laporan pendahuluan pada pasien serosis hepatis

Upload: choihyera

Post on 19-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    1/25

    LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN SEROSIS HEPATIS

    I. KONSEP DASAR TEORI

    A. PENGERTIAN

    Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati kronis yang tidak diketahui

    penyebabnya dengan pasti. Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium

    terakhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati (Sujono H, 2002).Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai

    dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. iasanya dimulai dengan

    adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan

    usaha regenerasi nodul. !istorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi

    mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul

    tersebut (Su"anne #. Smelt"er dan renda $. are, 200%).Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai

    dengan adanya pembentukan jaringan disertai nodul. !imulai dengan proses peradangan,

    nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. (&in

    &nayah, 200').

    Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis

    hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari struktur hepar dan

    pembentukan nodules regenerate ( aluyo, 200).

    Sirosis merupakan *idera parenkim dan fibrosis yang terjadi bersifat difus, meluas

    keseluruh hati *idera fekal yang disertai jaringan parut ( +obbins, 200).

    Sirosis adalah penyakit hati kronis yang di*irikan dengan distorsi arsitektur hati

    yang normal oleh lembarlembar jaringan ikat dan nodulnodul regenerasi sel hati, yang

    tidak berkaitan dengan -askulator normal ( ri*e, 200/).

    !ari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sirosis hepatis adalah

    penyakit hati kronik dan terjadi regenerasi noduler serta proliferasi jaringan ikat yang

    difus.

    B. ETIOLOGI

    enyebab #hirrosis Hepatis

    Se*ara morfologis, penyebab sirosis hepatis tidak dapat dipastikan. Tapi ada dua

    penyebab yang dianggap paling sering menyebabkan #hirrosis hepatis adalah

    %. Hepatitis -irus

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    2/25

    Hepatitis -irus terutama tipe sering disebut sebagai salah satu penyebab

    *hirrosis hati, apalagi setelah penemuan 1ustralian 1ntigen oleh lumberg pada

    tahun %/3 dalam darah penderita dengan penyakit hati kronis , maka diduga

    mempunyai peranan yang besar untuk terjadinya nekrosa sel hati sehingga terjadi

    *hirrosisi. Se*ara klinik telah dikenal bahwa hepatitis -irus lebih banyak

    mempunyai ke*enderungan untuk lebih menetap dan memberi gejala sisa serta

    menunjukan perjalanan yang kronis, bila dibandingkan dengan hepatitis -irus 1.

    Hepatitis -irus sering juga disebut sebagai salah satu penyebab dari sirosis

    Hepatitis. Se*ara klinis telah dikenal bahwa hepatitis -irus lebih banyak

    mempunyai ke*enderungan untuk menetap dan memberi gejala sisa serta menunjukan

    perjalanan yang kronis bila dibandingkan dengan hepatitis -irus 1. enderita dengan

    hepatitis aktif kronik banyak yang menjadi sirosis karena banyak menjadi kerusakanhati yang kronis. Sebagaimana kita ketahui bahwa sekitar %04 penderita hepatitis

    -irus akut akan menjadi kronis. 1palagi bila pada pemeriksaan laboratorium

    ditemukan Hs1g positif (1danya Hs1g bahwa penderita menularkan H5 ( 5irus

    hepatitis ) ke orang lain dan menginfeksi mereka) dan menetap antigen lebih dari %0

    minggu disertai tetap meningginya kadar asam empedu puasa lebih dari / bulan,

    maka mempunyai prognosis kurang baik (Hadi, 2006).2. 7at hepatotoksik atau 1lkoholisme

    eberapa obatobatan dan bahan kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan

    pada sel hati se*ara akut dan kronis. 8erusakan hati akut akan berakibat nekrosis atau

    degenerasi lemak, sedangkan kerusakan kronis akan berupa sirosis hati. 7at

    hepatotoksik yang sering disebutsebut ialah al*ohol. Sirosis hepatis oleh karena

    alkoholisme sangat jarang, namun peminum yang bertahuntahun mungkin dapat

    mengarah pada kerusakan parenkim hati.eberapa obat obatan dan "at kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan

    fungsi sel hati se*ara akut dan kronik. 8erusakan hati se*ara akut akan berakibat

    nekrosis atau degenerasi lemak. Sedangkan kerusakan kronik akan berupa Sirosis

    hepatis. emberian berma*am obat 9 obatan hepatoktoksik se*ara berulang kali dan

    terus menerus. :ula 9 mula akan terjadi kerusakan setempat, kemudian terjadi

    kerusakan hati yang merata, akhirnya dapat terjadi sirosis hepatitis. 7at hepatoktoksik

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    3/25

    yang disebut adalah alkohol. ;fek yang nyata dari etilalkohol adalah penimbunan

    lemak dalam hati (Hadi, 2006).

    uisita), misalnya dijumpai pada penderita

    dengan penyakit hati alkoholik. ertambahnya absorpsi dari =e, kemungkinan

    menyebabkan timbulnya sirosis hati.

    C. KLASIFIKASI

    Se*ara klinis *hirrosis hati dibagi menjadi

    %) #hirrosis hati kompensata, yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata

    2) #hirrosis hati dekompensata yang ditandai gejalagejala dan tanda klinik yang jelas.

    #hirrosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari proses hepatitis kronik dan pada

    satu tingkat tidak terlihat perbedaanya se*ara klinis, hanya dapat dibedakan melalui

    biopsi hati.

    Se*ara morfologi Sherrlo*k membagi #hirrosis hati bedasarkan besar ke*ilnya nodul,

    yaitu

    %) :akronoduler (&reguler, multilobuler)

    2) :ikronoduler (reguler, monolobuler)

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    4/25

    agian hati yang terlibat terdiri atas ruang portal dan periportal tempat kanalikulus

    biliaris dari masingmasing lobulus hati bergabung untuk membentuk saluran empedu

    baru. !engan demikian akan terjadi pertumbuhan jaringan yang berlebihan terutama

    terdiri atas saluran empedu yang baru dan tidak berhubungan yang dikelilingi oleh

    jaringan parut.

    D. PATOFISIOLOGI

    &nfeksi hepatitis -iral tipe B# menimbulkan peradangan sel hati. eradangan ini

    menyebabkan nekrosis meliputi daerah yang luas (hepatoseluler), terjadi kolaps lobulus

    hati dan ini mema*u timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus

    dan nodul sel hati, walaupun etiologinya berbeda, gambaran histologi sirosis hati sama

    atau hampir sama, septa bisa dibentuk dari sel retikulum penyangga yang kolaps dan

    berubah jadi parut. Caringan parut ini dapat menghubungkan daerah porta dengan sentral.

    eberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai ma*am ukuran dan

    ini menyebabkan distorsi per*abangan pembuluh hepatik dan gangguan aliran darah

    porta, dan menimbulkan hipertensi portal. Hal demikian dapat pula terjadi pada sirosis

    alkoholik tapi prosesnya lebih lama. Tahap berikutnya terjadi peradangan pada nekrosis

    pada sel duktules, sinusoid, retikulo endotel, terjadi fibrinogenesis dan septa aktif.

    Caringan kolagen berubah dari re-ersible menjadi ire-ersibel bila telah terbentuk septa

    permanen yang aseluler pada daerah porta dan parenkim hati. $ambaran septa ini

    bergantung pada etiologi sirosis. ada sirosis dengan etiologi hemokromatosis, besi

    mengakibatkan fibrosis daerah periportal, pada sirosis alkoholik timbul fibrosis daerah

    sentral. Sel limposit T dan makrofag menghasilkan limfokin dan monokin, mungkin

    sebagai mediator timbulnya fibrinogen. :ediator ini tidak memerlukan peradangan dan

    nekrosis aktif. Septal aktif ini berasal dari daerah porta menyebar ke parenkim hati.

    athway

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    5/25

    E. MANIFESTASI KLINIS

    $ejala *hirrosis hati mirip dengan hepatitis, karena terjadi samasama di li-er yang mulai

    rusak fungsinya, yaitu kelelahan, hilang nafsu makan, mualmual, badan lemah,

    kehilangan berat badan, nyeri lambung dan mun*ulnya jaringan darah mirip labalaba di

    kulit (spider angiomas). ada *hirrosis terjadi kerusakan hati yang terus menerus dan

    terjadi regenerasi noduler serta ploriferasi jaringan ikat yang difus.

    Tandatanda klinik yang dapat terjadi yaitu%) 1danya ikterus (penguningan) pada penderita *hrirosis.

    Timbulnya ikterus (penguningan ) pada seseorang merupakan tanda bahwa ia sedang

    menderita penyakit hati. enguningan pada kulit dan mata terjadi ketika li-er sakit

    dan tidak bisa menyerap bilirubin. &kterus dapat menjadi penunjuk beratnya

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    6/25

    kerusakan sel hati. &kterus terjadi sedikitnya pada /0 4 penderita selama perjalanan

    penyakit2) Timbulnya asites dan edema pada penderita *hirrosis

    8etika li-er kehilangan kemampuannya membuat protein albumin, air menumpuk

    pada kaki (edema) dan abdomen (as*ites). =aktor utama asites adalah peningkatantekanan hidrostatik pada kapiler usus . ;dema umumnya timbul setelah timbulnya

    asites sebagai akibat dari hipoalbuminemia dan resistensi garam dan air.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    7/25

    diantaranya ialah timbulnya hiperemi pada mukosa gaster dan duodenum, resistensi

    yang menurun pada mukosa, dan kemungkinan lain ialah timbulnya defisiensi

    makanan

    ') 8arsinoma Hepatoselular

    8emungkinan timbulnya karsinoma pada Sirosis Hepatis terutama pada bentukpostnekrotik ialah karena adanya hiperplasi noduler yang akan berubah menjadi

    adenomata multiple kemudian berubah menjadi karsinoma yang multiple3) &nfeksi

    Setiap penurunan kondisi badan akan mudah kena infeksi, termasuk juga penderita

    sirosis, kondisi badannya menurun. &nfeksi yang sering timbul pada penderita sirosis,

    diantaranya adalah peritonitis, bron*hopneumonia, pneumonia, tb* paruparu,

    glomeluronefritis kronik, pielonefritis, sistitis, perikarditis, endokarditis, erysipelas

    maupun septikemi.

    G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1) emeriksaan @aboratorium

    a) Drine!alam urine terdapat urobilnogen juga terdapat bilirubin bila penderita ada

    ikterus. ada penderita dengan asites , maka ekskresi ?a dalam urine berkurang

    ( urine kurang dari ' me>Bl) menunjukkan kemungkinan telah terjadi syndrome

    hepatorenal.

    b) TinjaTerdapat kenaikan kadar sterkobilinogen. ada penderita dengan ikterus, ekskresi

    pigmen empedu rendah. Sterkobilinogen yang tidak terserap oleh darah, di dalam

    usus akan diubah menjadi sterkobilin yaitu suatu pigmen yang menyebabkan tinja

    berwarna *okelat atau kehitaman.

    *) !arah

    iasanya dijumpai normostik normokronik anemia yang ringan, kadang 9kadang

    dalam bentuk makrositer yang disebabkan kekurangan asam folik dan -itamin

    %2 atau karena splenomegali. ilamana penderita pernah mengalami perdarahan

    gastrointestinal maka baru akan terjadi hipokromik anemi. Cuga dijumpai likopeni

    bersamaan dengan adanya trombositopeni.d) Tes =aal Hati

    enderita sirosis banyak mengalami gangguan tes faal hati, lebih lagi penderita

    yang sudah disertai tandatanda hipertensi portal. ada sirosis globulin menaik,

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    8/25

    sedangkan albumin menurun. ada orang normal tiap hari akan diproduksi %0%/

    gr albumin, pada orang dengan sirosis hanya dapat disintesa antara

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    9/25

    dapat mengakibatkan timbulnya koma hepatikum. !iet yang baik dengan protein

    yang *ukup perlu diperhatikan.

    3) :engatasi infeksi dengan antibiotik diusahakan memakai obatobatan yang jelas

    tidak hepatotoksik.

    4) :empebaiki keadaan gi"i bila perlu dengan pemberian asam amino esensial berantai*abang dengan glukosa.

    5) +oboransia. 5itamin *ompleks. !ilarang makan dan minum bahan yang

    mengandung alkohol.

    enatalaksanaan asitesis dan edema adalah

    %) &stirahat dan diet rendah garam. !engan istirahat dan diet rendah garam (200300 mg

    perhari), kadangkadang asitesis dan edema telah dapat diatasi. 1dakalanya harus

    dibantu dengan membatasi jumlah pemasukan *airan selama 2' jam, hanya sampai %

    liter atau kurang.

    2) ila dengan istirahat dan diet tidak dapat diatasi, diberikan pengobatan diuretik

    berupa spironolakton 30%00 mgBhari (awal) dan dapat ditingkatkan sampai

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    10/25

    II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIAN

    engkajian pada klien dengan *hirrosis hepatis dilakukan mulai dari pengumpulan data

    yang meliputi biodata, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat

    kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan seharihari. Hal yang perlu dikajipada klien degan *hirrosis hepatis

    1. Aktivitas dan istirahat :

    kelemahan, kelelahan, terlalu lelah, letargi, penurunan massa ototBtonus.2. Sirkulasi

    +iwayat $agal jantung koroner kronis, perikarditis, penyakit jantung, reumatik,

    kanker (malfungsi hati menimbulkan gagal hati), !istrimia, bunyi jantung ekstra (S

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    11/25

    %) &ntoleransi akti-itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan

    2) erubahan suhu tubuh hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada sirosis

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    12/25

    C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

    Dia!"#a

    K$%$&a'a(a!

    R$!a!a K$%$&a'a(a!

    NOC NIC Ra#i"!a*

    &ntoleransi

    akti-itas

    berhubungan

    dengan

    kelelahan dan

    penurunan berat

    badan

    Tujuan:eningkatan energi

    dan partisipasi dalam

    akti-itas

    Kriteria Hasil:

    a. :elaporkan

    peningkatan kekuatan

    dan kesehatan pasien.

    b. :eren*anakan

    akti-itas untuk

    memberikan

    kesempatan istirahat

    yang *ukup.

    *. :eningkatkan

    akti-itas dan latihan

    bersamaan dengan

    bertambahnya

    kekuatan.d. :emperlihatkan

    asupan nutrien yang

    adekuat dan

    menghilangkan

    alkohol dari diet.

    a. Tawarkan diet tinggi

    kalori, tinggi protein

    (T8T).

    b. erikan suplemen

    -itamin (1,

    kompleks, # dan 8)

    *. :oti-asi pasien

    untuk melakukan

    latihan yang diselingi

    istirahat

    d. :oti-asi dan bantu

    pasien untuk

    melakukan latihan

    dengan periode waktu

    yang ditingkatkan

    se*ara bertahap

    a.:emberikan kalori bagi

    tenaga dan protein

    bagi proses

    penyembuhan.b.:emberikan nutrien

    tambahan.

    *.:enghemat tenaga

    pasien sambil

    mendorong pasien

    untuk melakukan

    latihan dalam batas

    toleransi pasien.

    d.:emperbaiki perasaan

    sehat se*ara umum

    dan per*aya diri

    erubahan suhu

    tubuh

    hipertermiaberhubungan

    dengan proses

    inflamasi pada

    sirosis

    Tujuan emeliharaan suhu

    tubuh yang normal

    Kriteria Hasil

    a. :elaporkan suhu

    tubuh yang normal dan

    tidak terdapatnya

    gejala menggigil atau

    perspirasi.

    a. #atat suhu tubuh

    se*ara teratur.

    b. :oti-asi asupan

    *airan

    *. @akukan kompres

    dingin atau kantong

    es untuk menurunkan

    kenaikan suhu tubuh.d. erikan antibiotik

    a. :emberikan dasar

    untuk deteksi hati dan

    e-aluasi inter-ensi.b. :emperbaiki

    kehilangan *airan

    akibat perspirasi serta

    febris dan

    meningkatkan tingkat

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    13/25

    b. :emperlihatkan

    asupan *airan yang

    adekuat.

    seperti yang

    diresepkan.

    e. Hindari kontak

    dengan infeksi.

    f. Caga agar pasiendapat beristirahat

    sementara suhu

    tubuhnya tinggi.

    kenyamanan pasien.

    *. :enurunkan panas

    melalui proses

    konduksi serta

    e-aporasi, dan

    meningkatkan tingkat

    kenyaman pasien.

    d. :eningkatkan

    konsentrasi antibiotik

    serum yang tepat

    untuk mengatasi

    infeksi.

    e. :eminimalkan resiko

    peningkatan infeksi,

    suhu tubuh serta laju

    metabolik.

    f. :engurangi laju

    metabolik.

    $angguan

    integritas kulit

    yang

    berhubungan

    dengan

    pembentukan

    edema.

    Tujuan :emperbaiki

    integritas kulit dan

    proteksi jaringan yang

    mengalami edema.

    8riteria Hasil

    a. :emperlihatkan

    turgor kulit yang

    normal pada

    ekstremitas dan

    batang tubun.

    b. Tidak

    memperlihatkan luka

    pada kulit.*. :emperlihatkan

    jaringan yang normal

    a. atasi natrium seperti

    yang diresepkan.

    b. erikan perhatian danperawatan yang

    *ermat pada kulit.

    *. alik dan ubah posisi

    pasien dengan sering.d. Timbang berat badan

    dan *atat asupan serta

    haluaran *airan setiap

    hari.

    e. @akukan latihan

    gerak se*ara pasif,

    tinggikan ekstremitas

    edematus.

    f. @etakkan bantalan

    a. :eminimalkan

    pembentukan edema.

    b. Caringan dan kulityang edematus

    mengganggu suplai

    nutrien dan sangat

    rentan terhadap

    tekanan serta trauma.

    *. :eminimalkan

    tekanan yang lama

    dan meningkatkan

    mobilisasi edema.

    d. :emungkinkan

    perkiraan status *airan

    dan pemantauan

    terhadap adanya

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    14/25

    tanpa gejala eritema,

    perubahan warna

    atau peningkatan

    suhu di daerah

    tonjolan tulang.

    d. :engubah posisi

    dengan sering.

    busa yang ke*il

    dibawah tumit,

    maleolus dan tonjolan

    tulang lainnya.

    retensi serta

    kehilangan *airan

    dengan *ara yang

    paling baik.

    e. :eningkatkan

    mobilisasi edema.f. :elindungi tonjolan

    tulang dan

    meminimalkan trauma

    jika dilakukan dengan

    benar.

    $angguan

    integritas kulit

    berhubungan

    dengan ikterus

    dan status

    imunologi yang

    terganggu

    Tujuan: :emperbaiki

    integritas kulit dan

    meminimalkan iritasi kulit

    Kriteria Hasil:

    a. :emperlihatkan kulit

    yang utuh tanpa

    terlihat luka atau

    infeksi.

    b. :elaporkan tidak

    adanya pruritus.*. :emperlihatkan

    pengurangan gejala

    ikterus pada kulit dan

    sklera.b. :enggunakan emolien

    dan menghindari

    pemakaian sabun

    dalam menjaga higiene

    seharihari.

    a. Ebser-asi dan *atat

    derajat ikterus pada

    kulit dan sklera.

    b. @akukan perawatan

    yang sering pada kulit,

    mandi tanpa

    menggunakan sabun

    dan melakukan

    masase dengan losion

    pelembut (emolien).

    *. Caga agar kuku pasien

    selalu pendek.

    a. :emberikan dasar

    untuk deteksi

    perubahan dan

    e-aluasi inter-ensi.b. :en*egah kekeringan

    kulit dan

    meminimalkan

    pruritus.

    *. :en*egah ekskoriasi

    kulit akibat garukan.

    erubahan status

    nutrisi, kurang

    dari kebutuhan

    tubuh

    Tujuan erbaikan status

    nutrisi

    8riteria Hasil

    a. :emperlihatkan

    a. :oti-asi pasien

    untuk makan

    makanan dan

    suplemen makanan.

    a. :oti-asi sangat

    penting bagi penderita

    anoreksia dan

    gangguan

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    15/25

    berhubungan

    dengan

    anoreksia dan

    gangguan

    gastrointestinal.

    asupan makanan yang

    tinggi kalori, tinggi

    protein dengan jumlah

    memadai.

    b. :engenali makanan

    dan minuman yang

    bergi"i dan

    diperbolehkan dalam

    diet.

    *. ertambah berat

    tanpa memperlihatkan

    penambahan edema

    dan pembentukan

    asites.

    d. :engenali dasar

    pemikiran mengapa

    pasien harus makan

    sedikitsedikit tapi

    sering.

    e. :elaporkan

    peningkatan selera

    makan dan rasa sehat.

    f. :enyisihkan alkohol

    dari dalam diet.

    g. Turut serta dalam

    upaya memelihara

    higiene oral sebelum

    makan dan

    menghadapi mual.

    h. :enggunakna obat

    kelainan

    gastrointestinal seperti

    yang diresepkan.

    i. :elaporkan fungsi

    b. Tawarkan makan

    makanan dengan

    porsi sedikit tapi

    sering.

    *. Hidangkan makanan

    yang menimbulkan

    selera dan menarik

    dalam penyajiannya.

    d. antang alkohol.e. elihara higiene oral

    sebelum makan.f. asang i*e *ollar

    untuk mengatasimual.

    g. erikan obat yang

    diresepkan untuk

    mengatasi mual,

    muntah, diare atau

    konstipasi.

    h. :oti-asi peningkatan

    asupan *airan danlatihan jika pasien

    melaporkan

    konstipasi.

    i. 1mati gejala yang

    membuktikan adanya

    perdarahan

    gastrointestinal.

    gastrointestinal.

    b. :akanan dengan porsi

    ke*il dan sering lebih

    ditolerir oleh penderita

    anoreksia.*.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    16/25

    gastrointestinal yang

    normal dengan

    defekasi yang teratur.

    j. :engenali gejala

    yang dapat

    dilaporkan melena,

    pendarahan yang

    nyata.

    +esiko *edera

    berhubungan

    dengan

    hipertensi

    portal,

    perubahan

    mekanisme

    pembekuan dan

    gangguan

    dalam proses

    detoksifikasiobat.

    Tujuan engurangan

    resiko *edera

    8riteria Hasil

    a. Tidak memperlihatkanadanya perdarahan

    yang nyata dari traktus

    gastrointestinal.

    b. Tidak memperlihatkan

    adanya kegelisahan,

    rasa penuh pada

    epigastrium dan

    indikator lain yang

    menunjukkan hemoragi

    serta syok.

    *. :emperlihatkan hasil

    pemeriksaan yang

    negatif untuk

    perdarahan

    tersembunyi

    gastrointestinal.d. ebas dari daerah

    daerah yang

    mengalami ekimosis

    atau pembentukan

    a. 1mati setiap feses

    yang dieksresikan

    untuk memeriksa

    warna, konsistensi dan

    jumlahnya.

    b. aspadai gejala

    ansietas, rasa penuh

    pada epigastrium,

    kelemahan dan

    kegelisahan.

    *. eriksa setiap feses

    dan muntahan untuk

    mendeteksi darah

    yang tersembunyi.

    d. 1mati manifestasi

    hemoragi ekimosis,

    epitaksis, petekie dan

    perdarahan gusi.e. #atat tandatanda -ital

    dengan inter-al waktu

    tertentu.

    f. Caga agar pasien

    tenang dan membatasi

    akti-itasnya.

    g. antu dokter dalam

    a. :emungkinkan

    deteksi perdarahan

    dalam traktus

    gastrointestinal.b. !apat menunjukkan

    tandatanda dini

    perdarahan dan syok.

    *. :endeteksi tanda

    dini yang

    membuktikan adanya

    perdarahan.

    d. :enunjukkanperubahan pada

    mekanisme

    pembekuan darah.

    e. :emberikan dasar

    dan bukti adanya

    hipo-olemia dan

    syok.

    f. :eminimalkan resiko

    perdarahan dan

    mengejan.

    g. :emudahkan insersi

    kateter kontraumatik

    untuk mengatasi

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    17/25

    hematom.

    e. :emperlihatkan tanda

    tanda -ital yang

    normal.

    f. :empertahankanistirahat dalam keadaan

    tenang ketika terjadi

    perdarahan aktif.

    g. :engenali rasional

    untuk melakukan

    transfusi darah dan

    tindakan guna

    mengatasi perdarahan.h. :elakukan tindakan

    untuk men*egah

    trauma (misalnya,

    menggunakan sikat

    gigi yang lunak,

    membuang ingus

    se*ara perlahanlahan,

    menghindari terbentur

    serta terjatuh,

    menghindari mengejan

    pada saat defekasi).

    i. Tidak mengalami efek

    samping pemberian

    obat.j. :enggunakan semua

    obat seperti yang

    diresepkan.k. :engenali rasional

    untuk melakukan

    tindakan penjagaan

    memasang kateter

    untuk tamponade

    balon esofagus.

    h. @akukan obser-asi

    selama transfusi darah

    dilaksanakan.i. Dkur dan *atat sifat,

    waktu serta jumlah

    muntahan.j. ertahankan pasien

    dalam keadaan puasa

    jika diperlukan.

    k. erikan -itamin 8seperti yang

    diresepkan.

    l. !ampingi pasien

    se*ara terus menerus

    selama episode

    perdarahan.

    m. Tawarkan minuman

    dingin lewat mulutketika perdarahan

    teratasi (bila

    diinstruksikan).

    n. @akukan tindakan

    untuk men*egah

    trauma

    o. :empertahankan

    lingkungan yang

    aman.

    p. :endorong pasien

    untuk membuang

    ingus se*ara perlahan

    lahan.

    perdarahan dengan

    segera pada pasien

    yang *emas dan

    melawan.

    h. :emungkinkan

    deteksi reaksi

    transfusi (resiko ini

    akan meningkat

    dengan pelaksanaan

    lebih dari satu kali

    transfusi yang

    diperlukan untukmengatasi perdarahan

    aktif dari -arises

    esofagus)i. :embantu

    menge-aluasi taraf

    perdarahan dan

    kehilangan darah.

    j. :engurangi resikoaspirasi isi lambung

    dan meminimalkan

    resiko trauma lebih

    lanjut pada esofagus

    dan lambung.

    k. :eningkatkan

    pembekuan dengan

    memberikan -itamin

    larut lemak yang

    diperlukan untuk

    mekanisme

    pembekuan darah.

    l. :enenangkan pasien

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    18/25

    dengan menggunakan

    semua obat.

    >. :enyediakan sikat

    gigi yang lunak dan

    menghindari

    penggunaan tusuk

    gigi.

    r. :endorong konsumsi

    makanan dengan

    kandungan -itamin #

    yang tinggi.

    s. :elakukan kompres

    dingin jika diperlukan.t. :en*atat lokasi

    tempat perdarahan.u. :enggunakan jarum

    ke*il ketika

    melakukan

    penyuntikan.

    -. erikan obat dengan

    hatihati pantau efek

    samping pemberian

    obat.

    yang merasa *emas

    dan memungkinkan

    pemantauan serta

    deteksi terhadap

    kebutuhan pasien

    selanjutnya.m. :engurangi resiko

    perdarahan lebih

    lanjut dengan

    meningkatkan

    -asokontriksi

    pembuluh darahesofagus dan

    lambung.

    n. :eningkatkan

    keamanan pasien.

    o. :engurangi resiko

    trauma dan

    perdarahan dengan

    menghindari *edera,terjatuh, terpotong,

    dll.p. :engurangi resiko

    epistaksis sekunder

    akibat trauma dan

    penurunan

    pembekuan darah.>. :en*egah trauma

    pada mukosa oral

    sementara higiene

    oral yang baik

    ditingkatkan.

    r. :eningkatkan proses

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    19/25

    penyembuhan

    s. :engurangi

    perdarahan ke dalam

    jaringan dengan

    meningkatkan

    -asokontriksi lokal.t. :emungkinkan

    deteksi tempat

    perdarahan yang baru

    dan pemantauan

    tempat perdarahan

    sebelumnya.

    u. :eminimalkan

    perambesan dan

    kehilangan darah

    akibat penyuntikan

    yang berkalikali.

    -. :engurangi resiko

    efek samping yang

    terjadi sekunder

    karena

    ketidakmampuan hati

    yang rusak untuk

    melakukan

    detoksifikasi

    (memetabolisasi)

    obat se*ara normal.

    ?yeri kronis

    berhubungan

    dengan agen

    injuri biologi

    (hati yang

    membesar serta

    Tujuan eningkatan rasa

    kenyamananKriteria Hasil

    a. :empertahankan tirah

    baring dan mengurangi

    akti-itas ketika nyeri

    a. ertahankan tirah

    baring ketika pasien

    mengalami gangguan

    rasa nyaman pada

    abdomen.

    b. erikan antipasmodik

    a. :engurangi kebutuhan

    metabolik dan

    melindungi hati.

    b. :engurangi iritabilitas

    traktus gastrointestinal

    dan nyeri serta

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    20/25

    nyeri tekan dan

    asites)

    terasa.

    b. :enggunakan

    antipasmodik dan

    sedatif sesuai indikasi

    dan resep yang

    diberikan.*. :elaporkan

    pengurangan rasa

    nyeri dan gangguan

    rasa nyaman pada

    abdomen.d. :elaporkan rasa nyeri

    dan gangguan rasa

    nyaman jika terasa.

    e. :engurangi asupan

    natrium dan *airan

    sesuai kebutuhan

    hingga tingkat yang

    diinstruksikan untuk

    mengatasi asites.

    f. :erasakan

    pengurangan rasa

    nyeri.g. :emperlihatkan

    pengurangan rasa

    nyeri.

    h. :emperlihatkan

    pengurangan lingkar

    perut dan perubahan

    berat badan yang

    sesuai.

    dan sedatif seperti

    yang diresepkan.

    *. 8urangi asupan

    natrium dan *airan

    jika diinstruksikan.

    gangguan rasa nyaman

    pada abdomen.

    *. :emberikan dasar

    untuk mendeteksi lebih

    lanjut kemunduran

    keadaan pasien dan

    untuk menge-aluasi

    inter-ensi.

    d. :eminimalkan

    pembentukan asites

    lebih lanjut.

    8elebihan

    -olume *airan

    berhubungan

    Tujuan emulihan kepada

    -olume *airan yang normal

    8riteria Hasil

    a. atasi asupan natrium

    dan *airan jika

    diinstruksikan.

    a. :eminimalkan

    pembentukan asites

    dan edema.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    21/25

    dengan asites

    dan

    pembentukan

    edema.

    a. :engikuti diet rendah

    natrium dan

    pembatasan *airan

    seperti yang

    diinstruksikan.

    b. :enggunakan diuretik,

    suplemen kalium dan

    protein sesuai indikasi

    tanpa mengalami efek

    samping.

    *. :emperlihatkan

    peningkatan haluaran

    urine.d. :emperlihatkan

    penge*ilan lingkar

    perut.

    e. :engidentifikasi

    rasional pembatasan

    natrium dan *airan.

    b. erikan diuretik,

    suplemen kalium dan

    protein seperti yang

    dipreskripsikan.

    *. #atat asupan dan

    haluaran *airan.d. Dkur dan *atat lingkar

    perut setiap hari.

    e. Celaskan rasional

    pembatasan natrium

    dan *airan.

    b. :eningkatkan ekskresi

    *airan lewat ginjal dan

    mempertahankan

    keseimbangan *airan

    serta elektrolit yang

    normal.*. :enilai efekti-itas

    terapi dan ke*ukupan

    asupan *airan.

    d. :emantau perubahan

    pada pembentukan

    asites dan

    penumpukan *airan.e. :eningkatkan

    pemahaman dan

    kerjasama pasien

    dalam menjalani dan

    melaksanakan

    pembatasan *airan.

    erubahan

    proses berpikir

    berhubungan

    dengan

    kemunduran

    fungsi hati dan

    peningkatan

    kadar amonia.

    Tujuan erbaikan status

    mental

    8riteria Hasil

    a. :emperlihatkan

    perbaikan status

    mental.b. :emperlihatkan

    kadar amonia

    serum dalam batas

    batas yang normal

    *. :emiliki orientasi

    terhadap waktu,

    tempat dan orang.

    a. atasi protein

    makanan seperti yang

    diresepkan.

    b. erikan makanan

    sumber karbohidrat

    dalam porsi ke*il tapi

    sering.

    *. erikan perlindungan

    terhadap infeksi.d. ertahankan

    lingkungan agar tetap

    hangat dan bebas dari

    angin.

    e. asang bantalan pada

    a. :engurangi sumber

    amonia (makanan

    sumber protein).

    b. :eningkatkan asupan

    karbohidrat yang

    adekuat untuk

    memenuhi kebutuhan

    energi dan

    FmempertahankanG

    protein terhadap

    proses peme*ahannya

    untuk menghasilkan

    tenaga.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    22/25

    d. :elaporkan pola

    tidur yang normal.

    e. :enunjukkan

    perhatian terhadap

    kejadian dan

    akti-itas di

    lingkungannya.

    f. :emperlihatkan

    rentang perhatian

    yang normal.

    g. :engikuti dan turut

    serta dalam

    per*akapan se*ara

    tepat.

    h. :elaporkan

    kontinensia fekal

    dan urin.

    i. Tidak mengalami

    kejang.

    penghalang di

    samping tempat tidur.

    f. atasi pengunjung.

    g. @akukan pengawasan

    keperawatan yang*ermat untuk

    memastikan

    keamanan pasien.

    h. Hindari pemakaian

    preparat opiat dan

    barbiturat.i. angunkan dengan

    inter-al.

    *. :emperke*il resiko

    terjadinya peningkatan

    kebutuhan metabolik

    lebih lanjut.

    d. :eminimalkan gejala

    menggigil karena akan

    meningkatkan

    kebutuhan metabolik.

    e. :emberikan

    perlindungan kepada

    pasien jika terjadi

    koma hepatik dan

    serangan kejang.f. :eminimalkan

    akti-itas pasien dan

    kebutuhan

    metaboliknya.

    g. :elakukan

    pemantauan ketat

    terhadap gejala yang

    baru terjadi dan

    meminimalkan trauma

    pada pasien yang

    mengalami gejala

    konfusi.h. :en*egah

    penyamaran gejala

    koma hepatik dan

    men*egah o-erdosis

    obat yang terjadi

    sekunder akibat

    penurunan

    kemampuan hati yang

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    23/25

    rusak untuk

    memetabolisme

    preparat narkotik dan

    barbiturat.

    i. :emberikan stimulasi

    kepada pasien dan

    kesempatan untuk

    mengamati tingkat

    kesadaran pasien.

    ola napas yang

    tidak efektif

    berhubungan

    dengan asites

    dan restriksi

    pengembangan

    toraks akibat

    aistes, distensi

    abdomen serta

    adanya *airan

    dalam rongga

    toraks

    Tujuan: erbaikan status

    pernapasan

    KriteriaHasil:

    a. :engalami perbaikan

    status pernapasan.

    b. :elaporkan

    pengurangan gejala

    sesak napas.

    *. :elaporkan

    peningkatan tenaga dan

    rasa sehat.

    d. :emperlihatkanfrekuensi respirasi

    yang normal (%2

    %6Bmenit) tanpa

    terdengarnya suara

    pernapasan tambahan.

    e. :emperlihatkan

    pengembangan toraks

    yang penuh tanpa

    gejala pernapasan

    dangkal.

    f. :emperlihatkan gas

    darah yang normal.

    g. Tidak mengalami

    a. Tinggalkan bagian

    kepala tempat tidur.

    b. Hemat tenaga pasien.

    *. Dbah posisi denganinter-al.

    d. antu pasien dalam

    menjalani

    parasentesis atau

    torakosentesis.e. erikan dukungan

    dan pertahankan

    posisi selamamenjalani prosedur.

    f. :en*atat jumlah dan

    sifat *airan yang

    diaspirasi.g. :elakukan obser-asi

    terhadap bukti

    terjadinya batuk,

    peningkatan dispnu

    atau frekuensi denyut

    nadi.

    b. :engurangi tekanan

    abdominal pada

    diafragma dan

    memungkinkan

    pengembangan toraks

    dan ekspansi paru yang

    maksimal.

    *. :engurangi kebutuhan

    metabolik dan oksigen

    pasien.d. :eningkatkan ekspansi

    (pengembangan) dan

    oksigenasi pada semua

    bagian paru).

    e. arasentesis dan

    torakosentesis (yang

    dilakukan untuk

    mengeluarkan *airan

    dari rongga toraks)

    merupakan tindakan

    yang menakutkan bagi

    pasien. antu pasien

    agar bekerja sama

    dalam menjalani

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    24/25

    gejala konfusi atau

    sianosis.

    prosedur ini dengan

    meminimalkan resiko

    dan gangguan rasa

    nyaman

    f. :enghasilkan *atatan

    tentang *airan yang

    dikeluarkan dan

    indikasi keterbatasan

    pengembangan paru

    oleh *airan.

    g. :enunjukkan iritasi

    rongga pleura dan

    bukti adanya gangguan

    fungsi respirasi oleh

    pneumotoraks atau

    hemotoraks

    (penumpukan udara

    atau darah dalam

    rongga pleura).

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis

    25/25

    Coane #. :*. #loskey, $loria :. ule*hek, 200/, Nursing Interventions Classii!ation "NIC#$ :osby

    Iearook, St. @ouis

    8un*ara, H.I, dkk, 2002,%uku Ajar Kepera&atan 'edikal(%edah %runner ) Suddarth$ ;$#, Cakarta

    :arion Cohnson, dkk, 2000,Nursing *ut!ome Classii!ations "N*C#$ :osby Iearook, St. @ouis

    :arjory $ordon, dkk, 200%,Nursing +iagnoses: +einition ) Classii!ation ,--.(,--,$ ?1?!1

    Smelt"er, Su"anne # dan renda $. are. (200%). 8eperawatan medikal bedah 2. (;d 6). Cakarta

    enerbit uku 8edokteran (;$#).

    Soeparman. (200').Ilmu /enyakit +alam$ alai enerbit =8D&, Cakarta.