askep asma

30
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN ASMA BRONCHIALE DI RUANG RAWAT DAHLIA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO oleh: Satyo Laksono, S.Kep G1B 207019 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2008

Upload: widyapambudi

Post on 29-Sep-2015

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN ASMA BRONCHIALE DI RUANG RAWAT DAHLIA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

oleh:

Satyo Laksono, S.KepG1B 207019

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM PROFESI NERS

PURWOKERTO

2008

Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Asma Bronchiale

di Ruang Rawat Dahlia RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

A. PENGKAJIAN

Tanggal: 2 September 2008

Jam: 14.45 WIB

a. Identitas

Nama

: Ny. SUmur

: 65 tahun

Jenis kelamin

: PerempuanPendidikan

: SDPekerjaan

: IRTAlamat

: Makam RT 3/IV Rembang, Purbalingga

No reg

: 017537

Diagnosa medis: Asma Bronchiale

Tanggal masuk: 2 September 2008

b. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan utama

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSMS tanggal 2 september 2008 melalui UGD dengan surat rujukan dari RS Harapan Ibu Purbalingga dengan keluhan sesak nafas sejak kemarin malam terutama bila suhu udara dingin dan kelelahan, batuk dengan sputum yang kental. Pasien juga baru mengetahui adanya Diabetes Melitus setelah di cek kadar gulanya di RSMS.3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien menderita penyakit asma 2 tahun yang lalu. Belum pernah menderita serangan asma separah ini. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM maupun penyakit keturunan dan menular lainnya.4. Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular maupun keturunan seperti penyakit jantung, diabetes mellitus dan kejiwaan serta penyakit gangguan sistem pernafasan seperti TBC.

c. Pola Kesehatan Fungsional

1. Pola Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan

Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting sehingga jika ada anggota keluarga sakit selalu di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.

2. Pola Nutrisi

Sebelum sakit: Makan 3x sehari, menu nasi dan lauk pauk.

Minum 7-8 gelas sehari

Selama sakit: Makan 3x sehari, menu nasi dengan lauk pauk, tidak habis dan mengatakan asupan makanan tidak adekuat kurang dari anjuran kecukupan gizi harian

Minum 4-6 gelas sehari

3. Pola Aktifitas

Sebelum sakit: Aktifitas dilakukan secara mandiri

Selama sakit: Aktifitas dibantu oleh keluarga atau petugas kesehatan.

4. Pola Eliminasi

Sebelum sakit: Tidak ada kesulitan dalam BAK 6-7 x/hari maupun BAB 1 x sehari dipagi hari.

Selama sakit: BAB 1 x sehari dan BAK dengan menggunakan douwer kateter.5. Pola Istirahat

Sebelum sakit: Tidur selama 7-8 jam sehari. Selama sakit: Tidur 4-5 jam sehari.6. Pola Persepsi Kognitif

Pasien mengatakan hanya bersekolah sampai SD.

7. Pola Hubugan peran

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suaminya dan pembantu, mempunyai 3 orang anak, anak I sudah menikah dan 2 anak yang lain belum menikah dan selama bermasyarakat serta hubungan dengan suami dan tetangga tidak bermasalah.

8. Pola konsep diri

Pasien mengatakan senang menjadi seorang istri dan ibu yang sudah mempunyai cucu.9. Pola Stress-Koping

Apabila mempunyai masalah ia membicarakan dengan suami dan anak-anaknya.10. Pola Sexualitas

Pasien adalah seorang istri yang sudah tidak produktif dan melakukan hubungan seksual dengan suami sudah tidak terpikirkan lagi.11. Pola Kepercayaan dan nilai

Pasien adalah seorang muslim yang taat beribadah dan selalu menyerahkan masalah-masalah hidupnya kepada Allah SWT.

d. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: Compos mentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah: 150/90 mmHgNadi: 100 x/menit

Respirasi: 35 x/menit

suhu: 37 0C

1. Penampilan umum : rapi.

2. Kepala/leher :

Mata: Tidak ada kelainan, konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik

Hidung: Simetris dan tidak ada polip

Telinga: Simetris dan tidak ada serumen

Gigi dan mulut: Tidak ada stomatitis, gigi tampak sudah ada yang tanggaldan tidak memakai gigi palsu

Leher: tidak ada pembesaran tiroid dan tidak ada peningkatan JVP

3. Dada (jantung/paru)

Dinding dada simetris.

Paru: ada suara ronchi dan suara wheezing.

Jantung: tidak terdapat suara tambahan

4. Abdomen: Warna kulit kecoklatan tidak ada spyder navy, perut terasa kembung, peristltik 30 x/menit.

5. Kulit: turgor cukup, teraba lembab.6. Genitalia : Terpasang kateter, produktif, warna urin jernih kekuningan dengan jumlah 200 cc.7. Ekstremitas : Atas: tidak ada oedema dan tangan kiri terpasang infus RL, kuku tangan tampak bersih.

Bawah: tidak ada oedema, gerakan aktif dan tidak ada varises, aktifitas sehari-hari di bantu oleh keluarganya.8. Refleks: patella, bisep dan trisep positif.

e. Pemeriksaan penunjang

1). Laboratorium

Jenis PemeriksaanHasilNilai Normal

2 September 2008

Hemoglobin

Leukosit

Hematokrit

Eritrosit

Trombosit

MCV

MCH

MCHC

Hitung jenis:

Eosinofil

Basofil

Batang Segmen Limfosit Monosit Ureum

Kreatinin

Natrium

Kalium

Klorida

Glukosa darah sewaktu I Glukosa darah sewaktu II1320.800 405,25367.00076,2

24,832,5010

8685

9,91,131363,696

417

201L14-18 P13-16 g/dl

5000-10000 /ul

L 40-48 P 37-43%

L 4,5-5,5 P 4-5 jt/ul

150.000-400.000/ul

80-97 fl

26-32 fl

31-36%

0-1%

1-4%

40-70%

19-48%

3-9%L9-20 P7-17 mg/dl

L0,8-1,5 P0,7-1,2 mg/dl

137-145 mmol/L

3,5-5,1 mmol/L

98-107 mg/dl 200 mg/dl 200 mg/dl

3 September 2008Sputum

BTA I

Glukosa puasa

Glukosa 2 jam PPTidak ditemukan BTA (-), Epitel (+), lekosit (+)

104

18074-106 mg/dl

126 mg/dl

4 September 2008

Sediment

Eritrosit

Leukosit

Epitel

Silinder hialin

Silinder lilin

Granuler halus

Granuler kasar

Kristal

Bakteri

Trikomonas

Kandida 10-15

3-55-7-

-

0-1

-

-

+

-

-Negatip/LPB

Negatip/LPB

Negatip/LPK

Negatip/LPK

Negatip/LPK

Negatip/LPK

Negatip/LPK

Negatip/LPK Negatip/LPK

Negatip/LPK

Negatip/LPK

Urine Profile

SG

pH

Leukosit

Nitrogen

Protein

Glukosa

Keton

Urobilinogen

Bilirubin

Erytrosit

Warna

Kekeruhan SputumBTA II 1.0206.0

100/ul

pos150 mg/dl

normal

15 mg/dl

normal

negatif

250 /ul

Kuning

Agak keruh

BTA (-)/negatif, Epitel (+), lekosit (+)

2). Radiodiagnostik Rontgen Thoraks PA

Kardiomegali (LVH)

Susp TB paru aktif DD Bronchopneumoni EKG

f. Terapi2 September 2008 (UGD) Infus D5% + 1,5 Ampul Aminophilin20 tetes/menit

Ampicillin inj

3 x 1 grIV

Rantin inj

2 x 50

IV

Impugan inj

2 AmpulIV

Actrapid inj

3 x 4 iuSC

3 September 2008

RL + 1 Ampul Aminophilin/24 jam Cefarin

2 x 1 grIV

Radin

2 x 50 mgIV

Folavit syrup

3 x 1 cthOral Program nebulizer 3 x 14 September 2008

Braxidin tab

2 x 1

Oral Actrapid

Stop Glicuidone tab1/2 - 1/2 - 0OralB. ANALISA DATA

No TanggalData Problem Etiologi

12 September 2008S: Pasien mengatakan nafas sesak dan batuk dengan dahak susah dikeluarkan..O: Pasien tampak sesak, inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ada suara wheezing dan ronchi, RR 40 x/menit.Jalan nafas tidak efektifProduksi sputum pada jalan nafas

22 September 2008S:

O: GDS 417 mg/dl

GD Puasa 104

GD 2 jam PP 180PK hiperglikemi

32 September 2008S: Pasien mengatakan badan terasa lemah

O: Pasien tampak lemah dan hanya tertidur di tempat tidur.Intoleransi aktifitasKelemahan umum

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi sputum pada jalan nafas berlebihan.2. PK hiper/hipoglikemi3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umumD. Nursing Care Plan

Tanggal/jamNo DPTujuanIntervensi

2 September 20081Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pasien mampu mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dipsnea, ditandai dengan skala:

1. Ekstrem

2. Kuat

3. Sedang

4. Ringan5. TidakDibuktikan dengan indikator:

Indikator

Awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Irama nafas sesuai yang diharapkan

2

Pengeluaran sputum pada jalan nafas

2

Bebas dari suara nafas tambahan

2

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan sekret dengan batuk efektif atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Berikan bronkodilator bila perlu

Monitor respirasi dan status O2 Ajarkan batuk efektif Anjurkan untuk minum air putih hangat Anjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang batuk

Anjurkan untuk menghindari makanan merangsang pembentukkan dahak (goreng-gorengan) Hindarkan faktor pencetus asma (udara dingin)

Berikan selimut untuk menghindari pasien kedinginan Kolaborasi dokter dfengan pemberian nebulizer

2Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama perawatan dapat mencegah atau meminimalkan komplikasi dari hipo/hiperglikemia ditunjukkan dengan skala:

1. Ekstrem

2. Kuat

3. Sedang

4. Ringan

5. Tidak

Dibuktikan dengan indikator:

Indikator

Awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Neuropati5

Retinopati5

Nefropati5

Hipoalbuminemia

5Hipertensi3

Syok hipoglikemik

5

1. Pantau tanda dan gejala Hiperglikemia

Gula darah puasa tinggi > 140 mg/dl

Test Toleransi Glukose 2jam I > 200 mg/dl

Osmolalitas serum 300 m osm/kg

Perubahan sensori

2. Beri terapi insulin sesuai program

3. Pantau tanda dan gejala Neuropati perifer

Diabetes tak terkontrol

Diagnosis diabetes > 10 thn

Nyeri

Penurunan sensasi

Penurunan respon tendon dalam (achiles & patela)

Parestesia

4. Pantau tanda dan gejala automatis neuropati :

Diabetes tak terkontrol

Diagnosis diabetes > 10 tahun

Berkeringat abnormal

Paralisis kandung kemih

Diare nocturnal

Gastroparesis

5. Pantau tanda dan gejala Retinopati

Penglihatan kabur

Bintik hitam

Kebutaan tiba-tiba

6. Pantau tanda dan gejala Nefropati

Diabetes tak terkontrol

Diagnosis diabetes > 10 tahun

Hipertensi

Proteinuria, bakteriuria, urine keruh

Peningkatan sel darah putih

Sel darah merah dalam urine

Demam

Nyeri badan

Menggigil

Stres inkontinensia

BUN dan Kreatinin meningkat

Oedema

7. Pantau tanda dan gejala hipertensi :

Pantau tekanan darah > 160/90 mmHg

Adanya keluhan nyeri kepala, pusing

Jamin klien untuk mendapatkan istirahat

Pantau adanya udema

Beri therapi antihipertensi sesuai program

8. Pantau tanda dan gejala hipoalbuminemia

Albumin < 3,5g/dl

Adanya udema

Ascites

Kolaborasi pemberian albumin

3Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien akan mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan perawaatan diri: aktifitas kehidupan sehari-hari, ditandai dengan skala:

1 :Tidak sama sekali

2 : Ringan3 : Sedang4 : Berat5 : Sangat beratyang dibuktikan dengan indikator:

Indikator

Skala awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Menyadari keterbatasan energi

2

Menyeimbangkan aktifitas dan istirahat

2

Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktifitas

2

1. Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.

2. Ajarkan tentang pengaturan aktifitas dan tehnik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan.

3. Bantu dengan aktifitas fisik teratur

4. Batasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

5. Rencanakan aktifitas pada periode pasien mempunyai energi paling banyak

6. Anjurkan dengan keluarga untuk membantu ADL pasien

E. IMPLEMENTASI

Tanggal/jamNo DPImplementasi EvaluasiParaf

2 September 2008

15.15

16.45

17.301 Mengkaji pasien

Memantau tanda-tanda vital

Memberikan posisi semi fowler Mengkaji riwayat asma Mengkaji penyebab/pencetus asma Melakukan pemeriksaan fisik Mengobservasi adanya cyanosis Memonitor tetesan infusS: pasien mengatakan masih diare cair 4 kali

O: TD: 150/90 mmHg, N: 100 /menit, RR: 40 x/menit, S: 37 0C

A: masalah teratasi sebagianP:

Hindarkan faktor pencetus asma pasien

Monitor tanda-tanda vital tiap shift

15.15

16.15

16.30

17.002 Mengkaji adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi Memantau tanda vital

Menganjurkan untuk makan diet dari rumah sakit saja Menganjurkan untuk melaporkan adanya tanda-tanda hipoglikemi (badan terasa lemas, keluar keringat dingin, penurunan kesadaran/syok hipovolemik)

Memberikan actrapid 4 iu

Memberikan diit dari rumah sakitS: -O: GDS I: 417 mg/dl, GDS II: 201 mg/dl, tidak terdapat tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi

A: Masalah teratasi sebagian

P: Monitor tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi tiap shift

15.45

16.00

16.15

17.153 Mengkaji penyebab kelemahan Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.

Mengajarkan tentang pengaturan aktifitas dan tehnik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan.

Membantu dengan aktifitas fisik teratur

Membatasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

Melakukan rencana aktifitas pada periode pasien mempunyai energi paling banyak Menganjurkan dengan keluarga untuk membantu ADL pasienS: pasien mengatakan badan terasa lemesO: pasien tampak lemah dan hanya tiduran di tempat tidur

A: masalah teratasi sebagian

P:

Anjurkan untuk tidak banyak melakukan aktifitas

Anjurkan keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien

3 September 2008

13.30

16.0017.151 Memantau tanda-tanda vital

Memberikan posisi semi fowler

Menghindari faktor pencetus asma Menciptakan lingkungan yang nyaman Mengobservasi suara nafas

Mempertahankan kepatenan aliran O2 Memonitor aliran O2 Mengobservasi adanya cyanosis

Memberikan nebulizer

Memonitor tetesan infuse Monitor adanya cyanosisS: pasien mengatakan masih sesak.O: Pasien tampak sesak, suara nafas wheezing dan ronchi, terpasang O2 binasal kanul 1 L/menit, TD: 150/80 mmHg

N: 110 x/menit

RR: 40 x/menit

S: 37 0C

A: Masalah belum teratasi

P: Posisikan pasien semi fowler.

Pertahankan pemberian O2 untuk membantu nafas pasien Pantau tanda vital tiap shift

13.30

16.30

17.1517.302 Mengkaji adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi Memantau tanda vital

Menganjurkan untuk makan diet secara teratur

Menganjurkan untuk melaporkan adanya tanda-tanda hipoglikemi (badan terasa lemas, keluar keringat dingin, penurunan kesadaran/syok hipovolemik)

Memberikan terapi actrapid 4 iu SC Memberikan terapi injeksi radin 50 mg IV

Melakukan skin test Cefarin IC Memberikan terapi cefarin injeksi 1 gr IVS: -O: GDS I 417 mg/dl, GDS II 201 mg/dl, GD Puasa 104 mg/dl

GD 2 jam PP 180 mg/dlA: Masalah teratasi sebagian

P:

Pantau adanya tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi tiap shift Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet

Anjurkan untuk mentaati diet dari ahli gizi

15.30

16.0016.3017.003 Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.

Membantu pasien ke posisi semi fowler

Membantu dengan aktifitas fisik teratur

Membatasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

Memotivasi keluarga untuk selalu mendampingi pasien Membantu pasien menggunakan pampers

Menganjurkan keluarga untuk membantu ADL pasien

S: pasien mengatakan badan terasa lemesO: Pasien masih tampak lemes

A: Masalah teratasi sebagian

P: Motivasi keluarga selalu berada disamping pasien

Ciptakan lingkungan yang aman.

4 September 2008

13.1514.00

16.45

17.001 Memantau tanda-tanda vital

Menciptakan lingkungan yang nyaman

Memberikan posisi semi fowler

Membatasi pengunjung untuk memberi kesempatan pasien istirahat

Menganjurkan keluarga untuk memberi selimut untuk mengurangi kedinginan

Mengobservasi adanya cyanosis

Memonitor aliran O2 Memberikan nebulizer

Memonitor tetesan infusS: pasien mengatakan sesak nafas berkurangO: pasien tampak sesak, terpasang O2 binasal kanul, TD: 140/70 mmHg

N: 96 x/menit

RR: 20 x/menit

S: 36,8 0C

A: Masalah teratasi sebagianP: Pertahankan posisi semi fowler

Hindarkan pasien dengan factor pencetus Ciptakan lingkungan yang nyaman

13.15

16.00

17.002 Mengkaji adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi Memantau tanda vital

Kolaborasi medis untuk pemberian informasi diet DM

Menganjurkan untuk makan dietteratur sesuai instruksi ahli gizi Menganjurkan untuk melaporkan adanya tanda-tanda hipoglikemi (badan terasa lemas, keluar keringat dingin, penurunan kesadaran/syok hipovolemik)

Menganjurkan kepeda keluarga untuk memberikan obat secara teratur Memberikan obat anti diabetik oral

Menganjurkan untuk minum obat secara teraturS: -O: tidak terdapat tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi GDS I 417 mg/dl, GDS II 201 mg/dlGD Puasa 104 mg/dlGD 2 jam PP 180 mg/dlA: Masalah teratasi sebagian

P: Pantau adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi tiap shift Berikan diet sesuai program ahli gizi

13.15

15.30

16.00

17.303 Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.

Mengajarkan tentang pengaturan aktifitas dan tehnik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan.

Membantu minum air hangat Menganjurkan untuk tidak ke kamar mandi pada saat buang air besar Membatasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

Melakukan rencana aktifitas pada periode pasien mempunyai energi paling banyak

Menganjurkan keluarga untuk mendampingi pasien Menciptakan lingkungan yang aman dengan menjauhkan benda tajam dan pecah belah

S: Pasien mengatakan badan masih lemesO: Pasien tampak lemah dan hanya tiduran semi fowler di tempat tidurA: maasalah teratasi sebagian

P: Ciptakan lingkungan yang nyaman

Anjurkan pasien untuk menghabiskan diet dari rumah sakitMotivasi keluarga untuk selalu berada di sisi pasien

EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/jamNo DPEvaluasiParaf

3 September 2008

jam 18.00 WIB1S: pasien mengatakan masih sesak.

O: Pasien tampak sesak, suara nafas wheezing dan ronchi, terpasang O2 binasal kanul 1 L/menit, TD: 150/80 mmHg

N: 110 x/menit

RR: 40 x/menit

S: 37 0C

A: Masalah teratasi sebagianIndikator

Saat ini

Awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Irama nafas sesuai yang diharapkan

22

Pengeluaran sputum pada jalan nafas

32

Bebas dari suara nafas tambahan

32

P: Posisikan pasien semi fowler.

Pertahankan pemberian O2 untuk membantu nafas pasien

Pantau tanda vital tiap shift

2S: -

O: GDS I: 417 mg/dl, GDS II: 201 mg/dl, tidak terdapat tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi

A: Masalah teratasi

Indikator

Saat ini

Awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Neuropati55Retinopati55Nefropati55Hipoalbuminemia

55

Hipertensi55

Syok hipoglikemik55

P: Monitor tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi tiap shift

3S: pasien mengatakan badan terasa lemes

O: Pasien masih tampak lemes

A: Masalah teratasi sebagian

Indikator

Saat ini

Awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Menyadari keterbatasan energi32

Menyeimbangkan aktifitas dan istirahat

32

Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktifitas

32

P: Motivasi keluarga untuk selalu berada disamping pasien untuk memenuhi kebutuhan pasien

Ciptakan lingkungan yang aman.

4 September 2008

Jam 18.00 WIB1S: pasien mengatakan sesak nafas berkurangO: pasien tampak sesak, terpasang O2 binasal kanul, TD: 140/70 mmHg

N: 96 x/menit

RR: 20 x/menit

S: 36,8 0C

A: Masalah teratasi sebagianIndikator

Saat iniAwal

Tujuan

1

2

3

4

5

Irama nafas sesuai yang diharapkan

32

Pengeluaran sputum pada jalan nafas

32

Bebas dari suara nafas tambahan

32

P: Pertahankan posisi semi fowler

Hindarkan pasien dengan factor pencetus Ciptakan lingkungan yang nyaman

2S: -O: tidak terdapat tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi GDS I 417 mg/dl, GDS II 201 mg/dl

GD Puasa 104 mg/dlGD 2 jam PP 180 mg/dl

A: Masalah teratasi

Indikator

Saat iniAwal

Tujuan

1

2

3

4

5

Neuropati55Retinopati55Nefropati55Hipoalbuminemia

55

Hipertensi44

Syok hipoglikemik

55

P:

Pantau adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi tiap shift

Berikan diet sesuai program ahli gizi

3S: Pasien mengatakan badan masih lemes

O: Pasien tampak lemah dan hanya tiduran semi fowler di tempat tidur

A: masalah teratasi sebagianIndikator

Saat ini

Awal

Tujuan

1

2

3

4

5

Menyadari keterbatasan energi

32Menyeimbangkan aktifitas dan istirahat

32Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktifitas

32P:

Ciptakan lingkungan yang aman

Anjurkan pasien untuk menghabiskan diet dari rumah sakit

Motivasi keluarga untuk selalu berada di sisi pasien untuk memenuhi ADL

_1281176458.doc