dengue syok syndrome

27
Syok Hipovolemik et causa Dengue Syok Sindrom

Upload: joseph-king

Post on 11-Nov-2015

106 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Syok Hipovolemik

Syok Hipovolemik et causa Dengue Syok SindromAnamnesis Sejak kapan sakitnya dan gejala yang dirasakan seperti apa?Pernahkah ada nyeri dada dan sesak napas?Adakah gejala muntah, sesak napas, diare, serta dehidrasi?Adakah gejala yang menunjukkan septicemia (seperti demam, menggigil, berkeringat, infeksi lokal, batuk, nyeri dada, sesak napas)Riwayat penyakit terdahulu Adakah riwayat episode syok sebelumnya?Adakah riwayat penyakit jantung yang serius sebelumnya (misalnya MI)?Adakah riwayat trauma sebelumnya?Obat-obatanApakah pasien sedang mengkonsumsi atau baru saja mengkonsumsi kortikosteroid?Apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat anafilaktik?Apakah terjadi penurunan kesadaran setelah memakan obat?AlergiPernahkah terpajan allergen potensial (misalnya makanan, obat, bisa ular)?

Pemeriksaan KesadaranCompos Mentis(conscious),yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.Somnolen(Obtundasi, Letargi),yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

Stupor(soporo koma),yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.Coma(comatose),yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).GCS (Glasgow Coma Scale)

15 :Compos mentis

12-14 :Somnolen

8-11 :Stupor

3-7 :ComaPemeriksaan FisikDalam pemeriksaan fisik yang pertama harus dilakukan adalah penilaian ABC, pasien-pasien dengan hematemesis yang masif dapat mengalami aspirasi atau sumbatan jalan nafas, hal ini sering ini sering dijumpai pada pasien usia tua dan pasien yang mengalami penurunan kesadaran.

Sebaiknya nadi, frekuensi pernapasan, dan perfusi kulit diperhatikanTabel Derajat Perdarahan dan GejalaDerajat PerdarahanGejalaPerdarahan derajat I (kehilangan darah 0-15%)Tidak ada komplikasi, hanya terjadi takikardia minimal.Tekanan darah, tekanan nadi, dan frekuensi pernapasan normal.Perlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai untuk kehilangan darah sekitar 10%.Perdarahan Derajat II (kehilangan darah 15-30%)Takikardi (frekuensi nadi >100/menit), takipnea, penurunan tekanan nadi, kulit teraba dingin, perlambatan pengisian kapiler, dan anxietas ringan.Perdarahan Derajat III (kehilangan darah 30-40%)Pasien biasanya mengalami takipnea dan takikardi, penurunan tekanan darah sistolik, oliguria, dan perubahan status mental yang signifikan, seperti kebingungan dan agitasi.Perdarahan Derajat IV (kehilangan darah >40%)Gejala berupa takikardia, penurunan tekanan darah sistolik, tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur), berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar, penurunan status mental (kehilangan kesadaran), dan kulit dingin dan pucat.

Jumlah perdarahan ini akan mengancam kehidupan secara cepat.Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Leukosit Trombosit Hematokrit Hemostasis Protein/albumin SGOT/SGPT (serum alanin aminotransferase) Elektrolit Golongan darah dan cross match Imunoserologi Radiologis

Jenis-Jenis SyokSyok HipovolemikTerjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.EtiologiMuntah, diare yang sering (frekuen)Dehidrasi karena berbagai sebabLuka bakar grade II III yang luasTrauma dengan perdarahanPerdarahan massif karena penyebab lainManifestasi dan gejala klinisKulit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.Takikardia. Karena peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respon homeostatis penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi mengurangi asidosis jaringan.Hipotensi. Karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan curah jantung, vasokonstriksi perifer adalah factor yang esensial dalam mempertahankan tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun tidak di bawah 70 mmHg.Oliguria. Produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik.Syok KardiogenikSyok yang disebabkan oleh kegagalan pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali untuk memenuhi kebutuhan metabolism.EtiologiGangguan kontraktilitas miokardiumDisfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan atau hipoperfusi sitemikInfark miokard akutManifestasi dan gejala klinisOliguri (urin < 20ml/jam)Nyeri substernal seperti IMANadi cepat, kecuali ada blok A-VBunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.Syok septicSyok yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas yang merupakan bentuk paling umum syok distributive. EtiologiMikroorganisme penyebab syok septic adalah bakteri gram negative. Insidenya meningkat, antara lain karena pemberian antibiotic yang berlebihan, meningkatnya pengunaan obat sitotoksik dan imunosupresif, meningkatnya frekuensi penggunaan alat-alat invasive seperti kateter intravaskuler, serta meningkatnya infeksi yang disebabkan organism yang resisten terhadap antibiotic.Manifestasi dan gejala klinisFase dini : selaput lendir kering, kulit lembab dan kering.Post resusitasi cairan: gambaran klinis syok hiperdinamik: takikardi, nadi keras dengan tekanan nadi melebar, precordium hiperdinamik pada palpasi, dan ekstremitas hangat.Disertai tanda-tanda sepsisTanda hipoperfusi: takipnea, oliguria, sianosis, mottling, iskemia jari, perubahan status mental.

Syok neurogenikTerjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.EtiologiTrauma medulla spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok spinal)Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur tulangRangsangan pada medulla spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal / lumbal.Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom)Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut.Manifestasi dan gejala klinikTD turunNadi tidak bertambah cepatBradikardiKadang disertai adanya deficit neurologis berupa quadriplegia atau paraplegia.

Working DiagnosisSyok Hipovolemik ec Dengue Syok Syndrome

Tanda Tanda SyokKesadaran menurunNadi tidak terabaUjung ekstremitas dingin, kulit dingin, dan lembabNadi < 20 mmHgDistress pernapasanEtiologiVirus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster Kidney) maupun sel sel Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus.PenatalaksanaanPrinsip resusitasi ABCA : Jalan napas harus bebas, kalau perlu dengan intubasiB : Pernapasan harus terjamin, jika perlu dengan ventilasi buatan dan pemberian oksigen 100%.C : Defisit volume peredaran darah pada syok hipovolemik sejati atau hipovolemik relative (syok septic dan anafilaksis) dapat diatasi dengan pemberian cairan intravena dan mempertahankan fungsi jantung.Penanganan SyokKristaloid :Ringer Laktat5 % Dextrose di dalam larutan Ringer Laktat5 % Dextrose di dalam larutan Ringer asetat5 % Dextrose di dalam larutan setengah normal garam faali, dan5 % Dextrose di dalam larutan normal garam faali.Koloidal :Plasma expander dengan berat molekul rendah (Dextran 40)Plasma.RL / D 5 % dalam RL / D 5 % dalam Ringer Asetat / larutan normal garam faali ---->diberikan 10 20 ml/kg BB/ 1 jam.Pada kasus yang berat (grade IV) dapat diberikan bolus 10 ml/kg BB (1 x atau 2 x).Jika renjatan berlangsung terus (HCT tinggi) diberikan larutan koloidal (Dextran atauPlasma) sejumlah 10 20 ml/kg BB/ 1 jam.

Kriteria Memulangkan PasienTidak demam selama 24 jam tanpa antipiretikNafsu makan membaikTampak perbaikan secara klinisHematokrit stabilTiga hari setelah syok teratasiJumlah trombosit >50.000/mlTidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis).THANK YOU GOD BLESS U ALL