pleno pemicu 4
DESCRIPTION
asdfTRANSCRIPT
Reza Redha Ananda I11112005Dede Achmad Basofi I11112011Herick Alvenus WillimI11112022Irvinia Rahmadyah I11112023Khairun Nisa I11112033Chelsia I11112037Riyan Wirawan I11112052Woris Christoper I11112056Syarifah Rizka Maulida I11112059Muthiah Azzahra I11112071Kevin Leonardo I11112073Nurul Atika Putri I11112076Ridhallah I11112079Windy Valentin Sumbari I11112085
KELOMPOK DK 1
Anto berjalan tergesa-gesa pergi ke sekolah. Saat
melewati sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah, pergelangan kaki Anto terkena knalpot. Anto kesakitan dan menangis. Bekas terkena knalpot tampak merah dan melepuh. Anto ditolong oleh nenek2 yang menutup lukanya dengan ramuan dari daun2an, sehingga sakitnya lambat laun hilang. Akan tetapi, empat hari kemudian lukanya menjadi bengkak, merah dan terasa sakit, bila pergelangan kakinya digerakkan.
Pemicu
Ramuan : Hasil meramu, bahan-bahan
untuk membuat sesuatu Melepuh : Terpisahnya lapisan epidermis dari
lapisan dermis dan terisi cairan. Bengkak : Pembesaran pada sela-sela
jaringan tubuh, merupakan ciri inflamasi Luka : Keadaan hilang atau terputusnya
kontinuitas jaringan tubuh
Klarifikasi dan Definisi
Apakah luka Anto yang menjadi merah dan
bengkak setalah 4 hari merupakan mekanisme inflamasi untuk memasuki masa penyembuhan dan bersifat normal?
Rumusan Masalah
Analisis Masalah
Jaringan tubuh manusia
Kesakitan
Menangis
Merah&bengkak
Pergerakan kaki sulit
digerakkan
Normal
Lepuh
Abnormal
Luka di kaki
Kelenjar air mata-sel lakrimal
Otot
Sel Saraf
Dermis
Epidermis - Epitel
Gejala luka pada kaki Anto merupakan
mekanisme inflamasi untuk memasuki masa penyembuhan dan bersifat normal.
Hipotesis
Apa saja jenis-jenis jaringan dasar? Bagaimana anatomi kulit? Bagaimana mekanisme sakit dan menangis? Bagaimana mekanisme pembekuan darah? Sebutkan pengertian, ciri-ciri dan proses inflamasi? Sebutkan jenis, klasifikasi, penyebab dan efek pada
luka? Bagaimana proses dan faktor penyembuhan luka? Apa saja jejas pada jaringan dan faktor penyebabnya? Apa yang dimaksud dengan adaptasi selular?
Learning Issue
Meskipun sangat kompleks, tubuh manusia hanya terdiri dari empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1. Jaringan EpitelSel-sel ini melekat erat dengan substansi ekstra sel yang sangat sedikit dan membentuk lembaran-lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga-rongga tubuh.
Jaringan Dasar
Fungsi jaringan epitel : Menutupi, melapisi dan melindungi
permukaan (misalnya, epitel berlapis squamous pada kulit dan epitel transisional pada kandung kemih)
Absorpsi (misalnya, sel epitel kolumnar pada usus dan tubulus proksimal ginjal)
Sekresi (misalnya, sel epitel columnar pada stomach dan klj gaster)
Kontraktilitas (misalnya, sel mioepitel).
2. Jaringan Ikat :
Secara primer tersusun dari matriks ektrasel yang terdiri atas substansi dasar dan serat, yg mana terbenam berbagai sel jaringan ikat.
Fungsi jaringan ikat : Membentuk dan mempertahankan bentuk organ dlm tubuh Menyediakan matriks yg menghubungkan dan mengikat
jar. dan sel-sel lain pd organ Memberikan penyangga metabolik bagi sel sebagai
medium untuk difusi nutrien dan produk limbah
3. Jaringan Otot
Berfungsi untuk melakukan gerak/kontraksi. Jaringan otot dibagi menjadi 3 jenis : yaitu otot
polos, otot lurik dan otot jantung.
4. Jaringan SarafBerfungsi dalam iritabilitas dan kondutivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk menanggapi rangsang.
Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
Sel selalu cenderung mempertahankan
homeostasis normal. Ketika mengalami stress fisiologis atau rangsang patologis, sel bisa beradaptasi, mencapai kondisi baru dan mempertahankan kelangsungan hidupnya
Jika kemampuan adaptif berlebihan, sel mengalami jejas
Jejas Sel
Respon adaptasi utama adalah 1. atrofi (pengerutan ukuran sel)2. hipertrofi (peningkatan ukuran sel)3. hiperplasia (peningkatan jumlah sel) 4. metaplasia (perubahan satu jenis sel dewasa
menjadi sel dewasa lain). Dalam batas waktu tertentu, cedera bersifat reversibel, dan sel kembali ke kondisi stabil semula; namun dengan stress berat atau menetap, terjadi cedera irreversibel dan sel yang terkena mati.
1. Deprivasi Oksigen2. Bahan Kimia3. Agen Infeksius4. Reaksi Imunologi5. Defek Genetik6. Ketidakseimbangan nutrisi7. Agen fisik8. Penuaan
Penyebab Jejas Sel
Respons jaringan yang bersifat protektif
terhadap cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengencerkan, atau mengurung agen yang menyebabkan cedera maupun jaringan yang cedera.
Inflamasi
Klasifikasi inflamasi :1. Inflamasi AkutInflamasi akut merupakan respon segera dan dini terhadap jejas yang dirancang untuk mengirimkan leukosit ketempat jejas. Setelah sampai ke jejas, membersihkan setiap mikroba yang menginvasi dan memulai proses penguraian jaringan nekrotik.
2. Inflamasi KronisInflamasi kronis merupakan inflamasi yang terjadi terus berlanjut. Dapat ditandai dengan kerusakan sel yang terus berlanjut.
Ciri-ciri Inflamasi :
rubor (kemerahan) kalor (panas) dolor (nyeri) tumor (bengkak) Fungsio Lesa (gangguan/kehilangan fungsi)
Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan
membatasi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar. Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m2 dan beratnya sekitar 15% dari berat badan secara keseluruhan.
Kulit terdiri atas tiga bagian utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.
Kulit
Lapisan Kulit : Epidermis
1. Stratum Korneum2. Stratum Lusidum3. Stratum Granilosum4. Stratum Spinosum5. Stratum Basal Dermis
I. Stratum PapilareII. Stratum retikuler
Hipodermis
Klasifikasi Luka Menurut Mekanisme terjadinya
luka 1. Luka insisi (Incised wounds)2. Luka memar (Contusion Wound)3. Luka lecet (Abraded Wound)4. Luka tusuk (Punctured Wound5. Luka tembus (Penetrating Wound)6. Luka Bakar (Combustio)
Luka Anto merupakan jenis luka bakar
Luka
Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka1. Kebersihan Luka2. Infeksi3. Usia4. Gangguan suplai nutrisi dan oksigen5. Status Gizi6. Penyakit yang mendasari7. Merokok8. Obat-obatan
Penyembuhan luka adalah suatu bentuk
proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Komponen utama dalam proses penyembuhan luka adalah. Fibroblas adalah sel yang bertanggung jawab untuk sintesis kolagen. Fisiologi penyembuhan luka secara alami akan mengalami fase-fase seperti dibawah ini
Proses Penyembuhan Luka
Fase inflamasi Fase ini dimulai sejak terjadinya luka. Segera setelah terjadinya luka, pembuluh darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala fibrin membekukan darah.
Fase proliferasiPada fase ini fibroblas sangat menonjolperannya.Fibroblas mengalami proliferasi dan mensintesis kolagen.Serat kolagen yang terbentuk menyebabkan adanya kekuatan untuk bertautnya tepi luka.Pada fase ini mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan epitelialisasi
Fase remodeling atau maturasiFase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Terjadi proses yang dinamis berupa remodelling kolagen, dan pematangan parut. Aktivitas sintesis dan degradasi kolagen berada dalam keseimbangan.Akhir dari penyembuhan ini didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 80% dari kulit normal.
Pada saat tubuh kita terluka, luka tersebut akan
merangsang saraf parasimpatis, yang kemudian merangsang kelenjar lakrimalis untuk menghasilkan air mata.
Kelenjar lakrimalis mengsekresikan air mata yang normalnya membasahi kornea terus menerus, dari kelenjar lakrimalis lalu air mata disekresikan ke laternal fornik superior konjungtiva lalu turun membasahi mata di bagian kornea kemudian menuju ke locus lakrimalis dan turun ke kanalikuli lakrimalis dan membasahi hidung dengan melalui ductus nasolakrimalis dan meatus nasi inferior.
Mekanisme Menangis
Gejala luka pada kaki Anto merupakan
mekanisme inflamasi untuk memasuki masa penyembuhan dan bersifat normal.
Kesimpulan
Junquiera, Luiz Carlos dan Josẻ Carneiro. 2011. Teks dan Atlas Histologi Dasar
Edisi 12. Jakarta: EGC.
Lauralee,Sherwood. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ed.6. Jakarta: EGC.
Ollstein, R.N. 1996. Luka Bakar dalam Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. Edisi
Keempat. T.F. Nealon dan W.H. Nealon. Jakarta : EGC. Perdanakusuma.2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka.Plastic
Surgery Departement.Universitas Airlangga Surabaya. Robbins, et all. 2007.Buku Ajar Patologi edisi 7.Jakarta:EGC. Sabiston, D.C. 1987. Buku Ajar Bedah Bagian 1. Editor J. Oswari. Alih bahasa P.
Adrianto dan Timan. Jakarta : EGC.
DAFTAR PUSTAKA