserang penyakit. Jika anemia bertambah berat bisa menyebabkan

stroke atau serangan jantung. Pada hamil muda sering terjadi mual muntah yang

lebih hebat.

F. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan

Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan

anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,

mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat

suhu. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Hb 11 g% Tidak anemia

2. Hb 9-10 g% Anemia ringan

3. Hb 7-8 g% Anemia sedang

4. Hb <7 g% Anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada

trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil

mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet

pada ibu-ibu hamil di puskesmas.

G. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan Janin

1. Bahaya selama kehamilan

a. Dapat terjadi abortus

Page 10: Anemia Ringan Dorlina

b. Persalinan prematuritas

c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

d. Mudah terjadi infeksi

e. Mola hidatidosa

f. Hiperemesis gravidarum

g. Perdarahan antepartum

h. Ketuban pecah dini (KPD)

2. Bahaya Saat Persalinan

a. Gangguan HIS, kekuatan mengejan

b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar

c. Kala dua berlangsung lama sehinggan dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi kebidanan

d. Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum

karena atonia uteri.

e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia

uteri

3. Pada Masa Nifas

a. Terjadi sub inversio uteri menimbulkan perdarahan post partum

b. Memudahkan infeksi peurperium

c. Pengeluaran ASI berkurang

d. Terjadi dekompensasi cordis mendadak setelah persalinan

Page 11: Anemia Ringan Dorlina

e. Anemia kala nifas

f. Mudah terjadi infeksi mamae

4. Bahaya terhadap janin

Hasil konsepsi membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk

pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, sekalipun

tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya,

tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh

sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim. Anemia dapat menyebabkan gangguan dalam bentuk :

a. Abortus

b. Terjadi kematian intra uterin

c. Persalinan prematuritas tinggi

d. Berat badan lahir rendah

e. Kelahiran dengan anemia

f. Dapat terjadi cacat bawaan

g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

h. Inteligensia rendah

H. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan

Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan

pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan

umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan

laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi

parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah.

Page 12: Anemia Ringan Dorlina

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada

masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan

Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi

suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan mengatasi

anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen penambah

zat besi saja. Yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan

mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan

dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran

hijau dan susu.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA IBU HAMIL DENGAN

ANEMIA RINGAN TERHADAP Ny. R DI RUMAH SAKIT ELIZABETH BATAM

Pengkajian Data

Tanggal : 14 Desember 2010 Pukul : 09.30 wib

A. SUBJEKTIF

Page 13: Anemia Ringan Dorlina

1. Identitas

Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. J

Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Melayu

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Baloi Kolam Alamat : Baloi Kolam

2. Alasan kunjungan saat ini

Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan mengeluh

cepat lelah, pusing, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, serta mata

berkunang-kunang

3. Riwayat Haid

Menarche : 14 tahun

Siklus : ± 28 hari, teratur

Lama haid : 6-7 hari

Sifat darah : encer, merah

Banyak darah : 2-3 x ganti pembalut

Disminorhoe : ya, saat dan selama haid

Flour albus : tidak ada

HPHT : 12 April 2010

TP : 19 Januari 2011

Usia kehamilan : 36 minggu

4. Riwayat Perkawinan

Kawin : 1 kali

Usia kawin pertama : 28 tahun

Lama perkawinan : 2 tahun

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. Trimester I

Page 14: Anemia Ringan Dorlina

ANC : 2 kali dibidan

Keluhan : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak nafsu

makan

Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari

Kalsium laktat 3×1 tablet/hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

b. Trimester II

ANC : 1 kali di RS. Elizabeth

Keluhan : Ibu mengatakan pegal-pegal dipinggang sampai kekaki,

penglihatan berkunang-kunang dan cepat lelah

Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari

Kalsium laktat 3×1 tablet/hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

c. Trimester III

ANC : 2 kali di RS. Elizabeth

Keluhan : Ibu mengatakan cepat lelah, pegal-pegal dipinggang

kadang-kadang perut terasa sesak

Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari

Kalsium laktat 3×1 tablet/hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

6. Riwayat Kesehatan

Ibu dan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan

menderita penyakit keturunan serta penyakit yang memerlukan

perawatan khusus.

7. Riwayat Imunisasi

a. Ibu mendapat imunisasi TT1 pada usia kehamilan 16 minggu di

RS. Elizabeth

b. Ibu mendapat imunisasi TT2 pada usia kehamilan 20 minggu di

RS. Elizabeth

8. Riwayat Psikososial

Page 15: Anemia Ringan Dorlina

a. Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah

direncanakan

b. Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan

persalinannya nanti berjalan normal tidak ada halangan suatu

apapun

9. Aktifitas Sehari-hari

a. Nutrisi

a) Sebelum hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi nasi, lauk,

sayur dan buah , ibu minum 7-8 gelas/hari

b) Saat hamil : Ibu makan 2 kali sehari, ibu kurang nafsu makan,

ibu minum 7-8 gelas/hari

b. Eliminasi

a) Sebelum hamil : BAB : 1x/hari BAK : 3-4x/hari

b) Saat hamil : BAB : 1x/hari BAK : 6-7x/hari

c. Istirahat dan tidur

a) Sebelum hamil : Ibu tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1 jam

b) Saat hamil : Ibu tidur malam 5-6 jam/hari, tidur siang 1 jam

d. Personal Hygiene

Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian

2x sehari, keramas 2x/hari.

e. Aktifitas / olah raga

Ibu hanya mengerjakan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga, ibu

jarang berolah raga, bila ibu bekerja terlalu berat ibu merasa

pusing dan cepat lelah.

Page 16: Anemia Ringan Dorlina

f. Seksualitas

Tidak ada keluhan, ibu melakukan hubungan seksualitas

1x/minggu

B. OBJEKTIF1. Pemeriksaan Fisik

a) Inspeksi

a. BB sebelum hamil : 50 kg

Kenaikan selama hamil : 12 kg

BB saat hamil : 62 kg

b. TB : 158 cm

c. Ukuran LILA : 24 cm

d. Keadaan Umum : baik

Kesadaran : kompos mentis

Keadaan emosional : stabil

e. Postur tubuh : normal, tegap, gemuk

f. Tanda-tanda vital :

TD : 100/70 mmHg

S : 370 C

N : 78 x/menit

R : 84 x/menit

g. Kepala : bersih, rambut hitam, tidak rontok, tidak

ada ketombe, tidak ada masa

h. Muka : bersih, tidak oedem, pucat

i. Mata : bersih, simetris, conjungtiva pucat, skrela

Tidak iketerik

j. Hidung : bersih, simetris, tidak ada pengeluaran

serumen

k. Mulut dan gigi : bibir tidak kering, bersih, tidak stomatitis,

Tidak ragarden, tidak karies

l. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid,

Tidak ada bendungan vena jugularis

m. Ketiak : bersih, tidak ada benjolan

Page 17: Anemia Ringan Dorlina

n. Payudara : membersih simetris, putting susu

menonjol, hyperpigmentasi, tidak ada

benjolan abnormal, kolostrum belum keluar

keadaan gatal-gatal

o. Abdomen : simetris, membesar sesuai dengan usia

Kehamilan, tidak ada bekas luka operasi

Keadaan gatal-gatal

p. Genetalia : tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak

Ada condiluma acuminate

q. Anus : bersih, tidak ada haemoroid

r. Ektremitas : atas : simetris, tidak oedem, jumlah jari-jari

Kanan/kiri 10

Bawah : simetris, tidak oedem, jumlah jari-

Jari kanan/kiri 10, reflex patella

Kanan dan kiri positip.

b) Palpasi

a. Leopold I :

TFU : 31 cm

Fundus teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong)

b. Leopold II

Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang

besar (punggung)

Pada bagian kanan teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)

c. Leopold III

Perut ibu sebelah kanan teraba bundar melenting (kepala)

d. Leopold IV

Kedua tangan sejajar, tidak dilakukan karena kepala belum

masuk PAP

c) Auskultasi

Jantung : detak jantung teratur, tidak terdengar bunyi mur-mur

Paru-paru: tidak terdengar ronchi dan wheezing

DJJ : positif, teratur, 140 x/menit

Page 18: Anemia Ringan Dorlina

d) Perkusi

Reflek patella positif (+)

Reflek babinski negative (-)

2. Pemeriksaan Laboratorium

a. Hb : 9 gr%

b. Protein urine : (-)

c. Reduksi urine : (-)

C. ASSESMENT

G1P0A0 gravida 36 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, dengan anemia ringan.

Dasar :

a. Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan

mengeluh cepat lelah, pusing, pegal-pegal pada pinggang dan kaki,

serta mata berkunang-kunang

b. HPHT : 12 april 2010

c. Leopold I : TFU 31cm

d. Leopold II : Puki

e. Leopold III : Kepala

f. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, posisi sejajar

g. DJJ : 140x/menit

h. Hb : 9 gr%

D. PLANNING

Page 19: Anemia Ringan Dorlina

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisinya saat

ini

R/ agar ibu dan keluarga mengetahui kondisi kesehatan ibu sekarang

2. Menjelaskan tentang pengaruh anemia pada kehamilan dan janin

R/ agar ibu dan keluarga mengetahui pengaruh anemia pada

kehamilan dan janin

3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawat payudara

R/ agar payudaranya bersih dan siap untuk menyusui

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi

aktivitas yang berlebihan.

R/ agar ibu tidak cepat merasa pusing, capek dan lemas

5. Memberikan therapy tablet Fe kepada ibu

R/ agar ibu mau mengkonsumsi tablet Fe

6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang segera jika ada keluhan

R/ agar dapat memantau kondisi kehamilanya

E. IMPLEMENTASI

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisinya saat

ini

TD : 100/70 mmHg

S : 370 C

N : 78 x/menit

R : 84 x/menit

Page 20: Anemia Ringan Dorlina

Leopold I : TFU 31cm

Leopold II : Puki

Leopold III : Kepala

Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, posisi sejajar

DJJ : 140x/menit

Hb : 9 gr%

2. Menjelaskan tentang pengaruh anemia terhadap kehamilan dan janin

a. Bahaya selama kehamilan

Dapat terjadi abortus

Persalinan prematuritas

Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

Mudah terjadi infeksi

Mola hidatidosa

Hiperemesis gravidarum

Perdarahan antepartum

Ketuban pecah dini (KPD)

b. Bahaya Saat Persalinan

Gangguan HIS, kekuatan mengejan

Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus

terlantar

Kala dua berlangsung lama sehinggan dapat melelahkan dan

sering memerlukan tindakan operasi kebidanan

Page 21: Anemia Ringan Dorlina

Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post

partum karena atonia uteri.

Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder

dan atonia uteri

c. Pada Masa Nifas

Terjadi sub inversio uteri menimbulkan perdarahan post

partum

Memudahkan infeksi peurperium

Pengeluaran ASI berkurang

Terjadi dekompensasi cordis mendadak setelah persalinan

Anemia kala nifas

Mudah terjadi infeksi mamae

d. Bahaya terhadap janin

Hasil konsepsi membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk

pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya,

sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Anemia dapat menyebabkan

gangguan dalam bentuk :

Abortus

Terjadi kematian intra uterin

Persalinan prematuritas tinggi

Berat badan lahir rendah

Page 22: Anemia Ringan Dorlina

Kelahiran dengan anemia

Dapat terjadi cacat bawaan

Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

Inteligensia rendah

3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara

Licinkan kedua telapak tangan dengan baby oil

Kompres putting dengan kapas yang sudah diberi baby oil

Kedua putting susu dipegang lalu ditarik bersama ke dalam

kemudian keluar sebanyak 20 kali.

Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu diurut ke arah

putting susu sebanyak 30 kali

Pijat daerah aerola mammae hingga keluar 1-2 tetes ASI

Bersihkan putting susu dan sekitarnya dengan handuk bersih

yang kering dan kasar

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi

aktivitas yang berlebihan.

Menganjurkan ibu untuk istirahat siang ± 2 jam.

Tidak melakukan pekerjaan rumah yang berat

Beristirahat segera jika merasa capek atau lemas

5. Memberikan therapy tablet Fe

Tablet Fe 1 x sehari

Page 23: Anemia Ringan Dorlina

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada

keluhan

7. EVALUASI

1. Ibu sudah mengerti kondisi kehamilannya saat ini

2. Ibu dan keluarga sudah mengerti tentang pengaruh anemia pada

kehamilan dan janin

3. Ibu sudah mengetahui cara perawatan payudara dan akan

melakukannya dirumah.

4. Ibu akan beristirahat lebih banyak dan tidak terlalu banyak bekerja.

5. Ibu akan menkonsumsi tablet Fe 1x sehari.

6. Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan

Page 24: Anemia Ringan Dorlina

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. R usia 30 tahun dengan

anemia ringan pada kehamilan di Rumah Sakit Elizabeth dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Subjektif : ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 9 bulan.

Mengeluh cepat lelah, pusing, pegal-pegal pada pinggang dan kaki serta

mata berkunang-kunang. HPHT. 12 April 2010.

2. Objektif : pada pemeriksaan fisik ditemukan TD. 100/70 mmHg, muka

dan mata konjungtiva pucat, Leopold I TFU. 31 cm, teraba bokong.

Leopold II puki. Leopold III teraba kepala. Leopold IV kepala sudah

masuk PAP. Pemeriksaan Laboratorium Hb 9 gr%.

3. Assesment : G1P0A0 gravida 36 minggu, janin tunggal, hidup

intrauterine dengan anemia ringan.

4. Planning : Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang

kondisinya saat ini, menjelaskan tentang pengaruh anemia pada

kehamilan dan janin, menganjurkan ibu untuk melakukan perawat

payudara, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi

Page 25: Anemia Ringan Dorlina

aktivitas yang berlebihan, memberikan therapy tablet Fe kepada ibu,

menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang segera jika ada keluhan.

5. Evaluasi : Ibu sudah mengerti kondisi kehamilannya saat ini, Ibu dan

keluarga sudah mengerti tentang pengaruh anemia pada kehamilan dan

janin, Ibu sudah mengetahui cara perawatan payudara dan akan

melakukannya dirumah, Ibu akan beristirahat lebih banyak dan mtidak

terlau banyak bekerja, Ibu akan menkonsumsi tablet Fe 1x sehari, Ibu

berjanji akan melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan.

B. Saran

1. Bagi Bidan

Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan

harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta

harus memiliki kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang

lain dengan klien dan keluarga.

2. Bagi Klien/Pasien

Pasien harus dapat bekerja sama dengan baik pada petugas/tenaga

kesehatan agar keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai

serta semua masalah pasien dapat terpecahkan.

3. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang

sudah ada dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang

terbaik untuk pasien.

Page 26: Anemia Ringan Dorlina

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar,Rustam,Prof,Dr,M.Ph,Sinopsis Obstetri,Jilid I, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998.

Prawirihardjo,Sarwono,Prof,Dr,DSOG, Ilmu Kebidanan, Edisi III, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta,1997

Fakultas Kedokteran UI;2001. Kapita Selekta kedokteran-Jilid I,Jakarta: Media Aesculapius_FKUI.