observasi kemasan

59
OBSERVASI KEMASAN COKLAT, KEMBANG GULA, KOPI, DAN TEH LAPORAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pengemasan Penyimpanan dan Penggudangan Dosen pengampu: Mustika NH., S.TP., M.Pd. Disusun Oleh: Andari Sulfaj NIM. 1000748 Anja Wulan Sari NIM. 1005182 Bangun Ambar Ekowati NIM. 1006572 Firman Ryan T NIM. 1000205 Hetty Restika Sari NIM. 1000497 Tedy Tarudin NIM. 1000684 Yatin Dwi Rahayu NIM 1006578 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI 0

Upload: teta-dear

Post on 13-Feb-2015

691 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Desain Kemasan adalah suatu proses mulai dari mendesain sampai produksi. Ada tiga kategori untuk menentukan desain kemasan. Pertama, soal makna kemasan. Kemasan sebaiknya bermakna personal, sosial, dan publik.

TRANSCRIPT

Page 1: Observasi kemasan

OBSERVASI KEMASAN COKLAT, KEMBANG GULA, KOPI, DAN TEH

LAPORAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pengemasan

Penyimpanan dan Penggudangan

Dosen pengampu: Mustika NH., S.TP., M.Pd.

Disusun Oleh:

Andari Sulfaj NIM. 1000748

Anja Wulan Sari NIM. 1005182

Bangun Ambar Ekowati NIM. 1006572

Firman Ryan T NIM. 1000205

Hetty Restika Sari NIM. 1000497

Tedy Tarudin NIM. 1000684

Yatin Dwi Rahayu NIM 1006578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

0

Page 2: Observasi kemasan

KEMASAN COKLAT

Desain Kemasan adalah suatu proses mulai dari mendesain sampai produksi. Ada tiga kategori untuk menentukan desain kemasan. Pertama, soal makna kemasan. Kemasan sebaiknya bermakna personal, sosial, dan publik. Personal yaitu hanya untuk diketahui sendiri isi yang ada dalam kemasan. Bermakna sosial, biasanya untuk penghargaan atau penghormatan atas prestasi atau hasil yang dicapai. Sementara kemasan yang bernilai publik, biasanya untuk produk untuk komersial, jadi pesan kemasannya harus dapat dimengerti oleh semua orang yang membacanya. Kedua, kemasan dalam bentuk fisik. Terdiri dari kemasan primer melekat pada produknya), kemasan sekunder (melindungi produk), kemasan tersier (fungsi kemudahan dan praktis pembawaannya), kemudian kemasan transport dan sebagainya. Ketiga, mendesain kemasan yang baik harus mencakup 5 fungsi yaitu fungsi protektif, fungsi praktis, fungsi informasi, fungsi komunikasi dan fungsi lingkungan.

Desain kemasan mempunyai 5 prinsip fungsional, pertama kemasan (packaging). Pada kemasan ini harus disampaikan tentang jenis produk, dan kegunaannya. Disini kejujuran jadi hal penting. Kedua, kemasan secara fisik. Fungsinya sebagai pelindung produk dari benturan, gesekan, guncangan, hentakan dan lain-lain. Disini kekuatan menjadi prinsip utama. Ketiga, kemasan yang nyaman dipakai. Maksudnya kemasan disini memberikan rasa nyaman jika disentuh, permukaannya tidak melukai, lentur saat digenggam, mudah dibersihkan, disimpan, stabil bila diletakkan. Kemasan yang dapat didaur ulang sangat diutamakan. Keempat, kemasan yang mampu menampilkan citra produk dan segmentasi pasar pemakainya. Disini melibatkan banyak unsur terutama yang berkaitan dengan imajinasi, selera, dan fantasi sipemakai. Kemasan disini harus mampu menerjemahkan siapa pemakainya, status sosial, dimana dan jenis perilaku seperti apa produk mainan tersebut dipakai. Keunikan menjadi nilai penting. Kelima, kemasan yang berprinsip mendukung keselarasan lingkungan. Kemasan yang baik adalah yang; mudah didaur ulang (recycle) ke produk baru dan tidak terkontaminasi, bisa dilebur dan dibuat kembali ke produk (re-use) asal.

Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen memilih satu jenis produk setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut memberikan informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta mempunyai disain yang menarik pembeli.

Produk olahan coklat merupakan produk yang banyak dilirik oleh semua kalangan konsumen. Produk-produk cokelat yang banyak ditemukan dipasaran adalah coklat bubuk, coklat batang, seres, selai coklat, serta permen coklat. Selain fokus pada proses pengolahannya, produk coklat juga harus diperhatikan dalam pengemasannya. Kebanyakan coklat meleleh pada suhu 27oC, jadi bahan pengemasnya perlu diperhatikan untuk mempertahankan bentuk fisik produk tersebut.

Berikut adalah identifikasi kemasan coklat berdasarkan bentuk, jenis dan struktur kemasan.

1

Page 3: Observasi kemasan

No Produk Bentuk Kemasan

Jenis Kemasan

Struktur Kemasan

1Selai Coklat Gelas

dengan leher berlekuk dan transparan

Jenis kemasan yang digunakan adalah gelas kaca (jar)

Produk dikemas dengan gelas jar sebagai pengemas primernya dan ditutupi oleh tutup plastik. Label ditempelkan pada gelas

2 Seres Ritzproduk dikemas dalam bentuk silindris/ kaleng, tidak tembus cahaya dan bertutup

Terdapat dua jenis kemasan yang digunakan yaitu kemasan logam dan kemasan plastik

Jenis kemasan yang digunakan adalah logam sebagai kemasan sekunder dan plastik bening sebagai kemasan primernya

3 Syrup CoklatBentuk kemasan syrup coklat ini adalah botol dengan tutup yang dibuka tutup

Jenis bahan pengemasnya adalah botol plastik dengan jenis HDPE (tertera pada bagian bawah botol)

Syrup coklat ini langsung dikemas pada kemasan botol plastik HDPE dengan label kertas ditempel pada botol sebagai identitas produk

4 Coklat Dairy MilkBentuk kemasan adalah kotak

Jenis pengemas yang digunakan

Struktur pengemasnya , alumunium foil sebagai kemasan

2

Page 4: Observasi kemasan

persegi panjang tidak tembus cahaya

adalah plastik dan alumunium foil

primer dan kemasan plastiknya sebagai kemasan sekunder sekaligus sebagai label produk

5 Permen coklatBentuk permen coklat ini adalah koin, bulat tipis kemudian dibungkus lagi dengan plastik tebal menyerupai bentuk tabung

Jenis bahan pengemasnya adalah alumnium foil dan plastik tebal

Struktur pengemasanya adalah alumunium foil sebagai kemasan primer dan plastik tebal sebagai kemasan sekunder sekaligus labeling produk

6 Coklat BatangBenuk kemasannya adalah persegi panjang

Jenis kemasan yang digunkan adalah alumunium foil dan kertas yang mudah rapuh

Struktur kemasan terdiri dari alumunium foil sebagai kemasan primer dan kemasan kertas sebagai kemasan sekunder sekaligus label produk

7 Coklat bubuk Bentuk kemasan adalah kotak

Jenis kemasan pada produkadalah karton ti pis dan plastik laminasi

Coklatbubuk dikemas dengan platik kemudian baru dikemas pada kemasan kotak karton yang merupakan kemasan sekunderya sekaligus kemasan yang dignakan sebagai identitas produk

3

Page 5: Observasi kemasan

Pengaruh Desain Bentuk, Struktur Bahan Kemasan Coklat Terhadap

Produk Coklat yang Dikemasnya

Selai Coklat

Desain kemasan berbentuk gelas

seperti jar yang terbalik memberi

penampilan yang lain dari kemasan pada

umunya (unik). Bentuk kemasan seperti ini

memberi ruang yang luas untuk selai coklat

sehingga mudah untuk dibuka dan dicolek

untuk dioleskan pada roti dan sejenisnya,

menampung selai yang maksimal, dan kuat serta menarik konsumen karena

bentuknya yang unik.

Pengaruh bahan kemasan terhadap selai yaitu melindungi coklat dari

kontak langsung dengan udara, cahaya, dan gelas kaca tahan terhadap suhu panas

atau dingin. Karena gelas kaca sebelumnya dilakukan proses sterilisasi maka

dapat mengawetkan selai coklat.

Labeling pada selai coklat terletak pada kertas label yang ditempel pada

gelas atau botol kemasan yang emyerupai jar tapi terbalik. Menunjukkan nama

selai coklat (crump), rasa, komposisi, data kode produksi dan kode produk, serta

nama perusahaan yang memproduksinya.

Ceres Kaleng Rits

Desain bentuk silinder atau tabung memberikan

ruang yang luas untuk Ceres sehingga muatan ceres

banyak, menarik konsumen,.

Pengaruh bahan kaleng atau logam pada ceres yaitu

tahan benturan, melindungi cahaya, suhu rendah

atau tinggi, dan kontak udara langsung, sehingga

kualitas ceres dapat terjaga dan umur simpan

cereslebih tahan lama. Kemasan kaleng pada ceres

4

Page 6: Observasi kemasan

menjadi kemasan sekunder karena dilapisi dengan plastik bening sebelumnya

dengan tujuan agar komponen ceres tidak terurai dengan kaleng, karena plastik

bening cukup kuat untuk melindungi produk ceres untuk mempertahankan

kualitasnya.

Labelling pada ceres kaleng menyatu dengan kemasan kaleng. Labelling

pada ceres kaleng menunjukkan bahwa produk ini persembahan dari RITZ, dan

terdapat komposisi bahan, berat bersih yaitu 500 gr, kode produksi atau masa

kadaluarsa, nomor kode produk, cap halal, dan nama perusahaan yang

memproduksinya.

Sirup Coklat Hersyhey’s

Desain berbentuk silider atau tabung seperti

botol memberi pengaruh terhadap sirup

coklat adalah dapat menampung sirup coklat

dalam volum yang banyak, karena sirup

berbentuk cair maka botol ini membuat

sirup coklat kuat (tidak bocor) tahan

terhadap benturan, cahaya, dan kontak

langsung dengan udara karena tertutup rapat

dan mudah dibuka, serta menarik konsumen.

Pengaruh bahan kemasan botol sirup coklat

yaitu memberi perlindungan sirup coklat, serta menambah umur simpan sirup

coklat, bahan botol ini adalah plastik PET yang banyak digunakan untuk

pembotolan bahan pangan, sehingga aman untuk produk sirup coklat.

Labelling pada sirup coklat ini terdapat pada kertas lebelling kemudian

ditempel pada botol kemasan sirup coklat agar tampilan kemasan lebih menarik.

Lbelling menunjukkan nama sirup coklat (hershey’s), berat bersih, komposisi,

kode produk dan kode produksi, serta nama perusahaan yang memproduksinya.

Coklat Batang Delfi

5

Page 7: Observasi kemasan

Desain kemasan berbentuk persegi panjang

memberi pengaruh bidang pada coklat.

Tersusun batangan sehingga nampak kokoh

dan tebal.

Pengaruh bahan kemasan sekunder dari

plastik yaitu kemasan menjdi mearik

sehingga konsumen tertarik untuk

mengkonsumsinya, mempertahankan kualitas coklat karena memperkecil

terjadinya goresan atau goncangan apabila tidak dikemas plastik. Pengaruk

kemasan primer yang berbahan kertas laminasi yang melindungi coklat batang

tetap utuh tidak terurai dan mengawetkan coklat, serta memudahkan untuk dibuka.

Labelling pada coklat delfi menyatu dengan kemasan platik. Tertera nama

coklat dairy milk, komposisi bahan, data produksi atau masa kadaluarsa, kode

atau nomor produk, label halal, serta nama perusahaan yang memproduksi coklat

tersebut.

Coklat Koin

Desain bentuk lingkaran

atau lempengan koin membuat

coklat menjadi mnarik,

memudahkan konsumen untuk

mengkonsumsinya, ukuran yang

pas untuk langsung di konsumsi

tiap koin coklat. Warna-warni

pembungkus koin dapat menarik

konsumen. Pembungkus plastik

menguatkan coklat dari benturan, menampung banyak koin coklat dan menjadikan

koin coklat tersusun rapi, melindungi koin coklat.

Pengaruh bahan kemasan primer (kertas laminasi dengan alumunium foil)

adalah melindungi coklat terhadap kontak langsung dengan udara, menambah

umur simpan coklat, menarik konsumen karena memiliki warna yang menarik

6

Page 8: Observasi kemasan

dengan ukuran seragam seperti koin. Plastik tebal sebagai pengemas sekunder

memberi ruang agar koin coklat tersusun rapi dan berisi banyak koin yang

beraturan, melindungi koin coklat dari benturan dan sebagainya.

Labelling pada coklan koin terdapat pada dua bagian kemasannya, yang

pertama pada kemasan laminasi yang berwarna pink, perak, dan emas, disitu

tertera nama coklat koin ditulis menyerupai uang logam atau koin yang

sesungguhnya dengan tujuan untuk konsumen tertarik karena kemasanya unik.

Kedua labelling pada kemasan luar yaitu plastik. Labelling menunjukkan rasa atau

flavour coklat koin yang sesuai dengan warna kertas laminasi, nama coklat koin

yaitu “Choc coin” komposisi, berat bersih, kode produk, kadaluarsa, dan nama

perusahaan yang memproduksinya.

Coklat Monggo

Dengan desain bentuk yang

kotak padat menyerupai bentuk balok

memberi pengaruh pada coklat telihat

bidang, padat berisi, kekerasan coklat

yang nampak karena dapat dipegang

secara langsung, menampung banyak

dalam bentuk batangan, mudah dibuka

untuk dikonsumsi.

Struktur bahan kemasan terdiri dari kertas kraft sebagai pengemas

sekunder yang memberi pengaruh kemasan coklat yang klasik namun menarik

konsumen, mudah dibuka, sebagai pelindung coklat yang sebelumnya dilapisi

oleh kertas yang dilaminasi dengan alumunium foil yang merupakan pengemas

primer yang melindungi coklat dari kkontak udara atau suhu panas ataupun

dingin, sehingga coklat dapat lebih tahan lama.

Labelling produk coklat monggo menyatu dengan kemasan sekunder atau

pada kertas kraft. Terlihat pada gambar, nama coklat monggo dan rasa yang

beraneka ragam untuk memudahkan konsumen untuk memilih rasa dari coklat

7

Page 9: Observasi kemasan

tersebut. Selain itu juga labelling berisikan komposisi bahan coklat monggo, berat

bersih, data produksi atau masa kadaluarsa, dan nama perusahaan yang

memproduksinya. Labelling juga terdapat nomor atau kode produk coklat monggo

yang dapat dideteksi dengan mesin yang ada pada casier sehingga nampak di

monitor.

Coklat Bubuk

Desain bentuk kotak memberi ruang bagi

coklat bubuk seperti terlihat berisi, kokoh, menarik

konsumen.

Bahan pengemas primer adalah plastik

memberi pengaruh dapat melindungi coklat dari

kontak langsung dengan udara dan membuat coklat

bubuk tersimpan rapi saat di dalam kotak. Kotak ini

berbahan kertas tebal yang merupakan pengemas

sekunder yang memberi pengaruh mudah dibuka

dan sebagai pelindung coklat yang sudah dikemas plastik sebelumnya.

Labeling pada produk dilakukan bertujuan untuk menunjukkan berat

bersih dari produk yaitu 45 gr, kemudian menyertakan lebel halal, dan

memasukkan komposisi bahan-bahan pembuatan coklat bubuk. Serta

menunjukkan alamat tempat dan nama perusahaan yang memproduksi, data

pembuatan dan kadaluarsa . Dengan labeling pada produk coklat bubuk juga dapat

memudahkan konsumen untuk mengetahui bahwa produk ini merupakan coklat

bubuk, serta tampilan kemasan coklat bubuk menjadi lebih menarik. Pada

labelling terdapat nomor kode produk yang dapat dideteksi dengan mesin yang

ada pada caxier sehingga harga produk nampak pada monitor.

8

Page 10: Observasi kemasan

KEMASAN CONFECTIONERYProduk Kembang Gula

Produk kembang gula (confectionery) dapat dibagi menjadi chocolate

confectionery dan non-chocolate confectionery. Chocolate confectionery adalah

produk kembang gula yang berbasis coklat atau lemak, sedangkan non-chocolate

confectionery adalah produk kembang gula yang berbasis gula. Coating fat,

disebut juga sebagai enrobing fat, merupakan lemak pada produk coklat yang

digunakan untuk melapisi produk lain seperti misalnya kacang-kacangan, wafer,

biskuit, coklat, dried fruit, atau produk permen. Pembuatan candy ditentukan oleh

konsentrasi gula dalam pemasakan gula sirup dan kontrol pencegahan

pembentukan krital. Beragam ingredient seperti gelatin, buah, kacang, susu, asam

dan sebagainya dapat ditambahkan ke dalam gula. Permen adalah sejenis gula-

gula (confectionary) adalah makanan berkalori tinggi yang pada umumnya

berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa. Tekstur permen sangat ditentukan

oleh lamanya campuran bahan dididihkan, suhu pendinginan, dan cara

penanganan setelah pendinginan. Bila campuran gula dipanaskan, ada beberapa

tahap yang khas, yaitu 116°C tahap bola-lunak, 132°C tahap bola-keras, 150-

155°C kertakan keras. 

Dipasaran kita melihat beraneka ragam kemasan produk kembang gula.

Kemasan kembang gula ini dapat berupa plastik, karton, kaleng, dll. Hal tersebut

agar konsumen tertarik untuk membeli produk dan kemasan itu sendiri memiliki

fungsi masing-masing. Dari hasil observasi kami, dibawah ini ada beberapa

produk confectionery yang ada dipasaran:

9

Page 11: Observasi kemasan

NO PRODUK JENIS STRUKTUR BAHAN PENGARUH DESAIN

1 Plastik Kemasan

Primer : plastik

laminasi, dan

kemasan

sekunder:

karton

Plastik

laminasi

terdiri dari

polietilen dan

polipropilen

Kertas

berbahan

Kertas yang

paling tebal

(lebih dari 0.3

mm)

Polietilen memiliki sifat

fleksible sehingga mudah

dibentuk dan mempunyai

daya rentang yang tinggi.

Selain itu, kedap terhadap

air, uap air dan gas. Sangat

bagus digunakan dalam

kemasan produk ini

dibiarkan saja akan terjadi

proses oksidasi dengan

udara.

Polipropilen daya tembus

uap yang rendah,

ketahanan yang baik

terhadap lemak, stabil

terhadap suhu tinggi dan

cukup mengkilap.

Pada kemasan sekunder

sedikit mempengaruhi

produk karena tidak terjadi

kontak langsung dengan

bahan. Kemasan sekunder

membantu dalam

pengepakan produk.

10

Page 12: Observasi kemasan

2 Plastik Kemasan

primer: plastik

laminasi

Polietilen,alum

inium foil, dan

polipropilen

Pengaruh penggunaan

plastik selain untuk

mengemas bahan pangan

adalah merupakan kemasan

paling praktis, banyak

dijumpai, banyak

digunakan, mampu menjaga

kesegaran bahan pangan,

mampu mempertahankan

mutu bahan pangan,

menunda oksidasi bahan

pangan.

3 plastik Kemasan

primer: plastik

Plastik

Poliamida atau

Nilon yang

terdiri dari

molekul-

molekul asam

amino

Bagian transparan supaya

konsumen dapat melihat

keadaan produk di

dalamnya.

Nilon relative tidak

dipengaruhi oleh waktu

simpan yang lama pada

suhu kamar. Tetapi pada

suhu yang lebih tinggi akan

teroksidasi menjadi

berwarna kuning dan

rapuh.

Sinar matahari yang kuat

akan kurang baik terhadap

sifat mekanikalnya

sehingga akan

mempengaruhi produk di

dalamnya.

11

Page 13: Observasi kemasan

4 Plastik Kemasan

primer: plastik

transparan

Plastik

Selopan (MT-

33)

Plastik selopan memiliki

sifat tembus pandang

sehingga baik baik bagi

konsumen untuk

mengetahui keadaan produk

secara nyata. Selain itu

plastik selopan memiliki

sifat kedap udara sehingga

baik dalam menjaga mutu

produk yang sedikit tahan

lama bila terkena udara.

5 Plastik Kemasan

primer: plastik

laminasi

Polietilen/

aluminium

foil/polipropile

n

Polietilen dan polipropilen

memiliki sifat fleksible

sehingga mudah dibentuk

dan mempunyai daya

tembus uap yang rendah,

ketahanan yang baik

terhadap lemak, stabil

terhadap suhu tinggi dan

cukup mengkilap.

Alumunium foil memiliki

daya simpan tinggi, teknik

penutupan mudah, kuat,

tidak mudah sobek atau

tertusuk, dan tahan

terhadap proses sterilisasi.

12

Page 14: Observasi kemasan

6 kertas Kemasan

primer: kertas

berlapis dan

kemasan

sekunder:

kertas

Kertas,

polietilen,alum

inium foil, dan

polipropilen

Terjadi perubahan warna

pengaruh tersebut

diakibatkan karena bahan

pengemas.

Terjadinya penurunan berat

bahan dari semula hal

tersebut terjadi karena

terjadi pelepasan uap air

sebagai tanda penyesuaian

diri terhadap lingkungan.

Terjadi aroma bahan

semakin berkurang, hal

tersebut terjadi karena

disebabkan oleh

menguapnya aroma bahan

pangan tersebut menuju

lingkungan.

Alumunium foil memiliki

daya simpan tinggi, teknik

penutupan mudah, kuat,

tidak mudah sobek atau

tertusuk, dan tahan

terhadap proses sterilisasi.

Pada kemasan sekunder

sedikit mempengaruhi

produk karena tidak terjadi

kontak langsung dengan

bahan. Kemasan sekunder

membantu dalam

pengepakan produk.

13

Page 15: Observasi kemasan

7 lastik Kemasan

primer : plastik

dan kemasan

sekunder:

toples plastik

Polietilen dan

polivinil

clorida

Polietilen memiliki sifat

fleksible sehingga mudah

dibentuk dan mempunyai

daya rentang yang tinggi.

Selain itu, kedap terhadap

air, uap air dan gas. Sangat

bagus digunakan dalam

kemasan produk ini

dibiarkan saja akan terjadi

proses oksidasi dengan

udara.

Polivinil clorida digunakan

sebagai pegangan dari

permen tersebut supaya

lebih mudah untuk

dikonsumsi.

Pada kemasan sekunder

sedikit mempengaruhi

produk karena tidak terjadi

kontak langsung dengan

bahan. Kemasan sekunder

membantu dalam

pengepakan produk.

14

Page 16: Observasi kemasan

8 Plastik Kemasan

primer : plastik

dan kemasan

sekunder:

karton dan

mika

Poliester,

kertas, dan

EVA

Poliester tahan terhadap

suhu tinggi (300oc),

permeabilitasnya terhadap

uap air dan gas rendah,

sehingga baik digunakan

untuk kemasan produk

yang akan mudah rapuh

bila terjadi kontraksi

dengan udara.

Pada kemasan sekunder

sedikit mempengaruhi

produk karena tidak

terjadi kontak langsung

dengan bahan. Kemasan

sekunder membantu

dalam pengepakan

produk.

9 Kemasan

primer : plastik

laminasi dan

kemasan

sekunder:

kaleng

Plastik

laminasi

terdiri dari

polietilen dan

polipropilen

Kaleng

terbuat dari

logam

Polietilen dan polipropilen

memiliki sifat fleksible

sehingga mudah dibentuk

dan mempunyai daya

tembus uap yang rendah,

ketahanan yang baik

terhadap lemak, stabil

terhadap suhu tinggi dan

cukup mengkilap.

Pada kemasan sekunder

sedikit mempengaruhi

produk karena tidak terjadi

kontak langsung dengan

bahan. Kemasan sekunder

15

Page 17: Observasi kemasan

membantu dalam

pengepakan produk.

10 Plastik Kemasan

primer: plastik

transparan dan

plastik pipa

Plastik CA

(Selulosa

Asetat) dan

polivinil

clorida

Plastik CA peka terhadap

cahaya matahari, oksigen

dan uap air, sehingga perlu

dicegah dengan

penambahan bahan

penstabil asam tartarat

0.01%. Selain itu, tahan

panas dan rapuh pada suhu

rendah, tidak cocok untuk

makanan beku.

Polivinil clorida digunakan

sebagai pegangan dari

permen tersebut supaya

lebih mudah untuk

dikonsumsi.

11 Kaleng Kemasan

Primer: kaleng

(commposite

can)

Composite can

adalah

kemasan

kaleng yang

bahan

utamanya

adalah kertas

kraft. Composi

te can adalah

libatan kertas

berupa satuan

balutan

(convolute

wound) dan

Bentuk kemasan yang

elastis dan tidak mudah

penyok, anti bakteri, anti

karat, lebih ringan dan

praktis, kedap air dan udara,

ramah lingkungan.

Kemasan ini melindungi

produk sehingga tidak

mudah lengket atau

meleleh.

16

Page 18: Observasi kemasan

libatan kertas

berupa spiral

secara

continious

(spiral wound),

dilibat secara

berlapis-lapis

hingga

membentuk

body yang

termasuk

didalamnya

kertas kraft,

aluminium

foil, plastic

dan PE.

12 Plastik Kemasan

primer: plastik

Plastik tipe

PVC untuk

bentuk mainan

(spongebob

Plastik tebal

dan transparan.

Biasanya PVC digunakan

untuk mainan, PVC sangat

tidak baik untuk kemasan

makanan. Kandungan

plastik ini bisa lumer dan

bercampur ke dalam

makanan pada suhu -15ºC

17

Page 19: Observasi kemasan

13 Plastik Kemasan

primer: Plastik

Kemasan

sekunder:

Karton

Plastik

polietilen tipe

HDPE dan

karton

HDPE akan melunak pada

suhu 75oC, bentuk yang

keras sehingga tahan

terhadap kimia, udara.

14 Karton Kemasan

primer: plastik,

dan

alumunium

foil

Kemasan

sekunder dan

tersier: karton

Palstik Poly

Propilen

Alumunium

foil

Dan akrtom

PP jenis film plastik yang

paling ringan dengan BJ 0,9

g/cm3, kemasan plastik dan

alumunium berpengaruh

dalam mempertahankan

produk dari suhu yang

dapat membuat produ

menjadi lengket/leleh.

Karton sebagai penyangga

agar produk tidak penyok

dan tidak mudah jatuh

15 Kaleng Kemasan

primer: kaleng

Tipe kaleng

produk ini two

pieces can

Kaleng dua lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan baku plat timah,aluminium

atau lakur

(alloy)

Kelebihan dari

adalah mengkilap, kuat,

tahan karat dan dapat

disolder. Apabila kemasan

terjdai korosi maka akan

berpengaruh pada produk

sehingga dapat

menyebabkan keracunan

bagi konsumen yang

mengkonsumsi.

18

Page 20: Observasi kemasan

KEMASAN KOPI

Disain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.Penampilan yang baik dari kemasan dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Promosi dari produk sangat erat kaitannya dengan perilaku saingan dan perilaku konsumen. Banyak metode promosi yang dapat dilakukan seperti promosi melalui media massa, papan di jalanan, dan ini terutama dilakukan apabila produsen ingin memperkenalkan produk barunya. Untuk promosi setelah produk tersebut dikenal oleh konsumen, maka pengemasan produk memegang peranan yang penting.

Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen memilih satu jenis produk setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut memberikan informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta mempunyai disain yang menarik pembeli. Disain kemasan yang menarik, biasanya diperoleh setelah melalui penelitian yang cukup panjang mengenai selera konsumen, yang kemudian diterjemahkan dalam disain grafis cetakan. Disain yang baik tergantung pada keahlian disainer, jenis tinta, bahan dan mesin pencetak.

Perkembangan industri yang pesat menyebabkan kemasan menjadi faktor yang penting dalam pengangkutan dan penyimpanan barang-barang sesuai dengan perkembangan pasar lokal menjadi pasar nasional bahkan internasional.. Pendapatan atau kemakmuran yang berkembang seiring dengan perkembangan industri, pada akhirnya menyebabkan konsumen dihadapkan pada pilihan yang beragam dari produk-produk yang bersaing untuk memperebutkan pasar. Hal ini mendorong pengusaha untuk mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu dengan memperkenalkan konsep brandinguntuk membangun personalitas produk yang dapat dikenali konsumen. Brandatau merk adalah nama, sibol, disain grafis atau kombinasi di antaranya untuk mengidentifikasi produk tertentu dan membedakannya dari produk pesaing. Nama brand yang dicetak dalam kemasan dapat menunjukkan citra produsen dan kualitas produk tertentu.

Saat ini fungsi kemasan tidak hanya sebagai wadah untuk produk, tetapi sudah bergeser menjadi alat pemasaran. Pasar swalayan dan supermarket juga sudah berkembang dengan pesat, sehigga disain grafis pada kemasan produk juga semakin berkembang. Hal ini disebabkan karena pada pasar swalayan , kemasan dapat berfungsi sebagai wiraniaga diamyang dapat menjual suatu produk, dan perbedaan dalam bentuk dan dekorasi kemasan berpengaruh besar terhadap penjualan.

19

Page 21: Observasi kemasan

N

O

PRODUK JENIS STRUKTU

R

BAHAN PENGARUH

DESAIN

LABELLIN

G

1 Kemasa

n

aseptis

Kemasan

Primer :

Plastik

laminasi

Kemasan

Sekunder :

Kertas

plastik

laminasi :

polipropile

n dan

aluminium

foil

kertas

kemasan aseptis

memiliki

struktur yang

gabungan

sehingga

memudahkan

dalam

pembentukan

dan aseptis

untuk minuman

yang tidak tahan

lama seperti

susu dan kopi.

Nama

produk:

Nescafe

Tercantum:

berat bersih,

komposisi,

nama

perusahaan,

hotline

service,

kode

produksi,

tanggal

kadaluarsa.

20

Page 22: Observasi kemasan

2 Kemasa

n

Kaleng

Kemasan

Primer:

Kaleng

alumunium

kaleng

alumunium

Kelebihan dari

tin plate adalah

mengkilap, kuat,

tahan karat dan

dapat disolder.

Perkaratan pada

kemasan kaleng

ini dapat

menyebabkan

terjadinya

migrasi Sn ke

dalam makanan

yang dikemas.

Nama

produk:

Nescafe

Tercantum:

berat bersih,

komposisi,

nama

perusahaan,

hotline

service,

kode

produksi,

tanggal

kadaluarsa.

3 Plastik Kemasan

Primer :

plastik

laminasi,

dan

Plastik

laminasi

terdiri dari

polietilen

dan

Polietilen

memiliki sifat

fleksible

sehingga

mudah

Nama

produk:

Kopi ABC

Tercantum:

berat bersih,

21

Page 23: Observasi kemasan

kemasan

sekunder:

plastik

polipropile

n.

Plastik

polipropile

n

dibentuk dan

mempunyai

daya rentang

yang tinggi.

Selain itu,

kedap terhadap

air, uap air dan

gas. Sangat

bagus

digunakan

dalam kemasan

produk ini

dibiarkan saja

akan terjadi

proses oksidasi

dengan udara.

Polipropilen

daya tembus

uap yang

komposisi,

nama

perusahaan,

hotline

service,

kode

produksi,

tanggal

kadaluarsa.

22

Page 24: Observasi kemasan

rendah,

ketahanan yang

baik terhadap

lemak, stabil

terhadap suhu

tinggi dan

cukup

mengkilap.

23

Page 25: Observasi kemasan

4 Karton Kemasan

primer:

plastik, dan

alumunium

foil

Kemasan

sekunder:

karton

Palstik Poly

Propilen

Alumuniu

m foil

Dan akrtom

PP jenis film

plastik yang

ringan dan

alumunium

berpengaruh

dalam

mempertahanka

n produk dari

suhu.

Karton sebagai

penyangga agar

produk tidak

penyok dan

tidak mudah

jatuh

Nama

produk:

Good Day

Tercantum:

berat bersih,

komposisi,

nama

perusahaan,

hotline

service,

kode

produksi,

tanggal

kadaluarsa

dan cara

penyajian.

24

Page 26: Observasi kemasan

5 Gelas Kemasan

Primer:

gelas

Gelas - Kedap

terhadap air,

gas , bau-

bauan dan

mikroorgani

sme

Inert dan tidak

dapat bereaksi

atau bermigrasi

ke dalam bahan

pangan

Nama

produk:

Nescafe

Classsic

Tercantum:

berat bersih,

komposisi,

nama

perusahaan,

hotline

service,

kode

produksi,

tanggal

kadaluarsa.

25

Page 27: Observasi kemasan

KEMASAN PRODUK TEH

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produkyang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

Teh merupakan minuman yang dikenal semua lapisan masyarakat, sama seperti halnya kopi yang bsia dinikmati oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh memiliki aroma yang sangat khas, hal inilah yang mendasari dimulainya perkembangan pemikiran manusia, dimana agar siapa saja yang ingin menikmati teh kapan ia mau, ia bisa langsung menikmatinya, hanya saja perbedaannya dengan teh yang biasanya panas, kali ini bisa dinikmati dengan rasa biasa ataupun juga dingin. Perkembangan teh juga semakin pesat, dimana mulai dikenal berbagai jenis teh, seperti teh hijau, teh hitam, teh putih, dan lain-lainnya.

Berbagai produk mulai bermunculan, baik itu yang merupakan produk kering (teh yang belum diseduh) ataupun produk basah (teh yang sudah diseduh dan dikemas). Teh basah, hampir semuanya sudah ditambahkan gula dan bahan pengawet agar bisa tahan lama. Dari segi kemasan, sangat menentukan akan minat konsumen dan penjualan the tersebut. Dimana pada kemasan yang bisa indah tentu akan menarik pembelinya bahkan hingga setia. Kembali pada teh itu sendiri yang memiliki aroma khas dan kuat, tentu kemasan yang digunakan untuk mengemas teh ialah kemasan yang bisa mempertahankan aroma teh tersebut, sehingga nantinya saat dinikmati masih terasa aroma khas teh tersebut.

Kali ini, dilakukan observasi mengenai teh yang dijual disekitar kita. Aspek yang diperhatikan ialah jenis pengemasnya, struktur pengemasnya, bahan pengemasnya, pengaruh desainnya serta labeling dari the tersebut.

26

Page 28: Observasi kemasan

TEH KERINGPRODUK JENIS STRUKTUR BAHAN PENGARUH

DESAINLABELLING

Kertas karton

Terdiri dari kemasan primer dan sekunder. Dimana kemasan primernya ialah plastic laminating, sementara kemasan sekundernya ialah kertas karton

Plastik laminasi terdiri dari polietilen dan polipropilen.Kertas karton berbahan kertas yang paling tebal > 0.3mm

Plastic laminating sangat memiliki fungsi yang berpengaruh, karena bersentuhan langsung dengan teh. Plastic laminating sangat baik sekali untuk produk yang teh ini karena terbuat dari polietilen dan polipropilen. Polietilen memiliki sifat fleksible sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya rentang yang tinggi. Selain itu, kedap terhadap air, uap air dan gas. Polipropilen memiliki daya tembus uap yang rendah, ketahanan

Nama Produk: Teh BenderaTercantum: Nama Pabrik, berat bersih, BPOM

27

Page 29: Observasi kemasan

yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.Sementara kemasan sekunder bisa sangat menjaga keselamatan kemasan primer karena terhindar dari tekanan jika ditumpuk.

Kertas Terdiri hanya satu lapisan saja, yaitu kertas yang juga merupakan kemasan primer karena bersentuhan langsung dengan bubuk tehnya

Kertas yang digunakan ialah kertas tipis seperti kertas buram.

Pada kertas yang merupakan satu-satunya lapisan kemasan, juga terdapat printing dari merk teh tersebut. Kertas ini ditakutkan tidak baik jika nantinya teh ditumpuk terlalu lama yang mana mungkin nantinya akan membuat bubuk teh didalamnya jadi rusak. Jika terkena

Nama produk: Teh cap botolTercantum: nama, tahun berdiri, komposisi

28

Page 30: Observasi kemasan

air, tentu air akan langsung meresap kedalam bahan dan bubuk teh langsung mengeluarkan aroma, namun digolongkan kontaminasi karena sudah tercampur dengan air.

kertas dan plastik

Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan primer ialah kertas dan lapisan sekunder ialah karton dan plastik

Lapisan primer terbuat dari kertas osmofilter. Osmofilter merupakan jenis kertas kemasa yang dikembangkan secara khusus, yaitu memiliki pori-pori yang bisa ditembus air tapi tidak menghalangi kandungan yang dikemasnya untuk keluar.

Kertas osmofilter dirancang khusus untuk menampung bubuk teh agar memudahkan dalam penyeduhan teh. Kertas osmofilter ini berfungsi sebagai penyaring yang terdiri dari pori-porinya yang tidak menghalangi kontak air dengan bubuk the,namun masih dalam perantara kertas. Lapisan sekunder yaitu kertas karton dan plastic

Nama produk: Teh celup sariwangiTercantum: nama pabrik, isi teh celup, berat bersih, suara konsumen, expired

29

Page 31: Observasi kemasan

Lapisan sekunder ialah karton dan plastic tipis yang berfungsi untuk melindungi teh celup yang terdapat dalam kertas karton.

berfungsi untuk menjaga keamanan the dari kontaminasi luar. Plastic juga menghalangi keluarnya aroma dari the yang terdapat didalam kertas kartonm karena kertas karton tidak tertutup dengan sangat rapat.

Kertas dan plastic

Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan primer ialah kertas dan lapisan sekunder ialah plastik

Lapisan primer terbuat dari kertas osmofilter. Osmofilter merupakan jenis kertas kemasa yang dikembangkan secara khusus, yaitu memiliki pori-pori yang bisa ditembus air tapi tidak menghalangi kandungan yang

Hampir sama dengan penjelasan the sariwangi kemasan kotak diatas, hanya saja disini berbeda dalam lapisan sekunder yang mana disini lapisan sekundernya ialah plastic laminating yang tertutup rapat dan bisa menjaga keutuhan aroma the didalam kemasan tidak keluar.

Nama Produk: Teh celup sariwangiTercantum: nama pabrik, isi teh celup, berat bersih, suara konsumen, expired

30

Page 32: Observasi kemasan

dikemasnya untuk keluar. Lapisan sekunder ialah plastic laminating yang bisa menjaga aroma teh tidak keluar.

Kertas dan plastik

Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan primer ialah kertas dan lapisan sekunder ialah plastik

Lapisan primernya ialah kertas osmofilter yang berpori-pori khusus dan berfungsi sebagai penyaringan. Lapisan sekunder ialah plastic laminating

Hampir sama dengan penjelasan the sariwangi diatas, hanya saja disini berbeda bentuk kertas osmofilter saja, dimana pada the sariwangi kertasnya berbentuk kotak dan diberi benang, sementara pada the sari murni kertasnya berbentuk bulat dan tanpa benang

Nama produk: The sari murniTercantum: nama pabrik, isi teh, expired, suara konsumen

31

Page 33: Observasi kemasan

TEH BASAHPRODUK JENIS STRUKTUR BAHAN PENGARUH

DESAINLABELLING

Botol kaca

Lapisan primernya ialah botol kaca yang tebal

Kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca

Bentuk dari kemasan yang berlekuk memudahkan jika digenggam olah tangan. Sifat kaca yang transparan menambah ketertarikan konsumen untuk menikmatinya karena bisa melihat langsung warna tehnya.

Nama Produk: Teh Botol SosroTercantum: berat bersih, nama pabrik, expired

32

Page 34: Observasi kemasan

adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.

Kemasan aseptis

Kemasan primer ialah plastik laminating dankemasan sekunder ialah kertas

Plastik laminasi terdiri dari polipropilen dan aluminium foil

Kemasan aseptis memiliki struktur yang gabungan sehingga memudahkan dalam pembentukan

Nama produk: Teh KotakTercantum: nama pabrik, isi bersih, expired, komposisi

33

Page 35: Observasi kemasan

Kemasan kaleng

Kemasan primer yaitu kaleng

Kaleng yang digunakan terbuatdari aluminium yang tidak terlalu tebal.

Kemasan kaleng ini memiliki kelebihan mengkilap, kuat, tahan karat dan dapat disolder. Hanya saja jika benturan yang dialami cukup keras, kemasan akan sedikit remuk

Nama produk: TebsTercantum: nama pabrik, berat bersih, expired

Plastic Lapisan primernya ialah plastic.

Bahan dari pengemas ini ialah plastic polietilen.

Polietilen memiliki sifat fleksible sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak.

Nama produk: Teh GelasTercantum: namapabrik, berat bersih, komposisi, expired

34

Page 36: Observasi kemasan

Plastic Lapisan primernya ialah plastic.

Bahan pengemas ini adalah plastic polietilen.

Polietilen memiliki sifat fleksible sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak. Dibagian bawah botol tercantum PET no.1 yang menandakan hanya untuk sekali pakai saja, karena dikhawatirkan jika digunakan lagi, senyawa yang terdapat dalamplastik akan terbaur dengan minumannya danbisa membahayakan.

Nama produk: Teh Pucuk HarumTercantum: nama pabrik, berat bersih, komposisi, expired

35