chusing syndrome

18
CUSHING SYNDROME Malang, 27 Oktober 2014

Upload: panjie-ariek-indraswara

Post on 16-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chusing syndrome ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Chusing Syndrome

CUSHING SYNDROME

Malang, 27 Oktober 2014

Page 2: Chusing Syndrome

Adrenal .. Merupakan organ

retroperitoneal yang berwarna kekuningan pada polus superior renal

Dikelilingi oleh fascia renalis, tetapi dipisahkan dari ginjal oleh capsula adiposa

Dextra : lebih inferior, tepat diatas ginjal

Sinistra : lebih inferior keatas batas medial gnjal kiri

Page 3: Chusing Syndrome

Anatomi ..

Page 4: Chusing Syndrome

Korteks Adrenal1. Hormon Korteks Adrenal

Korteks adrenal memiliki 3 zona: Zona glomerulosa, memproduksi

mineralkortikoid (aldosteron) Zona fasikulata, memproduksi

glukokortikoid (kortisol) dan sejumlah kecil androgen

Zona retikularis, memproduksi androgen dan sejumlah kecil glukokortikoid

Page 5: Chusing Syndrome

Kortisol terlibat dalam:1.      proses yang sangat kompleks dan pemanfaatan nutrisi banyak, termasuk gula (karbohidrat), lemak, dan protein2.      fungsi normal dari sistem sirkulasi dan jantung3.      fungsi otot4.      fungsi normal ginjal5.      produksi sel darah6.      proses normal yang terlibat dalam rangka mempertahankan system7.      tepat fungsi otak dan saraf8.      respon normal dari sistem kekebalan tubuh

Aldosteron memainkan peran sentral dalam mempertahankan proporsi yang sesuai air dan garam dalam tubuh

Page 6: Chusing Syndrome

Medula Adrenal .. Hormon Medula Adrenal

Medula adrenal sesungguhnya merupakan perluasan sistem saraf simpatik karena serabut preganglion splanknikus berakhir di medula adrenal tempat serabut syaraf tersebut mempersyarafi sel kromafin yang memproduksi hormon katekolamin dopamin, epinefrin dan norepinefrin. Epinefrin, norepinefrin dan dopamin merupakan

unsur utama dalam pembentukan respon terhadap stres yang berat

Page 7: Chusing Syndrome

Cushing Syndrome .. merupakan suatu keadaan yang

diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemeberian dosis farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid. (Sylvia A. Price; Patofisiolgi, Hal. 1088)

Page 8: Chusing Syndrome

Klasifikasi .. Primer (tidak bergantung

ACTH)Pada adenoma adrenokortikal, karsinoma adrenokortikal

Sekunder (bergantung ACTH)

Pada adenoma pituitari anterior, tumor non-pituitari yang mensekresikan ACTH

EksogenPada pemberian glukokortikoid eksogen jangka panjang

Page 9: Chusing Syndrome

Etiologi .. Hiperplasia adrenal : kelebihan produksi ACTH.

- disfungsi hipofisis atau hipotalamus- mikroadenoma dan makroadenoma yang menghasilkan ACTH - tumor non endokrin (pankreas, tymus, bronkus)

Hiperplasia noduler adrenal Neoplasia adrenal : adenoma, karsinoma Penyebab eksogen, iatrogenik :

- penggunaan glukokortikoid jangka lama

Page 10: Chusing Syndrome

Manifestasi Klinis ..

Page 11: Chusing Syndrome

Dapat digolongkan menurut faal hormon korteksadrenal yaitu : cortisol, androgen, aldosteron.

Gejala hipersekresi kortisol (hiperkortisisme) yaitu : Obesitas yang sentrifetal dan “moon face”. Kulit tipis sehingga muka tampak merah, timbul striae

dan ekimosis. Otot-otot mengecil karena efek katabolisme protein. Osteoporosis yang dapat menimbulkan fraktur kompresi

dan kifosis. Aterosklerosis yang menimbulkan hipertensi. Diabetes melitus. Alkalosis, hipokalemia.

Page 12: Chusing Syndrome

Gejala hipersekresi androgen : Hirsutisme. Timbul akne. Amenore atau impotensi. Pembesaran klitoris. Otot-otot bertambah (maskulinisasi)

Page 13: Chusing Syndrome

Gejala hipersekresi aldosteron. Hipertensi. Hipokalemia. Hipernatremia. Diabetes insipidus nefrogenik. Edema (jarang) Volume plasma bertambah

Page 14: Chusing Syndrome

Patofisiologi

Eksogen Endogen-Hiperplasia adrenal-Adenoma hipofisis-Tumor ektropik

Hormon adrenal

Aldosteron

Reabsobsi Na

air

Eksresi K

Hipervolemia

hiperkortisol

hiperkalsuria

hipertensi

hipokalemia

Batu ginjal

hirsutismelibido

jerawatAmenore

Androgen

Kabolisme protein

Masa otot

Lemah otot

Atrofi limfoid

Mudah terkena infeksi

Penumpukan martriks protein

masa tulang

osteoporosis

Di ikuti oleh pelepasan kalsium

hiperkalsemia

glukoneogenesis

hiperglikemia

insulin

Lipogenik &antilipogenik

Terkumpul bag. Wajah leher, supraklavikula

Hormon epinefrin, non epinefrin, H. pertumbuhan

Ekstremitas lbh sensitif h. lipolitik

lipolisis

Pengecilan tangan dan kaki

Serabut kolagenKulit mudah robek striae

Page 15: Chusing Syndrome

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Radiologi

CT scan MRI

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan kadar kortisol darah dan urine Pemeriksaan “dexamethasone suppression

test” Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Pemeriksaan kadar ACTH

Page 16: Chusing Syndrome

Penatalaksanaan Penghentian penggunaan glukokortikoid

eksogen. Kemotx dan radiotx Tindakan operasi

Hipofisectomy Adrenalectomy tx subtitusi hidrokortison,

kortison atau fludrokortison Penggunaan obat-obatan penghambat ACTH

antagonis seratonin dan inhibitor transaminase GABA (dapat digunakan bila pembedahan tidak dapat dilakukan)

Page 17: Chusing Syndrome

Masalah Keperawatan

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Risiko infeksi Kerusakan mobilitas fisik Gangguan citra tubuh Intoleransi aktivitas

Page 18: Chusing Syndrome

ANY QUESTION ??