polimer word

28
Paper Proses Industri Kimia Pembuatan Plastik Disusun Oleh: Athirah (0904103010035) Aula Chairunnisak (0904103010011) Fiza Andrini (0904103010044) Sheila febrina (0904103010032) Yuliana Sy (0904103010068) JURUSAN TEKNIK KIMIA

Upload: yuliana-sy

Post on 26-Jun-2015

602 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Polimer Word

Paper Proses Industri Kimia

Pembuatan Plastik

Disusun Oleh:

Athirah (0904103010035)

Aula Chairunnisak (0904103010011)

Fiza Andrini (0904103010044)

Sheila febrina (0904103010032)

Yuliana Sy (0904103010068)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2010

Page 2: Polimer Word

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim….Segala puji bagi Allah SWT, Salawat dan salam kepada Rasulullah

Muhammad SAW, serta sahabat dan keluarganya sekalian dengan segala kebaikan

beliau yang telah membawa kita dari alam jahilyah kepada alam islamiah dan dari

alam yang penuh kebiadaban kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam makalah ini yang berjudul “ Pembuatan Plastik” yang ditulis

dengan segenap kemampuan yang terbatas dan sesederhana mungkin. Terima

kasih yang tak terhingga kepada dosen pembimbing dan seluruh pihak yang telah

ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Dengan selesainya penyusunan makalah ini, penulis berharap agar

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan begitu juga kepada

pembaca pada umumnya.

Amin.

Banda Aceh, Desember 2010

Penulis

Page 3: Polimer Word

DAFTAR ISI

KULIT MUKA

Kata pengantar..........................................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang.........................................................................................1

1.2. Sejarah plastik..........................................................................................2

1.3. Tempat-tempat Industri plastik di Indonesia..............................................

1.4. Tempat-tempat Industri plastik di Dunia...................................................

BAB II PEMILIHAN PROSES..........................................................................11

2.1. Jenis-jenis Proses Pembuatan plastik ....................................................11

2.2. Perbandingan Proses..............................................................................14

BAB III BAHAN BAKU DAN PRODUK..........................................................15

3.1. Sifat sifat fisik, kimia dan fungsi/kegunaan

masing-masing bahan baku…………………………………………............15

3.2 Klasifikasi produk…......................…………………………………….........17

3.3 Kegunaan Produk.............................................................................................22

BAB IV URAIAN PROSES.................................................................................25

4.1. Proses Penyiapan Bahan Baku........................................................................25

4.2. Proses Pembuatan Produk...............................................................................26

4.4.1 Proses Pembuatan polivinil klorida.....................................................28

BAB V PENUTUP................................................................................................31

5.1. Kesimpulan............................................................................................31

5.2. Saran.......................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................32

Page 4: Polimer Word

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia pemakaian bahan plastik baik untuk keperluan industri,

rumah tangga, pengemasan, transportasi, komunikasi dan keperluan lainnya

meningkat dengan cepat. Bahan ini secara bertahap mulai menggantikan gelas,

kayu dan logam di bidang industri bangunan dan digunakan juga sebagai pelapis

dan serat untuk tekstil. Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu

dibentuk. Dalam pengertian modern yang lebih luas, plastik mencakup semua

bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan

mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Plastik dapat juga didefinisikan

sebagai senyawa kimia yang dibangun dan dibentuk sebagian besar dari elemen

karbon (C) dan hydrogen (H), dapat juga ditemui juga beberapa bahan organic

senyawa dari elemen oksigen dan nitrogen. Jenis-jenis plastik yang sudah

ditemukan sekarang ini sangat beragam baik bentuk, sifat, dan komposisi yang

dikandungnya. Untuk memudahkan dalam proses pengembangan teknologi,

plastik dibagi ke dalam tiga jenis yaitu thermoplastic, thermosetting dan

elastomer. Agar dapat menuai hasil dari kegunaan barang bermaterial plastik yang

memiliki beragam jenis, sifat dan komposisi yang dikandungnya tersebut, maka

setiap industri yang memproduksi plastik harus mengetahui bagaimana pengerjaan

yang tepat untuk menghasilkan fungsi yang tepat sesuai dengan sifat yang dimiliki

plastik tersebut.

Hampir disegala sektor atau bidang selalu dijumpai barang-barang yang

terbuat dari bahan plastik, misalnya sebagai bahan kemasan baik untuk minuman

maupun makanan, alat-alat rumah tangga, elektronik, kimia, bahkan dalam

industri otomotif. Proses pembuatan plastik sangat bermacam-macam tergantung

dari jenis plastik yang dibuat dan untuk apa plastik itu dibuat. Salah satu proses

pembuatan plastik khususnya untuk jenis thermoplastic yang sering digunakan

adalah thermoforming. Sebagai contoh hasil dari proses thermoforming adalah

tempat minum berbentuk gelas, yaitu dengan proses vacuum thermoforming.

Page 5: Polimer Word

Proses vacuum thermoforming sangat sederhana. Dalam proses ini, lembaran

plastik yang telah dipanaskan ditekan oleh suatu cetakan atau mold dari bawah,

kemudian dari bawah mold ada gaya hisap vacuum hingga plastik membentuk

sebagaimana bentuk cetakan atau mold. Tentunya tidak semudah angan-angan,

proses ini meskipun sederhana tetap akan terjadi cacat produk kalau tanpa

mengetahui jenis plastik, material mold yang cocok, temperatur yang tepat dan

hal-hal lain yang berkaitan. Untuk itulah perlunya penelitian ini disusun. Sehingga

dengan ini, ke depan, proses pembuatan atau pencetakan plastik dengan berbagai

variasi baik jenis plastik, ketebalannya, warnanya dan lain-lain dapat dilakukan

lebih efektif dan efisien.

1.2 Sejarah Plastik

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan

digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya

dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun

pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan

material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di

Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya

2kg/orang/tahun.

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.

Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga

terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa

polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau

fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable",

memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak

dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain.

Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan

beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang

industri.

Page 6: Polimer Word

1.3 Tempat-tempat Industri Plastik di Indonesia

Nama pabrik Lokasi Hasil produksi kapasitasPetrokimia nusantara Interindo

Cilegon, jawa barat

polyethilen 400 ribu ton/tahun

PT Chandra Asri Petrochemical Center

Jawa barat Polyethilen, polypropilene

500 ribu ton/tahun

PT Polychem Lindo Inc

- Polistyren 21.500 ton /tahun

PT Royal Chemical

Merak Polystriren 30 ribu ton/tahun

1.4 Tempat-tempat Industri Plastik di Dunia

PetroChina Guangxi Petrokimia

Perusahaan Pabrik Polipropilena yang memanfaatkan Dow UNIPOL

Teknologi

Page 7: Polimer Word

BAB II

PEMILIHAN PROSES

2.1 Jenis-jenis Proses Pembuatan Plastik

2.2.1 Mesin Injeksi

Mesin injection molding tercatat telah dipatenkan pertama kali pada tahun

1872 di Amerika Serikat untuk memproses celluloid. Berikutnya pada tahun

1920-an di Jerman mulai dikembangkan mesin injection molding namun masih

dioperasikan secara manual dimana pencekaman mold masih menggunakan

tuas. Tahun 1930-an ketika berbagai macam resin tersedia dikembangkan mesin

injection molding yang dioperasikan secara hidrolik. Pada era ini kebanyakan

mesin injection moldingnya masih bertipe single stage plunger. Pada tahun

1946 James Hendry membuat mesin injection molding tipe single-stage

reciprocating screw yang pertama. Mulai tahun 1950-an relay dan timer mulai

digunakan untuk pengontrolan proses injeksi.

Pengerjaan dengan cara ini adalah untuk membuat produk dari plastik

dalam jumlah besar. Mesin cetak injeksi mirip dengan mesin pengecoran cetak

(die casting). Bahan termoplastik yang tadinya berbentuk butiran dicairkan lalu

diinjeksikan dalam rongga cetakan di mana bahan membeku. Bahan ini dapat

diubah berulang kali dari bahan padat menjadi cairan tanpa mengakibatkan

terjadinya perubahan susunan kimia, oleh karena itu bahan ini sangat sesuai

untuk pemrosesan yang cepat.

Kapasitas mesin cetak injeksi tergantung pada besar gaya tekan pada

cetakan dan banyaknya bahan yang yang dapat diolah per siklus. Umumnya

mesin cetak injeksi mempunyai gaya tekan yang berkisar antara 0,4 hingga 22

MN, dan jumlah bahan yang dapat dicetak bervariasi antara 1 gram sampai 9 kg.

Gambar di bawah merupakan skema yang menggambarkan operasi mesin cetak

injeksi. Bahan cetak diumpamakan di bawah pengaruh gaya gravitasi dari

pengumpan (hopper) melalui alat pengukur, langsung masuk ke dalam ruang

pemanas, dimana bahan mengalami plastisasi. Selanjutnya diinjeksikan ke

dalam cetakan tertutup di bawah tekanan yang cukup besar. Produk cetakan di

Page 8: Polimer Word

bawah pengaruh tekanan yang cukup besar. Produk cetak akan mengeras dalam

rongga cetakan di bawah pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui-

saluran-saluran dalam cetakan. Suhu ruang pemanas pada cetakan diatur antara

120-260°C, tergantung pada bahan dan besarnya cetakan yang digunakan.

Pada beberapa jenis mesin cetak, proses injeksi untuk bahan termoplastik

menggunakan mesin ulir umpan-balik, menggantikan mesin penekan dari

pengumpan bahan dialirkan ke skrup yang berputar yang membawa bahan ke

bagian depan dari tabung ekstrusi. Panas dihasilkan oleh pemanas listrik yang

mengelilingi silinder skrup ditambah panas gesekan yang ditimbulkan skrup

yang berputar. Skrup berputar terus dan bahan yang terplastisir masuk ke dalam

cetakan. Bahan tersebut akan berada di situ sampai membeku. Suatu katup akan

menghalangi bahan masuk kembali ke dalam silinder ekstrusi.

Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3 bagian:

1. Clamping Unit

Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold

unit serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada

clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat

dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak.

2. Molding Unit

Molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari plastic injection machine.

Molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, Secara

garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan

core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle

pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan

ejector.

3. Injection Unit

Bagian-bagian dari injection unit adalah:

a. Motor dan transmission gear unit

Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk

memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk

memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw. Selain itu

Page 9: Polimer Word

transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan

sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.

b. Cylinder screw ram

Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan

menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap

konstan sehingga didapat dihasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan

saat proses injeksi plastik dilakukan.

c. Hopper

Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik sebelum

masuk ke barrel. Biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik

digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan

sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan

hasil injeksi yang tidak bagus.

d. Barrel

Barrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik

ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk

memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.

e. Screw

Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke

nozzle. Ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi

screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.

f. Non Return Valve

Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar

tidak kembali saat screw berhenti berputar.

Page 10: Polimer Word

Gambar 2.2.1 Contoh Mesin Cetak Injeksi Pembuatan Plastik

2.2.2 Ekstrusi

Ekstrusi ialah proses manufaktur kontinu yang digunakan untuk mencetak

produk yang panjang dengan penampang yang tetap. Teknik ini dapat digunakan

untuk memproses sebagian besar polimer termoplastik dan sebagian termoset.

Bahan baku yang digunakan dalam proses ekstrusi berupa bijih plastic (pellet).

Karakteristik plastic pada proses ekstrusi memiliki viskositas atau

kekentalan lelehan polimer pada temperatur proses normal tinggi.

Contoh produk ekstrusi : Lembaran, film, benang, dan pipa atau produk

setengah jadi bagi proses lainnya (contohnya: peletasi, thermoforming, biaxially

oriented, dan laminasi), tergantung pada bentuk produk yang ingin dihasilkan.

Gambar 2.2.2 Contoh Mesin Cetak Ekstrusi Pembuatan Plastik

Page 11: Polimer Word

2.2 Perbandingan Proses

Injection Molding EkstrusiKeunggulan:

Jauh lebih cepat dibandingkan

cetak tekan

Cetakan berada pada suhu tetap

biasanya 75 sampai 95°C

Siklus produksi berkisar antara dua

sampai enam cetakan per menit

Harga cetakan lebih murah karena

lebih sederhana

Berbagai bentuk produk, baik

rumit maupun yang tipis dapat

dihasilkan

Pemakaian bahan hemat karena

spru dan saluran masuk dapat

digunakan

kembali.

Keunggulan

Mudah penyesuaian dan modifikasi

proses

biaya perlengkapan yang rendah

tingginya produktivitas

dapat memproses bahan yang rapuh

karena pada proses ekstrusi hanya

bekerja tegangan tekan,sedangkan

tegangan tarik tidak ada sama

sekali

Prosesnya kontinyu

Kerugian

Investasi peralatan yang sangat

tinggi

Biaya menjalankan peralatan tinggi

Produk plastik harus sesuai dengan

pertimbangan mold

Kerugian

Hanya dapat memproduksi produk

yang bentuknya sejenis .

Sulit mencetak bentuk-bentuk yang

rumit.

BAB III

Page 12: Polimer Word

BAHAN BAKU DAN PRODUK

3.1 Sifat sifat fisik, kimia dan fungsi/kegunaan masing-masing bahan baku

a. Bijih plastik (Pellet)

Bijih plastik didapat dari proses penyulingan minyak bumi.

b. Penstabil (Stabilizer)

Stabilizer berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari

kerusakan, baik selama proses, dalam penyimpanan maupun aplikasi

produk. Ada 3 jenis bahan penstabil yaitu : penstabil panas (heat stabilizer)

penstabil terhadap sinar ultra violet (UV Stabilizer) dan antioksidan.

UV stabilizer

UV stabilizer berfungsi mencegah kerusakan barang plastic akibat

pengaruh sinar matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung

sinar ultra violet dengan panjang gelombang 3000-4000A yang mampu

memecah sebagian besar senyawa kimia terutama senyawa organik.

Antioksidan

Antioksidan berfungsi mencegah atau mengurangi kerusakan produk

plastk

karena pengaruh oksidasi yang dapat menyebabkan pemutusan rantai

polimer. Tanda-tanda yang terlihat apabila produk plastik rusak adalah :

Polimer menjadi rapuh

Kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih tinggi.

Sifat kuat tariknya berkurang

Terjadi retak-retak pada permukaan produk

Terjadi perubahan warna

c. Pewarna (Colorant)

Bahan pewarna berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan

memperbaiki sifat tertentu dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu

diambil dalam memilih warna yang sesuai meliputi :

Page 13: Polimer Word

1) Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama

pembuatan produk warna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir apada

system dan daya tahan terhadap panas serta bahan kimia.

2) Aspek yang berkaitan dengan produk akhir, antara lain meliputi

ketahanan terhadap cuaca, bahan kimia dan solvent.

Colorant dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu :

1) Dyes

Bahan ini larut dalam bahan plastic sehingga menjadi satu system

dan terdispersi secara merata setelah melalui proses pencampuran. Dyes

mempunyai light fastness dan ketahanan panas kurang baik dan dapat

mengalami migrasi (bergerak ke permukaan) sehingga mengurangi daya

tarik dan kadang-kadang dapat meracuni kulit. Penggunaan dyes dalam

plastic jumlahnya terbatas.

2) Pigment

Bahan ini tidak larut dalam bahan plastik tetapi hanya terdispersi diantara

rantai molekul bahan plastic tersebut. Pencampuran bahan tersebut dengan

bahan plastik kadang-kadang memerlukan tehnologi dan peralatan khusus.

Derajat disperse pigmen dalam bahan plastik tergantung pada suhu,waktu

pencampuran dan alat pencampur serta ukuran partikel pigmen dan berat

molekul bahan plastik. Pigmen dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu

pigmen anorganik dan pigmen organik. Pigmen anorganik mempunyai

molekul yang lebih besar dan luas permukaanya lebih kecil,

permukaannya buram karena menyebarkan sinar. Contoh pigment

anorganik : titanium dioksida yang memberi warna putih, besi oksida

memberi warna kuning, coklat, merah dan hitam, cadmium yang memberi

warna kuning terang dan merah, dll. Pigmen organik ukuran partikelnya

lebih kecil, warna lebih kuat, dan dispersinya lebih mudah namun

harganya lebih mahal.

Page 14: Polimer Word

3.2 Klasifikasi Produk

Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi tiga

golongan, yaitu : plastik thermoplast, plastik thermoset dan elastomere.

Gambar 3.2.1 Diagram Penggolongan Plastik Secara Garis Besar

1. Thermoplastik

Bahan plastik yang bersifat lentur bila dipanaskan atau dibentuk

dengan panas, dapat didaur ulang, dapat diproses kembali dengan

pemanasan dan penekanan menjadi bentuk baru. Yang termasuk plastik

thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT,

Polyacetal (POM), PC dll.

Table 3.2.1 Jenis-jenis TermoplastikJenis Polimer Kode Sifat Penggunaan

Polietilen tereftalate (PETE)

Jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, melunak pada suhu 80 °C.

botol-botoluntuk air mineral, soft drink, kemasansirup, saus, selai, minyak makan.

High Density Polyethylene (HDPE)

Keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembaban, permeable terhadap gas, permukaan berlilin (waxy), buram (opaque), mudah diwarnai, diproses dan

Botol susu cair dan juice, tutup plastik,kantong belanja dan wadah es krim

Page 15: Polimer Word

dibentuk, melunak pada suhu 75 °C

Polyvinyl chloride (PVC)

Kuat, keras, bisa jernih, bentuk dapat diubahdgn pelarut, melunak pada suhu 80 °C

Botol jus, air mineral, minyak sayur, kecap, sambal, pembungkus makanan (food wrap)

Low Density Polyethylene (LDPE)

Mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air,permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembuscahaya, melunak pada suhu 70 °C

Pot yoghurt, kantong belanja(kresek)kantong roti dan makanan segar, botol yang dapat ditekan

Polipropilen (PP) Keras tapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak,melunak pada suhu 140 °C

Pembungkus biskuit, kantong chips kentang, krat serealia, pita perekat kemasan dansedotan

Polistiren (PS) Jernih seperti kaca, kaku, getas, buram,terpengaruh lemak dan pelarut, mudahdibentuk, melunak pada suhu 95 °C

Wadah makanan beku, sendok, garpu

Polistiren busa (EPS – ‘stryofoam’)

Bentuk busa, ringan, getas, kaku, biasanyaberwarna putih

Wadah makanan siap saji, cup kopi, styrofoam

Other - Lainnya (misalnyapolikarbonat)

Keras, jernih, tahan panas Galon air mineral, botol susu bayi

Page 16: Polimer Word

2. Thermosetting

Thermosetting berbeda dengan thermoplastic yakni tidak dapat

digunakan lagi jika telah dibentuk. Sifat lain yang dimiliki oleh

thermosetting adalah dapat menahan panas yang tinggi sehingga dapat

digunakan sebagai isolator panas.

Table 3.2.2 Jenis-jenis TermosettingJenis Polimer kegunaan

Fenol Formaldehid (PF) Alat listrik dan elektronik, bagian

mobil, perekat plywood

Urea-formaldehide (UF) Bahan pelapis

Polyester tak jenuh Bagian mobil, lambung kapal,

asesoris kapal, saluran anti korosi,

pipa, tangki dan peralatan bisnis

Epoksi Bahan pelapis protektif, perekat,

aplikasi listrik dan elektronika, bahan

lantai industry, bahan pengaspal jalan

raya, bahan paduan komposit

Melamine Formaldehide

(MF)

Bingkai dekoratif, tutup meja,

perkakas makan

BAB IV

Page 17: Polimer Word

URAIAN PROSES

4.1 Proses Penyiapan Bahan Baku

Bahan baku plastic berupa bijih plastic yang diperoleh dari hasil

penyulingan minysk bumi.

Gambar 4.1.1 Diagram proses penyulingan minyak bumi

4.2 Proses Pembuatan Produk

4.2.1 proses pembuatan Polyvinyl Chlorida (PVC)

Injeksi

Gambar 4.1.2 Diagram pembuatan plastic secara injeksi

Ekstrusi

bijih plastik hopper

heater

molding unit produk

Page 18: Polimer Word

Merupakan cara pengolahan PVC yang banyak digunakan karena

dengan proses ini dapat dihasilkan bermacam-macam produk. ‘Extruder

head’ dapat diganti dengan bermacam bentuk untuk menghasilkan :

- pipa, tube, building profile, sheet, floor covering dan monofilament.- Isolasi kabel listrik dan telepon.- Barang berongga dan blown film.

Gambar 4.1.3 diagram pembuatan plastic secara ekstrusi

BAB VPENUTUP

bijih plastik hopper

heater

die cooling

produk

Page 19: Polimer Word

5.1 Kesimpulan

1. Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut

monomer.

2. Plastic merupakan material organis yang terbentuk dari makromolekul,

diolah melalui proses kimia dan nature product, melalui proses sintesa dari

material-material lain.

3. Secara umum jenis plastic ada 3 yaitu termoplastik, termoseting dan

elastomere.

4. Bahan baku pembuatan plastic adalah bijih plastic yang diproleh dari hasil

penyulingan minyak bumi.

5. Bahan penunjang pembuatan plastic antara lain penstabil (stabilizer),

antioksidan dan colorant (pewarna)

6. Proses pembuatan plastic ada dua yaitu proses injeksi dan ekstrusi.

5.2 Saran

1. Diharapkan makalah yang penulis susun dapat bermanfaat bagi pembaca

semua.

2. Kritik dan saran dari pembaca sangan penulis harapkan demi

kesempurnssn makalah ini.