bab i laporan gerontik

Upload: fajar-ramdhani-fx

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme

    yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel, serta

    menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu dan proses alami yang

    disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial serta

    saling berinteraksi satu sama lain. Proses menua yang terjadi pada lansia secara

    linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan (impairment),

    keterbatasan fungsional (functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan

    keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses

    kemunduran.

    Mengingat proyeksi penduduk lansia pada tahun 22 akan meningkat

    menjadi !!,"# $ penduduk %ndonesia, maka keperawatan gerontik memiliki

     potensi kerja yang cukup besar di masa mendatang. Perawat perlu membudayakan

    kegiatan penelitian dan pemanfaatan hasil&hasilnya dalam praktik klinik 

    keperawatan untuk mempersiapkan pelayanan yang prima. Praktik yang bersifat

    evidence&based harus dibuat sebagai bagian integral dari kebijakan organisatoris

     pelayanan kesehatan pada semua tingkatan agar langkah&langkah tersebut dapat

    diaplikasikan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan tersebut. 'udaya

    ilmiah juga dapat dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas publik, justifikasi

    tindakan keperawatan, dan bahan pengambilan keputusan.

    1

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    2/36

    Maka berdasarkan pernyataan diatas kami mahasiswa Poltekkes emenkes

    asikmalaya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia dengan

    asuhan keperawatan gerontik dan memiliki pengalaman yang cukup dalam

    merawat lansia maka kami melakukan praktik belajar lapangan *umah

    Perlindungan +osial resna erdha -arut.

    da beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pelayanan lansia, yaitu

     pelayanan konsultasi, pelayanan mediasi, dan pelayanan advokasi. Pelayanan ini

    tidak lain untuk meningkatkan taraf kesejahteraan lansia, mewujudkan

    kemandirian usaha sosial ekonomi lansia. *umah Perlindungan +osial resna

    erdha -arut didirikan oleh /alem karta 0egawa pada tahun !12!. walnya

    digunakan untuk penampungan para gelandangan dan pengemis, cacat tubuh,

    lanjut usia dengan menampung sebanyak 2 orang bertempat di kampong +uka

    *egang dengan nama *umah Miskin. ahun !12 *umah Miskin dipindahkan ke

     jalan *+3 dr. +lamet dan yang bertanggung jawab /alem Musa arta 0egawa

    dari kantor Pakauman -arut. ahun !1, rumah miskin diserahkan oleh Pemda

    -arut kepada Pemda Propinsi ingkat % 4awa 'arat dan beralih fungsi menjadi

    tempat penampungan korban kekacauan atau pemberontakan /%5%% dengan

    sebutan perumahan fakir miskin. ahun !12, perumahan fakir miskin dirubah

    menjadi panti jompo yang sasarannya lanjut usia terlantar atau tidak mampu.

    ahun !11# berdasarkan keputusan -ubernur 4awa 'arat 6o."7 tahun !11#

    tanggal # 8ktober !11# panti jompo berubah nama menjadi Panti +osial resna

    erdha 94iwa 'aru: -arut, dan tahun 2" melalui keputusan -ubernur 4awa

    'arat no. 21, *P+ ota berada dibawah *umah Perlindungan +osial resna

    2

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    3/36

    erdha ;iparay dan bertanggung jawab kepada epala 'alai dengan kapasitas #

    orang. 0etak *P+ berada di jalan *+3 dr. +lamet 6o.1 ' -arut dan dengan

    luas tanah 7!2m2 berdasarkan sertifikat 6o 2"7!5!11#. 0uas 'angunan 21

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    4/36

    TINJAUAN TEOI

    A. !"nsep Te"ri

    #. Lansia

    !.!. Pengertian 0ansia

    3sia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur 

    kehidupan manusia. +edangkan menurut Pasal ! ayat (2), ("), (=) 33 6o. !"

    ahun !117 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang

    telah mencapai usia lebih dari

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    5/36

    +etiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan pendekatan

    yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya (Potter B Perry, 21).

    !.2. 'atasan 3mur 0anjut 3sia

    Menurut pendapat berbagai ahli dalam ?fendi (21) batasan&batasan umur 

    yang mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut>

    a. Menurut 3ndang&3ndang 6omor !" ahun !117 dalam 'ab ! Pasal ! ayat 2

    yang berbunyi 90anjut usia adalah seseorang yang mencapai usia usia pertengahan (middle age) ialah =&1 tahun, lanjut usia

    (elderly) ialah pertama

    (fase inventus) ialah 2&= tahun, kedua (fase virilities) ialah =& tahun,

    ketiga (fase presenium) ialah &

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    6/36

    lasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia berdasarkan

    /epkes *% (2") dalam Maryam dkk (21) yang terdiri dari> pralansia

    (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara =&1 tahun, lansia ialah

    seseorang yang berusia

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    7/36

    a. ipe arif bijaksana> aya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri

    dengan perubahan Caman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,

    sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.

     b. ipe mandiri> Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif 

    dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.

    c. ipe tidak puas> onflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga

    menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik 

    dan banyak menuntut.

    d. ipe pasrah> Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama,

    dan melakukan pekerjaan apa saja.

    e. ipe bingung> aget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,

    menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.

    ipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe independen

    (ketergantungan), tipe defensife (bertahan), tipe militan dan serius, tipe

     pemarah5frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam melakukan sesuatu), serta

    tipe putus asa (benci pada diri sendiri).

    !.

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    8/36

    ahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang

    maksimal. +etelah itu tubuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya jumlah

    sel&sel yang ada di dalam tubuh. +ebagai akibatnya, tubuh juga akan mengalami

     penurunan fungsi secara perlahan&lahan. %tulah yang dikatakan proses penuaan

    (Maryam dkk, 27).

    ging process atau proses penuaan merupakan suatu proses biologis yang

    tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu

     proses menghilangnya secara perlahan&lahan (gradual) kemampuan jaringan untuk 

    memperbaiki diri atau mengganti serta mempertahankan struktur dan fungsi

    secara normal, ketahanan terhadap cedera, termasuk adanya infeksi. Proses

     penuaan sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya

    dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain,

    sehingga tubuh EmatiF sedikit demi sedikit.

    +ebenarnya tidak ada batasan yang tegas, pada usia berapa kondisi

    kesehatan seseorang mulai menurun. +etiap orang memiliki fungsi fisiologis alat

    tubuh yang sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak fungsi tersebut

    maupun saat menurunnya. 3mumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya

     pada usia 2&" tahun. +etelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada

    dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit

    sesuai dengan bertambahnya usia (Mubarak, 21).

    Pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah, baik secara

     biologis, mental, maupun ekonomi. +emakin lanjut usia seseorang, maka

    kemampuan fisiknya akan semakin menurun, sehingga dapat mengakibatkan

    8

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    9/36

    kemunduran pada peran&peran sosialnya (amher, 21). 8leh karena itu, perlu

     perlu membantu individu lansia untuk menjaga harkat dan otonomi maksimal

    meskipun dalam keadaan kehilangan fisik, sosial dan psikologis (+meltCer, 2!).

    !.#. eori&eori Proses Penuaan

    Menurut Maryam, dkk (27) ada beberapa teori yang berkaitan dengan

     proses penuaan, yaitu> teori biologi, teori psikologi, teori sosial, dan teori spiritual.

    a. eori biologis

    eori biologi mencakup teori genetik dan mutasi, immunology slow

    theory, teori stres, teori radikal bebas, dan teori rantai silang. eori genetik dan

    mutasi. Menurut teori genetik dan mutasi, semua terprogram secara genetik 

    untuk spesies&spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan

     biokimia yang diprogram oleh molekul&molekul /6 dan setiap sel pada

    saatnya akan mengalami mutasi. %mmunology slow theory.

    Menurut immunology slow theory, sistem imun menjadi efektif dengan

     bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh yang dapat

    menyebabkan kerusakan organ tubuh. eori stres. eori stres mengungkapkan

    menua terjadi akibat hilangnya sel&sel yang biasa digunakan tubuh. *egenerasi

     jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan

    usaha, dan stres yang menyebabkan sel&sel tubuh lelah terpakai.

    eori radikal bebas> *adikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak 

    stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen

     bahan&bahan organik seperti karbohidrat dan protein. *adikal ini menyebabkan

    9

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    10/36

    sel&sel tidak dapat melakukan regenerasi. eori rantai silang. Pada teori rantai

    silang diungkapkan bahwa reaksi kimia sel&sel yang tua menyebabkan ikatan

    yang kuat, khususnya jaringan kolagen. %katan ini menyebabkan kurangnya

    elastisitas kekacauan, dan hilangnya fungsi sel.

     b. eori psikologi

    Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula dengan

    keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif. danya penurunan dan

    intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif, memori, dan

     belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit untuk dipahami dan

     berinteraksi. Persepsi merupakan kemampuan interpretasi pada lingkungan.

    /engan adanya penurunan fungsi sistem sensorik, maka akan terjadi pula

     penurunan kemampuan untuk menerima, memproses, dan merespons stimulus,

    sehingga terkadang akan muncul aksi5reaksi yang berbeda dari stimulus yang

    ada.

    c. eori social

    da beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu

    teori interaksi sosial (social eGchange theory), teori penarikan diri

    (disengagement theory), teori aktivitas (activity theory), teori kesinambungan

    (continuity theory), teori perkembangan (development theory), dan teori

    stratifikasi usia (age stratification theory).

    !) eori interaksi sosial. eori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia

     bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal&hal yang dihargai

    masyarakat. Pada lansia, kekuasaan dan prestasinya berkurang, sehingga

    10

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    11/36

    menyebabkan interaksi sosial mereka juga berkurang, yang tersisa hanyalah

    harga diri dan kemampuan mereka untuk mengikuti perintah.

    2) eori penarikan diri. eori ini menyatakan bahwa kemiskinan yang diderita

    lansia dan menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seorang lansia

    secara perlahan&lahan menarik diri dari pergaulan di sekitarnya.

    ") eori aktivitas. eori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses

     bergantung bagaimana seorang lansia merasakan kepuasan dalam

    melakukan aktivitas, serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting

    dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilakukan.

    =) eori kesinambungan. eori ini mengemukakan adanya kesinambungan

    dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat

    merupakan gambarannya kelak pada saat ia menjadi lansia. @al ini dapat

    terlihat bahwa gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak 

     berubah meskipun ia telah menjadi lansia.

    ) eori perkembangan. eori perkembangan menjelaskan bagaimana proses

    menjadi tua merupakan suatu tantangan dan bagaimana jawaban lansia

    terhadap berbagai tantangan tersebut yang dapat bernilai positif ataupun

    negatif. kan tetapi, teori ini tidak menggariskan bagaimana cara menjadi

    tua yang diinginkan atau yang seharusnya diterapkan oleh lansia tersebut.

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    12/36

    dengan kelompok usia lainnya. elemahannya adalah teori ini tidak dapat

    dipergunakan untuk menilai lansia secara perorangan, mengingat bahwa

    stratifikasi sangat kompleks dan dinamis serta terkait dengan klasifikasi

    kelas dan kelompok etnik.

    d. eori spiritual

    omponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian

    hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti

    kehidupan.

    !.7. ugas Perkembangan 0ansia

    0ansia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik yang terjadi

    seiring penuaan. aktu dan durasi perubahan ini bervariasi pada tiap individu,

    namun seiring penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi tubuh

    akan terjadi. Perubahan ini tidak dihubungkan dengan penyakit dan merupakan

     perubahan normal. danya penyakit terkadang mengubah waktu timbulnya

     perubahan atau dampaknya terhadap kehidupan sehari&hari. dapun tugas

     perkembangan pada lansia dalam adalah beradaptasi terhadap penurunan

    kesehatan dan kekuatan fisik, beradaptasi terhadap masa pensiun dan penurunan

     pendapatan, beradaptasi terhadap kematian pasangan, menerima diri sebagai

    individu yang menua, mempertahankan kehidupan yang memuaskan, menetapkan

    kembali hubungan dengan anak yang telah dewasa menemukan cara

    mempertahankan kualitas hidup (Potter B Perry, 21).

    12

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    13/36

    $. !e%utu&an

    2.!. /efenisi ebutuhan

    Menurut Maslow (27) kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh

    manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada di antara

    kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak 

    sejahtera atau kurang sejahtera. /apat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu

    hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau

    setidaknya kurang sejahtera ( +afrila, 27).

    ebutuhan dasar manusia merupakan unsur&unsur yang dibutuhkan oleh

    manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,

    yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

    ebutuhan dasar manusia adalah seperti makanan, air, keamanan, dan cinta yang

    merupakan hal yang paling penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

    alaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap

    orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. 'esarnya kebutuhan

    dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat&

    sakit (Potter B Perry, 2).

    2.2. ;iri&;iri ebutuhan

    Manusia memiliki kebutuhan dasar bersifat heterogen. +etiap orang pada

    dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena terdapat perbedaan

     budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda. /alam memenuhi

    kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. 0alu jika

    13

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    14/36

    gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak 

    untuk berusaha mendapatnya (@idayat, 21).

    2.". Haktor&Haktor yang Mempengaruhi ebutuhan

    Menurut @idayat (21) ebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh

     berbagai faktor berikut>

    a. Penyakit

    danya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan

    kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi

    organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.

     b. @ubungan keluarga.

    @ubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan

    dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada

    rasa curiga, dan lain&lain.

    c. onsep diri

    onsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

    onsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi

    seseorang. onsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri.

    8rang yang merasakan positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah

    mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga

    mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.

    14

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    15/36

    d. ahap perkembangan.

    +ejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. +etiap

    tahap perkembangan tersebut memilki kebutuhan yang berbeda, baik 

    kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai

    fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang

     berbeda.

    B. !"nsep !epera'atan (er"ntik 

    #. Pengertian !epera'atan (er"ntik 

    eperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia diberi nama untuk 

     pertama kalinya sebagai keperawatan  geriatric  (?bersole et al, 2). 6amun,

     pada tahun !1#

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    16/36

    rehabilitatif yang mencakup kesehatan badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit

    cacat (amherB6oorkasiani, 21).

    +edangkan keperawatan gerontik adalah istilah yang diciptakan oleh 0aurie

    -unter dan ;armen ?stes pada tahun !1#1 untuk menggambarkan bidang ini.

     6amun istilah keperawatan gerontik sudah jarang ditemukan di literature

    (?bersole et al, 2). Gerontic nursing  berorientasi pada lansia, meliputi seni,

    merawat, dan menghibur. %stilah ini belum diterima secara luas, tetapi beberapa

    orang memandang hal ini lebih spesifik. Menurut 6ugroho (2

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    17/36

    a. Membantu individu lanjut usia memahami adanya perubahan pada dirinya

     berkaitan dengan proses penuaan b. Mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia

     baik jasmani, rohani, maupun social secara optimal

    c. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam upaya meningkatkan

    kesejahteraan lanjut usia

    d. Memenuhi kebutuhan lanjut usia sehari&hari

    e. Mengembalikan kemampuan melakukan aktivitas sehari&hari

    f. Mempercepat pemulihan atau penyembuhan penyakit

    g. Meningkatkan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan

     berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, sesuai dengan

    keberadaannya dalam masyarakat

    ujuan dari geriatrik menurut Maryam (27) adalah sebagai berikut>

    a. Mempertahankan derajat kesehatan pada lanjut usia pada taraf yang setinggi&

    tingginya sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan

     b. Memelihara kondisi kesehatan dengan akticitas fisik dan mental

    c. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan

    diagnosis yang tepat dan dini bila mereka menemukan kelainan tertentu

    d. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lanjut usia yang menderita suatu

     penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang

    maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara

    maksimal)

    e. 'ila para lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan dan bila mereka sudah

    sampai pada stadium terminal, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberi

     bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian (dalam akhir 

    hidupnya, memberi bantuan moral dan perhatian yang maksimal sehingga

    kematiannya berlangsung dengan tenang).

    ). *ungsi Pera'at (er"ntik 

    17

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    18/36

    Perawat memiliki banyak fungsi dalam memberikan pelayanan prima dalam

     bidang gerontik. Menurut ?liopoulus (2), fungsi dari perawat gerontologi

    adalah >

    a. Guide persons of all ages toward a healthy aging process  (membimbing orang

     pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat)

     b.  Eliminate ageism (menghilangkan perasaan takut tua)

    c.  Respect the tight of older adults and ensure other do the same (menghormati

    hak orang yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama)

    d. Overse and promote the quality of service delivery (memantau dan mendorong

    kualitas pelayanan)

    e.  Notice and reduce risks to health and well being   (memerhatikan serta

    menguragi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan)

    f. Teach and support caregives  (mendidik dan mendorong pemberi pelayanan

    kesehatan)

    g. Open channels for continued growth  (membuka kesempatan untuk 

     pertumbuhan selanjutnya)

    h.  Listen and support  (mendengarkan dan member dukungan)

    i. Offer optimism encouragement and  hope (memberikan semangat, dukungan,

    dan harapan)

     j. Generate support use and participate in research  (menghasilkan,

    mendukung, menggunakan, dan berpartisipasi dalam penelitian)

    k.  !mplement restorative and rehabilitative  measures (melakukan perawatan

    restorative dan rehabilitative)

    l. "oordinate and managed care (mengoordinasi dan mengatur perawatan)m. #ssest plan implement and evaluate care in an individuali$ed holistic maner 

    (mengkaji, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan

    individu dan perawatan secara menyeluruh)

    n.  Link service with needs (memberikan pelayanan sesuai kebutuhan)

    o.  Nurtuere futue gerontological nurses for advancement of the speciality

    (membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli dibidangnya)

    18

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    19/36

     p. %nderstand the unique physical emotical social spiritual aspect of each

    other   (saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, social, dan

    spiritual)

    I.  Recogni$e and encourage the appropriate management of ethical   concern

    (mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya

     bekerja)

    r. &upport and comfort through the dying  process (memberikan dukungan dan

    kenyamanan dalam menghadapi proses kematian)

    s.  Educate to promote self care and optimal independence  (mengajarkan untuk 

    meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal).

    +. Peran Pera'at (er"ntik 

    Peran perawat gerontik secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua

    macam, yaitu peran secara umum dan peran spesialis. Peran secara umum yaitu

     pada berbagai setting, seperti rumah sakit, rumah, nursing home, komunitas,

    dengan menyediakan perawatan kepada individu dan keluarganya (@ess, ouhy, B

    4ett, 2). Perawat bekerja di berbagai macam bentuk pelayanan dan bekerja

    sama dengan para ahli dalam perawatan klien mulai dari perencanaan hingga

    evaluasi.

    Peran secara spesialis terbagi menjadi dua macam yaitu perawat gerontik 

    spesialis klinis5 gerontological clinical nurse specialist '"N&(  dan perawat

    gerontik pelaksana5 geriatric nurse practitioner  'GN)(. Peran ;6+ yaitu perawat

    klinis secara langsung, pendidik, manajer perawat, advokat, manajemen kasus,

    dan peneliti dalam perencanaan perawatan atau meningkatkan kualitas perawatan

     bagi klien lansia dan keluarganya pada setting rumah sakit, fasilitas perawatan

     jangka panjang, outreach programs, dan independent consultant . +edangkan peran

    -6P yaitu memenuhi kebutuhan klien pada daerah pedalamanJ melakukan

    19

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    20/36

    intervensi untuk promosi kesehatan, mempertahankan, dan mengembalikan status

    kesehatan klienJ manajemen kasus, dan advokat pada setting klinik ambulatori,

    fasilitas jangka panjang, dan independent practice. @al ini sedikit berbeda dengan

     peran perawat gerontik spesialis klinis. Perawat gerontik spesialis klinis memiliki

     peran, diantaranya>

    a* )rovider of care

    Perawat klinis melakukan perawatan langsung kepada klien, baik di

    rumah sakit dengan kondisi akut, rumah perawatan, dan fasilitas perawatan

     jangka panjang. 0ansia biasanya memiliki gejala yang tidak laCim yang

    membuat rumit diagnose dan perawatannya. Maka perawat klinis perlu

    memahami tentang proses penyakit dan sindrom yang biasanya muncul di usia

    lanjut termasuk faktor resiko, tanda dan gejala, terapi medikasi, rehabilitasi,

    dan perawatan di akhir hidup.

     b. Peneliti

    0evel yang sesuai untuk melakukan penelitian adalah level +2 atau

     baccalaureate level. ujuannya adalah meningkatkan kualitas perawatan klien

    dengan metode  evidence based practice. Penelitian dilakukan dengan

    mengikuti literature terbaru, membacanya, dan mempraktekkan penelitian yang

    dapat dipercaya dan valid. +edangkan perawat yang berada pada level

    undergraduate degrees dapat ikut serta dalam penelitian seperti membantu

    melakukan pengumpulan data.

    c. Manajer Perawat

    Manajer perawat harus memiliki keahlian dalam kepemimpinan,

    manajemen waktu, membangun hubungan, komunikasi, dan mengatasi

     perubahan. +ebagai konsultan dan sebagai role model bagi staf perawat dan

    20

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    21/36

    memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengembangkan dan melaksanakan

     program perawatan khusus dan protokol untuk orang tua di rumah sakit.

    Perawat gerontik berfokus pada peningkatan kualitas perawatan dan kualitas

    hidup yang mendorong perawat menerapkan perubahan inovatif dalam

     pemberian asuhan keperawatan di panti jompo dan setting perawatan jangka

     panjang lainnya.

    d. dvokat

    Perawat membantu lansia dalam mengatasi adanya ageism  yang sering

    terjadi di masyarakat. geism adalah diskriminasi atau perlakuan tidak adil

     berdasarkan umur seseorang. +eringkali para lansia mendapat perlakuan yang

    tidak adil atau tidak adanya kesetaraan terhadap berbagai layanan masyarakat

    termasuk pada layanan kesehatan. 6amun, perawat gerontology harus ingat bahwa

    menjadi advokat tidak berarti membuat keputusan untuk lansia, tetapi memberi

    kekuatan mereka untuk tetap mandiri dan menjaga martabat, meskipun di dalam

    situasi yang sulit.

    e. ?dukator 

    Perawat harus mengambil peran pengajaran kepada lansia, terutama

    sehubungan dengan modifikasi dalam gaya hidup untuk mengatasi konsekuensi

    dari gejala atipikal yang menyertai usia tua. Perawat harus mengajari para lansia

    tentang pentingnya pemeliharaan berat badan, keterlibatan beberapa jenis kegiatan

    fisik seperti latihan dan manajemen stres untuk menghadapi usia tua dengan

    kegembiraan dan kebahagiaan. Perawat juga harus mendidik lansia tentang cara

    21

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    22/36

    dan sarana untuk mengurangi risiko penyakit seperti serangan jantung, stroke,

    diabetes, alCheimer, dementia, bahkan kanker.

    f. Motivator 

    Perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk memperoleh kesehatan

    optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya. Perawat juga berperan

    sebagai inovator yakni dengan mengembangkan strategi untuk mempromosikan

    keperawatan gerontik serta melakukan riset5 penelitian untuk mengembangkan

     praktik keperawatan gerontik.

    22

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    23/36

    BAB III

    PE,BAHASAN

    A. Pelaksanaan kegiatan

    egiatan keperawatan gerontik dimulai pada hari amis 2! pril 2!<

    dengan agenda pembukaan sekaligus penyerahan mahasiswa praktek sebanyak =

    orang dari tingkat "' sebagai gelombang kedua. /an penyerahan mahasiswa dari

     pihak kampus kepada pihak *umah Perlindungan +osial resna erda -arut,

    selanjutnya dilanjutkan dengan pembagian pasien sekaligus orientasi ruangan.

    /alam praktek belajar lapangan gerontik mahasiswa mengikuti kegiatan

    yang sudah terjadwal oleh pihak panti dan juga melaksanakan kegiatan yang

    dijadwalkan sendiri oleh mahasiswa yang telah disetujui oleh pihak panti.selain

    itu mahasiswa diberikan jadwal piket khusus diruangan lansia yang memerlukan

     bantuan total setiap hari yang di mulai pukul

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    24/36

    2!<

    ". +abtu2" pril

    2!<

    Melakukan kegiatan senam otak Melakukan terapi kognitif 

    Melakukan pengkajian pemeriksaan fisik 

    +enin, 2

    pril

    2!<

    +enam lansia

    Pemeriksaan fisik dari puskesmas

     Melakukan terapi guide imagery

    +upervisi dan konsul askep pengkajian

    +elasa, 2<

    pril

    2!<

    Melakukan opsih

    Melakukan teknik relaksasi

    'imbingan sosial

    +upervisi

    *abu, 2#

    pril

    2!<

    4alan santai

    Pengajian

     Melakukan kegiatan keterampilan

    +upervisi

    amis,

    27 pril

    2!<

     Melakukan kegiatan perlombaan:

    - Lomba foto genik 

    - Lomba karaoke- Lomba Adzan

    *esponsi skep

    4umat, 21

    pril

    2!<

    +enam lansia

     Nonton bersama

    cara penutupan

    eterangan>

    Kang dicetak miring dan tebal merupakan kegiatan khusus mahasiswa.

    dapun jadwal piket kegiatan khusus diruangan lansia yang memerlukan

     bantuan total adalah>

    Jumat Sa%tu Senin Selasa a%u

    di

    i

    ngga

    rif 

    yu

    'imo

    /ella

    ?rlita

    Hajar 

    Hitri

    -ia

    @endra

    @eru

    %ndri

    0ilis

    Maria

    %van

    4enal

    Mira

     6.+opi

     6eli

     6ova

     6uralifatul

     6urlita

     6urul

    8si

    Putri

    *egina

    *estu

    +ri ulan

    isni

    yara

    %rsal

    *endra

    *obi

    +ilda

    3mar 

    Koga

    Kulan

    Lahra

    24

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    25/36

    dapun @ambatan yang dialami saat kegiatan adalah

    a. danya ketidakmauan dari klien mengikuti acara

     b. danya klien yang memiliki keterbatasan fisik sehingga tidak ikut serta dalam

    kegiatan

    c. danya hambatan dari panitia dalam membuat acara

    d. idak efektifitasnya waktu

    B. Pem%a&asan

    4umlah lansia yang terdapat di *umah Perlindungan +osial resna erda

    -arut yaitu sebanyak # orang ( terdiri dari lansia yang mandiri dan lansia dengan

     bantuan sedang dan total), dengan beberapa ruangan yaitu> srama nggrek,

    srama 'ougenfil, srama /ahlia, srama ;empaka, dan srama enanga,

    dengan pasien kelolaan mahasiswa tingkat "' 4urusan eperawatan Poltekkes

    emenkes asikmalaya adalah sebanyak = orang lansia. +etelah dilakukan

     pengkajian selama 2 hari ( 2!&21 pril 2!

    N" Pen-akit *rekuensi Presentase

    1 Reumatoid Arthritis 15 3!5 "

    2  #ipertensi  # !#, $

    3 -out rthitis $ 1% "

    25

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    26/36

    = /emensia " #, $

    8steo rthritis 2 $

    < 0ow 'ack Pain ! 2, $

    # Post ;olostomy atarak ! 2, $

    7 Pasca +troke *ingan ! 2, $

    1 %+P ! 2, $

    ! Pasca rauma ! 2, $

    !! /islokasi 'ahu dan @umerus ! 2, $

    !2 +troke ! 2, $

    !" -angguan %ntegritas ulit ! 2, $

    != -astritis ! 2, $

    Jumla& + # /

    /ari data diatas, didapatkan hasil bahwa "#, $ lansia mengidap *eumatoid

    rthritis, !#,$ lansia mengidap @ipertensi.

    N" Diagn"sa !epera'atan *rekuensi

    1 &angguan Rasa Nyaman '(

    2  #ambatan Mobilitas )isik '* 

    3 Risiko +edera dan ,atuh '$

    =  Nyeri 1'

    &angguan ola .idur 1'

    26

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    27/36

    <  Ansietas 1%

    # *isiko ekambuhan Penyakit #

    7 Manajemen kesiapan meningkatkan kesehatan diri "

    1 /efisit Perawatan /iri #

    ! -angguan proses pikir "

    !! etidak efektifitan pola nafas "

    !2 @ambatan interaksi sosial !

    !" erusakan %ntegritas kulit !

    !=N oping individu inefektif !

    ! *isiko %nfeksi !

    /ari data diatas, didapatkan < diagnosa tertinggi yang kami ambil yaitu

    gangguan rasa nyaman dengan frekuensi 27, hambatan mobilitas fisik denga

    frekuensi 2

    /iagnosa eperawatan

    #. (angguan rasa n-aman0 n-eri1 pusing 68; >

    a. Pain 0evel

     b. Pain control

    c. ;omfort level

    riteria @asil >

    !) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

    tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

    2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

    ") Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

    =) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

    27

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    28/36

    ) anda vital dalam rentang normal

     6%;>

    Pain Management

    a. 0akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

    *asional > Membantu dalam evaluasi gejala nyeri penggunan skala rentang

    nyeri membantu klien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat

    untuk evaluasi kefektifan analgesik dan meningkatkan kontrol nyeri

     b. 8bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

    *asional > Mengetahui data objektif dari nyeri yang dipersepsikan klien

    c. -unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri

     pasien

    *asional > lien dapat menyampaikan kualitas nyeri

    d. ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,

     pencahayaan dan kebisingan

    *asional > 0ingkungan akan mempengaruhi terhadap kenyamanan pasien

    serta lingkungan dapat meningkatkan kemampuan koping

    e. urangi faktor presipitasi nyeri

    *asional > Meminimalisir terjadinya nyeri

    f. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan

    inter personal)

    *asional > Mengurangi nyeri

    g. aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi*asional > Mengetahui penanganan nyeri yang tepat

    h. jarkan tentang teknik non farmakologi

    *asional > Membantu mengurangi nyeri dengan mudah

    i. 'erikan analgetik untuk mengurangi nyeri

    *asional > Membantu 6yeri secara signifikan

     j. ?valuasi keefektifan kontrol nyeri

    *asional > Mengetahui hasil yang di intervensi terhadap nyeri

    k. ingkatkan istirahat

    *asional > Mengurangi nyeri

    28

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    29/36

    l. olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak 

     berhasil*asional > Mendaptkan intervensi lebih dengan tenaga kesehatan lain

    $. Ham%atan m"%ilitas 2isik 

     68; >

    a. 4oint Movement > ctive

     b. Mobility 0evel

    c. +elf care > /0s

    d. ransfer performance

    riteria @asil >

    !) lien meningkat dalam aktivitas fisik 

    2) Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas") Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan

    kemampuan berpindah

    =) Memperagakan penggunaan alat 'antu untuk mobilisasi (walker)

     6%; >

    ?Gercise therapy > ambulation

    a. Monitoring vital sign sebelum5sesudah latihan dan lihat respon pasien saat

    latihan

    *asional > Mengetahui keadaan umum pasien selama dilakukan intervensi

     b. onsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan

    kebutuhan

    *asional > 3ntuk mendapatkan intervensi yang sesuai keadaan pasien

    c. 'antu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap

    cedera

    *asional > Meminimalisir terhadap risiko cederad. jarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi

    *asional > gar intervensi dapat dilakukan secara berkesinambungan

    e. aji kemampuan pasien dalam mobilisasi

    *asional > Mengetahui tingkat kemampuan aktifitas fisik pasien

    f. 0atih pasien dalam pemenuhan kebutuhan /0s secara mandiri sesuai

    kemampuan

    *asional > gar pasien dapat melakukan kegiatan harian secara aman

    g. /ampingi dan 'antu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan

    /0+ pasien.

    29

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    30/36

    *asional > Memantau setiap kegiatan yang dilakukan pasien

    h. 'erikan alat 'antu jika klien memerlukan.

    *asional > gar mempermudah pasien dalam melakukan aktifitasi. jarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika

    diperlukan

    *asional > gar pasien mengetahui cara merubah posisi tubuh yang sesuai

    kemampuan

    ). isik" 3i4era

     68; >

    *isk ontrol

    riteria @asil >a. lien terbebas dari cedera

     b. lien mampu menjelaskan cara5metode untukmencegah injury5cedera

    c. lien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan5perilaku personal

    d. Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury

    e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

    f. Mampu mengenali perubahan status kesehatan

     6%; >

    ?nvironment Management (Manajemen lingkungan)

    a. +ediakan lingkungan yang aman untuk pasien

    *asional > Mempertahankan keamanan klien

     b. %dentifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan

    fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien

    *asional > Mengetahui intervensi yang tepat pada kondisi klien

    c. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan

     perabotan)

    *asional > Mempertahankan keamanan kliend. Memasang side rail tempat tidur 

    *asional > Mempertahankan keamanan klien

    e. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

    *asional > gar tidak mengalami cedera tambahan

    f. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.

    *asional > Mempertahankan keamanan klien

    g. Membatasi pengunjung

    *asional > Mengurangi risiko cedera

    h. Memberikan penerangan yang cukup

    *asional > Mempertahankan keamanan klien

    i. Memindahkan barang&barang yang dapat membahayakanO

    30

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    31/36

    *asional > Mempertahankan keamanan klien

    +. N-eri akut. 68; >

    a. Pain 0evel

     b. Pain control

    c. ;omfort level

    riteria @asil >

    !) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

    tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

    2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri") Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

    =) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

    ) anda vital dalam rentang normal

     6%;>

    Pain Management

    a. 0akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

    *asional > Membantu dalam evaluasi gejala nyeri penggunan skala rentang

    nyeri membantu klien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat

    untuk evaluasi kefektifan analgesik dan meningkatkan kontrol nyeri

     b. 8bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

    *asional > Mengetahui data objektif dari nyeri yang dipersepsikan klien

    c. -unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri

     pasien*asional > lien dapat menyampaikan kualitas nyeri

    d. ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,

     pencahayaan dan kebisingan

    *asional > 0ingkungan akan mempengaruhi terhadap kenyamanan pasien

    serta lingkungan dapat meningkatkan kemampuan koping

    e. urangi faktor presipitasi nyeri

    *asional > Meminimalisir terjadinya nyeri

    31

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    32/36

    f. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan

    inter personal)*asional > Mengurangi nyeri

    g. aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

    *asional > Mengetahui penanganan nyeri yang tepat

    h. jarkan tentang teknik non farmakologi

    *asional > Membantu mengurangi nyeri dengan mudah

    i. 'erikan analgetik untuk mengurangi nyeri

    *asional > Membantu 6yeri secara signifikan

     j. ?valuasi keefektifan kontrol nyeri

    *asional > Mengetahui hasil yang di intervensi terhadap nyeri

    k. ingkatkan istirahat

    *asional > Mengurangi nyeril. olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak 

     berhasil

    *asional > Mendaptkan intervensi lebih dengan tenaga kesehatan lain

    5. (angguan P"la Ti4ur

     68; >

    a. nGiety control

     b. ;omfort level

    c. Pain level

    d. *est > ?Gtend and pattern

    e. +leep > ?Gtend and pattern

    riteria hasil

    !) 4umlah jam tidur dalam batas normal

    2) pola tidur dan kualitas dalam batas normal

    ") persaan fresh sesudah tidur atau istirahat

    =) Mampu mengidentifikasi hal hal yang meningkatkan tidur

     6%; >

    +leep ?nhancement

    a. /eterminasi efek&efek medikasi terhadap pola tidur 

    *asional> membandingkan yang paling berpengaruh terhadap pola tidur 

    antara farmakologi dan nonfarmakologi

     b. 4elaskan pentingnya tidur yang adekuat

    *asional> tidur yang cukup akan menimbulkan kualitas tidur yang baik dan

     pencegahan terhadap timbulnya penyakit dan stress

    c. Hasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)

    *asional> membaca dapat membuat lelah mata, sehingga memungkinkan

    untuk cepat tidur dan tidak ada gangguan dalam pola tidur 

    d. ;iptakan lingkungan yang nyaman

    32

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    33/36

    *asional> lingkungan yang nyaman sangat berpengaruh terhadap kualitas

    tidur e. olaborasi pemberian obat tidur 

    *asional> obat tidur dapat merangsang otak sebagai pemicu terjadinya tidur 

    6. Ansietas

     68; >

    nGiety control

    riteria hasil >

    !) lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

    2) lien mampu mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukan teknik 

    untuk mengontol cemas

    ") Aital sign dalam batas normal

    =) Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menujukan

     berkurangnya kecemasan

     6%; >

    nGiety reduction (penurunan kecemasan)

    a. -unakan pendekatan yang menyenangkan

    *asional > Membina hubungan saling percaya pada klien

     b. 4elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur 

    *asional > Mengetahui perasaan yang dimiliki klien terhadap kenyamanan

    c. emani klien untuk memberikan keamanan dan mengurang takut

    *asional > Meminamalisir dan mengurangi ketakutan dan kecemasan klien

    d. 'erikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

    *asional > klien dapat mengetahui status kesehatan yang dimiliki

    e. %ntruksikan kepada klien untuk menggunakan teknik relaksasi

    *asional > erapi ini dapat mengurasi rasa cemas klien

    f. /engarkan dengan penuh perhatian

    *asional > Meningkatkan trust (kepercayaan)

    g. %dentifikasi tingkat kecemasan*asional > Perawat dapat mengetahui kualitas cemas yang dimiliki klien

    h. 'antu klien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

    *asional > /apat meminimaslisir faktor pencetus penyebab kecemasan

    i. /orong klien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan dan persepsi

    *asional> Mengurangi rasa cemas dengan meluapkan perasaan tanpa

    dipendam

    33

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    34/36

    BAB I7

    PENUTUP

    A. !esimpulan

    4umlah lansia yang tinggal di *umah Perlindungan +osial resna erdha

    -arut adalah # orang. 0ansia yang dirawat oleh mahasiswa Prodi /%%%

    eperawatan Poltekkes asikmalaya adalah = orang dengan mayoritas masalah

    kesehatannya adalah *ematoid rthritis berjumlah ! orang dan @ipertensi

     berjumlah # orang, telah mencapai tujuan>

    !. 3ntuk menambah pengetahuan tentang suhan eperawatan -erontik.

    2. +ebagai syarat kelulusan Mata uliah eperawatan -erontik 

    ". 3ntuk menambah pengalaman dalam melakuakan asuhan pada pasien 0anjut

    3sia

    =. 3ntuk mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari

    +elama waktu kegiatan dari 2!&21 pril 2!

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    35/36

     bekerjasama dengan mahasiswa kampus kesehatan lain. egiatan&kegiatan

    tersebut dirasa bermanfaat oleh lansia yang mengikutinya, kebanyakan mereka

    mengatakan kegiatan&kegiatan tersebut dapat menghilangkan kejenuhan bagi

    lansia.

     

    B. Saran

    !. Perlu dilakukan persiapan yang panjang untuk menyusun jadwal kegiatan yang

    dilakukan oleh mahasisswa agar dikemas lebih baik lagi.

    2. Perlu dilakukannya pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan yang

     berlanjut di *P+.

    ". Perlu adanya pemantauan kembali terhadap fasilitas yang ada

    =. @arus selalu diperhatikan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada lansia,

     jangan hanya dari penyakit fisik saja, tetapi dari segi bio psikososial spiritual.

    35

  • 8/17/2019 BAB I Laporan Gerontik

    36/36

    DA*TA PUSTA!A

    @asting, /iana.2. )edoman +eperawatan di Rumah.4akarta> ?-;

    0.+tockslager, 4aime.2#.suhan keperawatan geriatric.4akarta>?-;

    Maryam, *.+iti. 27. Mengenal usia lanjut dan perawatannya.4akarta>+alemba

    Medika

     6oorkasani, + amher.21.esehatan usia lanjut dengan pendekatan

    askep.4akarta>+alemba Medika

     6ugroho, ahyudi.2.eperawatan gerontik.4akarta>?-;

    +tanley, Mickey.255contohmakalahperawat.blogspot.com52!"5!!5makalah&gerontik&asuhan&

    keperawatan.html (diakses tanggal 1 Mei 2! !7." %')

    http://nareragan.blogspot.com/2013/03/makalah-gerontik-pusat-keperawatan.htmlhttp://contohmakalahperawat.blogspot.com/2013/11/makalah-gerontik-asuhan-keperawatan.htmlhttp://contohmakalahperawat.blogspot.com/2013/11/makalah-gerontik-asuhan-keperawatan.htmlhttp://nareragan.blogspot.com/2013/03/makalah-gerontik-pusat-keperawatan.htmlhttp://contohmakalahperawat.blogspot.com/2013/11/makalah-gerontik-asuhan-keperawatan.htmlhttp://contohmakalahperawat.blogspot.com/2013/11/makalah-gerontik-asuhan-keperawatan.html