laporan pendahuluan (autosaved)

37
LAPORAN PENDAHULUAN PEMERIKSAAAN ANTENATAL CARE (ANC) 1. Definisi Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008) Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal Care (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2005). 1 ANC Riski Wahyu Wanabakti , S.Kep

Upload: rizkhy-wahyu

Post on 30-Sep-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bgekiuaerghareguaerghaerikbgrir

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAAN ANTENATAL CARE (ANC)

1. Definisi

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008)

Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal Care (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2005).

Menurut Henderson (2006), kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan.

2. Tujuan Antenatal Care (ANC)

a. Tujuan Umum

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.

3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Menurut Depkes RI (2004) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.

Menurut Muchtar (2005) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

b. Tujuan Khusus

1. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.

2. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.

3. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.

Menurut Wiknjosastro (2005) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai dengan kehamilan trimester pertama ( 20.000 50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan

Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan:

1. Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 g/hari selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan

2. Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin < 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan buah-buahan kering. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan

3. Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.

b. Obat-obatan Selama Kehamilan

Beberapa obat cukup aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, namun bagaimanapun juga disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin di dalam kehamilan untuk mengurangi faktor risiko efek samping obat pada janin.

c. Olahraga selama kehamilan

Latihan teratur selama kehamilan dapat mempersiapkan fisik maupun mental yang baik untuk persiapan persalinan maupun ketika bayi sudah lahir nanti. Merawat bayi baru lahir dapat mengakibatkan stress dan kelelahan. Latihan fisik secara teratur mencegah rasa tidak nyaman, meningkatkan tenaga, dan meningkatkan kesehatan. Latihan yang diperlukan adalah latihan yang nyaman dan tidak membuat tubuh mengeluarkan energi terlalu besar. Berenang dan bersepeda dapat dilakukan selama kehamilan. Jalan-jalan dan aerobic low impact dapat ditoleransi. Berjalan adalah olahraga yang baik untuk pemula. Berjalan memiliki efek seperti aerobik namun tanpa beban berat pada persendian. Pakailah jenis sepatu yang nyaman ketika berolahraga.

Latihan dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan seperti konstipasi, pegal pada punggung, mudah lelah, bengkak pada kaki, dan varises vena. Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya, olehraga yang dapat mengakibatkan jatuh atau trauma pada perut, dan olahraga dengan beban persendian yang berat. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung. Pada triwulan 2 dan 3, hindari latihan yang melibatkan gerakan berbaring di punggung karena akan menurunkan aliran darah ke rahim. Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan Wanita hamil yang merokok dapat mengakibatkan beberapa gangguan pada janinnya seperti, bayi berat lahir rendah, preterm (lahir sebelum waktunya), ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin. Sebaiknya rokok dihindari ketika wanita sedang hamil. Etanol yang terkandung di dalam alcohol dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janin. Etanol diketahui sebagai zat yang teratogen (menyebabkan kecacatan bagi janin). Keracunan etanol pada janin tergantung dari jumlah alkohol yang dikonsumsi, risiko terbesar kecacatan terjadi pada triwulan pertama karena pada saat itulah pembentukan organ-organ pada janin sedang terjadi. Kokain juga diketahui sebagai zat yang teratogen. Opiat dan amfetamin dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.

11. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji

a. Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 12 minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).

b. Integritas Ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri.

c. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid.

d. Makanan/Cairan

Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.

e. Nyeri/Ketidaknyamanan

Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.

f. Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.

g. Keamanan

Suhu 98 99,6 F (36,1 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10 12 minggu) atau fetoskop ( 17 20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.

h. Seksualitas

Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.

i. Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.

j. Penyuluhan dan Pembelajaran

Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

12. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang muncul pada persalinan normal adalah sebagai berikut:

a. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.

b. Keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.

c. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.

d. Pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.

e. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.

f. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.

g. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal.

h. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air.

i. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.

DAFTAR PUSTAKA

Boebak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku ajar keperawatan maternitas /maternity nursing. Alih Bahasa Maria A. Wijayanti. Peter I. Anugerah, edisi Jakarta : EGC.

Bulechek, Gloria M, Joanne CM. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). Fifth edition. USA: Mosbie Elsevier.

Depkes. RI .2004. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Depkes RI.

Farrer H. Perawatan maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC. 1999.

Henderson & Jones. 2006. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta : EGC.

Henderson, C., Jones, K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta. EGC.

Manuaba IBG. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KeluargaBerencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mochtar R. 2005. Sinopsis obstetri. Jakarta: EGC.

Moorhead S, Meridean M, Marion J. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fourth edition. USA: Mosby Elsevier.

Mufdlilah. 2009. Antenatal Care Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika.

NANDA International. NANDA-I. 2009. Nursing Diagnoses Definitions & Classification 2009-2010. USA: Willey Blackwell Publication.

Nurarif AH, Hardhi K. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC-NOC edisi revisi jilid 1. Yogyakarta: Mediaction Publishing, 2013.

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

9

ANC Riski Wahyu Wanabakti

, S.Kep