peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam di kelompok b jaman kanak...

26
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK / RA BAITURRAHMAN PUSAKA JAYA – SUBANG

Upload: syaepudin-ardy

Post on 30-Nov-2015

399 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

DI KELOMPOK B TK / RA BAITURRAHMAN

PUSAKA JAYA – SUBANG

TK / RA BAITURRAHMAN

PUSAKA JAYA – SUBANG

2013-2014

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

DI KELOMPOK B TK / RA BAITURRAHMAN

PUSAKA JAYA – SUBANG

Disusun Oleh :

Rr Berlian Dewi S. S.Pd.i

TK / RA BAITURRAHMAN PUSAKA JAYA – SUBANG

2013-2014

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun,yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian

gerak tubuh.Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot.

Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar adalah

gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota

tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Widodo (2008) perkembangan

motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak

dalam melakukan sesuatu kegiatan.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan

tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf,otot,otak,dan spinal cord.

Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot- otot halus atau sebagian anggota

tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.Misalnya,

kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis dan sebagainya.Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak

bisa berkembang dengan optimal.Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ

otak.Lewat bermain teijadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat,

melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi,

perasaan, dan pikiranya.

Pendidikan di Taman kanak - kanak (TK) di laksanakan dengan prinsip “Bermain sambil

belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu

diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang,

aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar.

Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan Di Taman

Kanak- Kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan

fisik yang meliputi moral dan nilai - nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,

fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasukkan dikaji dasar.

Berdasarkan observasi di TK/ anak-anak menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan

motorik halusnya dalam menganyam,yang ditandai dengan kurang trampilanya siswa dalam

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

pengembangan kreativitas menggunakan media kertas dalam pembelajaran. Aktivitas anak

dalam keterampilan menggerakan motorik halus dalam perkembangan menganyam dari

kreativitas anak masih belum trampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah

pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak

dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya.Pendidikan di TK dalam pelaksanaan

pembelajaran guru harus mempunyai kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan

karakteristik tujuan anak yang diberi pembelajaran.

Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya

maka guru-guru TK/akanmembantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik

anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak,

meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta

meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang

pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru

saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak mampu ;

Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk

menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan diri dan

berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan

menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat

menggunakan berbagai metode pembelajaran.

Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di TK/RA Baiturrahman, melatih

gerakan - gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol

gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat.

Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak,

guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam ataukah diluar kelas, keterampilan apa

yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegaiatan, serta tema dan pola yang dipilih

dalam kegiatan pembelajaran.

Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih

menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan

menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan didalam kelas.

Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas,

gunting pensil warna atau buku - buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah

peralatan dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat

berlatih sendiri - sendiri.

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

Metode yang dipergunakan adalah metode kegaiatan yang dapat memacu semua kegiatan

motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegaitan motorik halus anak dapat

diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce dan sebagainya.

Berikut ini di TK/RA Baiturrahman perencanaan pengembangan motorik anak,dimana guru

Merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak. , ^ W'Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak TK/RA

Baiturrahman dengan menganyam. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan

pergelangan tangan saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan

perasaannya dan menciptakan keindahan.

Topik yang dipilih adalah keterampilan mengayam. Kegiatan akan dilaksanakan didalam

kelas.

Guru pun sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya bersama

anak- anak di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan diatas. Masalah penelitian ini dapat

dirumuskan “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

menganyam di kelompok B di TK/RA Baiturrahman

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motorik halus

anak melalui kegiatan menganyam di TK/RA Baiturrahman

Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa

Siswa mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi mata dan

tangan serta mengembangkan kreativitas anak dalam kegiatan menganyam yang

menyenangkan.

b. Bagi Guru

Untuk menambah pengetahuan,keterampilan atau kegiatan guru dalam menggunakan

metode dan alat pembalajaran yang tepat.

c. Bagi sekolah

Memberikan masukan agar meningkatkan kualitas anak sehat rohani dan jasmani.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

BAB IIDASAR TEORI

A. Pembahasan tentang perkembangan Motorik Halus

1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus

Menurut Moelichatoen (2004) motorik halus adalah “merupakan kegiatan yang

menggunakan otot - otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan

bergerak”.

Sedangkan menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah

“kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang

melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan

koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.”

2. Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Menurut Mudjito (2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan

motorik halus yaitu:

1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan

memperoleh perasaan senang.

2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpessness

(tidak berdaya) pada bulan - bulan pertama kehidupannya.

3. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan sekolah.

Perkembangan Motorik Halus AnakKarakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan

motorik halus yang paling utama adalah:

a. Pada saat anak usia 3 tahun,kemampuan gerak halus anak belum berbeda dari

kemampuan gerak halus anak bayi.

b. Pada usia 4 tahun,koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah

mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat,bahkan cenderung

sempurna.

c. Pada usia 5 tahun,koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi

tangan,lengan,dan tubuh bergerak d bawah koordinasi mata.

d. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar bagaimana menggunakan

jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagin

tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan

menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.

Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Gerakan

motorik halus yang terlihat saat usia TK,antara lain adalah anak mulai dapat

menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan sebagainya.

Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola

gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik

kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh,

sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar

ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakan

pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.

Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,

seperti menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas,menganyam

kertas,tapi tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai

kemampuan pada tahap yang sama. Dalam melakukan gerakan motorik halus

anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik serta kematangan mental

( Sujiono, metode perkembangan fisik ).

4. Faktor - Faktor Motorik Anak

Faktor - faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang dapat dilakukan

oleh guru :

1. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih

keterampilan motoriknya.

2. Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu

keterampilan.

3. Aktivitas fisik anak yang bervariasi, yaitu aktivitas fisik untuk bermain dan

bergembira sambil menggerakkan anggota tubuh.

3. Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai

dengan perkembangannya.

B. Menganyam.

1. Pengertian Menganyam.

Menganyam adalah suatu kegiatan keterampilan yang bertujuan untuk menghasilkan

aneka benda/barang pakai dan benda seni, yang dilakukan dengan cara saling

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

menyusupkan atau menumpang tindihkan bagian - bagian pita anyaman secara

bergantian. Menganyam adalah kegiatan menjalinkan pita atau iratan yang disusun

menurut arah dan motip tertentu. Menganyam diartikan juga suatu teknik menjalinkan

lungsi dengan pakan. Lungsi adalah pita / iratan anyaman yang letaknya tagak lurus

terhadap si penganyam.Pakan adalah pita / iratan yang di susupkan pada lungsi dan

arahnya berlawanan / melintang terhadap lungsi.

Menurut arah sumbu dan jumlah pita/iratan yang disusupkan dapat dibedakan:

anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu. Anyaman dua

sumbu atau anyaman silang memiliki ciri yaitu menampilkan jalinan pita/iratan yang

saling tegak lurus atau miring. Misalnya anyaman silang tunggal/enam warek dan

anyaman silang ganda/enam kepang.

Anyaman tiga sumbu cirinya yaitu akan menghasilkan bentuk anyaman

jarang/renggang dengan ciri menampilkan pola segi enam beraturan. Anyaman empat

sumbu dibuat dengan menggunakan empat sumbu yaitu ada yang tegak, mendatar dan

ada yang miring sehingga akan menampilkan ciri bentuk pola anyaman segi delapan

beraturan.

Anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu ini selanjutnya

dapat dikembangkan menjadi berbagai macam motip anyaman kombinasi. Misalnya

anyaman pita, anyaman dasar setali, anyaman model udang, anyaman hias dan

lainnya.

Adapun kerativitas menganyam di TK yang dimaksudkan adalah keterampilan dalam

melakukan aktivitas pratek membuat motif anyaman dasar sederhana, anyaman

kombinasi dengan menggunakan bahan kertas berwarna, pita, janur, daun pisang dan

lainnya. Dalam penerapannya diperlihatkan bahan dan motif anyaman yang

disesuaikan dengan kondisi setempat dan tingkat kemampuan anak TK.

2. Bahan dan Alat untuk kerajinan menganyam.

а. Bahan Anyam.

Beberapa macam jenis bahan anyam yang dapat digunakan dalam kegiatan

praktek keterampilan di TK adalah:

1. Kertas.

Kertas yang digunakan untuk praktek menganyam di TK adalah jenis kertas yang

cukup tebal sehingga akan lebih mudah dalam penggunaannya dan bisa

menghasilkan bentuk anyaman yang baik.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

Jenis kertas tersebut yaitu kertas gambar, kertas manila, kertas buffalo, kertas

asturo, kertas bewama/hias, kertas kalender dan lainnya.

2. Daun Pisang

Penggunaan daun pisang pada kegiatan praktek menganyam digunakan untuk

mencoba membuat motip/bentuk anyaman yang bersifat sementara. Gunakan

daun pisang yang sudah cukup tua dan lembarannya cukup lebar. Dalam

penggunaanya daun pisang dirobek mengikuti serat daun dengan ukuran antara 1

cm - 2 cm, kemudian dibentuk anyaman sesuai motip yang diinginkan. Selain

anak terampil menganyam kegiatan ini dapat mempraktekkan karakter daun pada

anak.

3. Daun Kelapa (Janur)

Penggunaan bahan daun kelapa (janur) pada kegiatan praktek keterampilan di TK

antara lain dapat dilakukan untuk melatih anak membuat anyaman yang berbentuk

anyaman pita, anyaman yang berupa lembaran/motif anyaman tunggal, anyaman

ganda, dan lainnya.

4. Pita

Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman yaitu pita kado (pita sintesis) dan

bukan pita kain. Lebar pita disesuaikan dengan bentuk anyaman yang akan dibuat.

5. Plastik.

Plastik sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja untuk bahan anyaman.

Adapun besar kecilnya telah dirancang sesuai dengan tujuannya. Plastik sebagai

bahan kerajinan anyam banyak dijumpai atau dijual di toko - ditoko alat tulis,

bentuknya seperti sedotan minuman dengan pewarnaan langsung, sehingga anda

tidak perlu mewarnai lagi.

б. Karet.

Demikian juga dengan karet sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja

sebagai bahan kerajinan anyam. Bahan ini dapat dijumpaui di took alat tulis

dengan bentuk lembaran - lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus

dipotong - potong terlebih dahulu menggunakan gunting atau cutter.

7. Bahan anyaman lainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan dilingkungan

sekitar dan tingkat kemudahan dalam penggunaanya. Misalnya bahan alam seperti

daun panda, enceng gondok, iratan bamboo, pitrit (iratan rotan) dan sebagainya.

b. Alat

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

Peralatan menganyam yang digunakan yaitu :

1. Gunting digunakan untuk memotong lembaran kertas yang akan digunakan

untuk membuat bagian - bagian anyaman.

2.Pisau cutter digunakan untuk memotong dan membelah bahan anyaman bamboo

dan rotan.

3.Alat ukur yaitu penggaris yang digunakan untuk menentukan ukuran panjang

dan lebar sewaktu menyiapkan bagian - bagian anyaman.

4.Bahan pembantu yaitu lem kertas dan lainnya.

3. Manfaat Menganyam.

Menganyam banyak kegunaanya bagi anak TK,selain mempunyai unsur pendidikan juga

untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan,antara lain:

1. Anak dapat mengenal kerajinan tradisional yang ditekuni oleh masyarakat indonesia.

2. Guna untuk melatih motorik halus anak.

3. Melatih sikap emosi anak dengan baik.

4. Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri,bukan karena pengaruh

dari orang lain.

5. Dapat mengungkapkan perasaannya yang selama ini masih mengendap.

6. Dapat membangkitkan minat anak.

7. Anak menjadi terampil dan kreatif.

8. Dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.

9. Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak.

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK Penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui menganyam di kelompok

B TK/RA Baiturrahman.

B. Subjek Penelitian

Rencana penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B di TK/RA Baiturrahman

pada tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 16 siswa.

C. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelompok B Tangan Kanak-

waktu pelaksanaan semester II tahun ajaran 2010/2011.

D. Faktor Yang Diteliti.

Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diteliti adalah :

1. Anak didik, yaitu kreativitas dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran melalui

metode kreativitas menganyam yang disesuaikan pada tema saat pembelajaran

tersebut.

2. Guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan menganyam pada

anak dengan pembelajaran yang menyenangkan.

c. Rancangan dan Pelaksanaan Tindakan.

Rencana dan Pelaksanaan dalam penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan

yaitu :

1. Persiapan Tindakan

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan merupakan sebuah proses

pembelajaran dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar anak melalui kegiatan

kelompok dalam kegiatan metode keterampilan menganyam.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus, tiap - tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai,

berdasarkan perencanaan yang telah didesain sebelumnya.

Untuk mengetahui kompetensi dan hasil dari metode tersebut dilakukan prosedur

penilaian serta kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan guru selanjutnya

didiskusikan dengan guru lain yang mengamati terhadap kegiatan yang dilaksanakan

untuk didiskusikan hasilnya dengan tujuan sebagai perbaikkan. Sedangkan untuk

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

mengetahui partisipasi anak dalam KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) dilakukan

pengamatan keterlibatan anak selama proses kegiatan berlangsung disekolah.

a. Perencanaan Tindakan. .

Penelitian dilakukan di TK/RA Baiturrahman Kelompok B yang beijumlah 16 anak.

Tema yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan

perkembangan motorik halus anak melalui metode keterampilan menganyam.

Rencana tindakan tersebut meliputi hal - hal sebagai berikut :

1. Pembuatan lembar instrument penelitian.

2. Membuat SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian).

3. Mempersiapkan media pembelajaran.

- Mempersiapkan materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak.

3. Membuat evaluasi setiap tahap hasil penelitian, agar dapat mengetahui hasil dari

penelitian tindakan kelas.

4. Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran yang sesuai tema pada hari

itu.

b. Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di TK Kartika Loa

Janan dengan melibatkan anak didik secara langsung guna membahas pembelajaran yang

sesuai dengan tema tersebut agar anak aktif dalam kegiatan metode keterampilan

menganyam.

Dengan proses pembelajaran tidak hanya didalam ruangan kelas atau lingkungan kelas,

namun juga kegiatan diluar, yaitu seperti orientasi yang dilaksanakan satu bulan sekali.

c. Pengamatan

Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan

menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan yang diperoleh dari pengamatan

penelitian, sehingga dapat mengetahui apakah metode keterampilan menganyam dapat

membantu mengembangkan motorik halus anak. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

mengetahui titik

kelemahan maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya perbaikan pada setiap

siklus berikutnya. Proses ini akan berlangsung dua siklus, sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan.

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

2. Tahapan Siklus

Adapun tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Siklus Satu

Tahapan Perencanaan pada siklus satu diawali dengan melakukan langkah - langkah

pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua kali pertemuan

dalam satu minggu. Tahapan Pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses

belajar mengajar dengan kegiatan keterampilan menganyam. Guru memberikan

contoh kepada anak.

Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengan menggunakan lembar

observasi. Tahapan Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk

mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan mengevaluasi, analisis,

penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus

selanjutnya. Pada siklus satu anak masih belum meyelesaikan tugas latihan yang

dicontohkan guru.

b. Siklus Dua

Tahapan Perencanaan pada siklus dua diawali dengan melakukan langkah - langkah

pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pada siklus dua dilaksanakan tiga kali pertemuan dalam Rencana Kegiatan Harian dan

menyiapkan sarana pendukung.

Tahapan Pelaksanaan pada siklus dua dilaksanakan proses belajar mengajar dengan

aspek kegiatan menganyam. Guru menunjukkan peragaan dan mencontohkan cara

menganyam agar anak lebih semangat mengikuti kegiatan keterampilan menganyam.

Dalam pelaksanaan peneliti dibantu satu orang guru dan satu orang kepala sekolah.

Tahapan Observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan menggunakan lembar

observasi, Tanya jawab kepada anak tentang keterampilan menganyam.

Tahapan Refleksi padi siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi, analisis,

penjelasan, penyimpulan. Perhatian anak tercurah pada pekeijaan keterampilan

menganyam,anak dapat mengikuti dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru.

c.. Siklus Tiga

Siklus III merupakan pendalaman materi yang telah diberikan pada tindakan siklus I

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

dan II. Dalam pelaksanaannya siklus III Difokuskan pada aspek ekspresi anak pada

kesesuaian kegiatan menganyam. Tindakan siklus III merupakan hasil akhir dari

proses pembelajaran pada tindakan I dan II. Tindakan siklus I dilaksanakan pada 2 kali

pertemuan, tindakan siklus II dilaksanakan 5 kali putaran dan tindakan siklus III

dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Untuk mengetahui behasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes

praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak

dalam hal menguasai cara menganyam.

Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan

pencatatan selama proses kegiatan berlangsung.

Suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama proses kegiatan

berlangsung.

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

SIKLUS II

Instrumen Penelitian.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal - hal sebagai berikut:

1.SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) adalah perangkat

pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar yang memuat kompetensi dasar,

indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat peraga

dan penilaian.

2.Lembar Observasi Anak.

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan motorik halus anak

dalam menggunakan metode keterampilan menganyam.

3. Lembar Observasi Guru.

Lembar observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap metode keterampilan menganyam serta

penguasaan guru dalam penerapan metode tersebut.

4. Pedoman Evaluasi Guru.

Pedoman evaluasi guru disusun dan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi anak guna

mengetahui hasil dari metode yang dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui

perkembangan motorik halus anak selanjutnya.

5. Jurnal guru.

Jurnal guru digunakan untuk mengevaluasi metode keterampilan menganyam yang

dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung agar dapat diketahui hasil

yang digunakan dikelas dalam metode keterampilan tersebut.

G. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dan diperoleh berupa :

1. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu

masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi /

keterangan yang diperoleh sebelumnya.

2. Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

lisan kepada subyek yang diteliti.

3. Dokumentasi yaitu berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun

skunder yang menunjang proses pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

Teknik analisis data disusun berdasarkan buku penelitian tindakan kelas yang disusun oleh

Zainal Aqib 2009/115 yaitu data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama 2 kali

pertemuan analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan

refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan

pada siklus berikutnya.

Data yang diperoleh melalui lembar kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil

komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu

dipersentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode keterampilan

menganyam sehingga perkembangan motorik halus anak dapat tercapai selama kurang lebih

30 menit.

Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk

mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat catatan

khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan Satuan Kegiatan Mingguan

(SKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam mengembangkan motorik halus anak dengan

metode keterampilan menganyam dilakukan berhasil jika pembelajaran itu minimal

mencapai 70% - 80% yang berarti (berkembang sesuai harapan) dari sejumlah anak yang ada

dikelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian

hasil kemampuan anak dalam partisipan yang disampaikan oleh guru.

Nilai Rata - rata = Jumlah Nilai Anak X 100%

Jumlah Anak

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B JAMAN KANAK (Repaired).docx

DAFTAR PUSTAKA

Aswin Hadis. Fawzin (2003). Perkembangan Anak Dalam Prespektif Pendidikan Anak Usia

Dini. Buletin PADU Vol. 2 No. 01, April 2003, ISSN 1693-1947.

Cut Kamaril. (2007). Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan, Jakarta:Depdiknas.

Kurikulum TK dan RA (2004). Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan

SD,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Dapertemen Pendidikan Nasional.

Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Oho Garha. (1983). Seni Rupa, Media Pengajaran dengan Kreativitas, Jakarta-.Depdikbud.

Resjoyo. (1992). Pendidikan Seni Rupa, Jakarta:Erlangga.

Seri Ayah Bunda. (2001). Balita dan Masalah Perkembangannya, Jakarta: Gaya Favorit

Press. Seri Ayah Bunda. (2002). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta:Gaya

Favorit Press.

Sides Suelyarto (1984). Bambu Sinar Pengetahuan. Jakarta.

Sumanto (2006). Pengembangan Kreativitas Sehi Rupa Anak. Jakarta.

Suwito (1994). Keterampilan Anyaman Rotan Kalimantan Timur.

ainal Aqib (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,dan TK.CV YRAMA

WIDYA Bandung.