status pasien asma

32
BAB I PENDAHULUAN Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran nafas, termasuk dalam kelompok penyakit saluran pernafasan kronik. World Health Organization (WHO) memperkirakan 100- 150 juta penduduk dunia menderita asma. Bahkan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 180.000 orang setiap tahun. Sumber lain menyebutkan bahwa pasien asma sudah mencapai 300 juta orang di seluruh dunia dan terus meningkat selama 20 tahun belakangan ini. Apabila tidak dicegah dan ditangani dengan baik, maka diperkirakan akan terjadi peningkatan prevalensi yang lebih tinggi lagi pada masa akan datang serta mengganggu proses tumbuh-kembang anak dan kualitas hidup pasien (1) . Asma memberi dampak negatif bagi pengidapnya seperti sering menyebabkan anak tidak masuk sekolah, membatasi kegiatan olahraga serta aktifitas seluruh keluarga, juga dapat merusak fungsi sistem saraf pusat, menurunkan kualitas hidup penderitanya, dan menimbulkan masalah pembiayaan. Selain itu, mortalitas asma relatif tinggi. WHO memperkirakan terdapat 250.000 kematian akibat asma (2) . 1

Upload: khalid-ibnu-hasan

Post on 10-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Asma Bronchiale

TRANSCRIPT

Page 1: Status Pasien Asma

BAB I

PENDAHULUAN

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai

adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran

nafas, termasuk dalam kelompok penyakit saluran pernafasan kronik. World

Health Organization (WHO) memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia

menderita asma. Bahkan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga

mencapai 180.000 orang setiap tahun. Sumber lain menyebutkan bahwa pasien

asma sudah mencapai 300 juta orang di seluruh dunia dan terus meningkat selama

20 tahun belakangan ini. Apabila tidak dicegah dan ditangani dengan baik, maka

diperkirakan akan terjadi peningkatan prevalensi yang lebih tinggi lagi pada masa

akan datang serta mengganggu proses tumbuh-kembang anak dan kualitas hidup

pasien(1).

Asma memberi dampak negatif bagi pengidapnya seperti sering

menyebabkan anak tidak masuk sekolah, membatasi kegiatan olahraga serta

aktifitas seluruh keluarga, juga dapat merusak fungsi sistem saraf pusat,

menurunkan kualitas hidup penderitanya, dan menimbulkan masalah pembiayaan.

Selain itu, mortalitas asma relatif tinggi. WHO memperkirakan terdapat 250.000

kematian akibat asma(2).

Asma dapat diderita seumur hidup sebagaimana penyakit alergi lainnya, dan

tidak dapat disembuhkan secara total. Upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi permasalahan asma hingga saat ini masih berupa upaya penurunan

frekuensi dan derajat serangan, sedangkan penatalaksanaan utama adalah

menghindari faktor penyebab(2).

1

Page 2: Status Pasien Asma

Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA No. RM :

Berkas Pembinaan Keluarga Nama pasien : An.R

PKM Cemoro Donomulyo Nama KK : Tn.M

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn.M

Alamat lengkap : Tambak Rejo 5/1

Bentuk Keluarga : extended family

Tabel 1. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Status L/P

Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Klinik

Ket

1 Tn.M Ayah L 36 th STM Swasta T -

2 Ny .S Ibu P 34 th SMA Swasta T -

3. An.R Keponakan P 8 th SD Pelajar Y Asma Bronchial

4. An. Y Anak L 6 th SD Pelajar T -

Sumber : Data Primer, 30 Agustus 2012

Kesimpulan :

Dalam keluarga Tn.M yang berbentuk extended family, An.R wanita umur

8 tahun, sebagai penderita Asma Bronchiale.

2

Page 3: Status Pasien Asma

BAB II

STATUS PENDERITA

A. ANAMNESIS

1. Identitas Penderita

Nama : An.R

Umur : 8 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Tambakrejo 5/1

Status Pernikahan : Belum menikah

Suku : Jawa

Tanggal periksa : 27 Agustus 2012

2. Keluhan Utama : Sesak nafas

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

An.R dibawa ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu,

gejala tersebut datang tiba-tiba setelah pulang dari sekolah. Sesak semakin

lama bertambah parah terutama bila pagi hari bangun tidur, aktifitas yg

berat sampai akhirnya pasien dibawa ke PKM. Sesak lebih ringan jika

dipakai tidur posisi setengah duduk Keluarga pasien juga mengatakan selain

sesak juga disertai batuk berdahak dan pilek.

Keluarga pasien mengatakan sesak yang diderita pasien kambuh-

kambuhan. Lima bulan terakhir sesak kambuh hampir tiap bulan, hal ini

disebabkan karena tingginya aktifitas disekolah dan cuaca panas serta

berdebu. Setiap kali sesak bunyi nafas pasien ngik-ngik,susah bernafas dan

sulit bicara

4. Riwayat Penyakit Dahulu:

- MRS dengan keluhan sama (+) : 3x, usia 1 tahun (MRS 2 hari) dan

usia 3 tahun (MRS 4 hari), usia 5 tahun (4 hari). Kalau aktifitas tinggi

3

Page 4: Status Pasien Asma

batuk-batuk, diberikan obat rawat jalan biasanya sembuh. Alergi

dingin (+) : batuk-batuk, alergi udang : kulitnya merah-merah dan

gatal,

- Riwayat batuk 2bln tdk sembuh : disangkal

- Riwayat batuk darah : disangkal

- Riwayat kejang : disangkal

- Riwayat alergi obat : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

- Riwayat keluarga dengan sesak sering kambuh : (+) ibu

- Riwayat anggota keluarga satu rumah batu lama : -

- Riwayat penyakit jantung : disangkal

- Riwayat hipertensi : disangkal

- Riwayat sakit gula : disangkal

6. Riwayat kehamilan: ANC rutin ke bidan, pernah sesak saat hamil usia 8

bln.

7. Riwayat kelahiran: melahirkan dengan UK 9 bulan di bidan, lahir

spontan, BB lahir 3000 g

8. Riwayat tumbang: sama dengan tumbang teman seusia pasien

9. Riwayat Imunisasi: mengikuti setiap program imunisasi sampai usia 2

tahun

10. Riwayat Kebiasaan

Riwayat pengisian waktu luang : menonton TV atau bermain dengan adik

sepupu

Riwayat olahraga : olah raga ringan hanya disekolah

11. Riwayat Psiko Sosio Ekonomi

Penderita anak satu-satunya dari pasangan suami istri Ny.T dan Tn.W.

Penderita tinggal bersama dengan tante nya (adik dari ayah penderita)

sejak usia 1 tahun karena ibu nya pergi ke Hongkong menjadi TKW. Ayah

penderita tinggal di dekat rumah tantenya namun pasien tidak tinggal

bersama ayahnya karena lebih nyaman tinggal bersama keluarga

4

Page 5: Status Pasien Asma

tantenya.Penderita kurang aktif dengan kegiatan bersama disekolah dan

teman temannya karena terganggu dengan sesaknya yang sering kambuh

12. Riwayat Gizi.

Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2 kali kadang-kadang

penderita malas makan jadi makan hanya sedikit saja. Penderita biasanya

makan dengan nasi sepiring, dan lauk pauk seperti telur, tahu-tempe,

ayam dan juga dengan daging, kadang makan buah-buahan. Pasien tidak

suka sayur dan jarang minum air putih.

13. Anamnesis Sistem

a. Kulit : Warna kulit sawo matang, kulit gatal (-)

b. Kepala : Sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak rontok,

luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)

c. Mata : Pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur

(-), ketajaman baik

d. Hidung : Tersumbat (-), mimisan (-)

e. Telinga : Pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan

(-)

g. Mulut : Sariawan (-), mulut kering (-)

h. Tenggorokan : Sakit menelan (-), serak (-)

i. Pernafasan : Sesak nafas (-), mengi (-), batuk (+)

j. Kardiovaskuler : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-)

k. Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan

menurun (+), nyeri perut (-)

l. Genitourinaria : BAK lancar, 4-6 kali/hari warna dan jumlah biasa

m.Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)

Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)

n. Muskuloskeletal : Kaku sendi (-), nyeri tangan (+), nyeri kaki (-), nyeri otot

(-), lemas (+)

o. Ekstremitas : Atas sebelah kiri : bengkak (-), luka dan nyeri (-)

Atas sebelah kanan : bengkak (-), luka dan nyeri (-)

Bawah sebelah kiri : bengkak (-), luka (-), nyeri (-)

5

Page 6: Status Pasien Asma

Bawah sebelah kanan: bengkak (-), luka (-), sakit (-)

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Tampak sakit, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan

cukup

2. Tanda Vital

Tanda Vital

Tensi : 110/80 mmHg

Nadi : 120 x/menit, reguler, isi cukup

Pernafasan : 40 x/menit, dalam dan cepat

Suhu : 37,5oC

BB : 19 kg TB : 114 cm

3. Kulit Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)

4. Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak

mudah dicabut, atrofi m. Temporalis (-), makula (-),

papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells

palsy (-)

5. Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil

isokor (3mm/3mm), reflek kornea (+/+), warna

kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-),

radang/conjunctivitis/uveitis (-/-)

6. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis(-),

deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-), sadle

nose (-)

7. Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil

lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)

8. Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran

berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal

9. Tenggorokan : Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)

6

Page 7: Status Pasien Asma

10. Leher : JVP (5+2) cmH2O tidak meningkat, trakea

ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),

pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)

11. Thoraks

Simetris, retraksi interkostal (+), retraksi suprasternal (+)

- Cor :I : Ictus cordis tak tampak

P : Ictus cordis tak kuat angkat

P : Batas kiri atas : SIC II 1 cm lateral LPSS

Batas kiri bawah : SIC V 1 cm lateral LMCS

Batas kanan atas : SIC II LSD

Batas kanan bawah : SIC IV LSD

Batas jantung kesan tidak melebar

A: BJ I–II intensitas normal, regular, bising (-)

- Pulmo: (depan dan belakang)

I : Pengembangan dada kanan = kiri

P : Fremitus raba kanan = kiri

P : Sonor / sonor

A: Suara dasar vesikuler (+ /+)

suara tambahan RBK (-/-), wheezing ekspiratoar(+/+),

ekspirasi memanjang

12. Abdomen

I :Dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)

P :Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba

P :Timpani

A :Peristaltik (+) normal

13. Sistem Collumna Vertebralis

I :Deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)

P :Nyeri tekan (-)

P :NKCV (-/-)

14. Ektremitas: palmar eritema (-/-), jari tabuh (-/-)

7

Page 8: Status Pasien Asma

akral dingin oedem

+ + - - + + - -

15. Sistem genetalia: Dalam batas normal

16. Pemeriksaan Neurologik

Fungsi Luhur : Dalam batas normal

Fungsi Vegetatif : Dalam batas normal

Fungsi Sensorik : Dalam batas normal

Fungsi motorik :K 5 5 T N N RF 2 2 RP - -

5 5 N N 2 2 - -17. Pemeriksaan Psikiatrik

Penampilan : Sesuai umur, perawatan diri cukup

Kesadaran : Kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis

Afek : Appropriate

Psikomotor : Normoaktif

Proses pikir : Bentuk :realistik

Isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)

Arus : koheren

Insight : Baik

C. RESUME

An.R, perempuan, 8 tahun dibawa ke RS dengan keluhan sesak nafas

sejak 2 hari yang lalu, gejala tersebut datang tiba-tiba setelah pulang dari

sekolah. Sesak semakin lama bertambah parah terutama bila pagi hari bangun

tidur, aktifitas yg berat sampai akhirnya pasien dibawa ke PKM. Sesak lebih

ringan jika dipakai tidur posisi setengah duduk Keluarga pasien juga

mengatakan selain sesak juga disertai batuk berdahak dan pilek. Keluarga

pasien mengatakan sesak yang diderita pasien kambuh-kambuhan. Lima bulan

terakhir sesak kambuh hampir tiap bulan, hal ini disebabkan karena tingginya

aktifitas disekolah dan cuaca panas serta berdebu. Setiap kali sesak bunyi

nafas pasien ngik-ngik,susah bernafas dan sulit bicara.Riwayat penyakit

8

Page 9: Status Pasien Asma

dahulu pernah MRS 3X dengan keluhan sama (sesak) : usia 1 tahun (MRS 2

hari) dan usia 3 tahun (MRS 4 hari), usia 5 tahun (4 hari). Kalau aktifitas

tinggi batuk-batuk, diberikan obat rawat jalan biasanya sembuh. Alergi dingin

(+) : batuk-batuk, alergi udang : kulitnya merah-merah dan gatal. Riwayat

keluarga dengan sesak sering kambuh (+) ibu penderita.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak kesulitan

bernafas, compos mentis, status gizi kesan kurang. Tanda vital T : 110/80

mmHg, N : 120x/menit regular isi cukup, RR : 40 x/menit cepat dan dalam, S :

37,5oC. Inspeksi thorak terdapat retraksi interkosta dan suprasternal, auskultasi

wheezing ekspiratoar (+/+), ekspirasi memanjang (+), akral dingin (+/+)

D. Diagnosa Kerja

Asma Bronchiale (derajat sedang, episodic sering) dengan Observasi Febris

Planing Dx: Ro thorak, Lab

E. PENATALAKSANAAN

Non Medika mentosa

- Istirahat yang cukup

- Ganti kasur tidur dengan busa

- Bila membersihkan rumah dipel saja

- Dianjurkan agar tidak menggunakan kipas angin

- HIndari aktifitas yang berat

- Hindari kacang, telur, udang, buah

- Menghindarkan anak dari asap rokok,

- tidak memelihara hewan berbulu,

- memperbaiki ventilasi ruangan, mengurangi kelembaban kamar.

Medikamentosa

- O2 nasal kanul 2-4 lt/mnt

- Nebul Bricasma

- IVFD Dekstrosa 5% 8 tpm

- Drip aminofilin 10 mg/jam

- Inj Dexametason 3x 0,5 mg

9

Page 10: Status Pasien Asma

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hb 14,4 13-17 g/dL

Leukosit 16.400 4-11 ribu m3

LED 7-15 0-15/jam

Hitung Jenis 1/1/1/87/9/2 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7

Hitung Eritosit 5.680.000 4,5-6,5 juta/cmm

Hitung Trombosit 299.000 150-450 ribu/cmm

Hematokrit 45,6 40- 54 %

MCV/MCH/MCHC 80,3/26,2/32,6 80-97 fL/27-31 pg/32-36 %

Follow up

Tgl Subyektif Obyektif Assesment Therapy28/08/12.

29/08/12

29/08/12

30/08/12

Batuk (+) Sesak (-)

Batuk (+)Sesak (-)

Batuk (+)Sesak (-)

Batuk (+) berkurangSesak (-)

N: 90S: 36,5 R: 26x/mnt thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-),

wheezing (+/+)

N: 96S: 36,5 R: 27x/mnt thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-),

wheezing (+/+) berkurang

N: 96S: 36,5 R: 24x/mnt thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-),

wheezing (-/-)

N: 96S: 36,5 R: 24x/mnt thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-),

wheezing (-/-)

Asma Bronchial

Asma bronchial

Asma bronchial

Asma Bronchial

Inj Cefotaxim 3x350 mgInj dexa 3x 0,5 mgDrip aminofilin 10 mg/jamPO: citocetin Syr 3x1 cth

Inj cefotaxim 3x350 mgInj dexa 3x0,5 mgDrip aminofilin 10 mg/jamPO: citocetin Syr 3x1 cth

Inj cefotaxim 3x350 mgInj dexa 3x0,5 mgPO: citocetin Syr 3x1 cth

BLPL

10

Page 11: Status Pasien Asma

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI HOLISTIK

1. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri dari penderita (An.R, 8 tahun),paman, bibi dan

saudara sepupu pasien. An.R selama sakit, tidak dapat bersekolah

karena sesaknya. An.R dan keluarga dirumah mengetahui sakit apa

yang diderita karena sudah sering kambuh.

2. Fungsi Psikologis

Hubungan keluarga mereka terjalin cukup baik, dan saling

memperhatikan satu sama lain, terutama dalam masalah kesehatan.

Meskipun dalam keluarga tersebut pasien bukan anak kandung. An.R

termasuk anak pendiam.

3. Fungsi Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka hanya anggota masyarakat

biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat.

Dalam kehidupan sosial An.R kurang berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan, disamping karena usianya, juga karena sering sakit.

11

Page 12: Status Pasien Asma

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga selama ini cukup. Untuk biaya hidup sehari-

hari seperti makan, minum, atau iuran membayar listrik berasal dari

penghasilan paman dan bibi yang berjualan bahan kebutuhan sehari-hari di

depan rumah. Untuk biaya hidup dan sekolah An.R diperoleh dari

penghasilan ibu pasien yang bekerja di luar negeri (Hongkong). Untuk

kebutuhan air dengan menggunakan air PDAM. Untuk memasak memakai

kompor LPG. Penderita makan sehari-hari biasanya antara 3 kali dengan

nasi putih, dan lauk pauk seperti tahu-tempe, daging, ayam, namun pasien

tidak suka sayur. Kalau ada keluarga yang sakit biasa berobat ke puskesmas

atau rumah sakit. Bila sakitnya kambuh pasien pergi puskesmas dan biasa

kontrol ke rumah sakit.

Kesimpulan :

Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik, fungsi psikologis dan

fungsi sosial ekonom keluarga An.R umur 8 tahun, cukup baik karena

perhatian tentang pentingnya kesehatan dari masing-masing anggota keluarga,

kemauan mereka untuk segera mencari pengobatan, serta ditunjang dengan

kondisi ekonomi yang cukup.

B. FUNGSI FISIOLOGIS (A.P.G.A.R SCORE)

Untuk menilai fungsi fisiologis keluarga ini digunakan A.P.G.A.R

SCORE dengan nilai hampir selalu = 2, kadang = 1, hampir tidak pernah = 0.

A.P.G.A.R SCORE disini akan dilakukan pada masing-masing anggota

keluarga dan kemudian dirata-rata untuk menentukan fungsi fisiologis

keluarga secara keseluruhan. Nilai rata-rata 1-4 = jelek, 5-7 = sedang, 8-10 =

baik.

1. Adaptasi

Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga

yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang

lain.

12

Page 13: Status Pasien Asma

2. Partnership

Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota

keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.

3. Growth

Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan

anggota keluarga tersebut.

4. Affection

Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga.

5. Resolve

Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu

yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Tabel 1. APGAR An.R terhadap keluarga

A.P.G.A.R An.R Terhadap KeluargaHampir selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak

pernah

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

Ö

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

Ö

G

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

Ö

A

Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

Ö

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Ö

Total poin = 5

Tabel 2. APGAR Tn..M terhadap keluarga

A.P.G.A.R Tn.M Terhadap KeluargaHampir selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak

pernah

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

Ö

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

Ö

13

Page 14: Status Pasien Asma

G

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

Ö

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

Ö

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Ö

Total poin = 5

Tabel 2. APGAR Ny.S terhadap keluarga

A.P.G.A.R Ny.S Terhadap KeluargaHampir selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak

pernah

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

Ö

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

Ö

G

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

Ö

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

Ö

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Ö

Total poin = 5

A.P.G.A.R SCORE keluarga pasien = (5+5+5) / 3= 5

Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien sedang

Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R keluarga pasien adalah

15, sehingga rata-rata A.P.G.A.R dari keluarga pasien adalah 5. Hal ini

menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam

keadaan sedang.

C. FUNGSI PATOLOGIS (S.C.R.E.E.M)

Fungsi patologis dari keluarga An.R dinilai dengan menggunakan

S.C.R.E.E.M sebagai berikut :

Tabel 4. Fungsi patologis ( S.C.R.E.M ) dari keluarga An.R

14

Page 15: Status Pasien Asma

Kesimpulan :

Dalam keluarga An.R fungsi patologis tidak ada yang positif

D. GENOGRAM

Alamat lengkap : Tambak rejo 5/1

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Diagram 1. Genogram Keluarga An.R

Keterangan : tinggal dalam satu rumahKesimpulan :

15

SUMBER PATOLOGI KETSocial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga

dengan saudara, partisipasi mereka dalam kegiatan kemasyarakatan cukup aktif.

-

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.

-

Religion Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik, hal ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang rutin menjalankan sholat lima waktu di masjid.

-

Economic Ekonomi keluarga ini tergolong cukup, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, mampu mencukupi kebutuhan sekunder namun tidak mememiliki rencana ekonomi.

-

Education Pendidikan anggota keluarga cukup memadai. Pendidikan dan pengetahuan penderita kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku dan koran cukup memadai.

-

Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan namun mampu untuk membiayai biaya kesehatan bila ada anggota keluarga yang sakit.

-

Tn. M Ny.D

Ny.S

Tn. Y Ny.N

Ny.Da

Tn. YNy.N

An.R

Tn. M

An.Y

Page 16: Status Pasien Asma

Dari genogram di atas dapat disimpulkan bahwa asma bronchial yang diderita

oleh An.R merupakan penyakit yang diturunkan dari anggota keluarga yang

lain yakni ibu kandung pasien

E. Informasi Pola Interaksi Keluarga

Diagram 2. Pola Interaksi Keluarga An.R

Keterangan : hubungan baik Hubungan jelek

Kesimpulan :

Hubungan antara An.R dengan paman, bibi serta sepupunya cukup baik.

Dalam keluarga ini tidak pernah terjadi konflik atau hubungan buruk antar

anggota keluarga, namun hubungan dengan ayah kurang baik.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga

1. Faktor Perilaku Keluarga

An.R adalah keponakan dari Ny.S. Ibu kandung An.R sedang

bekerja di luar negeri (Hongkong) semenjak usia 1 tahun. Sedangkan ayah

pasien tinggal dirumah sendiri. Bibi pasien (Ny.S) mengatakan bila pasien

tinggal dengan ayah kandungnya tidak ada teman untuk bermain karena

pasien biasanya bermain dengan anak bibi pasien (An.Y). Kadang-kadang

pasien hanya bermain saja ke rumah ayah kandungnya karena ayah

kandungnya meminta. An.R dan keluarganya menyempatkan waktu

istirahat di rumah dengan berbincang-bincang dan menonton televisi.

16

Ny.S

An.F

Tn. MAn.Y

Ayah An.R

Page 17: Status Pasien Asma

Terkadang saat ada masalah mereka akan membicarakannya. Namun,

karena An.R cenderung pendiam maka kadang-kadang sampai bingung

dengan sikap An.R. Bibi pasien mengatakan An.R adalah anak yg penurut

tidak pernah membantah perintah atau selalu mendengarkan nasihat.

Ny.S dan keluarga selalu memperhatikan kesehatan keponakannya.

Saat keponakannya sakit, Ny.S selalu khawatir dan segera mengajak

anaknya untuk berobat. Untuk sakitnya ini, Ny.S dan keluarga sudah

mengetahui karena sudah sering kambuh. Tapi hal ini membuat keluarga

semakin kawatir karena tidak mengetahui bagaimana perjalanan

penyakitnya nanti.

2. Faktor Non Perilaku

Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga

menengah ke atas. Keluarga ini memiliki sumber penghasilan yaitu toko

bahan kebutuhan sehari-hari beserta uang yang diberikan oleh ibu kandung

pasien namun hanya digunakan untuk kebutuhan pasien.

Rumah yang dihuni keluarga ini belum memenuhi standar

kesehatan. Dimana pembuangan limbah keluarga belum memenuhi sanitasi

lingkungan karena limbah keluarga tidak dialirkan melainkan hanya dibiarkan

keluar dari rumah ke belakang rumah serta belum adanya got pembuangan

limbah keluarga. Sampah keluarga dibuang di dua pembuangan sampah yang

ada di belakang rumah.

Diagram 3. Faktor Perilaku dan Non Perilaku

17

Keluarga An.R

Pengetahuan :Keluarga kurang

mengetahui penyakit penderita

Keturunan:Ada faktor keturunan

Pelayanan Kesehatan:Jika sakit An.R sering berobat ke

puskesmas namun tidak rutin

Tindakan:Keluarga

mengantarkan penderita untuk

periksa ke dokter

Sikap:Cukup perhatian keluarga

terhadap penyakit penderita namun orang tua kandung

terutama ayah kurang

Lingkungan:Keluarga kurang memahami

pentingnya kebersihan lingkungan terhadap kesehatan

penderita

Page 18: Status Pasien Asma

: Faktor Perilaku

: Faktor Non Perilaku

B. Identifikasi Lingkungan Rumah

1. Gambaran Lingkungan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 11 x 10 m2 yang

berdempetan dengan rumah tetangganya dan menghadap ke utara, tidak

memiliki pekarangan rumah. Terdiri dari ruang kamar tamu dan ruang

keluarga, 3 kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi yang sudah memiliki

fasilitas jamban keluarga. Pintu masuk dan keluar ada dua, di bagian depan

rumah dan di bagian belakang rumah pintu ditutup dengan bahan kayu.

Jendela kaca ada. Lantai rumah sebagian sudah memakai keramik. Ventilasi

dan penerangan rumah kurang baik. Atap rumah tersusun dari genteng dan

ditutup langit- langit gips. Kamar memiliki satu kasur untuk tidur. Dinding

rumah berupa tembok batu bata. Perabotan rumah tangga lengkap. Sumber air

untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini menggunakan sumur. Secara

keseluruhan kebersihan rumah masih kurang. Sehari-hari keluarga memasak

menggunakan LPG.

2. Denah Rumah

18

Luas rumah adalah 11m x 10m, menghadap ke arah utara. Jendela

kaca ada, tapi pencahayaan dalam ruangan kurang.Kamar Mandi

Ruang K

eluarga

Dapur+ ruang makan

Kamar

Kamar

Tempat cuci baju

Page 19: Status Pasien Asma

Kesimpulan :

Lingkungan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan.

DAFTAR MASALAH

A. MASALAH MEDIS :

1. Sesak

2. Batuk

B. MASALAH NON MEDIS :

1. Tingkat pengetahuan keluarga An.R tentang kesehatan kurang.

2. Kurangnya perhatian ayah kandung terhadap kondisi kesehatan dan tumbuh

kembang anak

3. Kondisi lingkungan dan rumah An.R kurang sehat.

4. Tidak berobat rutin

5. Malas makan sayur

6. Faktor genetik

19

Ruang tamu

Kamar

Toko

Page 20: Status Pasien Asma

C. DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan

faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

D. MATRIKULASI MASALAH

Prioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks. (Azrul, 1996)

Tabel 8. Matrikulasi masalah

No. Daftar Masalah I T R JumlahIxTxRP S SB Mn Mo Ma

1. Tingkat pengetahuan keluarga An.R tentang kesehatan kurang

5 4 4 4 3 3 3 8.840

2. Kondisi lingkungan dan rumah An.R kurang sehat

3 3 3 3 2 2 3 972

3 Kurangnya perhatian orang tua kandung terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak

5 3 4 4 2 2 4 3840

4 Adanya faktor genetik 3 3 3 3 3 3 3 21875 Tidak berobat rutin karena

rumah jauh, berobat bila ada keluhan

2 3 2 3 4 2 3 864

6 Gizi yang belum terpenuhi karena malas makan dan tidak suka sayur

2 3 2 2 3 3 2 432

Keterangan :

I : Importancy (pentingnya masalah)

P : Prevalence (besarnya masalah)

S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)

T : Technology (teknologi yang tersedia)

R : Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn : Man (tenaga yang tersedia)

20

Pengetahuan keluarga An.R tenteng penyakitnya

An.R dengan asma bronchiale

Kondisi lingkungan dan rumah An.R kurang sehat

Kurangnya perhatian orangtua kandung

Adanya faktor genetik

Gizi yang belum terpenuhi karena malas makan dan tidak suka sayur

Tidak berobat rutin karena rumah jauh, berobat bila ada keluhan

Page 21: Status Pasien Asma

Mo : Money (sarana yang tersedia)

Ma : Material (pentingnya masalah)

Kriteria penilaian :

1 : tidak penting

2 : agak penting

3 : cukup penting

4 : penting

5 : sangat penting

DIAGNOSA HOLISTIK

1. Aspek Personal

Keluhan Utama: Sesak anafas

Harapan: Pasien dan keluarga berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh dan

tidak sering kambuh

Kekhawatiran: Pasien tdan keluarga takut sesaknya sering kambuh karena bisa

mengganggu aktifitas dan sekolah.

2. Aspek Klinis

Asma Bronchiale (derajat sedang episodic sering) dengan observasi febris dan

leukositosis

3. Aspek Resiko Internal

Asupan gizi kurang, faktor genetik, pengetahuan tentang sakit yang diderita

pasien masih kurang

4. Aspek Resiko Eksternal :

Lingkungan rumah kurang menjaga kebersihan, berdebu, kurangnya perhatian

orang tua kandung karena tidak tinggal serumah dengan ayah dan ibu bekerja

di luar negeri, tidak berobat rutin karena rumah jauh berobat jika ada keluhan

saja

5. Aspek Fungsional:

Pasien tidak dapat beraktifitas , bisa melakukan sedikit aktifitas ditempat tidur

(derajat 4)

PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF

21

Page 22: Status Pasien Asma

1. Promotif :

Konseling terhadap keluarga agar mengetahui penyakit Asma, perjalanan

penyakit dan komplikasinya

Menjelaskan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan tapi dapat

dikontrol, karena didukung oleh faktor genetic

Meningkatkan upaya agar anak senang makan sayur

Konseling pada orangtua kandung bahwa pasien masih membutuhkan

perhatian orangtua

2. Preventif :

Perlu dijelaskan agar menghindari faktor pencetus, serta menjaga kebersihan

diri serta lingkungan rumah.

3. Kuratif :

Segera pergi ke puskesmas bila sesak kambuh

Dijelaskan mengenai pengobatan rutin asma untuk mengontrol agar tidak

kambuh, Jika perlu konsultasi dengan dokter spesialis anak

4. Rehabilitatif :

Penderita dianjurkan untuk membatasi aktifitas dan tetap aktif sesuai

kemampuan tanpa terganggu dengan sakit yang diderita

Olahraga pernafasan

22