lp gerontik proses menua

26
LAPORAN PENDAHULUAN PROSES MENUA OLEH: Rapli Setiawan 013.NS.012 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

Upload: csgmitapiinnk

Post on 27-Dec-2015

318 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Gerontik Proses Menua

LAPORAN PENDAHULUAN

PROSES MENUA

OLEH:

Rapli Setiawan

013.NS.012

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA

BANJARMASIN

2014

Page 2: Lp Gerontik Proses Menua

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Lansia

Masa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara 65-75 tahun (Potter &

Perry, 2005).

Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004 dalam Psychologymania, 2013).

B. Proses Menua

Proses menua merupakan suatu proses yang wajar, bersifat alami dan pasti akan

dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000).

Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat

diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap

perkembangan kronologis tertentu (Stanley and Patricia, 2006).

C. Teori Proses Menua

Teori proses menua menurut Potter dan Perry (2005) yaitu sebagai berikut :

Teori Biologis

1. Teori radikal bebas

Radikal bebas merupakan contoh produk sampah metabolisme yang dapat

menyebabkan kerusakan apabila terjadi akumulasi. Normalnya radikal bebas

akan dihancurkan oleh enzim pelindung, namun beberapa berhasil lolos dan

berakumulasi di dalam organ tubuh. Radikal bebas yang terdapat di lingkungan

seperti kendaraan bermotor, radiasi, sinar ultraviolet, mengakibatkan

perubahan pigmen dan kolagen pada proses penuaan. Radikal bebas tidak

Page 3: Lp Gerontik Proses Menua

mengandung DNA. Oleh karena itu, radikal bebas dapat menyebabkan

gangguan genetik dan menghasilkan produk-produk limbah yang menumpuk di

dalam inti dan sitoplasma. Ketika radikal bebas menyerang molekul, akan

terjadi kerusakan membran sel; penuaan diperkirakan karena kerusakan sel

akumulatif yang pada akhirnya mengganggu fungsi. Dukungan untuk teori

radikal bebas ditemukan dalam lipofusin, bahan limbah berpigmen yang kaya

lemak dan protein. Peran lipofusin pada penuaan mungkin kemampuannya

untuk mengganggu transportasi sel dan replikasi DNA. Lipofusin, yang

menyebabkan bintik-bintik penuaan, adalah dengan produk oksidasi dan oleh

karena itu tampaknya terkait dengan radikal bebas.

2. Teori cross-link

Teori cross-link dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen dan

elastin, komponen jaringan ikat, membentuk senyawa yang lama meningkatkan

regiditas sel, cross-linkage diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan

senyawa antara melokul-melokul yang normalnya terpisah (Ebersole & Hess,

1994 dalam Potter & Perry, 2005).

3. Teori imunologis

Teori imunitas berhubungan langsung dengan proses penuaan. Selama proses

penuaan, sistem imun juga akan mengalami kemunduran dalam pertahanan

terhadap organisme asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga pada lamsia

akan sangat mudah mengalami infeksi dan kanker.perubahan sistem imun ini

diakibatkan perubahan pada jaringan limfoid sehingga tidak adanya

keseimbangan dalam sel T intuk memproduksi antibodi dan kekebalan tubuh

menurun. Pada sistem imun akan terbentuk autoimun tubuh. Perubahan yang

terjadi merupakan pengalihan integritas sistem tubuh untuk melawan sistem

imun itu sendiri.

Teori Psikososial

1. Teori Disengagement (Penarikan Diri)

Teori ini menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran masyarakat

dan tanggung jawabnya. Lansia akan dikatakan bahagia apabila kontak sosial

Page 4: Lp Gerontik Proses Menua

telah berkurang dan tanggungjawab telah diambil oleh generasi yang lebih

muda. Manfaat dari pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar dapat

menyediakan eaktu untuk mengrefleksi kembali pencapaian yang telah

dialami dan untuk menghadapi harapan yang belum dicapai.

2. Teori Aktivitas

Teori ini berpendapat apabila seorang lansia menuju penuaan yang sukses

maka ia harus tetap beraktivitas.kesempatan untuk turut berperan dengan cara

yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya adalah

suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lansia. Penelitian

menunjukkan bahwa hilangnya fungsi peran lansia secara negatif

mempengaruhi kepuasan hidup, dan aktivitas mental serta fisik yang

berkesinambungan akan memelihara kesehatan sepanjang kehidupan.

3. Teori Kontinuitas

Teori kontinuitas mencoba menjelaskan mengenai kemungkinan kelanjutan

dari perilaku yang sering dilakukan klien pada usia dewasa. Perilaku hidup

yang membahayakan kesehatan dapat berlangsung hingga usia lanjut dan

akan semakin menurunkan kualitas hidup.

D. Tugas Perkembangan Lansia

Menurut Patricia Gonce Morton dkk, 2011 tugas perkembangan keluarg yaitu:

Memutuskan dimana dan bagaimana akan menjalani hidup selama sisa

umurnya.

Memelihara hubungan yang suportif, intim dan memuaskan dengan

pasangan hidupnya, keluarga, dan teman.

Memelihara lingkungan rumah yang adekuat dan memuaskan terkait dengan

status kesehatan dan ekonomi

Menyiapkan pendapatan yang memadai

Memelihara tingkat kesehatan yang maksimal

Mendapatkan perawatan kesehatan dan gigi yang komprehensif

Memelihara kebersihan diri

Page 5: Lp Gerontik Proses Menua

Menjaga komunikasi dan kontak yang adekuat dengan keluarga dan teman

Memelihara keterlibatan social, sipil dan politisi

Memulai hobi baru (selain kegiatan sebelumnya) yang meningkatkan status

Mengakui dan merasakan bahwa ia dibutuhkan

Menemukan arti hidup setelah pension dan saat menghadapi penyakit diri

dan pasangan hidup dan kematian pasangan hidup dan orang yang

disayangi; menyesuaikan diri dengan orang yang disayangi

Membangun filosofi hidup yang bermakna dan menemukan kenyamanan

dalam filosofi atau agama.

E. Batasan Lanjut Usia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO dalam Psychologymania, 2013 batasan

lanjut usia meliputi :

Usia pertengahan (middle age) adalah kolompok usia 45-59 tahun.

Lanjut usia (elderly) antara usia 60-74 tahun.

Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun.

Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

Page 6: Lp Gerontik Proses Menua

F. Pathway Proses Menua

Proses Menua

Fase 1 subklinik Fase 2 transisi Fase 3 klinik

Usia 25-35 Penurunan hormon(testosteron, growt hormon,

estrogen)

Usia 35-45Penurunan hormon 25

%

Usia 45 produksi hormonsudah berkurang

hingga akhirnya berhenti

Polusi udara, diet yang tak sehat dan stres

Peningkatan radikal bebas

Kerusakan sel-seDNA(sel-sel tubuh)

Sistem dalam tubuh mulai terganggu spti : penglihatan menurun, rambut beruban, stamina & enegi berkurang,

wanita (menopause),pria (andopause).

Penyakit degeneratif (DM, osteoporosis, hipertensi, penyakit

jantung koroner)

Page 7: Lp Gerontik Proses Menua

G. Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala menurut Patricia Gonce Morton dkk, 2011 yaitu:

1. Perubahan Organik

a) Jumlah jaringan ikat dan kolagen meningkat.

b) Unsur seluler pada sistem saraf, otot, dan organ vital lainnya menghilang.

c) Jumlah sel yang berfungsi normal menurun.

d) Jumlah lemak meningkat.

e) Penggunaan oksigen menurun.

f) Selama istirahat, jumlah darah yang dipompakan menurun.

g) Jumlah udara yang diekspirasi paru lebih sedikit.

h) Ekskresi hormon menurun.

i) Aktivitas sensorik dan persepsi menurun

j) Penyerapan lemak, protein, dan karbohidrat menurun.

k) Lumen arteri menebal

2. Sistem Persarafan

Tanda:

a) Penurunan jumlah neuron dan peningkatan ukuran dan jumlah sel neuroglial.

b) Penurunan syaraf dan serabut syaraf.

c) Atrofi otak dan peningkatan ruang mati dalam kranim

d) Penebalan leptomeninges di medulla spinalis.

Gejala:

a) Peningkatan risiko masalah neurologis; cedera serebrovaskuler, parkinsonisme

b) Konduksi serabut saraf melintasi sinaps makin lambat

c) Penurunan ingatan jangka-pendek derajad sedang

d) Gangguan pola gaya berjalan; kaki dilebarkan, langkah pendek, dan menekukke

depan

e) Peningkatan risiko hemoragi sebelum muncul gejala

Page 8: Lp Gerontik Proses Menua

3. Sistem Pendengaran.

Tanda :

a) Hilangnya neuron auditorius

b) Kehilangan pendengaran dari frekuensi tinggi ke frekuensi rendah

c) Peningkatan serumen

d) Angiosklerosis telinga

Gejala

a) Penurunan ketajaman pendengaran dan isolasi social (khususnya, penurunan

kemampuan untuk mendengar konsonan)

b) Sulit mendengar, khususnya bila ada suara latar belakang yang mengganggu,

atau bila percakapan cepat.

c) Impaksi serumen dapat menyebabkan kehilangan pendengaran

4. Sistem Penglihatan

Tanda :

a) Penurunan fungsi sel batang dan sel kerucut

b) Penumpukan pigmen.

c) Penurunan kecepatan gerakan mata.

d) Atrofi otot silier.

e) Peningkatan ukuran lensa dan penguningan lensa

f) Penurunan sekresi air mata.

Gejala :

a) Penurunan ketajaman penglihatan,lapang penglihatan, dan adaptasi terhadap

terang/gelap

b) Peningkatan kepekaan terhadap cahaya yang menyilaukan

c) Peningkatan insiden glaucoma

d) Gangguan persepsi kedalaman dengan peningkatan kejadian jatuh

e) Kurang dapat membedakan warna biru, hijau,dan violet

f) Peningkatan kekeringandan iritasi mata.

Page 9: Lp Gerontik Proses Menua

5. Sistem Kardiovaskuler

Tanda :

a) Atrofi serat otot yang melapisi endokardium

b) Aterosklerosis pembuluh darah

c) Peningkatan tekanan darah sistolik.

d) Penurunan komplian ventrikel kiri.

e) Penurunan jumlah sel pacemaker

f) Penurunan kepekaan terhadap baroreseptor.

Gejala:

a) Peningkatan tekanan darah

b) Peningkatan penekanan pada kontraksi atrium dengan S4 terdengar

c) Peningkatan aritmia

d) Peningkatan resiko hipotensi pada perubahan posisi

e) Menuver valsava dapat menyebabkan penurunan tekanan darah

f) Penurunan toleransi

6. Sistem Respirasi

Tanda:

a) Penurunan elastisitas jaringan paru.

b) Kalsifikasi dinding dada.

c) Atrofi silia.

d) Penurunan kekuatan otot pernafasan.

e) Penurunan tekanan parsial oksigen arteri (PaO2).

Gejala:

a) Penurunan efisiensi pertukaran ventilasi

b) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan atelektasis

c) Peningkatan resiko aspirasi

d) Penurunan respons ventilasi terhadap hipoksia dan hiperkapnia

e) Peningkatan kepekaan terhadap narkotik

8. Sistem Gastrointestinal

Page 10: Lp Gerontik Proses Menua

Tanda:

a) Penurunan ukuran hati.

b) Penurunan tonus otot pada usus.

c) Pengosongan esophagus makin lambat

d) Penurunan sekresi asam lambung.

e) Atrofi lapisan mukosa

Gejala:

a) Perubahan asupan akibat penurunan nafsu makan

b) Ketidaknyamanan setelah makan karena jalannya makanan melambat

c) Penurunan penyerapan kalsium dan besi

d) Peningkatan resiko konstipasi, spasme esophagus, dan penyakit divertikuler

9. Sistem Reproduksi

Tanda:

a) Atrofi dan fibrosis dinding serviks dan uterus

b) Penurunan elastisitas vagina dan lubrikasi

c) Penurunan hormone dan oosit.

d) Involusi jaringan kelenjar mamae.

e) Poliferasi jaringan stroma dan glandular

Gejala :

a) kekeringan vagina dan rasa terbakar dan nyeri saat koitus

b) penurunan volume cairan semina dan kekuatan ejakulasi

c) penurunan elevasi testis

d) hipertrofi prostat

e) jaringan ikat payudara digantikan dengan jaringan lemak, sehingga pemeriksaan

payudara lebih mudah dilakukan

Page 11: Lp Gerontik Proses Menua

10. Sistem Perkemihan

Tanda:

a) Penurunan masa ginjal

b) Tidak ada glomerulus

c) Penurunan jumlah nefron yang berfungsi

d) Perubahan dinding pembuluh darah kecil

e) Penurunan tonus otot kandung kemih

Gejala:

a) Penurunan GFR

b) Penurunan kemampuan penghematan natrium

c) Peningkatan BUN

d) Penurunan aliran darah ginjal

e) Penurunan kapasitas kandung kemih dan peningkatan urin residual

f) Peningkatan urgensi

10.Sistem Endokrin

Tanda:

a) Penurunan testosterone, hormone pertumbuhan, insulin, androgen,

aldosteron, hormone tiroid

b) Penurunan termoregulasi

c) Penurunan respons demam

d) Peningkatan nodularitas dan fibrosis pada tiroid

e) Penurunan laju metabolic basal

Gejala:

a) Penurunan kemampuan untuk menoleransi stressor seperti pembedahan

b) Penurunan berkeringat dan menggigil dan pengaturan suhu

c) Penurunan respons insulin, toleransi glukosa

d) Penurunan kepekaan tubulus ginjal terhadap hormone antidiuretik

e) Penambahan berat badan

f) Peningkatan insiden penyakit tiroid

Page 12: Lp Gerontik Proses Menua

11. Sistem Kulit Integumen

Tanda:

a) Hilangnya ketebalan dermis dan epidermis

b) Pendataran papilla

c) Atrofi kelenjar keringat

d) Penurunan vaskularisasi

e) Cross-link kolagen

f) Tidak adanya lemak sub kutan

g) Penurunan melanosit

h) Penurunan poliferasi dan fibroblas

Gejala:

a) Penipisan kulit dan rentan sekali robek

b) Kekeringan dan pruritus

c) Penurunan keringat dan kemampuan mengatur panas tubuh

d) Peningkatan kerutan dan kelemahan kulit

e) Tidak adanya bantalan lemak yang melindungi tulang dan menyebabkan

timbulnya nyeri

f) Penyembuhan luka makin lama

12. Sistem Muskuloskletal

Tanda:

a) Penurunan massa otot

b) Penurunan aktivitas myosin adenosine tripospat

c) Perburukan dan kekeringan pada kartilago sendi

d) Penurunan massa tulang dan aktivitas osteoblast

Gejala:

a) Penurunan kekuatan otot

b) Penurunan densitas tulang

c) Penurunan tinggi badan

d) Nyeri dan kekakuan pada sendi

e) Peningkatan risiko fraktur

f) Perubahan cara berjalan dan postur

Page 13: Lp Gerontik Proses Menua

H. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Stanley dan Patricia, 2011 Pemeriksaan laboatorium rutin yang perlu

diperiksa pada pasien lansia untuk mendeteki dini gangguan kesehatan yang sering

dijumpai pada pasien lansia yang belum diketahui adanya gangguan / penyakit tertentu

(penyakit degeneratif) yaitu :

1. Pemerikasaan hematologi rutin

2. Urin rutin

3. Glukosa

4. Profil lipid

5. Alkalin pospat

6. Fungsi hati

7. Fungsi ginjal

8. Fungsi tiroid

9. Pemeriksaan feses rutin

I. Pengkajian

Perawat mengkaji perubahan pada perkembanga fisiologis, kognitif dan perilaku sosial

pada lansia

a. Perubahan fisiologis

Perubahan fisik penuaan normal yang perlu dikaji :

Sistem Temuan Normal

Integumen Warna kulit Pigmentasi berbintik/bernoda

diarea yang terpajan sinar

matahari, pucat meskipun tidak

anemia

Kelembaban Kering, kondisi bersisik

Page 14: Lp Gerontik Proses Menua

Suhu Ekstremitas lebih dingin,

penurunan perspirasi

Tekstur Penurunan elastisitas, kerutan,

kondisi berlipat, kendur

Distribusi

lemak

Penurunan jumlah lemak pada

ekstremitas, peningkatan jumlah

diabdomen

Rambut Penipisan rambut

Kuku Penurunan laju pertumbuhan

Kepala dan

leher

Kepala Tulang nasal, wajah menajam, &

angular

Mata Penurunan ketajaman penglihatan,

akomodasi, adaptasi dalam gelap,

sensivitas terhadpa cahaya

telinga Penurunan menbedakan nada,

berkurangnya reflek ringan,

pendengaran kurang

Mulut,

faring

Penurunan pengecapan, aropi

papilla ujung lateral lidah

leher Kelenjar tiroid nodular

Thoraxs &

paru-paru

Peningkatan diameter antero-

posterior, peningkatan rigitas

dada, peningkatan RR dengan

penurunan ekspansi paru,

peningkatan resistensi jalan nafas

Page 15: Lp Gerontik Proses Menua

Sist jantung &

vascular

Peningkatan sistolik, perubahan

DJJ saat istirahat, nadi perifer

mudah dipalpasi, ekstremitas

bawah dingin

Payudara Berkurangnnya jaringan

payudara, kondisi menggantung

dan mengendur

Sist pencernaan Penurunan sekresi keljar saliva,

peristatik, enzim digestif,

konstppasi

Sist reproduksi wanita Penurunan estrogen, ukuran

uterus, atropi vagina

pria Penurunan testosteron, jumlah

sperma, testis

Sist perkemihan Penurunan filtrasi renal, nokturia,

penurunan kapasitas kandung

kemih, inkontenensia

wanita Inkontenensia urgensi & stress,

penurunan tonus otot perineal

pria Sering berkemih & retensi urine.

Sist

muskoloskeletal

Penurunan masa & kekuatan otot,

demineralisasi tulang,

pemendekan fosa karena

penyempitan rongga

intravertebral, penurunan

mobilitas sendi, rentang gerak

Page 16: Lp Gerontik Proses Menua

Sist neorologi Penurunan laju reflek, penurunan

kemampuan berespon terhadap

stimulus ganda, insomia, periode

tidur singkat

Pengkajian status fungsional :

Pengkajian status fungsional adalah suatu pengukuran kemampuan seseorang untuk

melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari secara mandiri.Indeks Katz adalah alat yang

secara luas digunakan untuk menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lansia dan

penyakit kronis. Format ini menggambarkan tingkat fungsional klien dan mengukur efek

tindakan yang diharapkan untuk memperbaiki fungsi. Indeks ini merentang kekuatan

pelaksanaan dalam 6 fungsi : mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan

makan.

Tingkat Kemandirian Lansia :

A : kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar mandi, berpakaian

dan mandi

B : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali satu dari fungsi

tambahan

C : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi dan satu

fungsi tambahan

D : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi, berpakaian

dan satu fungsi tambahan

E : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi, berpakaian,

ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan

F : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi, berpakaian,

ke kamar kecil

G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

b. Perubahan Kognitif

Kebanyakan trauma psikologis dan emosi pada masa lanisa muncul akibat kesalahan

konsep karena lansia mengalami kerusakan kognitif. Akan tetapi perubahan struktur dan

Page 17: Lp Gerontik Proses Menua

fisiologi yang terjadi pada otak selama penuaan tidak mempengaruhi kemampuan adaptif

& fungsi secara nyata (ebersole &hess, 1994)

Pengkajian status kognitif

SPMSQ (short portable mental status quetionnaire)

Digunakan untuk mendeteksi adanya dan tingkat kerusakan intelektual terdiri dari 10 hal

yang menilai orientasi, memori dalam hubungan dengan kemampuan perawatan diri,

memori jauh dan kemam[uan matematis.

MMSE (mini mental state exam)

Menguji aspek kognitif dari fungsi mental, orientasi, registrasi,perhatian dank kalkulasi,

mengingat kembali dan bahasa. Nilai kemungkinan paliong tinggi adalaha 30, dengan

nialu 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan

penyelidikan leboh lanjut.

Inventaris Depresi Bec

Berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejal dan sikap yang behubungan dengan

depresi. Setiap hal direntang dengan menggunakan skala 4 poin untuk menandakan

intensitas gejala

c. Perubahan psikososial

Lansia harus beradaptasi pada perubahan psikososial yang terjadi pada penuaan.

Meskipun perubahan tersebut bervariasi, tetapi beberapa perubahan biasa terjadi pada

mayoritas lansia.

Pengkajian Sosial

Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada seluruh tingkat

kesehatan dan kesejahteraan lansia. Alat skrining singkat yang dapat digunakan untuk

mengkaji fungsi social lansia adalah APGAR Keluarga. Instrument disesuaikan untuk

digunakan pada klien yang mempunyai hubungan social lebih intim dengan teman-

temannya atau dengan keluarga. Nilai < 3 menandakan disfungsi keluarga sangat tinggi,

nilai 4 – 6 disfungsi keluarga sedang.

A : Adaptation

P : Partnership

G :Growth

A :Affection

Page 18: Lp Gerontik Proses Menua

R : Resolve

Keamanan Rumah

Perawat wajib mengobservasi lingkungan rumah lansia untuk menjamin tidak adanya

bahaya yang akan menempatkan lansia pada resiko cidera. Faktor lingkungan yang harus

diperhatikan :

Penerangan adekuat di tangga, jalan masuk & pada malam hari

Jalan bersih

Pengaturan dapur dan kamar mandi tepat

Alas kaki stabil dan anti slip

Kain anti licin atau keset

Pegangan kokoh pada tangga / kamar mandi

J. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut Wilkinson, 2011 (Berdasarkan

NANDA 2011)

Defisit perawatan diri : berpakaian, makan, eliminasi

Gangguan sensori persepsi (tipe penglihatan, pendengaran, taktil, olfaktori)

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbetasan kognitif, salah interpretasi,

kurang minat dalam belajar, kurang dapat mengingat, tidak familier dengan sumber

informasi

Resiko cedera

Hambatan interaksi sosial

Kerusakan memori

Page 19: Lp Gerontik Proses Menua

DAFTAR PUSTAKA

Patricia Gonce Morton et.al. (2011). Keperawatan Kritis: pendekatan asuhan holistic ed.8; alih bahasa, Nike Esty wahyuningsih. Jakarta: EGC

Potter dan Perry. (2005). Fundamental keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.

Jakarta: EGC.

Psychologymania. (2012). Pengertian-lansia-lanjut-usia. Diakses pada hari Senin, 01 April, 2013. http://www.psychologymania.com/2012/07/pengertian-lansia-lanjut-usia.html

Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Wilkinson, Judith. (2011). Buku saku diagnosa keperawatan: diagnose NANDA, intervensi NIC, Kriteria hasil NOC, ed.9. Alih bahasa, Esty Wahyuningsih; editor edisi bahasa Indonesia, Dwi Widiarti. Jakarta: EGC.