pleno immunodefisiensi.ppt

23
IMMUNODEFISIENSI KELOMPOK 3 Tutor : dr. Fanny Septiani F, M. Biomed

Upload: annisa-carolina

Post on 25-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

imun

TRANSCRIPT

IMMUNODEFISIENSI

KELOMPOK 3

Tutor : dr. Fanny Septiani F, M. Biomed

Anggota Kelompok• Erwin Irawan (2006 730 024)• Choirunnisa Hapsari (2009 730 008)• Ahmad Syafriyansyah (2009 730 066)• Dwita Puspa Dewi (2009 730 073)• Aldi Nur Ihsan (2009 730 123)• Ana Fauziah Fitri (2009 730 124)• Fatimah Jufria (2009 730 134)• Muhammad Herli (2009 730 144)• Novia Mega Silvia (2009 730 146)• Rhafaela Mutiara Firgina (2009 730 157)• Zia Ulhaq (2009 730 174)

SASARAN PEMBELAJARANTujuan Instruksi Umum (TIU)

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep dasar imunologi yang berhubungan dengan imunodefisiensi, sehingga dapat menjelaskan peran sistem imunologi pada manusia sehat dan yang mengalami gangguan sistem imunologi, khususnya imunodefisiensi.

Tujuan Instruksi Khusus (TIK)

• Menjelaskan mengenai imunodefisiensi• Menjelaskan pembagian imunodefisiensi• Menjelaskan etiologi imunodefisiensi• Menyebutkan dan menjelaskan mengenai

penyakit-penyakit yang terkait• Menjelaskan patomekanisme penyakit• Menyebutkan gejala klinis penyakit terkait• Menjelaskan mengenai pemeriksaan penunjang

yang dilakukan• Menjelaskan pencegahan penyakit• Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit• Menentukan differencial diagnose

SKENARIOSeorang wanita 27 tahun, belum menikah, datang ke dokter dengan keluhan meriang, menggigil, kadang-kadang batuk sejak satu minggu yang lalu. Sakit kepala, tenggorokan terasa panas, kelenjar dileher dan ketiak terasa membesar. Menyangkal pernah memakai narkoba suntik. Diakui pernah melakukan hubungan dengan pacar, beberapa kali berganti pacar, terakhir kira-kira 6 bulan yang lalu dengan laki-laki yang kemudian mengakui HIV positif. Segera melakukan tes HIV, hasilnya negatif. Sejak saat itu ia tidak pernah lagi behubungan.

Kata/ Kalimat Kunci• Wanita, 27 tahun• Belum menikah• Keluhan meriang, menggigil, kadang batuk sejak 1

minggu• Sakit kepala• Tenggorokan terasa panas• Kelenjar di leher dan ketiak terasa membesar• Menyangkal memakai narkoba suntik• Melakukan hubungan dengan pacar• Beberapa kali berganti pacar• Terakhir kira-kira 6 bulan yang lalu dengan laki-laki

HIV positif• Tes HIV negatif• Tidak lagi berhubungan

Pertanyaan

1. a. Pengertian imunodefisiensi

b. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan imunodefisiensi

c. Pembagian imunodefisiensi

2. a. Penyakit yang berkaitan dengan imunodefisiensi dan gambarannya menurut TIK (3-9)b. Bagaimana mekanisme menurunnya sistem imunc. bagaimana proses penularan dan patomekanisme penyakit tersebut

3. Rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui seseorang positif HIV sejak tetjadinya infeksi

4. DD dari sekenario

DEFINISIDefisiensi respon imun akibat Defisiensi respon imun akibat hipoaktivitas atau penurunan jumlah hipoaktivitas atau penurunan jumlah sel limfoidsel limfoid

Faktor yang mempengaruhi :Faktor yang mempengaruhi :• Kehamilan• Usia lanjut• Usia tahun pertama• Conginetal• Malnutrisi • Stress• infeksi

PETA KONSEP KLASIFIKASI PENYAKIT

Penyakit - penyakit terkait Imunodefisiensi

• X-Linked Hypogamma Immunoglobulinemia

• Hypogammaglobulinemia Sementara

• Common Variable Hypogammaglobulinemia

• Disgammaglobulinemia• Kandidiasis mukokutan

kronik• Aplasi timus kogenital

(Sindrom Digeorge)

• Severe combined immunodeficiency disease (SCID)

• Sindrom Nezelof• Sindrom Wiskott-Aldrich• Ataksia Telangiektasi• Defisiensi Adenosin

Deaminase• Acquired

Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

Differential DiagnosePENYAKIT CIRI KLINIS

1. HIV Akut - Demam- Sakit kepala- Sakit tenggorok- Ruam dan malase- Setelah infeksi: 5hari dan 3bulan

2. Infeksi HIV primer - Demam - Nyeri otot/sendi- Lemah- Mukokutan- Limfadenopati- 2-6minggu

3. Faringitis - Batuk- batuk- Demam- Nyeri pada saat menelan

PATOFISIOLOGI HIV• Port d’ entrée• Masuk ke aliran darah mencari sel target• Berikatan dengan sel target, terikat pada

molekul CD4+ (sel T dan makrofag) yang merupakan reseptor berafinitas tinggi untuk HIV

• Ikatan ini tidak cukup untuk menimbulkan infeksi, sehingga gp120 HIV juga harus berikatan dengan koreseptornya (CXCR4, CCR5) untuk memudahkan masuknya gp41 ke dalam membran sel target

FASE AKUT

FASE KRONIS / LATEN• Sebagian besar sistem imun masih utuh,

tetapi replikasi virus tetap berlanjut hingga beberapa tahun (5-10 tahun)

• Replikasi yang dilakukan bisa menghasilkan sekitar 10 miliar partikel HIV setiap harinya

• Mulai muncul penyakit yang dikarenakan infeksi opotunistik (Herpes zoster), beberapa penyakit kanker

• Menkipun tubuh tetap memproduksi / meregenerasi CD4+ (sel T), namun pertahanan pejamu akan semakin menurun,

FASE KRISIS / LANJUTAN / AKHIR

• Ditandai dengan kehancuran pertahanan pejamu yang sangan merugikan

• Peningkatan viremia yang nyata• Kondisi penderita akan semakin parah• Jumlah CD4 <200/mm3 (AIDS)• Bila berlanjut maka jumlah CD4 akan semakin

berkurang (<50/mm3)• Neoplasma semakin tampak jelas (Sarkoma

Kaposi, limfoma non-Hodgkin, dan kanker serviks pada wanita)

• Terjadi pula serangan pada CNS berupa meningitis aseptik, ensefalopati, yang secara keseluruhan disebut kompleks dimensia-AIDS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)

• Western Blot / IFA (Immunoflourescence Assay)

• PCR (Polymerase Chain Reaction)

PENGOBATANPemberian HAART

• Inhibitor Reverse Transcriptase Nukleosida (NRTI) : Zidovudin, Didanosin, Zalsitabin, Stavudin , Lamivudin, Abacavir

• Inhibitor Reverse Transcriptase Nonnukleosida (NNRTI) : Nevirapin, Delavirdin, Efavirenz

• Inhibitor Protease : Indinavir, Ritonavir, Nelfinavir, Sakuinavir, Amprenavir, Lopinavir

PENCEGAHAN

• Hindari prilaku sex bebas/ berganti-ganti pasangan. (setia pada pasangan)

• Tidak menggunakan narkoba terutama dengan jarum/ syringe yang tidak steril bersama-sama.

• Periksakan diri terutama pada wanita yang memiliki resiko yang lebih besar terinfeksi HIV.

• Apabila sudah HIV +, maka usahakan agar tidak hamil.

• Pada Ibu dengan HIV + yang sudah hamil dan melahirkan, usahakan tidak memberikan ASI langsung dari sang Ibu tersebut.

REFERENSI• Baratawidjaja, Karnen Garna, Iris Rengganis.

2009. Imunologi Dasar Ed.8. Jakarta : Balai penerbit FKUI

• Brooks, Geo F., dkk. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Ed.23. Jakarta : EGC

• Kumar, Vinay, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Vol.1 Ed.7. Jakarta : EGC

• Price, Sylvia A., & Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Vol.1 Ed.6. Jakarta : EGC

• Robbins,dkk.2007.Buku Ajar Patologi.Jakarta:buku kedokteran EGC

• http://www.susukolostrum.com/genetika• www.wikipedia.org• www.unaids.org

SAVE YOUR LIFE…

TERIMA KASIH