laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

Upload: muhamad-rifqi-aqil

Post on 06-Jul-2018

291 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    1/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    1

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    LAPORAN RESMI

    PEMBUATAN TEMPE KEDELAI DAN TAPE SINGKONG

    I. Tujuan

    I.1 Pembuatan Tempe dari Kedeai

    Untuk mengtahui bahwa jamur dapat memfermentasikan suatu bahan

    sehingga mudah dicerna oleh usus.

    I.! Pembuatan Tape dari Sin"#$n"

    • Mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape

    • Mengatahui peranan organisme Saccharomyces cerevisiae  dengan

     peragian

    II. Pen"amatan

      II.1 Pembuatan Tempe dari Kedeai

    Tabe II.1.1 Hasil Pengamatan Percobaan Pembuatan Tempe dari Kedelai dengan

    Menggunakan Petridish

    %a#tu

    Pen"amatan

    &ariabe

     Petridish Terbu#a   Petridish Tertutup

    22 Jam

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh sangat sedikit dan

    tidak terkontaminasi

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh sedikit dan tidak

    terkontaminasi

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kuning kecoklat

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kuning pucat

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    2/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    2

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! kasar 

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! kasar 

    $$ Jam

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh sedikit dan tidak

    terkontaminasi

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan padat

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kuning kecoklat

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! kasar

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! putih

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! halus dan berserat

    Tabe II.1.! Hasil Pengamatan Percobaan Pembuatan Tempe dari Kedelai dengan

    Menggunakan Plastik 

    %a#tu

    Pen"amatan

    &ariabe

    Pa'ti# Terbu#a Pa'ti# Tertutup

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    3/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    3

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    22 Jam. Kondisi jamur!

    Tumbuh sangat sedikit dan tidak

    terkontaminasi

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh sangat sedikit dan tidak

    terkontaminasi

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kedelai kuning pucat

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! kasar 

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kedelai kuning pucat

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! kasar 

    $$ Jam . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan padat

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh sangat sedikit dan tidak

    terkontaminasi

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! putih

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! halus dan berserat

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kuning

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! kasar 

    Tabe II.1.( Hasil Pengamatan Percobaan Pembuatan Tempe dari Kedelai dengan

    Menggunakan &aun Pisang

    %a#tu

    Pen"amatan

    &ariabe

    Daun Pi'an" Terbu#a Daun Pi'an" Tertutup

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    4/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    4

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    22 Jam

    . Kondisi jamur!

    '

    . Kondisi jamur!

    '

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! '

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur ! '

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! '

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! '

    $$ Jam

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh sangat ban%ak

    dan padat

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan padat

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! Putih

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! halus dan

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! putih kekuningan

     b. #au! tidak berbau

    c. Tekstur! halus dan sedikit

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    5/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    5

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

     berserat kasar 

    II.! Pembuatan Tape dari Sin"#$n"

    Tabe II.!.1 Hasil Pengamatan Percobaan Pembuatan Tape dari (ingkong dengan

    Menggunakan Plastik 

    %a#tu

    Pen"amata

    n

    &ariabe

    Pa'ti# Terbu#a Pa'ti# Tertutup

    22 Jam

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan tidak

    terkontaminasi

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan tidak

    terkontaminasi

    2. Kondisi tape!

    a. "arna! kuning tuakecoklatan

     b. #au! seperti tape

    c. Tekstur ! lunak 

    2. Kondisi tape!

    a. "arna! kuning tuakecoklatan

     b. #au! seperti tape

    c. Tekstur! lunak 

    $$ Jam

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan tidak

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan tidak

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    6/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    6

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    terkontaminasi terkontaminasi

    2. Kondisi tape!

    a. "arna! kuning pudar 

     b. #au! seperti tape

    c. Tekstur! lunak 

    d. )asa! pahit

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kuning tua

    kecoklatan

     b. #au! seperti tape

    c. Tekstur! lunak 

    d. )asa! pahit

    Tabe II.!.! Hasil Pengamatan Percobaan Pembuatan Tape dari (ingkong dengan

    Menggunakan &aun Pisang

    %a#tu

    Pen"amata

    n

    &ariabe

    Daun Pi'an" Terbu#a Daun Pi'an" Tertutup

    22 Jam

    . Kondisi jamur!

    '

    . Kondisi jamur!

    '

    2. Kondisi tape!

    a. "arna! '

     b. #au! '

    c. Tekstur ! '

    2. Kondisi tape!

    a. "arna! '

     b. #au! '

    c. Tekstur! '

    $$ Jam

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    7/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    7

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan

    tidak terkontaminasi

    . Kondisi jamur!

    Tumbuh ban%ak dan tidak

    terkontaminasi

    2. Kondisi tape!

    a. "arna! kuning pudar 

     b. #au! seperti tape

    c. Tekstur! lunak 

    d. )asa! manis

    2. Kondisi tempe!

    a. "arna! kuning pudar 

     b. #au! seperti tape

    c. Tekstur! lunak 

    d. )asa! pahit

    III. Pemba)a'an

    III.1 Pembuatan Tempe dari Kedeai

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    8/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    8

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui bahwa jamur dapat

    memfermentasikan suatu bahan sehingga mudah dicernakan oleh usus. #ahan

    %ang digunakan dalam percobaan ini adalah kedelai %ang kemudian

    difermentasikan sehingga menjadi tempe.

    Proses fermentasi menggunakan mikroorganisme untuk mengkon*ersi

    substrat padat atau cair ke dalam berbagai produk. (ubstrat %ang digunakan

     ber*ariasi+ materi %ang mendukung pertumbuhan mikroba menjadi substrat

     potensial. (ama+ produk fermentasi %ang diturunkan menunjukkan berbagai luar 

     biasa. Umumn%a dikonsumsi produk fermentasi termasuk roti+ keju+ sosis+ acar 

    sa%uran+ kakao+ bir+ anggur+ asam sitrat+ asam glutamat+ dan kecap.

    ,-usuf+ /

    0ampbell'Platt ,1/ telah mendefinisikan makanan fermentasi seperti

    makanan'makanan %ang telah mengalami aksi mikro'organisme atau en3im

    sehingga perubahan biokimia diinginkan men%ebabkan modifikasi signifikan

    terhadap makanan. 4amun+ untuk mikrobiologi+ istilah 5fermentasi5

    menggambarkan bentuk metabolisme mikroba'menghasilkan energi di mana

    sebuah substrat organik+ biasan%a karbohidrat+ benar'benar dioksidasi+ dan

    karbohidrat organik bertindak sebagai akseptor elektron.

    ,Peter. /

    6ermentasi %ang dipengaruhi oleh berbagai faktor+ termasuk suhu+ pH+ sifat

    dan komposisi medium+ terlarut 72+ sistem operasional ,batch+ makan'batch+

    kontin%u/+ makan dengan prekursor+ pencampuran ,bersepeda melalui lingkungan

    %ang berbeda'beda/+ dan tingkat geser di fermentar tersebut. 8ariasi dalam faktor 

    ini dapat mempengaruhi! tingkat fermentasi+ spektrum produk dan hasil+ sifat

    organoleptik dari produk ,penampilan+ rasa+ bau dan tekstur/+ generasi racun+

    kualitas gi3i+ dan sifat fisiko'kimia lainn%a.

    ,-usuf+ /

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    9/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    9

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Perumusan medium fermentasi mempengaruhi hasil+ tingkat dan produk 

     profil. Media harus men%ediakan jumlah %ang diperlukan karbon+ nitrogen+

    elemen dan mikro ,*itamin/. Tipe tertentu dari karbon dan nitrogen sumber 

    mungkin diperlukan dan karbon! rasio nitrogen mungkin harus dikendalikan.

    Pemahaman fermentasi biokimia penting untuk mengembangkan media dengan

    formulasi %ang tepat. Konsentrasi nutrisi tertentu mungkin harus ber*ariasi

    dengan cara tertentu selama fermentasi untuk mencapai hasil %ang diinginkan.

     beberapa elemen mungkin harus dihindari misaln%a+ jumlah menit besi

    mengurangi hasil produksi asam sitrat oleh  Aspergillus niger . 8ariabilitas

    tambahan juga mempengaruhi pilihan media.

    ,-usuf+ /Tabe III.1 Komposisi Kimia Kedelai ,dalam 99 g bahan/

    ,:dd%+ 299$/

    Kedelai ,Glycine max

    (L) Merill  /+ termasuk  

    dalam famili ;eguminose

    ,kacang' kacangan/+

    genus ndonesia adalah

    kedelai kuning atau putih+ kedelai hitam+ dan kedelai hijau.

    ,:dd%+ 299$/

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    10/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    10

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Protein merupakan komponen penting bagi sel hewan maupun manusia.

    6ungsi utaman%a adalah sebagai unsur pembentuk struktur sel. &i samping itu

     berfungsi pula sebagai protein %ang aktif+ %aitu sebagai en3im %ang berperan

    dalam mengkatalis berbagai proses biokimia dalam sel.

    ,:dd%+ 299$/

    Tabe III.!. Komposisi ?sam ?mino Kedelai ,dalam 99 g bahan/

    ,:dd%+ 299$/

    Protein kedelai mengandung 1 asam amino+ %aitu jenis asam amino

    esensial dan jenis asam amino nonesensial. ?sam amino esensial meliputi sistin+

    isoleusin+ leusin+ lisin+ metionin+ fenil alanin+ treonin+ triptofan dan *alin. ?sam

    amino nonesensial meliputi alanin+ glisin+ arginin+ histidin+ prolin+ tirosin+ asam

    aspartat dan asam glutamat. (elain itu+ protein kedelai sangat peka terhadap

     perlakuan fisik dan kemis+ misaln%a pemanasan dan perubahan pH dapat

    men%ebabkan perubahan sifat fisik protein seperti kelarutan+ *iskositas dan berat

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    11/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    11

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    molekul. Perubahan'perubahan pada protein ini memberikan peranan sangat

     penting pada pengolahan pangan.

    ,&winaningsih+ 299/

    Kedelai dapat diolah menjadi tempe melalui proses fermentasi dengan

    menambahkan ragi tempe. )agi tempe adalah bahan %ang mengandung biakan

     jamur tempe dan digunakan sebagai agensia pengubah bahan baku menjadi tempe

    akibat tumbuhn%a jamur tempe dan melakukan kegiatan fermentasi %ang

    men%ebabkan berubahn%a sifat karakteristik menjadi tempe.

    ,:dd%+ 299$/

    &i dalam proses pembuatan tempe+ tercatat 2 ,dua/ jenis jamur %ang berperan

    %aitu jamur  Rhizophus oligosporus  dan  Rhizopus oryzae. &alam percobaan ini

    digunakan Rhizopus oryzae. Kedua jenis jamur ini mempun%ai kemampuan untuk 

    mengubah kedelai menjadi asam amino dan protein lain %ang cepat larut bila di

    konsumsi. )hi3ophus oligosporus mensintesis en3im protea3e lebih ban%ak 

    sehingga men%ebabkan terjadin%a peningkatan nilai gi3i protein kedelai.

    Kemampuann%a dalam mengubah kedelai menjadi tempe meliputi! akti*itas

    en3imatik+ perkecambahan spora dan penetrasi miselia jamur tempe ke dalam

     jaringan biji kedelai.

    ,:dd%+ 299$/

    Tempe mempun%ai ciri'ciri warna putih+ tekstur kompak dan fla*or spesifik.

    "arna putih disebabkan adan%a miselia jamur %ang tumbuh pada permukaan biji

    kedelai dan tekstur kompak juga disebabkan oleh miseliamiselia jamur %ang

    menghubungkan antara biji'biji kedelai tersebut Terjadin%a degradasi komponen'

    komponen dalam kedelai dapat men%ebabkan terbentukn%a fla*or spesifik setelah

    fermentasi.,:dd%+ 299$/

    Pada dasarn%a cara pembuatan tempe meliputi tahapan sortasi+ pembersihan

     biji+ perendaman+ penghilangan kulit+ perebusan+ penirisan+ pendinginan+ inokulasi

    dengan jamur tempe+ pengemasan+ inkubasi atau proses fermentasi.

    Proses fermentasi tempe dibagi menjadi tiga tahap+ %aitu!

    • Tahap pertumbuhan cepat ,9 @ A9 jam fermentasi/+ terjadi kenaikan jumlah

    asam lemak bebas+ kenaikan suhu+ pertumbuhan jamur cepat+ dengan terlihat

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    12/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    12

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    terbentukn%a miselia pada permukaan biji makin lama makin lebat+ sehingga

    menunjukkan masa %ang lebih kompak.

    • Tahap transisi ,A9 @ B9 jam fermentasi/+ merupakan tahap optimal fermentasi

    dan siap dipasarkan. Pada tahap ini terjadi penurunan suhu+ jumlah asam

    lemak %ang dibebaskan dan pertumbuhan jamur hampir tetap atau bertambah

    sedikit+ fla*or spesifik tempe optimal dan tekstur lebih kompak.

    • Tahap pembusukan atau fermentsi lanjut ,B9 @ 9 jam fermentasi/+ terjadi

    kenaikan jumlah bakteri dan jumlah asam lemak bebas+ pertumbuhan jamur 

    menurun dan pada kadar air tertentu pertumbuhan jamur terhenti+ terjadi

     perubahan fla*or karena degradasi protein lanjut sehingga terbentuk amonia.

    ,:dd%+ 299$/

      Tabe II.( Komposisi Cat

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    13/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    13

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    #eberapa faktor %ang perlu diperhatikan dalam pembuatan tempe adalah

    sebagai berikut!

    . 7ksigen

    7ksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. ?liran udara %ang terlalu

    cepat men%ebabkan proses metabolisme akan berjalan cepat sehingga dihasilkan

     panas %ang dapat merusak pertumbuhan kapang. 7leh karena itu apabila

    digunakan kantong plastik sebagai bahan pembungkusn%a maka sebaikn%a pada

    kantong tersebut diberi lubang dengan jarak antara lubang %ang satu dengan

    lubang lainn%a sekitar 2 cm.

    2. Uap air.

    Uap air %ang berlebihan akan menghambat pertumbuhan kapang. Hal ini

    disebabkan karena setiap jenis kapang mempun%ai ?w optimum untuk 

     pertumbuhann%a.

    A. (uhu.

    Kapang tempe dapat digolongkan kedalam mikroba %ang bersifat mesofilik+

    %aitu dapat tumbuh baik pada suhu ruang ,2B'2E0/. 7leh karena itu+ maka pada

    waktu pemeraman+ suhu ruangan tempat pemeraman perlu diperhatikan.

    $. Keaktifan ;aru.

    ;aru %ang disimpan pada suatu periode tertentu akan berkurang keaktifann%a.

    Karena itu pada pembuatan tape sebaikn%a digunakan laru %ang belum terlalu

    lama disimpan agar dalam pembuatan tempe tidak mengalami kegagalan.

    ,(uprihatin+ 299/

    6aktor'6aktor Penentu Kualitas Tempe

    . 0ita )asa

    0ita rasa tempe baru dapat diketahui setelah tempe diolah %akni ada %angle3at ,gurih atau sedap/+ asam+ ada juga %ang tidak enak. 0ita rasa tempe

    tersebut ditentukan antara lain oleh jenis dan tingkat ketuaan kedelai+ bahan

    campuran %ang digunakan+ dan tingkat kebersihan dalam pengolahan.

    2. Kelunakan atau tingkat kelapukan kedelai

    Tempe %ang lunak umumn%a lebih disenangi konsumen. Kedelai tidak 

    dapat menjadi lunak meskipun direbus atau dikukus selama berjam'jam. Proses

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    14/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    14

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

     pelunakan kedelai terjadi pada saat proses peragian dimana semakin

    sempurna proses peragian maka semakin tinggi tingkat kelunakan tempe.

    A. Kebersihan

    Tingkat kebersihan tempe juga sangat menentukan tingkat penerimaan

    konsumen. &imana sebelum diproses+ kedelai harus dibersihkan terlebih dahulu

    dari kotoran %ang tercampur+ misaln%a batang dan kulit kedelai. #enda'benda

    tersebut akan menimbulkan gangguan pada saat tempe dikonsumsi+

    mengganggu fermentasi dan juga mempengaruhi kualitas tempe %ang dihasilkan.

    $. Kemurnian

    Pada proses pembuatan tempe+ ada beberapa jenis bahan %ang perlu

    dicampurkan. 4amun+ perlu dibedakan antara bahan %ang memang diperlukan

    untuk membantu proses fermentasi dan bahan %ang justru akan

    menurunkan kualitas tempe+ diantaran%a pepa%a mentah+ tepung ketan+

     jagung+ nasi kering+ singkong dan ampas kelapa.

    B. &a%a tahan

    Tempe %ang memiliki da%a simpan tinggi adalah tempe murni ,han%a dicampur 

    dengan bahan pembantu/. Tempe seperti ini akan tetap kering meskipun

    sudah membusuk. (ementara tempe %ang dibuat dengan bahan campuran akan

    cepat menjadi busuk+ basah dan berulat.

    F. Kesuburan kapang

    Kapang %ang tumbuh lebat dan berwarna putih akan menunjukkan bahwa

    tempe tersebut berkualitas baik.

    ,(iti+299/

    Pembuatan tempe pada percobaan ini dilakukan pada F *ariabel %ang

     berbeda %aitu menggunakan petridish %ang tertutup+ petridish tanpa tutup+ plastik dengan lubang+ plastik tanpa lubang+ daun pisang dengan lubang dan daun pisang

     berlubang. Penentuan *ariabel ini dilakukan untuk mengetahui media %ang paling

    tepat untuk pengembangbiakan dan untuk mengetahui apakah proses fermentasi

     berlangsung secara aerob atau anaerob.

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    15/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    15

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

      Tabe III.* (%arat Mutu Tempe Kedelai Menurut (tandar 4asional >ndonesia

    ;angkah pertama %ang dilakukan adalah memilih kedelai %ang berkualitas

     baik+ %aitu memilih biji kedelai %ang bagus dan padat berisi. #iasan%a didalam

     biji kedelai tercampur kotoran seperti pasir atau biji %ang keriput dan keropos.

    Pemilihan kedelai ini dapat dilakukan dengan memilih kedelai %ang tenggelam

    saat dimasukkan kedalam air ,tidak mengapung/. Proses ini bertujuan untuk 

    menghilangkan kotoran %ang melekat ataupun bercampur pada biji kedelai.

    ,&winaningsih+ 299/

    Kemudian menimbang F99 gram kedelai pilihan %ang telah direndam

    tersebut+ setelah itu kedelai dicuci menggunakan air bersih. Pencucian ini

     bertujuan untuk menghilangkan kotoran %ang melekat amupun tercampur diantara

     biji kedelai.(etelah bersih+ kemudian kedelai direbus selama kurang lebih A9

    menit. Perebusan pertama ini bertujuan untuk melunakkan biji kedelai dan

    memudahkan dalam pengupasan kulit ari serta bertujuan untuk menonaktifkan

    tripsin inhibitor %ang ada dalam biji kedelai. (elain itu perebusan ini bertujuan

    untuk mengurangi bau langu dari kedelai dan dengan perebusan akan membunuh

     bakteri %ang %ang kemungkinan tumbuh selama perendaman.

    ,&winaningsih+ 299/

    ;angkah selanjutn%a adalah melakukan perendaman kedelai %ang telah

    direbus menggunakan air rebusan selama kurang lebih malam dan

    menambahkan 9 m; asam cuka per liter air perebus..Perendaman bertujuan

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    16/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    16

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    untuk melunakkan biji dan mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk selama

    fermentasi. Ketika perendaman+ pada kulit biji kedelai telah berlangsung proses

    fermentasi oleh bakteri %ang terdapat di air terutama oleh bakteri asam laktat.

    Perendaman juga betujuan untuk memberikan kesempatan kepada keping'keping

    kedelai men%erap air sehingga menjamin pertumbuhan kapang menjadi optimum.

    Keadaan ini tidak mempengaruhi pertumbuhan kapang tetapi mencegah

     berkembangn%a bakteri %ang tidak diinginkan. Perendaman ini dapat

    menggunakan air biasa atau air %ang ditambah asam asetat sehingga pH larutan

    mencapai $'B.

    ,&winaningsih+ 299/

    (elama proses perendaman+ biji mengalami proses hidrasi+ sehingga kadar air 

     biji naik sebesar kira'kira dua kali kadar air semula+ %aitu mencapai F2'FB G.

    ,&winaningsih+299+ hal A1'A/.

    Penurunan pH biji kedelai tidak menghambat pertumbuhan jamur tempe+

    tetapi dapat menghambat pertumbuhan bakteri'bakteri kontaminan %ang bersifat

     pembusuk. Proses fermentasi selama perendaman %ang dilakukan bakteri

    mempun%ai arti penting ditinjau dari aspek gi3i+ apabila asam %ang dibentuk dari

    gula stakhiosa dan rafinosa. Keuntungan lain dari kondisi asam dalam biji adalahmenghambat kenaikan pH sampai di atas +9 karena adan%a akti*itas proteolitik 

     jamur dapat membebaskan amonia sehingga dapat meningkatkan pH dalam biji.

    Pada pH di atas +9 dapat men%ebabkan penghambatan pertumbuhan atau

    kematian jamur tempe. &alam biji kedelai terdapat komponen %ang stabil terhadap

     pemanasan dan larut dalam air bersifat menghambat pertumbuhan )hi3opus

    oligosporus+ dan juga dapat menghambat akti*itas en3im proteolitik dari jamur 

    tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perendaman dan pencucian sangat penting

    untuk menghilangkan komponen tersebut.

    ,&winaningsih+299/

    ;angkah selanjutn%a adalah membersihkan kedelai dari kulit arin%a. Hal ini

    dilakukan agar proses fermentasi dapat berjalan dengan sempurna. Jika kulit ari

    tidak dibersihkan maka kulit ari dapat menghalangi jamur Rhizopus oryzae dalam

    memecahkan molekul protein.

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    17/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    17

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    (etelah kedelai benar'benar bersih+ kedelai direbus kembali dengan air baru

    %ang bersih. Perebusan dilakukan selama kurang lebih 9 menit.

    (etelah pemanasan selama kurang lebih 9 menit+ kedelai %ang telah

    direbus ditiriskan pada n%iru. Kemudian kedelai didinginkan sebelum dilakukan

     proses peragian. Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

     biji+ mengeringkan permukaan biji+ dan menurunkan suhu biji sampai sesuai

    dengan kondisi pertumbuhan jamur. ?ir %ang berlebihan dalam biji dapat

    menghambat pertumbuhan jamur.

    (etelah kedelai dingin ,kurang lebih pada suhu ruangan/+ )agi %ang

    dituangkan seban%ak padatan ragi atau sendok teh utk F99 gr kedelai kering.

    (elanjutn%a tempe dibagi menjadi F bagian dan dimasukkan kedalam masing

    masing *ariabel %aitu petridish dengan tutup+ petridish tanpa tutup+ plastik tanpa

    dilubangi+ plastik dengan lubang+ daun pisang tanpa lubang dan daun pisang %ang

    diberi lubang. Penentuan *ariabel ini dilakukan untuk mengetahui media %ang

     paling tepat untuk pengembangbiakan dan untuk mengetahui apakah proses

    fermentasi berlangsung secara aerob atau anaerob.

    (ebelum petridish digunakan+ petridish harus disterilkan terlebih dahulu.

    (terilisasi ini bertujuan untuk mematikan bakteri %ang ada pada alat %ang

    digunakan sehingga menghindari adan%a kontaminasi pada biakan. (terilisasi

    dilakukan dengan menggunakan alkohol.

    ;angkah selanjutn%a adalah memasukkan kedelai %ang telah dimasukkan

    dalam masing'masing *ariabel ke dalam inkubator agar terjadi proses fermentasi.

    >nkubasi dilakukan pada suhu A9E0 . (etelah 22 jam dilakukan pengamatan. &ari

    hasil pengamatan pada jam ke 22 didapatkan data sebagai berikut !

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    18/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    18

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    diberi lubang pada daun pisang %ang membungkus tempe sedangkan gambar >>>.2

    diberi lubang pada daun pisang pembungkus tempe. Pada pengamatan 22 jam

     pembungkus tidak dibuka dikarenakan takut merusak pembungkus dan tempe

     belum jadi.

    Pada tempe %ang dibungkus dengan plastik tanpa lubang maupun berlubang

    +juga memiliki tektur %ang masih kasar dan masih berwujud kedelai. Jamur %ang

    tumbuh sangat sedikit dilihat dengan adan%a sedikit bintik bintik putih. Kondisi

    hifa %ang tumbuh sangat tidak rapat.

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    19/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    19

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    >.F merupakan tempe %ang dibungkus

    daun bisang tanpa lubang dan gambar >>>.B merupakan tempe %ang dibungkus

    dengan daun pisang %ang diberi lubang. #erbeda dengan pengamatan jam ke'22+

     pada pengamatan jam ke'$$ kedua tempe sudah terbentuk tempe. Pada tempe%ang dibungkus dengan daun pisang tanpa lubang tempe %ang terbentuk memiliki

    tekstur pada bagian tepi halus tetapi pada bagian tengah kasar+ masih berbentuk 

    kedelai. Jamur %ang tumbuh han%a dibagian tepi atau pinggir saja. Hal ini

    disebabkan karena kurang meratan%a ragi %ang ditaburkan dan tidak rapatn%a

    daun pisang saat pembungkusan. (edangkan pada tempe %ang di bungkus dengan

    daun pisang berlubang juga memiliki tekstur %ang halus dan rata. Jamur %ang

    tumbuh ban%ak+ berwarna putih. Hifa jamur tumbuh sangat rapat. Pada tempe

    Gambar III.+ Tempe dengan

     Petridish Terbuka

    Gambar III., Tempe dengan

     Petridish Tertutup

    Gambar III.- Tempe dengan

    &aun Pisang #erlubang

    Gambar III. Tempe dengan

    &aun Pisang Tidak #erlubang

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    20/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    20

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    %ang dibungkus daun pisang tanpa lubang+ jamur masih dapat tumbuh dan

    melakukan fermentasi karena oksigen masih dapat masuk kedalam daun pisang

    sehingga jamur dapat tumbuh.

    Pada

    gambar 

    diatas

    dapat

    dilihat

     pengamatan tempe

    %ang dibungkus dengan

     plasik pada

     pengamatan jam ke'$$. >>.1 merupakan *ariabel plastik berlubang dan

    gambar >>>. merupakan *ariabel plastik tanpa lubang. Tempe %ang dibungkus

    dengan plastik tidak berlubang pada pengamatan jam ke'$$ dapat dilihat bahwa jamur %ang tumbuh tidak ban%ak han%a berupa bintiik'bintik seperti haln%a pada

     pengamatan 22 jam. Pada plastik %ang berlubang+ tempe sudah terbentuk dan

     jamur %ang tumbuh ban%ak juga rata serta berwarna putih. Tetapi bentuk tempe ini

    tidak rata. Hal ini dikarenakan pembungkusan dilakukan tidak rapat sehingga

    tempe tidak bisa memenuhi ruangan pembungkus dan juga karena pada plastik 

    tidak berlubang oksigen %ang tersedia sedikit sehingga efesiensi jamur dalam

    menghasilkan energ% berkurang. (edangkan pada plastik tidak berlubang %ang

    Gambar III.1/ Tempe dengan

    Plastik berlubang

    Gambar III.0 Tempe dengan

    Plastik Tidak berlubang

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    21/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    21

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    seharusn%a terbentuk tempe tapi tidak terbentuk. Hal ini dapat disebabkan karena

    kurangn%a oksigen. 7ksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang.

    Kelompok kapang Rhizopus oryzae merupakan mikroorganisme %ang bersifat

    anaerob. 7rganisme anaerob merupakan organisme %ang menggunakan oksigen

    untuk hidup akan tetapi masih dapat hidup melaui fermentasi atau respirasi

    anaerob ketika tidak terdapat oksigen. ?kan tetapi efisiensi dalam memproduksi

    energi berkurang dengan tidak adan%a oksigen. 7leh karena itu+ hifa %ang

    terbentuk pada plastik %ang berlubang sangat ban%ak serta tempe %ang terbentuk 

     padat+ sedangkan hifa %ang terbentuk pada *ariabel plastik tanpa lubang sedikit

    dan tempe %ang terbentuk belum sempurna serta masih ada %ang berbentuk 

    kedelai utuh ,Tortora+ 299/

    Gambar III.11 Tempe dengan

     Petridish Tertutup

    Gambar III.1! Tempe dengan

     Petridish Terbuka

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    22/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    22

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Pada tempe dalam petridish tertutup+ jamur tumbuh sangat subur + berwarna

     putih dan menutup seluruh permukaan tempe . (edangkan pada petridish %ang

    terbuka + jamur tumbuh akan tetapi kering dan berbau busuk. Hal ini dikarenakan

    oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. Pada petridish %ang tertutup

    masih terdapat oksigen %ang dapat masuk kedalam petridish sehingga

     jamurkapang dapat tumbuh dengan baik. 4amun aliran udara %ang terlalu cepat

     pada petridish %ang terbuka men%ebabkan proses metabolisme akan berjalan cepat

    sehingga dihasilkan panas %ang dapat merusak pertumbuhan kapang. (ehingga

     pada petrisdish %ang terbuka+ tempe %ang dihasilkan menjadi keras+ memadat dan

    terdapat warna hitam pada jamur %ang tumbuh

    ,(uprihatin+299/

    Hasil pengamatan ke'$$ menunjukan perbedaan %ang signifikan

    dibandingkan dengan pengamatan jam ke'22. Pada pengamatan jam ke'$$ telah

    terbentuk hifa %ang rapat+ berbeda dengan pengematan jam ke'22 dimana hifa

    %ang terbentuk masih sangat sedikit. Hal

    ini diperkirakan karena pada jam ke'$$+

     proses fermentasi memasuki fase transisi

    ,A9'B9 jam fermentasi/ merupakan tahap

    optimal fermentasi dan siap dipasarkan.

    Pada tahap ini terjadi penurunan suhu+

     jumlah asam lemak %ang dibebaskan dan

     pertumbuhan jamur hampir tetap atau

     bertambah sedikit+ fla*or spesifik tempe optimal dan tekstur lebih kompak.

    ,:dd%+ 299$/

    &ari keenam *ariabel diatas dapat dilihat bahwa tempe %ang terbentuk paling

     baik pada *ariabel pembungkus daun pisang %ang diberi lubang. Hal ini

    disebabkan karena daun pisang memiliki pori'pori %ang besar sehingga

    memungkinkan oksigen masuk kedalam dan digunakan oleh jamur untuk 

    melakukan fermentasi secara aerob sehingga tempe dapat terbentuk dengan hasil

    %ang baik.

    (%arat %ang harus dimiliki oleh bahan pembungkus selama fermentasi

    antara lain !

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    23/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    23

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    a. Menjamin aerasi+ tetapi tidak memberikan udara berlebihan

     b. Mempertahankan kelembaban biji kedelai

    c. Mencegah kontak air %ang tidak terserap biji dengan biji %ang sedang

    mengalami fermentasi.

    d. Mempertahankan kebersihan dan kenampakan %ang baik.

    III.! Pembuatan Tape dari Sin"#$n"

    Percobaan pembuatan tape singkong ini bertujuan untuk mengetahui cara

     penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape dan untuk mengetahui peranan

    mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae dalam peragian.

    Proses fermentasi bahan pangan dapat berlangsung oleh adan%a

    akti*itas beberapa jenis mikroorganisme+ seperti bakteri+ khamir dan kapang.

    Mikroba %ang paling penting %aitu bakteri pembentuk asam laktat+ bakteri

     pembentuk asam asetat dan terdapat beberapa jenis khamir penghasil

    alkohol. Produk@produk fermentasi antara lain tape+ kecap+ tauco+ %ogurth+

     pikel+ kombucha dan lainn%a

    Karbohidrat %ang terdapat pada ubi jalar termasuk ubi jalar kuning

    tergolong ;ow nde= ,; B$/+ artin%a komoditas ini sangat

    cocok untuk penderita diabetes. (ebagian besar ubi jalar kuning merupakan

    serat arut+ %ang dapat men%erap kelebihan lemak atau kolesterol darah+

    sehingga kadar lemak dalam darah tetap aman dan terkendali. (elain

    mencegah sembelit+ oligosakarida memudahkan buang angin. Han%a pada

    orang %ang sensitif terhadap oligosakarida %ang dapat mengakibatkan kembung.

    ,Karlina+ 2991/

    (ingkong atau ubika%u ,Manihot esculenta 0rant3/ merupakan salah

    satu sumber karbohidrat lokal >ndonesia %ang menduduki urutan ketiga

    terbesar setelah padi dan jagung. Tanaman ini merupakan bahan baku %ang

     paling potensial untuk diolah menjadi tepung. (ingkong segar mempun%ai

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    24/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    24

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    komposisi kimiawi terdiri dari kadar air sekitar F9G+ pati ABG+ serat kasar 

    2+BG+ kadar protein G+ kadar lemak+ 9+BG dan kadar abu G+ karenan%a

    merupakan sumber karbohidrat dan serat makanan+ namun sedikit kandungan

    3at gi3i seperti protein. (ingkong segar mengandung sen%awa glokosida

    sianogenik dan bila terjadi proses oksidasi oleh en3im linamarase maka akan

    dihasilkan glukosa dan asam sianida ,H04/ %ang ditandai dengan bercak warna

     biru+ akan menjadi to=in ,racun/ bila dikonsumsi pada kadar H04 lebih dari B9

     ppm.

    ,#adan ;itbang Pertanian+ 29/

    Pengelompokan ubika%u berdasarkan kadar H04 menjadi A kelompok+%aitu ,/ tidak boleh dikonsumsi bila kadar H04 lebih dari 99 ppm ,rasa pahit/+

    seperti *arietas ?dira >>+ ?dira >8 dan Thailand+ ,2/ dianjurkan tidak dikonsumsi

     bila kadar H04 $9 @ 99 ppm ,agak pahit/+ seperti *arietas UJ'B dan ,A/ boleh

    dikonsumsi kadar H04 kurang dari $9 ppm ,tidak pahit/+ seperti *arietas

    ?dira > dan Manado. ?da korelasi antara kadar H04 ubika%u segar dengan

    kandungan pati. (emakin tinggi kadar H04 semakin pahit dan kadar pati

    meningkat dan sebalikn%a. 7leh karenan%a+ industri tapioka umumn%a

    menggunakan *arietas berkadar H04 tinggi ,*arietas pahit/.

    ,#adan ;itbang Pertanian+ 29/

    Tabe III., Komposisi ubi ka%usingkong ,per 99 g bahan/

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    25/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    25

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    ,(utrisno+ 299/

    #erdasarkan sifat fisik dan kimia+ ubi ka%u merupakan umbi atau akar 

     pohon %ang panjang dengan rata'rata bergaris tengah 2'A cm dan panjang B9'19

    cm+ tergantung dari jenis ubi ka%u %ang ditanam. (ifat fisik dan kimia ubi ka%u

    sangat penting artin%a untuk pengembangan tanaman %ang mempun%ai nilai

    ekonomi tinggi. Karakterisasi sifat fisik dan kimia ubi ka%u ditentukan

    olah sifat pati sebagai komponen utama dari ubi ka%u. Ubi ka%u tidak 

    memiliki periode matang %ang jelas karena ubin%a terus membesar.

    ?kibatn%a+ periode panen dapat beragam sehingga dihasilkan ubi ka%u %ang

    memiliki sifat fisik dan kimia %ang berbeda@ beda. (ifat fisik dan kimia pati

    seperti bentuk dan ukuran granula+ kandungan amilosa dan kandungan komponen

    non pati sangat dipengaruhi oleh faktor genetik+ kondisi tempat tumbuh dan

    umur tanaman.,(usilawati+ 2991/

    Tape adalah produk %ang dihasilkan dari proses fermentasi+ di mana terjadi

    suatuperombakan bahan'bahan %ang tidak sederhana. Cat pati %ang ada dalam

     bahan makanan diubah menjadi bentuk %ang sederhana %aitu gula+ dengan

     bantuan suatu mikroorganisme %ang disebut ragi atau khamir.

    ,-uliani+ 29$/

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    26/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    26

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    )agi tape adalah bahan %ang dapat digunakan dalam pembuatan tape+ baik 

    dari singkong dan beras ketan. Menurut &wijoseputro dalam Tarigan ,11/ ragi

    tape merupakan populasi campuran %ang tediri dari spesies'spesies genus

    ?spergilius+ (accharom%ces+ 0andida+ Hansenulla+ dan bakteri ?cetobacter.

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    27/33

    i!rolisis "ermentasi

    #imase

    in$ertase

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    27

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    kering+ mengisi panci dengan air bersih sampai kira'kira terisi seperempat bagian+

    lalu dipanskan hingga mendidih. (etelah air mendidih+ singkong dimasukkan ke

    dalam panci kukus hingga daging singkong matang BG %ang ditandai dengan

    sudah bisa ditusuk dengan garpu. Tujuan dari perebusan ini adalah untuk 

    membuat daging singkong menjadi lebih empuk+ sehingga mempermudah proses

    fermentasin%a.

    ;angkah selanjutn%a adalah mendinginkan singkong hingga mencapai suhu

    %ang kurang lebih sama dengan suhu kamar. Hal ini bertujuan agar ragi %ang

    diberikan tidak mati karena suhu %ang tinggi. (elain itu+ untuk membiarkan uap

     panasn%a keluar dan sampai permukaann%a sedikit mengering agar terhindar dari

     pertumbuhan mikroorganisme %ang tidak dikehendaki. (etelah singkong benar'

     benar dingin+ kemudian menaburkan ragi %ang telah dihaluskan terlebih dahulu.

    Penaburan ragi dilakukan menggunakan saringan agar ragi tetabur merata

    diseluruh permukaan singkong.

    (ingkong %ang telah diberi ragi hingga merata kemudian ditutup dengan daun

     pisang dan dibungkus dengan plastik hingga rapat. (ingkong ini harus benar'benar 

    tertutup agar mendapatkan hasil %ang maksimal. Hal ini disebabkan karena

    fermentasi alkohol berlangsung secara anaerob ,tanpa oksigen bebas/.

      (etelah itu+ singkong disimpan dalam inkubator pada suhu A9 90. (elama

     proses pemeraman tidak boleh dibuka atau terkena tangan agar tape %ang

    dihasilkan tidak masam.

    )eaksi %ang terjadi selama proses fermentasi adalah sebagai berikut !

    Pati

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    28/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    28

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    ,Karlina+ 2991/

    Pada masa inkubasi 22 jam+ tumbuh sedikit jamur ditandai dengan bitnik'

     bintik putih pada singkong dengan plastik 

     berlubang maupun tidak berlubang seperti

     pada gambar >>>. dan gambar >>>.2. Tekstur 

    kedua singkong tersebut lunak. Tapi pada

     pengamatan rasa tape belum dirasakan karena

     belum dicicipi.

    Pada masa inkubasi 22 jam+ tidak dibuka dikarenakan takut merusak 

     pembungkus daun pisang seperti pada gambar >>>.A dan gambar >>>.$. (ehingga

    tidak diketahui kondisi tape maupun kondisi jamurn%a.

    Gambar III.1( (ingkong

    dengan Plastik #erlubang

    Gambar III.1* (ingkong

    dengan Plastik Tidak #erlubang

    Gambar III.1+ (ingkong

    dengan &aun Tidak #erlubang

    Gambar III.1, (ingkong

    dengan &aun #erlubang

    Gambar III.1 (ingkongdengan &aun Tidak #erlubang

    Gambar III.1- (ingkongdengan &aun #erlubang

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    29/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    29

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Pada masa inkubasi $$ jam dilakukan pengamatan kembali dan didapatkan

    tape %ang manis pada tape %ang dibungkus dengan daun pisang tertutup.

    "arnan%a kuning pudar+ dengan tekstur lunak dan bau seperti tape. (edangkan

    sedikit rasa asam dan pahit pada tape %ang dibungkus dengan daun pisang tidak 

     berlubang. "arnan%a kuning pudar+ dengan tekstur lunak dan berbau seperti tape.

    #egitu juga dengan tape %ang dibungkus dengan plastik terbuka+ %aitu memiliki

    warna kuning pudar tekstur lunak+ aroman%a seperti tape dan memiliki rasa pahit.

    Untuk tape %ang dibungkus dengan plastik tertutup memiliki warna kuning tua

    kecoklatan+ dengan rasa pahit+ tekstur lunak dan aroman%a seperti tape. (ecara

    keseluruhan tape berwarna kuning dengan rasa asam+ dan bertekstur lembut serta

    memiliki bau khas tape. (eluruh tape memiliki tekstur %ang lebih lunak+ lembut+

    dan sedikit berair dibandingkan dengan pengamatan pada jam ke'22.

    #erdasarkan hasil percobaan %ang telah dilakukan berhasil didapatkan tape

    singkong sesuai dengan karakteristik tape singkong menurut literatur %aitu tekstur 

    singkong %ang diragikan berubah menjadi lebih lunak+ rasa manis keasaman+ dan

     berbau alkohol.

     4amun+ hasil terbaik %ang diperoleh adalah pada *ariabel pengamatan selama

    $$ jam menggunakan daun pisang terbuka. Hal ini berbeda dengan literatur %ang

    men%ebutkan bahwa proses fermentasi tape adalah proses fermentasi anaerob. &i

    mana seharusn%a tape %ang melalui fermentasi anaerob ini rasan%a akan lebih

    manis dibandingkan dengan tape hasil fermentasi aerob+ karena mikroba'mikroba

    %ang terkandung di dalam ragi ini dapat melakukan akti*itasn%a dengan

    sempurna.

    ,Hasanah+ 2991! A/

    I&. a2aban Pertan3aan

    I&.1. Pembuatan Tempe Kedeai

    Gambar III.!/ (ingkong

    dengan Plastik T>dak #erlubang

    Gambar III.10 (ingkong

    dengan Plastik #erlubang

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    30/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    30

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    . ?pakah proses pembuatan tempe termasuk proses fermentasi

    -a+ karena tempe adalah produk fermentasi oleh jamur dengan bahan baku kacang

    kedelai %ang telah direndam dan dimasak supa%a lembut.

    2. (ebutkan mikroorganisme %ang biasa digunakan dalam proses pembuatan

    tempe

    Jamur %ang digunakan untuk fermentasi adalah genus )hi3opus+ utaman%a

    )hi3opus oligosporus+ beberapa jenis jamur dari genus )hi3opus lain %ang ban%ak 

    digunakan adalah )hi3opus stolonifer+ )hi3opus arrhi3u3+ )hi3opus or%3ae+ dan

    )hi3opus formosaensis. Pada ragi tempe komersial umumn%a ditemukan tidak 

    han%a jamur kapang+ namun juga ragi+ bakteri gram'negatif+ dan bakteri asam

    laktat.

    A. #agaimana proses kedelai menjadi tempe

    ;angkah pertama dalam percobaan ini adalah memilih kedelai berkualitas baik.

    Pemilihan ini dilakukan dengan merendam kacang kedelai dalam air kemudian

    membuang kacang %ang mengambang+ selain itu membuang kacang kedelai %ang

     berwarna kehitaman+ dan kotoran %ang kasat mata+ setelah itu dicuci dengan air 

     bersih. (etelah bersih+ kacang kedelai direbus selama kurang lebih A9 menit+

    kemudian direndam dalam air perebus dengan menambahkan cuka seban%ak 9

    ml asam cuka per liter air perebus selama satu malam sehingga diperoleh pH

    kacang kedelai dan larutann%a sebesar B. Penurunan pH ini diperlukan untuk 

    menghambat pertumbuhan mikroorganisme %ang tidak diinginkan. Pada pH %ang

    asam+ umumn%a pertumbuhan jamur )hi3opus sp. tidak terganggu. Kecepatan

    tumbuh jamur ini tetap akan stabil pada pH diatas A+B. (etelah direndam selama

    satu malam+ kacang kedelai dibuang kulit arin%a. Hal ini dimaksudkan supa%a jamur dapat berkembang lebih baik. Proses pembuangan kulit ari dapat dilakukan

    dengan menggosok kacang kedelai dengan tangan. (etelah kulit ari dibuang+

    kacang kedelai direbus kembali dengan air bersih. Perebusan dilakukan selama 9

    menit dengan air mendidih. (etelah direbus+ kacang kedelai dibiarkan kering dan

    turun suhun%a hingga kira'kira A'A1 o0. (uhu ini merupakan suhu optimal

    dilakukann%a inokulasi jamur pada kacang kedelai. Jumlah ragi %ang cukup harus

    tepat agar dapat dihasilkan tempe %ang baik. )agi tempe %ang ditambahkan

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    31/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    31

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    seban%ak 2 gram kg kacang kedelai. Kacang kedelai harus benar'benar kering

    sebelum ragi tempe ditambahkan+ adan%a air %ang berkontak dengan bibit jamur 

    )hi3opus oligosporus akan menghasilkan tempe %ang berlendir.

    $. 6aktor'faktor apa saja %ang mempengaruhi proses pembuatan tape

    ?gar jamur dapat memfermentasi tempe dibutuhkan asupan udara %ang cukup

    agar jamur dapat berkembang dengan baik+ serta kelembaban %ang tinggi.

    I&.!. Pembuatan Tape Sin"#$n"

    . #agaimana proses fermentasi pada tape

    Pertama+ ragi mendegradasi karbohidrat pada singkong menjadi gula sederhana.

    nkubasi %ang terlalu lama akan

    menghasilkan tape %ang masam+ memiliki kandungan alkohol tinggi dan beracun.

    2. ?pa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong

    )agi tape tinggi amilolitik sehingga mampu mendegradasi karbohidrat pada

    singkong menjadi gula sederhana.

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    32/33

    Laboratorium Mikrobiologi

     Teknik

    32

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    matang. (etelah matang+ ditandai dengan singkong %ang sudah dikukus ini bisa

    ditusuk dengan garpu+ singkong ditiriskan+ dan didinginkan pada suatu wadah

    %ang dialasi daun pisang. Kemudian setelah singkong dingin+ ragi ditambahkan

    secara merata+ namun tidak terlalu tebal. (etelah ragi ditambahkan+ singkong

    ditutup dengan daun pisang hingga benar'benar rapat dan diinkubasikan pada

    suhu 21 o0 selama $$ jam.

    B. 6aktor'faktor apa saja %ang mempengaruhi proses pembuatan tape

    Kualitas tape dapat dipengaruhi beberapa hal+ %aitu *arietas singkong %ang

    digunakan ,*arietas %ang tidak ban%ak mengandung H04 umumn%a

    menghasilkan tape %ang lebih baik/+ pemberian ragi tape tidak boleh berlebihan+

    kualitas ragi tape %ang digunakan+ dan penutupan singkong %ang sudah diberi ragi

    untuk proses fermentasi harus rapat.

    &. Ke'impuan

    &.1 Pembuatan Tempe dari Kedeai

    Jamur  Rhizopus oryzae dapat memfermentasikan kedelai pada kondisi

    anaerob menjadi tempe+ sehingga mudah dicerna oleh usus karena

    teksturn%a %ang lunak setelah melalui proses fermentasi. Tempe hasil

     percobaan ini menunjukkan hasil terbaik setelah masa inkubasi $$ jam

    dengan pembungkus daun pisang %ang diberi lubang+ %ang disebabkan

    adan%a sirkulasi oksigen %ang mempengaruhi pertumbuhan jamur.

    &.I1 Pembuatan Tape dari Sin"#$n"

    . Penerapan bioteknologi dapat dilakukan dengan memfermentasikan

    singkong menjadi tape melalui fermentasi anaerob sehingga dihasilkan tape

    dengan tekstur lunak dan rasan%a manis dengan aroma alkohol dan

    keasaman setelah masa inkubasi selama $$ jam.

    2. 7rganisme Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan en3im in*ertase

    %ang bisa membantu proses peragian ,fermentasi/ glukosa menjadi etanol

    dan 072

    Da4tar Pu'ta#a

  • 8/17/2019 laporan praktikum mikrobiologi tempe dan tape

    33/33

    33

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    #adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 29. L>no*asi Pengolahan

    (ingkong Meningkatkan Pendapatan dan &i*ersifikasi Pangan. Jakarta !

    #adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

    0histi -usuf. . L6ermentation. (pain! ?cademic Press.

    &winaningsih+ :rna ?%u. 299. LKarakteristik Kimia dan (ensori Tempe &engan

    8ariasi #ahan #aku Kedelai #eras dan Penambahan ?ngkak (erta 8ariasi

    ;ama 6ermentasi. (urakarta ! Uni*ersitas (ebelas Maret

    Hasanah+ Hafidatul. 2991.  Pengaruh Lama ermentasi !erhadap "adar Al#ohol 

    !ape "etan $itam dan !ape Sing#ong. Malang! U>4 Malang.

    Koswara (utrisno. 299. LTeknologi Pengolahan (ingkong ,Teori dan Praktek/.

    #ogor! 6akultas Teknologi Pertanian >nsitutu Pertanian #ogor.

    Miskah (iti+ &aslam )ini+ (ur%ani &wi :ndah. 299. LPengaruh Penambahan

    :kstrak #onggol dan Kulit 4anas Pada Proses 6ermenstasi Tempe. %urnal

    !e#ni# "imia+ + ,F/+ 1'22.

    (ahlin Peter. . L6ermentation as a Method of 6ood Processing. ;und!

    &epartment of ?pplied 4utrition and 6ood 0hemistr% ;und >nstitute of

    Technolog%.

    (imbolon+ Karlina. 2991. LPengaruh Presentase )agi Tape dan ;ama 6ermentasiTerhadap Mutu Tape Ubi Jalar. Kumpulan Jurnal Mahasiswa U(U .

    (ulist%owati :dd%+ ?rianingrum )etno+ (alirawati &as. 299$. L(tudi Pengaruh

    ;ama 6ermentasi Tempe Kedelai Terhadap ?kti*itas Tripsin. -og%akarta!

    6M>P? Uni*ersitas 4egeri -og%akarta.

    (usilawati+ 4urdjanah (iti+ Putri (efanadia. 2991. LKarakteristik (ifat 6isik dan

    Kimia Ubi Ka%u , Manihot esculenta/ #erdasarkan ;okasi Penanaman dan

    Umur Panen #erbeda. %urnal !e#nologi &ndustri dan $asil Pertanian+ A+

    ,2/+ B'2.

    Tortora+