pengkajian gangguan sistem kadiovaskuler anca 2.pdf

Download Pengkajian Gangguan Sistem Kadiovaskuler Anca 2.pdf

If you can't read please download the document

Upload: juliantimamangkey

Post on 21-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 5/13/2014

    1

    Pengkajian Klien

    Gangguan Sistem Kardiovaskuler

    SYAHRANI SAID

    Pendahuluan

    Pengkajian fisik dalam keperawatan pada

    dasarnya mengunakan cara-cara yang

    sama dengan ilmu kedokteran yaitu:

    inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

  • 5/13/2014

    2

    lanjutan

    Adapun prinsip-prinsip umum dalam melakukan

    pengkajian fisik adalah sebagai berikut:

    Menjaga kesopanan

    Cara mengadakan hubungan dengan pasien

    (kontrak)

    Pencahayaan dan lingkungan yang memadai

    Privacy/menutup ruangan atau tempat tidur

    dengan tirai.

    PENGERTIAN

    Pemeriksaan fisik adalah tindakan

    keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh

    pasien baik secara lokal atau

    guna memperoleh informasi/data dari

    keadaan pasien secara komprehensif

    untuk menegakkan suatu diagnosa

    keperawatan maupun kedokteran.

  • 5/13/2014

    3

    TUJUAN

    Untuk mencari masalah keperawatan

    Untuk menegakkan/merumuskan

    diagnose keperawatan/kedokteran

    Untuk membantu proses rencana

    keperawatan dan pengobatan

    Note: sebelum melakukan pemeriksaan

    fisik, perawat harus melakukan kontrak

    dengan pasien, yang didalamnya ada

    penjelasan maksud dan tujuan, waktu

    yang diperlukan dan fase terminasi/

    mengakhiri.

  • 5/13/2014

    4

    1. Persiapan klien

    Buatlah penerangan yang baik dalam ruangan,

    termasuk penerangan untuk pengkajian

    Klien sebaiknya berbaring dengan badan bagian

    atas sedikit terangkat dan pemeriksa sebaiknya

    berdiri di sisi kanan klien.

    Minta klien untuk tidak berbicara selama

    pemeriksaan kecuali diminta oleh pemeriksa.

    Agar klien tidak cemas, jangan perlihatkan

    kekhawatiran tentang hasil selama pengkajian.

    2. Pengkajian Riwayat Kesehatan

    Kaji riwayat merokok, penggunaan alkohol,

    pemakaian obat-obatan, kebiasaan latihan dan pola

    diet termasuk pemasukannya

    Apakah klien mendapat pengobatan untuk fungsi

    kardiovaskuler? Apakah klien mengetahui

    kegunaan, dosis dan efek samping pengobatan?

    Tanyakan apakah klien mengalami nyeri atau

    ketidaknyamanan pada dada, palpitasi, kelelahan

    yang berlebihan, dispnea, edema pada kaki,

    pingsan atau ortopnea. Apakah gejala-gejala ini

    terjadi saat istirahat atau latihan.

  • 5/13/2014

    5

    lanjutan

    Bila terjadi nyeri dada, tentukan apakah hal

    tersebut murni karena jantung (Rossi dan Leary,

    1992 dikutip dari Potter, 1996), nyeri angina

    biasanya berupa tekanan atau rasa sakit yang

    dalam, substernal dan menyebar ke salah satu

    atau kedua lengan, bisa sampai ke rahang;

    Tentukan frekuensinya. Apakah nyeri menyebar

    ke lengan, bahu, atau leher? Apakah nyeri

    tersebut disertai terjadinya diaforesis.

    Apakah klien menjalani gaya hidup yang penuh

    stres?

    lanjutan

    Kaji riwayat keluarga klien mengenai penyakit

    jantung seperti hipertensi, stroke, kolesterol

    tinggi.

    Apakah klien mengetahui adanya hipertensi

    atau penyakit jantung tersebut?

    Apakah klien mengalami diabetes atau gejala

    awal diabetes, penyakit paru atau obesitas

    Tentukan apakah klien minum minuman

    mengandung kafein yang berlebihan.

    Kaji kebiasaan makan klien seperti

    mengkonsumsi lemak, natrium.

  • 5/13/2014

    6

    Pola Kesehatan Fungsional (Gordon)

    Pola persepsi kesehatan/penanganan

    kesehatan. Klien merasakan kondisi kesehatan

    dan bagaimana menanganinya

    Pola nutrisi/metabolik. Gambaran pola makan

    dan kebutuhan cairan berhubungan dengan

    kebutuhan metabolik dan suplai nutrisi

    Pola eliminasi. Gambaran pola fungsi

    pembuangan (bab, bak, pernapasan, melalui

    kulit)

    lanjutan

    Pola aktifitas/olah raga. Gambaran pola aktifitas,

    olahraga, santai, rekreasi

    Pola tidur-istirahat. Gambaran pola tidur,

    istirahat dan relaksasi

    Pola kognitif dan perseptual. Gambaran pola

    konsep diri klien dan persepsi terhadap dirinya

    Pola peran/hubungan. Gambaran pola peran

    dalam berpartisipasi/berhubungan dengan orang

    lain

  • 5/13/2014

    7

    lanjutan

    Pola seksualitas/reproduksi. Gambaran pola

    kenyamanan/tidak nyaman dengan pola

    seksualitas dan gambaran pola reproduksi

    Pola koping/toleransi stress. Gambaran pola

    koping klien secara umum dan efektifitas dalam

    toleransi terhadap stress

    Pola nilai/keyakinan. Gambaran pola nilai-nilai,

    keyakinan-keyakinan termasuk aspek spiritual,

    dan tujuan yang dapat mengarahkan

    menentukan pilihan/keputusan.

    3. Pemeriksaan Fisik

    1). Keadaan Umum Pasien

    Pemeriksaan keadaan umum pasien

    dimaksudkan untuk mendapatkan kesan umum

    pasien tersebut. Dalam pemeriksaan ini perlu

    diperhatikan kelainan dan usia pasien, tampak

    sakit atau tidak, kesadaran dan keadaan

    emosi, dalam keadaan comfort atau distress,

    serta sikap dan tingkah laku pasien.

  • 5/13/2014

    8

    2). Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

    a. Pernapasan:

    Dalam menilai pernapasan secara fisis, perlu

    diperhatikan :

    posisi badan, untuk menilai ortopnea

    ekspresi muka, untuk menilai keadaan emosi

    atau stress pada pernapasan

    pernapasan pada gerak badan dibandingkan

    dengan pernapasan pada keadaan istirahat

    tanda-tanda objektif dispnea.

    Bentuk pernafasan

    Eupnea : normal

    Takipneu : pernafasan superficial cepat,

    irama bisa teratur/tidak teratur.

    Bradipneu : Frekuensi lambat, lebih dalam

    daripada pernafasan biasa, irama teratur.

    Apneu : Penghentian nafas yang terlihat

    pada periode pernafasan atau pada henti

    nafas.

    Hiperpneu : Frekuensi meningkat, lebih

    dalam daripada pernafasan biasa, irama

    teratur.

  • 5/13/2014

    9

    Cheynes stokes : Pernafasan periodik

    yang berhubungan dengan periode apneu

    bergantian secara teratur dengan rentetan

    siklus pernafasan, bertahap secara

    meningkat kemudian menurun pada

    frekuensi dan kedalamannya.

    Pernafasan ataxix atau pernafasan :

    Periode apneu bergantian secara tidak

    teratur dengan rentetan pernafasan

    dangkal pada kedalaman yang sama.

    Pernafasan : Pernafasan

    mendesah teratur, dalam dengan

    peningkatan pada frekuensi pernafasan.

    Biasanya terjadi pada kondisi asidosis

    metabolik.

    Apneusis : Fase inspirasi terengah-engah

    yang panjang diikuti dengan fase ekspirasi

    tidak penuh dan pendek.

    Obstruksi pernafasan : Fase inspirasi tidak

    efektif dan panjang, dengan pernafasan

    dangkal dan penigkatan pernafasan.

  • 5/13/2014

    10

    b. Nadi

    Kriteria keadaan nadi :

    Frekuensi, menyatakan jumlah denyut nadi per menit.

    Regularitas, menunjukkan teratur/tidaknya nadi bila tidakteratur tentukan apakah ada defisit denyut nadi, yaituselisih antara frekuensi nadi dan denyut jantung per menit

    Amplitudo, menggambarkan besar kecilnya isi sekuncup.

    Bentuk (contour), memberikan gambaran upstroke ataudown stroke.

    Isi (volume), menunjukkan besar/kecilnya isi bolus darahdalam arteri.

    Perabaan arteri, untuk mengetahui keadaan (kondisi) dinding arteri.

    Macam-Macam Denyut Nadi

    Nadi yang keras (augmented pulsation)

    Nadi yang lemah atau kecil (pulsusparvus)

    Nadi yang kecil dan terisi dengan

    lambat (pulsus parvus et tardus)

    Nadi yang terisi dengan cepat dan

    mengosong dengan cepat (rapid upstroke and collapsing pulse= Corrigan pulse)

  • 5/13/2014

    11

    Nadi bifida (pulsus bisferiens), terjadi padaobstruksi pada aliran keluar ventrikel kiri

    yang moderat disertai regurgitasi pada

    katup aorta berat (stenosis dan insufisiensi

    katup aorta)

    Nadi dikrotik (dicrotic pulse) , curahjantung yang rendah dengan elastisitas

    dinding arteri yang masih normal,

    misalnya pada kardiomiopati, tamponade

    jantung dan CHF berat

    Pulsus alternans, nadi yang salingbergantian antara nadi yang relatif kuat

    diselingi oleh nadi yang lebih lemah

    (CHF)

    Pulsus paradoxus, terjadi karenapengurangan tekanan nadi yang

    berlebihan sampai 15 mmHg atau lebih

    pada waktu inspirasi (perikarditis)

  • 5/13/2014

    12

    Pulsus bigeminus, dua denyut berturut-turut dan diselingi oleh interval yang lebih

    panjang (KAP)

    Pulsus defisit, jumlah denyut jantung lebihbesar dari jumlah denyut nadi (fibrilasi

    atrial, ekstrasistol prematur)

    C. Tekanan Darah

    Tekanan darah banyak bergantung pada :

    Curah jantung, yang merupakan cerminanfungsi jantung

    Resistensi vaskular perifer (TPR), ditentukanoleh diameter pembuluh darah perifer.

    Tonus dan elastisitas arteri, menggambarkankondisi dinding pembuluh darah perifer.

    Volume darah dalam arteri, menunjukkanjumlahnya darah intravaskular.

    Viskositas darah, menunjukkan kondisi cairanintravaskular.

    Diastolik terdengar lebih rendah, hingga 0 : AI