status pasien kista

34
BAB I STATUS PASIEN 1.1 Identitas Pasien Nama : Ny. B Usia : 42 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Nama Suami : Tn. H Usia : 45 tahun Alamat : Rt. 02 Sei Baung Kec Muara Bulian MRS : 20 Juli 2012 1.2 Keluhan Utama Benjolan diperut sejak 1 bulan yang lalu 1.3 Riwayat Penyakit Sekarang Os merupakan rujukan Rumah Sakit Umum Muara Bulian dengan keluhan ada benjolan diperut dekat ari-ari, sebelumnya os ada riwayat diurut karena os mengeluh kurang enak badan, setelah diurut os baru merasakan ada benjolan diperut dan segera berobat ke Rumah Sakit Umum Muara Bulian dan dirujuk ke RSUD Raden Mattaher. Os datang ke POLI RSUD Raden Mattaher dengan benjolan diperut sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, kadang-kadang nyeri menjalar ke pinggang bila kecapekan. Perut terasa penuh (+), mual (-), muntah (-), riwayat diurut (+). 1

Upload: dwie-puspita

Post on 27-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Status Pasien Kista

BAB I

STATUS PASIEN

1.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. B

Usia : 42 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Nama Suami : Tn. H

Usia : 45 tahun

Alamat : Rt. 02 Sei Baung Kec Muara Bulian

MRS : 20 Juli 2012

1.2 Keluhan Utama

Benjolan diperut sejak 1 bulan yang lalu

1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Os merupakan rujukan Rumah Sakit Umum Muara Bulian dengan keluhan

ada benjolan diperut dekat ari-ari, sebelumnya os ada riwayat diurut karena

os mengeluh kurang enak badan, setelah diurut os baru merasakan ada

benjolan diperut dan segera berobat ke Rumah Sakit Umum Muara Bulian

dan dirujuk ke RSUD Raden Mattaher. Os datang ke POLI RSUD Raden

Mattaher dengan benjolan diperut sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit,

kadang-kadang nyeri menjalar ke pinggang bila kecapekan. Perut terasa

penuh (+), mual (-), muntah (-), riwayat diurut (+). Perdarahan pervaginam

(-), keputihan (-). Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada.

1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat hipertensi, diabetes dan asma di sangkal

1.5 Riwayat Sosial/Obstetri

Riwayat Menstruasi

1

Page 2: Status Pasien Kista

2

Haid pertama kali umur : 13 tahun

Siklus haid : Tidak teratur

Lamanya : Tidak teratur

Dismenorea : (-)

HPHT : 1 tahun yang lalu

Riwayat Perkawinan

Pasien menikah satu kali, lama perkawinan 27 tahun

Riwayat Kehamilan

P1 : Laki-laki, aterm, normal, dukun, 3000 gram, sehat (26 tahun)

P2 : Perempuan, aterm, normal, dukun, 3000 gram, sehat ( 20 tahun)

P3 : Perempuan, aterm, normal, dukun 3000 gram, sehat ( 11 tahun)

Riwayat KB

Riwayat memakai KB suntik 10 tahun

1.6 Pemeriksaan Fisik

KU : Tampak sakit sedang

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 78 x/menit

RR : 20 x/menit

BB : 58 kg

TB : 150 cm

Suhu : 36,50C

Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-)

Leher : dbn

Paru : Vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)

Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, mur-mur (-), gallop (-)

Abdomen : Membesar

Ekstremitas : Akral hangat, oedem pretibial (-/-)

Refleks patella (+/+)

Page 3: Status Pasien Kista

3

1.7 Status Obstetri/Ginekologi

Inspeksi Abdomen : tidak tegang, konsistensi lunak, tampak benjolan

pada perut kanan bawah

Palpasi Abdomen : teraba benjolan perut diatas symphisis pubis ,

kistik, lunak, berbatas tegas, nyeri tekan (+)

1.8 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan USG (16 Juli 2012)

Hasil USG : Kista ovarium

Pemeriksaan Darah Rutin (17 Juli 2012)

Hematologi

Golongan darah : O

Hb : 14,9 g/dL

Leukosit : 9.300/mm3

Hematokrit : 41,4 %

Trombosit : 189.000/mm3

Eritrosit : 5 juta/mm3

LED : 14/jam

Kimia Darah

Protein total : 8,0 gr/dl

Albumin : 4,9 gr/dl

Globulin : 3,1 gr/dl

SGOT : 34 U/l

SGPT : 24 U/l

Page 4: Status Pasien Kista

4

Ureum : 23,4 mg/dl

Creatinin : 0,9 mg/dl

Asam Urat : 3,1 mg/dl

GDS : 117 mg/dL (< 200)

Urine

Warna : Kuning

Berat jenis :1,020 Sedimen urin

PH : 6 Leukosit : 6 – 8 / LPB

Protein : (-) Eritrosit : 2 – 3 / LPB

Reduksi : (-) Epithel : 8-10 / LPK

Benda keton : – Bakteri : negatif

Bilirubin : – Kristal : Ca oksalat (+)

Urobilinogen : –

Urobilin : -

1.9 Diagnosis

P3A0 dengan Kista Ovarium

1.10 Penatalaksanaan

17 Juli 2012

- Pasien berobat ke Poli RSUD Raden Mattaher Jambi.

- Direncanakan untuk Operasi tanggal 21 Juli 2012

20 Juli 2012

- Pasien masuk ke bangsal RSUD Raden Mattaher jam 10.00 untuk

persiapan operasi besok.

Page 5: Status Pasien Kista

5

21 Juli 2012

- S : keluhan lain(-)

- O : KU: sedang

TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/i

N : 80 x/i S : 36,5

- A : P3Ao dengan kista ovarium

- P : Rencana Operasi hari ini

Jam 09.00 WIB pasien naik ke kamar operasi

Diagnosis Pre op : P3Ao dengan kista ovarium

Diagnosis Post op : Kistoma ovarii kanan dan kista demoid kiri

Macam operasi : Kistektomi kanan + Bedge Resuction kista kiri + MOW

Laporan operasi:

1. Stadium narkose dilakukan insisi abdomen secara mediana

2. Dinding perut dibuka lapis demi lapis, ditemukan kista sebelah kanan

ukuran: 25 x 20 x 20 cm, dilakukan suction cairan serous dikeluarkan

200 cc.

3. Dilakukan klem, gunting, jahit pada ligamentum latum Kistektomi

kanan.

Dilakukan klem, gunting, jahit pada tuba kiri MOW

4. Dilakukan eksplorasi ternyata ovarium kiri berubah menjadi masa kistik

ukuran: 4 x 3 x 3 cm.

5. Dilakukan resuction ternyata isi kista terdapat rambut Kista demoid

6. Dinding perut ditutup lapis demi lapis.

22 Juli 2012

- S : Nyeri perut bekas operasi

- O : KU: sedang

TD : 110/70 mmHg RR : 21 x/i

N : 78 x/i S : 36,5

Page 6: Status Pasien Kista

6

- A : Post op kista ovarium hari 2

- P : - Observasi tanda vital

- Off Dower Cateter

- Memfasilitasi ibu dalam pemenuhan nutrisi

- Memfasilitasi ibu dalam mobilisasi

Terapi: - IVFD RL 20 gtt/i

- Ampicilin 3 x 1

- Kanamisin 1 x 1

- Alinamin F 2 x 1

- Katopren sup 3 x1

23 Juli 2012

- S : Nyeri perut bekas operasi

- O : KU: sedang

TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/i

N : 76 x/i S : 36,5

- A : Post op kista ovarium hari 3

- P : - Observasi tanda vital

- Off infus

- Memfasilitasi ibu dalam pemenuhan nutrisi

- Memfasilitasi ibu dalam mobilisasi

Terapi: - Amoksilin 3 x 1 tab

- PCT 3 x 1 tab

- Vit. B complex 3 x 1 tab

24 Juli 2012

- S : Nyeri perut bekas operasi

- O : KU: sedang

TD : 120/70 mmHg RR : 22 x/i

Page 7: Status Pasien Kista

7

N : 78 x/i S : 36,5

- A : Post op kista ovarium hari 4

- P : - Memfasilitasi ibu dalam pemenuhan nutrisi

- Memfasilitasi ibu dalam mobilisasi

Terapi: - Amoksilin 3 x 1 tab

- PCT 3 x 1 tab

- Vit. B complex 3 x 1 tab

Pasien minta pulang APS.

Page 8: Status Pasien Kista

8

TINJAUAN PUSTAKA

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan

menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling

sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker

ovarium. Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch)

yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara,

cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu

kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung telur

(ovarium).

Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista

tersebut kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut

tidak berupa kanker. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi

dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik.

- Kista ovarium non neoplastik

kista folikel

kista korpus lutein

kista teka lutein

kista inklusi germinal

kista endometrium

- Neoplasti jinak

kistik:

kistoma ovari simpleks

kistadenoma ovarii serosum

kistadenoma ovarii musinosum

kista endometroid

kista dermoid

solid:

Page 9: Status Pasien Kista

9

Fibroma

Leimioma

Fibroadenoma

Papiloma

Angioma

Limfangioma

Tumor brenner

Tumor sisa adrenal

Insiden Penyakit Kista Ovarium

Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista

ovarium) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan

penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian

yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan

baru menimbulkan keluhan apabila sudah berada dalam stadium akhir. Kista

dermoid yang merupakan bagian dari kista ovarium 80 % didapati pada penderita

yang berusia antara 20-30 tahun.

Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor

menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG

pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma

terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.

Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma

bilateral kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat

asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri

perut dan perasan yang tidak menyenangkan.

Epidemiologi Penyakit Kista Ovarium

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan

penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas

Page 10: Status Pasien Kista

10

insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia

(14,5-15,3 per 100.000 populasi).

Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per

100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista

fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira

22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.

Etiologi Penyakit Kista Ovarium

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan

pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri.

Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus

menstruasi.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak

sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen

sebagai respon terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan

luteinizing hormon (LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10

cm (folikel normal berukuran maximum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium

yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan

bilateral. Biasanya asimtomatik.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur

yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan

darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.

Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening,

berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung

telur, serta terapi hormon.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium

Page 11: Status Pasien Kista

11

Riwayat kista ovarium sebelumnya

Siklus menstruasi yang tidak teratur

Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)

Tingkat kesuburan

Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

Terapi tamosifen pada kanker mamma

Anatomi Ovarium

Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang

dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan

kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran

panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat

ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk

ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan

belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan.Ujung yang

Gambar 1. Anatomi Ovarium

Page 12: Status Pasien Kista

12

dekat dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus, dan

tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.

Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan

ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi

satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum

berasal dari gubernakulum.

Struktur ovarium terdiri atas:

1. korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang

berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel

primordial ;

2. medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan

pembuluh-pembuluh darah, , serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.

Gambar 2. Ovarium dan folikel-folikel dalam berbagai tingkat perkembangan

Page 13: Status Pasien Kista

13

Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap

bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam

perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan

badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak

yang beraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel

telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang

matang terisi dengan likuor folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk

berovulasi.

Folikel de Graff yang matang terdiri atas :

1. ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai

nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus

pula;

2. stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat

kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada

perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor

follikuli;

3. teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan

sel-sel yang lebih kecildaripada sel granulosa;

4. teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.

Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan

ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang

melekat pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut

dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap

sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.

Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai

berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli.

Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di situ.

Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama

Page 14: Status Pasien Kista

14

korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya

timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya

membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat

diantaranya.

Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada

pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan

menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat

laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap ada,

malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada

kehamilan 4 bulan.

Patofisiologi Penyakit Kista Ovarium

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan

kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi

ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak

menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat.

Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel

yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal

mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak

sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan

diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture

akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm

dengan kista ditengah-tengah.

Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami

fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus

luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil

selama kehamilan.

Page 15: Status Pasien Kista

15

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista

fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang

kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh

gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin

atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal,

kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau

folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali.

Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah

lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm

dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup

banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan

menimbulkan sakit pada daerah pelvis.

Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan

choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,

HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi

infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)

atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi

ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak

terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang

ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,

keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian

besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah

kistadenoma serosa dan mucinous.

Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis

ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel

primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3

lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

Page 16: Status Pasien Kista

16

Dari gambaran klinis, kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak

menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang

menyebabkan perdarahan intraperitoneum dan gejala akut abdomen ,sakit yang

hebat di daerah perut bagian bawah, dan kaku.

Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan

gejala seperti:

rasa sakit pada panggul,

sakit pinggang,

sakit saat berhubungan seksual,

pendarahan rahim yang abnormal.

Gambaran Radiologi Kista Ovarium

Gambaran radiologis kista ovarium dapat dilihat pada pemeriksaan foto

polos pelvis, ultrasonografi, nuclear medicine, CT-Scan, dan Magnetic Resonance

Imaging (MRI).

Foto Polos Pelvis

Ultrasonografi Kista Ovarium

Gambar 3. Kista Dermoid Ovarium Potongan AP

Page 17: Status Pasien Kista

17

o Dapat membantu untuk mengetahui karakteristik dari kista

ovarium

o Kista unilokuler dan memiliki dinding tipis yang mengelilingi

suatu kavitas yang terdiri dari terlihat bintik-bintik echo yang

halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari

elemen-elemen darah di dalam kista . Kista ini tidak mungkin

menjadi suatu kanker. Sebagian besar kista tersebut adalah

folikular fungsional atau kista luteal kistadenoma serosa atau kista

inklusi.

o Kista kompleks memiliki lebih dari satu ruangan/septa

(multiokular) , dinding tebal, proyeksi ke dalam lumen atau pada

permukaan atau kondisi abnormal dalam isi kista. Kista maligna

biasanya termasuk dalam kategori ini.

o Kista hemoragik, endometrioma dan dermoid pada pemeriksaan

sonogram memiliki karakteristik yang dapat membantu untuk

membedakannya dari kista maligna kompleks.

o Sonogram tidak dapat membantu untuk membedakan hidrosalpin,

paraovarian, dan kista tuba dari kista ovarium.

o Ultrasonografi endovaginal dapat menguraikan secara rinci struktur

morfologi pelvis.

o Ultrasonografi transabdominal lebih baik daripada endovaginal

ultrasonografi untuk evaluasi besarnya massa dan menilai struktur

intraabdominal lain seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat

pemeriksaan transabdominal sonogram dilakukan dalam keadaan

vesica urinaria terisi/penuh.

Patologi Anatomi Kista Ovarium

Page 18: Status Pasien Kista

18

Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau

setengah cair yang tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor jinak yang

terbungkus oleh selaput semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang

berbentuk seperti anggur. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan

normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Ini adalah kista benigna ovarium. Kemungkinan kista ini adalah kista

folikuler. Kadang-kadang kista dapat mencapai ukuran tertentu dalam sentimeter

dan, jika terjadi ruptur dapat menyebabkan nyeri pada perut.

Teratoma ovarium atau dermoid cyst terjadi karena jaringan dalam telur

yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut,

tulang, lemak. Kista dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa

gejala. Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/pecah.

Gambar 4. Kista Ovarium Benigna

Gambar 5. Teratoma Ovarium Matur

Page 19: Status Pasien Kista

19

Diagnosis Banding Kista Ovarium

Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak

penyakit dengan gejala yang sama pada kista ovarium, adalah :

Endometriosis

o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak

karakteristik yang difus, echo yang rendah sehingga

memberikan kesan yang padat.

Kehamilan Ektopik

o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan

ring sign pada tuba, dengan dinding yang tebal disertai

cairan yang bebas disekitarnya. Tidak ada pembuahan

intrauterine.

Kanker Ovarium

o Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan

dinding tebal dan ireguler.

Penatalaksanaan Penyakit Kista Ovarium

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan

sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun

tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan

tidak memerlukan penanganan medis.

Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan

pemeriksaan USG. Kebanyakan pasien dengan kista ovarium simple berdasarkan

hasil pemeriksaan USG tidak dibutuhkan pengobatan. Meskipun demikian,

pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kists ampai dengan

Page 20: Status Pasien Kista

20

beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka

kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.

Pendekatan

Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur dan

tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak

memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan

USG ulangan secara periodic untuk melihat apakah ukuran kista

membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita

pascamenopouse jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.

Pil Kontrasepsi

o Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan

untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga

mengurangi peluang pertumbuhan kista.

Pembedahan

o Jika kista ovarium tidak menghilang setelah beberapa episode

menstruasi, semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri,

pada masa postmenopouse, dokter harus segera mengangkatnya.

Ada 2 tindakan bedah yang utama, yaitu: Laparoskopi dan

Laparatomy.

o Pembedahan dimulai dengan teknik pembedahan atau operasi yang

dilakukan dengan membuat lubang kecil 3 buah lubang

(berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang

pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang

dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga

perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk

Page 21: Status Pasien Kista

21

peralatan bedah yang lain, misalnya laser yang akan mengangkat

kista ovarium.

Prognosis Penyakit Kista Ovarium

Kelangsungan Hidup

Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat

berkembang untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5

tahun (“5 Years survival rate”) penderita kanker ovarium stadium lanjut

hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian besar penderita 60-70%

ditemukan dalm keadaan stadium lanjut.

Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan

dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang

ini belum sangat menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di

pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun.

Kelangsungan Organ

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan

menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada

diantaranya yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang

berarti.Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan

medis.

Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter

melakukan pemeriksaan USG. Meskipun demikian, pengawasan tetap

harus dilakukan terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa

siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista

dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.

Page 22: Status Pasien Kista

22

ANALISA KASUS

Pada kasus ini, Ny. R.E., 40 tahun dengan diagnosis kista ovarium sinistra

permagna yang merupakan diagnosis pasien yang ditegakkan berdasarkan

anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan tindakan operatif.

Anamnesis

- Berdasarkan anamnesa didapatkan data pasien berusia 40 tahun, hal ini

sesuai dengan presdisposisi pendertita kista ovarium dengan 50%

penderitanya berusia antara 30 – 50 tahun.

- Tumor yang terjadi kemungkinan ganas karena ukurannya yang

semakin membesar dalam 7 tahun, disertai dengan gejala klinis seperti

tubuh yang semakin kurus walau perut membuncit, nafsu makan

menurun, dan gejala anemia. Dikatakan kemungkinan karena tidak

didapatkan tanda perdarahan pergavinam yang biasanya didapat pada

keganasan.

- Hal ini sesuai dengan gambaran kista ovarii musinosum karena kista

ini dapat berukuran sangat besar (sampai mencapai 70 kg) yang

seringkali simptomatis atau hanya disertai keluhan abdomen yang

tidak khas. Gejala – gejala yang sering ditemukan pada kista ovarium

antara lain nyeri abdomen (tumpul atau tajam, mendadak atau perlahan

– lahan), mual, muntah, riwayat menstruasi yang tidak teratur, atau

disertai dengan perdarahan uterus yang abnormal, nyeri baik selama

menstuasi ataupun pada awal dan akhir menstruasi, gejala akibat

pertumbuhan tumor (gangguan miksi, obstipasi, oedema tungkai, tidak

nafsu makan, dan rasa sesak), serta sinkope atau syok.

Page 23: Status Pasien Kista

23

Pemeriksaan fisik

- Pada abdomen terlihat buncit, tegang, teraba massa intraabdomen

berukuran 134 x 72, konsistensi keras, permukaan licin, dapat

digerakkan, nyeri tekan (-).

- Pada pemeriksaan rectal touche ditemukan massa yang menekan

rektum sehingga mengakibatkan susah buang air besar.

Pemeriksaan penunjang

- Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal kecuali Hb yang rendah

menunjukan adanya anemia, pasien tidak menunjukan gejala syok

yang menunjukan anemia terjadi secara kronis, karena penyakit yang

dideritanya.

- Kesan USG tumor abdomen supek kista ovarium suspek malignancy.

- Hasil CT-scan kontras: Kista intrabdomen, sangat besar, tidak infiltrasi

tetapi menekan organ-organ sekitar ke arah superoposterior dan colon

ke arah posterior. Hepar, lien, pankreas, dan ginjal tidak tampak

kelainan, hanya penekanan akibat massa.

- Pemeriksaan tumor marker tidak dilakukan karena masalah biaya.

Operatif

- Pada operasi terlihat dijumpai massa kistik menempel ke dinding perut

berasal dari ovarium kiri, cairan kista coklat encer.

- Berat total tumor = 30 kg.

- Tidak dijumpai tanda-tanda malignany ditunjukan dengan tidak adanya

pembesaran kelenjar – kelenjar.

- Tidak dilakukan pemeriksaan patologi anatomi sehingga tidak didapat

diagnosis pasti.

Page 24: Status Pasien Kista

24