kejang demam
DESCRIPTION
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium(di luar rongga kepala). Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980),kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadiantara umur 3 bulan dan 5 tahun berhubungan dengan demam tetapi tidak pernahterbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Infeksi ekstrakranialyang paling banyak didapatkan yakni dari saluran pernapasan bagian atas, danmerupakan 70% dari seluruh penyebab kejang demam.TRANSCRIPT
1. Kejang demama. Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium(di luar rongga kepala). Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980),kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadiantara umur 3 bulan dan 5 tahun berhubungan dengan demam tetapi tidak pernahterbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Infeksi ekstrakranialyang paling banyak didapatkan yakni dari saluran pernapasan bagian atas, danmerupakan 70% dari seluruh penyebab kejang demam.
b. Etiologi
1.disebabkan oleh suhu yang tinggi
2.timbul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh banyak macam agent
a.Bakteriel : b.Virus :Penyakit pada Tractus Respiratorius: Pharingitis Tonsilitis Otitis Media Laryngitis Bronchitis PneumoniaPada G. I. Tract : Dysenteri Baciller SepsisPada tractus Urogenitalis : Pyelitis Cystitis Pyelonephritis
Terutama yang disertai exanthema : Varicella Morbili Dengue Exanthemasubitung
c. Patofisiologi
d. Manivestasi
Serangan kejang demam berupa serangan kejang klonik atau tonik-klonik bilateral dan dapat juga terjadi seperti mata terbalik ke atas dengan disertai kekakuan atau kelemahan, gerakansentakan berulang tanpa didahului kekakuan, atau hanya sentakan atau kekakuan fokal. Setelahkejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik ataumenit, anak terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologis. Kejang dapat diikuti
hemiparesissementara (hemiparesis Todd) yang berlangsung beberapa jamsampai beberapa hari. Kejangunilateral yang lama dapat diikuti oleh hemiparesis yang menetap.
e. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam, tetapi dapat dikerjakanuntuk mengevaluasi sumber pemyebab demam, atau keadaan lain misalnya gastroenteristisdehidrasi disertai demam. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer,elektrolit dan gula darah (level II-2 dan level III, rekomendasi D)
2. Pungsi lumbal
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Bila yakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu dilakukanpungsi lumbal.
Pungsi lumbal dianjurkan pada:
Bayi kurang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan Bayi antara 12-18 bulan dianjurkan Bayi > 18 bulan tidak rutin
3.ElektroensefalografiPemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak dapat memprediksi kemungkinan berulangnyakejang, atau memperkirakan kemungkinan terjadinya epilepsi dikemudian hari. Oleh sebabitu pemeriksaan EEG pada kejang demam tidak dianjurkan.Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas.Misalnya: kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 6 tahun atau kejang demamfokal.
4.PencitraanFoto x-ray kepala dan pencitraan seperti CT-scan dan MRI jarang sekali dilakukan, tidak rutinhanya atas indikasi seperti: kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis) paresis nervus VI papiledema
f. Tatalaksana
Kejang
↓
Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB
Boleh diulang setelah 5 menit
↓
Kejang (ke RS)
Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB
↓
Kejang
Fenitoin IV 10-20 mg/kgBB dengan kecepatan 1mg/kg/menit
↓ ↓
Kejang berhentiLanjutkan dengan dosis 4-8 mg/kg/haridi
mulai 12 jam setelah dosis awal
Kejang tidak berhentiRawat ICU
Turunkan demam
Anti Piretika :
Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO
Ibuprofen5 – 10mg/KgBB/dosis PO
keduanya diberikan 3 – 4 kali per hari
Kompres : suhu > 39° C dengan air hangat, suhu > 38° C dengan air biasa
Pengobatan penyebab : antibiotika diberikan sesuai indikasi dengan penyakit dasarnya Penanganan suportif lainnya meliputi :
bebaskan jalan nafas, pemberianoksigen, menjaga keseimbangan air dan elektrolit, pertahankan keseimbangan tekanan darah
Pencegahan Kejang
Pencegahan berkala ( intermiten ) untuk kejang demam sederhanayaitu denganDiazepam 0,3 mg/KgBB/dosis PO dan anti piretika pada saat anak menderita penyakit yang disertai demam.
Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata yaitu denganAsamValproat15– 40 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 2 – 3 dosis.
KEPERAWATAN
1. Resiko terjadi kerusakan sel otak akibat kejangTindakan pada saat kejang :
Baringkan ditempat yang rata, miringkan kepala Singkirkan benda-benda yang berbahaya di sekitar pasien Lepaskan pakaian yang mengganggu pernapasan Isap lendir sampai bersih Berikan oksigen Bila suhu tinggi berikan kompres secara intensif Setelah pasien sadar penuh berikan minum hangat Jika kejang masih berlangsung dengan tindakan ini segera hubungi dokter
g. Komplikasi dan prognosis
Komplikasi
Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahayadan tidak menimbulkan gejala sisa. Tetapi pada kejang yang berlangsung lebihlama (>15 menit) biasanya disertai apnoe, hipoksemia, hiperkapnea, asidosislaktat, hipotensi artrial, suhu tubuh makin meningkat, metabolisme otak meningkat.
Prognosis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernahdilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal padapasien yang awalnya normal. Kejang demam dapat berulang di kemudian hariatau dapat berkembang menjadi epilepsi di kemudian hari.