observasi pendidikan

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskannbahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratisnsertanbertanggungnjawabn(2005:65-66). Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung-jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, disusunlah kurikulum yang menurut Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

Upload: santika12

Post on 26-May-2015

6.815 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Observasi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003

dijelaskannbahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratisnsertanbertanggungnjawabn(2005:65-66).

Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi

pendidikan ke arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran

berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia

Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki

sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang

bertanggung-jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, disusunlah

kurikulum yang menurut Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003, merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk melihat

dan memudahkan ketercapaian tujuan tersebut, maka dibutuhkan suatu bentuk

penilaian atau evaluasi. Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang

dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Contoh evaluasi adalah dengan diadakannya Ujian Nasional (UN). Berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 77 Tahun 2008,

tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 1 (1) pada Permendiknas tersebut

Page 2: Observasi pendidikan

dijelaskan, bahwa Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan

pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang

pendidikan menengah. Dan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor

19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan pasal 68 butir b,

hasil ujian nasional dijadikan sebagai salah satu dasar seleksi untuk melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi, maka Ujian Nasional penting untuk di laksanakan di

sekolah. Dalam laporan observasi ke sekolah ini akan dibahas mengenai

pelaksanaan UN di SMA Negeri 113 Jakarta.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah setuju dengan diadakannya Ujian Nasional

2. Apa alasan diadakannya Ujian Nasional

3. Bagaimana persiapan dan kegiatan sekolah SMAN 113 Jakarta dalam

menghadapi Ujian Nasional

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi

ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pelaksanaan Ujian Nasional di tingkat sekolah menengah.

2. Mengetahui pendapat sekolah SMAN 113 Jakarta tentang diadakannya Ujian

Nasional

3. Mengetahui bagaimana persiapan dan kegiatan sekolah SMAN 113 Jakarta

dalam menghadapi Ujian Nasional.

1.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah :

1. Studi Pustaka, (memperoleh informasi dari buku dan internet)

2. Observasi

Page 3: Observasi pendidikan

3. Wawancara

1.5. Sistematika Penulisan

Agar data tersusun secara sistematis maka laporan ini disusun dengan

susunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Metode Penelitian

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian UN

2.2 Tujuan UN

2.3 Pelaksanaan UN

2.4 Pelaksanaan UN di SMA Negeri 113 Jakarta

2.4.1 Profil SMA Negeri 113 Jakarta

2.4.2 Tanggapan Mengenai UN di SMA Negeri 113 Jakarta

2.4.3 Persiapan dan kegiatan yang dilakukan di SMA

Negeri 113 Jakarta menjelang UN serta keterangan

lain tentang UN

2.4.4 Proses Observasi di SMAN 113 Jakarta

Page 4: Observasi pendidikan

2.4.5 Pengalaman UN di SMAN 113 Jakarta

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ujian Nasional (UN)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 77

Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 1 (1) pada Permendiknas

tersebut dijelaskan, bahwa Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah

kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada

jenjang pendidikan menengah. Dan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan pasal 68 butir

b, hasil ujian nasional dijadikan sebagai salah satu dasar seleksi untuk melanjutkan

ke jenjang yang lebih tinggi, maka Ujian Nasional penting untuk di laksanakan di

sekolah.

Ujian Akhir Nasional atau biasa disebut UAN adalah bentuk ujian yang akan

menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, untuk dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak, dengan mengacu

pada kompensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam

keompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

2.2 Tujuan Ujian Nasional

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 77 Tahun

2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 2 pada Permendiknas tersebut

dijelaskan, bahwa Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan

Page 5: Observasi pendidikan

secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi.

2.3 Pelaksanaan UN

Jadwal UN

1. UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Susulan.

2. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan

dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

3. UN dilaksanakan secara serentak.

4. Jadwal pelaksanaan UN sebagai berikut.

Jadwal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2008/2009

a. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)

No

.

Hari

dan

Tanggal

Jam

Mata Pelajaran

Program

IPA

Program

IPS

Program

Bahasa

Program

Keagamaan

1. UN

Utama

Senin

20 April

2009

UN

Susulan

Senin

27 April

2009

08.00–

10.00

11.00–

13.00

Bahasa

Indonesia

Biologi

Bahasa

Indonesia

Sosiologi

Bahasa

Indonesia

Sosiologi

Budaya/

Antropologi

Bahasa

Indonesia

Ilmu Kalam

2. UN 08.00–

10.00

Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa

Page 6: Observasi pendidikan

Utama

Selasa

21 April

2009

UN

Susulan

Selasa

28 April

2009

Inggris Inggris Inggris Inggris

3 UN

Utama

Rabu,

22 April

2009

UN

Susulan

Rabu

29 April

2009

08.00–

10.00

Matematika Matematika Matematika Matematika

4 UN

Utama

Kamis

23 April

2009

UN

08.00–

10.00

Fisika Geografi Sastra

Indonesia

Ilmu Hadist

Page 7: Observasi pendidikan

Susulan

Kamis

30 April

2009

5 UN

Utama

Jumat,

24 April

2009

UN

Susulan

Jumat,

1 Mei

2009

08.00–

10.00

Kimia Ekonomi Bahasa

Asing

Ilmu Tafsir

Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN untuk masing-masing satuan

pendidikan adalah sebagai berikut:

a. SMA/MA Program IPA

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 butir 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 butir 120 menit

3. Matematika 40 butir 120 menit

4. Fisika 40 butir 120 menit

5. Kimia 40 butir 120 menit

6. Biologi 40 butir 120 menit

b. SMA/MA Program IPS

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Aokasi Waktu

Page 8: Observasi pendidikan

1. Bahasa Indonesia 50 butir 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 butir 120 menit

3. Matematika 40 butir 120 menit

4. Ekonomi 40 butir 120 menit

5. Sosiologi 40 butir 120 menit

6. Geografi 40 butir 120 menit

c. SMA/MA Program Bahasa

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 butir 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 butir 120 menit

3. Matematika 40 butir 120 menit

4. Sastra Indonesia 40 butir 120 menit

5. Sejarah Budaya/

Antropologi

40 butir 120 menit

6. Bahasa Asing**): 50 butir 120 menit

Bahasa Arab

Bahasa Jepang

Bahasa Jerman

Bahasa Prancis

Bahasa Mandarin

*) Terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk

penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.

**) Sesuai dengan pilihan

d. MA Program Keagamaan

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Aokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 butir 120 menit

2. Bahasa Inggris*) 50 butir 120 menit

3. Matematika 40 butir 120 menit

4. Ilmu Tafsir 40 butir 120 menit

Page 9: Observasi pendidikan

5. Ilmu Hadist 40 butir 120 menit

6. Ilmu Kalam 40 butir 120 menit

*) Terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang

tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.

2.4 Pelaksanaan UN di SMA Negeri 113 Jakarta

2.4.1 Profil SMAN 113 Jakarta

Nama Sekolah : SMAN 113

Propinsi : DKI Jakarta

Kecamatan : Cipayung

Kelurahan : Lubang Buaya

Jalan : Al - Baidho I

Kelompok Sekolah : Negeri

Telepon : (021) 8408034

Visi :

Akademis, Religius, dan Kekeluargaan

Misi :

Membentuk siswa-siswi yang beriman teguh, berhati sabar, dan tabah,

berakhlak mulia, cerdas dan berwawasan luas, disayangi orang tua dan

bermartabat dihargai sesama teman serta masyarakat sehingga menjadi

pemuda-pemudi yang ideal dan pelopor bagi kemajuan bangsa, Negara,

dan Agamanya.

2.4.2 Tanggapan Mengenai UN di SMAN 113 Jakarta

Page 10: Observasi pendidikan

Ujian Akhir Nasional atau biasa disebut UAN adalah bentuk ujian yang

akan menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Menurut Bu

Puji, selaku wakil kepala sekolah sekaligus perwakilan pendapat dari sekolah

merasa setuju dengan di adakannya Ujian Nasional oleh pemerintah, karena

dengan diadakannya Ujian Nasional maka sekolah akan mempunyai

standarisasi. Dan pemerintah sebagai penanggung jawab dari keberhasilan

belajar siswa bisa menghitung dimana letak-letak atau pemetaan daripada

sekolah-sekolah. Bila dilihat dari kelebihan dan kekurangannya mengenai

Ujian Nasional beliau mengutarakan sebagai berikut :

Kelebihan

1. Pelaksanaan UN tersebut diadakan serentak di semua sekolah

seluruh Indonesia baik negeri ataupun swasta.

2. Komputerisasi

3. Tidak ada permainan, sekolah tidak berhak untuk permainkan nilai

jadi benar-benar murni hasil anak. Sehingga akan terlihat

keberhasilan dari sekolah masing-masing, anak pun menjadi

terpacu serta mengingatkan anak untuk rajin belajar dan tidak

menyepelekan ujian nasional.

Kelemahan

1. Sebenarnya UN itu tidak lemah hanya ada oknum yang sengaja

untuk mengacaukan, dengan memberikan bocoran. Walaupun

banyak asumsi yang mengatakan bahwa sekolah pun turut

memberikan bocoran tapi hal ini tidak dibenarkan, ini hanya ulah

oknum luar yang ingin mengambil keuntungan dengan adanya UN

dan beberapa oknum yang menginginkan UN ditiadakan.

2. UN yang sekarang belum mencerminkan kepintaran siswa, karena

pemberian soalnya hanya berbentuk pilihan ganda saja sehingga

siswa kadang hanya menebak-nebak jawabannya, jadi menurut

sekolah sebagai masukan kepada pemerintah agar soal ujian

Page 11: Observasi pendidikan

nasionalnya tidak hanya berbentuk pilihan ganda tetapi juga dalam

bentuk essay. Dengan begitu, bisa diketahui sampai sejauh mana

siswa memahami pelajaran yang diberikan di sekolah dan mampu

mengembangkan pikiran untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Selain itu, sebagai bahan penguat tentang pelaksanaan ujian nasional,

kita juga harus mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) Nomor 77 Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut

pasal 3 pada Permendiknas tersebut dijelaskan, bahwa hasil UN digunakan

sebagai salah satu pertimbangan untuk :

a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;

b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;

c. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;

d. Dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan

dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

2.4.3 Persiapan dan kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 113 Jakarta

menjelang UN serta keterangan lain tentang UN.

Ujian Nasional untuk tahun 2008/2009 akan dilaksanakan pada tanggal 20-25

April 2009. Sedangkan untuk UN susulan akan diadakan mulai tanggal 27

April 2009. Mata pelajaran yang akan diujikan pada UN SMA/MA :

a. Program IPA, meliputi : Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, Matematika,

Fisika, Kimia, dan Biologi;

b. Program IPS, meliputi : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,

Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi;

dengan rincian jadwal ujian nasional sebagai berikut :

No. Hari dan Jam Mata Pelajaran

Page 12: Observasi pendidikan

TanggalProgram IPA Program IPS

1. UN Utama

Senin 20 April

2009

UN Susulan

Senin 27 April

2009

08.00–10.00

11.00–13.00

Bahasa

Indonesia

Biologi

Bahasa

Indonesia

Sosiologi

2. UN Utama

Selasa 21 April

2009

UN Susulan

Selasa 28 April

2009

08.00–10.00 Bahasa

Inggris

Bahasa

Inggris

3 UN Utama

Rabu, 22 April

2009

UN Susulan

Rabu 29 April

2009

08.00–10.00 Matematika Matematika

4 UN Utama

Kamis 23 April

2009

08.00–10.00 Fisika Geografi

Page 13: Observasi pendidikan

UN Susulan

Kamis 30 April

2009

5 UN Utama

Jumat, 24 April

2009

UN Susulan

Jumat, 1 Mei

2009

08.00–10.00 Kimia Ekonomi

Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN pada program IPA dan IPS

adalah sebagai berikut :

a. SMA/MA Program IPA

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 butir 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 butir 120 menit

3. Matematika 40 butir 120 menit

4. Fisika 40 butir 120 menit

5. Kimia 40 butir 120 menit

6. Biologi 40 butir 120 menit

b. SMA/MA Program IPS

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Aokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 butir 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 butir 120 menit

3. Matematika 40 butir 120 menit

4. Ekonomi 40 butir 120 menit

Page 14: Observasi pendidikan

5. Sosiologi 40 butir 120 menit

6. Geografi 40 butir 120 menit

Menurut sekolah, standar nilai yang ditetapkan pemerintah yang harus

dilalui siswa agar dinyatakan lulus untuk tahun pelajaran 2008/2009 yaitu jika

memenuhi standar kelulusan UN dengan memiliki nilai rata-rata minimal 5,50

untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk

paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran

lainnya. Dan untuk sekolah-sekolah yang memang mau dapat menetapkan

batas kelulusan diatas nilai yang sudah ditetapkan pemerintah. Selain dari

nilai ujian, terdapat kriteria lain dimana siswa juga harus memperoleh nilai

minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran:

(a) kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia,

(b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

(c) kelompok mata pelajaran estetika, dan

(d) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan

Untuk menghadapi UN, SMA Negeri 113 Jakarta melakukan

persiapan, diantaranya:

Melakukan sosialisasi dengan orang tua murid

Sosialisasi dengan anak

Pembahasan soal-soal

Analisa soal try out

Pendalaman Materi

Bagi guru ada sosialisasi seperti bedah SKL bersama tim MGMP

Mengadakan seminar seperti career day, bedah kampus dan bimbingan

belajar.

Page 15: Observasi pendidikan

Selain itu, sekolah juga memperhatikan persiapan dari segi siswanya

misalnya beberapa persyaratan yang harus dimiliki siswa agar dapat

mengikuti UN, yaitu :

Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SMA

dan MA berhak mengikuti Ujian Nasional (UN); artinya siswa tersebut

terdaftar di suatu sekolah dan ikut belajar

Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada

satuan pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir.

Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang

setara, atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan

pendidikan yang setingkat lebih rendah; artinya harus punya ijazah

SMP

Peserta didik yang tidak lulus tahun lalu bisa ikut ujian nasional tahun

2008/2009; maksudnya peserta yang tidak lulus UN pada tahun

pelajaran 2006/2007 dan/atau 2007/2008 berhak mengikuti UN

2008/2009 dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau

sekolah/madrasah lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN

dengan menyerahkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN)

yang telah disahkan oleh sekolah/madrasah.

Sedangkan untuk persyaratan dari segi biaya dalam mengikuti UN,

menurut sekolah tidak ada karena biaya tersebut sepenuhnya menjadi

tanggung jawab Pemerintah pusat dan daerah. Untuk pengadaan kartu

UN pun pengadaannya berasal dari pemerintah.

UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau

berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah, UN

susulan diadakan mulai tanggal 27 April sampai 1 Mei 2009. Tapi,

sekolah juga bisa menanyakan kalau memang siswa yang sakit

tersebut siap untuk ujian nasional saat itu di Rumah Sakit, maka

Page 16: Observasi pendidikan

sekolah akan membawakan soal ujian langsung kesana dan diawasi

pelaksanaannya oleh pengawas.

Dalam melakukan persiapan Ujian Nasional, atau bahkan mengaca

pada pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya, maka pasti banyak kendala

yang juga harus diatasi. Menurut hasil wawancara di SMAN 113 Jakarta,

selama ini di sekolah tersebut lancar-lancar saja ketika pelaksanaan UN,

mungkin hanya ada sedikit hambatan yang bisa dibilang umum sering terjadi

bahkan di sekolah-sekolah lain, seperti :

Terkadang ada siswa yang tidak membawa kartu UN

Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal seperti;

- Matematika dan Fisika untuk program IPA

- Matematika dan Ekonomi untuk program IPS

Untuk mengatasi hal tersebut, maka sekolah melakukan berbagai upaya

seperti :

Bagi siswa yang tidak membawa kartu UN, maka harus melapor

kepanitia untuk diberikan kartu ujian sementara

Bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal-soal UN,

maka sebelumnya sekolah mencoba lebih memperbanyak pendalaman

materi dan pembahasan serta analisa soal-soal try out. Selain itu,

sekolah juga harus bisa menganalisa kelemahan-kelemahan siswa

tersebut dan terus dimotivasi untuk meningkatkan belajarnya.

Selain dari persyaratan dari segi siswanya, sekolah juga mempersiapkan tata

ruang untuk persiapan UN nanti. Ruangan tersebut ditata sesuai dengan

peraturan yang ditetapkan pemerintah yaitu :

Ruang kelas yang digunakan aman dan memadai untuk UN;

Page 17: Observasi pendidikan

Setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk

pengawas UN;

Setiap meja diberi nomor peserta UN;

Setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN;

Setiap ruang UN disediakan lak/segel;

Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan

dari ruang UN;

Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:

- Satu bangku untuk satu orang peserta UN;

- Jarak antara meja yang satu dengan yang lain disusun dengan

mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta

yang lain minimal 1 (satu) meter;

- Penempatan peserta UN disesuaikan dengan urutan nomor peserta

UN

Untuk pengawasan di setiap ruang UN dilakukan oleh 2 orang

pengawas. Pengawas ruangan ditetapkan oleh penyelenggara UN Tingkat

Kota atau Kabupaten. Pengawasan di SMAN 113 dilaksanakan secara silang

antar sekolah.

Pihak sekolah juga menjelaskan mengenai prosedur pengambilan soal

UN, yang ternyata soal tersebut diambil ketika hari H pelaksanaan UN tapi

lebih pagi sekitar pukul 06.00 karena UN akan dilaksanakan pukul 08.00.

sekolah mengambil soal tersebut ke sanggar 13 di SMAN 48 Jakarta. Jadi

sebelumnya soal tersebut berasal dari pusat kemudian didistribusikan ke

Provinsi, setelah itu dari Provinsi didistribusikan kembali ke Kabupaten, dan

Kabupaten mendistribusikan ke setiap sanggar. Terakhir setiap sekolah

mengambil sendiri soal tersebut ke sanggar masing-masing yang telah

Page 18: Observasi pendidikan

ditentukan dengan dibawah pengawasan dari pihak panitia seperti dari

perguruan tinggi negeri, pihak keamanan, dan lain-lain yang dulu di sebut tim

independen dengan berita serah terima.

Untuk proses penilaian UN nantinya, menurut sekolah sangat tertutup

sekali. Karena dari sekolah hasil UN langsung dilem rapat dan di berikan ke

sanggar di SMAN 48 untuk di proses selanjutnya disana.

Sebagai akhir dari wawancara, pihak sekolah mencoba

mengungkapkan harapan kedepan berkaitan dengan UN, yaitu:

1. Menurut Kepala Sekolah :

Diharapkan kepada pemerintah agar turut memperhatikan sekolah-

sekolah yang berada di daerah-daerah terpencil atau desa yang sangat

membutuhkan bantuan sarana dan prasarana sekolah agar lebih

memadai. Seperti yang kita tahu bahwa disana banyak sekolah yang

sebenarnya sudah tidak layak ditempati karena bangunannya yang sudah

hampir roboh sehingga anak-anak yang belajar disana terpaksa harus

mengungsi, begitupun ketika musim hujan tiba banyak sekolah yang

kebanjiran sehingga sekolah harus diliburkan. Selain itu, berkaitan

dengan UN pemerintah kan menetapkan UN untuk seluruh Indonesia,

mungkin untuk sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar tidak

mengalami masalah dengan sarana prasarana untuk proses belajar atau

praktek tapi yang dipermasalahkan di sini adalah sekolah yang ada di

daerah terpencil atau desa-desa yang mau tidak mau juga harus

mengikuti standar nilai dari pemerintah tapi dalam proses pembelajaran

dan praktek mereka tidak bisa melakukannya dengan baik karena mereka

memang tidak mempunyai fasilitas belajar yang memadai. Jadi hal ini

dianggap tidak adil bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil.

2. Menurut Wakil Kepala Sekolah :

Harapan yang pertama, diharapkan agar pelaksanaan UN menjadi

semakin lebih baik. Mungkin dari pihak pemerintah, agar pelaksanaan

Page 19: Observasi pendidikan

soal UN tidak hanya dalam bentuk pilihan ganda saja tetapi juga dalam

bentuk essay. Hal itu dikarenakan agar siswa menjadi terlatih untuk

mengembangkan pikiran dan sekolah pun menjadi lebih tahu sampai

dimana kemampuan siswa dalam memahami pelajaran tersebut. Selain

itu siswa juga tidak asal tebak menebak saja jawabannya karena perlu

kemampuan berpikir.

Harapan yang kedua, adalah agar pihak-pihak yang sudah

mengacaukan UN misalnya yang suka memberikan bocoran soal agar

tidak lagi melakukan hal tersebut karena itu akan merugikan calon

pemuda dalam pendidikan masa depan. Sebaiknya lakukanlah hal yang

positif dan berguna demi kemajuan pendidikan bangsa.

Proses Observasi di SMAN 113 Jakarta

Pada hari Sabtu, 14 Februari 2009, sekitar pukul 08.00 WIB Saya datang ke SMAN

113 untuk meminta izin observasi di sana. Sebelumnya Saya mendatangi ke pos

satpam untuk bertanya harus bertemu siapa dan mengisi buku tamu. Kebetulan

Saya memang mengenal satpam yang menjaga disitu, namanya Pak Yadi. Pak Yadi

membawa buku tamu tersebut untuk diserahkan dan disetujui oleh Kepala Sekolah.

Jadi, Saya harus menunggu untuk persetujuan kepala sekolah. Tidak berapa lama,

pak Yadi mendatangi Saya dan mengantarkan Saya untuk bertemu Wakil Kepala

Sekolah bidang Humas. Selama perjalanan menuju ke ruang wakil kepala sekolah

tersebut, Saya bertemu dengan beberapa guru yang masih ingat dengan Saya dan

kami saling bertegur sapa. Ketika Saya mulai memasuki ruangan wakil kepala

sekolah bidang humas ternyata, wakil kepala sekolah tersebut adalah Bu Nurhayati,

guru sosiologi saya waktu kelas 3 SMA. Saya merasa kaget sekaligus senang

karena bisa bertemu dengan beliau. Setelah itu kami berbincang-bincang mengenai

keperluan Saya datang kesana. Menurut beliau, seharusnya Saya tidak langsung

membuat surat yang menuju langsung ke SMAN 113 karena belum tentu Saya

langsung diterima disana apabila sekolah tersebut sedang sibuk, sedangkan seperti

yang kita tahu bahwa membuat surat itu pasti lama prosesnya, jadi seharusnya Saya

datang untuk meminta izin dahulu kesana, lalu bila di setujui baru membuat surat

yang menuju ke SMAN 113. Tapi karena Saya adalah alumni dari SMAN tersebut,

jadi Bu Nurhayati mencoba membantu Saya dan menyuruh Saya untuk coba

Page 20: Observasi pendidikan

meminta izin kepada Bu Puji selaku wakil kepala sekolah bidang umum dan guru

bidang studi matematika. Setelah itu Saya menemui bu Puji di ruangannya, dan

beliau menyambut Saya dengan senang. Beliau menanyakan keperluan Saya

datang kesana, setelah Saya jelaskan bahwa Saya ingin mengadakan observasi di

SMAN 113, Bu Puji mengatakan boleh-boleh saja asalkan ada surat resmi dari

Universitas baru dilayani keperluan Saya. Sebenarnya Saya merasa kaget sekaligus

bingung, karena adanya perbedaan persepsi antara wakil kepala sekolah bidang

humas dengan bidang umum. Menurut wakasek bidang humas, Saya harus minta

izin dulu baru membuat surat observasi. Tapi menurut wakasek bidang umum, Saya

harus membawa surat dahulu baru bisa observasi dan di layani keperluannya. Saya

mencoba menghilangkan pikiran bingung Saya dan memberikan surat observasi

yang memang sudah Saya buat sebelumnya di kampus kepada Bu Puji. Kemudian,

Saya mulai membuat kesepakatan tentang waktu Saya bisa langsung observasi.

Kami menyepakati bahwa waktu observasinya adalah hari sabtu, minggu depan.

Setelah menyepakati hal tersebut, Saya segera mohon pamit kepada Bu Puji

sekaligus mengucapkan terimakasih karena diperbolehkan untuk observasi di SMAN

113 Jakarta. Dan Saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pak Yadi

karena telah mengantarkan Saya untuk bertemu Wakasek.

Hari kedua Saya melakukan observasi ke SMAN 113, tepatnya tanggal 21 Februari

2009, sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah sampai di SMAN 113, Saya langsung

mendatangi pos satpam untuk bertanya apakah ada Bu Puji atau tidak dan Saya

langsung disuruh masuk ke dalam. Tapi Saya langsung kaget karena ternyata

sekolah tersebut sedang mengadakan acara yang bertemakan “ Career Day “ dan

bedah kampus. Karena sebelumnya Bu puji tidak memberitahu Saya bahwa hari

sabtu ini sedang ada acara. Hal ini membuat Saya menjadi tidak enak hati karena

berarti sekolah khususnya Bu puji sedang sibuk. Apalagi saat itu Saya mendengar

suara bu Puji dari kejauhan sedang memberi kata sambutan dalam acara tersebut.

Jadi Saya harus menunggu untuk sementara di lobi depan. Sampai akhirnya sekitar

jam 12.00 lewat saat waktu istirahat acara tersebut, Saya mulai memberanikan diri

untuk masuk ke dalam menemui Bu Puji. Dan alangkah senangnya Saya melihat Bu

Puji sedang duduk sendirian menjaga meja tamu, jadi Saya langsung menghampiri

beliau untuk mengadakan wawancara. Ketika Saya menghampiri beliau, karena

memang sedang istirahat jadi kami langsung mengadakan wawancara seputar UN

Page 21: Observasi pendidikan

yang akan diadakan di SMAN 113. Setelah selesai mengadakan wawancara, Saya

langsung diajak Bu Puji untuk menemui Bapak Kepala Sekolah sebagai permohonan

izin dan terima kasih karena diperbolehkan observasi. Diruang kepala sekolah, Saya

dan Bu Puji menjelaskan kembali tentang pelaksanaan wawancara yang Saya jalani

dan memberikan instrumen pertanyaan apa saja yang Saya tanyakan kepada Bu

Puji. Kemudian kepala sekolah mencoba untuk menerangkan kembali tentang

jawaban-jawaban yang dipertanyakan oleh Saya dan beliau juga memberikan

nasehat-nasehat dan cerita-cerita menarik yang tentunya bisa menjadi contoh untuk

Saya kelak. Setelah itu, Saya mohon izin pulang kepada kepala sekolah sekaligus

mengucapkan terimakasih atas izinnya. Saya pun tidak bisa meminta lampiran-

lampiran dan wawancara terlalu lama di sana karena acara sekolah masih

berlangsung jadi sekolah masih terlalu sibuk. Jadi Saya mencoba meminta izin

kembali kepada Bu Puji agar dapat diperbolehkan datang ke sekolah lagi untuk

meminta lampiran-lampiran yang Saya perlukan untuk membuat laporan hasil

observasi, bu Puji menyetujuinya. Dan akhirnya Senin, tanggal 16 Maret 2009 Saya

mencoba datang kembali ke SMAN 113 setelah sebelumnya Saya sudah meminta

izin kepada Bu puji lewat telepon. Disana Saya meminta berkas-berkas yang Saya

perlukan seperti surat keterangan observasi di sekolah, foto-foto sekolah, dan

sebagainya. Setelah semuanya selesai, akhirnya Saya memohon diri untuk pulang

dan sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Ibu Puji.

Pengalaman Saat Mengikuti UN di SMAN 113 Jakarta

Saya adalah salah satu alumni dari SMAN 113 Jakarta. Pengalaman UN Saya di

sekolah itu cukup mengesankan. Menurut Saya, yang namanya Ujian Nasional

adalah sesuatu yang menegangkan dan bikin tidak nafsu makan karena dari kabar

yang Saya dengar dari teman-teman dan kakak kelas Saya bahwa ujian tersebut

sangat sulit apalagi sistem pengoreksiannya memakai komputer jadi kita harus

berhati-hati kalau menjawab. Pensil harus yang asli 2B sehingga Saya harus

berulang kali ganti pensil karena takut pensil yang Saya gunakan palsu sehingga

tidak terbaca di komputer, untuk menghitamkan lembar jawaban harus benar-benar

hitam tapi tidak boleh sampai keluar garis pada bulatan yang ada, padahal

bulatannya kecil, selain itu juga LJK tidak boleh kotor dan menghapus jawaban yang

salah harus benar-benar bersih dan tidak boleh sampai robek, tidak boleh membawa

Page 22: Observasi pendidikan

HP, dan adanya kenaikan standar nilai dari pemerintah yaitu 4,25 dan lain-lain.

Karena banyaknya peraturan yang harus dipikirkan, jadi membuat Saya sendiri jadi

pusing dan tidak nafsu makan. Mengenai UN, sebenarnya kadang Saya dan

mungkin mewakili pendapat dari teman-teman yang lain tidak terlalu setuju dengan

UN awalnya karena Saya merasa tidak adil bila sekolah khususnya pemerintah

hanya menentukan kelulusan dari 3 mata pelajaran saja dan berarti hasil belajar

selama 3 tahun itu untuk apa, jadi kenapa sekolah tidak membelajarkan siswa

dengan 3 pelajaran yang di-UN-kan saja, karena padahal sekolah yang lebih tahu

apakah siswa tersebut layak untuk lulus atau tidak. Tapi semakin lama Saya jadi

semakin mengerti bahwa UN di perlukan untuk standarisasi bagi sekolah.

Pengalaman UN dimulai dari saat Saya sudah memasuki semester 2 dikelas 3 SOS

4, sekolah Saya sudah mulai mensosialisasikan tentang rencana pendalaman

materi, try out, dan acara seminar bedah kampus dan bimbingan belajar agar siswa

terbantu untuk mengetahui dimana tempat kuliah yang sesuai dengan bakat

minatnya. Semakin mendekati UN, perasaan takut jadi sering muncul. Tapi Saya

harus tetap optimis dan fokus, apalagi terbantu dengan adanya pendalaman materi

yang diadakan di sekolah. Pendalaman materi di sekolah Saya dilaksanakan setiap

hari setelah jam pelajaran sekolah selama 2 jam. Pendalaman materi itu berisi

tentang pelajaran yang berkaitan dengan ujian nanti dan pembimbingnya berasal

dari guru bidang studi masing-masing. Memang selama mengikuti pendalaman

materi ini, Saya sering merasa bosan karena sudah lelah sebelumnya telah

mengikuti pelajaran di sekolah. Tidak hanya Saya yang merasakan bosan, tapi

teman-teman Saya terutama yang laki-laki kadang sampai kabur dari sekolah

setelah jam pelajaran sekolah yang biasa sudah selesai, mereka pulang

berbarengan dengan siswa kelas 1 dan 2 yang memang waktunya pulang.

Setelah selesai mengadakan pendalaman materi, sekolah Saya mengadakan uji

coba UN atau biasanya disebut dengan try out (TO). Try out ini diadakan sebagai

bahan pelatihan siswa untuk mengerjakan soal-soal materi UN dengan situasi yang

dibuat seperti sebenarnya ketikan UN nanti, selain itu try out ini juga sebagai

simulasi menghadapi UN agar siswa terlatih dan tidak kaget atau tegang ketika UN

berlangsung. Try out di sekolah Saya diadakan sebanyak 3 kali secara bertahap.

Hasil nilai selama Try Out pun diberikan kepada siswa dan orang tuanya agar orang

Page 23: Observasi pendidikan

tua bisa lebih membimbing anaknya untuk belajar lebih giat. Sekolah pun menjadi

lebih terbantu untuk mengetahui dimana kelemahan siswa yang masih perlu

dianalisis dan dibantu. Waktu itu hasil nilai try out Saya selama 3 kali semakin lama

semakin membaik, walaupun awalnya nilai Saya selalu lemah dipelajaran Bahasa

Inggris dan Matematika. Tidak berhenti hanya mengadakan TO, sekolah Saya juga

aktif mengadakan seminar seperti bedah kampus dan bimbingan belajar. Untuk

acara bedah kampus, sekolah juga mengundang alumni dari SMAN 113 untuk

mengadakan persentase serta kesan dan pesan. Pengadaan seminar ini menurut

Saya sangat baik karena siswa khususnya Saya sendiri menjadi lebih tahu

mengenai universitas-universitas yang terbaik dan jurusan-jurusan yang sesuai

dengan bakat dan minat Saya. Dalam seminar tersebut kita bisa bertanya langsung

kepada wakil dari universitas tentang hal yang ingin kita ketahui serta diberikan

brosur. Namun, sayangnya banyak siswa yang kurang antusias dengan acara

tersebut karena mereka berpikir hal tersebut sangat membosankan dan mereka

lebih suka pergi atau jalan-jalan.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, tepatnya bulan April sekolah-sekolah

se-Indonesia mulai sibuk dan bersiap-siap menanti datangnya hari perjuangan

tersebut. Saya datang ke sekolah dengan langkah yang mantap dan mencoba

menghilangkan rasa takut dan tegang. Di sana teman-teman Saya yang lain sudah

menanti. Mereka pun merasakan hal yang sama dengan Saya. Sebelum bel masuk

berbunyi, Saya dan teman-teman Saya mencoba memanfaatkan waktu untuk belajar

dan saling tanya jawab dengan teman-teman yang lain. Tapi dari kejauhan, Saya

juga mendengar ada teman-teman yang sibuk mencari bocoran soal dan

sebagainya. Kita memang berjuang dengan jalan masing-masing yang diyakini.

Ketika bel berbunyi, hanya diri inilah yang boleh masuk kedalam ruangan dan

peralatan untuk UN, sedangkan tas dan yang tidak berkaitan dengan UN ditaruh

diluar kelas. Tangan Saya mulai berkeringat karena di dalam ruangan terdapat 2

orang pengawas yang belum pernah Saya lihat sebelumnya, mereka mulai

membacakan tata tertib pengawas dan UN. Dan ujian pun dimulai sampai 3 hari

berturut-turut. Mungkin saat hari pertama mengerjakan soal UN, Saya memang

merasa tegang dan badan rasanya sulit dan takut untuk di gerakkan sedikit pun, tapi

lama-kelamaan Saya menjadi terbiasa untuk rileks dan tidak terlalu tegang untuk

mengerjakan soal di hari-hari berikutnya. Menjalani itu semua sangat menguras

Page 24: Observasi pendidikan

pikiran dan tenaga Saya, tapi setelah semuanya terlewati ada perasaan senang dan

beban berat seperti terlepas dari tubuh. Perasaan lelah dan tegang terganti dengan

hasil pengumuman yang sangat memuaskan. Saya LULUS, dengan nilai rata-rata

UN adalah delapan. Untuk Ujian sekolah dan praktek pun nilai Saya lumayan

memuaskan. Begitupun teman-teman Saya yang lain, mereka semua lulus. Tapi

sayangnya, salah satu teman Saya tidak lulus dipelajaran ekonomi dan harus

mengulang tahun depan. Memang teman Saya itu adalah anak baru atau pindahan

dari sekolah lain saat Saya memasuki kelas 3 SMA. Saya sangat sedih mendengar

hal itu, dan banyak teman dan guru yang tetap memberi motivasi kepadanya agar

tetap semangat karena sesungguhnya kegagalannya itu hanyalah sebuah

kesuksesan yang tertunda saja. Saya tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang,

apakah Dia tetap mengulang di SMAN 113 atau pindah ke sekolah lain. Tapi Saya

harap dia bisa berhasil dikemudian hari. Itulah pengalaman Saya ketika UN tahun

2006/2007 di SMAN 113 Jakarta.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 77

Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 1 (1) pada Permendiknas

tersebut dijelaskan, bahwa Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah

kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada

jenjang pendidikan menengah. Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian

kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tanggapan sekolah SMAN 113 mengenai pengadaan Ujian Nasional adalah setuju

karena menurut sekolah dengan diadakannya Ujian Nasional maka sekolah akan

mempunyai standarisasi. Persiapan sekolah pun lumayan baik, sekolah

mengadakan sosialisasi UN kepada orang tua, siswa, dan guru. Dalam menghadapi

UN pasti banyak kendala yang harus dilalui tapi SMAN 113 merasa lancar-lancar

Page 25: Observasi pendidikan

saja dalam mengadakan pelaksanaan UN. Sekalipun ada hambatan, mereka

mencoba untuk mengatasinya dengan sebaik mungkin.

3.2 Saran

Pengadaan UN oleh pemerintah memang membuat sekolah khususnya siswa

menjadi merasa mempunyai beban berat yang belum akan lepas sebelum

melewatinya dengan baik. Maka diharapkan sekolah bisa benar-benar menganalisa

dimana kelemahan siswanya dalam pembelajaran dan mencoba mengatasinya

dengan sebaik mungkin. Dan untuk pemerintah, diharapkan pengadaan ujian

nasional ini tidak hanya berbentuk pilihan ganda saja tapi juga berbentuk essay. Hal

tersebut agar siswa terlatih untuk berpikir dan mengembangkan pikiran yang

dimilikinya, jadi tidak asal menebak saja. Selain itu, karena UN ini diperuntukkan

untuk se-Indonesia maka seharusnya pemerintah diharapkan bisa memperhatikan

sekolah-sekolah yang terletak di daerah-daerah yang memerlukan fasilitas yang

memadai agar dapat melaksanakan pembelajaran sebagaimana di kota-kota besar.

Mereka juga layak untuk mendapatkan fasilitas yang baik dan menghadapi UN

dengan nyaman, tidak merasa takut bahwa bangunannya akan roboh atau bocor

saat hujan.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 77 Tahun 2008,

Tanggal 5 Desember 2008