laporan demam berdarah dengue
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
1/10
DEMAM BERDARAH DENGUE
Seorang anak umur 3 tahun datang ke UGD RS ROEMANI dengan diantar oleh ibunya dengan
keluhan demam selama 5 hari, disertai mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
petekie, ekimosis, dan perdarahan gusi serta tes RL (+). Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi
nadi 120x/menit, frekuensi nafas 30x/menit, akral dingin (-). Anak ini tinggal didaerah
perkampungan kumuh dan dilaporkan telah terjadi kejadian anak meninggal dunia didaerah
tersebut karena gejala yang sama. Pihak puskesmas didaerah tersebut telah melakukan tindakan
pencegahan untuk mencegah terjadinya KLB didaerah tersebut.
STEP 1. Kata-Kata Sulit
1.
Demam1
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38C (100,4F),
diukur pada oral >37,8C, dan bila diukur melalui aksila >37,2C (99F). (Schmitt, 1984).
Sedangkan menurut NAPN (National Association of Pediatrics Nurse) disebut demam bila
bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu rektal melebihi 38 C. Pada anak umur lebih dari 3
bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3 C.
Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan tingkat
sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya terhadap
toksin bakteri, peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi sitokin pirogen
secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka efeknya akan menguntungkan
tubuh secara keseluruhan, tetapi bila telah melampaui batas kritis tertentu maka sitokin ini
membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin pirogen sistemik tersebut sejauh ini belum
diketahui.
2. Petekie2
-
Petekie adalah bintik merah keunguan kecil dan bulat sempurna yang tidak menonjol
akibat perdarahan intradermal atau submukosa.
- Petekie merupakan lesi perdarahan keunguan, mendatar 1 sampai 4 mm, bulat, tidak
memucat, berdarah, dan dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar yang dinamakan
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
2/10
purpura. Dapat ditemukan pada membran mukosa dan kulit, khususnya di daerah yang
bebas atau daerah tertekan. Petekie umumnya menggambarkan kelainan trombosit.
3. Ekimosis2
- Ekimosis adalah bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada kulit atau
selaput lendir, membentuk bercak biru atau ungu yang rat, bulat atau irregular.
- Ekimosis adalah tanda memar atau tanda biru kehitaman, merupakan daerah makula
besar akibat ekstravasasi darah ke dalam jaringan subkutan dan kulit. Perdarahan yang
baru berwarna biru kehitaman dan berubah warna menjadi hijau kecoklatan dan menjadi
kuning bila mengalami resolusi. Walaupun ekimosis sering ditemukan pada trauma,
tetapi ekimosis yang luas dapat menggambarkan kelainan trombosit atau gangguan
pembekuan.
4.
Tes RL (rumple leed)/ Uji Tourniquet3
- Adalah uji bending dengan menggunakan tourniquet untuk melihat adanya petekie.
- Uji Tourniquet merupakan tes yang sederhana untuk melihat gangguan pada vaskuler
maupun trombosit. Tes ini akan positif bila ada gangguan pada vaskuler maupun
trombosit.
- Di daerah endemis DBD, uji Tourniquet merupakan pemeriksaan penunjang presumtif
bagi diagnosis DBD apabila dilakukan pada anak yang menderita demam lebih dari 2 hari
tanpa sebab yang jelas. Sebagian orang mungkin menunjukkan hasil positif tergantung
pada tekstur, ketipisan, dan suhu kulit, sehingga uji Tourniquet ini bukan merupakan
satu-satunya pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis DBD..
- Uji tourniquet dikatakan positif (+) bila jumlah petekie >20 (abnormal), normal (-)
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
3/10
STEP 2. Identifikasi Masalah
1. Mengapa terjadi keluhan-keluhan diatas?
2. Diagnosis differensial dan diagnosis sementara dari keluhan diatas?
3.
Hubungan penyakit anak dengan anak yang meninggal dengan keluhan yang sama?
4. Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan?
5. Kapan dapat dikatakan KLB?
6. Hubungan lingkungan kumuh dengan penyakit anak tersebut!
7. Pencegahan apa saja yang dapat dilakukan puskesmas?
STEP 3. Analisis Masalah
1. Keluhan-keluhan tersebut terjadi karena:
a. Demam1
- Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan
tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya
terhadap toksin bakteri, peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi
sitokin pirogen secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka
efeknya akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan, tetapi bila telah melampaui
batas kritis tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin
pirogen sistemik tersebut sejauh ini belum diketahui.
- Menggigil ditimbulkan agar dengan cepat meningkatkan produksi panas, sementara
vasokonstriksi kulit juga berlangsung untuk dengan cepat mengurangi pengeluaran
panas. Kedua mekanisme tersebut mendorong suhu naik. Dengan demikian,
pembentukan demam sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik adalah sesuatu
yang disengaja dan bukan disebabkan oleh kerusakan mekanisme termoregulasi.
b. Mual dan muntah5
Pusat muntah terletak di medulla oblongata yang juga mengatur fungsi jantung,pernafasan, air liur/saliva dan vasomotor. Pusat muntah dapat distimulasi dengan 4
perngsangan yang berbeda:
Serat aferen N.vagus ( kaya akan serotonin dan 5-hydroxy-tryptamine)
N.splanchnicus bagian dalam yang dapat distimulasi oleh iritasi peritoneum, infeksi
atau perut yang menggembung.
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
4/10
Sistem vestibular yang bisa dirangsang oleh infeksi. Serabut syaraf ini banyak
mengandung histamin, dan reseptor musakrinik.
Higher CNS centers yang distimulasi oleh gangguan penglihatan, penciuman dan
emosional dapat menyebabkan muntah.
Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ) yang terletak di luar sawar darah otak (BBB)
seperti pada area postrema dari medulla. Daerah ini memilki reseptor kimia yang
dapat distimulasi oleh obat-obatan, zat-zat kemoterapi, racun, hipoksia, uremia, terapi
radiasi. Area postrema ini kaya akan reseptor 5-hydroxy-tryptamine dan dopamine,
opioid, dan asetikolin, substansi P.
c. Perdarahan (petekie, ekimosis, perdarahan gusi)6
Perdarahan pada DHF umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi
trombosit dan kelainan sistem koagulasi. Trombositopenia yang dihubungkan dengan
meningkatnya megakariosit muda dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup
trombosit menimbulkan dugaan meningkatnya destruksi trombosit dalam sistem
retikuloendotelial. Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses
imunologis dengan terdapatnya sistem koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan
hati yang fungsinya memang terganggu oleh aktivitasi sistem koagulasi
d. Tes RL (+)3
Manifestasi perdarahan yang paling sering ditemukan pada DBD ialah perdarahan kulit,
uji Tourniquetpositif, memar dan perdarahan pada tempat pengambilan darah vena. Uji
Tourniquet merupakan tes yang sederhana untuk melihat gangguan pada vaskuler
maupun trombosit. Tes ini akan positif bila ada gangguan pada vaskuler maupun
trombosit.
Prinsip yang digunakan dalam uji Torniquet adalah dimana terhadap kapiler diciptakan
suasana anoksia dengan jalan membendung aliran darah vena. Anoksia merupakan
ketiadaan penyediaan oksigen jaringan meskipun perfusi darah ke jaringan adekuat.
Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal akan memperlihatkan kemampuan
ketahanan kapiler. Jika ketahan kapiler turun akan timbul petekie di kulit.
Uji tourniquet dikatakan positif (+) bila jumlah petekie >20 (abnormal), normal (-)
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
5/10
2. Diagnosis sementara: Demam Berdarah Dengue (DBD)
Diagnosis differensial:
- Demam Dengue (DD)
- Dengue syok sindrom (DSS)
- Malaria
- Chikungunya
- Leptospirosis
- Demam tifoid
3. Ada hubungan. Kemungkinan anak yang meninggal tersebut menderita DBD. Seseorang
yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penular penyakit
DBD. Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mendapat virus
dengue sewaktu menggit, menghsap darah orang yang sakit demam berdarah dengue atau
tidak sakit namun didalam darahnya terdapat virus dengue. Seseorang yang didalam
darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah.
Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai hari 1-2 hari sebelum demam. Bila
penderita digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam
lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai
jaringan tubuh nyamuk termasuk dalam kelenjar air liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah
menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (mas
inkubasi ekstrinsik). Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.
Oleh karena setiap kali nyamuk menusuk/menggigit, sebelum menghisap darah akan
mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya (proboscis) agar darah yang dihisap tidak
membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain.7
4. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah8,9,10
:
a. Darah
Leukosit : dapat normal/ menurun (N : 450010000 sel/mm3)
Trombosit : Trombositopenia Hematokrit : terdapat kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan
hematokrit 20 % dari hematokrit awal
Protein / albumin : terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma
SGOT , SGPT : dapat meningkat
Ureum meningkat
b. Urine : albuminurial ringan
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
6/10
c. Pemeriksaan serologi : dilakukan titer antibodi pasien dengan cara haemaglutination
inhibition test ( HI test) atau dengan uji pengikatan komplemen ( CFT/ Complement
Fixation Test) diambil darah vena 2- 5 ml
d. Foto thorak : untuk mengetahui adanya efusi pleura, terutama hemithorak kanan. Hal
tersebut terjadi apabila ada perembesan plasma hebat.
e.
USG : untuk mengetahui adanya Hepatomegali. Splenomegali, Asites
f. Uji test tourniqet (+)
5. Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu (Depkes, 2000).
Suatu penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut11
:
a. Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.
b. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut
turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
c.
Peningkatan kejadian penyakit/kematian, dua kali atau lebih dibandingkan denganperiode sebelumnya (hari, minggu, bulan, tahun).
d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
e. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.
f. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.
g. Propotional rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun sebelumnya.
h.
Beberapa penyakit khusus : kolera, DHF/DSS- Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis).
- Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya
daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
i. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :
- Keracunan makanan
- Keracunan pestisida
6. Ada hubungan antar tempat tinggal di daerah perkampungan kumuh dengan penyakit anak
tersebut.
- Karena sumber air bersih yang tidak terjamin, sarana MCK tidak memadai, jarak rumah
yang terlalu dekat, aksesabilitas penyinaran dan ventilasi udara kurang, sehingga
menyebabkan tempat perkembangbiakan nyamuk.
- Karena daerah perkampungan kumuh memiliki keadaan lingkungan yang
mempermudah/baik untuk tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti. Nyamuk-
nyamuk ini berkembang biak didalam air bersih dan tempat-tempat gelap yang lembab,
baik didalam maupun dekat rumah. Nyamuk betina meletakkan telurnya dibejana-bejana
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
7/10
atau tempat-tempat penyimpanan air di dalam atau sekitar rumah, sekolah, atau gedung
perkantoran. Tempat yang sering dijadikan bertelur adalah batok kelapa, drum, kaleng
bekas, pot bunga, ember, vas bunga, tatakan pot bunga, tangki ar, tempat penampungan
air pada lemar es, baskom, pipa air, benda-benda yang terbuang dari kaca atau plastik,
ban-ban bekas dan botol-botol kosong, dan talang atap rumah yang tergenang sisa air
hujan.12
7. Pencegahan dengan cara pengendalian vector:
a. Lingkungan
PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
3M plus: menutup, menguras, menimbun, dan juga melakukan beberapa plus
seperti:
- Memelihara ikan pemakan jentik
- Menabur larvasida
- Menggunakan kelambu pada waktu tidur
-
Menyemprot dengaan insektisida- Menggunakan repellent
- Memasang obat nyamuk
- Memeriksa jentik berkala
Pengelolaan sampah padat
Modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia.
Perbaikan desain rumah
b. Biologis
Dengan menggunakan ikan pemakan jentik.
c. Kimiawi
-
Pengasapan/fogging
- Abate pada tempat penampungan air.
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
8/10
STEP 4. Skema
Anak usia 3 tahun dibawa
oleh ibunya
Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
radiologi
Diagnosis sementara: Demam Berdarah Dengue
Diagnosis differensial: demam dengue, dengue syok sindrom, malaria,
chikungunya, leptospirosis, dan demam tifoid.
Pemeriksaan fisik: tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi
120x/menit, frekuensi nafas 30x/menit, akral dingin (-), petekie,
ekimosis, perdarah gusi, dan tes RL (+).
Alloanamnesis: demam 5 hari, mual, muntah, likungan rumah yang
kumuh dan terdapat anak meninggal dengan gejala yang sama.
UGD RS ROEMANI
Puskesmas:
1.Penyelidikan
epidemiologi
2.Pemberantasan
vector
3.Penyuluhan
4.Pelaporan ke
dinas kesehatan
kabupaten/kota
Pihak rumah sakit
melapor ke
puskesmas
adanya tersangka
DBD
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSIS
Pencegahan terjadinya KLB
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
9/10
STEP 5. Sasaran Belajar
1. DFH
- Definisi
- Etiologi
- Epidemiologi
- Patogenesis
- Patofisiologi
- Manifestasi klinis
- Penegakan diagnosis
- Penatalaksanaan
- Diagnosis differensial
-
Komplikasi
- prognosis
2. Peran dokter keluarga dalam pencegahan dan edukasi tentang kasus DHF.
3. Perbedaan petekie, purpura, ekimosis, dan hematoma.
-
7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue
10/10
LAPORAN DISKUSI TUTORIAL SKENARIO 2
Blok 18
DEMAM BERDARAH DENGUETUTOR : dr. Ika
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
1. Aditya Yuda Anfasa (H2A008004)2. Andika Retno (H2A008005)3. Bela Bagus Setiawan (H2A008007)4. Dadan Fakhrurijal (H2A008009)5. Diana Zahrawardani (H2A008013)6. Erwin Ulinuha (H2A008018)7. Fajriana Marethiafani (H2A008019)8. Febrina Dwi Haryani (H2A008020)9. Rani Dinarti (H2A008031)10.Wendhi Haryo Suwarno (H2A008044)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2011