word afp hidung

Upload: steven-lia

Post on 10-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

word anatomi dan fisiologi hidung di Rs Magelang, Tahun ajaran 2014. koas STASE THT KL

TRANSCRIPT

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    1/25

    ANATOMI, FISIOLOGI, PEMERIKSAAN

    HIDUNG dan SINUS PARANASAL

    Kepaniteraan Klinik Bagian Telinga Hidng Tengg!r!kan

    RST dr" S!ed#!n! Tingkat II Magelang

    Di$$n !le% &

    Pe'(i'(ing &

    K!l!nel )KM dr" Bdi *irant!, Sp" THT

    Di$$n Ole% &

    A" S%and+ A'elia

    -."//".0.

    FAKULTAS KEDOKTERANUNI1ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 21ETERAN3

    4AKARTA

    /.5

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    2/25

    LEMBAR PENGESAHAN

    TUTORIAL KLINIK

    ANATOMI, FISIOLOGI, PEMERIKSAAN HIDUNG dan SINUS

    PARANASAL

    Kepaniteraan Klinik Bagian Telinga Hidng Tengg!r!kan

    RST dr" S!ed#!n! Tingkat II Magelang

    Di$$n !le% &

    A" S%and+ A'elia

    -."//".0.

    Telah disetujui dan disahkan oleh :

    Dokter pembimbing

    Kolonel CKM dr. Budi Wiranto, Sp.THT

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    3/25

    KATA PENGANTAR

    uji dan S!ukur kehadirat "llah SWT karena atas rahmat#$!a penulis

    dapat men!elesaikan pen!usunan tugas !ang berjudul %"natomi, &isiologi,

    emeriksaan Hidung dan Sinus aranasal'. Makalah ini dibuat guna memenuhi

    salah satu s!arat kepaniteraan klinik di Departemen (lmu en!akit Telinga Hidung

    Tenggorokan. enulis berharap agar laporan ini juga dapat memberikan man)aat

    kepada tenaga kesehatan dan instansi.

    Dalam pen!elesaian laporan ini, penulis ban!ak memperoleh bimbingan

    dan dorongan dari berbagai pihak, baik se*ara langsung maupun tidak. +ntuk itu,dalam kesempatan penulis ingin men!ampaikan terima kasih !ang sebesar#

    besarn!a kepada :

    . Kolonel CKM dr. Budi Wiranto, Sp.THT selaku pembimbing

    dalam penulisan makalah.

    -. Teman#teman satu departemen ilmu pen!akit THTselama

    kepaniteraan !ang telah memberikan semangat dalam pengerjaan makalah

    ini.

    enulis men!adari baha di dalam penulisan laporan ini masih ban!ak

    kekurangan. /leh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima

    semua saran dan kritik !ang membangun guna pen!empurnaan laporan ini.

    Magelang, "gustus -01

    enulis

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    4/25

    ANATOMI

    Hidung terdiri dari :

    a. Hidung luar

    b. Hidung dalam

    A" HIDUNG LUAR &

    . angkal hidung 2Bridge3 dibentuk oleh os nasal kiri dan kanan

    -. Batang hidung 2 Dorsum nasi3

    4. un*ak hidung 2Tip3

    1. "la nasi, bagian hidung !ang dapat digerakkan

    5. Kolumela 2embatas lubang hidung kanan dan kiri3

    6. 7ubang hidung 2 $ares anterior3

    Tulang Hidung 7uar

    Terdiri dari :

    # Tulang : /S. $asal, pro*esus )rontalis os ma8illa, pro*esus nasalis

    os )rontal

    # Tulang raan : Kartilago nasalis lateralis superior, kartilago nasalis

    lateralis in)erior 2 kartilago ala ma!or3, tepi anterior kartilago septum.

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    5/25

    /totM. $asalis pars trans9ersa dan M. $asalis pars allaris : untuk melebarkan

    dan men!empitkan lubang hidung

    B" HIDUNG DALAM

    # estibulum : Dilapisi oleh kulit ban!ak kelenjar sebasea dan rambut

    # Ka9um nasi : Terdiri dari septum nasi dan konka

    Ka9um $asi

    # Medial : Septum

    # 7ateral : Konka# (n)erior : /s. Ma8illa dan os. alatum

    # Superior : 7amina Kribi)ormis

    # osterior : Koana

    # ;ongga hidung

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    6/25

    # 7ubang belakangnares posterior 2koana3 !g menghubungkan ka9um nasi

    dgn naso)aring

    Septum $asi

    Merupakan dinding medial hidung, bagi *a9um nasi sama besar, lurus

    mulai anterior sampai posterior 2koana3

    Dibentuk oleh tulang dan tulang raan, !aitu :

    Tulang

    a. 7amina perpendikularis

    b. /s omer

    *. Krista nasal os ma8illa

    d. Krista nasal os palatina

    Tulang Rawan

    a. Kartilago septum

    b. Kolumela

    Dilapisi :

    # eriosteum

    # erikondrium

    # Mukosa Hidung

    Dinding lateral :

    # Konka in)erior

    # Konka media

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    7/25

    # Konka superior

    Konka

    Terletak di lateral rongga hidung kanan dan kiri

    Terdiri dari 1 konka, dari atas ke baah

    # Konka in)erior : Terbesar dan letak paling baah

    # Konka media: 7ebih ke*il dari konka in)erior

    # Konka superior: 7ebih ke*il dari konka media

    # Konka suprema< rudimenter

    Batas rongga hidung

    (n)erior : Merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os

    maksilla dan os palatum

    Superior : Dibentuk oleh lamin kribri)ormis !ang memisahkan

    rongga tengkorak dari rongga hidung. 7amina kribri)ormis merupakan

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    8/25

    lempeng tulang berasal dari os etmoid, tulang ini berlobang > lobang

    tempat masukn!a serabut sara) ol)aktorius

    osterior : Dibentuk oleh os s)enoid

    estibulum aling anterior sejajar dengan ala nasi

    Bagian !ang masih dilapisi kulit !ang mempun!ai ban!ak kelenjar sebasea

    dan rambut > rambut panjang 2 9ibrise3

    askularisasi

    askularisasi bagian depan rongga hidung :

    a. "rteri etmoid anteriorb. "rteri palatina ma!or

    *. "rteri spenopalatine

    d. "rteri labial superior

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    9/25

    askularisasi bagian depan rongga hidung adalah *abang dari arteri

    ma8illaris

    # a. alatina ma!or

    # a. S)enopalatina

    Bagian depan hidung mendapat perdarahan dari *abang a. )a*ialis

    ena hidung memiliki nama !g sama = berjalan berdampingan dgn

    arterin!a

    ena di 9estibulum dan struktur luar hidung bermuara ke 9.o)talmika !g

    berhubungan dgn sinus ka9ernosus

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    10/25

    ena hidung tdk memiliki katupmudah pen!ebaran in)eksi sampai

    ke intrakranial

    ers!ara)an

    Depan dan atasn. ?tmoidalis anterior *abang dari n. $asosiliaris !ang

    berasal dari n. /)talmikus 2$. (3

    ;ongga hidung n. Maksila melalui ganglion s)enopalatina. @anglion

    s)enopalatina memberikan juga pers!ara)an 9asomotor 2otonom3 untuk

    mukosa hidung

    &ungsi penghidun. /l)aktorius berasal dari lamina kribrosa

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    11/25

    Mukosa Hidung

    Kompleks osteo meatal 2 K/M3

    Merupakan *elah pada dinding lateral hidung !ang dibatasi oleh konka

    media dan lamina papirasea. Struktur anatomi !ang membentuk K/M

    adalah :

    # rosesus +nsinatus

    # (n)undibulum etmoid

    # Hiatus semilunaris

    # Bula etmoid

    # "gger nasi

    # ;esesus )rontalis

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    12/25

    K/M merupakan tempat 9entilasi dan drenase dari sinus > sinus !ang

    letakn!a di anterior !aitu sinus maksilla, sinus etmoid anterior, )rontal

    FISIOLOGI

    a. &ungsi respiratori

    +dara inspirasi masuk ke hidung melalui nares anterior naik ke atas

    setinggi konka mediaturun ke baah ke arah naso)aring 2 aliran udara di

    hidung ini berbentuk lengkungan atau arkus3

    # +dara keringHumidi)ikasi oleh penguapan palut lendir

    # +dara dinginDiatur sehingga kisaran 4AC /leh ban!akn!a pembuluh

    darah di baah epitel dan adan!a permukaan konka dan septum !ang luasn!a

    2sinusoid konka !ang dapat 9asodilatasi dan 9asokonstriksi3

    b. &ungsi enghidu

    # artikel bau dapat men*apai daerah ini dengan *ara di)usi dengan palut

    lendir atau bila menarik na)as dengan kuat dilakukan dengan n. /l)aktorius

    *. &ungsi &enotik

    # ;esonansi oleh hidung penting untuk membentuk kualitas suara ketika

    berbi*ara dengan men!an!i

    # Sumbatan hidung akan men!ebabkan resonansi berkurangn!a atau hilang

    sehingga terdengar sengau 2rinolalia3

    # Hidung membantu proses pembentukan kata > kata. Kata dibentuk oleh

    lidah, bibir dan palatum mole. ada pembentukan konsonan nasal 2m, n, ng3

    rongga tertutup dan hidung terbuk, palatum mole turun untuk aliran udara.

    d. ;e)leks $asal

    # Mukosa hidung merupakan reseptor re)leks !ang berhubungan dengan

    saluran *erna, kardio9askular dan pernapasan

    # (ritasi mukosa hidung akan men!ebabkan re)leks bersin. ;angsang bau

    tertentu akan men!ebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan paknkreas

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    13/25

    Mekanisme bersin

    Benda asing dan debubersentuhan dan melekat pada mukosa blanket

    potensial elektris dari mukosa hidungadsorpsi dari kuman dan benda

    asing diubah dalam mu*ous blanket dikeluarkan melalui re)leks

    bersin

    ;angsang !ang memulai re)leks bersin iritasi pada saluran

    hidung,impuls a)erenn!a berjalan di dalam sara) maksilaris medulla

    oblongata dimana re)leks ini digerakkan di sini u9ula tertekan

    sejumlah besar udara mengalir dengan *epat melalui hidung dan mulut

    membersihkan saluran hidung dari benda asing.

    Mekanisme pen*iuman

    Berna)as biasa Membaa odori)erosa 2pembentuk bau3 harus dilarutkan

    dapat dideteksi oleh reseptor penghidu Men*apai reseptor dengan berdi)usi

    Mengendus:>> molekul odoriferosa berkontak dengan reseptor

    olfaktorius Molekul harus dilarutkan agar terdeteksi oleh res penghidu

    Pengikatan suatu molekul odoriferosa ke tempat perlekatankhusus di silia embukaan saluran $a#K Depolarisasi potensial

    reseptor Potesial aksi di serat aferen(tergantung konsentrasi

    molekul zat kimia yang terstimulasi) Serat a)eren berjalan melalui

    lubang halus di lempeng kribi)or os. ?tmoid

    PEMERIKSAAN FISIK HIDUNG

    "$"M$?S"

    Keluhan utama atau kelainan di hidung :

    # Sumbatan hidung :

    terus menerus Hilang timbul Satu

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    14/25

    satu

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    15/25

    # Spekulum hidung, head lamp

    Eang dinilai :

    # estibulum hidung

    # Septum terutama bagian anterior

    # Konka in)erior

    # Konka media

    # Konka superior

    # Meatus sinus paranasal

    # Mukosa rongga hidung

    Mukosa

    normal merah muda, apakah pu*at , kebiruan, merah

    Septum

    biasan!a di tengah, apakah ada de9iasi, krista, spina, per)orasi, hematom,

    abses, dll

    Konka

    besarn!a normal 2eutro)i3, hipertro)i, hipotro)i

    Sekret

    ban!akn!a, si)atn!a, lokalisasin!a

    Massa

    polip = tumor

    -. ;inoskopi posterior

    Cara emeriksaan :

    # Ka*a naso)aring dihangatkan dengan api lampu spiritus untuk men*egah

    udara pemanasan mengembun pada ka*a

    # Suhu ka*a dites dengan menempelkan kulit belakang tangan kiri

    pemeriksa

    # 7akukan anestesi dengan lido*ain

    # asien diminta membuka mulut, , lidah -

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    16/25

    # Ka*a naso)aring 2menghadap ke atas3 dimasukkan sampai di baah u9ula#

    naso)aring

    # asien berna)as melalui hidung

    # +9ula akan turun kembali = rongga naso)aring terbuka kembali

    "lat :

    # Spatula lidah, ka*a naso)aring, lampu spiritus

    SINUS PARANASAL

    Sinus maksillaris

    Sinus &rontal

    Sinus ?tmoid

    Sinus S)enoid

    A" SINUS MA6ILLARIS

    Bentuk:piramid

    Ukuran:Merupakan sinus !ang terbesar. Saat lahir ber9olume 6 > F ml, kemudian

    berkembang men*apai ukuran maksimal 5 ml saat deasa.

    Batas:

    # Dinding anterior : permukaan )asial os maksila !ang disebut )osa

    kanina

    # Dinding posterior : permukaan in)ra#temporal maksila

    # Dinding medial : dinding lateral rongga hidung

    # Dinding superior : dasar orbita

    # Dinding in)erior : prosesus al9eolaris dan palatum

    Ostium: sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus

    semilunaris melalui in)undibulum etmoid

    Segi klinis:

    Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, !aitu

    premolar 2 dan -3, molar 2M, M-3, kadang juga gigi taring 2C3 dan

    molar M4, bahkan akar#akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus,

    sehingga in)eksi gigi geligi mudah naik ke atas men!ebabkan sinusitis

    Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi ke orbita

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    17/25

    /stium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga

    drenase han!a tergantung gerak silia, lagipula drenase juga harus melalui

    in)undibulum !ang sempit. (n)undibulum adalah bagian dari sinus etmoid

    anterior dan jika terjadi pembengkakan di sini dapat menghalangi drenase

    sinus maksila dan selanjutn!a men!ebabkan sinusitis

    B" SINUS FRONTAL

    Letak: di os )rontal

    Bentuk: sinus )rontal kanan dan kiri tidak simetris dipisahkan oleh sekat !ang

    terletak di garis tengah. Kurang lebih 5G orang deasa han!a mempun!ai

    sinus )rontal dan kurang lebih 5G sinus )rontaln!a tidak berkembang.

    Ukuran:

    # Tinggi : -,F *m

    # 7ebar : -,1 *m

    # Dalam : - *m

    Ostium:

    /stiumn!a terletak di resesus )rontal, !ang berhubungan dengan in)undibulum

    etmoid

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    18/25

    Segi klinik:

    Sinus )rontal dipisahkan oleh tulang !ang relati) tipis dari orbita dan )osa serebri

    anterior, sehingga in)eksi dari sinus )rontal mudah menjalar

    )" SINUS ETMOID

    Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid !ang paling ber9ariasi dan akhir#akhir

    ini dianggap paling penting, karena dapat menjadi )okus in)eksi bagi sinus#sinus

    lainn!a

    Letak: di dalam massa bagian lateral os etmoid, !ang terletak di antara konka

    media dan dinding medial orbita.

    Bentuk:piramid dengan dasarn!a di bagian posterior. Di dalamn!a berongga#

    rongga seperti sarang taon.

    Ukuran:

    # "nterior > posterior : 1#5 *m

    # Tinggi : -,1 *m

    # 7ebarn!a : 0,5 *m di anterior dan ,5 *m di posterior

    Dibagi jadi 2 berdasar letak:

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    19/25

    Sinus etmoid anterior

    7etakn!a di depan lamina basalis

    Bermuara ke meatus medius

    Sel#seln!a ke*il dan ban!ak

    Sinus etmoid posterior

    7etakn!a di depan lamina basalis

    Bermuara di meatus superior

    Sel#seln!a lebih besar dan sedikit

    Batas:

    "tap 2)o9ea etmoidalis3 : lamina kribrosa

    Dinding 7ateral : lamina papirasea !ang sangat tipis !ang membatasi sinus

    etmoid dengan rongga orbita

    Bagian belakang sinus etmoid posterior : sinus s)enoid

    Segi klinik:

    Di bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian sempit disebut resesus

    )rontal !ang berhubungan dengan sinus )rontal dan terdapat juga suatu

    pen!empitan !ang disebut in)undibulum, tempat bermuaran!a sinusmaksila. embekakan atau peradangan di resesus )rontal sinusitis

    )rontal, di in)undibulumsinusitis maksila.

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    20/25

    D" SINUS SFENOID

    Letak: di dalam os s)enoid, di belakang sinus etmoid posterior

    Bentuk:dibagi - oleh sekat !ang disebut septum inters)enoid

    Ukuran:

    7ebar : ,A *m

    Tinggi : - *m

    Dalam : -,4 *m

    olume : 5 #A,5 ml

    Batas:

    Superior : )osa serebri media dan kelenjar hipo)isa

    (n)erior : atap naso)aring7ateral : sinus ka9ernosus dan a. Karotis interna

    osterior : )osa serebri posterior di daerah pons

    FISIOLOGI SIUS !"R""S"L

    S?B"@"( ?$@"T+; K/$D(S( +D";"

    Sinus ber)ungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur

    kelembaban udara inspirasi.

    S?B"@"( ?$"H"$ S+H+ 2thermal insulators3

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    21/25

    Sinus paranasal ber)ungsi sebagai penahan 2buffer3 panas, melindungi

    orbita, dan )osa serebri dari suhu rongga hidung !ang berubah#ubah.

    M?MB"$T+ K?S?(MB"$@"$ K?"7"

    Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang

    muka.

    M?MB"$T+ ;?S/$"$S( S+";"

    Sinus mungkin ber)ungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan

    mempengaruhi kualitas suara.

    ?;?D"M ?;+B"H"$ T?K"$"$ +D";"

    &ungsi ini berjalan jika ada perubahan !ang besar dan mendadak, misaln!a

    pada aktu bersin atau membuang ingus

    M?MB"$T+ ;/D+KS( M+K+S

    Mukus !ang dihasilkan sinus memang jumlahn!a ke*il dibanding mukus

    dari rongga hidung, namun e)ekti) untuk membersihkan partikel !ang turut

    masuk dengan udara ekspirasi karena mukus ini keluar dari meatus

    meditus, tempat !ang paling stategis

    PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL

    # (nspeksi dari luar

    # alpasi

    # Transiluminasi# emeriksaa radiologi

    # Sinuskopi

    (nspeksi

    Eang diperhatikan adalah adan!a pembengkakan pada muka.

    embengkakan di pipi sampai kelopak mata baah !ang berarna

    kemerah#merahan mungkin menunjukkan suatu sinusitis maksilaris akut.

    embengkakan di kelopak mata atas mungkin menunjukkan suatu sinusitis

    )rontalis akut.

    alpasi

    # $!eri tekan pada pipi dan n!eri ketuk di gigi menunjukkan adan!a

    sinusitis maksila.

    # ada sinusitis )rontal terdapat n!eri tekan di dasar sinus )rontal !aitu pada

    bagian medial atap orbita. Sinusitis etmoid men!ebabkan rasa n!eri tekan

    di daerah kantus medius.

    Transiluminasi

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    22/25

    # +ntuk memeriksa sinus maksila dan sinus )rontal, bila )asilitas

    pemeriksaan radiologik tidak tersedia.

    # Bila terdapat kista !ang besar di dalam sinus maksila, akan tampak terang

    pada pemeriksaan transiluminasi.# Transiluminasi pada sinus )rontal hasiln!a lebih meragukan. Besar dan

    bentuk kedua sinus ini seringkali tidak sama. @ambaran !ang terang

    berarti sinus berkembang dengan baik dan normal, sedangkan gambaran

    !ang gelap mungkin han!a menunjukkan sinus !ang tidak berkembang.

    # Digunakan lampu khusus sebagai sumber *aha!a, pada ruangan gelap.

    # 8 sinus ma8ila:

    Dimasukkan sumber *aha!a ke rongga mulut dan bibir dikatupkan

    sehingga sumber *aha!a tidak tampak lagi, setelah beberapa menit tampak

    daerah orbita terang seperti bulan sabit.

    # Mulut pasien diminta untuk dibuka lebar#lebar, lampu ditekan pada margo

    in)erior orbita ke arah in)erior, *aha!a !g memanjar ke depan ditutup dgn

    tangan kiri. Hasiln!a sinus maksila normal bila palatum durum

    homolateral berarna terang.

    8 sinus )rontal: lampu diletakkan didaerah baah sinus )rontal dekat

    kantus medius dan di daerah sinus )rontal tampak *aha!a terang.

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    23/25

    emeriksaan radiologi

    # Bila di*urigai adan!a kelainan di sinus paranasal,maka dapat dilakukan

    pemeriksaan radiologik. osisi rutin !ang dipakai ialah posisi Waters, .",

    dan lateral.

    # osisi Waters terutama untuk melihat adan!a kelainan di sinus maksila,

    )rontal, dan etmoid.

    # osisi posterior anterior untuk menilai sinus )rontal

    # osisi lateral untuk menilai sinus )rontal, sphenoid dan etmoid.

    # Metode mutakhir !ang lebih akurat untuk melihat kelainan sinus paranasal

    adalah pemeriksaan CT#s*an.

    emeriksaan sinuskopi

    # emeriksaan ke dalam sinus maksila menggunakan endoskop. ?ndoskop

    dimasukkan melalui lubang !ang dibuat di meatus in)erior atau di )ossa

    kanina.

    # Dengan sinuskopi dapat dilihat keadaan di dalam sinus, apakah ada sekret,

    polip, jaringan granulasi, massa tumor atau kista, bagaimana keadaan

    mukosa dan apakah ostiumn!a terbuka.

    PERTAN7AAN TUTORIAL KLINIK ANATOMI dan

    PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    24/25

    . ertan!aan Satrio : Kenapa sinusitis sering terjadi pada sinus

    maksilaris

    Se*ara anatomi dari sinus maksilaris letakn!a berdekatan dengan akar gigi

    rahang atas !ang menonjol ke dalam sinus sehingga jika gigi berlubang

    dan terjadi in)eksi dapat mudah naik ke dalam sinus !ang akhirn!a dapat

    men!ebabkan in)eksi pada sinus !ang disebut sinusitis.

    -. ertan!aan $i putu : Bagaimana *ara memeriksa )isik untuk

    mendiagnosis sinusitis s)enoid

    Se*ara anatomi dari sinus s)enoid !ang letakn!a di tulang s)enoid di

    belakang sinus etmoid posterior maka sulit untuk dilakukan pemeriksaan

    )isik. adi untuk menegakkan diagnosis sinusitis s)enoid dapat dilakukan

    dengan anamnesis !akni n!eri dirasakan di 9erte8, oksipital, belakang bola

    mata dan daerah mastoid. Selain itu juga dapat dinilai dari )oto rontgen

    posisi lateral.

    4. ertan!aan ;eIki Tiresa : Terdapat sinus !ang berkembang sejak usia

    anak#anak dan sinus tersebut dapat berkembang tidak sempurna. elaskan

    bagaimana bisa terjadi

    Sinus merupakan hasil pneumatisasi tulang#tulang kepala, sehingga

    terbentuk rongga di dalam tulang. enis neumatisasi ada 4 !aitu 3

    neumatik 2sinus !ang berkembang sempurna3, -3 Diploid 2enggabungan

    antara pneumatik dan sklerotik3, dan 43 Sklerotik. ada anak !ang

    perkembangan sinusn!a tidak sempurna bisa digolongkan dalam proses

    !ang diploid atau sklerotik. Sklerotik terjadi akibat terjadin!a in)eksi pada

    sinus sehingga rongga lama kelamaan akan digantikan oleh jaringan

    sklerotik sehingga sinus tidak berkembang sempurna.

    1. ertan!aan $a)ish : Bagaimana mekanisme terjadin!a sinusitis !ang

    dikarenakan adan!a septum de9iasi

    Dengan adan!a septum de9iasi maka mukosa dari bagian septum !ang

    berdekatan akan menekan kearah lateral konka dan mukosa !ang bagian

    lateral. ada konka terdapat ostium dari sinus#sinus paranasal sehingga,

    septum de9iasi itu akan men!ebabkan ostium tertutup dan drainase serta

  • 7/17/2019 Word Afp Hidung

    25/25

    9entilasi sinus terganggu. Dengan adan!a ganggu stasis aliran pada rongga

    sinus akan men!ebabkan mudah berkembangn!a bakteri maka dapat

    terjadi sinusitis.

    5. ertan!aan &ikri : "pa komplikasi dari tindakan Cadell 7u* dan

    &?SS

    Komplikasi dari tindakan

    a. Caldell 7u*

    &isteloantral

    Trauma ner9us in)raorbital

    Trauma akar gigi

    b. &?SS

    ika mengenai lamina papira*ea gangguan pada *a9um

    orbita 2hematom orbita, kebutaan, trauma duktus nasolakrimal,epi)ora3

    ika mengenai lamina kribosa trauma pada basis *ranii,

    trauma otak

    6. ertan!aan Wangsid : Mengapa "ntihistamin di kontraindikasikan pada

    terapi sinusitis

    "ntihistamin tidak diberikan pada sinusitis !ang pen!ebabn!a bukan

    alergi karena dapat men!ebabkan sekret semakin mengental dan

    memperparah sinusitis. "ntihistamin han!a diberikan jika pen!ebabn!aalergi seperti rhinosinusitis.