laporan muskuloskeletal

Upload: vincent-house

Post on 19-Oct-2015

178 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    1/46

    SISTEM MUSKULOSKELETAL

    MODUL I

    DASAR MUSKULOSKELETAL

    Tutor : DR. Dr. Busjra M Nur, M.Sc

    Dibuat oleh :

    Kelompok 6

    Aulia Ariesta Kusuma P 2013730127

    Carissa Gayatri Putri 2013730131

    Dwi Suci Haryati 2013730138

    Dyoza A. Cinnamon 2013730139

    Ibnu Fajar Sidik 2013730148

    M.Hakam Al Hasby 2013730150

    Putri Desti Juita Sari 2013730164

    Tasya Sabrina C 2013730183

    Virni T A prielia 2013730186

    Yunita Maharani Burhan 2013730187

    Muhammad Himowo K 2010730145

    Program Studi Pendidikan Dokter

    Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

    2014

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    2/46

    Modul I : Dasar Muskuloskeletal

    TUJUAN PEMBELAJARAN :

    Mampu menjelaskan peran kinerja alat gerak dalam mencapai kinerja manusia yang

    optimal.

    SKENARIO :

    Pada saat sholat,kita harus melakukan gerakan Takbir,Sujud,Ruku,dan Duduk. Pada saat

    bekerja dengan menggunakan computer kita harus menggerakan jari-jari tangan kita. Pada saat

    bermain bola,kaki banyak dipergunakan untuk menendang dan berlari.

    KATA SULIT : -

    KATA KUNCI :

    1. Gerak2. Gerakan Takbir,Sujud,dan Rukuk3. Menggerakan jari-jari tangan

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    3/46

    Virni Tiana Aprielia - 2013730186

    Pertanyaan :

    1. Jelaskan Pengertian gerak dan mekanisme gerak tubuh manusia!

    Jawab :

    Manusia dapat bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat

    bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot,

    manusia dapat melakukan gerakan seperti dapat melompat, berlari, berjalan, bergoyang, dan

    sebagainya.

    Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau

    seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau

    rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya.

    Bagian anggota gerak

    Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

    a.

    Anggota gerak atas (tangan kiri dan kanan) terdiri dari:o 2 Os Radius (tulang pengumpil)o 2 Os. Humerus (tulang lengan atas)o 2 Os Ulna (tulang hasta)o 16 Ossa. Karpal (tulang pergelangan tangan)o 10 Ossa. Meta karpal (tulang telapak tangan)o 28 ossa. Phalanges manus (ruas tulang jari tangan)

    b. Anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari:o 2 Femur (tulang paha)o 2 Os. Patella (tempurung lutut)

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    4/46

    o 2 Os. Tibia (tulang kering)o 2 Os. Fibula (tulang betis)o 14 Os. Tarsal (tulang pergelangan kaki)o 10 Os. meta tarsal (tulang telapak kaki)o 28 ruas Os. phalanges pedis (ruas tulang jari kaki)

    Istilah gerakan

    Fleksi : membeloknya atau berkurangnya sudut antara tulang-tulang atau bagian-bagian tubuh. Untuk sebagian besar sendi (misalnya,siku), fleksi biasanya

    melibatkan gerakan pada arah anterior. Namun, fleksi pada sendi lutut melibatkan

    gerakan posterior.

    a. Dorsifleksi : menjelaskan fleksi pada sendi pergelangan kaki, dan terjadiketika berjalan jinjit atau mengangkat ibu jari dari tanah.

    b. Plantarfleksi : membalikkan kaki atau ibu jari kakinke arah permukaanplantar (misalnya, ketika berdiri pada jari kaki).

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    5/46

    Ekstensi : menunjukkan lurusnya atau bertambahnya sudut antara tulang-tulangatau bagian-bagian tubuh. Ekstensi biasanya terajdi pada saat posterior, tetapi

    ekstensi lutut terajdi pada arah anterior.

    Hiperekstensi (ekstensi berlebih) : ekstensi suatu ekstremitas ataubagian yang melebihi batas normal. Dapat menyebabkan cedera,

    seperti salah urat.

    Abduksi : bergerak menjauh dari bidang median pada bidang frontal (ketikamenggerakan ekstremitas atas menjauh dari sisi tubuh).

    Adduksi : bergerak kea rah bidang median pada bidang frontal (bila menggerakanekstremitas atas mendekati sisi tubuh).

    Sirkumduksi : gerakan melingkar yang merupakan kombinasi antara fleksi,ekstensi, abduksi, dan adduksi yang terajdi sedemikian rupa sehingga ujung distal

    bagian bergerak melingkar. Misalnya pada sendi panggul.

    Rotasi : melibatkan pembalikan atau pemutaran suatu bagian tubuh di sekitarsumbu longitudinalnya, seperti memutar kepala ke samping.

    a. Rotasi medial (rotasi internal) : membawa permukaan anterior suatuekstremitas lebuh dekat dengan bidang median.

    b. Rotasi lateral (rotasi eksternal) : menyebabkan permukaan anteriormenjauh dari bidang median.

    Pronasi : gerakan rotasional dengan bawah dan tangan yang mengayun radius(tulang panjang lateral dengan bawah) ke medial di sekitar sumbu longitudinalnya

    sehingga telapak tangan menghadap ke posterior dan permukaan dorsumnya ke

    anterior.

    Supinasi : gerakan rotasional lengan bawah dan tangan yang mengayun radius kelateral di sekitar sumbu longitudinalnya sehingga dorsum tangan menghadap ke

    posterior dan telapak tangan menghadap anterior.

    Oposisi : gerakan bantalan jari pertama (ibu jari) mendekati bantalan jari lain.Gerakan tersebut digunakan untuk mencubit, memasang kancing, mengangkat

    gelas dengan memgang gagang pegangannya.

    Protrusi : gerakan ke anterior (ke depan) sepert memprotrusikan mandibular(dagu), bibir, lidah.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    6/46

    Retrusi : gerakan ke posterior (ke belakang), seperti saat meretrusikan mandibula,bibir, lidah.

    Elevasi : menaikan atau menggerakan suatu bagian kea rah superior, sepertielevasi bahu ketika mengangkat bahu, kelopok mata atas ketika membuka mata,

    atau lidah ketika mendorongnya melawan langit-langit.

    Depresi : merendahkan atau menggerakan suatu bagian ke inferior, seperti depresibahu ketika beristirahat, kelopak mata atas ketika menutup mata, atau menarik

    lidah menjauh dari langit-langit.

    Eversi : menggerakan telapak kaki menjauh dari bidang median (membalikkantelapak kaki ke lateral).

    Inversi : menggerakan telapak kaki ke arah bidang median (menghadapkantelapak kaki ke medial).

    Mekanisme gerak tubuh manusia

    Proses terjadinya gerakan pada manusia dimulai dari adanya stimulus yang diterima oleh

    reseptor yang diterima oleh saraf-saraf sensorik menuju ke otak. Stimulus tersebut diolah di otak,

    lalu memberikan balikan melalui saraf motorik ke alat-alat gerak atau efektor, seperti otot,

    tulang, sendi. Sehingga manusia dapat bergerak.

    Proses perambatan impuls ini meliputi cara merambat melalui sel saraf dan sinapsis.

    1. Perambatan impuls melalui sel saraf

    Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. Alur impuls

    yang terjadi yaitu:

    Impulsdendritbadan sel sarafneuritkeluar melewati sinapsis

    2. Perambatan impuls melalui sinapsis

    Ujung akson sel saraf membentuk tonjolan sinapsis yang berisi sitoplasma (cairan sel). Di

    dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat membran kecil (vesikula sinapsis) yang berisi

    neurotransmitter. Pada saat impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula melepaskan

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    7/46

    neurotransmitter. Perambatan impuls dari sel saraf motorik ke otot pada organ efektor melalui

    sinapsis. Sinapsis ini berbentuk cawan dan mengelilingi sel otot. Otot yang bergerak dapat

    menggerakkan organ.

    Berdasarkan alur stimulus, gerak dibedakan menjadi dua yaitu gerak biasa dan gerak refleks.

    Gerak biasa disadari oleh tubuh sedangkan gerak refleks terjadi dalam waktu yang cepat dan

    spontan dilakukan tubuh.

    Gerak Biasa

    Urutan impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada gerak refleks. Urutan jalannya impuls

    pada gerak biasa yaitu:

    Stimulus pada organ reseptorsel saraf sensorikotaksel saraf motorikrespon pada

    organ efektor

    Gerak Refleks

    Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak

    sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu

    atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena

    api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata,

    bersin serta batuk.

    Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:

    Stimulus pada organ reseptorsel saraf sensoriksel penghubung (asosiasi) pada sumsum

    tulang belakangsel saraf motorikrespon pada organ efektor.

    Referensi :

    Anatomi Berorientasi Klinis, Edisi ke lima Jilid 1 (Keith L. Moore) File.upi.edu Tobi-tobita.blogspot.com

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    8/46

    Aulia Ariesta Kusuma Putri - 2013730127

    Carissa Gayatri Putri - 2013730131

    2. Jelaskan anatomi tangan, kaki, dan lutut!

    Jawab :

    A. Anatomi tangan

    - Tulang dan Sendi

    1. Sendi peluru2. Humerus

    3. Sendi engsel4. Ulna5. Radius6. Sendi pelana

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    9/46

    7. Karvala. Multangulum minusb. Multangulum majusc. Captatumd. Naviculare manuse. Carpusf. Lunatumg. Triquetrumh. Pisiformei. hamatum

    8. Metakarval9. Sendi engsel10.Sendi peluru11.Falang proksimal12.Sendi engsel13.Falang medial14.Sendi engsel15.Falang distal

    - Otot1. Abductor pollicis brevis2. Interosseus dorsalis I3. Extensor digitorum communis4. pronator quadratus5. extensor carpi radialis longus6. flexsor carpi radialis

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    10/46

    7. brachioradialis8. pronator teres9. brachialis10.biceps brachii11.triceps brachii12.coracobrachialis13.deltoideus

    B. ANATOMI KAKI

    - tulang

    1. Femur

    Pada Lutut:

    2. Patella: Base, Articular facet for medial femoral condyle, Articular facet for lateral femoralcondyle, Apex

    3. Lateral epicondyle

    4.Lateral condyle

    5. Medial epicondyle

    6. Medial condyle

    7. Lateral epicondyle

    8. Intercondylar fossa

    9. Lateral condyle;

    10. Head

    11. Tibial Tuberosity

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    11/46

    12. Fibula

    13. Tibia

    14. Interosseous membrane

    15. Anterior border (crest)

    16. Lateral malleolus

    17. Medial malleolus

    Telapak Kaki:

    18. Talus

    19. Calcaneus

    20. Lateral malleolus

    21. Tarsals

    22. Navicular

    23. Cuboid

    24. Third (lateral) cuneiform

    25. Second (intermediate) cuneiform

    26. First (medial) cuneiform

    27. Base

    28. Shaft

    29. Metatarsals: Digiti I,II,III,IV, V

    30. Sesamoid bones

    31. Head

    32. Phalanges: Proximal, Middle, Distal, Great toe (hallux)

    - Otot

    1. flexor digitorum longus

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    12/46

    2. flexor halluces longus3. Flexor digitorum brevis4. Interossei plantares5. Abductor halluci6. Opponens digiti V7. Flexor digiti V8. Flexor halluces brevis9. Tibialis anterior10.Peronaeos longus11.Tibialis posterior12.Quadratus plantae13.Gastrocnemius

    14.Sartorius15.gricilis16.Semitendinosus

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    13/46

    17.Semimembarnosus18.Vastus medialis19.Rectus femoris20.Rectus femoris

    -Sendi

    Sendi-sendi Ekstremitas Bawah (Kaki)

    Sendi Jenis Sendi Kemungkinan Gerak

    Sendi Pangkal Paha

    (articulatio coxae)

    Buah pala (enarthrosis

    spheroidea)

    Fleksio, ekstensio, Adduksio,

    abduksio, endorotasio,eksototasio.

    Sendi Lutut

    (articulatio genus)

    Sendi pasak-engsel Fleksio, ekstensio, endorotasio,eksorotasio hanya mungkindalam keadaan fleksio.

    Sendi Loncat Bagian Atas

    (articulatio talocruralis)

    Sendi engsel (ginglymus) Planta fleksioDorso fleksio

    Articulatio subtalaris Sendi kisar (articulatio

    trochoidea)

    Supinasio

    PronasioArticulatiometatarsophalangea

    Sendi condilaris Gerak kisar jari-jari kakiterhadap metatarsal

    Sendi Jari Kaki

    (articulationes

    interphalangeae pedis)

    Sendi engsel Fleksio

    Ekstensio

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    14/46

    Sendi-Sendi Ekstremitas Atas (Tangan)

    Sendi Jenis Sendi Kemungkinan Gerak

    Sendi bahu

    Articulatio humeri

    Sendi Peluru

    Articulatio spheroida

    Fleksio, ekstensio, endorotasio,

    eksorotasio, abduksio,adduksio.

    Sendi siku

    a. Articulatiohumeroulnaris

    b. Articulatiohumeroradialis

    c. Articulatioradioulnaris

    proximalis

    Sendi engselGinglymusSendi peluru(fungsi terbatas)Articulatio sphaeroidea

    Articulatio trochoidea

    FleksioEkstensioFleksioEkstensioRotasio

    PronasioSupinasio

    Sendi Karpala. Articulatio

    radiocarpea

    b. Articulatiomediocarpea

    Articulatio ellipsoideaAduksioulnarisAduksio radialisPalmar fleksio

    Dorsofleksio

    Articulatio carpometacarpea Sendi pelanaArticulatio sellaris

    Fleksio, ekstensio, abduksio,aduksio oposisio

    Metacarpophalangeal

    articulationes

    metacarpophalangeae

    Sendi peluru (fungsi terbatas),

    Articulationes sphaeroideae

    Fleksio, ekstensio,abduksio,

    adduksio

    Sendi jari articulationes

    interphalangeae manus

    Sendi engselGinglymi

    Fleksio, ekstensio

    Referensi :

    Spaltehoz,Warner.Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran Buku Satu.Tangerang : BinarupaAksara

    https://www.google.com/search?sclient=psy-ab&q=anatomi+tulang+kaki&btnG= Derrickson, Bryan H. dan Tortora, Gerard J. 2009. Principles of Anatomy and

    Physiology. Hoboken. Wiley Inc.

    Penerbit Buku Kedokteran. 1985. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    15/46

    Yunita Maharani Burhan - 2013730187

    3. Jelaskan macammacam gerak sendi!

    Jawab :

    1. Fleksi dan Ekstensi

    Fleksi adalah gerakan menekuk satu tulang terhadap tulang yang lain sehingga akan

    menurunkan nilai sudut sendi, biasanya terjadi pada aspek permukaan anterior dari tulang yang

    berartikulasi (kata singkatnya berarti fleksi itu berarti membengkokkan)

    Ekstensi adalah gerakan meluruskan suatu tulang terhadap tulang yang lain sehingga

    akan menambah nilai sudut sendi (kata singkatnya berarti ekstensi adalah menekuk atau

    membengkokkan(kebalikan dari fleksi)

    2. Adduksi dan Abduksi

    Abduksi adalah gerakan menjauhi garis tengah tubuh sedangkan adduksi adalah gerakan

    mendekati garis tengah tubuh

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    16/46

    3. Elevasi dan Depresi

    Elevasi merupakan gerakan mengangkat sedangkan depresi adalah gerakan menurunkan.

    4. Inversi dan Eversi

    Inversi adalah gerakan telapak kaki ke arah dalam dari pergelangan kaki sedangkan

    eversi adalah gerakan telapak kaki kea rah luar dari pergelangan kaki.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    17/46

    5. Supinasi dan Pronasi

    Supinasi adalah gerakan lengan bawah berputar sehingga telapak tangan menghadap ke

    depan sedangkan pronasi adalah gerakan lengan bawah berputar sehingga telapak tangan

    menghadap ke belakang.

    6. Protraksi dan Retraksi

    Protraksi adalah gerakan pada bidang paralel menjauhi garis tengah tubuh sedangkan

    retraksi adalah gerakan pada bidang paralel mendekati garis tengah tubuh.

    7. Endorotasi dan Eksorotasi

    Endorotasi adalah gerak suatu tulang atau bagian tubuh tertentu sekitar aksis longitudinal,

    dimana permukaan anterior bergerak ke arah medial ( medial rotasi )

    Eksorotasi adalah gerak suatu tulang atau bagian tubuh tertentu sekitar aksis longitudinal

    dimana permukaan anterior bergerak kearah lateral ( lateral rotasi )

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    18/46

    8. Protraksi dan Retraksi

    Protraksi adalah gerakan pada bidang paralel menjauhi garis tengah tubuh sedangkan

    retraksi adalah gerakan pada bidang paralel mendekati garis tengah tubuh.

    Referensi :

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Hedi%20Ardiyanto%20Hermawan,%20S.Pd.,

    %20M.Or./SENDI.pdf

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    19/46

    M.Hakam Al Hasby2013730150

    Muhammad Himowo K - 2010730145

    4. Jelaskan histologi dari tulang,sendi,dan otot!

    Jawab :

    HISTOLOGI TULANG

    Berdasarkan perbandingan jumlah matriks dan jumlah rongga (spaces), tulang dibedakan

    menjadi tulang spongiosa dan tulang kompakta.

    Tulang spongiosa terdiri dari trabekula, yaitu bentukan tulang yang langsing, tidak teratur,

    bercabang, dan saling berhungan membentuk anyaman. Celah-celah diantara anyaman ini

    ditempati oleh sumsum tulang.

    Tulang kompakta jumlah dan ukuran rongga lebil kecil dari tulang spongiosa, serta jumlah

    bahan padat lebih banyak.

    Pada tulang pipa, bagian diafisis sebagian besar terdiri dari tulang kompakta mengelilingi

    sumsum. Sedangkan bagian epifisis terdiri dari tulang spongisa dibungkus selapis tulang

    kompakta, rongga pada tulang spongiosa berhubungan langsung dengan sumsum tulang.

    Pada tulang pipih, 2 lapis tulang kompakta melapisi selapis tulang spongiosa (diploe).

    Pada tulang irregular, tulang spongiosa dibungkus tulang kompakta.

    Ciri utama tulang (osteo) secara mikroskopik adalah susunannya yang lamellar (subtantia

    intersel yang mengalamiperkapuran) atau berlais-lapis (lamel-lamel).

    Tiap tulang kecuali bagian sendinya dibungkus jaringan ikat khusus yang disebut periosteum.

    Pada bagian dalam terdapat endosteum yang membatasi rongga dan celah sumsum.

    Matriks tulang:

    Bersifat asidofilik, tersusun berlapis-lapis, tebalnya 5-7 mikron.

    Matriks tulang terdiri dari 35% komponen organik yaitu kolagen dan proteoglikan, serta 65%

    material inorganik (mineral). Kolagen pada tulang merupakan kolagen jaringan ikat yang mirip

    kolagen tipe I jaringan ikat longgar berfungsi dalam fleksibilitas tulang. Mineral yang terdapat

    pada tulang adalah kristal kalsium fosfat (hidroksiapatit) [Ca10(PO4)6(OH)2].

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    20/46

    Sel- sel tulang

    sel osteoprogenitor berbentuk gelendong, inti pucat, memanjang, dan sitoplasma jarang. Sel ini

    merupakan stem sel. Sel osteoprogenitor terdapat di dalam periosteum, endosteum, dan saluran

    vaskular tulang kompakta. Ada 2 jenis sel osteoprogenitor yaitu preosteoblas dengan jumlahretikulum sarkoplasma sedikit danpreosteoklas dengan jumlah mitokondria dan ribosom banyak.

    osteoblas bentuk sel: dari koboid hingga piramidal atau seringkali berupa lembaran utuh

    menyerupai epitel; inti besar, memiliki satu nukleolu; retikulum sarkoplasma luas; banyak

    ribosom; sitoplasma sangat basofilik dikarenakan adanya nukleoprotein (untuk sintesis material

    organik matriks). Osteoblas ditemukan pada permukaan tulang.

    Kolagen dan proteoglikan yang diproduksi osteoblas di eksositosis dengan vesikel badab Golgi.

    Selain itu diproduksi juga vesikel yang mengakumulasikan Ca2+

    , PO42-

    dan enzim fosfatase

    alkalin. Semuanya berperan dalam kalsifikasi tulang.

    Osteoblas mempunyai tonjolan-tonjolan sitoplasma mirip jari yang menjulur ke dalam matriks

    yang sedang dibentukdan berhubungan dengan tonjolan-tonjolan sitoplasma osteoblas yang

    berdekatan.

    Osteosit

    intinya terpulas gelap; terdapat gap junction atau maculae communicantes yaitu tempat

    bertemunya tonjolan sitoplasma dalam kanalikuli. Tonjolan ini pada orang dewasa sebagian

    besar telah ditarik kembali, tetapi kanalikuli tetap ada untuk aliran metabolit dari darah dan

    osteosit. Kanalikuli tidak mengandung serat. Osteosit ini relative tidak aktif. Tempat (suatu

    ruang) dimana osteosit berada disebut lacuna.

    ngsi untuk resorpsi.

    Sel raksasa, inti banyak, sitoplasmanya mengandung vakuol-vakuol, terdapat dekat permukaan

    tulang, seringkali dalam lekukan dangkal yang dikenal sebagai lacuna howship . osteoklas

    berasal dari sel-sel mononuklir (monosit) sumsum tulang hemapoietik.Osteoklas mengeluarkan kolagenase dan enzim proteolitik lain yang menyebabkan matriks

    tulang melepaskan substansi dasar yang mengapur.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    21/46

    Arsitektur tulang

    Tulang spongiosa terdiri atas trabekula yang terdiri atas lamel-lamel dan padanya terdapat

    lacuna dan sistem kanalikuli tang saling berhubungan. Pada prenatal dan penyembuhan fraktur

    serat kolagen teranyam tidak teratur (woven bone).Tulang kompakta lamelnya tersusun teratur. Terdapatsaluran Havers yang saling bebas

    berhubungan melalui saluran serong atau melintang. Dari periosteum dan endosteum masuk

    saluran Volkmann(saluran nutrisi) secara tegak lurus ke dalam tulang dan berhubungan dengan

    saluran Havers.

    Setiap saluran Havers dikelilingi 520 lamel konsentris. Lamel, sel-sel, dan saluran pusatnya

    membentuksistem Havers atau osteon. Kanalikuli sistem havers akan berhubungan langsung

    dengan saluran Havers. Celah diantara sistem HAvers diisi oleh lamel interstitial . pada

    permukaan tepi luar dan dalam tulang, dipandang dari rongga sumsum, terdapat lamel-lamel

    yang berjalan sejajar dengan permukaan dan melingkar terhadap sumbu panjang tulang, dikenal

    sebagai lamel general luar dan dalam.

    Selain serat kolagen pada lamel, terdapat pula berkas kolagen kasar,serat Sharpey, pada lapisan

    luar tulang, berjalan dari periosteum ke lamel general luar dan lamel interstitial (tidak terdapat

    pada sistem Havers dan lamel general dalam). Fungsi serat ini untuk menahan periosteum secara

    erat pada tulang dan banyak terdapat pada insersi ligament dan tendo.

    Histologi Sendi

    Sendi ialah tempat bertemu 2 atau 3 unsur rangka, baik tulang/tulang rawan

    Jenis :

    1. Sendi Temporer : terdapat selama masa pertumbuhan, menghilang bila petumbuhan berhenti dan

    epifisis menyatu dengan bagian batang

    2. Sendi Permanen

    Jenis sendi berdasarkan susunannya :

    1. Sendi fibrosa (disatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa)

    Macam-macamnya :

    - Sutura : Bila penyatuannya sangat kuat, hanya terdapat di tengkorak. Sendi ini tidak permanen,

    karena dapat diganti dengan tulang di kemudian hari

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    22/46

    - Sindesmosis : Bila disatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang lebih banyak dari sutura

    Ex :sendi radioulnar, sendi tibiofibular

    - Gomfosis : Bila jaringan fibrosa penyatu membentuk membran periodontal

    Ex : pada gigi dalam maksila dan mandibula

    2. Sendi tulang rawan / sendi kartilaginosa sekunder

    Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi lembar-lembar tulang rawan hialin yang

    dipersatukan oleh lempeng fibrokartilago

    Ex : simfisis, diskus

    3. Sendi Sinovia

    - Tulang-tulang ditahan menjadi 1 oleh simpai sendi dan permukaan yang berhadapan dilapisi

    tulang rawan sendi (C. Hialin atau C. Fibrosa hanya pada fosa glenoid dan acetabulum)

    - Simpai sendi, lapisan luarnya ialah jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan

    periosteum yang membungkus tulang dan di beberapa tempat menebal membentuk ligamen

    sendi.

    - Lapis dalam simpai (membran sinovia), membatasi rongga sendi, mengandung kapiler lebar.

    Jenis sel sinovia :

    - Sel A/M : paling banyak, mirip makrofag (fagositosis aktif), sitoplasmanya

    banyak mengandung mitokondria, vesikel mikropinositik, lisosom, aparat Golgi

    - Sel B/F : kurang berkembang, menyerupai fibroblas, RE granular sangat luas

    - Membran sinovial sering menjulur ke dalam rongga sendi berupa lipatan kasar/vili sinovia, dan

    dapat menonjol keluar menembus lapis luar simpai di antara tendo dan otot membentuk saku

    yang disebut bursa.

    - Juga menghasilkan cairan sinovia : hasil dialisis plasma darah dan limf, mengandung musin

    (asam hialuronat terikat protein). Fungsi : pelumas dan nutritif untuk sel tulang rawan sendi

    - Rongga sendi terbagi sebagian / seluruhnya (terkadang) oleh diskus intra-artikular.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    23/46

    Histologi Otot

    Otot Skeletal

    Tiap otot terbungkus selapis jaringan ikat agak padat yang disebut epimisium.

    Di dalamnya terdapat serat-serat otot yang tersusun di dalam berkas atau fasikulus.

    Masing-masing berkas diselubungi jaringan ikat tipis, yaituperimisium.

    Panjang serat otot + 140 mm, dan berdiameter + 10-100 mikron.

    Dalam suatu serat terdapat banyak inti, sekitar 35 inti tiap mm panjang serat otot.

    Terdapat Sarkolema yang merupakan membran tipis tanpa struktur yang membungkus serat.

    Sarkolema berisi filamen silindris yaituMiofibril.

    Sarkolema pada bagian dekat inti juga banyak mengandung sarkosom-sarkosom, aparat golgi,

    sejumlah butir lipid, dan glikogen.

    Otot Jantung

    Otot jantung bersifat involunter, berkontraksi secara ritmis dan automatis.

    Hanya terdapat pada lapisan miokard dan dinding pembuluh darah besar yang secara langsung

    berhubungan dengan jantung.

    Terdapat suatu satuan linear yang terdiri atas sejumlah sel otot jantung yang terikat end -to-endyaituDiskus Interkalaris.

    Di antara serat-serat otot terdapat jaringa ikat halus yaituEndomisisum.

    Terbungskus suatu sarkolem tipis, serupa pada otot skeletal.

    Terdapat sarkoplasma dengan banyak mitokondria.

    Struktur Halus:

    Miofilamenmengandung aktin dan miosin yang sama dengan yang terdapat pada otot skeletal

    dan memeperlihatkan struktur yang sama, namun pengelompokan miofilamin menjadi miofibril

    tidak sesempurna otot skeletal.

    Tubul T Merupakan invaginasi dari sarkolema, dan merupakan perpanjangan dari ruang

    ekstraseluler.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    24/46

    Diskus Interkalaris Merupakan batas suatu kelompok sel yang khusus. Melintasi serat-serat

    otot dalam bentuk tanggayang mempunyai bagian transversal dan longitudinal. Terdapat pula

    banyak Intermediate Junction atau fascia adherens, dan Gap Junction atau neksus pada

    bagian yang memanjang.

    Otot Polos

    Merupakan jenis otot involunter.

    Terutama tedapat pada bagian visceral, membentuk bagian kontraktil.

    Otot-otot ini terdapat pada sistem pernapasan, sistem urinaria, dan sistem reproduksi.

    Struktur Halus

    Pada sarkoplasma sekitar inti, terdapat mitokondria, sejumlah elemen dar retikulum granular dan

    ribosom-ribosom bebas, suatu aparat golgi kecil, glikogen dan sedikit titik-titik lipid.

    Serat-seerat retikuler dan elastin mengisi celah-celah interseluler sempit.

    Referensi :

    Buku ajar histologi edisi 12 oleh bloom and fawcett

    http://blogkputih.blogspot.com/2011/11/histologi-sistem-muskuloskeletal.html

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    25/46

    Dwi Suci Haryati2013730138

    Putri Desti Juita Sari - 2013730164

    5. Jelaskan Fisiologi dari tulang,sendi,dan otot!

    Jawab :

    A.FISIOLOGI OTOT

    Otot dikhususkan untuk berkontraksi. Melalui kemampuannya yang telah sangat

    berkembang untuk menggerakkan komponen-komponen sitoskeleton khusus, otot mampu

    menghasilkan tegangan, memendek, menghasilkan gerakan dan melaksanakan kerja. Terdapat

    tiga tipe otot, yaitu:

    1. Otot rangka : membentuk sistem otot2. Otot polos : terdapat di seluruh sistem tubuh sebagai komponen organ berongga dan

    saluran

    3. Otot jantung : hanya terdapat di jantung

    Tiga tipe otot tersebut dikategorisasikan berdasarkan karakteristik umumnya, yaitu:

    1. Berdasarkan ada tidaknya pita terang gelap bergantian, atau garis-garis jika dilihat dalammikroskop cahaya

    a. lurik atau seran-lintang : Otot rangka dan jantungb. polos : Otot polos

    2. Berdasarkan sarafnya.a. Sistem saraf somatik, berada di bawah kontrol kesadaran ( volunter) : Otot rangkab. Sistem saraf otonom, tidak di bawah kontrol kesadaran (involunter) : Otot jantung

    dan otot polos.

    Meskipun otot rangka digolongkan sebagai volunter, karena dapat dikontrol oleh

    kesadaran, namun banyak aktivitas otot rangka yang berada di bawah kontrol involunter

    bawah-sadar, misalnya aktivitas yang berkaitan dengan postur, keseimbangan dan

    gerakan seperti berjalan.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    26/46

    A. Otot Rangka

    Struktur Otot Rangka

    Otot rangka dibentuk oleh berkas-berkas sel otot silindris panjang yang dikenal sebagai

    serat otot, dibungkus dalam jaringan ikat.gambaran struktural utama pada sebuah serat otot

    rangka adalah banyaknya miofibril. Setiap miofibril terdiri dari tumpukan set filamen tebal dan

    tipis yang bergantian dan sedikit tumpang tindih. Susunan tersebut menyebabkan serat otot

    rangka tampak bergaris-garis pada pemeriksaan mikroskopik, yang terdiri dari pita A gelap dan

    pita I bergantian.

    Filamen tebal

    Setiap filamen tebal memiliki beberapa ratus molekul miosin. Molekul miosin adalah protein

    yang terdiri dari dua subunit identik, masing-masing berbentuk seperti stik golf. Filamen tebal

    memiliki kepala globular yang menonjol keluar. Kepala-kepala ini membentuk jembatan silang

    antara filamen tebal dan tipis. Setiap jembatan silang memiliki dua tempat penting bagi proses

    kontraksi, yaitu: (1)tempat untuk mengikat aktin dan (2) tempat miosin ATPase (pengurai ATP).

    Filamen tipis

    Filamen tipis terdiri dari tiga protein : aktin, tropomiosin, dan troponin. Filamen tipisterutama terdiri dari protein aktin, yang dapat berikatan dan berinteraksi dengan jembatan silang

    miosin untuk menghasilkan kontraksi serat otot yang memerlukan energi. Karena itu, miosin dan

    aktin sering disebut protein kontraktil.

    Pada serat otot yang melemas, kontraksi tidak terjadi, aktin tidak dapat berikatan dengan

    jembatan silang karena posisi dua tipe protein laintropomiosin dan troponindi dalam

    filamen tipis. Molekul tropomisin adalah protein mirip benang yang terbentang dari ujung ke

    ujung di samping alur spiral aktin. Pada posisi ini, tropomiosin menutupi bagian aktin yang

    berikatan dengan jembatan silang, menghambat interaksi yang menghasilkan kontraksi otot.

    Komponen filamen tipis lainnya, troponin, adalah suatu kompleks protein yang terbuat dari tiga

    unit polipeptida: satu berikatan dengan aktin, dan yang ketiga dapat berikatan dengan Ca2+

    .

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    27/46

    Ketika troponin tidak terikat dengan Ca2+, protein ini menstabilkan tropomiosin dalam posisinya

    menutupi tempat pengikatan jembatan silang di aktin. Ketika Ca2+ berikatan dengan troponin,

    bentuk protein ini berubah sehingga tropomiosin terlepas dari posisisinya yang menghambat.

    Dengan tropomiosin tersingkir, aktin dan miosin dapat berikatan dan berinteraksi di jembatan

    silang, menyebabkan kontraksi otot. Tropomiosin dan troponin sering disebut protein regulatorik

    karena perannya dalam menutupi (mencegah kontraksi) atau memajankan (memungkinkan

    kontraksi) tempat pengikatan untuk interaksi jembatan silang antara aktin dan miosin.

    Mekanika Kontraksi Otot Rangka

    Unit motorik. Setiap motoneuron yang meninggalkan medula spinalis akan menpersarafi

    beragam serabut otot,dan jumlahnya bergantung pada jenis otot. Semua serabut otot yang

    dipersarafi oleh serabut saraf disebut unit motorik. Serabut-serabut otot dalam setiap unit

    motorik tidak seluruhnya terkumpul bersama-sama dalam satu oto tetapi menumpang tindih unit

    motorik lainnya. Pertautan ini menyebabkan unit motorik lain dalam suatu berkas mikro.

    Kontraksi otot pada kekuatan yang berbeda-beda-sumasi kekuatan. Sumasi berarti

    penjumlahan setipa kontraksi kedutan otot untuk meningkatkan intensitas keseluruhan kontraksi

    otot. Sumasi terjadi dalam 2 cara : (1) dengan meningkatkan jumlah unit motorik yang

    berkontraksi secara bersama-sama yang disebut sumasi serabut multipel (2) dengan

    meningkatkan frekuensi kontraksi yang disebut sumasi frekuensi dan dapat menimbulkan

    tetanisasi.

    Frekuensi sumasi dan tetanisasi. Kontraksi kedutan yang terjadi pada frekuensi perangasangan

    yang rendah kemudian, ketika frekuensi meningkat sampailah pada suatu titik ketika kontraksi

    yang baru timbul sebelum kontraksi yang terdahulu berakhir. Sebagai akibatnya sebagian

    kontraksi yang kedua akan ditambahkan pada kontraksi yang pertama,sehingga kekuatan

    kontraksi total meningkat secara progresif bersama dengan penigkatan frekuensi. Bila frekuensi

    mencapai titik kritis terjadinya kontraksi berikutnya akhirnya menjadi begitu cepat sehingga

    kontraksi kontraksi tersebut bersatu dan kontraksi secara keseluruhan nampak halus dan

    berlangsung terus menerus peristiwa ini disebut tetanisasi.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    28/46

    Kelelahan Otot

    Kontraksi kuat otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai

    kelelahan otot. Kelelahan ini diakibatkan dari ketidakmampuan proses kontraksi dan

    metabolisme serabut-serabut otot untuk melanjutkan suplai pengeluaran kerja yang sama. Saraf

    terus bekerja dengan baik, impuls saraf berjalan secara normalmelalui hubungan otot-saraf

    masuk ke dalam serabut otot dan potensial aksi normal menyebar ke serabut-serabut otot sendiri

    kekurangan ATP.

    Dasar Molekular Kontraksi Otot Rangka

    Eksitasi suatu serat otot rangka oleh neuron motoriknya menimbulkan kontraksi melalui

    serangkaian kejadian yang menyebabkan filamen-flamen tipis bergeser saling mendekat di antara

    filamen tebal. Mekanisme pergeseran filamen pada kontraksi otot ini diaktifkan oleh pelepasan

    Ca2+

    dari kantung lateral retikulum sarkoplasma. Pelepasan kalsium terjadi sebagai respons

    terhadap penyebaran potensial aksi serat otot ke dalam bagian sentral serat melalui tubulus T.

    Ca2+

    yang dibebaskan kemudian berikatan dengan dengan kompleks troponin-tropomiosin

    filamen tipis untuk memajankan tempat pengikatan jembatan silang aktin.

    Setelah aktin yang terpajan tersebut berikatan dengan jembatan silang miosin, interaksi

    molekular antara aktin dan miosin membebaskan energi yang disimpan sebelum penguraian

    ATP. Energi ini digunakan untuk menjalankan kayuhan bertenaga jembatan silang. Selama

    kayuhan berrtenaga, jembatan silang menekuk ke arah tengah filamen tebal, mendayung

    masuk filamen tipis yang melekat padanya. Dengan penambahan molekul ATP ke jembatan

    silang miosin, miosin dan aktin akan terlepas, jembatan kembali ke bentuk semula dan siklus

    diulang.

    Siklus berulang tersebut menyebabkan bergesernya filamen tipis ke arah dalam setahap demi

    setahap. Jika tidak ada lagi potensial aksi maka kantung lateral menyerap Ca2+, troponin dantropomiosin kembali bergeser ke posisi menghabat dan terjadi relaksasi. Keseluruhan respons

    kontraktil berlangsung sekitar100 kali lebih lama daripada waktu potensial aksi.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    29/46

    B.Otot Polos

    Sel otot polos ditemukan di dinding organ berongga dan saluran. Kontraksi otot ini menimbulkan

    tekanan dan mengatur gerakan maju isi struktur-struktur tersebut. Sel otot polos berbentuk

    gelendong,memiliki satu nucleus,dan jauh lebih kecil.

    Sel otot polos memiliki tiga jenis filament :

    1. Filamen tebal miosin,yang lebih panjang daripada yang ada di otot rangka2. Filamen tipis aktin,yang mengandung tropomiosin tetapi tidak mengandung protein

    regulatorik troponin

    3. Filamen ukuran sedang,yang tidak secara langsung ikut serta dalam kontraksi tetapimerupakan bagian dari rangka sitoskeleton yang menunjang bentuk sel.

    Pada otot polos, Ca2+ sitosol,yang masuk dari cairan ekstrasel dan juga dibebaskan dari

    simpanan intrasel yang terbatas,mengaktifkan siklus jembatan silang dengan memicu

    serangkaian reaksi biokimia yang menyebabkan fosforilasi jembatan silang miosin yang

    memungkinkannya bereaksi dengan aktin.

    Otot polos multiunit bersifat neurogenik,memerlukan rangsangan dari saraf otonomnya

    terhadap masing-masing serat ototnya agar terjadi kontraksi. Otot polos unit tunggal bersifat

    miogenik : otot ini dapat memulai sendiri kontraksi tanpa pengaruh eksternal apapun,akibat

    depolarisasi spontan ke potensial ambang yang ditimbulkan oleh pergeseran otomatis fluks

    ion. Hanya sebagian kecil dari sel-sel otot polos dalam sinistium fungsional yang dapat

    terangsang sendiri. Dua jenis utama depolarisasi spontan yang diperlihatkan oleh sel-sel otot

    polos yang dapat terangsang sendiri adalah potensial pemacu dan potensial lambat.

    Setelah potensial aksi terbentuk di sel otot polos yang dapat terangsang sendiri,aktivitas

    listrik ini menyebar melalui taut celah ke sel sekitar dalam sinsitiun fungsional sehingga

    seluruh lembaran terektasi dan berkontraksi sebagai satu kesatuan.

    Derajat ketegangan di otot polos unit tunggal bergantung pada kadar Ca2+ sitosol. Banyak

    sel otot polos unit tunggal memiliki Ca2+ sitosol yang memadai untuk mempertahankan

    tingkat tegangan yang rendah yang dikenal sebagai tonus,bahkan tanpa potensial aksi.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    30/46

    Sistem saraf otonom,serta hormone dan metabolit lokal,dapat memodifikasi kekuatan dan

    kecepatan kontraksi otomatis otot polos. Semua faktor ini mempengaruhi aktivitas otot polos

    dengan mengubah konsentrasi Ca2+ sitosol.

    Kontraksi otot polos bersifat efisien dari segi energi sehingga jenis otot ini dapat melakukan

    kontraksi jangka panjang tanpa kelelahan.

    C. Otot Jantung

    Otot jantung hanya ditemukan di jantung,memiliki beberapa kesamaan struktural dan

    fungsional dengan otot rangka dan otot polos unit tunggal. Otot jantung berseran lintang,dengan

    filamen tebal dan tipis tersusun membentuk pola pita regular. Filamen tipis jantung mengandung

    troponin dan tropomiosin,yang merupakan tempat kerja Ca2+ dalam mengaktifkan jembatan

    silang,seperti di otot rangka. Otot jantung memiliki serat-serat otot jantung yang disatukan dalam

    suatu anyaman bercabang dan potensial otot jantung lebih lama sebelum mengalami repolarisasi.

    Seperti otot polos unit tunggal,sebagian serat otot jantung dapat menghasilkan potensial

    aksi,yang menyebar ke seluruh jantung melalui bantuan taut celah.

    B.FISIOLOGI TULANG

    Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena, tulang baru

    akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia

    adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kolagen. Sistem rangka

    mempunyai berbagai fungsi tubuh. Sistem ini terdiri daripada tulang-tulang dan struktur-struktur

    sokongan seperti ligamen, kartilej dan sendi.

    Terdapat 206 macam tulang pada rangka manusia. Tulang-tulang ini mempunyai lapisan luaranyang kuat, keras, tebal dan bagian tengah berongga yang mengandungi sum-sum.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    31/46

    Bagian anggota gerak :

    a. Anggota gerak atas (tangan kiri dan kanan)terdiri dari :- 2 tulang pengumpil- 2 tulang lengan atas- 2 tulang hasta- 16 tulang pergelangan tangan- 10 tulang telapak tangan- 28 ruas tulang jari tangan

    b. Anggota gerak bawah ( kaki kiri dan kanan) terdiri dari :- 2 tulang paha- 2 tulang tempurung lutut- 2 tulang kering- 2 tulang betis- 14 tulang pergelangan kaki- 10 tulang telapak kaki- 28 ruas tulang jari kaki

    Fungsi :

    Menyokong struktur badan Melindungi organ dalaman Tempat lekatan otot Tempat simpanan mineral, kalsium dan fosforus Tempat hemopoiesis untuk pembentukan sel darah

    Klasifikasi :

    Panjang

    Pendek Leper Tidak tentu bentuk

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    32/46

    Sebagai penyokong :

    Tulang rangka membentuk kerangka tegar bagi pelekatan tisu-tisu lembut dan organ-organ

    tubuh.

    Contoh : Otot rangka dilekatkan pada tulang-tulang rangka.

    Sebagai perlindungan :

    Tengkorak, kolum vertebra, sangkar rusuk dan kaviti pelvik melingkari dan melindungi organ-

    organ penting.Contoh : Tengkorak melindungi otak

    Pergerakan :

    Tulang-tulang bertindak sebagai tuas apabila otot-otot yang melekat padanya menguncup

    lalu menghasilkan gerakan berpaksi pada sendi.

    Contoh : Sendi sikuulna dan humerus

    Pembentukan sel-sel darah

    Sum-sum merah tulang orang dewasa menghasilkan selsel darah merah, putih dan platlet.

    Tulang-tulang yang terlibat adalah sternum, sebahagian daripada pelvis, femur dan humerus.

    Penyimpanan mineral

    Sebahagian besar dari matriks tulang terdiri daripada kalsium dan fosforus. Mineral inimenjadikan tulang-tulang tegar dan rintang terhadap tekanan.

    Mineral-mineral ini boleh dikeluarkan untuk kegunaan bahagian lain tubuh apabiladiperlukan.

    Contoh: Kekurangan kalsium dalam diet, menyebabkan kalsium dikeluarkan untukkegunaan bahagian tulang yang lain seperti untuk penguncupan otot.

    Klasifikasi pada tulang :

    Tulang panjang

    Tulang-tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan berfungsisebagai tuas. Kebanyakan daripada tulang-tulang panjang adalah tulang-tulang mampat.

    Contoh: Tulang pada tangan (humerus, radius, ulna,metakarpal dan falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula,

    metatarsal, falangus) kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki

    Tulang pendek

    Secara umumnya tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruang-ruang yangtertutup. Tulang-tulang ini berperanan memindahkan daya. Tulang-tulang ini berongga.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    33/46

    Contoh : Tulang-tulang pergelangan tangan (karpal) dan pergelangan kaki (tarsal)

    Tulang leper/pipih

    Tulang-tulang ini berbentuk pipih, nipis dan melengkung. Tulang-tulang ini berfungsisebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya.

    Contoh : Tulang-tulang kranium, rusuk dan sternum.Tulang tak sama bentuk

    Tulang-tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau artikulasi. Contoh : tulang-tulang vertebra (servikel, torasik, lumbar, sekrum dan koksiks) dan

    tulang telinga tengah (stapes, inkus, maleus)

    C. FISIOLOGI SENDI

    Sendi adalah engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga

    merupakan suatu penghubung antara ruas tulang satu dengan tulang lainnya, sehingga kedua

    tulang tersebut dapat di gerakan sesuai dengan jenis persendian yang di perantarainya. Sendii

    bersifat permanen dan dapat digolongkan menjadi tiga golongan utama: fibrosa, kartilaginosa

    dan sinovial. Kedua jenis pertama seringkali disebut sinartrosis, sendi yang tidak memungkinkan

    atau memungkinkan sedikit gerak. Sendi sinovial yang memungkinkan gerak bebas, disebutsebagai diartrosis.

    1. Sendi fibrosaSendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. Bila penyatuannya kuat, sendi ini

    disebut sutura. Sutura hanya terdapat padatengkorak dan tidak bersifat permanen, karena

    jaringan fibrosa pengikat itu dapat diganti oleh tulang di kemudian hari. Penyatuan

    tulang yang dihasilkan dikenal sebagai sinostosis. Sendi pafa tulang yang dipersatukan

    oleh jaringan ikat fibrosa yang jauh lebih banyak daripada yang terdapat pada suturadisebut sindesmosis. Jenid fibrosa ketiga, yaitu gomfosis, merupakan sendi khusus

    terbatas pada gigi dalam maksila dan mandibula. Jaringan fibrosa penyatu itu

    membentuk membran periodontal.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    34/46

    2. Sendi tulang rawanSendi ini ssering dikatakan sebagai sendi kartilaginosa sekunder untuk membedakannya

    dari sendi primer. Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi lembar-lembar tulang

    rawan hialin yang secara erat dipersatukan oleh lempeng fibro kartilago. Simfisis, seperti

    sendi pubis dan manubriosternal merupakan contoh sendi kartilaginosa sekunder.

    3. Sendi sinoviaPada sendi sinovia, tulang-tulang ditahan menjadi satu oleh suatu simpai sendi dan

    permukaan yang berhadapan, dilapisi tulang rawan sendi, dipisahkan oleh celah sempit

    yang mengandung cairan sinovia. Lapis terdalam tulang rawan sendi mengapur dan

    melekat sangat erat pada tulang di bawahnya. Tulang rawan sendi tidak memiliki serat

    saraf atau pembulu darah dan tidak dibungkus perikondrium. Simpai sendi menyatukan

    tulang-tulang. Lapisan luar simpai adalah jaringan ikat padat kolagen yang menyatu

    dengan periosteum membentuk ligamen-ligamen sendi. Lapis dalam simpai yaitu

    membran sinovial membatasi rongga sendi kecuali tulang rawan sendi dan diskus

    intraartikular. Membran sinovial merupakan membran vaskuler tipis yang mengandung

    kapiler-kapiler lebardan lebih ke dalam banyak sel lemak. Dapat dibedakan dua jenis sel

    sinovial: sel jenis A (sel M) yang berjumlah paling banyak, mirip makrofag dan di dalam

    sitoplasmanya banyak mengandung mitokondria dan vesikel mikropinositotik lisosomdan suatu aparat golgi yang menonjol. Sel ini berdaya fagositosis aktif. Sel sinovial jenis

    B (sel F), organel ini kurang berkembang, tetapi sebaliknya sistem retikulum

    endoplasma granular sangat luas dan biasanya mempunyai ciri struktural menyerupai

    fibroblas. Membran sinovial menghasilkan cairan sinovial. Cairan kental ini terbentuk

    sebagai hasil dialisis plasma darah dan limfe. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas dan

    nutritif untuk sel tulang rawan sendi.

    Referensi :

    Guyton dan Hall. 2006.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC Sherwood, lauralee. 2011.Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem Edisi 6.Jakarta : EGC.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    35/46

    Tasya Sabrina Chairunnisa2013730183

    6. Jelaskan dan sebutkan macam macam ligamen!

    Jawab :

    Ligamen(ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat

    yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.

    Dalam anatomi , ligamen adalah jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang tulang lainnya

    dan juga dikenal sebagai ligamen artikular , larua artikular , ligamen berserat , atau ligamen

    benar.

    Macam-macam Ligamen :

    Ligamen Peritoneal :lipatan peritoneum atau selaput lainnya .

    Janin ligamen sisa :sisa-sisa struktur tubular janin .

    Ligamen periodontal :sekelompok serat yang menempel sementum gigi ke tulang alveolar

    sekitarnya .

    Ligamen adalah mirip dengan tendon dan fasciae karena mereka semua terbuat dari jaringan ikat

    . Perbedaan mereka berada di koneksi yang mereka buat , ligamen menghubungkan satu tulang

    dengan tulang lain , tendon menghubungkan otot ke tulang dan fasciae menghubungkan otot ke

    otot lain . Ini semua ditemukan dalam sistem kerangka tubuh manusia . Ligamen biasanya tidak

    dapat diregenerasi secara alami , namun ada sel induk ligamen periodontal terletak di dekat

    ligamen periodontal yang terlibat dalam regenerasi dewasa ligamen periodontal .

    Referensi :

    Wikipedia English Version

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    36/46

    Ibnu Fajar Sidik2013730148

    7. Jelaskan bagaimana peran zat gizi dan subtrat kimia lainnya dalam struktur biokimia!

    Jawab :

    TULANG

    I. BIOKIMIA TULANGTulang adalah jaringan ikat yang terdiri atas :

    Zat anorganik ( Mineral )Glikosaminoglikan (G.A.G) yaitu Senyawa yang tersusun atas rantai gula bercabang N-

    asetilgalaktosamin dan asam glukuronat. Senyawa glikosaminoglikan (G.A.G) merupakan

    komponen struktural penting dalam penyusun kartilago dan meningkatkan ketahanan tulang

    terhadap tekanan. Senyawa glikosaminoglikan (G.A.G) ini disintesis oleh sel-sel tulang yaitu

    osteoblast dan osteosit.

    Zat organik ( Matriks tulang )Zat anorganik kristal Hidroksi apatit yaitu Ca 10(PO4)6(OH)2,Na

    +, Mg

    2+, Co3

    2-(karbonat), F

    -

    (fluorida). Hidroksi apatit merupakan faktor yang menentukan kekuatan tulang, 99% Ca2+

    berada dalam tulang. Zat organik pada tulang berupa protein 90-95% adalah kolagen tipe 1.

    Kolagen tipe V dan kolagen lainnya merupakan bagian kecil pada matriks.

    Tulang selalu berada dalam keadaan dinamic equilibrum atau peristiwa tugor ganti. Peristiwa

    ini terlaksana karena ada 2 jenis sel, yaitu;

    Osteoklas: reabsorbsi tulang ( demineralisasi) dan menghancurkan matriks baru. Osteoblas: deposisi tulang (mineralisasi) & sintesis matriks baru.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    37/46

    II. KALSIUM PADA TULANGTerdapat kelenjar paratiroid, yaitu :

    1. Hormon PTH (Paratiroid Hormon ), Fungsinya : Memacu Osteoklas pada tulang Menghambat Osteoblast pada tulang Memicu pelepasan kalsium (Ca2+) dari tulang ke plasma Meningkatkan reabsorpsi kalsium (Ca2+) ke ginjal.

    2. Sel parafolikuler (Sel C) menghasilkan Calsitonin, Fungsinya : Menurunkan kadar Ca2+ dalam plasma dengan cara penghambatan osteoklas (

    menurunkan laju pelepasan Ca2+ dari tulang )

    Memacu eksresi Ca2+ melalui ginjal. Jika Ca2+ dalam tulang lebih, maka PTH akan di sekresikan di dalam tubuh melaui

    kelenjar tiroid dan akan melepaskan Ca2+ tersebut ke plasma.

    Jika Ca2+ dalam tulang kurang, maka sel parafolikuler yang di sekresikan kelenjarparatiroid akan menghasilkan Calsitonin untuk menurunkan kadar Ca2+ di dalam darah

    untuk di absorpsi oleh tulang.

    III. METABOLISME TULANGVitamin meningkatkan absorbsi dan Ca2+ dan PO43- (fosfat) melalui usus. Akibatnya

    (Ca2+) dan (PO43-) dalam darah meningkat, sampai batas tertentu sehingga terbentuk garam

    Ca3[PO4]2 yang mengendap di tulang.

    Vitamin D :Pada defisiensi vitamin D absorpsi Ca2+ dan PO43- berkurang, sehingga Ca2+ dalam

    darah berkurang. Agar Ca2+ dalam darah dipertahankan, hipofisis mensekresi hormon para tiroid

    (parathormon) yang fungsinya mereabsorpsi Ca2+ dari tulang agar Ca2+ darah tidak menurun.

    Untuk mengatasi kekurangan mineral, tulang mensekresi enzim Fosfatase alkali.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    38/46

    Fosfatase Alkali memecah gliserofosfat atau glukosafosfat menjadi glukosa, gliserol dan

    PO43- lalu PO43- di deposisi ke matriks tulang untuk menggantikan Ca2+ yang direabsorpsi.

    Vitamin C :Vitamin C dalam tulang diperlukan untuk sintesis kolagen pada tulang dan

    pembuluh darah.

    Vitamin A :Penting untuk regenerasi sel.

    OTOT

    I. BIOKIMIA OTOTOtot merupakan Transduser (mesin) biokimia yang utama mengubah energi potensi (

    kimiawi) menjadi energi kinetik (mekanis). Otot merupakan alat gerak aktif, ada tiga jenis otot

    yaitu : otot rangka, otot polos, otot jantung.

    Secara fungsional, otot rangka terdiri atas :

    Otot tipe I (otot merah, slow twitch muscle) : Contoh dari tipe otot I adalah pelari sprintdimana sumber energi dari gerakan ototnya adalah ATP, kreatinin kinase dan glikolisis

    anaerobik.

    Otot tipe II (otot putih, fast twictch muscle / anaerob) : Contoh dari otot tipe II adalahpelari maraton dimana sumber energi dari geerakan ototnya adalah glikolisis aerobik,

    siklis asam sitrat, dan oksidasi asam lemak sangat penting pada fase-fase terakhir.

    II. PROTEIN OTOT

    Aktin dan Miosin sebagai protein utama otot

    Monomer G aktin membentuk 25% protein otot berdasarkan berat. Pada kekuatan ionik

    fisiologis dan dengan keberadaan Mg2+,G aktin mengalami polimerisasi secara nonkovalen

    untuk membentuk filamen heliks ganda tak larut yang disebut F aktin. Serabut F aktin memiliki

    tebal 6-7nm dan memiliki puncak dan struktur berulang setiap 35,5

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    39/46

    Miosin adalah suatu famili protein,dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil

    diidentifikasi dalam genom manusia. Miosin I adalah suatu spesies monomer yang berikatan

    dengan membran sel. Miosin I dapat berfungsi sebagai penghubung antara mikrofilamen dan

    membran sel di lokasi tertentu. Miosin membentuk 55% protein otot berdasarkan berat dan

    membentuk filamen tebal. Mision II adalah heksamer asimetris dengan massa molekol sekitar

    460kDa.

    Miosin merupakan protein otot yang paling besar jumlahnya yang terdiri atas 6 sub-unit;

    yaitu 2 rantai berat dan 4 rantai ringan. Terdiri atas bagian globular dan bagian fibrosa. Bagian

    globular mengandung enzim ATPase .

    TroponinKompleks dari 3 sub unit : TNT yang melekat erat pada tropomiosin, TNC yang terikat pada

    ion kalsium dan TNI yang menghambat interaksi aktin-miosin. Sebuah kompleks troponin

    melekat pada tempat khusus disetiap molekul tropomiosin. Pada filament tipis, setiap molekul

    tropomiosin yang merentangi 7 molekul aktin-G dan memiliki 1 kompleks troponin yang terikat

    pada permukaannya. Molekul ini berikatan dengan molekul tropomiosin dan menstabilkan posisi

    penghalang pada molekul tropomiosin

    TropomiosinMolekul halus dengan panjang 40 nm dan 2 rantai polipeptida, membentuk filament yang

    memanjang melebihi subunit aktin dan melapisi sisi yang berikatan dengan crossbridge myosin.

    Molekul ini tergabung pada kepala sampai ekor membentuk filament berjalan berjalan

    subunit aktin disepanjang tepian luar alur yang berada diantara kedua untaian aktin yang terpilin.

    Mioglobinprotein yang berukuran kecil (sekitar 17.200 dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot

    rangka, berfungsi menyimpan dan memindahkan oksigen dari hemoglobin dalam sirkulasi ke

    enzim-enzim respirasi di dalam sel kontraktil. Ketika terjadi kerusakan pada otot, mioglobin

    dilepas ke dalam sirkulasi darah.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    40/46

    III. SUMBER ENERGI OTOTSumber energi otot berasal dari cadangan ATP di dalam otot dan resistensi ATP yang berasal

    dari :

    ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot.ATPberasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara

    aktin dan miosin yang memerlukan ATP.

    Fosfokreatin Merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapatdalamkonsentrasi tinggi pada otot. Prosesnya tidak memerlukan oksigen bebas dan jumlahnya

    sedikit.

    Pemecahan glukosa Proses ini merupakan proses penghasil ATP terbesar padasaatfosfokreatin habis atau diperlukan sejumlah ATP dalam waktusingkat.Prosesnya bisa

    berupa aerob dan anaerob.

    Bila prosesnya aerob sebagai berikut :

    Asam Pirufat siklus krebs ATP ( 38 ATP )

    Bila prosesnya anaerob :

    Asam Piruvat asam laktat + ATP ( menghasilkan 2 ATP ) Pemecahan Asam lemak bebas Sumber energi ini pada keadaan istirahat dan masa

    pemulihan sesudah kerja otot.Prosesnya :

    FFA CO2+ H2O + ATP

    SENDI

    I. BIOKIMIA SENDIOtot melekat pada 2 tulang yang terhubung oleh sendi. Beberapa komponen penunjang

    tsendi, terdiri atas;

    Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupikedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan Terdiri atas substansi rawan ;

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    41/46

    kondroitin sulfat, sedikit protein, dan sedikit Ca2+. Rawan sendi ini dibuat oleh

    kondroblast/ kondrosit.

    Kantung sendi (bursa articularis)di antara kedua rawan sendi kantung ini berisi cairansendi. Dalam cairan sendi terlarut glikosamino glikan, terutama asam hialuraonat. Oleh

    karena sifat fisikokimia glikosamino glikan pada cairan sendi ini membuat pergerakan

    tulang halus tanpa gesekan.

    Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yangsaling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi.

    Cairan sinovial : cairan bening lengket yang dilepaskan oleh membran sinovial danbertindak sebagai pelumas untuk sendi dan tendon.

    Referensi :

    Almatsier, Sunita. 2010.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Murray, Robert, et al. 2006.Biokimia Harper Ed. 27. Jakarta: EGC.

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    42/46

    Dyoza A. Cinnamon2013730139

    8. Jelaskan kaitan gerakan yang terdapat pada skenario dengan dasar musculoskeletal!

    Jawab :

    Gerakan takbir : Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya

    di depan perut atau dada bagian bawah

    Sendi yang berperan:

    Sendi peluru,

    Sendi pengungkit, dan

    Sendi engsel.

    Struktur yang berperan:

    Os. humerus,

    Os. radius,

    Os. ulna,

    Os. scapula, dan

    Os. clavicula.

    Keterangan Gerakan

    Pronatio lengan bawah, Sendi pergelangan tangan; gerakan fleksi pada bidang sagital, Sendi

    siku; gerakan pada bidang sagital, Tangan; fleksi pada bidang sagital dengan mendekatkan

    anterior lengan bawah ke arah anterior lengan atas, dan Rotasi medial.

    Gerakan rukuk: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila

    diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan

    tulang belakang.

    Keterangan gerakan

    Otot yang berpengaruh:

    M. splenius capitis

    M. trapezius

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    43/46

    acromion

    Otot :

    M. Deltoideus

    M. Biseps brachii

    M. Triceps barchii

    Posisi : Flexion

    Gerakan Sujud: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada

    lantai.

    Pada bahu : M. Deltoideus Lengan atas: M.triceps & M. biceps Pada panggul: M. Gluteus maximus (pada sendi panggul: abduksi, adduksi, ektensi,

    rotasi ke luar. Pada sendi lutut: ektensi), M. Quadratus femoris (adduksi), M. Piriformis

    Pada dorsal paha: M. Biceps femoris, M. Semitendinosus dan M. Semimembranosus (pada panggul: ekstensi, adduksi, rotasi ke dalam. Pada lutut: flexsi, rotasi ke dalam)

    Pada dorsal betis bagian permukaaan: M. Triceps surae (pada sendi lutut: flexi, padasendi pergelangan kaki bagian atas: flexi dan bagian bawah: supinasi)

    Pada ventral pangkal paha: M. Illiacus, M. Psoas mayor dan minor Pada ventral paha: M. Quadriceps femoris ( pada sendi panggul : flexi. Pada sendi

    lutut: ekstensi)

    Telapak kaki: M. Abductor digiti minimi, M. Flexor digiti minimi brevis dan M.Opponens digiti minimi (pada sendi pangkal jari kaki kelima: abduksi, fleksi, oposisi)

    1. Ekstremitas atas:

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    44/46

    Jari tangan : fleksi Pergelangan tangan : fleksi Lengan bawah: ekstensi Siku: adduksi, fleksi Bahu: fleksi Punggung : fleksi2. Ekstremitas bawah:

    Lutut : fleksi Telapak kaki : fleksi Mata kaki: dorsifleksi Jari kaki : ekstensi

    Gerakan Duduk: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat

    akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

    Keterangan Gerakan

    Pada dorsal betis bagian permukaaan: M. Triceps surae (pada sendi lutut: flexi, padasendi pergelangan kaki bagian atas: flexi dan bagian bawah: supinasi)

    Pada ventral pangkal paha: M. Illiacus, M. Psoas mayor dan minor Pada ventral paha: M. Quadriceps femoris ( pada sendi panggul : flexi. Pada sendi

    lutut: ekstensi)

    Telapak kaki: M. Abductor digiti minimi, M. Flexor digiti minimi brevis dan M.Opponens digiti minimi (pada sendi pangkal jari kaki kelima: abduksi, fleksi, oposisi)

    Sendi yang berpengaruh

    Articulatio coxae = sendi panggul: peluru Articulatio genus = sendi lutut: engsel Articulatio tibiofibularis = sendi antara tibia dan fibula

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    45/46

    Artikulatio talotarsalis = sendi pergelangan kaki: luncur (articulatiotalocalcanconavicularis = bag. Depan, articulatio subtalaris = bag. Belakang)

    Articulationes metatarsophalangeae = persendian dasar jari kaki

    Articulationes interphalangeae pedis = persendian jari kaki.

    Gerakan Jari-Jari Tangan

    Tulang yang berpengaruh

    SKAPULA KLAVIKULA HUMERUS ULNA RADIUS

    Gerakan yang terjadi

    FLEKSI EKSTENSI PRONASI SUSPENSI

    Sendi yang berpengaruh

    Sendi engsel Sendi pelana

    Berlari

    Tulang yang berpengaruh

    Pelvis Femur Tibia Fibula

  • 5/28/2018 LAPORAN MUSKULOSKELETAL

    46/46

    Tarsal Metatarsal Phalangs

    OTOT

    Otot rangka atau otot serat-lintang Tendon Ligament

    Referensi :

    Spaltehoz,Warner.Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran Buku Satu.Tangerang : BinarupaAksara

    Penerbit Buku Kedokteran. 1985. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC.