laporan demam berdarah dengue

Upload: yua2nana

Post on 14-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    1/10

    DEMAM BERDARAH DENGUE

    Seorang anak umur 3 tahun datang ke UGD RS ROEMANI dengan diantar oleh ibunya dengan

    keluhan demam selama 5 hari, disertai mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan

    petekie, ekimosis, dan perdarahan gusi serta tes RL (+). Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi

    nadi 120x/menit, frekuensi nafas 30x/menit, akral dingin (-). Anak ini tinggal didaerah

    perkampungan kumuh dan dilaporkan telah terjadi kejadian anak meninggal dunia didaerah

    tersebut karena gejala yang sama. Pihak puskesmas didaerah tersebut telah melakukan tindakan

    pencegahan untuk mencegah terjadinya KLB didaerah tersebut.

    STEP 1. Kata-Kata Sulit

    1.

    Demam1

    Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38C (100,4F),

    diukur pada oral >37,8C, dan bila diukur melalui aksila >37,2C (99F). (Schmitt, 1984).

    Sedangkan menurut NAPN (National Association of Pediatrics Nurse) disebut demam bila

    bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu rektal melebihi 38 C. Pada anak umur lebih dari 3

    bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3 C.

    Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan tingkat

    sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya terhadap

    toksin bakteri, peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi sitokin pirogen

    secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka efeknya akan menguntungkan

    tubuh secara keseluruhan, tetapi bila telah melampaui batas kritis tertentu maka sitokin ini

    membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin pirogen sistemik tersebut sejauh ini belum

    diketahui.

    2. Petekie2

    -

    Petekie adalah bintik merah keunguan kecil dan bulat sempurna yang tidak menonjol

    akibat perdarahan intradermal atau submukosa.

    - Petekie merupakan lesi perdarahan keunguan, mendatar 1 sampai 4 mm, bulat, tidak

    memucat, berdarah, dan dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar yang dinamakan

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    2/10

    purpura. Dapat ditemukan pada membran mukosa dan kulit, khususnya di daerah yang

    bebas atau daerah tertekan. Petekie umumnya menggambarkan kelainan trombosit.

    3. Ekimosis2

    - Ekimosis adalah bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada kulit atau

    selaput lendir, membentuk bercak biru atau ungu yang rat, bulat atau irregular.

    - Ekimosis adalah tanda memar atau tanda biru kehitaman, merupakan daerah makula

    besar akibat ekstravasasi darah ke dalam jaringan subkutan dan kulit. Perdarahan yang

    baru berwarna biru kehitaman dan berubah warna menjadi hijau kecoklatan dan menjadi

    kuning bila mengalami resolusi. Walaupun ekimosis sering ditemukan pada trauma,

    tetapi ekimosis yang luas dapat menggambarkan kelainan trombosit atau gangguan

    pembekuan.

    4.

    Tes RL (rumple leed)/ Uji Tourniquet3

    - Adalah uji bending dengan menggunakan tourniquet untuk melihat adanya petekie.

    - Uji Tourniquet merupakan tes yang sederhana untuk melihat gangguan pada vaskuler

    maupun trombosit. Tes ini akan positif bila ada gangguan pada vaskuler maupun

    trombosit.

    - Di daerah endemis DBD, uji Tourniquet merupakan pemeriksaan penunjang presumtif

    bagi diagnosis DBD apabila dilakukan pada anak yang menderita demam lebih dari 2 hari

    tanpa sebab yang jelas. Sebagian orang mungkin menunjukkan hasil positif tergantung

    pada tekstur, ketipisan, dan suhu kulit, sehingga uji Tourniquet ini bukan merupakan

    satu-satunya pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis DBD..

    - Uji tourniquet dikatakan positif (+) bila jumlah petekie >20 (abnormal), normal (-)

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    3/10

    STEP 2. Identifikasi Masalah

    1. Mengapa terjadi keluhan-keluhan diatas?

    2. Diagnosis differensial dan diagnosis sementara dari keluhan diatas?

    3.

    Hubungan penyakit anak dengan anak yang meninggal dengan keluhan yang sama?

    4. Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan?

    5. Kapan dapat dikatakan KLB?

    6. Hubungan lingkungan kumuh dengan penyakit anak tersebut!

    7. Pencegahan apa saja yang dapat dilakukan puskesmas?

    STEP 3. Analisis Masalah

    1. Keluhan-keluhan tersebut terjadi karena:

    a. Demam1

    - Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan

    tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya

    terhadap toksin bakteri, peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi

    sitokin pirogen secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka

    efeknya akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan, tetapi bila telah melampaui

    batas kritis tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin

    pirogen sistemik tersebut sejauh ini belum diketahui.

    - Menggigil ditimbulkan agar dengan cepat meningkatkan produksi panas, sementara

    vasokonstriksi kulit juga berlangsung untuk dengan cepat mengurangi pengeluaran

    panas. Kedua mekanisme tersebut mendorong suhu naik. Dengan demikian,

    pembentukan demam sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik adalah sesuatu

    yang disengaja dan bukan disebabkan oleh kerusakan mekanisme termoregulasi.

    b. Mual dan muntah5

    Pusat muntah terletak di medulla oblongata yang juga mengatur fungsi jantung,pernafasan, air liur/saliva dan vasomotor. Pusat muntah dapat distimulasi dengan 4

    perngsangan yang berbeda:

    Serat aferen N.vagus ( kaya akan serotonin dan 5-hydroxy-tryptamine)

    N.splanchnicus bagian dalam yang dapat distimulasi oleh iritasi peritoneum, infeksi

    atau perut yang menggembung.

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    4/10

    Sistem vestibular yang bisa dirangsang oleh infeksi. Serabut syaraf ini banyak

    mengandung histamin, dan reseptor musakrinik.

    Higher CNS centers yang distimulasi oleh gangguan penglihatan, penciuman dan

    emosional dapat menyebabkan muntah.

    Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ) yang terletak di luar sawar darah otak (BBB)

    seperti pada area postrema dari medulla. Daerah ini memilki reseptor kimia yang

    dapat distimulasi oleh obat-obatan, zat-zat kemoterapi, racun, hipoksia, uremia, terapi

    radiasi. Area postrema ini kaya akan reseptor 5-hydroxy-tryptamine dan dopamine,

    opioid, dan asetikolin, substansi P.

    c. Perdarahan (petekie, ekimosis, perdarahan gusi)6

    Perdarahan pada DHF umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi

    trombosit dan kelainan sistem koagulasi. Trombositopenia yang dihubungkan dengan

    meningkatnya megakariosit muda dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup

    trombosit menimbulkan dugaan meningkatnya destruksi trombosit dalam sistem

    retikuloendotelial. Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses

    imunologis dengan terdapatnya sistem koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan

    hati yang fungsinya memang terganggu oleh aktivitasi sistem koagulasi

    d. Tes RL (+)3

    Manifestasi perdarahan yang paling sering ditemukan pada DBD ialah perdarahan kulit,

    uji Tourniquetpositif, memar dan perdarahan pada tempat pengambilan darah vena. Uji

    Tourniquet merupakan tes yang sederhana untuk melihat gangguan pada vaskuler

    maupun trombosit. Tes ini akan positif bila ada gangguan pada vaskuler maupun

    trombosit.

    Prinsip yang digunakan dalam uji Torniquet adalah dimana terhadap kapiler diciptakan

    suasana anoksia dengan jalan membendung aliran darah vena. Anoksia merupakan

    ketiadaan penyediaan oksigen jaringan meskipun perfusi darah ke jaringan adekuat.

    Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal akan memperlihatkan kemampuan

    ketahanan kapiler. Jika ketahan kapiler turun akan timbul petekie di kulit.

    Uji tourniquet dikatakan positif (+) bila jumlah petekie >20 (abnormal), normal (-)

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    5/10

    2. Diagnosis sementara: Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Diagnosis differensial:

    - Demam Dengue (DD)

    - Dengue syok sindrom (DSS)

    - Malaria

    - Chikungunya

    - Leptospirosis

    - Demam tifoid

    3. Ada hubungan. Kemungkinan anak yang meninggal tersebut menderita DBD. Seseorang

    yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penular penyakit

    DBD. Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mendapat virus

    dengue sewaktu menggit, menghsap darah orang yang sakit demam berdarah dengue atau

    tidak sakit namun didalam darahnya terdapat virus dengue. Seseorang yang didalam

    darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah.

    Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai hari 1-2 hari sebelum demam. Bila

    penderita digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam

    lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai

    jaringan tubuh nyamuk termasuk dalam kelenjar air liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah

    menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (mas

    inkubasi ekstrinsik). Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.

    Oleh karena setiap kali nyamuk menusuk/menggigit, sebelum menghisap darah akan

    mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya (proboscis) agar darah yang dihisap tidak

    membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain.7

    4. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah8,9,10

    :

    a. Darah

    Leukosit : dapat normal/ menurun (N : 450010000 sel/mm3)

    Trombosit : Trombositopenia Hematokrit : terdapat kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan

    hematokrit 20 % dari hematokrit awal

    Protein / albumin : terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma

    SGOT , SGPT : dapat meningkat

    Ureum meningkat

    b. Urine : albuminurial ringan

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    6/10

    c. Pemeriksaan serologi : dilakukan titer antibodi pasien dengan cara haemaglutination

    inhibition test ( HI test) atau dengan uji pengikatan komplemen ( CFT/ Complement

    Fixation Test) diambil darah vena 2- 5 ml

    d. Foto thorak : untuk mengetahui adanya efusi pleura, terutama hemithorak kanan. Hal

    tersebut terjadi apabila ada perembesan plasma hebat.

    e.

    USG : untuk mengetahui adanya Hepatomegali. Splenomegali, Asites

    f. Uji test tourniqet (+)

    5. Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian

    yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu (Depkes, 2000).

    Suatu penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sebagai

    berikut11

    :

    a. Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.

    b. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut

    turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

    c.

    Peningkatan kejadian penyakit/kematian, dua kali atau lebih dibandingkan denganperiode sebelumnya (hari, minggu, bulan, tahun).

    d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih

    bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

    e. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau

    lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.

    f. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu

    menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.

    g. Propotional rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan

    dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun sebelumnya.

    h.

    Beberapa penyakit khusus : kolera, DHF/DSS- Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis).

    - Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya

    daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.

    i. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :

    - Keracunan makanan

    - Keracunan pestisida

    6. Ada hubungan antar tempat tinggal di daerah perkampungan kumuh dengan penyakit anak

    tersebut.

    - Karena sumber air bersih yang tidak terjamin, sarana MCK tidak memadai, jarak rumah

    yang terlalu dekat, aksesabilitas penyinaran dan ventilasi udara kurang, sehingga

    menyebabkan tempat perkembangbiakan nyamuk.

    - Karena daerah perkampungan kumuh memiliki keadaan lingkungan yang

    mempermudah/baik untuk tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti. Nyamuk-

    nyamuk ini berkembang biak didalam air bersih dan tempat-tempat gelap yang lembab,

    baik didalam maupun dekat rumah. Nyamuk betina meletakkan telurnya dibejana-bejana

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    7/10

    atau tempat-tempat penyimpanan air di dalam atau sekitar rumah, sekolah, atau gedung

    perkantoran. Tempat yang sering dijadikan bertelur adalah batok kelapa, drum, kaleng

    bekas, pot bunga, ember, vas bunga, tatakan pot bunga, tangki ar, tempat penampungan

    air pada lemar es, baskom, pipa air, benda-benda yang terbuang dari kaca atau plastik,

    ban-ban bekas dan botol-botol kosong, dan talang atap rumah yang tergenang sisa air

    hujan.12

    7. Pencegahan dengan cara pengendalian vector:

    a. Lingkungan

    PSN (pemberantasan sarang nyamuk)

    3M plus: menutup, menguras, menimbun, dan juga melakukan beberapa plus

    seperti:

    - Memelihara ikan pemakan jentik

    - Menabur larvasida

    - Menggunakan kelambu pada waktu tidur

    -

    Menyemprot dengaan insektisida- Menggunakan repellent

    - Memasang obat nyamuk

    - Memeriksa jentik berkala

    Pengelolaan sampah padat

    Modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia.

    Perbaikan desain rumah

    b. Biologis

    Dengan menggunakan ikan pemakan jentik.

    c. Kimiawi

    -

    Pengasapan/fogging

    - Abate pada tempat penampungan air.

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    8/10

    STEP 4. Skema

    Anak usia 3 tahun dibawa

    oleh ibunya

    Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan

    radiologi

    Diagnosis sementara: Demam Berdarah Dengue

    Diagnosis differensial: demam dengue, dengue syok sindrom, malaria,

    chikungunya, leptospirosis, dan demam tifoid.

    Pemeriksaan fisik: tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi

    120x/menit, frekuensi nafas 30x/menit, akral dingin (-), petekie,

    ekimosis, perdarah gusi, dan tes RL (+).

    Alloanamnesis: demam 5 hari, mual, muntah, likungan rumah yang

    kumuh dan terdapat anak meninggal dengan gejala yang sama.

    UGD RS ROEMANI

    Puskesmas:

    1.Penyelidikan

    epidemiologi

    2.Pemberantasan

    vector

    3.Penyuluhan

    4.Pelaporan ke

    dinas kesehatan

    kabupaten/kota

    Pihak rumah sakit

    melapor ke

    puskesmas

    adanya tersangka

    DBD

    PENATALAKSANAAN

    DIAGNOSIS

    Pencegahan terjadinya KLB

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    9/10

    STEP 5. Sasaran Belajar

    1. DFH

    - Definisi

    - Etiologi

    - Epidemiologi

    - Patogenesis

    - Patofisiologi

    - Manifestasi klinis

    - Penegakan diagnosis

    - Penatalaksanaan

    - Diagnosis differensial

    -

    Komplikasi

    - prognosis

    2. Peran dokter keluarga dalam pencegahan dan edukasi tentang kasus DHF.

    3. Perbedaan petekie, purpura, ekimosis, dan hematoma.

  • 7/30/2019 LAPORAN Demam berdarah dengue

    10/10

    LAPORAN DISKUSI TUTORIAL SKENARIO 2

    Blok 18

    DEMAM BERDARAH DENGUETUTOR : dr. Ika

    Disusun oleh:

    KELOMPOK 3

    1. Aditya Yuda Anfasa (H2A008004)2. Andika Retno (H2A008005)3. Bela Bagus Setiawan (H2A008007)4. Dadan Fakhrurijal (H2A008009)5. Diana Zahrawardani (H2A008013)6. Erwin Ulinuha (H2A008018)7. Fajriana Marethiafani (H2A008019)8. Febrina Dwi Haryani (H2A008020)9. Rani Dinarti (H2A008031)10.Wendhi Haryo Suwarno (H2A008044)

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

    2011