tugasan 1

5
Tugasan 1 Esei Secara umumnya, Kemahiran Asas Untuk Berdikari adalah satu mata pelajaran bercorak amali yang diajar di sekolah. Mata pelajaran ini digubal bertujuan untuk memperkembangkan keupayaan dala bidang reka bentuk dan teknologi serta peniagaan dan keusahawanan. Bidang ini dapat dikuasai melalui penguasaan kemahiran praktis, pengetahuan serta pemupukan sikap yang positif berasaskan teknologi dan keusahawanan. Dalam konteks Pendidikan Khas khususnya murid-murid bermasalah pembelajaran, pengajaran Kemahiran asas Untuk Berdikari perlu diberikan kepada mereka sebagaimana murid-murid normal yang lain. Konsep yang baik ini perlu diterapkan dan dilaksanakan dengan sebaiknya demi masa depan murid-murid khas tersebut Bermatlamat melahirkan insan yang berdikari, kenal faham teknologi,kenal faham ekonomi dan mempunyai sifat dan sikap yakin diri, kreatif, inovatif, inisiatif, produktif dan boleh berinteraksi dengan baik. Supaya murid Pendidikan Khas dapat berdikari iaitu menjalankan aktiviti seharian dalam kehidupan tanpa bantuan orang lain dapat menyediakan murid Pendidikan Khas dalam menghadapi pelbagai situasi sebenar dalam kehidupan seharian supaya murid Pendidikan Khas dapat mengamalkan kebersihan dan kesihatan yang baik untuk dirinya dan persekitaranya Murid juga dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari dalam bilik darjah ke dalam kehidupan sebenar. Teori Pembelajaran Behavioris ialah menerangkan tentang pemerhatian terhadap tingkahlaku manusia merentasi masa. Teori pembelajaran Behaviorisme mengatakan bahawa pembelajaran merupakan satu proses pelaziman, dimana hubungan antara rangsangan luar dengan

Upload: samuel-burton

Post on 13-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

Page 1: tugasan 1

Tugasan 1 Esei

Secara umumnya, Kemahiran Asas Untuk Berdikari adalah satu mata pelajaran

bercorak amali yang diajar di sekolah. Mata pelajaran ini digubal bertujuan untuk

memperkembangkan keupayaan dala bidang reka bentuk dan teknologi serta peniagaan dan

keusahawanan. Bidang ini dapat dikuasai melalui penguasaan kemahiran praktis, pengetahuan

serta pemupukan sikap yang positif berasaskan teknologi dan keusahawanan. Dalam konteks

Pendidikan Khas khususnya murid-murid bermasalah pembelajaran, pengajaran Kemahiran

asas Untuk Berdikari perlu diberikan kepada mereka sebagaimana murid-murid normal yang

lain. Konsep yang baik ini perlu diterapkan dan dilaksanakan dengan sebaiknya demi masa

depan murid-murid khas tersebut

Bermatlamat melahirkan insan yang berdikari, kenal faham teknologi,kenal faham

ekonomi dan mempunyai sifat dan sikap yakin diri, kreatif, inovatif, inisiatif, produktif dan boleh

berinteraksi dengan baik. Supaya murid Pendidikan Khas dapat berdikari iaitu menjalankan

aktiviti seharian dalam kehidupan tanpa bantuan orang lain dapat menyediakan murid

Pendidikan Khas dalam menghadapi pelbagai situasi sebenar dalam kehidupan seharian

supaya murid Pendidikan Khas dapat mengamalkan kebersihan dan kesihatan yang baik untuk

dirinya dan persekitaranya Murid juga dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari

dalam bilik darjah ke dalam kehidupan sebenar.

Teori Pembelajaran Behavioris ialah menerangkan tentang pemerhatian terhadap

tingkahlaku manusia merentasi masa. Teori pembelajaran Behaviorisme mengatakan bahawa

pembelajaran merupakan satu proses pelaziman, dimana hubungan antara rangsangan luar

dengan tindak balas individu dapat dibina untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang

kekal. Tokoh-tokoh mazhab behavioris seperti Pavlov, Thorndike dan Skinner berpendapat

bahawa pembelajaran merupakan suatu tingkah laku yang boleh diperhatikan, dikawal dan

diramal. Dari perspektif behaviorisme, pembelajaran hanya bermula apabila wujudnya tindak

balas terhadap suatu rangsangan yang diberi. Proses pembelajaran akan diteruskan jika

terdapat motivasi ekstrinsik yang sesuai (sama ada peneguhan positif atau negatif) sementara

pembelajaran dikatakan berakhir apabila perubahan tingkah laku dapat dibentuk dan

dikekalkan.

Page 2: tugasan 1

Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura

menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peranan penting

dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan,

faktor sos ial mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya. Albert Bandura

merupakan salah satu perancang teori kognitif sosial. Menurut Bandura ketika siswa belajar

mereka dapat mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Sosial emosi merupakan

aspek yang sangat berpengaruh pada anak. Dimana sesuai dengan ciri khas teori behavior

dengan mengutamakan lingkungan yang akan berpengaruh terhadap perkembangan psikis

anak. Seperti lingkungan kehidupan yang sangat sibuk berakibat buruk pada sosial emosi anak,

yaitu anak lebih mudah kesal dan marah dalam menghadapi segala hal begitu juga sebaliknya.

Demikian juga dengan perilaku sosial anak yang merupakan aktiviti dalam berhubungan

dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak

kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling

dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain. Meskipun

lingkungan sangat berpengaruh tetapi, ada yang tidak kalah pentingnya terhadap

perkembangan sosial emosi anak teori behavior menyebutnya dengan stimulus dan respon

dengan contoh yaitu pola asuh orang tua, dimana orang tualah yang menentukan anak menjadi

pribadi yang baik atau buruk. Apabila stimulus yang diberikan kepada anak adalah stimulus

yang baik anakpun juga akan memberi respon yang baik pula. Karena seorang anak yang baru

lahir diibaratkan sebagai kertas putih dimana orang tualah yang melukis kertas putih dengan

berbagai macam corak, samaada baik ataupun buruk.

Eric Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori

psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan

individu selama hidupnya, dibentuk oleh pengaruh sosial yang berinteraksi dengan individu

yang menjadi matang secara fisikal dan psikologi. Teori perkembangan kognitif piaget adalah

salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan

menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari

ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek

social seperti diri, orang tua dan teman. Pada pandangan piaget (1952), kemampuan atau

perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan system nervous

dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan

lingkungannya.

Page 3: tugasan 1

Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai

pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh

memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia

mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa

kanak-kanak sampai remaja, yaitu sensori motor (0-2 tahun) dan praoperasional (2-7 tahun).

Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih dahulu,

sedangkan dua tahap yang lain, yaitu operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal

(11-dewasa), akan kita bicarakan pada masa awal pubertas dan masa remaja. Dalam teori

perkembangan kognitif Piaget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir

konkret secara operasional ke berpikir formal secara operasional. Remaja mulai menyadari

batasan-batasan pikiran mereka. Mereka berusaha dengan konsep-konsep yang jauh dari

pengalaman mereka sendiri. Inhelder dan Piaget (1978) mengakui bahwa perubahan otak pada

pubertas mungkin diperlukan untuk kemajuan kognitif remaja.

Perkembangan social emosional anak sesungguhnya sudah dimulai sejak dini, pertama-

tama dari tangisannya bila bayi merasa tidak nyaman, misalnya karena lapar, popok basah.

Dari sini bayi akan belajar bahwa ia akan mendapat perhatian ibunya atau orang lain saat ia

menangis sehingga kemudian bayi akan menangis bila meminta orang dewasa melakukan

sesuatu buatnya.Pada usia 3 minggu, bayi tersenyum saat ada rangsangan dari luar, misalnya

wajah seseorang, tatapan mata, suara, dan gelitikan. ini disebut senyum sosial.Pada usia 12

minggu, mulai dengan pola dialog sederhana berupa suara balasan bila ibunya memberi

tanggapan.Pada usia 2 bulan, bayi mulai menanggapi ajakan komunikasi ibunya.Pada usia 5

bulan, bayi mulai meniru gerak gerik orang, mempelajari bentuk ekspresi wajah. Pada usia 6

bulan, bayi mulai tertarik dengan benda-benda sehingga komunikasi menjadi komunikasi ibu,

bayi, dan benda-benda.Pada usia 7-12 bulan, anak menunjuk sesuatu untuk menyatakan

keinginannya.