kejang demam

49
KEJANG DISERTAI DEMAM KELOMPOK A-6

Upload: gamarfbajammal

Post on 28-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kejang disertai demam

TRANSCRIPT

Kejang disertai demam

Kejang disertai demamKelompok a-6Ketua : Gamar Fauzie Bajamal(1102013117)Sekertaris : Intan Marsela(1102013136)Anggota : Abdi Ridha(1102012002) Fitri Rahmadani(1102012090) Afif Bangun Pilardi(1102013012) Alim Muslimah Suryantoro(1102013020) Annisa Widiautami Mulyana(1102013039) Annisha Jehan Khaerunnisa (1102013040) Diniar Syabillania(1102013087) Fachryanti Nosar (1102013100) Keyko Putri Prayogo(1102013146)KEJANG DISERTAI DENGAN DEMAM

Laki-laki berusia 56 tahun, saat sedang melaksanakan haji tiba-tiba mengalami kejang selama 5 menit kemudian tidak sadarkan diri. Dari alloanamnesis dengan anggota jamaah lainnya didapatkan informasi bahwa pasien telah mengalami demam disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Pasien sudah mendapatkan vaksinasi meningitis. Dan pada riwayat penyakit dahulu didapatkan keluhan kejang demam saat usia 3 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS (Glasgow Coma Scale) E3M5V2 dan tanda rangsang meningeal kaku kuduk (+). Dokter setempat mendiagnosis pasien dengan meningoensefalitis suspek bakterial. Untuk membantu menegakkan diagnosis, dokter melakukan lumbal pungsi setelah sebelumnya memastikan tidak adanya peningkatan tekanan intrakranial melalui funduskopi. Jamaah lain mempertanyakan bagaimana keabsahan ibadah haji pasien tersebut.LI 1. Mempelajari Anatomi Meninges dan Ventrikel OtakLO 1.1Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopis meninges dan ventrikel otak

1. MENINGESMeninges berfungsi untuk melindungi otak atau medulla spinalis dari benturan atau pengaruh gravitasi. Fungsi ini diperkuat oleh LCS yang terdapat dalam spatium subarachnoidea.

Meninges terdiri dari 3 lapis:1. Duramater2. Piamater3. Arachnoidea

Duramater dura = keras, mater=ibu Selaput keras pembungkus otak merupakan jaringan ikat tebal dan kuat, dibagian tengkorak dan duramater propia di bagian dalam.

Dalam otak membentuk 5 sekat:- Falx cerebri- Tentorium cerebella- Falx cerebella- Diphragma sellae- Kantung Meckelli

Berdasarkan bagian SSP yang dibungkusnya, dibedakan atas:Duramater Encephali (membungkus otak)Duramater spinalis

arachnoideaArachnoidea yaitu selaput tipis yang membentuk sebuah balon yang berisi cairan otak meliputi seluruh susunan saraf sentral, otak, dan medulla spinalis. Arachnoidea berada dalam balon yang berisi cairan. Ruang sub arachnoid pada bagian bawah serebelum merupakan ruangan yang agak besar disebut sistermagna.Arachnoidea EncephaliArachnoidea SpinalisCavum subarachnoidea encephali

piamaterSelubung tipis yang kaya pembuluh darah dan langsung membungkus otak dan medulla spinalis. Piamater berhubungan langsung dengan arachnoidea mater melalui trabecula. Tidak terdapat rongga antara piamater dengan otak / medulla spinalis dan pada permukaan berjalan vasa dan nervi.Piamater EncephalMembungkus seluruh permukaan otak dan cerebelum termasuk sulci dan gyriPiameter spinalis

2. ventrikulusVentrikulus lateralisBerbentuk huruf C panjang dan menempati hemisphareum cerebriVentrikulus tertiusAntara dua thalamus kanan dan kiri. Berhubungan dengan ventrikulus quartus melalui aquaeductus cerebri (Sylvii)Ventrikulus quadratusAntara pons, medula oblongata bagian atas dengan cerebellum.Ventrikulus terminalisUjung paling bawah caudalis sentralis yang sedikit melebar

LO 1.2Memahami dan menjelaskan anatomi mikroskopis meninges dan ventrikel otak

MENINGES

DuramaterLapisan luar = lapisan endosteum merupakan jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah dan saraf. Lapisan dalam = lapisan fibrosa kurang mengandung pembuluh darah, dilapisi epitel selapis gepeng di mesoderm.Arachnoidtersusun dari serat-serat kolagen halus dan serat elastis, dilapisi oleh lapisan yang kontinyu terdiri dari epitel selapis gepeng.Piamater Lapisan luar tersusun dari anyaman-anyaman jaring serat kolagen.Lapisan dalam terdiri dari serat-serat retikular dan elastin yang halus.Permukaan piamater tertutup epitel selapis gepeng, yang melanjutkan diri menjadi sel-sel yang melapisi jaringan arachnoid.

VENTRIKULUSSel ependim Melapisi dinding rongga ventriculus di otak dan kanalis sentralis medula spinalisPlexus Choroidalis Mrp lipatan2 invaginasi piamater yg menembus ventrikel. Tdd jar. Peny. Piamater, dilapisi oleh epitel selapis kuboid atau torak rendah yg berasal dr neural tube.Menghasilkan cairan cerebrosipnalis (LCS)

LI 2. Mempelajari Fisiologi Cairan CerebrospinalFungsi cairan cerebrospinalSebagai pemberi makanan terhadap SSPMenyediakan keseimbangan dalam sistem sarafSebagai bumper anatara SSP dan tulang sekitar. Media pembuang sisa metabolisme neuron.Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Pengatur volume otak.komposisi dan volumeCSSSerumOsmolaritasNatriumKloridaPHTekanan ConcussionGlukosaTotal ProteinAlbuminIg G295 mOsm/L138 mM119 mM7,336,31 kPa3,4 mM0,35 g/L0,23 g/L0,03 g/L295 mOsm/L138 mM102 mM7,41 (arterial)25,3 kPa5,0 mM70 g/L42 g/L10 g/LSIRKULASI CSSPada otak : ventriculus lateralisforamen interventricularis (monroi)ventriculus IIIaquaductus sylviiventriculus IVforamen magendi(tengah/median) dan foramen Luscka (pinggir/lateral)cavum subarachnoid ,cisternae basalis (penghubung ruangan subarachnoid spinalis dan subarachnoid cerebralis)Pada medula spinalis : sebagian besar LCS di cavum subarachnoid diabsorbsi oleh villi arachnoidale vena ,sebagian kecil di celah perineuralis dr Nn Craniales et spinales dan berakhir di sal.limfe. Aliran LCS dimungkinkan

LI 3. Mempelajari Kejang Demam

LO. 3.1 Memahami dan menjelaskan definisi kejang demamKejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh tinggi (suhu rektal > 38oC) disebabkan oleh suatu proses kelainan ekstrakranial

LO 3.2MEMAHAMI DAN MENJELASKAN EPIDEMIOLOGI KEJANG DEMAMKejang demam adalah penyebab demam tersering pada anak anak. Angka kejadian Kejang demam diperkirakan 2 4% di AS, Amerika Selatan, dan Eropa Barat. Di Asia dilaporkan angka kejadiannya lebih tinggi dari 10 15%. Peak incidence pada usia 14 18 bulan. Kejang demam agak lebih sering dijumpai pada anak laki daripada perempuan, Predisposisi genetic diperkirakan berperan pada penderita Kejang demam yang memiliki saudara kandung dan orang tua dengan riwayat Kejang demam. Gen yang diperkirakan memiliki peranan penting adalah gen pada kromosom 19p dan 8q13-21. Pola pewarisannya adalah secara autosomal dominanLO 3.3Memahami dan menjelaskan etiologi kejang demam

Bisa disebabkan oleh:Efek produk toksik daripada mikroorganismeRespon alergik atau keadaan umum yang abnormal oleh infeksi.Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak diketahui atau enselofati toksik sepintas.

Faktor resiko:Usia (umumnya 6 bulan 5 tahun)Demam (Infeksi pernapasan atas, otitis media, gastroenteritis dan infeksi saluran kemih)Keturunan

LO 3.4Memahami dan menjelaskan klasifikasi kejang demam

kejang demam sederhana ( Simple febrile seizure)berlangsung singkat (kurang dari 15 menit) dan berhenti sendirikejang berbentuk umum tonik atau klonik, tanpa gerakan fokal.kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam.merupakan 80% diantara seluruh kejang demam

b. kejang demam kompleks ( Complex febrile seizure)kejang lama > 15 menitkejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsialberulang atau lebih dari satu kali dalam 24 jam

LO 3.5Memahami dan menjelaskan patofisiologi dan pathogenesis kejang demam

LO 3.6Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis kejang demam

demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba),kejang tonik (berlangsung selama 10-20 detik)Kejang klonik (berlangsung selama 1-2 menit)pingsan (selama 30 detik - 5 menit)Saat kejang, anak akan mengalami berbagai macam gejala seperti :-Anak hilang kesadaran-Tangan dan kaki kaku atau tersentak-sentak-Sulit bernapas-Busa di mulut-Wajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan-Mata berputar-putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat.

LO 3.7Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding kejang demam

diagnosis Anamnesis -Demam (suhu > 38oC)-Adanya infeksi di luar susunan saraf pusat -Serangan kejang -Riwayat penyakit -Adanya infeksi susunan saraf pusat dan riwayat trauma atau kelainan lain diotak

Pemeriksaan fisik :-Keadaan umum, kesadaran, tekanan darah ,nadi, nafas, suhu-Pemeriksaan sistemik -Status gizi (TB, BB, Umur, lingkar kepala)

Pemeriksaan laboratorium :-Darah rutin ,glukosa darah, elektrolit-Urin dan feses rutin -Kultur darah

Pemeriksaan penunjang :-Lumbal pungsi-EEG-PencitraanFoto X-ray, CT-Scan, MRI Diagnosis bandingNoKriteri BandingKejang DemamEpilepsiMeningitis Ensefalitis1.DemamPencetusnya demamTidak berkaitan dengan demamSalah satu gejalanya demam2.Kelainan Otak(-)(+)(+)3.Kejang berulang(+)(+)(+)4.Penurunan kesadaran(+)(-)(+)LO 3.8Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan kejang demam

LO 3.9Memahami dan menjelaskan komplikasi kejang demamKerusakan sel otakPenurunan IQ pada kejang demam yang berlangsung lama lebih dari 15 menit dan bersifat unilateralKelumpuhan

LO 3.10 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROGNOSIS KEJANG DEMAMKemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis (terjadi pada kasus dengan kejang demam lama atau kejang berulang baik umum atau fokal)Faktor Kemugkinan berulangnya kejang demam-Riwayat kejang demam dalam keluarga-Usia kurang dari 12 bulan-Temperature yang rendah saat kejang-Cepatnya kejang setelah demamBila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam hanya 10 15 %. Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada tahun pertama.

LI 4. Mempelajari Meningoensefalitis

LO 4.1Memahami dan menjelaskan definisi meningoensefalitisMeningoensefalitis adalah suatu radang infeksi yang mengenai selaput/meninges dan jaringan parenkim otak.

LO 4.2M E M A H A M I DAN M E N J E L A S K A N E P I D E M I O L O G I M E N I N G O E N S E F A L I T I SLebih dari 70% dari kasus ini berakhir dengan kematian, 1 hari atau 3 minggu setelah mulai timbul gejala. Diperkirakan insiden tahunan di UK sebesar 4 per 100,000. Infeksi paling sering berat pada anak-anak dan orang tua. Faktor risiko:-Usia : anak-anak dan bayi lebih banyak daripada orang dewasa dikarenakan belum terbentuk imunitas yang kuat-Jenis kelamin : meningitis lebih banyak diderita pria-Lingkungan : lingkungan sosial-ekonomi rendah, lingkungan padat dan daerah dengan kasus ISPA yang tinggi.

LO 4.3Memahami dan menjelaskan etiologi meningoensefalitis

Infeksi virus:-Dari orang ke orang: morbili, gondong, rubella, kelompok enterovirus, kelompok herpes, kelompok pox, influenza A dan B.-Lewat arthropoda: Eastern equine, Western equine, Dengue, Colorado tick fever.

Parainfeksi-postinfeksi, alergi:-MMR, influenza, pertusis, ricketsia, influensa A, B, hepatitis.-Pasca vakainasi MMR, influensa, vaksinasi, pertusis, yellow fever, tifoid.

Human Slow Virus:PE, Jackop-Creutzfeldt disease, Progessive multifokal leucoencephalophaty, Kuru

Infeksi non virus:-Ricketsia-Mycoplasma pneumonia-Bakterial: meningitis tuberkulosa dan bakterial sering mempunyai komponen ensefalitis.-Spirocheta: sifilis, leptospirosis.-Cat-scratch fever.-Jamur: kriptococus, histoplasmosis, aspergilosis, mukomikosis, kandidosis, koksidiodomikosis.-Protozoa: plasmodium, tripanosoma, toksoplasma.-Metazoa: throchinosis, ekinokokosis, sistiserkosis, skistosomiasis.

LO 4.4Memahami dan menjelaskan patofisiologi meningoensefalitis

LO 4.5Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis meningoensefalitis

Sakit kepala dan demamPerubahan tingkat kesadaran, dihubungkan dengan meningitis bakteri. Manifestasi perilaku. dapat terjadi letargik, tidak responsi, dan koma.Iritasi meningenRigiditas nukal, (kaku leher) Tanda kernig positif; ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadaan fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat diekstensikan sempurna.Tanda Brudzinski: Bila leher pasien difleksikan, maka dihasilnya fleksi lutut dan pinggul; bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi, maka gerakan yang sama terlihat pada sisi ekstremitas yang berlawanan.Fotophobia(respon nyeri terhadap sinar) akibat iritasi syaraf-syaraf kranialis.Kejang dan peningkatan TIKAdanya ruam

LO 4.6Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding meningoensefalitis

DIAGNOSISAnamnesis Pemeriksaan fisik-Perhatikan tanda rangsang meningeal positif: Kaku kuduk,Kernig sign dan Burdzinsky. Papil edema, gejala neurologis fokal, terutama ggn pd saraf kranialis III, IV, VI, VII Pemeriksaan Penunjang

LO 4.7Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan meningoensefalitis

KUMANANTIBIOTIKANEONATUSStreptococcus grup B atau D, E. Coli, L. monocytogenesAmpicillin + CefotaximeAmpicillin + GentamycinAcyclovir H. simplex encephalitisINFANTAmpicillin + Cefotaxime/ Ceftriaxone.Chloramphenicol + Gentamycin+ Vancomycin.+ Dexamethason.3 bln 7 thS. pneumoniae, N. meningitidis, H. InfluenzaeCefotaxime / Ceftriaxone.+ Vancomycin pd S. pneumoniae resistent Cephalosporin.Chloramphenicol + Vancomycin.+ Dexamethason.Anak-Dws7 thn 50 thnS. pneumoniae, N. meningitidis, L. monocytogenesCefotaxime/ Ceftriaxone+AmpicillinChloramphenicol+Trimethoprim/sulfamethoxazole.Bila prevalensi S. pneumonia resistent cephalosporin > 2% diberikan:Cefotaxime/ Ceftriaxone+VancomycinChloramphenicol/ Clindamycin/ Meropenem.Dws > 50 thnS. pneumoniae, H. influenzae, spesies Listeria, Pseudomonas aeruginosa, N. meningitidis.Cefotaxime/ Ceftriaxone + AmpicillinBila prevalensi S. pneumonia resistent cephalosporin > 2% diberikan:Cefotaxime/ Ceftriaxone+Vancomycin.Ceftazidime.ANTIBIOTIKAANAK-ANAK(mg/kg/hr)DEWASA(gram/ hari)INTERVAL PEMBERIAN (Jam)INTRAVENOUS :Penicillin GAmpicillinNafcillinPiperacillinCefotaximeCeftazidimeVancomycinChloramphenicolTobramycin / GentamycinAmikacinBactrim200.000 Unit/hr150-300300300100-22510020-405-85-81020 juta Unit/hr12-188-1210-158-126-82-34-63-5 mg/kg/hr30 mg/kg/hrTMP : 15 mg/kg/hr2-44444466888INTRATEKAL :TobramycinAmikacin2,5 mg/hr5 mg/hr8 mg/hr20 mg/hrTerapi TambahanDeksamethasonImmunoglobulinPeningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) : Letak kepala 30 derajat dari tempat tidur. Beri obat hiperosmoler : manitol atau gliserol. Hiperventilasi pCO2 dipertahankan : 27-30 mmHg. Barbiturat kebutuhan metabolik otak.Pemeriksaan CSS ulang pada pasien yang tidak berespon secara klinis setelah pemberian terapi antimikroba selama 48 jam.

Kriteria terapi rawat jalan untuk meningoencephalitis bakterialis antara lain :Telah mendapat terapi antimikroba di RS 6 hariTidak ada demam minimal selama 24 48 jamTidak ada disfungsi neurologi, kelainan fokal atau aktivitas bangkitan bermaknaKondisi klinis stabil atau membaikMampu makan per oralKondisi kesehatan rumah yang layak

Manajemen Meningoencephalitis Jamur Amfoterisin BFlusitosinFlukanosol Vorikonasol

Management Meningoencephalitis TBPengobatan spesifik, digunakan kombinasi tuberkulostatika :INH. Ethionamid/ Pyrazynamid.Streptomycin.Rifampicyn.

Management Meningoencephalitis ViralPenatalaksanaan umum (5B)Penatalaksanaan khusus : Tidak perlu antibiotic. Diberikan Acyclovir 10 mg/kgBB setiap 8 jam selama 3 mingguLO 4.8Memahami dan menjelaskan komplikasi meningoensefalitis

Neurologi :Gangguan cerebrovaskuler (15,1%) infark nekrosis otak.Edema otak (14%).Hidrosefalus (11,6%).Perdarahan otak (2,3%).Kejang-kejang.Efusi subdural sering terjadi pd anakParese nervi cranialis (N. III, VI, VII, VIII)

Non Neurologi :Septik shok (11,6%).Respiratory distress syndrome (3,5%).DIC (8,1%).Pneumonia.Miokarditis, endokarditis.

LO 4.9Memahami dan menjelaskan prognosis meningoensefalitis

Penderita meningitis dapat sembuh, baik sembuh dengan cacat motorik atau mental atau meninggal tergantung : a. umur penderita. b. Jenis kuman penyebab c. Berat ringan infeksi d. Lama sakit sebelum mendapat pengobatan e. Kepekaan kuman terhadap antibiotic yang diberikan f. Adanya dan penanganan penyakit.

LO 4.10.Memahami dan menjelaskan pencegahan meningoensefalitis

Vaksin MeningitisPencegahan lain Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar untuk selalu cuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin seperti HiB, MMR, dan IPD. (Japardi, Iskandar., 2002)

Langkah dalam mencegah meningoencephalitis antara lain:Cuci tangan anda secara benar untuk menghindari terkena penyebab infeksi.Tetap sehat. Jaga sistem imun anda berfungsi dengan baik dengan cukup istirahat, olahraga teratur dan makan makanan sehat dan bergizi.Tutup mulut dan hidung anda ketika bersin atau batuk.Jika anda sedang hamil, berhati-hatilah dengan apa yang anda konsumsiLI.5. Mempelajari Lumbal Pungsi

DefinisiLumbal pungsi adalah upaya pengeluaran cairan serebrospinal dengan memasukan jarum ke dalam ruang subarakhnoid. Lumbar pungsi dilakukan oleh dokter menggunkan jarung dengan teknik aseptic. Jarum punksi lumbal dimasukan diantara vertebra lumbal ke-3 dan ke-4 atau ke-4 dan ke-5 hingga mencapai ruang subarachnoid dibawah medulla spoinalis di bagian causa equine. Manometer dipasang diujung jarum via dua jalan dan cairan serebrospinal memungkinkan mengalir ke manometer untuk mengetahui tekanan intraspinal.IndikasiKejangParesis atau paralisis termasuk paresis Nervus VIPasien komaUbun ubun besar menonjolKaku kuduk dengan kesadaran menurunTuberkolosis milierKontra IndikasiAdanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala, muntah dan papil edemaPenyakit kardiopulmonal yang beratAda infeksi lokal pada tempat Lumbal Punksi

Persiapan Lumbal Pungsi :Periksa gula darah 15-30 menit sebelum dilakukan LPJelaskan prosedur pemeriksaan, bila perlu diminta persetujuan pasien/keluarga terutama pada LP dengan resiko tinggi

Alat Dan Bahan :Sarung tangan steril Duk berlubangKassa steril, kapas, dan plesterJarum pungsi lumbal no. 20 dan 22 beserta stylet Antiseptik: povidon iodine dan alkohol 70%Tabung reaksi untuk menampung cairan serebrospinal

Prosedur :Pasien dalam posisi miring pada salah satu sisi tubuh. Leher fleksi maksimal (dahi ditarik ke arah lutut), ektremitas bawah fleksi maksimum (lutut ditarik ke arah dahi), dan sumbu kraniospinal (kolumna vertebralis) sejajar dengan tempat tidur.

2. Tentukan daerah pungsi lumbal di antara vertebra L4 dan L5 yaitu dengan menemukan garis potong sumbu kraniospinal (kolumna vertebralis) dan garis antara kedua spina iskhiadika anterior superior (SIAS) kiri dan kanan. Pungsi dapat pula dilakukan antara L4 dan L5 atau antara L2 dan L3 namun tidak boleh pada bayi. 3. Lakukan tindakan antisepsis pada kulit di sekitar daerah pungsi radius 10 cm dengan larutan povidon iodin diikuti dengan larutan alkohol 70% dan tutup dengan duk steril di mana daerah pungsi lumbal dibiarkan terbuka.

Tentukan kembali daerah pungsi dengan menekan ibu jari tangan yang telah memakai sarung tangan steril selama 15-30 detik yang akan menandai titik pungsi tersebut selama 1 menit.

5. Tusukkan jarum spinal/stylet pada tempat yang telah ditentukan. Masukkan jarum perlahan-lahan menyusur tulang vertebra sebelah proksimal dengan mulut jarum terbuka ke atas sampai menembus duramater. Jarak antara kulit dan ruang subarakhnoid berbeda pada tiap anak tergantung umur dan keadaan gizi. Umumnya 1,5-2,5 cm pada bayi dan meningkat menjadi 5 cm pada umur 3-5 tahun. Pada remaja jaraknya 6-8 cm. (gambar di bawah ini.)Lepaskan stylet perlahan-lahan dan cairan keluar. Untuk mendapatkan aliran cairan yang lebih baik, jarum diputar hingga mulut jarum mengarah ke kranial. Ambil cairan untuk pemeriksaan.Cabut jarum dan tutup lubang tusukan dengan plester

Komplikasi Lumbal Pungsi :Sakit kepala: Biasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbul karena pengurangan cairan serebrospinalBackache, biasanya di lokasi bekas punksi disebabkan spasme ototInfeksiHerniasiIntrakranial subdural hematomHematom dengan penekanan pada radiksTumor epidermoid intraspinalKeuntungan :LP sangat penting untuk alat diagnosa. Prosedur ini memungkinkan melihat bagian dalam seputar medulla spinalis, yang mana memberikan pandangan pada fungsi otak juga. Prosedur ini relative mudah untuk dilaksanakan dan tidak begitu mahal. Dokter yang berpengalaman, LP akan menurunkan angka komplikasi. Ia akan melakukannya dengan cepat dan dilaksanakan di tempat tidur pasien.

Kadar CSFRelatif Terhadap Kadar Plasma- Tekanan- pH- Protein total- Imunoglobin- Albumin / globulin- Glukosa- Asam Laktat- Urea (sebagai nitrogen urea)- Glutamin- Limfosit75-200 mmH2O7,32-7,3515-45 mg/dl0,75-3,5 mg/dl8 : 140-70 mg/dl10-20 mg/dl10-15 mg/dl< 20 mg/dl2-5/mlSedikit lebih rendah0,2-0,5 %< 0,1 %3-4 kali lebih tinggi50-80 % dari kadar dalam darah 30-60 menit sebelumnya

Hampir samaHampir samaHampir samaANALISIS CAIRAN SEREBROSPINALKarakteritik CSF Dewasa NormalLI 5. Mempelajari keabsahan HajiA. Syarat Wajib HajiSyarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut : 1. Islam2. Berakal3. Baligh4. Merdeka5. MampuB. Rukun HajiJika salah satu dari rukun ini tidak ada, maka haji yang dilakukan tidak sah.IhramWukuf di araffahThowaf ifadhohSaITahallulTertib

THANK YOU

ANY QUESTIONS?