modul muskuloskeletal semester 2 tahun 2008

10
MODUL MUSKULOSKELETAL SEMESTER 2 TAHUN 2008 TOPIK 7.4 : ASPEK KIE KEGANASAN TULANG A. PENDAHULUAN . Semua tumor pada umumnya mempunyai dua komponen dasar : 1) Sel-sel yang berubah neoplastik 2) Stroma terdiri atas elemen yang tidak berubah, misal jaringan ikat dan pembuluh darah. Klasifikasi neoplasma berdasarkan karakteristik parenkhim, yaitu neoplasma jinak dan ganas. Neoplasma ganas sering disebut kanker (cancer), dibagi menjadi dua kelompok : 1) Karsinoma, tumbuh dari sel epithel 2) Sarkoma, tumbuh dari jaringan mesenkhimal. Contoh : Sarkoma Ewing, osteosarkoma. Perbedaan neoplasma jinak dan ganas berdasarkan gambaran (morfologi) dan sifat (perjalanan klinis), menggunakan empat kreteria : 1) Deferensiasi dan anaplasia gambaran sitologik tumor anaplastik atau berdeferensiasi buruk : Pleomorfisme inti dan sel Hiperkromatisme inti berwarna gelap Rasio nukleus – sitoplasma mendekati 1 : 1, inti membesar.

Upload: imam

Post on 17-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

blok tutorial

TRANSCRIPT

  • MODUL MUSKULOSKELETAL SEMESTER 2 TAHUN 2008TOPIK 7.4 : ASPEK KIE KEGANASAN TULANGPENDAHULUAN .Semua tumor pada umumnya mempunyai dua komponen dasar :Sel-sel yang berubah neoplastikStroma terdiri atas elemen yang tidak berubah, misal jaringan ikat dan pembuluh darah.

    Klasifikasi neoplasma berdasarkan karakteristik parenkhim, yaitu neoplasma jinak dan ganas.Neoplasma ganas sering disebut kanker (cancer), dibagi menjadi dua kelompok :Karsinoma, tumbuh dari sel epithelSarkoma, tumbuh dari jaringan mesenkhimal. Contoh : Sarkoma Ewing, osteosarkoma.Perbedaan neoplasma jinak dan ganas berdasarkan gambaran (morfologi) dan sifat (perjalanan klinis), menggunakan empat kreteria :Deferensiasi dan anaplasia gambaran sitologik tumor anaplastik atau berdeferensiasi buruk : Pleomorfisme inti dan selHiperkromatisme inti berwarna gelapRasio nukleus sitoplasma mendekati 1 : 1, inti membesar.

    *

  • Kecepatan tubuh Invasi lokalMetastasisDerajat (grade) dan stadium (stage) neoplasma ganas memberikan perkiraan semikuantitatif beratnya keadaan klinis tumor :Grading : berdasarkan derajat deferensiasi dan jumlah mitosis dalam tumor klasifikasi I s/d IV .Staging : berdasarkan pada meluasnya tumor secara anatomis.

    Dua metode staging :TNM (Tumor, Node, Metastasis)AJC (American Joint Committee)

    Keduanya menyatakan : semakin tinggi stadium, tumor semakin besar, invasif lokal dan metasis.Grading histologik dan staging klinik, keduanya penting untuk menentukan prognosis dan merencanakan terapi, tetapi pada umumnya staging mempunyai nilai klinis yang lebih besar penting untuk dapat mendiagnosa secara dini, dilanjutkan pengobatan yang tepat (upaya pencegahan sekunder).

    *

  • B. LEVEL OF PREVENTION (TAHAPAN PENCEGAHAN PENYAKIT)Pengertian pencegahan (prevention) dalam arti luas adalah :Menghindari terjadinya penyakitMenghambat atau memperlambat perjalanan suatu penyakit yang sudah terjadi pada seseorang.

    Pada umumnya kita kenal 3 (tiga) tahap pencegahan :Pencegahan PrimerPencegahan Sekunder Pencegahan Tersier

    Tahapan pencegahan ini sangat erat kaitan dengan perjalanan alamiah penyakit.

    *

  • PENCEGAHAN PRIMER = PRIMER PREVENTION

    Yaitu semua usaha pencegahan yang dilakukan pada fase peka/suseptibel. Termasuk didalamnya :Promosi Kesehatan (Health Promotion)Proteksi Spesifik (Specifik Protection)

    Promosi Kesehatan bisa diterapkan secara umum untuk semua jenis penyakit pada waktu yang paling awal, kampanye/penyuluhan kesehatan tentang makanan bergizi, menu seimbang, konsultasi perkawinan, sex education, lingkungan yang bersih dan sehat, dll.Pencegahan Spesifik hanya ditujukan untuk penyakit-penyakit tertentu, misalnya program imunisasi, masker untuk pekerja tertentu, kondom dilokalisasi WTS, dll.

    *

  • *

  • PENCEGAHAN TERSIER = TERTIARY PREVENTION

    Pada saat keadaan ini penyakit sudah terjadi dan bahkan dapat meninggalkan cacat. Meliputi :Semua usaha untuk membatasi ketidakmampuan (disability limitation)Rehabilitasi (rehabilitation).Contoh-contoh disability limitationMelakukan fisioterapi pada anggota tubuh yang sakit untuk menghindari terjadinya kontraktur sendi pada penderita polio.Memberikan pengobatan adequat pada penderita TBC paru untuk menghindari terjadinya komplikasi (kerusakan paru).Rehabilitation

    Adalah usaha-usaha untuk memungkinkan seseorang yang cacat akibat penyakit untuk melakukan fungsi-fungsi seperti layaknya orang normal di masyarakat.Tahapan pencegahan penyakit ini berdasarkan perjalanan klinis penyakit dari manifestasi klinis penyakit tersebut yang memerlukan pemeriksaan penunjang untuk dapat memastikan diagnosa.

    *

  • C. DIAGNOSIS LABORATORIUM UNTUK KANKERSampai saat ini pemeriksaan histologik merupakan metode terpenting dengan dukungan dari :Data klinik yang relevanPengawasan dan pengambilan sampel yang adquat

    Metode yang lazim dilakukan :Aspirasi jarum halus Sediaan apus sitologik (papamicolaou)Petanda tumor : AFP; CEA; HCG; Fosfatase asam prostat; CA-125; CA-19-9; CA-15-3.Pemeriksaan ini kurang spesifik.Pemeriksaan penunjang lainnya a.l. pemeriksaan radiologik. Pemeriksaan penunjang ini sebaiknya dapat dilakukan pada stadium dini agar dapat segera dilakukan pengobatan yang tepat membantu prognosis. Gambaran radiologis ada yang khas untuk tumor tulang tertentu.

    *

  • D. BANTUAN NUTRISI UNTUK PASIEN KANKERLebih kurang 40% pasien kanker mempunyai status undernourished pada saat diagnosa; sehingga perlu direncanakan dalam tatalaksana pengobatan pasien kanker.Penilaian nutrisional yang terinci meliputi penilaian antropometri dan didukung pemeriksaan hematologis dll yang terkait.Bantuan nutrisional praoperatif telah terbukti menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada pasien bedah dan dapat diberikan bersamaan dengan terapi kemoterapi dan radioterapi.Setelah terapi nutrisional, penilaian berkala (pengawasan metabolik) harus dilakukan untuk menentukan manfaatnya dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

    *

  • E. ASPEK PSIKOLOGIS PASIEN KANKERDalam penatalaksanaan penyakit kronis (termasuk kanker), hubungan dokter pasien akan berlangsung lama. Dokter yang baik diharapkan mempunyai kemampuan keilmuan yang tinggi, terampil, teliti, menyenangkan, menghargai pasien, sopan dan menghormati pendapat orang lain.Pasien penyakit kronis sering mengalami depresi,apatis,putusasa.Tugas dokter adalah menumbuhkan kembali semangat untuk hidup. Keadaan ini akan sulit pada penderita kanker lanjut. Keterampilan komunikasi dan empati yang baik sangat diperlukan, terutama untuk menyampaikan risiko kematian kepada pasien, dimana dokter hendaknya menyediakan waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan pasien. Hindari memberi informasi tetang berapa lama lagi kemungkinan pasien hidup, kecuali pasien amat menghendaki. Pasien juga di beri kesempatan yang luas untuk berkumpul dengan keluarga.

    *

  • REFERENSI :Djauzi, S : Komunikasi dan Empat dalam Hubungan Dokter Pasien. Balai Penerbit FKUI,2004.Schein, Philip S : Decision Making in Oncology Alih bahasa : Jakarta,1997.

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *