sistem muskuloskeletal - akbar

80

Click here to load reader

Upload: zulfikar

Post on 12-Aug-2015

154 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Anatomi

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Dian Rahmadin Akbar, S.Kep.,Ns

Page 2: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

SISTEM MUSKULOSKELETALKomponen tubuh manusia yang terdiri dari otot (musculo) , tulang-tulang yang

membentuk rangka (scelet) & persendian (jo bursae, tendon)

(musculo)(scelet)

(joints : Bursae; Tendon; Ligament)

Page 3: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

DEFINISI• Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah

energi kimia menjadi energi mekanik (gerak) (Sloane, 2004).• Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan terdiri atas matriks

kolagen (Smith et al, 1983).• Sendi adalah hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang

dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat (Seeley, 2003).• Bursae adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang

memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan (Hegner, 2003).

• Tendon adalah struktur jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (Worden, 2010) .

• Ligamen adalah jaringan fibrosa yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi (Leeson et al, 1996).

Page 4: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

STRUKTUR OTOT

Epimysium (fascia)

Perimysium

Endomysium

Muscle Fibers (cells)

External Lamina

Fasciculus

Page 5: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

JENIS OTOT1. Otot Rangka, • Merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.

Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer. Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

2. Otot Polos, • Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm.

3. Otot Jantung, • Merupakan otot lurik. Disebut juga otot lintang involunter. Otot ini hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

Page 6: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

FUNGSI OTOT1. Menggerakkan rangka tubuh2. Mempertahankan sikap & posisi

tubuh.3. Menyokong jaringan lunak4. Mempertahankan suhu tubuh

Page 7: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KARAKTERISTIK OTOT• Kontraksi, otot memiliki kemampuan untuk

memanjang dan memendek.• Eksitabilitas, otot memiliki kemampuan untuk

berespon terhadap stimulus dari saraf dan hormon.• Ekstensibilitas, otot memiliki kemampuan dapat

meregang dari ukuran normal sampai batas tertentu.• Elastisitas, otot memiliki kemampuan untuk

kembali kebentuk semula setelah direnggangkan.

Kontraksi,

Eksitabilitas,

Ekstensibilitas,

Elastisitas,

Page 8: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Epiphyseal Plate

Sponge Bone

Compact Bone

Medullary Cavity

Perforating Fibers

Yellow Bone Marrow

Periosteum

Nutrient Vessel

Nutrient Foramen

Endosteum

Articular CartilagoEpiphysis

Diaphysis

Epiphysis

Page 9: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

JENIS TULANG1. Tulang panjang terdapat pada daerah

ekstremitas2. Tulang pendek terdapat pada

pergelangan kaki dan tangan3. Tulang pipih terdapat pada tengkorak

dan iga4. Tulang ireguler terdapat pada vertebra,

tulang-tulang wajah, dan rahang.

Page 10: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

FUNGSI TULANG1. Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong &

memberi bentuk pada tubuh2. Sebagai suatu sistem pengungkit yang

digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat pada tulang tersebut

3. Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain

4. Sebagai penghasil sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah pada tulang tertentu.

Page 11: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Bone

Blood Vessel

Nerve

Synovial Membrane

Fibrous Capsule

Fibrous Layer

Membranous Layer

Joint Capsul

e

Periosteum

Bursa

Joint Cavity

Tendon Sheath

Articular Cartilago

Tendon

Bone

Page 12: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

JENIS SENDI• Sendi Engsel, sendi yang hanya dapat digerakkan ke satu

arah. • Sendi Pelana, sendi yang dapat digerakan ke dua arah yaitu

ke samping dan ke depan. • Sendi Putar, sendi yang salah satu tulangnya dapat berputar

mengelilingi tulang yang lain yang bertindak sebagai porosnya.

• Sendi Peluru, sendi yang merupakan pertemuan antara ujung tulang berbentuk bola dan tulang berbentuk mangkok. Sendi ini dapat di putar ke segala arah.

• Sendi Geser, sendi yang hanya memungkinkan sedikit gerakan.

Page 13: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PERADANGAN PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL

Page 14: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Ost.Femur

Synovial Membrane

Synovial Fluid

Meniscus

Articular Cartilage

Ost.Fibula

Ligament Patellar

Quadriceps Muscle

Fat

Bursae

Ost.Patella

Articular Cartilage

Fat

Bursae

Ost.Tibia

Patellar Tendon

Page 15: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

BURSITISInflamasi pada bursa (jaringan yang berbentuk kantong kecil berisi cairan sinovial terdapat pada persendian) yang disertai rasa nyeri.

Page 16: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

BURSA YANG RENTAN TERJADI PERADANGAN• Bursa sub akromial• Bursa deltoid• Bursa Bunion• Bursa Achilles• Bursa Heel spur• Bursa Anserin• Bursa pre patellar

• Bursa olekranon• Bursa retro kalkaneal• Bursa sub kalkaneal• Bursa hip• Bursa trokanter• Bursa iliopektineal

Page 17: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Bursa sub akromial

Page 18: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Bursa deltoid

Page 19: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Bursa Bunion

Page 20: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KLASIFIKASI BURSITIS1. Bursitis Akut

a. Terjadinya secara mendadakb. Jika disentuh ataupun

digerakkan akan timbul nyeri & teraba hangat di daerah peradangan

c. Kulit di permukaan bursa tampak hiperemi & membengkak

d. Disebabkan oleh infeksi atau gout

Page 21: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

2. Bursitis Kronisa. Akibat dari bursitis akut atau karena

cedera berulangb. Dinding bursa menebal & didalamnya

terdapat endapan kalsium padat yang menyerupai kapur.

c. Bursa yang pernah mengalami kerusakan sensitif terhadap peradangan

d. Nyeri menahun & pembengkakan membuat pergerakan menjadi terbatas atrofi kelemahan

e. Terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu sering kambuh

KLASIFIKASI BURSITIS

Page 22: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

ETIOLOGI Injury

(cidera, trauma, over use)

Gout MSU Pseudogout CPP Rheumatoid Arthritis Infeksi (Bennett, 1996)

Page 23: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

MANIFESTASI KLINIS Nyeri Pembengkakan lokal Teraba lunak Merah Panas ROM terbatas Terasa kaku (Smeltzer, 2002)

Page 24: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PATOFISIOLOGIGOUT RHEUMATOID ARTHRITISPSEUDOGOUT INFEKSIINJURY

disintegrasi sel-sel

darah dan jaringan

Inflamasi pd sendi

Gangguan Metabolism

e Purin (kristal MSU)

Hiperurisemia &

serangan Sinovitis akut

berulang

Gangguan Metabolism

e Purin (kristal CPP)

Arthritis

Inflamasi pd sendi

Staphylococcus

Proses Fagositosi

s

Stimulasi mediator inflamasi

Mengaktifkan Protease

Destruksi Jaringan disekitar

persendian

Reaksi autoimun pd jaringan sinovial

Peradangan pada mebran

sinovial

Sinovitis

Cairan Synovial meningkat

Bursa membengkak atau mengalami peradangan

Page 25: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

BURSITIS

Destruksi Jaringan Kulit

Penghancuran kartilago

Pelepasan Mediator Kimia

Mk: Kerusakan Integritas Kulit

Pelepasan Leukotrien & Prostaglandin

Pembentukan enzim

kolagenase

Proliferasi membran sinovial

Kemampuan untuk

mengurangi gesekan rendah

Erosi Tulang

Trauma minimal dapat menimbulkan

terjadinya fraktur

Mk: Resiko Cidera

Mk: Resiko Infeksi

Bradikinin,Histamin,Serotonin,

Prostaglandin,Il-1, Il-6, Il-8 &

TNF

Terjadinya vasodilatasi

Vaskularisasi me

Retensi Cairan

Mk: Edema

Prostaglandin berikatan dengan

reseptor Ip-1 pd membran

selMemicu

timbulnya Panas

Mk: HipertermiMk: Nyeri

Tibul gesekan yang permanen bila tulang

bergerak Mk: Gangguan Mobilitas fisik

Proses Inflamasi pada jaringan Bursa

Page 26: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KOMPLIKASI

• Bursitis Kronis• Tendinitis• Fraktur patologis• Arthritis• Depresi Berat (akibat penggunaan steroid

yang terlalu sering ataupun lama)

Page 27: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Radiografi: untuk menunjukkan letak jaringan yang mengalami peradangan (bursa, tendon, ligamen atau jaringan lunak sekitarnya.

• X-Ray atau Rontgen: untuk mengetahui luasnya jaringan yang mengalami peradangan.

• CT- Scan; MRI: untuk mengetahui lebih detail/jelas pada jaringan yang mengalami

peradangan.

Page 28: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

• Angiografi; DSA; Mielografi; Artroskopi: untuk mengetahui adanya penyebaran inflamasi pada jaringan sekitar dan kontur sendi.

• Termografi: untuk mengukur derajat pancaran panas dari permukaan kulit

• Elektromiografi: untuk mengukur potensial listrik otot & saraf pada daerah sekitar peradangan.

• Biopsi: untuk menentukan struktur & komposisi tulang, otot, dan sinovial.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Page 29: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

- MEDIS -a. Berikan obat analgesik & anti inflamasi sesuai indikasi.b. Arthrosintesis: Aspirasi cairan sinovial dalam bursa yang terdapat

didaerah sendi untuk menghilangkan nyeri dan pemeriksaan laboratorium.

c. Adrenokortikosteroid dapat disuntikkan kedalam bursa.d. Pembedahan dapat dilakukan bila terdapat indikasi.e. Bursa yang terinfeksi harus dikeringkan dan diberikan obat antibiotik.f. Bursitis akut non-infeksius diobati menggunakan obat anti inflamasi

non-steroid (seperti indometasin, ibuprofen, atau naproksen).g. Bursitis kronik diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) per-oral.

PENATALAKSANAAN

Page 30: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

- PARAMEDIS -a. Bursitis akut memerlukan istirahat pada sendi yang

mengalami peradangan.b. Kompres dingin di daerah yang mengalami perdangan

pada fase akut untuk mengurangi rasa nyeri.c. Hindarkan dari panas karena dapat meningkatkan

produksi cairan pada bursa saat fase peradangan.d. Setelah nyeri mereda, dianjurkan untuk melakukan

terapi fisik dengan latihan pada sendi agar dapat mengembalikan kekuatan otot dan daya jangkau sendi.

PENATALAKSANAAN

Page 31: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

• Identitas Diri: Riwayat Pekerjaan Kuli Bangunan, Pembantu Rumah Tangga, Foto Model/Artis.

• Alasan MRS: Kaki Bengkak dan terasa nyeri• Keluhan Utama: Nyeri pada daerah persendian• RPS: Kecelakaan, Jatuh, karena sering menggunakan

anggota tubuh tersebut untuk beraktivitas.• RPD: mempunyai riwayat Gout, DM, Post Injury,

Rheumatoid Arthritis.• RPK: mempunyai riwayat DM

Page 32: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

DIAGNOSA KEPERAWATANYANG DAPAT TERJADI

1. Nyeri b/d Proses peradangan pada bursa d/d Pembengkakan.2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot d/d Penurunan

kekuatan otot.3. Kerusakan integritas kulit b/d destruksi jaringan kulit d/d

pembengkakan/terdapat luka.4. Defisit perawatan diri b/d keletihan, nyeri pada saat bergerak

d/d pembengkakan.5. Ansietas b/d ancaman terhadap konsep diri d/d Keterbatasan

gerak.6. Resiko Infeksi b/d Kerusakan jaringan kulit d/d jaringan parut.

Masalah

Kep.

Etiologi

Diagnosa

Kep.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 33: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Osteomyelitis

Page 34: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

OSTEOMIELITISInflamasi yang terjadi pada tulang dan sumsum tulang disebabkan oleh bakteri piognik (escherichia coli, staphylococcus aureus, streptococcus pyogenes, Pneumococcus, Salmonella) & jamur (Cryptococcosis, Coccidiomycosis, Blastomycosis, Actinomycosis).

Infeksi yang mengenai tulang lebih sulit disembuhkan dari pada infeksi yang terjadi pada jaringan lunak.

(Smeltzer, 2002)

Page 35: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KLASIFIKASI OSTEOMIELITIS

• Osteomielitis piogenik hematogenMerupakan infeksi tulang yang sering dialami oleh anak-anak yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus dan bacillus coli.

• Osteomielitis tuberkulosisInfeksi tulang yang mengenai rongga sendi, tulang panjang dari ekstremitas, serta pada daerah tulang belakang. Osteomyelitis tuberkulosis dapat menyebabkan deformitas (kifosis, skoliosis), akibat terjadinya destruksi dan perubahan sumbu tulang belakang dari posisi normalnya.

Berdasarkan Jenis Osteomielitis (Robbins & Kumar, 1995):

Page 36: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

ETIOLOGI• Agen penyebab infeksi pada tulang:

Bakteri (Staphylococcus Aureus Dewasa; Streptococcus Pyogenes Anak-anak; Pneumococcus; Salmonella; Hemophillus influensza; Salmonella typhi; Escherichia coli)

• Jamur (Cryptococcosis, Coccidiomycosis, Blastomycosis, Actinomycosis)• Penyebaran hematogen dari fokus infeksi di tempat lain:

Tonsil yang terinfeksi, infeksi gigi, infeksi saluran napas bagian atas.

• Penyebaran infeksi jaringan lunak:Ulkus dekubitus yang terinfeksi atau ulkusvaskular .

• Kontaminasi langsung dengan tulang:Fraktur terbuka, cedera traumatik (luka tembak dan pembedahan tulang).

(Reeves, 2001)

Page 37: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KEADAAN YANG MENDASARI INFEKSI ORGANISME

• Diabetes menyebabkan terjadinya infeksi pada kaki oleh organisme gram negatif (Staphylococcus aureus).

• Septikemia Staphylococcus aureus (misalnya komplikasi dari kanula intravena pada pasien-pasien yang dirawat).

• Penyakit sickle cell anemia (Salmonella).• Imunosupresi (akibat virus) menjadi predisposisi

terhadap terjadinya infeksi tulang.• Luka tusuk pada kaki dapat menyebabkan

osteomyelitis pada kalkaneus (Pseudomonas aeruginosa).

Page 38: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

MANIFESTASI KLINIS• Nyeri & panas pada daerah yang mengalami peradangan• Demam• Pembengkakan lokal• Dehidrasi• Toksemia• Malaise• Tachycardia• Eksudat/pus• Penurunan Hb• LED meningkat (Overdoff, 2002)

Page 39: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PATOFISIOLOGI

Infeksi Saluran Pernafasan bagian atas

Penyebaran

Hematogen

Tonsil yang terinfeksi

Infeksi gigi

Penyebaran infeksi jaringan lunak

Penyebaran infeksi jaringan lunak

Fraktur terbuka

Cedera Traumatik

AbcesUlkus

DekubitusUlkus

Vaskular

Melalui Juksta Epifisis Tulang

Invasi Jamur

• Cryptococcosis;• Coccidiomycosis;• Blastomycosis;• Actinomycosis

Invasi Bakteri• Staphylococcus Aureus

Dewasa• Streptococcus Pyogenes

Anak-anak• Pneumococcus;• Salmonella;• Hemophillus influensza;• Salmonella typhi;• Escherichia coli

Pembedahan Tulang

Luka Tembak

Page 40: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

OSTEOMIELITIS

Fagositosis

Peningkatan tekanan jaringan tulang & Medula

Iskemik Jaringan Tulang

Nekrosis Tulang

Pembentukan Abses Tulang

Stimulasi Noxiseptor

Mk. NyeriPertumbuhan tulang baru, Pengeluaran pus

Deformitas dan bau akibat adanya ulkus / luka

Mk : Gangguan Konsep Diri

Prostaglandin berikatan

dengan reseptor Ip-1 pd

membran sel

Memicu timbulnya Panas

Mk: Hipertermi

Pembentukan pus & Nekrosi Jaringan

Mk: Resiko Infeksi

Destruksi Jaringan Kulit o/

e.Protese

Mk: Kerusakan Integritas Kulit

Metabolisme Tubuh me

Anoreksia

Mk: Gangguan

Nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Kemampuan tonus otot me

Mk: Intoleransi Aktifitas

Kelemahan fisik

Pelepasan Leukotrien & Prostaglandin

Erosi Tulang

Mk: Resiko Cidera

Proses Inflamasi

Page 41: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

• Abses Tulang• Arthritis Supuratif• Bakteremia Septikemia• Fraktur Patologis• Meregangnya implan prosthetik• Sellulitis pada jaringan lunak sekitar• Abses otak pada osteomyelitis di daerah

kranium.

KOMPLIKASI

Page 42: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

• Pemeriksaan Darah: Sel darah putih meningkat sampai 30.000 gr/dl & disertai peningkatan LED.

• Pemeriksaan titer antibodi - anti staphylococcus: Pemeriksaan Kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji sensiti vitas.

• Pemeriksaan feses: dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 43: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

• Foto X-Ray/Rontgen: untuk mengetahui adanya osteomielitis dan sclerosis tulang, penebalan periosteum, elevasi periosteum serta adanya sekuestrum.

• CT Scan: Mendeteksi massa jaringan lunak & sekuestrum yang disebabkan oleh osteomyelitis.

• MRI: Mendeteksi terjadinya infeksi pada tulang & Jaringan sekitar tulang.

• Ultrasonografi: untuk mengetahui adanya efusi ataupun erosi tulang.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 44: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

- Non Operatif –a. Daerah Peradangan diimobilisasi mengurangi Nyeri &

mencegah terjadinya fraktur.b. Rendam menggunakan cairan salin hangat selama 20 menit

meningkatkan aliran darah.c. Pemberian antibiotik intravena, jika infeksi tampak terkontrol dapat

diberikan per-oral & dilanjutkan sampai 3 bulan.d. Pembedahan dilakukan jika tidak menunjukan respon terhadap

antibiotik.e. Lakukan irigasi dengan larutan salin fisiologi steril (7-8 hari) pada

jaringan purulen dan debridment jaringan nekrotik, Terapi antibiotik tetap dilanjutkan.

PENATALAKSANAAN

Page 45: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

- Operatif -a. Sequestrektomi

Sequestra dibuang melalui debridement pada tulang yang mengalami infeksi sehingga terjadi revaskularisasi pada jaringan tulang.

b. Bone graftsTindakan pembedahan dengan mengeksisi bagian tulang yang mengalami nekrotik dan memasang tulang grafts tulang serta menutupi kulit tulang tulang ileum posterior Perawatan luka dilakukan setiap hari hingga ± 2 minggu sambil mengobservasi grafts yang dipasang stabil.

c. Bone segment transferTransplantasi tulang donor difibula dan iliaka.

d. AmputasiBila prosedur pembedahan tidak berhasil maka tindakan amputasi adalah pilihan terakhir.

PENATALAKSANAAN

Page 46: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN•Identitas Diri:

Usia (osteomielitis hematogen akut lebih sering dijumpai pada bayi dan anak-anak; osteomielitis akibat fraktur terbuka lebih sering dijumpai pada orang dewasa; osteomielitis spinal lebih sering dijumpai pada orang berusia di atas 45 tahun); Berdasarkan tingkat kejadian osteomielitis, Laki-laki : Perempuan (2 : 1)

• Alasan MRS: Kecelakaan, sakit gigi• Keluhan Utama: Nyeri pada daerah luka• RPS: Kecelakaan, Patah tulang terbuka, sakit gigi menahun.• RPD: Mempunyai riwayat DM, Post Injury, Infeksi gigi, Riwayat

operasi tulang.• RPK: Mempunyai riwayat DM

Page 47: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri b/d Proses peradangan jaringan tulang & sekitarnya2. Kerusakan Integritas Kulit b/d Destruksi jaringan kulit oleh

enzim protese.3. Hipertermi b/d Proses peradangan jaringan tulang &

sekitarnya.4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot.5. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d

Anoreksia.6. Gangguan Konsep diri b/d terjadinya Deformitas pada

anggota tubuh, terdapatnya ulkus yang berbau.7. Resiko Infeksi b/d terdapatnya luka akibat infeksi tulang.8. Resiko cidera b/d erosi/pengeroposan jaringan tulang.

Page 48: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)Penyakit autoimun yang menyerang persendian tulang. Rheumatoid arthritis sinovitis kerusakan pada tulang rawan sendi, tulang, tendon & ligamen dalam sendi (Reeves, Roux & Lockhart, 2001) .

Page 49: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KLASIFIKASI• Rheumatoid arthritis clasic

Terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.

• Rheumatoid arthritis defisit Terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.

• Probable rheumatoid arthritis Terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.

• Possible rheumatoid arthritisTerdapat 2 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.

(Buffer, 2010)

Page 50: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

1987 Revised A.R.A. Criteria for Rheumatoid Arthritis

1. Kaku pagi hari2. Artritis pada 3 daerah persendian atau lebih3. Artritis pada persendian tangan4. Artritis simetris5. Nodul reumatoid6. Faktor reumatoid serum positif7. Perubahan gambaran radiologis

Page 51: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

ETIOLOGI1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti

interaksi Ig G dari imunoglobulin dengan rhematoid faktor

2. Faktor metabolik3. Infeksi akibat virus

Page 52: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

MANIFESTASI KLINIS1. Nyeri Sendi2. Kekakuan3. Nodul Rheumatoid4. Panas5. Eritema

(Buffer, 2010)

6. Kelemahan7. Tachicardia8. Anoreksia BB me9. Deformitas10. Pembengkakan Sendi

Page 53: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

STADIUM RHEUMATOID ARTHRITIS

1. Stadium Sinovitisperadangan pada jaringan sinovial ditandai dengan adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan kekakuan.

2. Stadium DestruksiTerjadi kerusakan pada jaringan sinovial & pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.

3. Stadium DeformitasTerjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.

Page 54: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PATOFISIOLOGIReaksi faktor Rheumatoid dg Ig G

(antigen antibodi)Infeksi akibat VirusFaktor Metabolik

Rheumatoid Arthritis

Sinovial Menebal

Infiltrasi ke dalam Os. Subcondria Nodul

Pelepasan Mediator Kimia

Bradikinin, Histamin, Serotonin, Prostaglandin,

Il-1, Il-6, Il-8 & TNF

Stimulasi Reseptor Nyeri

(Noxiseptor)

Mk: NyeriDeformitas

SendiHambatan Nutrisi Pada Kartilago

artikularisMk: Gangguan

Body Image

Immobilisasi

Kekakuan Sendi(morning Stiffness)

Mk: Gangguan Mobilitas Fisik

Pannus

Reaksi Peradangan

Page 55: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Kerusakan Kartilago & Tulang Kartilago Nekrosis

Tendon & Ligament melemah

Mudah luksasi & Subluksasi

Hilangnya Kekuatan otot

Mk: Resiko Cidera

Erosi kartilago & tulang

Adhesi pada permukaan sendi

Ankilosis Fibrosa & tulang

Terbatasnya pergerakan Sendi

Mk: Defisit Self Care

Hambatan Nutrisi Pada Kartilago artikularis

Page 56: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

• Gastritis • Ulkus peptikum • Lesi neuropatik•Myelopati

KOMPLIKASI

OAINS DMARD

Page 57: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Pemeriksaan Cairan Synoviala. Kuning sampai putih; derajat kekeruhan menggambarkan peningkatan

jumlah sel darah putih; fibrin clot menggambarkankronisitas.b. Mucin clot: Bekuan yang berat dan menurunnya viskositas

menggambarkan penurunan kadar asam hyaluronat.c. Leukosit: 5.000 – 50.000/mm3, menggambarkan adanya proses

inflamasi, didominasi oleh sel neutrophil (65%).d. Glukosa: normal atau rendah.e. Rheumatoid factor positif, kadarnya lebih tinggi dari serum, berbanding

terbalik dengna kadar komplemen cairan sinovium.f. Penurunan kadar komlemen menggambarkan pemakaiannya padareaksi

imunologis.g. Peningkatan kadar IgG dan kompleks imun.h. Phagocites – neutrophils yang “difagosit” oleh kompleks immun.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 58: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah tepia.Leukosit: normal atau meningkat (<12.000/mm3). Leukosit menurun bila terdapat splenomegali; keadaain ini dikenal sebagai Felty’s syndrome.

b.Anemia normositer atau mikrositer, tipe penyakit kronis.

Page 59: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Sero-imunologiRheumatoid factor + (IgM) - 75% penderita; 95% + pada

penderitadengan nodul subkutan.Anti CCP antibodies positif telah dapat ditemukan pada AR dini.Antinuclear antibodies positif (10%-50% penderita) dengan titer

yang lebih rendah dibandingkan dengan Lupus Eritematosus Sistemik.

Anti-DNA antibodies negatif.Peningkatan CRP, fibrinogen dan laju endap darah,menggambarkan

aktivitas penyakit.Meningkatnya kadar alpha1 dan alpha2 globulin sebagai acute

phase reactans.Meningkatnya kadar γ-gobulin menggambarkankenaikan/akselerasi

dari katabolisme protein pada penyakit kronis.Kadar komplemen serum normal; menurunnya kadar komplemen

dapat terjadi pada keadaan penyakit dengan gejala ekstra artikular yang berat seperti vaskulitis.

Adanya circulating immune comlexes, serta ditemukan pada penyakit dengan manifestasi sistemik.

Page 60: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemerikasaan

Gambaran Radiologik

Terjadi erosi tulang pada tepi sendi dan penurunan densitas tulang. irreversibel. Terdapat tanda-tanda dekalsifikasi (sekurang-kurangnya) pada sendi yang terkena.

Page 61: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PENATALAKSANAAN- MEDIS -

Beberapa jenis obat yang digunakan pada RA:

1. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

2. Kortikosteroid3. Desease Modifing Anti Rheumatoid

Drugs (DMARDs)4. Obat imunosupresi5. Suplemen anti okdsidan

Page 62: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KONSEP ASUHAN KEPERAWATANIdentitas Diri:

Usia (RA seingkali timbul pada usia 40-60 th, namun penykit ini dapat terjadi pada anak-anak (RA Juvenil)); Berdasarkan tingkat kejadian RA, Perempuan : Laki-laki (3 : 1)

Alasan MRS: Linu-linu, Nyeri Sendi, sakit jika dipakai berjalan

Keluhan Utama: Nyeri pada persendian RPS: Nyeri pada persendian tangan/kaki, sudah lama RPD: Mempunyai riwayat Gout, DM RPK: Mempunyai riwayat RA, DM

Page 63: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PENATALAKSANAANJenis pembedahan dan indikasinya :1. Sinovektomi: untuk mencegah arthritis pada sendi

tertentu, untuk mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya inflamasi kembali.

2. Arthrotomi: membuka persendian3. Arthrodesis: pembedahan dengan cara membuang sendi

dan menyatukan dua tulang menjadi satu kesatuan yang immobilisasi meningkatkan stabilitas dan meredakan nyeri di sendi yang terkena

4. Arthroplasty: Penggantian sendi dengan cara membuang sebagian atau seluruh sendi yang rusak dan diganti dengan komponen sintesis atau sendi artifisial yaitu prosthesis

5. Rekonstruksi Tendon: merekonstruksi tendon yang rusak dengan mengikatkan tendon yang utuh ke tendon yang rusak

Page 64: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PENATALAKSANAAN

- PARAMEDIS -- Anjurkan untuk Istirahat dan

latihan- Lakukan Perawatan sendi Splint- Ajarkan teknik reduksi stres- Konsumsi Diet sehat (Tinggi

kalori, Tinggi protein, & Tinggi kalsium)

Page 65: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri b/d Proses peradangan pada

persendian.2. Hipertermi b/d Proses peradangan pada

persendian.3. Gangguan mobilitas fisik b/d kekakuan sendi

(morning stiffness).4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh b/d Anoreksia.5. Gangguan gambaran diri b/d terjadinya

Deformitas pada anggota tubuh.6. Kurang perawatan diri b/d Hilangnya kekuatan

otot.7. Resiko cidera b/d Kelemahan pada tendon

dan ligament.

Page 66: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

OSTEOMALASIAPenyakit metabolisme tulang yang disebabkan oleh kurangnya mineral (demineralisasi) tulang.

Page 67: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

ETIOLOGI

Defisiensi kalsium & vitamin D Malabsorbsi usus Hepatitis; Liver Cirrhosis Chronic Kidney Disease

(Smeltzer, 2001)

Page 68: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

MANIFESTASI KLINIS• Nyeri tulang disertai nyeri tekan• Kelemahan otot• Kaki Bengkok• Kifosis• Anoreksia• Kurang percaya diri

(Smeltzer, 2001)

Page 69: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PATOFISIOLOGI

Defisiensi Kalsium & Vit. D

dalam diet

Malabsorbsi ususLiver Disease

(Hepatitis; Liver Cirrhosis) Chronic Kidney Disease

Absorbsi lemak terganggu

Pembentukan Vit. D Terganggu

Penyerapan kalsium usus menurun

Asidosis Metabolik

Kompensasi dengan kalsium dalam tubuh

Kalsium Ekstra sel berkurang

Transport kalsium ke tulang terganggu

Demineralisasi TulangOSTEOMALASIA

Page 70: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Demineralisasi TulangOSTEOMALASIA

Pelunakan kerangka tubuh

Kompresi pada vertebrae

Penekanan saraf vertebrae

Nyeri Punggung

Mk: Nyeri

Mk: Harga Diri Rendah

Pemendekan tinggi badan

Deformitas Jaringan tulang

Ketidakseimbangan anggota gerak

Mk: Resiko Cidera

Berat badan dengan tarikan tubuh tidak

seimbang

Tulang melengkung

Resiko fraktur meningkat

Mk: Gangguan mobilitas fisik

Page 71: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Foto X-Ray/Rontgen: dapat memperlihatkan

penurunan osifikasi/demineralisasi tulang.• Metode spektrometer: pengukuran kalsium dan fosfat

serum akan memperlihatkan nilai yang rendah• Pemeriksaan Urin: menunjukkan kalsiun dan kreatinin

rendah• CT-Scan Columna Vertebrae: akan memperlihatkan

adanya patah tulang kompresi tanpa batas vertebra yang jelas.

• Biopsi tulang: menunjukkan peningkatan jumlah osteoid

Page 72: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

PENATALAKSANAAN- MEDIS –

• e- kekurangan vitamin D vitamin D 200.000 IU/minggu selama 4-6 minggu 1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU setiap 4-6 bulan.• e- kekurangan fosfat (hipofosfatemia)

1,25-dihydroxy vitamin

Page 73: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

- PARAMEDIS -

• Jika kekurangan kalsium diet tinggi kalsium. Agar sel osteoblas

(pembentuk tulang) meningkat lebih cepat. Selain mengkonsumsi sayur-

sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri, daging, yogurt; Konsumsi

suplemen kalsium.

• Jika kekurangan vitamin D diet makanan yg banyak mengandung Vit.D

(ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu).

• Untuk membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh cobalah sering

berjemur di bawah sinar matahari pagi antara pukul 7 - 9 pagi dan sore

pada pukul 16 - 17.

PENATALAKSANAAN

Page 74: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN• Identitas Diri: Usia (dialami oleh anak-anak, dewasa

maupun orang tua); Laki-laki : Perempuan (1 : 2)• Alasan MRS: Nyeri tulang tangan/kaki disertai nteri

tekan, sakit jika dipakai berjalan• Keluhan Utama: Nyeri pada tulang tangan/kaki• RPS: Nyeri pada tulang tangan/kaki, lemas, berjalan

pincang• RPD: Mempunyai riwayat malabsorbsi, CKD,

Hepatitis/sirosis• RPK: Mempunyai riwayat osteomalasia, DM

Page 75: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri b/d Penekanan saraf vertebrae.2. Gangguan mobilitas fisik b/d Berat badan dengan

tarikan tubuh tidak seimbang3. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah b/d

Pemendekan tinggi badan.4. Resiko cidera b/d Deformitas Jaringan tulang.

Page 76: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

INTERVENSI KEPERAWATANDx. Kep. 1 Nyeri b/d Proses peradangan.TujuanNyeri berkurang atau hilangKriteria HasilKlien mengatakan nyeri sudah berkurang atau tidak terasa nyeri; Skala Nyeri 0 – 2 (VAS); Ekspresi wajah klien rileks; Klien dapat melakukan teknik reduksi dalam mengatasi nyerinya; Tanda-tanda vital dalam batas normal (TD: 120/80 mmHg; Nadi: 80 x/mnt; Suhu: 36,5°c; Rr: 20 x/mnt)

Page 77: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Intervensi Diagnosa Keperawatan No.1INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL

1. Selidiki keluhan nyeri & perhatikan pada derajat sisi yang mengalami nyeri

Memudahkan dalam menentukan tindakan intervensi selanjutnya & menerima & memberikan respon (feedback) atas pelaporan klien.

2. Ajarkan Teknik Relaksasi (dengan melakukan tarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan perlahan-lahan melalui mulut) & teknik Distraksi (anjurkan pasien untuk tidak terlalu merasakan ataupun memikirkan tentang nyeri-nya & alihkan perhatian klien dengan komunikasi ataupun hal lainnya)

Membantu klien agar mandiri & beradaptasi terhadap respon nyeri yang dirasakannya.

3. Ukur tanda-tanda vital & perhatikan respon non verbal klien

Membantu mengevaluasi pernyataan verbal & keefektifan intervensi yang dilakukan

4. Ubah posisi & bantu untuk latihan gerak secara periodik

Memperbaiki sirkukasi jaringan & mobilisasi sendi

5. Berikan analgesik sesuai indikasi Membantu mengurangi rasa nyeri klien

Page 78: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx. Kep. 2 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot.TujuanKlien dapat melakukan atau meningkatkan aktivitasnya sesuai kemampuan.Kriteria HasilKlien mampu beraktifitas;

Page 79: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

Intervensi Diagnosa Keperawatan No.2INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL

1. Bantu klien dalam memenuhi aktivitas sehari-hari dengan tingkat keterbatasan yang dimiliki klien

Energi yang dikeluarkan lebih optimal

2. Jelaskan pentingnya pembatasan energi.

Energi penting untuk membantu proses metabolisme tubuh

3. Libatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas klien.

Klien mendapat dukungan psikologi dari keluarga

4. Berikan lingkungan yang aman & nyaman

Menghindari terjadinya cidera akibat jatuh

Page 80: Sistem Muskuloskeletal - Akbar

http://akperpasuruan.com