laporan praktikum struktur perkembangan tumbuhan ii (repaired).docx

21
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II Oleh : Tia Apriani B1J009151 Ratna Wahyuni Kurniasih B1J009167 Y. Wahyu Mahendra B1J009194 M. Andri Kurniawan B1J009161 Rohiatul Jannah B1J009174 Tochirun B1J009180

Upload: tochirun

Post on 01-Dec-2015

319 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

Oleh :

Tia Apriani B1J009151Ratna Wahyuni Kurniasih B1J009167Y. Wahyu Mahendra B1J009194M. Andri Kurniawan B1J009161Rohiatul Jannah B1J009174Tochirun B1J009180

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERALSOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2010

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

LAPORAN PRAKTIKUM STRKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

Oleh :

Tia Apriani B1J009151Ratna Wahyuni Kurniasih B1J009167Y. Wahyu Mahendra B1J009194M. Andri Kurniawan B1J009161Rohiatul Jannah B1J009174Soffiana Noor B1J009185

Rombongan IVKelompok 4

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mengikuti ujian akhir praktikum mata kuliah STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II di Fakultas Biologi

Universitas Jenderal SoedirmanPurwokerto

Diterima dan Disahkan

Purwokerto, Desember 2010

Asisten

Amelia WulandariB1J008014

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

Pengaruh Stress Garam 30 mM Terhadap Tanaman Cabai (Capcisum frustescens) dan Tanaman Jagung (Zea Mays)

Oleh :

Tia Apriani B1J009151Ratna Wahyuni Kurniasih B1J009167Y. Wahyu Mahendra B1J009194M. Andri Kurniawan B1J009161Rohiatul Jannah B1J009174Soffiana Noor B1J009185Rombongan : IVKelompok : 4Asisten : Amelia Wulandari

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERALSOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2010

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpakan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan praktikum Struktur dan

Perkembangan Tumbuhan II terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan

ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir praktikum mata kuliah Struktur

dan Perkembangan Tumbuhan II di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto.

Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

a) Dosen pengajar mata kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan II Fakultas

Biologi Universitas Jenderal Soedirman.

b) Seluruh asisten praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan II yang telah

memberi bimbingan dan pengarahan selama praktikum maupun dalam penyusunan

laporan ini.

c) Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan praktikum dan penyusunan

laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Purwokerto, Desember 2010

Penulis

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................ii

PRAKATA ..............................................................................................................................iii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iv

Pengaruh Stress Garam 30 mM Terhadap Tanaman Cabai (Capcisum frutescens) dan

Tanaman Jagung (Zea Mays)

Halaman Judul

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Tujuan

II. Materi dan Metode

a. Alat dan Bahan

b. Cara Kerja

III. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil

b. Pembahasan

IV. Kesimpulan

Daftar Referensi

Lampiran 1 jurnal full text

Lampiran data pengamatan

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Utama dan Pratiwi (2008), stres adalah faktor eksternal yang

menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan atau merusak tehadap mutu jika

tanaman atau bagian tanaman dihadapkan terhadap stress pada lama waktu dan

intensitas mencukupi. Stres merupakan suatu keadaan yang tidak normal dimana

tanaman mengalami suatu cekaman tertentu yang berasal dari luar tubuhnya yang

dapat berupa faktor biotik maupun abiotik. Praktikum ini membahas mengenai

perlakuan berbagai macam stres abiotik yang diberikan kepada tanaman kedelai dan

jagung. Perlakuan stres yang diberikan adalah stres cahaya normal, stres cahaya

40%, stres air normal, stres air 50%, stres garam normal, dan stres garam 75%.

Pengunaan jagung dan cabai pada praktikum kali ini dikarnakan jagung dan

cabai merupakan panganan yang mudah dicari, harga ekonomis, pemeliharaan

tanaman tidak sulit, mudah cara penanamannya, dan juga dapat mewakili tumbuhan

monokotil dan dikotil. Pada tanaman jagung praktikan dapat mengamati tinggi

tanaman, jumlah daun, panjang tanaman, lebar daun pada masing-msing tingkatan

stress yang berbeda. Termaksud juga tanamn cabe dapat diamati dari tinggi tanaman,

lebar daun, panjang tanaman serta jumlah daun, serta praktikan dapat mengamati

kadar klorofilpada jagung dan cabai.

Dengan demikian “Stress” adalah gangguan, hambatan atau percepatan proses

metabolisme normal sehingga dipandang tidak menyenangkan atau suatu keadaan

negatif. Terjadinya kerusakan lebih lanjut ditentukan oleh tingkat tingginya stress,

waktu dari tanaman dihadapkan pada kondisi stress, dan tingkat resistansi dari

tanaman terhadap stress itu sendiri. Kerusakan stress secara tidak langsung

disebabkan oleh strain elastik jika diberikan waktu cukup maka dapat memproduksi

strain plastik secara tidak langsung. Kerusakan stress lainnya adalah sebagai akibat

rangsangan timbulnya stress kedua, yang dapat menyebabkan strain yang mengalami

kerusakan. Suhu tinggi dapat menginduksi desikasi atau pengeringan adalah sebagai

contoh kerusakan oleh stress kedua (suhu tinggi mengakibatkan peningkatan

evaporasi, sehingga mengakibatkan stress yang memulai terjadinya kerusakan).

Stress  cahaya adalah dilakukan melalui auxin dan efek timbul karena

berkurangnya efektivitas auxin pada keadaan cahaya yang terik. Misalnya tumbuhan

yang tumbuh dalam keadaan gelap atau cahaya yang lemah akan mempunyai batang

yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan lebih besar dari tumbuhan yang

mendapat cahaya yang terang. Stres air adalah keadaan dimana tanaman mengalami

cekaman karena kekurangan air, dan hal ini dapat menghambat proses metabolisme

yang ada di dalam  tubuh tanaman. Stres garam adalah keadaan dimana tanaman

mengalami cekaman karena kelebihan kadar garam, dan hal ini dapat menghambat

proses metabolisme yang ada di dalam  tubuh tanaman.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

b. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah :

1. Memahami bahwa pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal (lingkungan).

2. Memahami bahwa kondisi lingkungan yang ekstrim (cekaman) merupakan

kondisi yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman.

3. Menentukkan besarnya kandungan garam dalam media tanam dimana

tanaman masih toleran untuk tumbuh.

4. Memahami struktur anatomi tanaman cabe rawit (Capcisum frutescens) dan

tanaman jagung (Zea mays).

5. Menjelaskan perubahan-perubahan struktur anatomi tanaman cabe rawit

(Capcisum frutescens) dan tanaman jagung (Zea mays) akibat cekaman garam

tinggi.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

II. Materi dan Metode

a. Alat dan Bahan

Alat-alat  yang digunakan dalam praktikum ini adalah polibag, spektofotometer,

timbangan analitik, alat penumbuk (mortar dan pestel), kertas saring, kertas aluminium foil,

labu ukuran 5 ml dan 10 ml, tabung reaksi, kuvet, pipet tetes, penggaris, label, alat tulis,

karet gelang, microtom, oven, mikroskop stereo, kamera, dan magnetic stirrer.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman jagung (Zea mays) dan

cabai (Capcisum frustecens), NaCl, ethanol PA, xilol, ethanol 96%, parafin, asam asetat

glasial formalin dan safranin.

b. Cara Kerja

1) Prosedur umum

Benih yang digunakan dipih, disemai dan kemudian ditanam dalam polybag ukuran 5

kg, sebanyak 3 tanaman/polybag. Pemupukan dan pemeliharaan tanaman dilakukan sesuai

standard.

2) Pemaparan NaCl

Pembuatan larutan garam. Untuk mini project ini digunakan garam dapur. Garam

dapur (NaCl) yang dibutuhkan ditimbang dengan menggunakan rumus :

M= GMrx1000V

Dimana :

M = molaritas garam yang diinginkan

G = berat garam yang harus ditimbang

Mr = berat molekul NaCl

V = voleme larutan garam yang diinginkan

Ditimbang NaCl sebanyak ..... gr kemudian dilarutkan dengan air sampai dengan

voleme ...... ml dan diaduk hingga homogen.

Perlakuan NaCl diberikan ketika tanaman berumur 14 hari, sampai dengan tanaman

berumur 8 minggu, dengan dosis 1 liter/polibag. Pemberian NaCl dilakukan setiap dua hari,

sementara pengamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

3) Pembuatan preparat anatomi

a) Melihat bentuk-bentuk sel pada tumbuhan

Preparat :

1. Penampang melintang dan membujur batang Capcisum frutescens (cabai).

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

2. Penampang melintang batang Zea Mays (jagung).

Buat irisan melintang dan membujur dari batang tanaman cabai rawit (Capcisum

frutescens) dan jagung (Zea Mays) yang telah diberi perlakuan. Untuk

menghindari timbulnya gelembung udara, bahan dan pisau silet dibasahi

ddengan alkohol atau air. Letakkan irisan di atas kaca benda dan ditetesi air,

kemudian ditutup dengan kaca penutup.

Amati preparat di bawah mikroskop, gambar beberapa bentuk sel dan beri

keterangan.

b) Mengamati bagian-bagian sel yang hidup, antara lain nukleus, sitoplasma, dan

kloroplas

Preparat :

1. Penampang melintang batang Capcisum frutescens L. (cabai)

2. Penampang melintang daun Zea Mays L.

Buat irisan melintang daun Capcisum frutescens L. Dan daun Zea Mays L.,

letakkan irisan di atas kaca benda, ditetesi air dan kemudian tutup dengan kaca

penutup.

Amati semua preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 40,

perhatikan bagian-bagian sel yang bersifat hidup yang dapat dilihat di bawah

mikroskop, kemudian gambar dan diberi keterangan. Bagian-bagian sel apa saja

yang dapat diamati?

c) Mengamati bagian-bagian sel yang mati (benda ergastik), antara lain kristal Ca-

oksalat dan amilum.

Preparat :

1. Ø L. Batang Capcisum frutescens L.

2. Amilum Zea Mays.

Buat irisan melintang dari batang Capcisum frutescens L. Setipis mungkin

dengan menggunakan silet. Letakkan irisan di atas kaca benda, tetesi air dan

tutup dengan kaca penutup.

Ambil masing-masing amilum yang akan dibuat prreparat, tusuk-tusuk dengan

menggunakan jarum preparat, letakkan cairan yang keluar (butir amilum) di atas

kaca benda dan tetesi air, kemudian dengan kaca penutup.

Amati semua preparat dengan perbesaran kuat, perhatikan bentuk kristal Ca-

oksalat, juga pada tipe amilumnya. Gambar masing-masing preparat dan beri

keterangan.

d) Mengamati bentuk-bentuk sel epidermis pada tumbuhan dan derivatnya, antara lain

stomata dan trikomata.

Preparat :

1. Ø membujur daun Capcisum frutescens L.

2. Ø membujur daun Zea Mays L.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

Buat irisan membujur dari Capcisum frutescens L. dan Zea Mays L, setipis

mungkin dan letakkan irisan di atas kaca benda, kemudian ditetesi air dan tutup

dengan kaca penutup.

Amati semua preparat, perhatikan bentuk sel epidermisnya. Amati bentuk sel

penutup pada stoma, apa tipe stomanya? Perhatikan pula bentuk dan tipe

trikoma yang anda amati. Gambar dan beri keterangan selengkapnya.

e) Mengamati macam-macam jaringan dasar (parenkim), antara lain klorenkim.

Preparat :

1. Ø melintang batang Capcisum frutescens L.

2. Ø melintang daun Zea Mays L.

Buat irisan melintang dari batang Capcisum frutescens L. Dan daun Zea Mays L,

setipis mungkin dan letakkan irisan di atas kaca benda, kemudian ditetesi air dan

tutup dengan kaca penutup.

Amati bentuk dan susunan sel-sel parenkimnya dengan perbesaran kuat gambar

preparat dan beri keterangan.

f) Mengamati macam-macam dan tipe jaringan penguat pada tumbuhan (kolenkim dan

sklerenkim)

Preparat :

1. Ø melintang batang Capcisum frutescens L.

2. Ø melintang daun Zea Mays L.

Buat irisan melintang dari batang Capcisum frutescens L. Dan akar Zea Mays L,

setipis mungkin dan letakkan irisan di atas kaca benda, kemudian ditetesi air dan

tutup dengan kaca penutup.

Amati dan gambar preparat tersebut! Perhatikan letak, susunan dan tipe jaringan

penguat yang diamati.

g) Mengamati macam-macam susunan berkas pengankut pada tumbuhan

Preparat :

1. Ø melintang batang Capcisum frutescens L.

2. Ø melintang batang Zea Mays L.

Buat irisan melintang dari batang Capcisum frutescens L. Dan batang Zea Mays

L, letakkan irisan di atas kaca benda, kemudian ditetesi air dan tutup dengan

kaca penutup.

Amati dan gambar preparat tersebut! Perhatikan letak, susunan dan tipe jaringan

penguat yang diamati.

h) Mengamati struktur anatomi akar, batang dan daun.

Preparat :

1. Ø melintang akar Zea Mays L.

2. Ø melintang batang Zea Mays L.

3. Ø melintang daun Zea Mays L.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

4. Ø melintang daun Capcisum frutescens L.

Buat irisan melintang dari organ-organ tumbuhan di atas, letakkan irisan di atas

kaca benda, kemudian ditetesi air dan tutup dengan kaca penutup.

Amati masing-masing organ-organ tumbuhan tersebut. Perhatikan susunan dan

letak setiap macam jaringan yang menyusun organ-organ tersebut. Gambar dan

tunjukkan bagian-bagian setiap organ secara lengkap dan jelas.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

III. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Analisis data dengan parameter tebal daun

HasilSumber Variasi

DB JK KT Fhit F0.05 F0.01

MP 1 1,242.56 1,242.56 0.05 7.71 21.20Galat (a) 4 105,296.81 26,324.20

Sub Total 5 106,539.37SP 5 62,830.70 12,566.14 2.21 2.71 4.10

MPxSP 5 54,225.81 10,845.16 1.91 2.71 4.10Galat (b) 20 113,711.69 5,685.58

Total 35 337,307.58

Analisis data dengan parameter tebal mesofil

Sumber Variasi

DB JK KT Fhit F0.05 F0.01

MP 1 14,448.04 14,448.04 0.59 7.71 21.20Galat (a) 4 97,690.78 24,422.70

Sub Total 5 112,138.82SP 5 30,698.29 6,139.66 1.36 2.71 4.10

MPxSP 5 28,736.97 5,747.39 1.27 2.71 4.10

Galat (b) 20 90,592.18 4,529.61Total 35 262,166.26

Analisis data dengan parameter panjang stomata

Sumber Variasi

DB JK KT Fhit F0.05 F0.01

MP 1 51.36 51.36 3.99 7.71 21.20Galat (a) 4 51.44 12.86

Sub Total 5 102.81SP 5 401.14 80.23 0.86 2.71 4.10

MPxSP 5 60.47 12.09 0.13 2.71 4.10Galat (b) 20 1,870.56 93.53

Total 35 2,434.97

Analisis data dengan parameter jumlah stomata

Sumber Variasi

DB JK KT Fhit F0.05 F0.01

MP 1 17.36 17.36 10.78 7.71 21.20Galat (a) 4 6.44 1.61

Sub Total 5 23.81SP 5 4.81 0.96 0.65 2.71 4.10

MPxSP 5 6.14 1.23 0.83 2.71 4.10Galat (b) 20 29.56 1.48

Total 35 64.31

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

B. Pembahasan

Stress merupakan hasil tekanan yang berasal dari luar. bagi tanaman stress dapat

berasal dari faktor biotik dan abiatik. tidak semua cekaman stress bagi tanaman adalah

sebuah hambatan. justru dari cekaman itu tanaman akan mulai berlatih untuk hidup.

Tanaman juga akan berjuang sehingga mereka memiliki toleransi di dalam tubuhnya.

Macam-macam stress yaitu stres suhu,stres cahaya, stress garam, stres air, stres radiasi,

stres bahan kimia dan stres angin, tekanan,bunyi dan lainnya. Stres garam termasuk stres

bahan kimia yang meliputi garam,ion-ion, gas, herbisida, insektisida dan lain sebagainya.

(Harjadi , S.S. dan S. Yahya, 1988).

Pengamatan terhadap stress garam 30 mM dengan parameter jumlah stomata

diperoleh hasil F hitung yaitu 0,83, F table 2,71 (0,05) ,dan F tabel 4,10 (0,01).

Pengamatan terhadap stress garam 30 mM dengan parameter tebal mesofil

tanaman diperoleh F hitung yaitu 1,27 dan F table 2,71 (0,05) dan 4,10 (0,01).

Pengamatan terhadap stress garam 30 mM dengan parameter panjang stomata

total diperoleh F hitung yaitu 0,13 dan F table 2,71 (0,05) dan 4,10 (0,01).

Pengamatan terhadap stress garam 30 mM dengan parameter tebal daun diperoleh

F hitung yaitu 1,91 dan F table 2,71 (0,05) dan 4,10 (0,01).

F hitung dari keempat parameter menunjukkan hasil yang tidak beda nyata ( tidak

berpengaruh ), karena F hitung < dari F tabel 0,05 < dari F tabel 0,01. Sedangkan pada

referensi yang telah kami baca menunjukan hasil parameter stress garam 30 mM

memperoleh hasil yang tidak beda nyata ( tidak berpengaruh ) terhadap kondisi tanaman

yang mengalami stress garam ( M H Bintoro, 1980).

Pada tahap pertama dari stress garam, garam diluar akar akan mengurangi

ketersediaan air bagi tumbuhan. Kemudian garam akan teresap dan terakumulasi sampai

dengan taraf yang meracuni dalam daun yang lebih tua. Dampak selanjutnya daun-daun

akan mengalami penuaan dini, sehingga akan mengurangi suplai asimilat ke daerah-daerah

pertumbuhan.

Pada taref salinitas sedang, hambatan stoma merupakan mekanisme yang paling

dominan, sementara mekanisme penghambatan non stomata terjadi pada taraf slinitas yang

tinggi. Pada taraf salinitas sedang atau tinggi, laju fotosintesis daun terhambat. Beberapa

stress lingkungan seperti kekeringan dan garam, dan penuaan daun akan mengurangi

konduktasi difusi CO2 kedalam stoma dan mesofil. Stress garam dan air nampaknya bekerja

melalui mekanisme yng sama. Telah diketahui bahwa dalam kondisi stress air, fotosintesis

seringkali dibatasi oleh rendahnya stoma dan mesofil akan berakibat pada penurunan

konsentrasi CO2, seperti yang terjadi pada tumbuhan jagung dan cabai. Penurunan

konduktasi terhadap difusi CO2 yang disebabkan oleh penutupan stomata merupakan

penebab utama terjadinya reduksi fotosintesis selama stress garam.

Terjadinya reduksi konduktansi mesofil seringkali dikaitkan dengan perubahan-

prubahan anatomi daun, yang nampaknya merupakan efek yang permanen, terutama ketika

terjadi perubahan ketebalan daun. Perubahan-prubahan anatomi mesofil merupakan

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

perubahan yang umum terjadi selama stress garam, dan daun yang terkena stress garam

biasanya ukurannya lebih tebal. Penebalan ini kemungkinan akan menurunkan konduktnasi

difusi CO2 dalam mesofil, terjadinya reduksi konduktivitas mesofil juga trejadi pada

tumbuhan kapas yang ditumbuhkan pada daerah yang terkena stress garam.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

IV. KESIMPULAN

1. Stress garam terjadi akibat adanya konsentrasi garam-garam terlarut yang

berlebihan.

2. Macam-macam stress yaitu stres suhu,stres cahaya, stress garam, stres air, stres

radiasi, stres bahan kimia dan stres angin, tekanan,bunyi dan lainnya.

3. F hitung dari keempat parameter yang didapat menunjukkan hasil yang tidak beda

nyata ( tidak berpengaruh ), karena F hitung < dari F tabel 0,05 < dari F tabel 0,01.

Sedangkan pada referensi yang telah kami baca menunjukan hasil parameter stress

garam 30 mM memperoleh hasil yang tidak beda nyata ( tidak berpengaruh )

terhadap kondisi tanaman yang mengalami stress garam.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II (Repaired).docx

DAFTAR REFERENSI

Harjadi, S. S dan S, Yahya. 1988. Respon fisiologi tanaman.Universitas jenderal soedirman.

Purwokerto.

Lakitan, 1993. Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

M. H. Bintoro. 1980. Pengaruh Penyiraman Larutan Garam Nacl Terhadap Pertumbuhan

Dan Produksi Jagung. Volm XVIII. No 3.

Salisbury and Ross, 1992. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan tanaman.USU Digital

Library.