bab ii tinjauan pustaka a. demam berdarah dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/bab...

22
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (sri rezeki H Hadinegoro, 2005:15). Penyakit ini adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh serotype virus dengue dan ditandai dengan 4 gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi menifestasi pendarahan, hepatomegali, tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yand dapat menyebabkan. kematian (soegeng soegijanto, 2002:45) 2. Gejala Demam Berdarah Dengue Menurut Mahdiana (2010), Gejala DBD tergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak biasanya demam disertai ruam-ruam makulopapular. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, diawali dengan demam ringan atau demam tinggi (>39°C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah disertai dan ruam-ruam. Bintik-bintik pendarahan di kulit kadang-kadang disertai dengan bintik-bintik pendarahan di faring dan konjungtiva. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan dan nyeri seluruh perut. Selain itu, demam dapat mencapai 40-41°C.

Upload: others

Post on 08-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Demam Berdarah Dengue

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

aegypti (sri rezeki H Hadinegoro, 2005:15). Penyakit ini adalah penyakit demam

akut yang disebabkan oleh serotype virus dengue dan ditandai dengan 4 gejala

klinis utama yaitu demam yang tinggi menifestasi pendarahan, hepatomegali,

tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan

dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yand dapat menyebabkan. kematian

(soegeng soegijanto, 2002:45)

2. Gejala Demam Berdarah Dengue

Menurut Mahdiana (2010), Gejala DBD tergantung pada umur penderita.

Pada bayi dan anak-anak biasanya demam disertai ruam-ruam makulopapular.

Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, diawali dengan demam ringan atau

demam tinggi (>39°C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai

sakit kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah

disertai dan ruam-ruam. Bintik-bintik pendarahan di kulit kadang-kadang disertai

dengan bintik-bintik pendarahan di faring dan konjungtiva. Penderita juga sering

mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan dan

nyeri seluruh perut. Selain itu, demam dapat mencapai 40-41°C.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

7

Setelah demam 2-6 hari dapat menimbulkan syok, dengan ujung jari-jari

tangan dan kaki dingin. Pada kulit timbul bintik-bintik merah, kadang-kadang

diikuti oleh berak darah, pendarahan dari hidung dan pendarahan di bagian putih

mata. Apabila tidak segera mendapat pertolongan maka dapat menimbulkan

kematian (Oswari, 2012:62).

B. Penyebab Demam Berdarah Dengue

Penyebab dari penyakit demam berdarah adalah virus dengue anggota dari

genus Flavirus (Arbavirosis group B) salah satu genus familia Togaviradae.

Arbavirosis artinya penyebab penyakit yang ditularkan Arthropoda. Penyakit

demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang mempunyai 4

serotipe jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Virus yang paling

banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengan tipe 1 dan tipe 3

(Ginanjar, 2008).

Nyamuk mendapat virus demam berdarah dari pasien demam berdarah

dengue yang sakit, maupun orang yang tidak tampak sakit namun dalam aliran

darahnya terdapat virus dengue pada saat nyamuk menggigit orang tersebut virus

dengue akan terbawa masuk bersama darah yang dihisapnya kedalam tubuh

nyamuk itu menjadi sakit demam berdarah. Dalam tempo 7 hari, virus dengue

sudah tersebar diseluruh bagian tubuh nyamuk termasuk di kalenjar air liurnya,

jika nyamuk ini menggigit orang lain, virus dengue akan turut berpindah bersama

air liur nyamuk kedalam tubuh orang tersebut. Sifat gigitan nyamuk yang

dirasakam manusia tidaklah berbeda-beda dengan gigitan nyamuk lainnya, artinya

tidak lebih sakit, dan tidak lebih gatal (Erik Tapan, 2004).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

8

27

C. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue

Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan

sumber penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Virus dengue dalam

darah 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam bila penderita tersebut digigit

nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam

lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar

diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk kedalam kalenjar liurnya, kira-kira

seminggu setelah menghisap darah penderita nyamuk tersebut siap untuk

menularkan kepada orang lain (masa inkubasi eksentrik) virus ini akan tetap

berada didalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk

Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue ini menjadi penular (infektif)

sepanjang hidupnya penularan ini terjadi setiap kali nyamuk menusuk

(menggigit), sebelumnya menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui

saluran alat tusuknya (proboschia), agar darah yang dihisap tidak membeku

bersama air liur ini virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain akibat

infeksi dari virus, orang yang kemasukan virus dengue, akan membentuk zat

antibody yang spesifik sesuai dengan tipe virus dengue yang masuk. Tanda atau

gejala yang timbul ditentukan oleh reaksi antara zat anti di dalam tubuh dengan

antigen didalam virus dengue yang baru masuk. Demam berdarah dengue dapat

terjadi disemua tempat yang terdapat nyamuk penularnya menurut teori sekunder,

seseorang dapat terserang demam berdarah dengue jika mendapat infeksi ulangan

dengan tipe yang berlainan dengan infeksi sebelumnya. Infeksi dengan satu virus

saja, akan menimbulkan demam dengue disertai pendarahan (Dinkes Provinsi,

2006)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

9

27

D. Faktor Kejadian Demam Berdarah Dengue

Kesehatan manusia sangat tergantung pada interaksi antara manusia dan

aktivitasnya dengan lingkungan fisik, kimia, serta biologi. Kejadian atau

penularan penyakit menular ditentukan oleh faktor-faktor yang disebut host,

agent, dan environment, selain itu faktor lainnya menurut teori H.L Blum adalah

lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik.

1. Virus Dengue

Virus dengue termasuk dalam falavirus group dari family togavitridae,

ada serotype yaitu D1, D2, D3, dan D4. Virus ini terdapat dalam darah penderita

1-2 hari sebelum demam, setelah penularan melalui gigitan nyamuk, virus dengue

akan terinkubas selama 3-15 hari. Selanjutnya virus berkembang biak dalam

waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali

kepada manusia pada saat gigitan berikutnya (Mumpuni dan Lestari, 2015:7).

2. Nyamuk Aedes aegypti

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus

dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue Aedes aegypti juga

merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever), chikungunya, dan

demam zika yang disebabkan virus zika. Penyebaran virus ini sangat luas,

meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus

dengue Aedes aegypti merupakan pembawa utama bersama Aedes albopictus

menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota (https://

id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

10

27

3. Manusia atau Host

Secara umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat

terkena penyakit demam berdarah dengue. Penyakit demam berdarah dengue

dapat menginfeksi setiap manusia, ada beberapa faktor intrinsik yang dapat

mempengaruhi manusia sebagai penjamu penyakit demam berdarah dengue antara

lain:

a. Umur

Secara umum penyaki demam berdarah dengue tidak mengenal tingkatan

umur. Hanya saja anak-anak lebih rentan terhadap infeksi demam berdarah

dengue karena anak-anak cenderung lebih sering berada dirumah sedangkan

nyamuk Aedes aegypti termasuk nyamuk rumahan dan tinggal di sekitar

lingkungan anak-anak.

b. Jenis Kelamin

Infeksi demam berdarah dengue tidak membedakan jenis kelamin akan

tetapi apabila menginfeksi ibu yang sedang hamil akan menyebabkan anemia

yang lebih berat.

c. Riwayat demam berdarah dengue sebelumnya

Orang yang pernah terinfeksi demam berdarah dengue sebelumnya

biasanya akan terbentuk immunitas sehingga akan lebih tahan terhadap infeksi

selanjutnya. Contohnya penduduk asli daerah endemik akan lebih tahan terhadap

demam berdarah dengue dibandingkan dengan pendatang dari daerah non

endemis.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

11

27

4. Genetik

Faktor genetik atau keturunan merupakan faktor yang sulit untuk

diintervensi karena bersifat bawaan dari orang tua. Penyakit atau kelainan-

kelainan tertentu seperti diabetes mellitus, buta warna, albino, atau yanglainnya,

bisa diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya atau dari generasi kegenerasi.

Pencegahannya cukup sulit karena menyangkut masalah gen atau DNA.

Pencegahan yang paling efektif adalah dengan menghindari gen pembawa

sifatnya.

5. Pelayanan Kesehatan

Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan

masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.

Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan

kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan

perawatan kesehatan. Terutama untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang

banyak dibutuhkan masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di

bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan. Puskesmas sebagai garda terdepan

dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat besar perananya.

6. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di Sekitar manusia, baik

berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia

lainnya, termasuk suasana yang terbentuk, maka terjadi interaksi di antara elemen-

elemen di alam tersebut (Arsunan arsin, andi, 2012:103).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

12

27

a. Lingkungan Fisik

Beberapa faktor lingkungan fisik yang terkait dengan demam berdarah

dengue yaitu

1) Suhu

Nyamuk merupakan binatang berdarah dingin dan siklus kehidupannya

Tergantung pada suhu lingkungan. Nyamuk tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri,

rata-rata nyamuk membutuhkan suhu optimum untuk berkembangbiak adalah 25-27C.

Suhu juga sangat mempengaruhi perkembangan parasit dalam tubuh nyamuk, suhu yang

optimum berkisar antara 20-30 C.

2) Kelembaban

Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk, meskipun tidak

berpengaruh pada parasit. Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling

rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. Kelembaban udara dapat

mempengaruhi longevity (umur) nyamuk. Sistem pernafasan nyamuk

menggunakan pipa-pipa udara yang disebut trachea dengan lubang-lubang dinding

yang disebut spiracle. Pada waktu kelembaban rendah, spiracle terbuka lebar

tanpa ada mekanisme pengaturnya sehingga menyebabkan penguapan air dari

dalam tubuh nyamuk.

3) Hujan

Pada umumnya hujan akan memudahkan perkembangan nyamuk dan

terjadinya epidemik demam berdarah dengue. Besar kecilnya tergantung pada

jenis dan deras hujan, jenis nyamuk dan jenis tempat perindukan. Hujan yang

diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembangbiaknya nyamuk

Aedes aegypti.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

13

27

4) Topografi

Pengaruh variasi ketinggian berpengaruh pada syarat-syarat ekologis yang

diperlukan oleh vektor penyakit, di indonesia nyamuk Aedes aegypti dapat hidup

pada daerah dengan ketinggian 1000mdpl. Faktor yang paling penting

berhubungan dengan ketinggian adalah suhu yang mempengaruhi perkembangan

dan kelangsungan hidup vektor, khususnya perkembangan virus dengue di dalam

tubuh nyamuk.

5) Angin

Kecepatan dan arah angin dapat mempengaruhi jarak terbang nyamuk dan

ikut menentukan jumlah kontak antara nyamuk dan manusia. Angin tidak

memberikan pengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan

serangga. Angin memberikan peranan yang besar dalam pola penyebaran

serangga.

b. Lingkungan Biologi

Lingkungan biologi sangat mempengaruhi kehidupan larva karena karena

ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahluk hidup

lainnya. Adanya ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah

gigitan nyamuk pada manusia, apabila kandang tersebut dikandangkan tidak jauh

dari perindukan nyamuk.

c. Lingkungan sosial dan budaya

Lingkungan sosial budaya merupakan bentuk kehidupan sosial, budaya,

ekonomi, politik, sistem organisasi serta peraturan yang berlaku bagi setiap

individu yang membentuk masyarakat tersebut.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

14

27

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi cara berpikir dalam penerimaan

penyuluhan dan cara pemberantasan demam berdarah dengue yang dilakukan.

2) Status Ekonomi

Status ekonomi akan mempengaruhi kunjungan untuk berobat ke

puskesmas atau rumah sakit.

3) Suku bangsa

Tiap suku bangsa mempunyai kebiasaan masing-masing sehingga hal ini

juga mempengaruhi penularan demam berdarah dengue.

7. Perilaku

Pada hakikatnya faktor perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia

itu sendiri yang menghasilkan ketidakseimbangan antara agent, host dan

lingkungan yang yang berpengaruh terhadap status kesehatan manusia. Kejadian

demam berdarah dengue disebabkan oleh salah satu faktor yaitu perilaku. Perilaku

manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas, baik yang dapat diamati langsung,

maupun yang tidak dapat diamati dari luar.

a. Perilaku Dalam Bentuk Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

15

27

b. Perilaku Dalam Bentuk Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang

terhadap stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari

merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo,

2007). Menurut Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa

sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu, sikap belum merupakan suatu tindakan

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

c. Perilaku Dalam Bentuk Tindakan

Tindakan adalah suatu respon terhadap rangsangan atau stimulus dalam

bentuk nyata yang dapat diobservasi secara langsung melalui kegiatan wawancara

dan kegiatan responden, merupakan bentuk tindakan nyata / tindakan seseorang

(overt behavior). Proses selanjutnya apabila seseorang telah mengetahui stimulus

atau obyek kesehatan adalah mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa

yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau

mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang

disebut tindakan kesehatan.

Oleh sebab itu indikator tindakan kesehatan ini mencakup tindakan

sehubungan dengan penyakit meliputi pencegahan penyakit. Upaya perilaku

pencegahan sangat diperlukan untuk karena sangat penting dalam memutus mata

rantai kehidupan nyamuk Aedes aegypti. Satu-satunya pencegahan atau

pengendalian dengue yang dapat kita lakukan hingga saat ini adalah dengan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

16

27

memerangi nyamuk yang mengakibatkan penularan. Berikut cara yang dapat

dilakukan :

1) Melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

2) Pengelolaan sampah padat.

3) Mengganti atau menguras vas bunga dan tempat minum burung

seminggu sekali.

4) Menguras bak mandi

5) Menutup penampungan air

6) Mengubur barang bekas

7) Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian

8) Perbaikan desain rumah. Contohnya dengan membuat atau

menambah ventilasi agar sirkulasi udara lancar, suasana rumah

menjadi sehat, dan membuat nyamuk tidak betah dirumah.

E. Pengertian Nyamuk Aedes aegypti

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue

penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Aedes aegypti juga

merupakan pembawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam Zika yang

disebabkan oleh virus Zika. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir

semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue. Aedes

aegypti merupakan pembawa utama (primary vetor) dan bersama Aedes

albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat

keganasan penyakit demam berdarah dengue, masyarakat harus mampu mengenali

dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi

persebaran penyakit demam berdarah.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

17

27

Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.

Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina

yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein

yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak

membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun

tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam

atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak

cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka

yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.

Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku

yang mengarah pada peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk

menyebarkan virus. Infeksi virus dapat mengakibatkan nyamuk kurang handal

dalam mengisap darah, berulang kali menusukkan proboscisnya, namun tidak

berhasil mengisap darah sehingga nyamuk berpindah dari satu orang ke orang

lain. Akibatnya, risiko penularan virus menjadi semakin besar.

Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan

perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi

ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban bertolak belakangan

dengan Aedes albopictus yang cenderung berada di daerah hutan berpohon

rimbun (https://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti).

F. Morfologi Dan Siklus Hidup Aedes aegypti

1. Morfologi nyamuk Aedes aegypti sebagai berikut :

a. Telur Aedes aegypti :

1) Ukuran telur 0,8 mm dengan warna hitam.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

18

27

2) Diletakkan satu persatu pada dinding bagian dalam dari container air.

3) Jumlah telur 100 – 300 butir untuk setiap ekor.

4) Menetas setelah 1 – 2 hari setelah terendam air.

5) Telur dapat bertahan pada keadaan kering dalam waktu yang lama

(>1tahun).

b. Jentik/Larva

1) Jentik/larva hidup di air akan mengalami empat masa

2) Pertumbuhan yang ditandai dengan pergantian kulit (moling).

3) Pada pergantian kulit terakhir akan menjadi kepompong.

4) Jentik/larva, belum bisa dibedakan antara jantan dan betina.

c. Pupa

1) Pupa/ kepompong hidup di air.

2) Pupa/ kepompong belum bisa dibedakan jantan dan betina.

3) Menetas menjadi nyamuk setelah 1-2 hari.

d. Nyamuk Dewasa

1) Tubuh kecil hidup di dalam dan di luar rumah.

2) Warnanya hitam dengan bercak putih di badan dan di kaki.

3) Pada saat hinggap posisi kepala dan abdomen tidak dalam satu

sumbu.

4) Hinggap pada tempat gelap dan pakaian yang bergantungan.

5) Biasa menggigit/menghisap darah pada 9 pagi dan 3 sore

6) Jarak terbang ± 100 meter.

7) Bersifat Anthropophilik, walaupun mungkin akan menghisap darah

hewan berdarah panas lain yang ada.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

19

27

8) Umur nyamuk jantan ± 1 minggu, umur nyamuk betina dapat

mencapai 2-3 bulan.

2. Siklus Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti mengalami metamorfosa sempurna, yaitu dari

bentuk telur, jentik, kepompong dan nyamuk dewasa. Stadium telur, jentik, dan

kepompong hidup di dalam air (aquatik), sedangkan nyamuk hidup secara

teresterial (di udara bebas). Pada umumnya telur akan menetas menjadi larva

dalam waktu kira-kira 2 hari setelah telur terendam air. Nyamuk betina

meletakkan telur di dinding wadah di atas permukaan air dalam keadaan

menempel pada dinding perindukannya. Nyamuk betina setiap kali bertelur dapat

mengeluarkan telurnya sebanyak 100 butir. Fase aquatik berlangsung selama 8-12

hari yaitu stadium jentik berlangsung 6-8 hari, dan stadium kepompong (pupa)

berlangsung 2-4 hari. Pertumbuhan mulai dari telur sampai menjadi nyamuk

dewasa berlangsung selama 10- 14 hari. Umur nyamuk dapat mencapai 2-3 bulan

G. Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti

Menurut Dewi Sadina (2011), dijelaskan bahwa pengembangan vaksin untuk

dengue sangat sulit dilakukan karena keempat jenis serotipe virus bisa

mengakibatkan penyakit. Perlindungan terhadap hanya satu atau dua jenis serotipe

ternyata akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius (Mumpuni dan

lestari, 2015:24).

Walaupun saat ni sedang dikembangkan vaksin terhadap keempat serotipe

sekaligus, satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue yang dapat

kita lakukan hingga saat ini adalah dengan memerangi nyamuk yang

mengakibatkan penularan. Berikut cara yang dapat dilakukan :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

20

27

1. Metode Lingkungan

a. Menguras tempat penampungan air, menurut Depkes RI (2010),

pengurasan tempat-tempat penampungan air perlu dilakukan secara teratur

sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat berkembangbiak di

tempat itu. Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi

nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan

DBD tidak terjadi lagi, Yulianto dan Febriana (2013) menyatakan bahwa

frekuensi pengurasan TPA kurang dari seminggu sekali beresiko 19,76 kali untuk

terjadinya DBD dibandingkan dengan yang menguras TPA seminggu sekali

(Yulianto dan Febriana. 2013 https://media.neliti.com/media/publications/275580-

factors-associated-with-the-incidence-of-4d490137.pdf).

b. Menutup tempat penampungan air, tempat penampungan air yang

tertutup dapat mencegah nyamuk untuk bersarang dan bertelur dibandingkan

dengan tempat penampungan air yang kondisinya terbuka. Sejalan dengan

penelitian Carundeng, Malonda dan Umboh (2014) yang berjudul Analisis faktor-

faktor yang berhubungan dengan demam berdarah dengue di puskesmas

Gogagoman Kotamobagu menyatakan bahwa responden yang tidak menutup

tempat penampungan air mempunyai resiko 4,3 kali lebih besar menderita demam

berdarah dengue dibandingkan dengan responden yang melakukan penutupan

tempat penampungan air. Sistem penyediaan air di masyarakat baik yang melalui

perpipaan maupun sumber lain seperti sungai, sumur gali, sumur pompa, masih

memerlukan tempat penampungan air baik besar maupun kecil berupa ember,

drum, maupun bak permanen. Tempat penampungan air ini juga merupakan

media yang cukup di sukai oleh nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

21

27

Dengan cara menutup berarti kita tidak menyediakan tempat hidup bagi

perkembangan nyamuk Aedes aegypti Carundeng, Malonda dan Umboh 2014

(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/viewFile/12688/12286).

c. Mengubur barang-barang bekas. Tempat perkembangbiakan nyamuk

selain di tempat penampungan air juga pada kontainer (barang bekas) yang

memungkinkan air hujan tergenang yang tidak beralaskan tanah, seperti kaleng

bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dan lain-lain yang dibuang di

sembarang tempat. Sehingga masyarakat yang tidak mengubur barang-barang

bekas mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan yang mengubur barang-barang

bekas, sejalan dengan penelitian Winarsih S (2012) yang menunjukkan bahwa

responden yang tidak mengubur barang bekas mempunyai risiko 4,747 kali lebih

besar menderita DBD daripada responden yang mengubur barang bekas (Winarsih

2012 https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/304).

d. Menurut Depkes RI (2005) bahwa salah satu cara “3M plus” yang

harus dilaksanakan adalah menghindari kebiasaan menggantungkan pakaian di

dalam rumah/kamar. Menurut Ginanjar (2008). Kebiasaan masyarakat

menggantungkan pakaian di dalam kamar merupakan salah satu indikasi

kesenangan beristirahat nyamuk Aedes aegypti, Sehingga responden yang

memiliki kebiasaan menggantung pakaian memiliki resiko lebih besar

dibandingkan dengan yang tidak menggantung pakaian. yang menyatakan bahwa

masyarakat yang mempunyai kebiasaan mengantung pakaian di rumahnya

mempunyai resiko 6,0 kali lebih besar untuk terkena DBD dibandingkan dengan

mereka yang tidak biasa menggantung pakaian, karena salah satu tempat

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

22

27

kebiasaan nyamuk istirahat itu ada pada pakaian yang bergantungan.

(Yuliani.2012 https://osf.io/mjpku/download/?format=pdf).

2. Metode Biologi

Untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti dengan metode

biologis, anda dapat menggunakan ikan pemakan jentik seperti ikan cupang atau

bakteri sejenis BTH.

3. Metode Kimiai

Cara pengendalian ini antara lain dengan :

a. Fogging

Melakukan pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan

fenthion) untuk mengurangi penularan sampai batas tertentu. Pengasapan

dilakukan dua siklus dengan interval satu minggu. Pengasapan siklus I berfungsi

untuk membunuh nyamuk deawasa yang ada pada saat pengasapan sedangkan

pengasapan siklus II berfungsi untuk membunuh jentik siklus I yang berkembang

menjadi nyamuk dewasa

b. Abatisasi

Abate (temephos) merupakan salah satu golongan dari pestisida yang

digunakan untuk membunuh serangga pada stadium larva. Abate yang digunakan

biasanya berbentuk butiran pasir yang kemudian ditaburkan di tempat

penampungan air dengan takaran penggunaan bubuk Abate 1 gram (bahan aktif:

themepos 1%) adalah sebagai berikut: untuk 100 liter air cukup dengan 10 gram

bubuk abate 1 gram dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk menakar gunakan

sendok makan. Selanjutnya membagikan atau menambahkannya sesuai dengan

banyaknya air yang akan di abatisasi, takaran tidak perlu tepat betul. Masyarakat

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

23

27

yang tidak menabur bubuk abate memilki risiko lebih besar dibandingkan dengan

yang menabur bubuk abate, sejalan dengan penelitian sehingga Yunita dan

Soedjajadi (2007) yang menyatakan bahwa risiko keberadaan jentik Aedes aegypti

yang tidak diberi bubuk abate pada penampungan air sebesar 9,13 kali

dibandingkan yang diberi abate sehingga bisa menjadi tempat potensial

perkembangan nyamuk Aedes aegypti. Meski begitu, banyak masyarakat merasa

tidak aman menggunakan bubuk abate karena akan menyebabkana air dalam

tempat penampungannya akan menjadi keruh, serta masih ada ketakutan jika

bubuk abate dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu

untuk memutus rantai siklus hidup Aedes aegypti perlu memberi informasi yang

benar mengenai bubuk abate, selain informasi dan pengetahuan yang diberikan

oeleh puskesmas, pemberian rutin bubuk abate setiap bulannya bisa menjadi

solusi untuk menciptakan koordinasi antara masyarakat dan puskesmas (Yunita

dan Soedjajadi. 2007 https://www.neliti.com/id/publications/3926/perilaku-3m-

abatisasi-dan-keberadaan-jentik-aedes-hubungannya-dengan-kejadian-de)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

24

27

H. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

a. Menguras, dan

membersihkan tempat

penampungan air pada

penderita DBD

b. Menutup tempat

penampungan air pada

penderita DBD

c. Mengubur barang-

barang bekas pada

penderita DBD

d. Kebiasaan menggantung

pakaian pada penderita

DBD

e. Menabur bubuk abate

pada penderita DBD

Manusia atau Host

Virus dengue

Nyamuk

Aedes aegypti

Kejadian Demam

berdarah dengue

Lingkungan.

1. Lingkungan fisik

a. Suhu

b. Kelembaban

c. Hujan

d. Topografi

e. Angin

2. Lingkungan biologi

3. Lingkungan sosial dan

budaya

a. Pendidikan

b. Status ekonomi

c. Suku bangsa

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

25

27

I. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

a. Menguras, dan membersihkan

tempat penampungan air pada

penderita DBD

b. Menutup tempat penampungan

air pada penderita DBD

c. Mengubur barang-barang bekas

pada penderita DBD

d. Kebiasaan menggantung

pakaian pada penderita DBD

e. Menabur bubuk abate pada

penderita DBD

Kejadian Demam

Berdarah Dengue

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

26

J. Definsi Operasional

Tabel 2.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara

Pengumpulan

Data

Alat UKur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Menguras, atau

membersihkan

tempat

penampungan

air

Menguras atau membersihkan

tempat penampungan air pada

penderita DBD di puskesmas

rawat inap gadingrejo tahun 2019

Wawancara

dan

Pengamatan

Cheklist

dan

Qusioner

Ya : jika dilakukan

pengurasan seminggu

sekali.

Tidak :jika tidak memenuhi

kriteria diatas

Ordinal

2 Menutup

tempat

penampungan

air

Menutup tempat penampungan

air pada penderita DBD di

puskesmas rawat inap gadingrejo

tahun 2019

Wawancara

dan

Pengamatan

Cheklist

dan

Qusioner

Ya : jika dilakukan

penutupan

Tidak :jika tidak memenuhi

kriteria diatas

Ordinal

3 Mengubur

barang-barang

bekas

Mengubur barang-barang bekas

pada penderita DBD di

puskesmas rawat inap gadingrejo

tahun 2019

Wawancara

dan

Pengamatan

Cheklist

dan

Qusioner

Ya : jika dilakukan

penguburan

Tidak :jika tidak memenuhi

kriteria diatas

Ordinal

4 Menghindari

kebiasaan

menggantung

pakaian

Kebiasaan menggantung pakaian

pada penderita DBD di

puskesmas rawat inap gadingrejo

tahun 2019

Wawancara

dan

Pengamatan

Cheklist

dan

Qusioner

Ya : jika tidak

menggantung pakaian

Tidak : jika tidak memenuhi

kriteria diatas

Ordinal

5 Menabur Menaburkan bubuk abate pada Wawancara Cheklist Ya : jika menaburkan Ordinal

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah

27

27

bubuk abate tempat-tempat beresiko terdapat

jentik nyamuk pada penderita

DBD di puskesmas rawat inap

gadingrejo tahun 2019

dan

Pengamatan

dan

Qusioner

bubuk abate

Tidak : jika tidak memenuhi

kriteria diatas