laporan survei pembuatan tempe kota palangkaraya
TRANSCRIPT
Laporan survei pembuatan tempe Kota Palangkaraya
Laporan Lengkap“Pembuatan Tempe”
Disusun Oleh : : Azhar Edy Wiranata : ACD 111 0087
MATA KULIAH : MikrobiologiPROGRAM STUDI : Pendidikan BiologiDOSEN PENGAMPU : Dr. Liswara Neneng, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKARAYA
2013
KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pembuatan Tempe“. Dalam penulisan makalah ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pembuatan tempe, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini, kami ambil dari beberapa
sumber.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya pada diri saya sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Penulis menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini.
Palangka Raya, November2013 Penulis,
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangTidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal
dari Cinaatau Jepang, tempe berasal dari Indonesia. Tidak jelas kapan pembuatan tempe
dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,
terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya
di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting
Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata
"tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan
tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang
tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai
hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa mungkin dikembangkan di
daerah Mataram,Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.
Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat
makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga
berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpitersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah
kamusbahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali
semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan
hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada
pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-
orangTionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan
menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke
seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh
penjuru Tanah Air.
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar
kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam
bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-
lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45
kg.
Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan
tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada
tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang
Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah
menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan
tempe di Indonesia. Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus
tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai
menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi
tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat
peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah
beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.
Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan
yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai
didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan
menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit
keabu-abuan dan berbau khas tempe".
B. Perumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan tempe?2. Bagaimana proses pembuatan tempe?3. Apa manfaat tempe?C. Tujuan1. Dapat mengetahui pengertian dari tempe.2. Dapat mengetahui proses pembuatan tempe.3. Dapat mengetahui manfaat tempe.
BAB IIPEMBAHASAN
A. TempeTempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, sepertiRhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini
secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidanpencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang
merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-
komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda
dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaumvegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai penggantidaging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, danAmerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).
B. Proses pembuatan tempe Bahan Pembuatan Tempe:1. Kedelai Putih 5 Kg.2. Bibit tempe/Ragi Tempe 5gr.3. Air bersih. Alat-alat Pembuatan Tempe:1. Panci.2. Kompor.3. Tampah 2 buah.4. Ember Plastik.5. Plastik Pembungkus. Proses Pembuatan Tempe Kedelai :1. Siapkan Alat dan Bahan.2. Pilih kedelai untuk mendapatkan kedelai terbaik dengan cara dipilah dan membuang
yang jelek.3. Bersihkan/cuci kedelai dengan air bersih.4. Rebus kedelai yang telah dicuci kedalam air selama 30 menit, angkat dan dinginkan.
Biarkan kedelai masih dalam tempat dan air rebusannya.5. Cuci dan buang kulit kedelai dan rebus kembali dengan air bersih selama 90 menit,
angkat dan tiriskan.6. Setelah ditiriskan dan dingin sempurna, tambahkan ragi tempe dan aduk hati-hati
secara merata.7. Bungkus kedelai dengan plastik transparan atau dengan kertas dan daun pisang. Jika
menggunakan plastik, tusuk plastik dengan lidi secara merata untuk ventilasi saat fermentasi.
8. Simpan selama 23-30 jam sampai peragian berjalan sempurna.9. Tempe siap diolah atau dipasarkan.C. Manfaat tempe
Mengkonsumsi tempe secara rutin akan memberikan manfaat yang positif bagi tubuh. Ada beberapa alasan mengapa tempe dikatakan sebagai makanan yang menyehatkan, diantaranya adalah :
1. Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol JahatTempe mengandung protein yang sangat tinggi. Tidak seperti protein dari
sumber hewani, protein dalam tempe memiliki manfaat tambahan dalammenurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Dengan kata lain, tempe berpotensi membantu menurunkan risiko terjadinya serangan jantung, penyakit jantung, dan stroke. Selain menurunkan kadar kolesterol, tempe juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan trigliserida pada penderita diabetes.
2. Membantu Menurunkan Tekanan DarahTempe mengandung magnesium, dimana zat ini memainkan peranan penting
terhadap sistem kardiovaskular dan bertanggung jawab terhadap lebih dari 300 proses metabolisme dalam tubuh. Magnesium bermanfaat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, menjaga kekuatan tulang, dan membantu mencegah terjadinya komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
3. Membantu Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Tempe juga mengandung serat makanan yang baik bagi tubuh. Serat berperan dalam
mengikat lemak dan kolesterol, sehingga tempe memiliki potensi untuk
membantu menurunkan dan mengontrol berat badan. Selain itu, serat yang terkandung dalam
tempe sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan usus.
4. Membantu Mencegah Kanker
Tempe diperkaya oleh isoflavon, senyawa antioksidan yang berperan dalam
memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel akibat polusi dan sinar matahari. Isoflavon juga
bertindak sebagai agen anti-kanker dengan memerangi sel-sel kanker yang dapat memicu
terjadinya kanker prostat, payudara, dan kanker rahim. Hal ini juga diperkuat dengan adanya
penelitian dari Universitas North Carolina di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa
fitoestrogen dan genestein (jenis isoflavon) dapat mencegah kanker payudara dan prostat.
5. Membantu Mengatasi Gejala-Gejala Menopause
Masih mengenai isoflavon, tempe dan produk kedelai lainnya dapat membantu
mengatur estrogen. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai
bisa mengurangi rasa panas (hot flushes) di badan dan rasa tidak nyaman padawanita
menopause.
6. Sumber Energi
Tempe juga mengandung riboflavin atau yang dikenal dengan vitamin B2. Mikronutrisi ini mudah dicerna dan sifatnya larut dalam air. Riboflavin memiliki peranan penting dalam metabolisme energi dan juga dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan zat keton. Selain itu, vitamin ini berperan dalam pembentukkan sel darah merah. Kekurangan riboflavin mempengaruhi produksi energi tubuh. Gejala-gejala awal dari kekurangan riboflavin biasanya adalah bibir pecah-pecah dan sakit tenggorokan.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, sepertiRhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Bahan membuat tempe yaitu: Kedelai putih, Ragi tempe dan Air bersih. Alat yang digunakan ialah; Panci, kompor, tampah, ember dan plastik pembungkus.
B. SaranSarannya agar menciptakan kerjasama dalam kelompok untuk sukses nya apa
yang menjadi tujuan kelompok.BISNIS PENGANTAR (Survei Industri)
LAPORAN
SURVEI INDUSTRI PRODUKSITAHU TEMPE
Disusun oleh :1. Halim Prawiranata (12809134037)2. Novita Prahastiwi (12809134038)
D3 AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami yakin bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan, dukungan, serta penjelasan dari semua
pihak yang bersangkutan.Tidak lupa kami berterimakasih kepada:
1. Dra. Sumarsih yang telah memberikan penjelasan kepada kami.2. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan materi.3. Teman-teman yang turut membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Adalah maksud tujuan kami dalam menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas bisnis pengantar yang ditugaskan kepada kami. Untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan laporan ini kami mohon maaf. Kritik saran yang membangun sangat berguna bagi kami. Atas perhatian kami ucapkan terimakasih.
Wates, September 2012Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangB. Tujuan
C. Rumusan MasalahBAB IIPEMBAHASANA. Produk yang Dihasilkan IndustriB. Sejarah Berdirinya IndustriC. Bisnis dan LingkunganD. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam BisnisE. Pemilihan Letak UsahaF. Bentuk Badan UsahaG. Sasaran Pasar dan KewirausahaanH. ManajemenI. Pemasaran ProdukJ. Manajemen Sumberdaya ManusiaK. Motivasi Kerja dan Hubungan IndustrialL. Produk dan HargaM. Distribusi dan PromosiBAB IIILAPORAN KEGIATANA. Pelaksanaan KegiatanB. Hasil KegiatanDaftar Pertanyaan dan Jawaban dalam WawancaraKegiatan ProduksiBAB IVPENUTUPA. KesimpulanB. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGBisnis Pengantar adalah salah satu mata kuliah yang diprogramkan mahasiswa fakultas
ekonomi untuk memahami pengembangan usaha bisnis dan menambah wawasan mahasiswa. Maka mahasiswa perlu terjun langsung kelapangan dan berpikir sistematis untuk mencari permasalahan teknis yang ada pada industri dan memberikan solusi sistematis yang tepat.
Industri sangat penting, karena industri merupakan sebuah tempat yang dituju untuk bekerja. Calon pekerja yang akan bekerja tentunya harus mengetahui medan kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu seseorang harus memahami tentang industri dengan cara melakukan “Kunjungan/Survei Industri”.
Adapun tujuan kunjungan industri kami adalah Industri Pembuatan Tahu Tempe. Industri tersebut terletak di Jalan Baron Km 3, Tegalsari, Siraman, Wonosari, Gunungkidul.
B. TUJUANo Agar mengetahui keadaan bisnis dan kondisi lingkungan serta cara menjaga lingkungan sekitar bisnis
tersebuto Agar mengetahui etika bisnis dan tanggung jawab sosial pabrik tersebut.o Agar mengetahui cara pabrik tahu tempe menentukan letak usaha.o Untuk mengetahui bentuk badan usaha pabrik tersebut.o Untuk mengetahui sasaran bisnisnya.o Untuk mengetahui manajemen dalam pabrik tahu tempe.o Untuk mengetahui cara pemasaran produk yang dilakukan oleh pabrik.o Agar mengetahui manajemen sumberdaya manusia yang ada dalam pabrik.o Untuk mengetahui cara pemilik pabrik memberikan motivasi dan melakukan hubungan industrial.o Untuk mengetahui produk dan harga yang ditetapkan pabrik.o Agar mengetahui proses distribusi dan promosi produk..o Sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas kunjungan industri.
C. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dihasilkan oleh industri tersebut?2. Kapan industri tersebut berdiri?3. Bagaimana bisnis tersebut dapat berdiri dan bagaimana pengaruhnya tehadap lingkungan?4. Bagaimanakah etika bisnis dan tanggung jawab sosial dalam bisnis pabrik tersebut?5. Bagaimana cara pemilik pabrik menentukan letak usaha?6. Apakah bentuk badan usahanya?7. Bagaimanakah potensi bisnis dan kewirausahaannya?8. Bagaimanakah manajemen dalam pabrik?9. Bagaimana cara pemasaran produk?
10. Bagaimanakah manajemen sumberdaya manusia dalam pabrik?11. Bagaimana cara pemilik pabrik memotivasi kerja dan membangun hubungan industrial?12. Bagaimana cara pabrik mengelola produk dan menentukan harga?13. Bagaimana cara pemilik pabrik mendistribusikan dan mempromosikan produknya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRODUK YANG DIHASILKAN INDUSTRIIndustri yang kami kunjungi sebernanya termasuk ke dalam industri kecil karena jumlah
karyawannya hanya berjumlah 16 orang. Produk yang dihasilkan berupa tahu baik yang berwarna putih maupun cokelat dan yang berukuran kecil hingga besar. Selain tahu, pabrik/industri ini juga menghasilkan tempe, tempe yang dibuat adalah tempe yang panjang dan dibungkus plastik biasanya sebagai bahan pembuatan mendoan(tempe bungkus tepung) dan juga keripik tempe.
B. SEJARAH BERDIRINYA INDUSTRIIndustri tahu tempe ini dimiliki oleh keluarga yang sudah menekuni dunia industri tahu tempe
sejak lama dan industri ini telah diwariskan, jadi pemilik yang mendirikan dengan pemilik yang kini mengelola bukanlah orang yang sama. Tentu saja industri ini sudah memiliki pengalaman panjang dalam dunia industri tahu tempe. Industri ini telah menjadi eksporter produksi tahu tempe di Kecamatan Wonosari meskipun kini telah banyak berdiri industri pembuatan tempe lain, karena produknya dianggap lebih baik mutunya dibanding industri yang masih baru.
Industri tahu tempe ini mulai beroperasi mulai tahun 1980an beralamat di Dusun Tegalsari Desa Siraman Kecamatan Wonosari dan didirikan oleh Bapak-Ibu Tumijo, di rumah inilah pendiri industri membuka usahanya. Pada tahun pertama kegiatan industri ini membutuhkan pengorbanan penuh tidak saja dalam bentuk materi tetapi juga tenaga, pikiran biaya dan waktu untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.
Banyak permintaan konsumen terhadap hasil produksi mendorong industri untuk lebih meningkatkan mutu dan rasa hasil produksi, keahlian kerja ditingkatkan menuju efektivitas dan efisien. Upaya ini tidak sia-sia terbukti dari adanya peningkatan terhadap permintaan dari waktu kewaktu. Menyadari kemajuan itu, maka kini banyak bermunculan industri tahu tempe di Kecamatan Wonosari. Semakin tinggi persaingan pasar mendorong industri lebih mawas diri untuk meningkatkan mutu dan rasa.
Karena telah bertahun-tahun yang lalu dan telah berganti generasi, pemilik yang kini pun tidak tahu berapa modal awal pembuatan industri tahu ini. Namun untuk saat saat ini, hanya untuk pembelian kedelai, kayu, dan juga upah karyawan modal perharinya bisa mencapai 3jutaan. Namun modal yang sebegitu besarnya itu setimpal dengan omset perharinya, omset yang didapatkan perhari dapat mencapai lebih dari 4juta walau kami tidak tahu persis berapa karena pemilik tak ingin mengatakannya. Yang jelas perharinya lebih dari 3000 potong tahu berbagai ukuran dan juga lebih dari 500 potong tempe laku terjual.
C. BISNIS DAN LINGKUNGANIndustri tahu tempe ini termasuk dalam industri kecil dan tentu saja bermotif untuk mencari
keuntungan. Pemilik berusaha untuk melayani konsumen secara baik sehingga konsumen puas dan senang. Bentuk industri ini apabila dilihat dari macam kegunaanya termasuk bisnis berdasarkan kegunaan bentuk, karena industri ini merubah bentuk yang semula kedelai menjadi tempe atau tahu. Apabila melihat kebutuhan menurut Abraham Maslow, ini termasuk kebutuhan dasar atau fisiologik karena merupakan usaha atau bisnis makanan.
Pengaruh lingkungan bisa berupa hal negatif atau kelemahan maupun hal positif atau kelebihan, dan berikut pengaruhnya terhadap lingkungan.
o Kelebihan :
Kebutuhan protein nabati terpenuhi. Sisa ampas tahu dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak(sapi,kambing,kelinci,dll). Membuka/memberi lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar dapat belajar membuat tahu dan tempe, sehingga suatu saat bisa membuka
industri sendiri. Masyarakat yang dekat dan tahu adanya pabrik tersebut bisa langsung membeli di pabrik sehingga
mendapat harga lebih murah. Limbah cair dapat digunakan untuk pembuatan biogas sehingga mengurangi penggunaan elpiji.o Kelemahan :
Apabila kedelai langka/mahal apabila pemilik industri tidak pandai-pandai berstrategi akan mengalami kerugian.
Masyarakat di dekat pabrik akan mencium bau limbah yang tidak enak dan menyengat. Akan mencemari air sehingga air menjadi keruh apabila limbah dibuang sembarangan. Limbah dari hasil industri tahu dapat melepaskan gas rumah kaca, terutama gas metana.
D. ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BISNISPemilik bisnis ini meski mungkin tidak termasuk orang yang mengenyam pendidikan tinggi
namun sangat memperhatikan mengenai etika atau tanggung jawab dalam bisnis. Industri ini memperhatikan kepentingan umum, ini bisa dilihat karena sampai sekarang belum pernah ada keluhan dari masyarakat sekitar mengenai bau limbah yang menyengat. Limbah yang berupa ampas, digunakan untuk makan ternak yakni sapi, kambing dan juga bebek.
Pemilik selalu terbuka terhadap karyawan dan juga konsumen, karyawan atau konsumen yang akan mengkritik atau memberi saran selalu diberi kesempatan dan didengarkan. Sehingga kenyamanan kerja terjaga, tidak ada rasa takut yang berlebihan pada karyawan, karyawan merasa percaya diri dan tentunya karyawan memiliki semangat kerja tinggi dan yang paling utama mendapat kepercayaan dari konsumen. Pemilik industri menjaga hubungan dengan karyawan dengan cara memperlakukan karyawan secara baik, meskipun industri kecil namun industri ini tetap memperhatikan etika serta tanggung jawab bisnis. Bahkan karyawan yang tempat tinggalnya jauh diberi fasilitas untuk beristirahat. Karyawan pun diberi gaji yang sesuai/setimpal sehingga karyawan tidak bosan dan kabur ke tempat lain.
Meski sibuk dengan industrinya namun pemilik selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar. Pabrik juga tidak segan-segan mengajak masyarakat
yang menganggur untuk bergabung atau bantu-bantu selama menunggu mendapat pekerjaan dan tentunya akan diberi upah sesuai yang telah dikerjakannya. Pemilik juga tentunya selalu memikirkan cara menjaga hubungan dengan langganan/konsumen, yaitu dengan melayani sebaik mungkin, memberikan bukti bahwa pembuatan dilakukan dengan cara yang baik dan bersih. Selain itu juga dengan memberikan fasilitas antar kepada langganan(biasanya warung/pasar).
Bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh pemilik usaha ini yaitu AMDAL dan sistem bapak angkat anak angkat namun dalam bentuk sederhana, bentuknya ialah dengan menyetor tahu/tempenya kepada pedagang yang tidak memiliki banyak modal namun pedagang itu belum membeli/membayar dan baru membayar setelah dagangannya tersebut terjual, dan apabila sisa maka sisanya tersebut dikembalikan.
E. PEMILIHAN LETAK USAHALetak pendirian usaha ini cukup strategis karena berada di pinggir jalan besar, sehingga
memudahkan pedagang pasar yang akan membeli dan juga memudahkan konsumen untuk mencari letak pabrik. Posisinya juga cukup tepat karena tidak terlalu dekat dengan rumah tetangga, sehingga bau dari limbahnya tidak terlalu menyengat. Apabila melihat kedekatan lokasi pabrik tahu tempe ini dengan pabrik tahu tempe lainnya cukup jauh dan beda arah, jadi ini menjadi satu keuntungan sendiri karena konsumen tentu akan memilih mana yang letaknya lebih dekat atau mungkin terlewati ketika dari bepergian. Keadaan di dalam pabrik juga sudah lumayan bersih dan hasil produksi tertata rapi.
Entah sebelumnya telah dipertimbangkan atau tidak, namun untuk hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tempat/lokasi usaha yang menguntungkan perusahaan beberapa telah sesuai atau memenuhi syarat seperti berdekatan dengan pasar, mudah untuk mendapatkan tenaga kerja, mudah dalam hal fasilitas transportasi, mudah memperoleh air, dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
F. BENTUK BADAN USAHA Bentuk badan usaha dari industri ini termasuk Perseorangan(Sole Proprietorship). Karena
semua barang atau kekayaan pribadi sama sekali tidak dipisahkan dengan milik perusahaan, dan apabila perusahaan memiliki utang maka utang itu juga merupakan utang pemilik. Tapi apabila mendapat keuntungan yang banyak, keuntungan itu tidak perlu dibagi dengan orang lain dan menjadi hak pemilik sendiri dan akan sangat memotivasi untuk selalu meningkatkan kualitas dan produksinya.
G. SASARAN PASAR DAN KEWIRAUSAHAAN
Sasaran pasar dari industri ini meliputi pasar-pasar tradisional dan juga konsumen yang membutuhkan tahu tempe sebagai makanan sehari-hari mereka atau konsumen yang mengolah tahu tempe itu menjadi makanan yang siap konsumsi dan kemudian menjualnya seperti gorengan atau keripik tempe, dan lain sebagainya. Ciri wirausaha yang telah dimiliki pemilik menurut pengamatan kami, antara lain berambisi tinggi, percaya diri, kreatif dan juga inovatif, pandai bergaul, berani menghadapi resiko, dan berorientasi laba.
H. MANAJEMENManajemen dalam perusahaan/pabrik ini masih sangat sederhana dan dikendalikan langsung
oleh pemilik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Pemilik menetapkan rencananya kemudian mengatakan kepada karyawannya apa rencananya dan bersama-sama mengatur dan menjalankan. Disamping itu pemilik juga memberikan arahan yang berguna bagi karyawannya, melakukan pengawasan dan memberi tahu apabila ada yang melakukan kesalahan bukan dengan memarahi tetapi mengajari.
I. PEMASARAN PRODUKPabrik tahu tempe ini termasuk ke dalam persaingan sempurna, karena terdapat banyak
pengusaha lain yang terjun ke pasar dan juga melayani tahu tempe dan sama-sama merupakan pengusaha kecil. Namun beruntung pabrik tahu tempe ini telah memiliki konsumen tetap di pasar melalui cara promosi, pemasaran dan pendistribusian yang tepat.
Pabrik memiliki stretegi sendiri untuk mendistribusikan produknya, yaitu dengan menyetorkan produknya ke pedagang-pedagang di pasar tiap pagi sekitar pukul 04.00 dan juga sore hari sekitar menjelang maghrib, karena pada saat itulah banyak pembeli yang pergi ke pasar entah pembeli yang mengecer/konsumsi pribadi ataupun pembeli yang memborong karena menjualnya kembali. Namun ada juga pedagang pasar yang langsung mengambil tahu dipabriknya. Selain pedagang, para konsumen atau pembeli kecil yang sudah tahu letak pabrik pun biasanya lebih memilih untuk langsung datang atau membeli ke pabrik agar mendapat lebih banyak atau lebih murah dibanding bila membeli di pasar. Pembeli pun dapat langsung masuk dan memilih tahu/tempe yang diinginkan, kemudin para karyawan akan melayani.
Karena banyaknya pengusaha tahu tempe, pemilik juga harus memiliki kiat agar produknya tetap menjadi pilihan dengan terus mempertahan mutu dan kualitas produk. Selain kualitas harga juga dipertimbangkan, karena konsumen akan selalu memilih produk yang murah namun berkualitas baik.
Cara promosi industri ini sudah tidak terlalu sulit tentunya, karena usianya tentu saja sudah banyak orang yang mengetahui. Jadi proses promosi pun dapat dilakukan dari mulut kemulut, misalnya ada konsumen yang puas telah membeli tahu tempe disana maka akan memberi tahu tetangganya, dan tetangganya juga puas akan maka akan memberi tahu temannya, begitu dan seterusnya.
J. MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIAPemilik pabrik tidak melakukan seleksi dan tidak membuka pendaftaran dalam mencari
pegawai baru dan pemilik pabrik hanya memperkerjakan tetangga sekitar pabrik atau sekitar rumahnya untuk membantu dalam proses produksi. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 16 karyawan.
K. MOTIVASI KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIALPemilik pabrik memberikan motivasi positif terhadap karyawan dengan memberi tingkat
kepuasan. Motivasi yang diberikan melalui komunikasi yang efektif, pengusaha memberikan
kesempatan bagi karyawan untuk mengatakan masalahnya, mengatakan apapun keluhan dan menyatakan pendapatnya. Selain itu karyawan juga diberikan kepercayaan seutuhnya.
Pemilik pabrik selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan karyawan, karena pemilik pabrik kadang juga menghadapi masalah usahanya yang harus melibatkan karyawan untuk menyelesaikannya. Contohnya, apabila produksi tempenya menghasilkan tempe yang asem atau tidak jadi. Hal ini membutuhkan kerjasama antarkaryawan dan pemilik untuk menyelesaikan masalah ini. Karyawan juga tidak pernah tawar menawar tentang gaji yang diterima, karena menurut karyawan gaji yang diberikan sudah layak.
L. PRODUK DAN HARGABentuk fisik yang dihasilkan oleh usaha ini adalah tahu putih maupun tahu cokelat dan tempe.
Tempe dibungkus dengan daun dan ada juga yang menggunakan plastik. Pemilik usaha selalu berusaha mempertahankan kualitas produknya untuk mempertahankan konsumen dan merebut pangsa pasar. Pemilik pabrik selalu berhati-hati dalam menentukan harga dan hal ini harus menyesuaikan dengan produsen tempe yang lainnya agar bisa bersaing di pasaran.
M. DISTRIBUSI DAN PROMOSIPendistribusian hasil produksi tahu dan tempe dilakukan oleh pedagang yang ada di pasar-
pasar Wonosari, seperti pasar Argosari, pasar paing, dan pasar tradisional lain yang ada di Wonosari. Tetapi pemilik pabrik dalam melakukan promosi hanya dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut. Promosi secara tidak langsung banyak dibantu oleh tetangga mereka yang telah merasakan produknya dan mengatakan kepada konsumen yang lainnya.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
A. PELAKSANAAN KEGIATANKegiatan yang kami lakukan pada tanggal 28 Oktober 2012 selama 1 (satu) hari di industri
tahu tempe bertempat di dusun Tegalsari desa Siraman Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul mulai pukul 10.00 WIB sampai kira-kira pukul 14.00 WIB, antara lain :
1. Persiapan sekaligus meninjau lokasi2. Melakukan wawancara3. Melihat Proses Produksi
B. HASIL KEGIATANSetelah 1 (satu) hari kami mengikuti dan menyelesaikan Kegiatan kunjungan lapangan di
industri tahu tempe kami mendapat banyak ilmu baru. Dan setelah itu kami dapat lebih memahami tentang pembuatan serta penjualan ke konsumen.
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN DALAM WAWANCARA1. Siapakah nama pemilik Industri? Ibu Sumi2. Apa saja yang diproduksi? Tahu dan tempe. Berbagai ukuran.3. Ada yang lain selain tahu tempe dan kenapa lebih memilih industri tahu tempe? Tidak. Sementara ini, itu saja. Kalau masalah memilih, tidak memilih karena pabrik ini sebenarnya
didirikan orangtua saya dan saya sendiri tinggal meneruskan.4. Kapan industri ini didirikan? Industri ini didirikan sekitar tahun 1980an oleh kedua orangtua ibu Sumi yakni bapak dan ibu Tumijo.5. Berapa banyak karyawan yang dipekerjakan? 16 orang.6. Apakah anda memberi fasilitas kepada karyawan? Kalau ya berupa apa? Kalau fasilitas saya cuma memberi mereka tempat istirahat dan juga ya mungkin makan siang dan juga
kalau ada rezeki lebih ya ditambah yang lainnya.7. Berapa modal untuk industri tahu tempe ini? Untuk modal awal ibu Sumi tidak tahu pasti berapa, namun untuk modal perharinya saat ini kurang
lebih 2juta perhari.8. Modal 2juta perhari itu digunakan untuk apa saja? Untuk pembelian kedelai, kayu, dan juga upah karyawan.9. Berapa keuntungan yang di dapat tiap harinya? Lumayan untuk makan anggota keluarga dan juga karyawan.10. Bagaimana cara anda memperhatikan lingkungan?
Kami mimikirkan, bagaimana seandainya saya memiliki tetangga yang memiliki pabrik tahu dan tetangga itu tidak memperhatikan dan membuang limbahnya sembarangan, pasti saya akan sangat marah. Jadi, kami berusaha dan memikirkan bagaimana supaya limbah dari pabrik kami itu tidak menganggu lingkungan sekitar. Dan cara kami antara lain, dengan menggunakan ampas sebagai pakan ternak.
11. Kenapa kira-kira orangtua anda dulu memilih lokasi/ tempat ini sebagai tempat usahanya? Kalau masalah itu mungkin karena disinilah rumah mereka, jadi sekaligus saja rumah dijadikan tempat
usaha, selain itu rumah ini juga cukup luas. Dan beruntung, rumah ini kini berada di tempat strategis, tepat di pinggir jalan raya.
12. Bagaimana pengarahan dalam perusahaan? Biasanya saya merencanakan dulu akan berbuat apa, kemudian berikutnya saya mengarahkan dan
mengatakan apa rencana saya.13. Siapa memberikan pengawasan saat proses produksi? Saya sendiri, suami, dan dibantu anak.14. Bagaimana cara anda memasarkan produk? Kami memasarkan produk dengan cara mengirim produk ke pasar-pasar atau kalau pedagang
langganan minta dikirim ke rumahnya kami bersedia mengirim. Dan kami juga melayani apabila ada konsumen yang langsung membeli kesini.
15. Bagaimana cara anda memberikan dorongan semangat kepada karyawan? Caranya ya dengan melakukan komunikasi yang baik, memberi semangat dan memberikan
keleluasaan untuk mengatakan keluhan dan pendapat. Sehingga saya tahu apa yang kira-kira harus saya tambah/perbaiki.
16. Bagaimana cara anda menentukan produk dan harga? Industri pembuatan tahu tempe ini menemui halangan bila sewaktu waktu terjadi kenaikan harga
kedelai, namun kami selalu untuk mengatasinya yaitu dengan mengurangi sedikit ukurannya tanpa menaikkan harga, kemudian akan langsung kembali seperti semula apabila harga telah kembali normal. Meski zaman telah maju namun industri tahu tempe ini masih menggunakan teknologi seperti saat pertama kali didirikan, sehingga mutunya pun lebih baik apalagi dengan bahan dan alat-alat yang semuanya masih alami dan tentu proses produksi tidak membutuhkan biaya yang tinggi.
17. Bagaimana cara anda melakukan penyetoran dan promosi produk? Saya tidak melakukan promosi seperti memasang iklan, pamflet atau yang lainnya, karena memang
perusahaan ini sudah lama didirikan promosipun dilakukan dari mulut ke mulut. Dan untuk penyetorannya biasanya dilakukan tiap pagi dan sore, pada saat aktivitas pedagang sedang ramai-ramainya.
KEGIATAN PRODUKSI Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses produksi tahu tempe :
2. Kedelai3. Ragi tempe4. Air secukupnya5. Cuka secukupnya6. Penggiling tahu7. Kayu8. Alat Pencetak tahu9. Panci10. Baskom11. Sendok kayu12. Plastik/daun pembungkus13. Tampah
Cara memproduksi tempe :- Kedelai dipilih dan dicuci- Kedelai direbus dan digiling- Lalu kedelai dicuci lagi dan dibuang ampasnya- Direndam selama 12 jam- Dikukus 2 menit lalu ditiris- Didinginkan sekitar 1 jam dan di campur ragi (aduk rata)- Dibungkus , disusun di rak tunggu hingga 1-3 hari- Kemudian tempe siap dipasarkan.
Produksi tahu terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :- Kedelai ditampi untuk dipilih biji yang besar kemudian dicuci- Proses perendaman kedelai selama enam jam- Kedelai dicuci lagi selama setengah jam- Proses penggilingan tahu- Proses perebusan sampai mendidih lalu disaring dan dibilas sampai 3X dengan menggunakan larutan
asam cuka- Air asam dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan
lagi. Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam CETAKAN TAHU DARI KAYU dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah padat dipotong.Tahu pun siap dijual.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULANDengan adanya pengalaman kami selama mengikuti kegiatan kunjungan lapangan di Industri
Tahu Tempe dapat di ambil beberapa kesimpulan, antaranya :1. Bila seseorang mau berusaha, mau gagal, dan mau mencoba hal yang baru pasti akan selalu ada
jalan.2. Industri tahu tempe merupakan industri yang mempunyai peluang bisnis yang cukup besar sehingga
mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan.3. Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.4. Menjaga mutu tetap yang terbaik membuat industri tahu tempe ini tetap diminati konsumen.
B. SARAN
Sebaiknya pemilik terus konsisten menjaga mutu dan kualitasnya produknya atau bahkan meningkatkan. Perluasan pasar juga sebaiknya dilakukan tidak terbatas hanya di Kecamatan Wonosari, namun juga di kecamatan lain seperti Tepus, Paliyan, Piyaman, dan lain-lain. Akan lebih baik juga apabila industri mampu mengubah limbah cair sisa pembuatan tahu tempe menjadi biogas, entah untuk pabrik sendiri maupun disalurkan kepada masyarakat. Yang terakhir, kebersihan dan kerapian tempat pengolahan juga harus ditingkatkan agar kehigienisan tetap terjaga, karena itu sangat penting untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen.