laporan pendahuluan pada pasien dengan meningoensefalitis

Upload: ayu-lisna-pratiwie

Post on 08-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    1/16

    LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN MENINGOENSEFALITIS

    A. Konsep Penyakit Meningoensefaitis

    !. Penge"tian

    Meningitis dan ensefalitis dapat dibedakan pada banyak kasus atas dasar klinik namun

    keduanya sering bersamaan sehingga disebut meningoensefalitis. Alasannya yaitu selama

    meningitis bakteri, mediator radang dan toksin dihasilkan dalam sel subaraknoid menyebar ke

    dalam parenkim otak dan menyebabkan respon radang jaringan otak. Pada ensefalitis, reaksi

    radang mencapai cairan serebrospinal (CSS) dan menimbulkan gejalagejala iritasi meningeal

    di samping gejalagejala yang berhubungan dengan ensefalitis dan pada beberapa agen

    etiologi dapat menyerang meninges maupun otak misalnya entero!irus.

    Meningoencephalitis merupakan infeksi yang melibatkan meningen, subarachnoid

    dan parenkim otak yang akan mengakibatkan reaksi inflamasi. Meningoenseflitis terdiri dari

    meningitis dan ensefalitis. Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang

    mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh !irus, bakteri atau organorgan

     jamur(Smelt"er, #$$%).Sedangkan ensefalitis merupakan radang parenkim otak yang dapat

    menimbulkan disfungsi neuropsikologis difus dan&atau fokal. 'nsefalitis pada umumnya

    melibatkan parenkim otak, tetapi meningen atau selaput otak juga sering terlibat sehingga

    dikenal istilah meningoensefalitis.

    #. Kasifikasi

    Meningitis

    %. Meningitis Serosa (Meningitis uberculosis *eneralisata). Meningitis serosa ditandai

    dengan jumlah sel dan protein yang meninggi disertai cairan serebrospinal yang jernih.

    Penyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman uberculosis dan !irus.

     #. Meningitis Purulenta. Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis

    yang bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh bakteri

    spesifik maupun !irus. Meningitis Meningococcus merupakan meningitis purulenta yang

     paling sering terjadi.

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    2/16

    'nsefalitis

    %. 'nsefalitis Supuratif Akut disebabkan oleh +akteri penyebab ensefalitis supurati!a

    adalah staphylococcus aureus, streptococcus, '.coli dan M.tuberculosa. 'nsefalitis

    disebabkan karena peradangan yang dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis

    media,mastoiditis,sinusitis,atau dari piema yang berasl dari radang, abses di dalam paru,

     bronchiektasi, empiema, osteomeylitis cranium, fraktur terbuka, trauma yang menembus ke

    dalam otak dan tromboflebitis. eaksi dini jaringan otak terhadap kuman yang bersarang

    adalah edema, kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses. -isekeliling

    daerah yang meradang berproliferasi jaringan ikat dan astrosit yang membentuk kapsula. +ila

    kapsula pecah terbentuklah abses yang masuk !entrikel. Manifestasi klinis Secara umum

    gejala berupa trias ensefalitis -emam , /ejang dan /esadaran menurun +ila berkembang

    menjadi abses serebri akan timbul gejalagejala infeksi umum, tandatanda meningkatnya

    tekanan intracranial yaitu nyeri kepala yang kronik dan progresif,muntah, penglihatan

    kabur, kejang, kesadaran menurun, pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil.anda

    tanda deficit neurologist tergantung pada lokasi dan luas abses.

    #. 'nsefalitis Sifilis. -isebabkan oleh reponema pallidum. 0nfeksi terjadi melalui

     permukaan tubuh umumnya se1aktu kontak seksual. Setelah penetrasi melalui epithelium

    yang terluka, kuman tiba di sistim limfatik, melalui kelenjar limfe kuman diserap darah

    sehingga terjadi spiroketemia. 2al ini berlangsung beberapa 1aktu hingga mengin!asi

    susunan saraf pusat. reponema pallidum akan tersebar diseluruh korteks serebri dan bagian

     bagian lain susunan saraf pusat. Manifestasi klinis *ejala ensefalitis sifilis terdiri dari dua

     bagian (%) *ejalagejala neurologist /ejangkejang yang datang dalam seranganserangan,

    afasia, apraksia, hemianopsia, kesadaran mungkin menurun,sering dijumpai pupil Agryll

    obertson,ner!us opticus dapat mengalami atrofi. Pada stadium akhir timbul gangguanan

    gangguan motorik yang progresif. (#) *ejalagejala mental imbulnya proses dimensia yang

     progresif, intelgensia yang mundur perlahanlahan yang mulamula tampak pada kurang

    efektifnya kerja, daya konsentrasi mundur, daya ingat berkurang, daya pengkajian terganggu.

    $. Etioogi

    Agen penyebab umum meningoensefalitis sebagai berikut

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    3/16

    abel %. 'tiologi Penyebab Meningoensefalitis

     3o Agens Penyebab

    %. %i"&s 

    Toga'i"i(ae Alfa!irus 4irus 'nsefalitis '5uine 'astern, 4irus 'nsefalitis '5uine 6estern,4irus

    'nsefalitis '5uine 4ene"uela

    Fa'i'i"i(ae

    4irus 'nsefalitis St. 7ouis

    4irus Po1assan +unya!iridae 4irus 'nsefalitis California

     4irus 7aCrosse

    4irus 8amesto1n Canyon

    Pa"a)y*o'i"i(ae

    Paramikso!irus 4irus Parotitis dan 4irus Parainfluen"a

    Mo"+ii'i"&s 4irus Campak

    O"t,o)y*o'i"i(ae - 0nfluen"a A dan 0nfluen"a +

    A"ena'i"i(ae 4irus khoriomeningitis limfostik

    Pio"na'i"i(ae

    'ntero!irus Polio!irus, /oksaki!irus A, /oksaki!irus + , 'kho!irus .

    Reo'i"i(ae

    9rbi!irus 4irus demam tengu Colorado

    R,a+(o'i"i(ae  4irus abies

    Ret"o'i"i(ae

    7enti!irus 4irus imunodefisiensi manusia tipe % dan tipe #

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    4/16

    Onko"na'i"&s - !irus  limfotropik manusia tipe %, 4irus limfotropik manusia

    tipe #

    He"pes'i"i(ae

    2erpes !irus 4irus 2erpes simpleks tipe % ,4irus 2erpes simpleks tipe # ,4irus

    4arisela "oster , 4irus 'pstein +arr

    Sitomegalo!irus Sitomegalo!irus manusia

    A(eno'i"i(ae

    Adeno!irus

    #. /akte"i

    2aemophilus influen"a

     3eisseria menigitidis

     Streptococcus pneumonia

     Streptococcus grup +

    7isteria monocytogenes

     'scherichia coli

    Staphylococcus aureus

     Mycobacterium tuberkulosa

    :. Pa"asit 

    Proto"oa Plasmodium falciparum, o;oplasma gondii, 3aegleria fo1leri (Primary

    amebic meningoencephalitis), *ranulomatous amebic encephalitis

    2elminthes aenia solium, Angiostrongylus cantonensis

     ickettsia ickettsia ( ocky Mountain)

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    5/16

    Mumps!irus terjadi sekitar < hari sebelum sampai = hari sesudah timbulnya gejala klinik.

    -iperlukan kontak yang lebih erat dengan penderita agar terjadi penularan Mumps!irus, bila

    dibandingkan dengan penularan !irus Measles atau 4aricella"oster.

    Penyebab karena oga!irus dalam siklus biologiknya membutuhkan

    in!ertebrata&arthropoda pengisap darah, misalnya nyamuk dan caplak. 0nfeksi pada manusia

    terjadi melalui gigitan arthropoda, misalnya nyamuk yang mengandung oga!irus. Manusia

    adalah hospes alami 2erpes simpleks !irus, namun banyak strain yang patogenik terhadap

     berbagai he1an percobaan, misalnya kelinci, tikus, marmot, anak ayam dan kera. 4irus ini

    mencapai otak melalui saraf olfaktoris, kemudian menyebar dari sel ke sel sehingga

    menimbulkan nekrosis neuron yang luas .

    'nsefalitis !irus dibagi dalam : kelompok yaitu ensefalitis primer yang bisa disebabkan

    oleh infeksi !irus kelompok 2erpes simpleks, 4irus 0nfluen"a, 'C29, Co;sackie dan

    Arbo!irus. 'nsefalitis primer yang belum diketahui penyebabnya dan ensefalitis para

    infeksiosa, yaitu ensefalitis yang timbul sebagai komplikasi penyakit !irus yang sudah

    dikenal, seperti ubela, 4arisela, 2erpes "ooster, Parotitis epidemika, Mononukleosis

    infeksiosa. 4irus penyebab meningoensefalitis memiliki !ariasi geografis yang besar yaitu di

    negara berkembang, penyebab terbesar yaitu herpes simple; type% (2S4 %), !irus gondok,

    entero!irus, herpes "ooster, adeno!irus dan !irus 'pstein >+arr. -i Amerika Serikat terdapat

    ensefalitis St.7ouis, 6est 3ile !irus, 'astern and 6eastern e5uine !irus, +unya!irus

    termasuk 4irus 'nsefalitis California. -i 'ropa engah dan imur, 4irus 'nsefalitis ick

     born adalah endemis. 2erpes simplekstype # merupakan penyebab penyakit paling banyak 

     pada neonatus. -i Asia, 'nsefalitis 8epang adalah penyebab ensefalitis yang paling banyak.

    4irus 4alley fe!er di Afrika dan imur tengah, Amerika latin, dan berbagai belahan di dunia.

    'nsefalomieletis pasca infeksi dapat mengikuti semua tetapi yang paling sering dikaitkan

    dengan campak. Sindrom *uillane +arre telah dikaitkan dengan infeksi 4irus 'pstein +arr,

    cytomegalo!irus, co;sackie +, 4irus 2erpes "ooster. Pasien dengan imunodefisiensi sangat

    rentan dengan !irus tertentu yaitu orangorang dengan sel imunitas yang lemah termasuk 

     pasien yang terinfeksi !irus 204 dapat berkembang menjadi ensefalitis yang disebabkan oleh

    2erpes "oster atau Cytomegalo!irus.

    Pada umumnya in!asi jamur ke dalam otak merupakan penyebaran hematogen dari

    infeksi di paruparu. Penyebaran hematogen dari paruparu ke otak dan selaputnya sebanding

    dengan metastasis kuman tuberculosa ke ruang intrakranial, baik di permukaan korteks

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    6/16

    maupun di araknoid dapat dibentuk granuloma yang besar atau yang kecil, yang akhirnya

     berkembang menjadi abses.Penyebab karena bakteri yang mencapai cairan serebrospinal akan

    memperbanyak diri dengan cepat karena ruangan subaraknoid dan CSS tidak ada

    komplemen, antibodi opsonin dan sel fagosit. erbukti pada infeksi oleh 2. influen"ae

    eksperimental, hanya memerlukan satu bakteri hidup untuk memulai infeksi pada CSS.

    +akteri Streptococcus dapat menyebabkan meningitis pada semua kelompok umur, dan pada

     penderita umur lebih dari

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    7/16

    terdapat kerusakan neuron dan glia dimana terjadi peradangan otak, edema otak, peradangan

     pada pembuluh darah kecil, trombosis, dan mikroglia.

    Amuba meningoensefalitis diduga melalui berbagai jalan masuk, oleh karena parasit

     penyebabnya adalah parasit yang dapat hidup bebas di alam. /emungkinan besar infeksi

    terjadi melalui saluran pernapasan pada 1aktu penderita berenang di air yang bertemperatur 

    hangat. 0nfeksi yang disebabkan oleh proto"oa jenis toksoplasma dapat timbul dari penularan

    ibufetus. Mungkin juga manusia mendapat toksoplasma karena makan daging yang tidak 

    matang. -alam tubuh manusia, parasit ini dapat bertahan dalam bentuk kista, terutama otot

    dan jaringan susunan saraf pusat. Pada fetus yang mendapat toksoplasma melalui penularan

    ibufetus dapat timbul berbagai manifestasi serebral akibat gangguan pertumbuhan otak,

    ginjal dan bagian tubuh lainnya. Maka manifestasi dari toksoplasma kongenital dapat berupa

    fetus meninggal dalam kandungan, neonatus menunjukkan kelainan kongenital yang nyata

    misalnya mikrosefalus, dll

    1. Tan(a (an Ge2aa

    emuan pada pemeriksaan fisik ber!ariasi berdasarkan pada usia dan organisme

     penyebab infeksi. Penting untuk diingat bah1a anak muda, jarang menunjukan gejala

    spesifik.

    %. Pada neonatus temuan yang pasti mengarah ke meningitis jarang spesifik

    a. 2ipotermia atau mungkin bayi demam

     b. ?bunubun membumbung, diastasis (pemisahan) pada sutura jahitan, dan kaku

    kuduk tapi biasanya temuan ini muncul lambat.

    c. Menolak untuk makan, refleks mengisap kurang, muntah,diare,tonus otot

    melemah, menangis lemah.

    #. Saat anak tumbuh lebih tua, pemeriksaan fisik menjadi lebih mudah dicari.

    a. tandatanda meningeal lebih mudah di amati (misalnya, kaku kuduk, tanda kernig

     positif dan +rud"inski juga positif)

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    8/16

     Gambar pemeriksaan brudzinski dan kernig 

     b. tanda fokal neurologis dapat ditemukan sampai dengan %@ dari pasien yang

     berhubungan dengan prognosis yang buruk 

    c. /ejang terjadi pada :$ anak dengan meningitis bakterid. /esadaran berkabut (obtundation) dan koma terjadi pada %@#$ dari pasien dan

    lebih sering dengan meningitis pneumokokus.

    :. -apat ditemukan tanda peningkatan tekanan intrakranial dan pasien akan

    mengeluhkan sakit kepala, diplopia, dan muntah. ?bunubun menonjol, ptosis,

    saraf cerebral keenam, anisocoria, bradikardia dengan hipertensi, dan apnea

    adalah tandatanda tekanan intrakranial meningkat dengan herniasi otak.

    Papilledema jarang terjadi, kecuali ada oklusi sinus !ena, empiema subdural, atau

    abses otak.

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    9/16

    -ari pemaparan diatas ciri khas dari penderita meningoensefalitis yang tampak adalah

    demam akut yang tinggi, kesadaran menurun (lethargi atau gaduh,gelisah), nyeri

    kepala,muntah dan kaku kuduk 

    1. Pat,3ay 4te"a)pi"56. Pe)e"iksaan Pen&n2ang

    8ika dicurigai bakteri meningitis dan encephalitis, pungsi lumbal harus dilakukan.

    Pungsi lumbal harus dihindari dengan adanya ketidakstabilan kardio!askular atau tandatanda

    tekanan intrakranial meningkat. Pemeriksaan cairan serebrospinal rutin termasuk hitung

    6+C, diferensial, kadar protein dan glukosa, dan gram stain. +akteri meningitis ditandai

    dengan pleositosis neutrophilic, cukup dengan protein tinggi nyata, dan glukosa rendah. 4iral

    meningitis ditandai dengan protein pleositosis limfositik ringan sampai sedang, normal atau

    sedikit lebih tinggi, dan glukosa normal. Sedangkan pada encephalitis menunjukkan

     pleositosis limfositik, ketinggian sedikit kadar protein, dan kadar glukosa normal.

    Peningkatan eritrosit dan protein CSB dapat terjadi dengan 2S4. ';treme peningkatan

     protein dan rendahnya kadar glukosa menunjukan infeksi tuberkulosis, infeksi kriptokokus,

    atau carcinomatosis meningeal. Cairan serebrospinal harus dikultur untuk mengetahui

     bakteri, jamur, !irus, dan mikobakteri yang menginfeksi. PC digunakan untuk mendiagnosis

    entero!irus dan 2S4 karena lebih sensitif dan lebih cepat dari biakan !irus. 7eukositosis

    adalah umum ditemukan. /ultur darah positif pada $ kasus.

    Pemeriksaan 'lectroencephalogram (''*) dapat mengkonfirmasi komponen ensefalitis.

    ''* adalah tes definitif dan menunjukkan akti!itas gelombang lambat, 1alaupun perubahan

    fokal mungkin ada. Studi neuroimaging mungkin normal atau mungkin menunjukkan

     pembengkakan otak difus parenkim atau kelainan fokal.

    Serologi studi harus diperoleh untuk arbo!irus, '+4, Mycoplasma pneumoniae, cat-

     scratch disease, dan penyakit 7yme. Sebuah uji 0gM serum atau CSB untuk infeksi !irus6est 3ile tersedia, tetapi reakti!itas silang dengan fla!i!iruses lain (St 7ouis ensefalitis)

    dapat terjadi. pengujian serologi tambahan untuk patogen kurang umum harus dilakukan

    seperti yang ditunjukkan oleh perjalanan, sosial, atau sejarah medis. Selain pengujian

    serologi, sampel CSB dan tinja dan usap nasofaring harus diperoleh untuk biakan !irus.

    -alam kebanyakan kasus ensefalitis !irus, !irus ini sulit untuk mengisolasi dari CSB. +ahkan

    dengan pengujian ekstensif dan penggunaan tes PC, penyebab ensefalitis masih belum

    ditentukan di satu pertiga dari kasus.

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    10/16

    +iopsi otak mungkin diperlukan untuk diagnosis definitif dari penyebab ensefalitis,

    terutama pada pasien dengan temuan neurologik fokal. +iopsi otak mungkin cocok untuk 

     pasien dengan ensefalopati berat yang tidak menunjukkan perbaikan klinis jika diagnosis

    tetap tidak jelas. 2S4, rabies ensefalitis, penyakit prionterkait (Creut"feldt8akob penyakit

    dan kuru) dapat didiagnosis dengan pemeriksaan rutin kultur atau biopsi patologis jaringan

    otak. +iopsi otak mungkin penting untuk mengidentifikasi arbo!irus dan infeksi 'ntero!irus,

    tuberkulosis, infeksi jamur, dan penyakit nonmenular, terutama primer SSP !asculopathies

    atau keganasan.

    abel #. emuan pada pemeriksaan cairan serebrospinal

     pada beberapa gangguan sistem saraf pusat

    kon(isi Tekanan Le&kosit 478L5 P"otein

    4)g7(L5

    G&kosa

    4)g7(L5

    Kete"angan

     3ormal @$%D$

    mm 2#9

    E

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    11/16

    meningkat

    karena

     bendunga

    n cairan

    serebrospinal pada

    tahap

    tertentu

    kemudian

    limfosit dan

    monosit

    mendominasi

     pada akhirnya

    saat

    terjadi

     blok

    cairan

    serebrospinal

     pengobatan

    tidak adekuat

     pemeriksaan

    usap CSB

    Bungal +iasanya

    meningkat

    #@@$$ PM3s

    mendominasi

     pada a1alnya

    namun

    kemudian

    monosit

    mendominasi

     pada akhirnya

    #$@$$ E@$

    menurun

    khususnya

    apabila

     pengobatan

    tidak adekuat

    +udding yeast

    dapat terlihat

    4iral meningitis

    atau

    meningoencefali

    tis

     3ormal

    atau

    meningkat

    tajam

    PM3s

    mendominasi

     pada a1alnya

    namun

    kemudian

    monosit

    mendominasi

     pada akhirnya  jarang lebih dari

    %$$$ sel kecuali

     pada eastern

    e5uine

    #$%$$ Secara umum

    normal dapat

    terdepresi

    hingga

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    12/16

    Meningitis pada neonatus (organisme yang mungkin adalah '.Coli, Steptococcus grup

    +, dan 7isteria) diobati dengan sefotaksim dan aminoglikosida, dengan menambahkan

    ampisilin jika 7isteria dicurigai. Akibat 2aemophilus memerlukan pengobatan sefotaksim.

    Meningitis tuberkulosis diobati dengan rifampisin, pira"inamid, isonia"id, dan etambuto.

    2erpetik meningoensefalitis diobati dengan asiklo!ir intra!enous, cytarabin atau

    antimetabolit lainnya. Pengobatan amuba meningoensefalitis dilakukan dengan memberikan

    amfoterisin + secara intra!ena, intrateka atau intra!entrikula. Pemberian obat ini dapat

    mengurangi angka kematian akibat infeksi 3aegleria fo1leri, tetapi tidak berhasil mengobati

    meningoensefalitis yang disebabkan oleh amuba lainnya.

    abel :. Penatalaksanaan Medis

     3o

    .

    Meningitis Se"osa Meningitis P&"&enta

    %. ejimen terapi

    a. # bulan pertama

    • 032 %;

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    13/16

    Ensefaitis S&p&"atif Ak&t Ensefaitis Sifiis

    Amphisilin

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    14/16

    ensefalitis menular pada saat dikeluarkan dari rumah sakit secara bertahap

    memulihkan beberapa atau semua fungsi mereka.

    /.Konsep As&,an Kepe"a3ata

    !. Pengka2ian Kepe"a3atan

    %. 0dentitas

     3ama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit,

    nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. 0dentitas ini digunakan untuk

    membedakan klien satu dengan yang lain. 8enis kelamin, umur dan alamat dapat

    mempercepat atau memperberat keadaan penyakit infeksi. Meningoensefalitis dapat

    terjadi pada semua kelompok umur.

    #. /eluhan utama

    Panas badan meningkat, kejang, kesadaran menurun.

    :. i1ayat penyakit sekarang

    Mulamula pasien gelisah , muntahmuntah , panas badan meningkat, sakit kepala.

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    15/16

    menyebabkan tekanan darah meningkat. ekanan pada pusat

    !asomotor menyebabkan meningkatnya transmitter rangsang

     parasimpatis ke jantung.

    +: (+rain) /esadaran menurun. *angguan tingkat kesadaran dapat disebabkan

    oleh gangguan metabolisme dan difusi serebral yang berkaitan dengan

    kegagalan neural akibat prosses peradangan otak.

    +< (+ladder) +iasanya pada pasien meningo ensefalitis kebiasaan miksi dengan

    frekuensi normal.

    +@ (+o1el) Penderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekananintrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan ner!us !agus

    sehingga meningkatkan sekresi asam lambung.

    +F (+one) 2emiplegi

    Pola aktifitas dan

    istirahat

    Aktifitas tirah baring, pola istirahat terganggu dengan adanya kejang &

    kon!ulsif 

    Makan dan minum

    Mual muntah, disertai dengan kesulitan menelan, sehingga

    membutuhkan bantuan 3* dalam pemenuhan nutrisi

     3eurosensori

    erjadi kerusakan pada ner!us kranialis, yang terkadang

    menyebabkan perubahan persepsi sensori. /aku kuduk (H),

     pemeriksaan kernig sign (H), +urdin"ki (H)

    0ntegritas ego

    Perubahan status mental dari letargi sampai koma

    /enyamanan

    erdapat nyeri kepala karena peningkatan 0/ akibat edema serebri

    /eamanan

    Perubahan dalam fungsi mental, tonus otot yang tak terkoordinasi

    sehingga diperlukan pengaman disamping tempat tidur sampai

    restrain pada ekstremitas

  • 8/19/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Meningoensefalitis

    16/16

    #. Diagnosa Kepe"a3atana. 2ipertermia b.d proses infeksi

    +. /etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis

    . esiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d edema serebral& penyumbatan aliran

    darah.

    (.  3yeri akut b.d proses penyakit

    e.  isiko cidera b.d aktifitas kejang umum.

    f.   isiko infeksi b.d paningkatan paparan, daya tahan tubuh yang lemah.

    $. Renana Kepe"a3atan 4te"a)pi"5

    Refe"ensi

    2erdman, . 2eather. #$%#.  Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2!2-2!".

    8akarta '*C

    Mansjoer,et al.#$$%.  Kapita #elekta Kedokteran volume ! edisi $%  8akarta Media

    Aesculapius

    Mutta5in Arif.#$$D. &suhan Keperawatan Klien dengan Gangguan #istem 'ersarafan.

    8akarta Salemba Medika

    Su"anne, C. Smelt"er. (#$$%). Keperawatan medikal bedah( edisi ). 8akarta '*C

     3A3-A. #$%@.  &suhan Keperawatan *erdasarkan Diagnosa +edis. 8ogjakarta Media

    Action