bab ii tinjauan pustaka a. demam berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/prima ferlando bab...

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)merupakan penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan kejang yang dapat menyebabkan kematian (Ayu & Zulfito,2010). Menurut Webmaster dalam Misnadiarly (2009), penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.Sedangkan Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)menurut Dorland (2006) adalah suatu sindrom yang mengenai terutama anak-anak di Asia Tenggara, dibedakan dari dengue klasik dengan manifestasi perdarahan seperti trombositopenia dan hemokonsentrasi, serta disebabkan keempat virus dengue yang sama. Dinkes Provinsi Jateng (2012) menyatakan bahwa Demam ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Sedang menurut Misnadiarly (2009) DBD adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh Virus Dengue, menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan system pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan, dapat menimbulkan kematian. 12 Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Pengertian

Demam Berdarah Dengue (DBD)merupakan penyakit demam akut

dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi

mengakibatkan kejang yang dapat menyebabkan kematian (Ayu &

Zulfito,2010).

Menurut Webmaster dalam Misnadiarly (2009), penyakit demam

berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.Sedangkan

Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)menurut

Dorland (2006) adalah suatu sindrom yang mengenai terutama anak-anak

di Asia Tenggara, dibedakan dari dengue klasik dengan manifestasi

perdarahan seperti trombositopenia dan hemokonsentrasi, serta disebabkan

keempat virus dengue yang sama.

Dinkes Provinsi Jateng (2012) menyatakan bahwa Demam

ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar

menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang

dewasa. Sedang menurut Misnadiarly (2009) DBD adalah penyakit

menular berbahaya yang disebabkan oleh Virus Dengue, menyebabkan

gangguan pada pembuluh darah kapiler dan system pembekuan darah

sehingga mengakibatkan perdarahan, dapat menimbulkan kematian.

12

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit yang dapat

berakibat fatal dalam waktu yang relative singkat (Hastuti, 2008).

2. Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus,

family Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk

Aedes yang terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab Demam

Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock

Syndrome (DSS) termasuk dalam kelompok B Arthropod Virus

(Arbovirosis) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili

Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3,

Den-4 (Kemenkes RI, 2010).

Menurut Dinkes Jateng (2005), Penyebab penyakit DBD ada 4 tipe

(Tipe 1, 2, 3, dan 4), termasuk dalam group B Antropod Borne

Virus(Arbovirus). Dengue tipe -3 merupakan serotip virus yang dominan

yang menyebabkan kasus yang berat. Masa inkubasi penyakit demam

berdarah dengue diperkirakan < 7 hari. Penularan penyakit demam

berdarah dengue umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Aegepty meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang hidup

dikebun.

Penyakit demam berdarah dengue mengenai seseorang melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menularkan penyakit adalah

nyamuk betina dewasa. Nyamuk betina memerlukan darah manusia atau

binatang untuk hidup dan berkembang biak. Apabila disekitar tempat

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

sarang nyamuk tersebut dijumpai seseorang yang sedang sakit demam

berdarah penyakit demam berdarah dengue ringan atau berat. Sebaliknya,

apabila daya tahan tubuh rendah seperti pada anak-anak, penyakit infeksi

dengue ini dapat menjadi berat bahkan dapat mematikan (Misnadiarly,

2009).

3. Tanda dan Gejala

Menurut Hastuti (2008) tanda dan gejala pada penderita penyakit

demam berdarah adalah sebagai berikut :

a. Demam

b. Perdarahan/bintik-bintik merah pada kulit

c. Perdarahan lain: mimisan, perdarahan gusi

d. Keluhan pada saluran pernapasan: batuk, pilek

e. Keluhan pada saluran pencernaan ataupun sakit waktu menelan.

Sedangkan menurut Dinas Kesehatan DKI dalam Misnadiarly

(2009) gejala penyakit DBD antara lain :

a. Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah lesu, suhu

badan antara 38-40° C.

b. Tampak bintik-bintik merah pada klulit dan jika kulit ddirenggangkan

maka bintik merah itu tidak hilang.

c. Kadang-kadang perdarahan di hidung (mimisan).

d. Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.

e. Tes tourniquet positif.

f. Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpuria.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

g. Kadang-kadang nyeri ulu hati karena terjaddi perdarahan di lambung.

h. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin,

berkeringat, perdarahan selaput lender mukosa, alat cerna/gastro

intestinal tempat suntukan atau di tempat lainnya.

i. Hematemesis atau melena.

j. Trombositopenia (± 100.000 per mm³).

k. Pembesaran plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan

permeabilitas dinding pembuluh darah. Ditandai dengan munculnya

atau lebih dari:

1) Kenaikan nilai 20% hematokrit atau lebih tergantung umur dan

jenis kelamin.

2) Menurunnya hematokrit dari nilai dasar 20% atau lebih sesudah

pengobatan.

l. Tanda-tanda pembesaran plasma yaitu efusi pleura, asites, hipa-

proteinanemia.

4. Derajat dan Klasifikasi Penyakit Demam Berdarah

Menurut World Health Organization (1997), DBD diklasifikasikan

menjadi 4 tingkat keparahan.

Derajat I : Demam disertai dengan gejala konstitusional non-spesifik,

satu-satunya manifestasi perdarahan adalah tes torniket

positifdan muntah memar.

Derajat II : Perdarahan spontan selain manifestasi pasien pada DerajatI,

biasanya pada bentuk perdarahan kulit atau perdarahan lain.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

Derajat III : Gagal sirkulasi dimanifestasikan dengan nadi cepat dan

lemah serta penyempitan tekanan nadi atau hipotensi,

dengan adanya kulit dingin dan lembab serta gelisah.

Derajat IV :Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak

terdeteksi.

Klasifikasi DBD menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(2010) yaitu:

a. Dengue tanpa tanda bahaya dan dengue dengan tanda bahaya (dengue

without warning signs). Kriteria dengue tanpa tanda bahaya dan dengue

dengan tanda bahaya:

1) Bertempat tinggal di atau bepergian ke daerah endemik dengue.

2) Demam disertai 2 dari hal berikut :Mual, muntah, ruam, sakit dan

nyeri,uji torniket positif, lekopenia,adanya tanda bahaya.

3) Tanda bahaya adalah Nyeri perut atau kelembutannya, muntah

berkepanjangan, terdapat akumulasi cairan, perdarahan

mukosa,letargis, lemah, pembesaran hati > 2 cm, kenaikan

hematokrit seiring dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat.

4) Dengue dengan konfirmasi laboratorium (penting bila bukti

kebocoran plasma tidak jelas)

b. Dengue berat (severe dengue). Kriteria dengue berat :Kebocoran plasma

berat, yang dapat menyebabkan syok (DSS), akumulasi cairan dengan

distress pernafasan.Perdarahan hebat, sesuai pertimbangan

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

klinisigangguan organ berat, hepar (AST atau ALT ≥ 1000, gangguan

kesadaran, gangguan jantung dan organ lain). Untuk mengetahui adanya

kecenderungan perdarahan dapat dilakukan uji tourniquet.

5. Cara Pencegahan Penyakit

Beberapa metode pengendalian vektor telah banyak diketahui dan

digunakan oleh program pengendalian DBD di tingkat pusat dan di daerah

yaitu:

a. Manajemen lingkungan

Manajemen lingkungan adalah upaya pengelolaan lingkungan

untuk mengurangi bahkan menghilangkan habitat perkembangbiakan

nyamuk vektor sehingga akan mengurangi kepadatan populasi.

Manajemen lingkungan hanya akan berhasil dengan baik kalau

dilakukan oleh masyarakat, lintas sektor, para pemegang kebijakan dan

lembaga swadaya masyarakat melalui program kemitraan. Sejarah

keberhasilan manajemen lingkungan telah ditunjukkan oleh Kuba dan

Panama serta Kota Purwokerto dalam pengendalian sumber nyamuk.

b. Pengendalian Biologis

Pengendalian secara Biologis merupakan upaya pemanfaatan agent

biologi untuk pengendalian vektor DBD. Beberapa agenbiologis yang

sudah digunakan dan terbukti mampu mengendalikan populasi larva

vektor DB/DBD adalah dari kelompok bakteri, predator seperti ikan

pemakan jentik dan cyclop (Copepoda).

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

c. Pengendalian Kimiawi

Pengendalian secara kimiawi masih paling populer baik bagi

program pengendalian DBD dan masyarakat. Penggunaan insektisida

dalam pengendalian vektor DBD bagaikan pisau bermata dua, artinya

bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Insektisida kalau digunakan

secara tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu dan cakupan akan mampu

mengendalikan vektor dan mengurangi dampak negatif terhadap

lingkungan dan organisme yang bukan sasaran.

d. Partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat merupakan proses panjang dan memerlukan

ketekunan, kesabaran dan upaya dalam memberikan pemahaman dan

motivasi kepada individu, kelompok, masyarakat, bahkan pejabat

secara berkesinambungan. Program yang melibatkan masyarakat

adalah mengajak masyarakat mau dan mampu melakukan 3 M plus

atau PSN dilingkungan mereka.

e. Perlindungan Individu

Untuk melindungi pribadi dari risiko penularan virus DBD dapat

dilakukan secara individu dengan menggunakan repellent,

menggunakan pakaian yang mengurangi gigitan nyamuk. Baju lengan

panjang dan celana panjang bisa mengurangi kontak dengan nyamuk

meskipun sementara. Untuk mengurangi kontak dengan nyamuk di

dalam keluarga bisa memasang kelambu pada waktu tidur dan kasa

anti nyamuk. Insektisida rumah tangga seperti semprotan aerosol dan

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

repellent: obat nyamuk bakar, vaporize mats (VP), dan repellent oles

anti nyamuk bisa digunakan oleh individu. Pada 10 tahun terakhir

dikembangkan kelambu berinsektisida atau dikenal sebagai insecticide

treated nets (ITNs) dan tirai berinsektisida yang mampu melindungi

gigitan nyamuk.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011),

carapencegahan DBD yaitu dengan PSN BDB melalui 3M Plus.

1) Menguras tempat penampungan air sekurangnya seminggu sekali

2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air

3) Mengubur, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan

barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti

kaleng bekas, plastik bekas, dll

4) Plus

(a) Ganti air vas bunga, tempat minuman burung dan tempat

lainya seminggu sekali

(b) Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak

(c) Tutup lubang pada potongan bambu, pohon, dan lainya

misalnya dengan tanah

(d) Menaburi racun pembasmi jentik (larvasidasi) khususnya bagi

tempat penampungan air yang sulit dikuras atau daerah sulit air

(e) Menebar ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi,

ditempat penampungan air yang ada disekitar rumah

(f) Tidur memakai kelambu

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

(g) Memakai obat nyamuk

(h) Memasang kawat kasa pada lubang angin di rumah

Sedangkan menurut Misnadiarly (2009), pencegahan penyakit

demam berdarah mencakup antaara lain:

a. Terhadap nyamuk perantara

Pemberantasan nyamuk aedes aegypti induk dan telurnya

b. Terhadap diri kita

Memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari gigitan

nyamuk.

c. Terhadap lingkungan

Mengubah perilaku hidup sehat terutama kesehatan lingkungan.

6. Tempat perkembangbiakan

Menurut Depkes RI (2008), Jenis tempat perkembang-biakan

nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti:

drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi atau wc, dan ember.

b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti:

tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut dan barang-barang

bekas (ban, kaleng, botol, plastik dan lain-lain).

c. Tempat penampungan air alamiah seperti: lobang pohon, lobang batu,

pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang dan potongan bambu.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD)

1. Agen (Penyebab)

Menurut Dinkes Jateng (2005), Penyebab penyakit DBD ada 4

tipe (Tipe 1, 2, 3, dan 4), termasuk dalam group B Antropod Borne

Virus (Arbovirus). Dengue tipe 3 merupakan serotip virus yang

dominan yang menyebabkan kasus yang berat. Penularan penyakit

demam berdarah dengue umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes Aegepty meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus

yang hidup dikebun. Selain itu, spesies Aedes polynesiensis dan

beberapa spesies dari kompleks Aedes scutellaris juga dapat berperan

sebagai vektor yang mentransmisikan virus dengue (Djunaedi, 2006)

b. Host(Penjamu)

a. Umur

Menurut Djunaedi (2006), selama tahun 1986-1973 sebesar

kurang dari 95% kasus DBD adalah anak dibawah umur 15 tahun.

Selama tahun 1993-1998 meskipun sebagian besar kasus DBD

adalah anak berumur 5-14 tahun, namun nampak adanya

kecenderungan peningkatan kasus berumur lebih dari 15 tahun.

Dengan kata lain, DBD banyak dijumpai pada anak berumur 2-15

tahun. DBD lebih banyak menyerang anak-anak, tetapi dalam

dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan kenaikan

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

proporsi penderita penyakit DBD pada orang dewasa (Dinkes

Jateng, 2005).

b. Jenis Kelamin

Sejauh ini tidak ditemukan perbedaan kerentanan terhadap

serangan DBD dikaitkan dengan perbedaan jenis kelamin

(gender). Di Philiphines dilaporkan bahwa rasio antara jenis

kelamin adalah 1:1. Demikin pula di Thailand dilaporkan tidak

ditemukan perbedaan kerentanan terhadap serangan DBD antara

anak laki-laki dan perempuan (Djunaedi, 2006).

c. Faktor internal manusia (Perilaku manusia)

Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas

yang timbul karena adaya stimulus dan respon serta dapat diamati

secara langsung maupun tidak langsung (Sunaryo, 2004).

Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2007) perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Perilaku manusia merupakan salah satu

faktor yang banyak memegang peranan dalam menentukan derajat

kesehatan suatu masyarakat (Noor, 2008).

Bentuk perilaku dibagi menjadi:

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

penting dalam membentuk tindakan seseorang (over

behaviour). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan, biasanya pengetahuan seseorang diperoleh dari

pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber

(Notoatmodjo, 2003).

2) Sikap

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorangterhadap stimulus atau objek, baik yang bersifat

interen maupun eksteren sehingga manifestasi dari sikap

tidak dapat langsungdilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan

terlebih dahulu dari perilaku yangtertutup tersebut. Tingkatan

sikap adalah menerima, merespon, menghargai, dan

bertanggung jawab. Sikap seseorang sangat mempengaruhi

perilaku baik sikap positif maupun negatif (Sunaryo, 2004).

3) Praktik atau tindakan

Menurut Notoatmodjo (2007), praktik atau tindakan adalah

sesuatu yang dilakukan atau perbuatan. Tindakan terdiri dari

empat tingkatan yaitu:

(a) Perception (Persepsi), mengenal dan memilih berbagai

object sehubungan dengan tindakan yang akan diambil

(b) Guided response (Respon terpimpin), melakukan sesuatu

sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

(c) Mechanism (Mekanisme), apabila seseorang telah dapat

melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau

sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

(d) Adoption (Adopsi), suatu praktek atau tindakan yang

sudah berkembangdengan baik. Tindakan itu sudah

dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan.

Hasil penelitian Tedi (2005), membuktikan bahwa

pengetahuan, sikap, dan praktik (tindakan) ada hubungan

yang signifikan dengan kejadian Demam Berdarah

Dengue.

c. Environment(lingkungan)

a. Lingkungan fisik yaitu keadan fisik sekitar manusia yang

berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun

terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia (Noor,

2008). Faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kejadian

DBD antara lain: suhu udara. Nyamuk dapat bertahan pada suhu

udara rendah, tetapi metabolismenya menurun atau bahkan berhenti

bila suhunya turun dibawah suhu krisis. Pada suhu yang lebih

tinggi 350C juga mengalami perubahan dalam arti lebih lambat

proses-proses fisiologis, rata-rata suhu optimum untuk

pertumbuhan nyamuk adalah 250C – 300C. Pertumbuhan nyamuk

akan berhenti sama sekali bila suhu kurang 100C atau lebih dari

400C (Depkes RI, 2008).

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

b. Lingkungan Biologis yaitu terdiri dari makhluk hidup yang

bergerak, baik yang dapat dilihat maupun tidak (manusia, hewan,

kehidupan akuatik, amuba, virus, plangton). Makhluk hidup tidak

bergerak (tumbuhan, karang laut, bakteri, dll). Faktor lingkungan

biologis yang berpengaruh terhadap kejadian DBD antara lain,

(Keberadaan jentik, kontainer, tanaman hias atau tumbuhan, indeks

jentik (host indeks, container indeks, breatu indeks).

c. Lingkungan sosial yaitu bentuk lain selain fisik dan biologis.

Faktor lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap kejadian DBD

adalah kepadatan penduduk dan mobilitas. Kepadatan penduduk

yang tinggi akan mempermudah terjadinya infeksi virus dengue,

karena daerah yang berpenduduk padat akan meningkatkan jumlah

insiden kasus DBD tersebut. Mobilitas penduduk memegang

peranan penting pada transmisi penularan infeksi virus dengue.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran epidemi dari

Queensland ke New South Wales pada tahun 1942 adalah

perpindahan personil militer dan angkatan udara, karena jalur

transportasi yang dilewati merupakan jalul penyebaran virus

dengue (Sutaryo, 2005)

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

C. PENGETAHUAN

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui panca indra yang terdiri dari pengindraan penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Sebagian dapat diperoleh

dari indra penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan

dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman

orang lain (Notoatmodjo, 2007).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmojdo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah :

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, dengan

pendidikan tinggi maka seseorang itu akan mudah menerima informasi

yang ada sehingga dapat menumbuhkan perilaku yang positif.

b. Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat

informal.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

c. Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga

menghasilakan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sarana informasi

dapat melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah pengetahuan yang

lebih luas.

d. Budaya

Budaya yang ada dalam masyarakat dan kondisi polotik juga

mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.

e. Pekerjaan

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin

tingi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat

pengetahuan.

f. Umur

Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semkain

membaik.

3. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) secara garis besar pengetahuan

dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu ;

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori

yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk

mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

menggunakan kuisioner. Kata kerja untuk mengukur antara lain

menyebut, mengurai, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui, dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat

menjelaskan.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi riil (sebenanya), aplikasi disini dapat diartikan dalam

konteks atau situasi lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

obyek yang diketahui.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

norma-norma yang berlaku dimasayarakat.

D. Sikap

1. Pengertian

Sikap adalah merupkan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan reaksi

terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap obyek (Notoatmodjo, 2003).

Sikap merupakan hubungan komponen-komponen kognitif,

afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,

merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek (Azwar, 2011).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar (2011), ada bebrapa faktor yang dapat

mempengaruhi pembentukan sikap, antara lain :

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

a. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi akan ikut membentuk dan

mempegaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman terjadi dalam situasi

yang melibatkan emosional.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Seseorang yang dianggap penting seperti orang tua, teman

sebaya, teman dekat, dan lain-lain akan banyak mempengaruhi

pembentukan sikap seseorang.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan akan mewarnai sikap dalam masyarakat dan

memberikan corak pengalaman individu pada kelompok

masyarakatnya.

d. Media masa

Dalam penyampaian informasi, media masa membawa

pesan-pesan yang berisi yang dapat mengarahkan opini

seseorang. Dengan adanya informasi baru akan memberikan

landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap.

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu

sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap

dikarenakan keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep

moral dalam diri individu.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

f. Pengaruh faktor emosional

Selain ditentukan oleh lingkungan sikap merupakan

pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai

penyaluran atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

3. Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2010) sikap terdiri dari beberapa tingkat:

a. Menerima (receiving) , diartikan orang mau menerima stimulus

yang diberikan (objek).

b. Menanggapi (responding), merupakan memberi jawaban

apabila di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (valuing), menghargai diartikan subyek atau

seseorang memberikan nilai yang positif terhadap obyek atau

stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan

mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain

merespon.

d. Bertanggung jawab (responsible), sikap yang paling tinggi

adalah bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling

tinggi.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

E. Praktik

1. Pengertian

Seseorang yang telah mengetahui stimulus/objek kesehatan,

kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang

diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau

mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya (di nilai baik). Inilah

yang disebut praktik (practice) kesehatan atau dapat dikatakan praktik

kesehatan (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata

atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau

dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan

nyata/praktik (practice).

2. Faktor yang mempengaruhi praktik

Menurut Lowrence Green dalam Notoatmodjo (2005),

mengemukakan bahwa untuk mencoba menganalisis praktik manusia dari

tingkat kesehatan orang dapat dipengaruhi 3 faktor yaitu :

a. Faktor predisposisi

Terbentuknya suatu praktik baru, dimulai pada cognitive domain

dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa

materi sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subyek tersebut

selanjutnya menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subyek

terhadap pengetahuan. Pengetahuan dan sikap subyek terhadap diharapkan

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

akan membentuk praktik (psikomotor). Di bawah ini akan diuraikan

tentang pengetahuan, sikap, dan praktik.

1) Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa

pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap pengetahuan ini. Selain

penginderaan juga dengan penciuman, perasaan dan perabaan.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan yang cukup di dalam cognitive domain

mempunyai enam tingkatan, yaitu tahu (know) artinya mengingat suatu

materi yang telah dipelajari sebelumnya. Sedangkan memahami

(comprehension) mempunyai arti suatu kemampuan untuk

menjelaskan atau mempraktikkan secara benar. Untuk aplikasi

(application) dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan. Sedangkan analisis (analysis) adalah suatu

kemampuan untuk menghubungkan dan menguraikan dalam seluruh

materi tersebut. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan

untuk melakukan penelitian terhadap materi tersebut.

2) Sikap

Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu dalam kata lain fungsi

sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan

tetapi merupakan predisposisi praktik (tindakan) atau (reaksi tertutup).

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi atau arti tambahan adanya

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-

hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus

sosial. Berbagai tindakan sikap yang barpengaruh terhadap

pengetahuan antara lain menerima (receiving), merespon (responding)

, menghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible).

3) Praktik

Tingkatan-tingkatan praktik antara lain persepsi, respon

terpimpin, mekanisme serta adaptasi. Dalam persepsi (perception),

mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil merupakan praktik tingkat pertama sedangkan

respon terpimpin (Guide Respons), dapat melakukan sesuai dengan

urutan yang benar sesuai dengan contoh merupakan indikator praktik

tingkat dua. Untuk mekanisme (mechanism) artinya apabila seseorang

telah melakukan dengan benar dan tanpa paksaan (dengan penuh

kesadaran) maka sudah mencapai praktik tingkat ke tiga sedangkan

adaptasi (adaptation) adalah suatu praktik (tindakan) yang sedang

berkembang dengan baru artinya suatu itu sudah telah dimodifikasi

tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

b. Faktor pendukung atau pemungkin

Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktik, kaitannya

dalam suatu materi kegiatan biasanya mempunyai anggapan yaitu

adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal yang akan

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah …repository.ump.ac.id/3859/3/Prima Ferlando BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah

menyebabkan orang mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut.

Selanjutnya sikap positif ini akan mempengaruhi untuk ikut dalam

kegiatan ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan

apabila mendapatkan dukungan sosial dan tersedianya fasilitas,

kegiatan ini disebut praktik. Berdasarkan teori WHO menyatakan

bahwa yang menyebabkan seseorang berpraktik ada tiga alasan

diantaranya adalah sumber daya (Resources) meliputi fasilitas,

pelayanan kesehatan dan pendapatan keluarga.

c. Faktor pendorong

Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu

tujuan tertentu yang terwujud dalam dukungan keluarga.

Analisis Perbedaan Pengetahuan..., Prima Ferlando, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014