(revisi) perkembangan oklusal pada gigi susu dan gigi bercampur (autosaved) (1)

2
BAB IV Penatalaksanaan Shock Anafilaktik pada Anestesi Lokal akibat Penggunaan Lidocaine Hipersensitivi tas adalah suatu respon antigenik yang berlebihan yang terjadi pada individu yang sebelumnya telah mengalami suatu sensitisasi dengan antigen atau allergen tertentu Pada tahun !"#$ %ell dan &oomb membagi reaksi hipersensitivitas menjadi ' golongan yaitu( a) *eaksi hipersensitivit as tipe I +reaksi anafilaksis), b) *eaksi hipersensitivitas tipe II +reaksi sitotoksik), c) *eaksi hipersensitivitas tipe III +reaksi kompleks imun), d) *eaksi hipersensitivitas tipe IV +reaksi tipe lambat) *eaksi obat alergik +reaksi hipersensitivitas oleh karena penggunaan obat) adalah salah sau  bentuk reaksi simpang obat yang dihasil kan dari respon imuno logik terhadap obat at au metabolitnya dan merupakan masalah utama yang timbul akibat pemberian obat *eaksi obat alergik terjadi pada #-!./ kasus reaksi simpang obat *eaksi yang terjadi dapat ringan sampai berat hingga mengancam ji0a *eaksi obat alergi dapat terjadi selama atau setelah pemakaian obat dan yang paling sering muncul adalah reaksi tipe I dan IV 1enis obat penyebab alergi sangat bervariasi Berdasarkan laporan-laporan tentang reaksi obat alergi dikatakan bah0a obat yang paling sering menimbulkan reaksi alergi adalah obat golongan  penisilin dan su lfa selain itu golong an salisilat2 asam mefenamat pira3olon2 luminal2 4il antin2 procaine2 lidocaine dan tridion juga dapat menimbulkan reaksi alergi 4alam bab ini hanya akan dibahas tentang reaksi hipersensitivitas tipe I yakni  shock  anafilaksis akibat anestesi lokal menggunakan lidocaine Lidocaine adalah obat anestesi local yang diberikan secara local +topical maupun parenteral) dan dalam kadar yang cukup dapat menghambat hantaran impuls pada syaraf yang dikenai 5bat anestesi local dari golongan ester dapat menimbulkan efek samping berupa( dermatitis alergik2 serangan asma ataupun reaksi anafilaktik yang fatal *eaksi alergi ini diduga terjadi karena hidrolisis golongan ester menjadi Para Amino B enzoic Acid  +PABA) dan PABA inilah yang menimbulkan reaksi hipersensitivitas2 sedangkan golongan amide jarang menimbulkan reaksi hipersensitiv itas2 namun bahan  preservat ive yang terkandung di dalamnya yaitu methylparaben dan prop ylparaben yang mempunyai struktur kimia menyerupai PABA2 diduga dapat menimbulkan rekasi hipersensitivi tas Penatalaksanaan pasien dengan  shock  anafilaksis baik oleh karena terpajan lidocaine atau allergen  bentuk lain harus s elalu dimulai dengan tindakan umum untuk memulihkan perfusi jaring an dan

Upload: agung-maulana

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (REVISI) Perkembangan Oklusal Pada Gigi Susu Dan Gigi Bercampur (Autosaved) (1)

8/17/2019 (REVISI) Perkembangan Oklusal Pada Gigi Susu Dan Gigi Bercampur (Autosaved) (1)

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-perkembangan-oklusal-pada-gigi-susu-dan-gigi-bercampur-autosaved 1/2

BAB IV

Penatalaksanaan Shock Anafilaktik pada Anestesi Lokal

akibat Penggunaan Lidocaine

Hipersensitivitas adalah suatu respon antigenik yang berlebihan yang terjadi pada individu yang

sebelumnya telah mengalami suatu sensitisasi dengan antigen atau allergen tertentu Pada tahun !"#$ %ell

dan &oomb membagi reaksi hipersensitivitas menjadi ' golongan yaitu( a) *eaksi hipersensitivitas tipe I

+reaksi anafilaksis), b) *eaksi hipersensitivitas tipe II +reaksi sitotoksik), c) *eaksi hipersensitivitas tipe

III +reaksi kompleks imun), d) *eaksi hipersensitivitas tipe IV +reaksi tipe lambat)

*eaksi obat alergik +reaksi hipersensitivitas oleh karena penggunaan obat) adalah salah sau

 bentuk reaksi simpang obat yang dihasilkan dari respon imunologik terhadap obat atau metabolitnya dan

merupakan masalah utama yang timbul akibat pemberian obat *eaksi obat alergik terjadi pada #-!./

kasus reaksi simpang obat *eaksi yang terjadi dapat ringan sampai berat hingga mengancam ji0a *eaksi

obat alergi dapat terjadi selama atau setelah pemakaian obat dan yang paling sering muncul adalah reaksi

tipe I dan IV 1enis obat penyebab alergi sangat bervariasi Berdasarkan laporan-laporan tentang reaksi

obat alergi dikatakan bah0a obat yang paling sering menimbulkan reaksi alergi adalah obat golongan

 penisilin dan sulfa selain itu golongan salisilat2 asam mefenamat pira3olon2 luminal2 4ilantin2 procaine2

lidocaine dan tridion juga dapat menimbulkan reaksi alergi 4alam bab ini hanya akan dibahas tentang

reaksi hipersensitivitas tipe I yakni shock  anafilaksis akibat anestesi lokal menggunakan lidocaine

Lidocaine adalah obat anestesi local yang diberikan secara local +topical maupun parenteral) dan

dalam kadar yang cukup dapat menghambat hantaran impuls pada syaraf yang dikenai 5bat anestesi

local dari golongan ester dapat menimbulkan efek samping berupa( dermatitis alergik2 serangan asma

ataupun reaksi anafilaktik yang fatal *eaksi alergi ini diduga terjadi karena hidrolisis golongan ester

menjadi Para Amino Benzoic Acid  +PABA) dan PABA inilah yang menimbulkan reaksi hipersensitivitas2

sedangkan golongan amide jarang menimbulkan reaksi hipersensitivitas2 namun bahan preservative yang

terkandung di dalamnya yaitu methylparaben dan propylparaben yang mempunyai struktur kimia

menyerupai PABA2 diduga dapat menimbulkan rekasi hipersensitivitas

Penatalaksanaan pasien dengan shock  anafilaksis baik oleh karena terpajan lidocaine atau allergen

 bentuk lain harus selalu dimulai dengan tindakan umum untuk memulihkan perfusi jaringan dan

Page 2: (REVISI) Perkembangan Oklusal Pada Gigi Susu Dan Gigi Bercampur (Autosaved) (1)

8/17/2019 (REVISI) Perkembangan Oklusal Pada Gigi Susu Dan Gigi Bercampur (Autosaved) (1)

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-perkembangan-oklusal-pada-gigi-susu-dan-gigi-bercampur-autosaved 2/2

oksigenasi sel 6ntuk perfusi jaringan2 diperlukan tekanan darah minimal 7. -8. mmHg supaya

kebutuhan metabolit dan asam jaringan dapat dipenuhi Adapun tindakan yang dilakukan adalah sebagai

 berikut(

!) Penderita langsung dibaringkan dengan posisi Trandelenberg  +posisi kaki lebih tinggi dari

kepala) dengan alas yang keras

9) Pemberian oksigen melalui hidung atau mulut :-!. liter;menit Apabila terjadi obstruksi

dipertimbangkan untuk dilakukan intubasi endotracheal

$) Pasang catheter  intravena +infuse) dengan cairan elektrolit seimbang +<a&l .2"/) untuk

mengisi kekurangan cairan pada pembuluh darah yang melebar2 ditambah de=trose :/ sebagai tambahan

nutrisi

') >edikamentosa(

a Adrenalin !(!...2 sebanyak .2$-.2: ml secara S&;I> pada lengan atas atau paha dan dapat

diulang 9-$ kali dengan selang 0aktu :-!. menit pada keadaan yang parah sampai tekanan darah systole 

mencapai !.. mmHg

 b 4ipenhidramine diberikan perlahan-lahan secara IV;I> Pemberian P5 dengan dosis !-9

mg;kgBB sampai dengan :. mg dosis tunggalPemberian P5 dapat dilanjutkan tiap # jam selama '8 jam

Apabila pasien tetap merasa sesak dan hipotensi masih terjadi2 maka segera rujuk

c Aminophiline diberikan bila terdapat spasme bronkus dengan dosis '-# mg;kgBB dilarutkan

dalam !. ml garam faali diberikan secara IV +perinfus) selama 9. menit dan dilanjutkan dengan dosis

.29-!29 mg;kgBB apabila masih dibutuhkan

d ?ortikosteroid;hidrocortison dengan dosis !..-9.. mg untuk mencegah relaps

:) >onitoring( 5bservasi ketat selama 9' jam sampai keadaan fungsi membaik Pemeriksaan klinis yang

dilakukan adalah keadaan umum pasien2 kesadaran2 vital sign2 produksi urin dan keluhan lain yang

menyertai

>artina2 >aria <2 Agustus 9.!$2 @Shock Anafilaksis Akibat Anestesi Lokal >enggunakan Lidocaine

1urnal ?esehatan %igi Vol ! <omor 9