anemia penyakit kronis

15
PENDAHULUAN Anemia penyakit kronis (Anemia of Chronic Disease, ACD) adalah anemia yang paling umum pada pasien rawat inap di seluruh dunia. 8 ACD merupakan anemia yang sering terjadi pada pasien dengan infeksi kronis, penyakit autoimun, kanker, dan penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease, CKD). Sampai saat ini mekanisme molekular dan patogenesis kelainan distribusi besi pada ACD tidak sepenuhnya diketahui. Tetapi sekarang jelas bahwa sitokin inflamasi dilepaskan selama infeksi akut atau penyakit kronis yang dapat mengubah metabolisme besi sistemik dengan menginduksi sintesis hepcidin. 8 Hepcidin adalah suatu peptida yang diproduksi di hepar dan merupakan regulator penting homeostasis besi sistemik yang mencegah terjadinya kelebihan besi dengan cara menyebabkan sekuestrasi besi di makrofag dan menurunkan absorpsi besi enteral. Produksinya ditingkatkan oleh inflamasi dan pemberian besi; dihambat oleh hipoksia, anemia, defisiensi besi, peningkatan aktivitas eritropoiesis dan pemberian ESA. 4 Hepcidin menghambat pengeluaran besi dari sel-sel dengan memblok aktivitas ferroportin. Kelebihan hepcidin merupakan akar penyebeb hypoferremia dan terlihat eritropoiesis besi terbatas pada ACD. 8 ACD ini umumnya ringan atau sedang yang disertai rasa lemah dan penurunan berat badan. Umumnya, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai Hb berkisar 7-11 g/dL, kadar Fe serum menurun disertai TIBC (Total Iron Binding Capacity) yang rendah, cadangan Fe yang tinggi di jaringan serta produksi sel darah merah Tinjauan Pustaka: Anemia Penyakit Kronis Page 1

Upload: sri-rohmayana

Post on 25-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Anemia penyakit kronis (Anemia of Chronic Disease, ACD) adalah anemia yang paling umum pada pasien rawat inap di seluruh dunia.8 ACD merupakan anemia yang sering terjadi pada pasien dengan infeksi kronis, penyakit autoimun, kanker, dan penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease, CKD). Sampai saat ini mekanisme molekular dan patogenesis kelainan distribusi besi pada ACD tidak sepenuhnya diketahui.

Tetapi sekarang jelas bahwa sitokin inflamasi dilepaskan selama infeksi akut atau penyakit kronis yang dapat mengubah metabolisme besi sistemik dengan menginduksi sintesis hepcidin.8 Hepcidin adalah suatu peptida yang diproduksi di hepar dan merupakan regulator penting homeostasis besi sistemik yang mencegah terjadinya kelebihan besi dengan cara menyebabkan sekuestrasi besi di makrofag dan menurunkan absorpsi besi enteral. Produksinya ditingkatkan oleh inflamasi dan pemberian besi; dihambat oleh hipoksia, anemia, defisiensi besi, peningkatan aktivitas eritropoiesis dan pemberian ESA.4 Hepcidin menghambat pengeluaran besi dari sel-sel dengan memblok aktivitas ferroportin. Kelebihan hepcidin merupakan akar penyebeb hypoferremia dan terlihat eritropoiesis besi terbatas pada ACD.8

ACD ini umumnya ringan atau sedang yang disertai rasa lemah dan penurunan berat badan. Umumnya, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai Hb berkisar 7-11 g/dL, kadar Fe serum menurun disertai TIBC (Total Iron Binding Capacity) yang rendah, cadangan Fe yang tinggi di jaringan serta produksi sel darah merah berkurang.5 ACD dikaitkan dengan prognosis yang buruk dan kualitas hidup yang rendah.8 Ulasan dibawah ini akan membahas anemia penyakit kronis mulai dari definisi, epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis.

ISI

A. Definisi

Anemia penyakit kronis (Anemia of Chronic Disease, ACD) sering dijumpai pada pasien dengan infeksi atau inflamasi kronis maupun keganasan.2 Anemia ini umumnya ringan atau sedang, disertai oleh rasa lemah dan penurunan berat badan dan disebut sebagai anemia pada penyakit kronis. Pada umumnya anemia pada penyakit kronis ditandai oleh kadar Hb berkisar 7-11 g/dl, kadar Fe serum menurun disertai TIBC (Total Iron Binding Capacity) yang rendah, cadangan Fe yang tinggi di jaringan serta produksi sel darah merah berkurang.5 Selain itu, indeks dan morfologi eritrosit yang normositik normokromik atau hipokrom ringan (MCV jarang