word nya
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 word nya
1/28
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan
rahmat serta taufik-Nya. Salawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabibesar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pada kesempatan ini penulis akan membuat suatu makalah yang berjudul Bisnis Konveksi,
Peluang Usaha yang Tidak Ada Matinya
. Adapun pembuatan makalah kecil ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir
semester (UAS) pada AMIK BSI Tahun 2011
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik ilmu
pengetahuan maupun ketentuan-ketentuan dalam pembuatannya, juga keterbatasan buku-buku
yang penulis miliki.Semua ini masih jauh dari sempurna dan kebenarannya.Untuk itu penulis
sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran dalam penyempurnaan penulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
TERIMA KASIH
Jakarta, Oktober 2011
Penulis:
i
-
8/3/2019 word nya
2/28
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...... i
DAFTAR ISI .... ii
BAB I PENDAHULUAN ...... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Landasan Teori... 4
2. Bisnis Konveksi, Peluang Usaha yang Tidak Ada Matinya 11
3. Latar Belakang Perusahaan11
3.1. Data Perusahaan..14
3.2. Biodata Pemilik Perusahaan14
3.3. Susunan Pemilik/Pemegang Saham...15
3.4. Keunggulan Produk yang Dimiliki.15
3.5. Kegiatan Pemsaran dan Promosi yang sudah Dilakukan..16
3.8. Target/Segmen Pasar yang Dituju..17
3.9. Strategi Pemasaran..18
3.10. Pesaing...18
3.11. Saluran Distribusi..18
3.12. Analisis Produksi19
3.13. Bahan Baku dan Penggunaanya19
3.14. Kapasitas Produksi.20
3.15. Analisis Produksi21
3.16. Laporan Laba Rugi.22
3.17. Foto Produk.23
ii
http://www.anneahira.com/konveksi-17548.htmhttp://www.anneahira.com/konveksi-17548.htm -
8/3/2019 word nya
3/28
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ... .24
Saran.24
DAFTAR PUSTAKA...25
LAMPIRAN............26
iii
-
8/3/2019 word nya
4/28
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kewirausahaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya.Ia hanya merupakan produk bawaan
(by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi dari sebuah prestasi. Prestasi kerja manusia
yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan mandiri.Ada pengusaha yang sudah
amat sukses dan kaya, tapi tidak pernah menampilkan diri sebagai orang yang hidup mewah, dan
ada juga orang yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun berpenampilan begitu glamor
dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok.
Maka soal kekayaan akhirnya terpulang pada masing-masing individu. Keadaan kaya miskin,
sukses gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi kapan saja dalam kehidupanseorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya ia. Ilmu kewirausahaan hanya
menggariskan bahwa seorang Wirausahawan yang baik adalah sosok pengusaha yang tidak
sombong pada saat jaya, dan tidak berputus asa saat jatuh.
Tidak ada satu suku katapun dari kata Wirausaha yang menunjukkan arti kearah pengejaran
uang dan harta benda, tidak pula kata wirausaha itu menunjuk pada salah satu strata, kasta,
tingkatan sosial, golongan ataupun kelompok elite tertentu. Di Indonesia, di penghujung abad ke
20 ini kewirausahaan boleh dikata baru saja diterima oleh masyarakat sebagai salah satu
alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesia
mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam penjajahan hampir3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang ada hanya
pola pemikiran feodalisme, priyayiisme, serta elitisme yang satu diantaranya sekian banyak ciri-
cirinya adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama pegawai negeri (kontras
dengan status leluhur yang petani).
Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara, peran serta
masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu keWirausahaan mulai
dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan kerja tidak akan mampu
menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin membengkak. Lebih jauh
para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuanekonomi di masa datang.Pengusaha besar diberi kemudahan, karena merekalah kini pemain-
pemain utama yang mendukung tugas pemerintah di sektor ekonomi.Sebagai negara berkembang
bisa dimengerti kalau terjadi berbagai ekses dan penyimpangan.Dengan masyarakat yang
berlatar belakang non entrepreneur serta cendrung feodalis, bangsa Indonesia tampak kurang siap
di berbagai aspek. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis yang serba cepat,
pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha Indonesia kedodoran pada segi-segi yang
1
-
8/3/2019 word nya
5/28
amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude),motivasi, etos kerja serta kesadaran
tentang pengabdian kepada bangsa dan negara.
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan ketajaman naluri.Seorang
pemburu memerlukan naluri untuk bersaing dengan buruannya.Demikian juga dalam dunia
kewirausahaan.Pengusaha bersaing tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan keadaan dan situasi tertentu, seperti moneter dan ekonomi, politik, perubahan
kebijaksanaan pemerintah.Untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang mungkin
terjadi, seorang Wirausahaan perlu melatih naluri keWirausahaannya, agar selalu siap
menghadapi hal apapun dantetap bertahan hidup.
Kim Woo Chong, pendiri Daewoo, mengatakan bahwa sekali wirausahawan memproklamirkan
diri sebagai seorang Wirausahawan, maka semua pemikiran dan tindakan wirausahawan adalah
untuk usaha. Wirausahawan harus merendam jiwa raga wirausahawan kesana.
Makin lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman wirausahawan,
maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang mempunyai komitmen diri yang
teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang selanjutnya cara
dan metode yang diterapkannya disebut Kepemimpinan. Suatu pedoman
bagi kepemimpinanyang baik adalah perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana
wirausahawan ingin diperlakukan. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan
orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang
untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol.Ciri-
ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya
sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha.
Mereka tampil beda. Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawan
terkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak
terjang pengusaha-pengusaha lain dan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai
dilakukan orang. Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan
Eropa, ia secara mengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan
sekutu-sekutunya. Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini
sangat ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan Iran.
Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya itu ia, dan
Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia serta diperhitungkandimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
Charles Webber: 1970, mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju, minimal diperlukan 2%
komunitas pengusaha besar dan 20% komunitas pengusaha menengah dan kecil, dan tentunya
untuk dapat dan mau menjadi pengusaha sangat diperlukan rangsangan makro maupun mikro
serta bakat-bakat kepemimpinan pada warga negara di suatu negara. Bagaimanakah dengan
2
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/makalah-manajemen-kepemimpinan.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/makalah-manajemen-kepemimpinan.html -
8/3/2019 word nya
6/28
kondisi kewirausahaan, kepemimpinan serta motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha
kecil untuk berwira usaha?.Untuk inilah makalah ini ditulis.
2. Pokok Masalah
Bagaimanakah kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini?
Bagaimana kondisi jasa konveksi di Indonesia?
Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha konveksi untuk berwirausaha?
3. Tujuan
Ingin Mengetahui kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini.
Ingin mengetahui bagaimana jasa konveksi di Indonesia khusus di jakarta.
Ingin mengetahui apa saja yang mendorong para pengusaha konveksi untuk
berwirausaha.
4. Batasan Masalah
Malakalah ini membahas tentang Bisnis Konveksi, Peluang Usaha yang Tidak Ada
Matinya
3
-
8/3/2019 word nya
7/28
BAB IILANDASAN TEORI
A. Kewirausahaan
Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas
manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan strukturprioritas kewirausahaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :
1. Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu
dalam keadaan baik.Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok
yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orangbaik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan
menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri.Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela
di negeri ini.Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam
dunia kewirausahaan sekaligus dalam kehidupan.Selain menghadirkan sifat-sifat
baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas. Saran-saran berikut akan membantu
wirausahawan untuk mengembangkan sikap mental yang baik :
1. Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan
dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang positifterhadap pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan
keberhasilan wirausahawan.
2. Otak wirausahawan merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk renungan pikiran wirausahawan yang akan
memungkinkan wirausahawan terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.
3. Kebanyakan orang membatasi pikiran-pikirannya pada problem-problem dan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Gunakanlah imajinasi wirausahawan untuk meluaskan pikiran-
pikiran wirausahawan dan cobalah berpikir yang besar-besar. Orang-orang yang dapat
melihat gambaran besar adalah orang yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calonpemimpin bisnis maupun masyarakat.
4. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapat
merugikan pekerjaan wirausahawan dan tidak sehat. Menunjukan rasa humor
berpengaruh terhadap orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana yangsantai.
5. Pikiran wirausahawan haruslah terorganisasi dengan baik sekali dan mampu
memfokuskan pada pelbagai problem. Wirausahawan haruslah mampu memindahkanperhatian wirausahawan dari satu problem ke problem lain dengan upaya yang minim.
4
-
8/3/2019 word nya
8/28
2. Kepemimpinan.
Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah perlakukanlah orang-orang lain
sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan. Berusaha membangkitkan suatu keadaan dari
sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.
Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangatkhas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada
umumnya pengusaha. Mereka tampil beda.
Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawan terkemuka di Korea, pendiri
kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-pengusaha laindan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang.
Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secaramengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya.
Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat ditakuti dandiharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan Iran. Akan tetapikenyataan membuktikan bahwa Kim benar.
Dengan keputusannya itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesardi Asia serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
a. Perilaku Pemimpin
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Orientasi Tugas Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukan perilaku :
Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya.
Menentukan tujuan-tujuan yang sukar tapi dapat dicapai.
Melaksanakan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan,
membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
Berminat mencapai peningkatkan produktivitas. Orientasi Orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung akan menunjukan perilaku sebagaiberikut :
Menunjukan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan
menghilangkan ketegangan, jika timbul.
Menunjukan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.
5
-
8/3/2019 word nya
9/28
Menunjukan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan dan
keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan.
Mendirikan komunikasi timbal balik dengan staf.
Menerapkan prinsip penekanan ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan.
Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
b. Tindakan Kepemimpinan
Saran-saran berikut akan dapat membantu wirausahawan meningkatkan kemampuankepemimpinan wirausahawan :
1. Sekali wirausahawan telah mengambil keputusan, ambil tindakan secepat mungkin
2. Upaya-upaya wirausahawan dapat dilipat gandakan melalui bakat dan kemampuan stafwirausahawan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, wirausahawan harus
mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan kemampuan ini dari orang-orang yang
mampu disekitar wirausahawan dan menyokong serta percaya pada wirausahawan
sebagai pemimpin.
3. Wirausahawan akan memperoleh kepercayaan pada kemampuan kepemimpinan
wirausahawan, jika wirausahawan memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan
kekuatan-kekuatan wirausahawan. Jauhilah situasi dimana kelemahan-kelemahan
wirausahawan akan tampak.
4. Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan-kesalahan dan mengubah
rencana-rencana. Wirausahawan haruslah sadar bahwa keadaan selalu berubah dan
penyesuaian-penyesuaian haruslah dibuat sewaktu-waktu.
3. Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan.Yang perludimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja.Setiap
orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut.Bahkan ibu rumah tanggapun
perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan
metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitasdan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu
dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau
kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis.Kalau sikap mental dan
kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis.Manajemen mempunyai arti yang amat luas.Kegunaannya juga sangat universal dan semua orang
atau organisasi memerlukan manajemen. Banyak sekali kasus yang membuktikan bahwa bila
manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat marit. Perusahaan
6
-
8/3/2019 word nya
10/28
tanpa manajemen yang baik, bisa dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam
perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus mewaspadai
aspek tata laksana sedini mungkin.Mulailah kegiatan manajemen seketika pada saat perusahaanbaru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
4. Ketrampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas keWirausahaan adalah ketrampilan. Banyak pihak
berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkanmenjadi seorang entrepreneur yang berhasil.
Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan,
misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah
perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.
Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-
keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh
jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha.Leadership yang bersangkutan yang menuntundan membawanya ke jenjang sukses.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang, baik trampil maupun tidak untuk bisa tampil
sebagai tokoh yang sukses, atau orang yang berkecukupan yaitu :
Memanfaatkan ledership yang berasal dari diri sendiri.
Memanfaatkan ledership orang lain.
Faktor keberuntungan ( luck atau hoki )
B. Karakteristik Wirausahawan.
Sejarah kewirausahaan menunjukkan bahwa Wirausahawan mempunyai karakteristik umum
serta berasal dari kelas yang sama. Para pemula revolusi industri Inggris berasal dari kelas
menengah dan menengah bawah.Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan belas,
Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari orang tua yang
mempunyai kondisikeuanganyang memadai, tidak miskin dan tidak kaya.Schumpeter menulis
bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semua kelas.
Menurut Mc Clelland, karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut :
1. Keinginan untuk berprestasi.
Penggerak psikologis utama yang memotivasi Wirausahawan adalah kebutuhan untuk
berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai kebutuhan.Kebutuhan ini didefinisikan
sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian
tujuan.Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisiindividu.
7
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/04/judul-skripsi-akutansi-keuangan.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/04/judul-skripsi-akutansi-keuangan.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/04/judul-skripsi-akutansi-keuangan.html -
8/3/2019 word nya
11/28
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilihmenggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan
bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya
secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Wirausahawan bukanlah penjudi.
Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu
tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka
penuhi.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian
Wirausahawan yang penting.Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan
menilainya.Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya
diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.
5. Rangsangan oleh umpan balik.
Wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baliknya
baik atau buruk.Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan
mempelajari seberapa efektif usaha mereka.
6. Aktifitas enerjik.
Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang. Mereka
bersifat aktif dan
mobil dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru.
Mereka sangat menyadari perjalanan waktu.Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat
secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.
7. Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka mencari dan
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
8
-
8/3/2019 word nya
12/28
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan orang-orang dalam
mencapai tujuan.Mereka sangat obyektif dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu.
Mereka akan memilih yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
9. Sikap terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja
mereka.Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan
sebagai pembuktian dari kompetensi mereka.
C. Potensi Kewirausahaan.
Karakteristik Wirausahawan sukses dengan semangat tinggi akan memberikan pedoman bagi
analisa diri sendiri.
1. Kemampuan inovatif.
Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti perbaikan barang dan jasa
yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang
ada dengan cara baru dan lebih baik.
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
Ini berarti kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa
diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.
3. Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan keWirausahaan.
Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.
4. Kemampuan perencanaan realistis.
Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan
realistis.Tujuan ditetapkan sesuai dengan tujuan dari Wirausahawan.
5. Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
9
-
8/3/2019 word nya
13/28
Wirausahawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan.Semangat yang tinggi
memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka ke
arah tujuan yang ditetapkan.
6. Obyektivitas.
Wirausahawan obyektif di dalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas keWirausahaannya
dengan cara pragmatis. Wirausahawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya dan
menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis.
7. Tanggung jawab pribadi.
Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan
memutuskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
8. Kemampuan beradaptasi.
Para Wirausahawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Ketika Wirausahawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa yang mereka harapkan,
mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.
9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Wirausahawan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administasi di dalam
mengidentifikasi dan
mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompetensi
dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien.
10
-
8/3/2019 word nya
14/28
BAB II.b
ANALISA
Bisnis Konveksi, Peluang Usaha yang Tidak Ada Matinya
1
Bisnis konveksimerupakan salah satu bisnis yang cukup populer dan peluang usaha yang tidak
ada matinya di Indonesia.Bisnis ini menjadi populer disebabkan beberapa hal.
Pertama, industri konveksi menghasilkan produk berupa pakaian yang merupakan kebutuhandasar manusia sehingga bisnis ini akan selalu ada. Banyak orang bergelut di bidang konveksi
karena marketnya jelas dan luas.
Kedua, bisnis konveksipopulerkarena modal untuk memulai usaha ini tidak terlalu
besar.Dengan bermodalkan dua sampai tiga unit mesin jahit, seseorang dapat memulai bisniskonveksi.Dibandingkan mesin-mesin produksi lainnya yang harganya ratusan, bahkan
miliaran, mesin jahit dapat dibeli dengan harga ratusan ribu saja dan salah satu mesin produksi
termurah.
Tempat untuk memulai usaha ini juga tidak membutuhkan ruangan besar, apalagi sampai
membangun sebuah pabrik. Garasi rumah yang luasnya hanya beberapa meter dapat dijadikan
tempat bisnis konveksi.
Bisnis Konveksi dan Bisnis Garment
Di dalam sebuah proses manufakturgarment, terdapat sebuah proses pengolahan kain menjadipakaian siap jadi yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. cutting(memotong);2. making(proses menjahit); dan3. trimming(proses merapikan).
Ketiga proses inilah yang dikerjakan dalam bisnis konveksi atau populer dengan istilah CMT
(Cut, Make, and Trim). Lalu apa yang membedakan antara bisnis konveksi dan bisnis garment?
Perbedaan antara bisnis konveksi dan bisnis garment adalah proses produksinya.
Dipabrikgarment, proses produksi dikerjakan berdasarkan jenis proses. Contohnya, saat proses
membuat kerah baju. Semua pekerja di pabrik garment tersebut melakukan hal yang sama, yaituhanya membuat kerah. Ketika proses memasuki tahapan menyambung lengan denganbaju,
semua pekerja akan melakuakn proses tersebut. Demikian seterusnya.
11
http://www.anneahira.com/konveksi-17548.htmhttp://www.anneahira.com/buku-pengetahuan-populer.htmhttp://www.anneahira.com/buku-pengetahuan-populer.htmhttp://www.anneahira.com/mesin-jahit-8897.htmhttp://www.anneahira.com/tempat-wisata.htmhttp://www.anneahira.com/rumah-adat-17237.htmhttp://www.anneahira.com/siklus-akuntansi-manufaktur.htmhttp://www.anneahira.com/siklus-akuntansi-manufaktur.htmhttp://www.anneahira.com/tempat-kursus-menjahit.htmhttp://www.anneahira.com/undang-undang-no-1-tahun-1970-tentang-keselamatan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/pabrik-plastik.htmhttp://www.anneahira.com/baju.htmhttp://www.anneahira.com/baju.htmhttp://www.anneahira.com/konveksi-17548.htmhttp://www.anneahira.com/buku-pengetahuan-populer.htmhttp://www.anneahira.com/mesin-jahit-8897.htmhttp://www.anneahira.com/tempat-wisata.htmhttp://www.anneahira.com/rumah-adat-17237.htmhttp://www.anneahira.com/siklus-akuntansi-manufaktur.htmhttp://www.anneahira.com/tempat-kursus-menjahit.htmhttp://www.anneahira.com/undang-undang-no-1-tahun-1970-tentang-keselamatan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/pabrik-plastik.htmhttp://www.anneahira.com/baju.htm -
8/3/2019 word nya
15/28
Di pabrik konveksi, proses produksi dikerjakan secara keseluruhan oleh masing-masing operator jahit.Setiap operator menjahit baju dari menjahitlengan sampai menjadi satu pakaian
utuh.Setelah satu pakaian selesai dibuat, setiap operator kembali menjahit potongan kain
menjadipakaian siap pakai.Demikian seterusnya.
Awal Mula Bisnis Konveksi di Indonesia
Sebenarnya, konveksi adalah cara yang dilakukan pabrik-pabrik garment untuk menyelesaikan
pesanan yang tidak mungkin dikerjakan atau tidak efisien lagi untuk dikerjakan. Pesanan-
pesanan ini akhirnya disubkontrakkan atau dikonveksikan kepada beberapa pemanufaktur
kecil.
Pabrik garment kemudian melakukan pembinaan kepada pemanufaktur-pemanufaktur kecil ini,
seperti cara memotongkain yang benar, cara melakukan proses QC, dan lain-lain. Pemanufaktur-pemanufaktur kecil ini lambat laun disebut konveksi.Itulah awal mula lahirnya bisnis konveksi
diIndonesia.
Cara Mengembangkan Bisnis Konveksi
Saat ini, bisnis konveksi menjadi tren di kalangan pebisnisnya. Permintaan akan produk ini terus
mengalir baik dalam partai kecil maupun besar, misalnya order dari komunitas-komunitastertentu, seragam sekolah, baju karyawan, sampai order baju partai untuk kepentingan pemilihan
umum.
Ada beberapa hal yang harus dimiliki agar bisnis konveksi dapat berkembang dengan baik.
1. Ketekunan
Ketekunan adalah faktor penting keberhasilan sebuah usaha.Hal ini banyak dialami oleh para
pengusaha konveksi yang saat ini sudah sukses.Para penguasaha tersebut pada awalnya
membuka usaha konveksi skala kecil.Secara bertahap, usaha kecil ini berkembang pesatmenjadi perusahaanbesar.Kuncinya adalah ketekunan dan membangun relasi yang kuat dengan
pelanggan.
2. Modal
Selain ketekunan, modal tidak kalah penting saat mengembangkan usaha konveksi. Sebuah
usaha konveksi belum bisa menerima order dalam jumlah besar jika modalnya kurang atau belunada. Hal ini mengakibatkan usaha konveksi ini tidak bisa bersaing dengan perusahaan konveksi
lainnya karena belum dapat mencukupi permintaan dalam jumlahbesar.Jadi, modal sangat
menentukan dalam hal ini.
12
http://www.anneahira.com/kemeja-lengan-panjang.htmhttp://www.anneahira.com/kemeja-lengan-panjang.htmhttp://www.anneahira.com/pakaian-wanita.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-chairil-anwar-senja-di-pelabuhan-kecil.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-chairil-anwar-senja-di-pelabuhan-kecil.htmhttp://www.anneahira.com/melukis-kain.htmhttp://www.anneahira.com/melukis-kain.htmhttp://www.anneahira.com/perkembangan-pers-di-indonesia-17478.htmhttp://www.anneahira.com/perkembangan-pers-di-indonesia-17478.htmhttp://www.anneahira.com/busana-muslim-14483.htmhttp://www.anneahira.com/perusahaan-jasa-17395.htmhttp://www.anneahira.com/pasar-modal.htmhttp://www.anneahira.com/ular-terbesar-di-dunia-17258.htmhttp://www.anneahira.com/ular-terbesar-di-dunia-17258.htmhttp://www.anneahira.com/kemeja-lengan-panjang.htmhttp://www.anneahira.com/pakaian-wanita.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-chairil-anwar-senja-di-pelabuhan-kecil.htmhttp://www.anneahira.com/melukis-kain.htmhttp://www.anneahira.com/perkembangan-pers-di-indonesia-17478.htmhttp://www.anneahira.com/busana-muslim-14483.htmhttp://www.anneahira.com/perusahaan-jasa-17395.htmhttp://www.anneahira.com/pasar-modal.htmhttp://www.anneahira.com/ular-terbesar-di-dunia-17258.htm -
8/3/2019 word nya
16/28
BAB II.c
EMBANO SHIRT
EMBANO SHIRT berdiri pada tanggal 7 Desember 1990 di Jakarta Usaha ini didirikan oleh
Bapak Suwarso,Usaha ini didirikan karena melihat pada era saat ini nilai konsumenrismemasyarakat meningkat terutama pada pembelian pakaian. Pakaian merupakan kebutuhan pokok
manusia.Manusia memerlukan pakaian untuk menutupi tubuhnya dan melindungi diri dari panas,
dingin dsb.Untuk itulah saya melihat kesempatan tersebut dan mendirikan usaha pabrik
konveksi.
EMBANO SHIRT merupakan usaha home industry yang memerlukan kain sebagai bahan
dasar dari pembuatan pakaian tersebut.caranya dengan menggunakan teknik potong, bentuk pola,
padu padan warna warni kain, dan selanjutnya menyatukannya dengan dijahit tangan ataumenggunakan mesin. Disamping hal tersebut kami juga menggunakan para pekerja yang
kreatif,inovatif,dan ketelitian dalam pengerjaannyai. Sehingga slogan yang kami tawarkan disini
adalah Keindahan Dibalik Kesederhanaan.
VISI
Menciptakan peluang usaha terbaik dalam bidangpakaian
MISI
Menciptakan produk-produk yang inovatif, mempunyai nilai tambah, dan berdaya saingtinggi.
Menjadi perusahaan konveksi yang profesional yang memiliki manajemen yang tepat
guna dalam mengelola organisasi dan menjalankan usaha.
Memberikan kesempatan kepada berbagai lapisan masyarakat untuk memiliki kehidupan
yang lebih baik.
13
-
8/3/2019 word nya
17/28
DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan :
2. Bidang Usaha :
3. Jenis Produk / Jasa :
4. Alamat Perusahaan :
5. Nomor Telepon :
6. Bank Perusahaan :
7. Mulai Berdiri :
14
Embanoshirt
Konveksi
Pakaian jadi untuk dewasa
Jl.M awar luar, Koja,Jakarta
085716448111
BCA
Tahun 1990
-
8/3/2019 word nya
18/28
BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Tempat dan Tanggal Lahir :
4. Alamat Rumah :
5. Nomor Telepon :
6. Pendidikan Terakhir :
7. Pengalaman Kerja :
SUSUNAN PEMILIK/PEMEGANG SAHAM
NAMA JUMLAH SAHAM NILAI SAHAM PRESENTASE
Suwarso 100 %
TOTAL 0 0 100 %
15
Bpk. Suwarso
Pemilik Perusahaan
Pemalang,1966
Koja, Jakarta Utara
085716448111
SMA
10 Tahun
-
8/3/2019 word nya
19/28
PRODUK
Produk kami berwujud kaos dan kemeja baik lengan panjang atau lengan panjang. Produk yang
kami hasilkan harganya sangat terjangkau berkisar antara Rp 320.000 - Rp 400.000,-/lusin(tergantung dari motif, penggunaan kain dan teknik pekerjaannya).Perusahaan kami
menghasilkan 2000 pcs kaos dan kemeja dalam 1minggunya.
KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI
KEGIATAN PEMASARAN DAN PROMOSI YANG SUDAH DILAKUKAN
16
1. Jahitan Rapi
2. Lapisan kerah kemeja dari plastic dan kardus
3. bahan baku yang bermutu
PERSONAL SELLING
Memberikan contoh/ sample baju yang akan di pasarkan kepada calonpelanggan hal ini
mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi
PAMERAN
Pameran dagang di Jakarta
-
8/3/2019 word nya
20/28
TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU
GAMBARAN KARAKTERISTIK PEMBELI/PENGGUNA
STRATEGI PEMASARAN
17
Pembeli Individu, kelas sosial menengah kebawah.
Distributor/Toko pakaian
PENGEMBANGAN PRODUK
Perubahan disain sesuai mode yang berlaku/trend, Peningkatan kualitas bahan danjahitan
dan mencoba diversifikasi produk ke pakaian anak
PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN
akan direncanakan untuk menjajakiperluasan wilayah
pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan pegusaha / distributor/ toko pakaian
KEGIATAN PROMOSI
1. Promosi penjualan
Produk sampel
Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar malam
Diskount Khusus/ pemberian Voucher
Jaminan produk
2. Iklan
Brosur/Daftar Harga
Selebaran
3. Personal Selling
Lobbying
Presentasi penjualan
-
8/3/2019 word nya
21/28
ANALISIS
PESAING
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Home Industry di sekitar
Area usaha.
Biaya tenaga kerja lebih
murah.
1. Jahitan kurang rapi
2. Mutu bahan rendah
3. Desain kurang baik
SALURAN DISTRIBUSI
WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI SAAT INI
1.Wilayah Pemasaran
2. Jalur Distribusi
18
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat lapisan menengah kebawah.
Lokal ..................... 100 %
Individu Distributor
-
8/3/2019 word nya
22/28
WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG DIRENCANAKAN
1. Wilayah Pemasaran
Jalur Distribusi
ANALISIS PRODUKSI
PROSES PRODUKSI
PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU MESIN
Memotong Kain Mesin gunting
Mengobras Kain Mesin ObrasMenjahit Kain + Benang Mesin Jahit
Memasang kancing Kancing Mesin Lobang
Kancing
BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA
BAHAN BAKU KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN
Kain 10 kayu
BAHAN PENOLONG KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN
Kancing 1 gross
Benang 10 lusin
19
Lokal ....................... 75%
Luar daerah 25%
Individu Distributor
-
8/3/2019 word nya
23/28
KAPASITAS PRODUKSI
FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI YANG DIMILIKI
FASILITAS &
MESIN PRODUKSI*)
Jumlah Total Nilai
Mesin Jahit 19 Unit @ Rp. 1,800,000
Mesin Obras 1 Unit Rp. 3,000,000
Mesin Making Up 1 Unit Rp. 8,000,000
Mesin Kansai 1 Unit Rp. 6,000,000
Mesin M.H 1 Unit Rp. 6,000,000
Mesin Bartex 1 Unit Rp. 16,000,000
Mesin Lubang
Kancing
1 Unit Rp. 16,000,000
Mesin Pasang kancing 1 Unit Rp. 8,000,000
Mesin GuntingPotong
1 Unit Rp. 2,500,000
Mesin setrika(gosokan)
7 Unit @ Rp. 135,000
TOTAL 34 Unit Rp. 100645000
KAPASITAS PRODUKSI
RATA-RATA PER BULAN
20
8000 pcs/bulan
-
8/3/2019 word nya
24/28
ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)
ANALISIS KOMPETENSI SDM
TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah
Tidak Lulus SD -
SD -
SMP 15
SMU 10
T O T A L 25
21
-
8/3/2019 word nya
25/28
LAPORAN LABA RUGI
KONVEKSI EMBANO
TAHUN 2010
A. HASIL PENJUALAN
PENJUALAN
276,50
0,000
Sub Total Hasil
Penjualan276,50
0,000
B. BIAYA PRODUKSI /
VARIABEL
Bahan Baku50,00
0,000
Bahan Pembantu8,0
00,000
Upah BuruhProduksi
54,000,000
Biaya Lain-lain
5,0
00,000
Sub Total Biaya
Produksi
117,00
0,000
C. BIAYA TETAP
Biaya Pemeliharaan
10,00
0,000
Sub Total Biaya Tetap10,00
0,000
D. BIAYA ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran
5,0
00,000
Alat Tulis Kantor
10,00
0,000
22
-
8/3/2019 word nya
26/28
Listrik, Air ,
Telepon
35,00
0,000
Biaya lain-lain
3,5
00,000
Sub Total Biaya
Administrasi
53,50
0,000TOTAL BIAYA 180,500,000
LABA SEBELUM PAJAK 96,000,000
PAJAK -
LABA BERSIH 96,000,000
FOTO PRODUK
23
-
8/3/2019 word nya
27/28
BAB III
PENUTUP
Demikian business plan ini dibuat dengan harapan dapat berguna bagi penyusun khususnya dan
bagi para pembaca umumnya. Tidak lupa juga penyusun sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga business plan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Manusia tidak pernah luput dari adanya kesalahan, oleh sebab itu penyusun mengucapkan maaf
yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam business plan ini. Semoga business planini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca.
KESIMPULAN
a. Bisnis konveksi merupakan bisnis yang mengandalkan jasa. Sehingga sangat penting
untuk berorientasi pada kepuasan pelanggan.
b. Pemilihan lokasi merupakan salah satu factor yang penting dalam memulai bisnis
konveksi.
c. Penetapan harga yang terlalu rendah belum tentu baik, karena tidak semua orangperduli dengan harga yang murah Lebih baik memberikan harga rata-rata dengan kualitas
baik.
SARAN
24
-
8/3/2019 word nya
28/28
a. Diperlukan suatu keberanian untuk memulai usaha.
b. Keuletan sangat diperlukan dalam menjalankan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Sumidjo, Wahyo, 1984,Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
http://artikelrande.blogspot.com/2http://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-
bp.pdf010/07/manajemen-kewirausahaan.html
Thoha, Miftah, 1994, Kepemimpinan Dalam Manajemen, CV. Rajawali, Jakarta.
Yukl, Gary, 1996, Kepemimpinan Dalam kewirausahaan, Prerhallindo, Jakarta.
http://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdf010/07/manajemen-kewirausahaan.html
http://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdfhttp://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdfhttp://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdfhttp://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdfhttp://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdfhttp://bemfeunair.files.wordpress.com/2010/08/contoh-bp.pdf