alvenolia adaong ( word )

21
FILSAFAT IPA SEJARAH DALAM KAITAN DENGAN PENEMUAN PENGETAHUAN ZAMAN PURBA ZAMAN MULAINYA PENALARAN YANG SELALU MENYELIDIKI ZAMAN ABAD PERTENGAHAN ZAMAN MODERN NAMA : ALVENOLIA VIENDA ADAONG NIM : 14 532 006 KELAS : C JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MANADO

Upload: alvenolia-vienda-adaong

Post on 15-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

filsafat IPA

TRANSCRIPT

Page 1: Alvenolia Adaong ( Word )

FILSAFAT IPA

SEJARAH DALAM KAITAN DENGAN PENEMUAN PENGETAHUAN

ZAMAN PURBA

ZAMAN MULAINYA PENALARAN

YANG SELALU MENYELIDIKI

ZAMAN ABAD PERTENGAHAN

ZAMAN MODERN

NAMA : ALVENOLIA VIENDA ADAONG

NIM : 14 532 006

KELAS : C

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2015

Page 2: Alvenolia Adaong ( Word )

SEJARAH DALAM KAITAN DENGAN PENEMUAN PENGETAHUAN

ZAMAN PURBA

Pada dasarnya manusia di zaman purba hanyalah menerima semua peristiwa sebagai fakta. Fakta-fakta

hanya diolah sekadarnya, hanya untuk menemukan soal yang sama, yaitu common denominator, itu pun

barangkali tanpa sengaja, tanpa tujuan. Kalaupun ada penegasan atau keterangan, maka keterangan itu

senantiasa dihubungkan dengan dewa-dewa dan mistik. Oleh karena itu, pengamatan perbintangan

menjelma menjadi astrologi. Pengamatan yang dilakukan oleh manusia pada zaman purba, yang

menerima fakta sebagai brute facts atau on the face value, menunjukkan bahwa manusia di zaman purba

masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran (receptive

attitude dan receptive mind) (Santoso, 1977 : 27).

                             Perkembangan pengetahuan dan kebudayaan manusia pada zaman purba dapat

diruntut jauh ke belakang, bahkan sebelum abad ke-15 SM, terutama pada zaman batu. Pengetahuan

pada masa itu diarahkan pada pengetahuan yang bersifat praktis, yaitu pengetahuan yang memberi

manfaat langsung kepada masyarakat. Zaman batu tidak dapat ditentukan dengan pasti, namun para ahli

berpendapat bahwa zaman batu berlangsung selama jutaan tahun.

                             Sesuai dengan namanya, zaman batu, pada masa itu manusia menggunakan batu

sebagai peralatan. Hal ini tampak dari temuan-temuan seperti kapak yang digunakan untuk memotong

dan membelah. Selain menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, manusia pada zaman itu juga

menggunakan tulang binatang. Alat yang terbuat dari tulang binatang antara lain digunakan menyerupai

fungsi jarum untuk menjahit. Ditemukannya benda-benda hasil peninggalan pada zaman batu

merupakan suatu bukti bahwa manusia sebagai makhluk berbudaya mampu berkreasi untuk mengatasi

tantangan alam sekitarnya.

                             Penemuan dilakukan berdasarkan pengamatan, dan mungkin dilanjutkan dengan

percobaan-percobaan tanpa dasar, menuruti proses trial and error. Akhirnya, dari proses trial and error,

yang memakan waktu ratusan bahkan ribuan tahun inilah terjadi perkembangan dan penyempurnaan

pembuatan alat-alat yang digunakan, sehingga manusia menemukan bahan dasar pembuatan alat yang

baik dan kuat serta hasilnya pun menjadi lebih baik. Dengan demikian tersusunlah pengetahuan know

how. Dalam bentuk know howitulah penemuan-penemuan tersebut diwariskan pada generasi-generasi

selanjutnya.

Page 3: Alvenolia Adaong ( Word )

   Perkembangan kebudayaan terjadi lebih cepat setelah manusia menemukan dan menggunakan

api dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan api untuk menghangatkan tubuh,

ketergantungan manusia akan iklim menjadi berkurang. Api juga digunakan untuk memasak dan

perlengkapan dalam berburu. Di zaman yang lebih maju nantinya, arti api menjadi lebih penting.

Pengetahuan tentang proses pemanasan dan peleburan merintis jalan pada pembuatan alat dari tembaga,

perunggu, dan besi. Dalam catatan sejarah misalnya, peralatan besi digunakan pertama kali di Irak abad

ke-15 SM (Brouwer, 1982 : 6).

Perkembangan pengetahuan secara lebih cepat terjadi beberapa ribu tahun sebelum Masehi.

Peristiwa ini terjadi ketika manusia berada pada zaman batu muda (neolithikum). Pada masa ini mulailah

revolusi besar dalam cara hidup manusia. Manusia mulai mengenal pertanian, mengenal kehidupan

bermukim (menetap), membangun rumah, mengawetkan makanan, memulai irigasi, dan mulai beternak

hewan. Pada masa itu juga telah muncul kemampuan menulis, membaca, dan berhitung. Dengan adanya

kemampuan menulis, beberapa peristiwa penting dapat dicatat dan kemudian dapat dibaca oleh orang

lain sehingga akan lebih cepat disebarkan. Kemampuan berhitung juga sangat menunjang perkembangan

pengetahuan karena catatan tentang suatu peristiwa menjadi lebih lengkap dengan data yang relatif lebih

teliti dan lebih jelas.

Menurut Anna Poedjiadi (1987 : 28 -32) pada zaman purba perkembangan pengetahuan telah

tampak pada beberapa bangsa, seperti Mesir, Babylonia, Cina, dan India. Ada keterkaitan dan saling

pengaruh antara perkembangan pemikiran di satu wilayah dengan wilayah lainnya. Pembuatan alat-alat

perunggu di Mesir abad ke-17 SM memberi pengaruh terhadap perkembangan teknik yang diterapkan di

Eropa. Bangsa Cina abad ke-15 SM juga telah mengembangkan teknik peralatan perunggu di zaman

Dinasti Shang, sedangkan peralatan besi sebagai perangkat perang sudah dikenal pada abad ke-5 SM

pada zaman Dinasti Chin. India memberikan sumbangsih yang besar dalam perkembangan matematik

dengan penemuan sistem bilangan desimal. Pemikiran Budhisme yang diadopsi oleh raja Asoka, kaisar

ketiga Dinasti Maurya, telah menyumbangkan sistem bilangan yang menjadi titik tolak perkembangan

sistem bilangan pada zaman modern. India sudah menemukan roda pemutar untuk pembuatan tembikar

pada abad ke-30 SM. Namun, peradaban yang sudah maju itu mengalami kepunahan pada abad ke-20

SM, baik karena bencana alam maupun peperangan.

Page 4: Alvenolia Adaong ( Word )

           Secara umum dapat dinyatakan bahwa pengetahuan pada zaman purba ditandai dengan adanya

lima kemampuan, yaitu :

1.   Pengetahuan didasarkan pada pengalaman (empirical knowledge)

2.   Pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind,

dan kalaupun ada keterangan tentang fakta tersebut, maka keterangan itu bersifat mistis, magis,

dan religius.

3.   Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan

pemikiran manusia ke tingkat abstraksi

4.   Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesis terhadap hasil

abstraksi yang dilakukan

5.   Kemampuan meramalkan peristiwa-peristiwa fisis atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya

yang pernah terjadi, misalnya gerhana bulan dan matahari

Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

a. Zaman Batu Tua

Zaman batu tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM

(sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai

beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu

dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari

dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error(mencoba-coba dan salah)

kemudian bisa berkembang menjadi know how. Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama

Page 5: Alvenolia Adaong ( Word )

disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi

yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah

peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.

b. Zaman Batu Muda

Era ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman

ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa

tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata

tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah

perbintangan, matematika, dan hukum. Pada zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan

besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria,

Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta

(Hieroglip), segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga siku-siku), nilai logam sebagai nilai tukar,

perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic Writing), dan

zodiac.

Page 6: Alvenolia Adaong ( Word )

c. Zaman Logam.

Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam

sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan

perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria

juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan

alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya

fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir,

seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).

Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai

600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju.

Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai

berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan

Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan

mengenal angka.

ZAMAN MULAINYA PENALARAN YANG SELALU MENYELIDIKI

Zaman ini bermula dari rasa ingin tahu. Manusia pada zaman tersebut memiliki rasa ingin tahu

yang berkembang, atau kemampuan berfikir ( nalar ).

Ciri – ciri zaman ini :

Page 7: Alvenolia Adaong ( Word )

Orang memiliki  kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapat

Masyarakat tidak lagi mempercayai mitologi, yang dianggap sebagai sesuatu bentuk

pseudi-rstional

Masyarakat tidak dapat menerima pada sikap menerima begitu saja, melainkan

menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis.

Pythagoras (580- 500 SM) terkenal dengan filsafat kuantumnya. Menurut Pythagoras,semua

realitas dapat diukur dengan bilangan, bilangan itu sendiri terdiri dari unsur genap dan ganjil,

terbatas dan tak terbatas. Sehingga bisa dikatakan bahwa alam semesta ini adalah suatu harmoni,

dan saling melengkapi.

Page 8: Alvenolia Adaong ( Word )

Aristoteles (384- 322 SM) adalah murid dari Plato yang berhasil menemukan pemecahan

persoalan- persoalan besar filsafat dan menyatukannya dalam satu sistem: logika, fisika,

metafisika, dan matematika. Aristoteles sendiri memiliki gagasan tentang dunia aktual, dan

menolak ajarannya Plato tentang dunia ide. Aristoteles menyatakan bahwa segala sesuatu yang

kita lihat dan ada didunia ini, itulah realitas yang sebenarnya. Ia mengatakan bahwa tugas utama

ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab-penyebab objek yang diselidiki kekurangan utama

para filosof yang sudah menyelidik alam adalah bahwa mereka tidak memeriksa semua

penyebab. Aristoteles berpendapat bahwa tiap-tiap kejadian mempunyai ertapat sebab yang

semuanya harus disebut, bila manusia hendak memahami proses kejadian segala sesuatu.

Keempat penyebab itu menurut Aristoteles adalah:

1.    Penyebab material (material cause); ialah bahan dari mana benda dibuat. Misalnya, kursi

dibuat dari kayu.

2.    Penyebab formal (formal cause); ialah bentuk yang menyusun bahan. Misalnya, kursi

ditambah pada kayu, sehingga kayu yang membuat kursi.

3.    Penyebab efisien (efficient cause); ialah sumber kejadian atau faktor yang menjalankan

kejadian. Misalnya, tukang kayu yang membuat sebuah kursi.

4.    Penyebab final (final cause); ialah tujuan yang menjadi arah seluruh kejadian. Misalnya,

kursi dibikin supaya orang dapat duduk diatasnya. (Bertens, 1975:144)

Page 9: Alvenolia Adaong ( Word )

Plato (429- 347 SM) adalah seorang filosof yang rajin menulis buku. Dan beberapa karya Plato

antara lain adalah : Apologia, Politeia, Sophists, Timaios. Apologia adalah salah satu buku yang

berisi dialog- dialog Plato selama tiga periode. Plato menggambarkan kebenaran umum adalah

rujukan bagi alam empiris, dia menyatakan bahwa benda itu memiliki realitas dan realitas itu

terdapat dalam ide.

ZAMAN ABAD PERTENGAHAN

Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada

abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark

Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan.

Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu

pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada

agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada

zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae(Pengabdi Agama). Selain

itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab

Suci sebagai pegangan.

Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal

ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah,

Page 10: Alvenolia Adaong ( Word )

pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam

pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya

(Golden Age).

Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti

Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) danConfucius (konsep kode etik luhur

mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang.

Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang

diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori

di bidang ilmu dan eksperimen, yaitu:

juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis(guru yang sangat mengagumkan). Ia adalah

seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai salah

seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa

yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman,

dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal

sebagai pelopor empirisme

Page 11: Alvenolia Adaong ( Word )

Thomas Aquinas (1225 M- 1274 ), adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia

terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan

ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa

Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah

“Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”

Gerard van Cremona (1114 M- 1187 M), adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. Dia

adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70 bahasa Arab dan

karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi, Al-

Farghani dan karya-karya lain.

Page 12: Alvenolia Adaong ( Word )

Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang

dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato danTeseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang

ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan

perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia delle ninfe fiorentine (juga dikenal

sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi

alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya

di Italia, satu-satunya karya penting lainnya adalah Corbacci

ZAMAN MODERN

Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu

pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti

Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang

ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua

garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles

Darwin dengan teorinya struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan

temuannya elektron. Berikut penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut.

Page 13: Alvenolia Adaong ( Word )

Rene Descartes, menemukan dalam ilmu pasti ialah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis

lurus X dan Y dalam bidang datar. Garis X letaknya horizontal dan disebut axis atau sumbu X,

sedangkan garis Y letaknya tegak lurus pada sumbu X. Karena sistem tersebut didasarkan pada

dua garis lurus yang berpotongan tegak lurus, maka sistem koordinat itu dinamakan orthogonal

coordinate system. Kedudukan tiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan dengan garis-garis

lurus pada sumbu X dan sumbu Y. Dengan demikian kedudukan tiap titik potong kedua sumbu

menyusuri sumbu-sumbu tadi. Pentingnya sistem yang dikemukakan oleh Descartes ini terletak

pada hubungan yang diciptakannya antara ilmu ukur bidang datar dengan aljabar. Tiap titik dapat

dinyatakan dengan dua koordinat Xi dan Yi. Panjang garis dapat dinyatakan serupa dengan

hukum Pythagoras mengenai Hypothenusa. Penemuan Descartes ini dinamakan Analytic

Geometry.

Page 14: Alvenolia Adaong ( Word )

2.   Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga

bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus, dan Optika. Ketiga bidang tersebut dapat

diuraikan (dalam Rizal Mustansyir, 1996) secara singkat adalah sebagai berikut.

a.    Teori Gravitasi adalah perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah dirintis

oleh Galileo dan Keppler. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Keppler

mempelajari pergerakan dengan lintasan tertutup atau elips. Berdasarkan perhitungan yang

diajukan oleh Keppler menunjukkan bahwa tentu ada faktor penyebab mengapa planet tidak

mengikuti pergerakan dengan lintasan lurus. Dugaan sementara penyebab ditimbulkan oleh

matahari yang menarik bumi atau antara matahari dengan bumi ada gaya saling tarik-menarik.

Persoalan itu menjadi obsesi Newton, namun ia menghadapi berbagai kesukaran. Perhitungan

besarnya bumi dan matahari belum diketahui, dan Newton belum mengetahui bahwa pengaruh

benda pada benda yang lain dapat dipandang dan dihitung dari pusat titik berat benda-benda tadi.

Setelah kedua hal ini diketahui oleh Newton, barulah ia dapat menyusun teori Gravitasi. Teori

Gravitasi menerangkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips,

karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua benda

berdekatan. Teori Gravitasi ini dapat menerangkan dasar dari semua lintasan planet dan bulan,

pengaruh pasang-surutnya air samudera, dan peristiwa astronomi lainnya. Teori Gravitasi

Newton ini dipergunakan oleh para ahli berikutnya untuk pembuktian laboratorium dan

penemuan planet baru di alam semesta.

Page 15: Alvenolia Adaong ( Word )

b.    Perhitungan Calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. Kalau X bertambah, maka Y akan

bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda bergerak,

panjangnya jarak yang ditempuh tergantung dari kecepatan tiap detik dan panjangnya waktu

pergerakan. Cara perhitungan Calculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung berbagai

hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.

c.    Optika atau mengenai cahaya; jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma, maka cahaya

asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi.

Kemudian kalau pelangi itu dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi

terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya

itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.

3.   

Charles Darwin, dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Darwin menyatakan bahwa

perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teorinya yang

terkenal adalah struggle for life (perjuangan untuk hidup). Darwin berpendapat bahwa

perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena

meskipun sejenis namun tetap menampilkan kelainan-kelainan kecil. Makhluk hidup yang

berkelainan kecil itu berbeda-beda daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk

hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan

hidup lebih lama sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan karena kalah

Page 16: Alvenolia Adaong ( Word )

bersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling unggul (survival of the fittest).

(Rizal Mustansyir, 1996).