meningitis tuberkulosa

7
MENINGITIS TUBERKULOSA Pendahuluan Biarpun kuman mikobakterium tuberkulosa paling sering menyebabkan infeksi pada paru-paru, tetapi infeksi pada susunan saraf pusat adalah yang paling berbahaya. Kekerapan meningitis tuberkulosa sebanding dengan prevalensi infeksi mikobakterium tuberkulosa pada umumnya, jadi bergantung pada keadaan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat. Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur, tetapi jarang dibawah 6 bulan. Yang tersering adalah pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun. Pada anak, meningitis tuberkulosa biasanya merupakan komplikasi infeksi primer dengan atau tanpa penyebaran milier. Pada orang dewasa penyakit ini dapat merupakan bentuk tersendiri atau bersamaan dengan tuberculosis di tempat lain. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dan cacat bila pengobatan terlambat.

Upload: lusiana-primasari

Post on 31-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Meningitis Tuberkulosa

MENINGITIS TUBERKULOSA

Pendahuluan

Biarpun kuman mikobakterium tuberkulosa paling sering menyebabkan infeksi

pada paru-paru, tetapi infeksi pada susunan saraf pusat adalah yang paling

berbahaya. Kekerapan meningitis tuberkulosa sebanding dengan prevalensi infeksi

mikobakterium tuberkulosa pada umumnya, jadi bergantung pada keadaan sosial

ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur, tetapi jarang dibawah 6 bulan.

Yang tersering adalah pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun.

Pada anak, meningitis tuberkulosa biasanya merupakan komplikasi infeksi

primer dengan atau tanpa penyebaran milier. Pada orang dewasa penyakit ini dapat

merupakan bentuk tersendiri atau bersamaan dengan tuberculosis di tempat lain.

Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dan cacat bila pengobatan terlambat.

Etiologi

Kuman mikobakterium tuberkulosa varian hominis

Patogenesis

Kuman mencapai susunan saraf pusat melalui aliran darah dan membentuk

tuberkel di selaput otak dan jaringan otak dibawahnya. Kemudian tuberkel akan

pecah dan bakteri masuk ke ruang subaraknoidea.

Page 2: Meningitis Tuberkulosa

Patologi

Tampak tuberkel kecil berukuran beberapa millimeter sampai 1 cm, berwarna

putih dan tersebar pada dasar otak, permukaan otak serta kadang-kadang pada

selaput otak. Eksudat yang kental dan berwarna putih terdapat sebagian besar pada

ruang subaraknoidea di dasar otak dan sebagian kecil di permukaan otak serta

medulla spinalis. Mungkin terjadi penyumbatan foramen Magendi dan foramen

Luschka serta penyebaran ventrikel. Terdapat pembendungan pembuluh-pembuluh

darah yang superfisial. Pembuluh darah mengalami radang dan dapat tersumbat

sehingga terjadi infark otak tuberkel mengalami nekrosis pada bagian tengahnya

mengandung sel-sel epiteloid, limfosit, sel plasma, sel raksasa serta kumannya.

Manifestasi Klinis

Penyakit ini mulainya pelan. Terdapat panas yang tidak terlalu tinggi, nyeri

kepala dan nyeri kuduk. Disamping itu juga terdapat rasa lemah, berat badan yang

menurun, nyeri otot, nyeri punggung, mungkin dijumpai kelainan jiwa seperti

halusinasi, waham.

Pada pemeriksaan akan dijumpai tanda-tanda rangsangan selaput otak seperti

kaku kuduk, tanda kernig dan tanda brudzinsky. Dapat terjadi hemiparesis dan

kerusakan saraf otak yaitu N.III, N.IV, N.VI, N.VII, N.VIII. Akhirnya kesadaran

akan menurun. Pada funduskopi akan tampak sembab papil. Sering juga dijumpai

tuberculosis di tempat lain seperti paru dan kelenjar limfe di leher.

Diagnosis Banding

1. Meningitis purulenta

2. Meningitis virus

Page 3: Meningitis Tuberkulosa

3. Meningitis jamur

Diagnosis

Pemeriksaan cairan otak

Tekanan : meningkat

Warna : jernih atau santokrom

Protein : meningkat

Gula : menurun

Klorida : menurun

Leukosit : meningkat sampai 500/mm3 dengan sel mononuklear yang dominan

Bila didiamkan beberapa jam akan terbentuk pelikula yang berbentuk sarang

labah-labah. Pada pengecatan Ziehl Neelsen dan biakan akan ditemukan kuman

mikobakterium tuberkulosa.

Darah : Jumlah leukosit meningkat sampai 20.000

Radiologi : Sken tomografik dapat tampak hidrosefalus

Tes tuberkulin : Sering positif

Pengobatan

Dipakai obat tripel yaitu kombinasi INH dengan 2 dari 3 macam tuberkulostatika

di bawah ini selama 2 tahun.

INH : Dewasa 10-15 mg/kg bb/hari

Page 4: Meningitis Tuberkulosa

Anak 20 mg/kg bb/hari

Diberikan sekali sehari per oral.

Harus ditambah piridoksin 50 mg/hari

Streptomisin : Dosis 20 mg/kg bb/hari (maksimal 1 gr/hari)

Diberikan intramuskularis selama 3 bulan

Etambutol : Dosis 25 mg/kg bb/hari per oral selama 2 bulan pertama lalu

dilanjutkan dengan 15 mg/kg bb/hari.

Rifampisin : Dosis pada dewasa 600 mg/hari

Anak 10-20 mg/kg bb/hari

Diberikan sehari sekali per oral

Kortikosteroid

Indikasi : 1. Tekanan intracranial yang meningkat

2. Adanya deficit neurologic.

3. Mencegah perlekatan araknoidea pada jaringan otak

Deksametason : Mula-mula diberikan 10 mg intravena lalu 4 mg tiap 6 jam.

Prednison : 60-80 mg/hari selama 2-3 minggu lalu diturunkan berangsung

selama 1 bulan.

Komplikasi

1. Hidrosefalus

Page 5: Meningitis Tuberkulosa

2. Epilepsi

3. Gangguan jiwa

4. Buta karena atrofi N.II

5. Tuli

6. Kelumpuhan otot yang dipersarafi N.III, N.IV, N.VI

7. Hemiparesis

Prognosis

Angka kematian pada umumnya 50%. Prognosis jelek pada bayi dan orang tua.

Kepustakaan

1. Adams, R.D., & Victor, M. 1985. Principles of Neurology. 3 rd ed. New York.

McGraw – Hill Book Company.

2. Gilroy, J., & Meyer, J.S. 1979. Medical Neurology, 3rd ed. New York,

Macmillan Publishing Co, Inc.

3. Molavi, A., & Le Frock, J.L. 1985. Tubercolous Meningitis, Med. Clin. North.

Am. 69: 321-3.

4. Sagar, S.M. 1986. Infectious disease, in MA Samuels (ed): Manual of

Neurologic Therapeutics, 3rd ed. Boston/Toronto. Little, Brown and Company.

Pp 154-7.

5. Sahs, A.L., & Joynt, R.J. 1981. Bacterial Meniningis, In AB Baker & LH Baker

(eds): Clinical Neurology. Revised ed Philadelphia. Harper and Row Publ. Vol.

2 Chap. 15.