case ipd ema 1

Upload: lily-russell

Post on 11-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    1/26

    Laporan Kasus

    DISPEPSIA

    OLEH

    NOVELMA AZMI

    0808151253

    Pembimbing :

    dr. DANI ROSDIANA S!PD

    "EPANI#RAAN "LINI"

    $A%IAN ILM& PEN'A"I# DALAM

    (A"&L#AS "EDO"#ERAN &NIVERSI#AS RIA&

    RS&D ARI(IN A)HMAD PE"AN$AR&

    2012

    $A$ 1

    PENDAH&L&AN

    Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinis yang sering dijumpai dalam

    praktek praktis sehari-hari. Diperkirakan hampir 30% kasus pada praktek umum

    dan 60% pada praktek gastroenterologis merupakan kasus dispepsia. Dispepsia

    berasal dari bahasa Yunani, dys yang berarti sulit , dan pepse yang berarti

    pen!ernaan."Dispepsia adalah istilah yang digunakan untuk suatu sindrom atau

    1

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    2/26

    kumpulan gejala atau keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di

    epigastrium, mual, muntah, kembung, !epat kenyang, rasa perut penuh, senda#a,

    regurgitasi, dan rasa panas yang menjalar di dada.$e!ara umum, dispepsia terdiri

    dari dispepsia organik &'0%(, dimana terdapat lesi struktural mukosa

    gastroduodenum dan dispepsia )ungsional &60%(, biasanya tidak ditemukan lesi

    struktural mukosa gastroduodenum.3 elain pre*alensi dispepsia !ukup tinggi,

    keluhan tersebut sering kali mengganggu kualitas hidup penderita. Dispepsia

    bukan suatu penyakit tapi merupakan suatu kumpulan gejala yang harus di!ari

    penyebabnya. '

    indrom atau keluhan ini dapat disebabkan atau didasari oleh berbagai

    penyakit, tentunya termasuk pula penyakit pada lambung, yang diasumsikan oleh

    orang a#am sebagai penyakit maag+lambung. enyakit hepato-pankreato-bilier

    &hepatitis, pankreatitis kronik, kolesistitis kronik, dll( merupakan penyakit

    tersering setelah penyakit yang melibatkan gangguan patologis pada eso)ago-

    gastroduodenal &tukak peptik, gastritis, dll(. eberapa penyakit di luar sistem

    gastrointestinal dapat pula bermani)estasi dalam bentuk sindrom dispepsia, seperti

    gangguan kardiak &iskemia in)erior+ in)ark miokard(, penyakit tiroid, obat-obatan,

    dan sebagainya.$

    $A$ II

    #IN*A&AN P&S#A"A

    2.1 De+ini,i d-n /-,i+i-,i

    Dispepsia merupakan kumpulan gejala &sindrom( yang terdiri dari nyeri

    atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, !epat kenyang,

    2

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    3/26

    rasa perut penuh, senda#a, regurgitasi, dan rasa panas yang menjalar di dada yang

    menetap atau mengalami kekambuhan.",Dalam konsensus /oma tahun "000,

    disepakati bah#a de)inisi dispepsia adalah rasa tidak nyaman di daerah

    epigastrium. Dispepsia bukan suatu penyakit tapi merupakan suatu kumpulan

    gejala yang harus di!ari penyebabnya.$

    Dalam konsensus /oma yang khusus membi!arakan tentang kelainan

    gastrointestinal )ungsional, dispepsia )ungsional dide)inisikan sebagai dispepsia

    yang berlangsung sekurang-kurangnya $" minggu, yang mana tidak perlu

    berturut-turut dan dalam $" bulan sebelumnya terdapat1$

    Dispepsia yang menetap atau berulang &rekuren(,

    2idak ada bukti dari adanya penyakit organik yang mungkin dapat

    menjelaskan simptom.

    2idak ada bukti bah#a dispepsia semata-mata berhubungan dengan

    gangguan de)ekasi atau diasosiasikan dengan perubahan )rekuensi

    de)ekasi atau bentuk )eses &bukan irritable bowel(.

    anyak penyakit yang dapat menyebabkan sindroma dispepsia.

    erdasarkan penyebabnya dispepsia dibagi menjadi dua, yaitu1 3,

    $. Dispepsia organik &'0%(, bila telah diketahui adanya kelainan organik

    sebagai penyebabnya. Dispepsia organik ini bisa disebabkan oleh ulkus

    peptikum, tumor gastrointestinal, iskemia intestinal kronik, penyakit-

    penyakit pankreatikobilier, dan akibat obat-obatan, termasuk NSAID

    gastropathy.

    ". Dispepsia nonorganik &60%( atau dispepsia )ungsional atau dispepsia

    nonulkus &D4(, bila tidak jelas penyebabnya. Diagnosis dispepsia

    )ungsional bisa ditegakkan bila dispepsia organik telah disingkirkan.

    Konsensus /oma membagi dispepsia )ungsional berdasarkan gejalanya

    ke dalam 3 subtipe, yaitu ulcer-like dyspepsia, dysmotility-like dyspepsia dan

    unspecified &non-spesi)ik dyspepsia( dan dalam konsensus /oma pembagian

    3

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    4/26

    dispepsia )ungsional ini dire*isi lagi menjadi " subtipe yaitu post prandial

    distress syndromedan epigastric pain syndrome.3

    Dispepsia )ungsional berdasarkan krieria /oma dan /oma

    /oma /oma

    Dispepsia )ungsional

    erlangsung sekurang-kurangnya selama $"

    minggu, dalam $" bulan yang ditandai

    dengan, 1

    - 5ejala yang menetap atau berulang

    &nyeri atau tidak nyaman yang berpusat

    pada abdomen atas(

    - 2idak ada bukti penyakit organik&berdasarkan endoskopi(

    - 2idak ada bukti bah#a dyspepsia

    berkurang setelah de)ekasi atau

    perubahan pola dan bentuk de)ekasi

    a. Dispepsia like-ul!er

    b. Dispepsia like-dysmotility

    !. Dispepsia 4nspe!i)ied

    Dispepsia )ungsional

    Kriteria diagnosis, termasuk didalamnya satu

    atau lebih gejala diba#ah ini, 1

    $. /asa tidak nyaman setalah makan

    ". epat merasa kenyang

    3. yeri epigastrium

    '. /asa terbakar didaerah epigastrium

    Dan tidak ada bukti penyakit struktural&berdasarkan endoskopi( yang menyebabkan

    gejala diatas.

    a. indrom distress postprandial

    Kriteria, 1

    $. /asa tidak nyaman setalah makan

    sehari-hari sekurang-kurangnya

    beberapa kali seminggu

    ". /asa !epat merasa kenyang setelah

    makan sehari-hari sekurang-kurangnya

    beberapa kali seminggu

    Kriteria supporti), 1

    $. 2erasa kembung pada perut atas atau

    mual setelah makan atau senda#a yang

    berlebihan

    ". ersama dengan nyeri epigastrik

    b. indrom nyeri epigastrik

    Kriteria, 1

    yeri atau rasa terbakar terlokalisir di

    epigastrium derajat sedang sekurang-kurangnya sekali seminggu

    $. yeri bersi)at intermiten

    ". 2idak menyebar ke region abdomen

    lainnya atau region dada

    3. 2idak berkurang setelah de)ekasi atau

    )latus

    '. 2idak memenuhi !riteria gangguang

    kandung empedu

    Kriteria supporti), 1

    $. yeri dapat terasa seperti terbakar

    4

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    5/26

    tetapi tanpa nyeri retrosternal

    ". yeri biasanya dipi!u atau dihilangkan

    dengan makanan tetapi timbul saat

    puasa

    3. Kadang-kadang timbul bersamaan

    dengan sindrom postprondial

    2.2 E!idemi/gi

    Dispepsia merupakan salah satu masalah pen!ernaan yang paling umum

    ditemukan. Dialami sekitar "0%-30% populasi di dunia setiap tahun.$,3

    erdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bah#a $7-30% orang

    de#asa pernah mengalami hal ini dalam beberapa hari. 8anya sebagian ke!il

    terdokumentasi penyebab organiknya, sehingga diasumsikan sebagian besar

    adalah dispepsia )ungsional. Data di negara barat menunjukkan angka pre*alensi

    dispepsia berkisar -'$%, tapi hanya $0-"0% yang men!ari pertolongan medis.

    9ngka insidens dispepsia diperkirakan antara $-:%.$ Data Depkes tahun "00'

    menempatkan dispepsia di urutan ke $7 dari da)tar 70 penyakit dengan pasien

    ra#at inap terbanyak di ndonesia dengan proporsi $,3%. ada dispepsia

    )ungsional, umur penderita dijadikan pertimbangan sering ditemukan pada usia

    diatas "0 tahun sedangkan dispepsia organik seperti kasus keganasan sering

    ditemukan pada usia diatas '7 tahun. ;anita lebih sering daripada laki-laki."

    2.3 Ei/gi

    e!ara garis besar, penyebab sindroma dispepsia ini dibagi menjadi "

    kelompok, yaitu kelompok penyakit organik dan gangguan )ungsional.

    5

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    6/26

    enyebab Dispepsia$

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    7/26

    Dinding usus mempunyai berbagai reseptor, termasuk reseptor kimia#i,

    reseptor mekanik, dan nociceptor. erdasarkan studi, tampaknya kasus

    dispepsia ini mempunyai hipersensiti*itas *iseral terhadap distensi balon

    di gaster atau duodenum. agaimana mekanismenya belum dipahami.

    enelitian dengan menggunakan balon intragastrik mendapatkan hasil

    pada 70% populasi dengan dispepsia )ungsonal sudah timbul rasa nyeri

    atau tidak nyaman di perut pada in)lasi balon dengan *olume yang lebih

    rendah dibandingkan *olume yang menimbulkan rasa nyeri pada populasi

    kontrol.

    e. Dis)ungsi autonom

    Dis)ungsi persara)an *agal diduga berperan dalam hipersensiti*itas

    gastrointestinal pada kasus dispepsia )ungsional. 9danya neuropati *agal

    juga diduga berperan dalam kegagalan relaksasi bagian proksimal

    lambung #aktu menerima makanan sehingga menimbulkan gangguan

    akomodasi lambung dan rasa !epat kenyang.

    ). 9kti*itas mioelektrik lambung

    9danya disritmia mioelektrik lambung pada pemeriksaan

    elektrogastrogra)i dilaporkan terjadi pada beberapa kasus dispepsia

    )ungsional, tapi hal ini bersi)at inkonsisten.

    g. 8ormonal

    eran hormonal belum jelas dalam patogenesis dispepsia )ungsional.

    Dilaporkan adanya penurunan kadar motilin yang menyebabkan gangguan

    motilitas antroduodenal. Dalam beberapa per!obaan, progesteron,

    estradiol, dan prolaktin mempengaruhi kontraktilitas otot polos dan

    memperlambat #aktu transit gastroitestinal.

    h. Diet dan )aktor lingkungan

    9danya intoleransi makanan dilaporkan lebih sering terjadi pada kasusdispepsia )ungsional dibandingan kasus kontrol.

    i. sikologis

    9danya stres akut dapat mempengaruh )ungsi gastrointestinal dan

    men!etuskan keluhan pada orang sehat. Dilaporkan adanya penurunan

    kontraktilitas lambung yang mendahului keluhan mual setelah stimulus

    stres sentral. Korelasi antara )aktor psikologis stres kehidupan, )ungsi

    autonom, dan motilitas tetap masih kontro*ersial. 2idak didapatkan

    kepribadian yang karakteristik untuk kelompok dispepsia )ungsional ini

    7

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    8/26

    dibandingan kelompok kontrol, #alaupun dilaporkan dalam studi terbatas

    adanya ke!enderungan masa ke!il yang tidak bahagia, adanya sexual

    abuse atau adanya gangguan psikiatrik pada kasus dispepsia )ungsional.

    2.5 An-mne,i, d-n Pemeri,--n +i,i

    9namnesis

    asien dengan keluhan dispepsia diperlukan anamnesis lengkap

    diantaranya berapa sering terjadi keluhan dispepsia, sejak kapan terjadi keluhan,

    adakah berkaitan dengan konsumsi makanan, konsumsi obat tertentu dan akti*itas

    tertentu dapat menghilangkan keluhan atau memperberat keluhan, adakah na)su

    makan menghilang, muntah, muntah darah, 9 berdarah, batuk atau nyeri dada.

    asien juga ditanya ada konsumsi obat > obat tertentu, atau dalam masa

    terdekat pernah operasi saluran !erna, ada ri#ayat penyakit ginjal, jantung atau

    paru. /i#ayat minum obat termasuk minuman yang mengandung alkohol dan

    jamu yang dijual bebas di masyarakat. 8ubungan dengan jenis makanan tertentu

    perlu diperhatikan. 2anda dan gejala ?alarm?&peringatan( seperti dis)agia, berat

    badan turun, nyeri menetap dan hebat, nyeri yang menjalar ke punggung, muntah

    yang sangat sering, hematemesis, melena atau jaundi!e kemungkinan besar adalah

    merupakan penyakit serius yang memerlukan pemeriksaan seperti endoskopi dan +

    atau 45 atau 2!an untuk mendeteksi struktur peptik, adenokarsinoma gaster

    atau esophagus, penyakit ulkus, pankreatitis kronis atau keganasan pankreas

    empedu.

    erlu ditanyakan hal-hal yang berhubungan dengan stresor psikososial

    misalnya1 masalah anak &meninggal, nakal, sakit, tidak punya(, hubungan antar

    manusia &orang tua, mertua,tetangga, adik ipar, kakak(, hubungan suami-istri,

    pekerjaan dan pendidikan &kegiatan rutin, penggusuran, pindah jabatan, tidak

    naik pangkat(. 8al ini berakibat eksaserbasi gejala pada beberapa orang.asien ulkus peptikum biasanya berumur lebih dari '7 tahun, nyeri

    berkurang dengan men!erna makanan tertentu atau antasid. yeri sering

    membangunkan pasien pada malam hari banyak ditemukan pada ulkus duodenum.

    5ejala eso)agitis sering timbul pada saat berbaring dan membungkuk setelah

    makan kenyang yaitu perasan terbakar pada dada, nyeri dada yang tidak

    spesi)ik &bedakan dengan pasien jantung koroner(, regurgitasi dengan gejala

    perasaan asam pada mulut. ila gejala dispepsia timbul segera setelah makan

    biasanya didapatkan pada penyakit eso)agus, gastritis erosi) dan karsinoma.

    8

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    9/26

    ebaliknya bila mun!ul setelah beberapa jam setelah makan sering terjadi pada

    ulkus duodenum. asien dispepsia non ulkus lebih sering mengeluhkan gejala di

    luar 5, ada tanda ke!emasan atau depresi, atau mempunyai ri#ayat pemakaian

    psikotropik.

    emeriksaan @isik

    emeriksaan )isik untuk mengidenti)ikasi kelainan intra-abdomen atau

    intra lumen yang padat misalnya tumor, organomegali, atau nyeri tekan sesuai

    dengan adanya ransang peritoneal+peritonitis. nspeksi pada distensi, asites, parut,

    hernia yang jelas, ikterus, dan lebam. 9uskultasi pada bunyi usus dan karekteristik

    motilitasnya. alpasi dan perkusi abdomen, perhatikan tenderness, nyeri,

    pembesaran organ dan timpani. emeriksaan tanda *ital bisa ditemukan takikardi

    atau nadi yang tidak regular. 9uskultasi bunyi gallop atau murmur di jantung.

    erhatikan dan lakukan pemeriksaan terhadap ektremitas, adakah terdapat edema

    peri)er dan dirasakan akral hangat atau dingin. Aakukan juga perabaan terhadap

    kelenjar lim)a.

    Bembedakan dispepsia organik dan dispepsia )ungsional $,'

    Dispepsia =rganik Dispepsia @ungsional

    9namnesis

    $. 9danya penyakit organik yang

    menyertai misalnya tukak peptik,

    gastritis, batu kandung empedu, a

    saluran !erna bagian atas

    ". 9danya alarm symtoms seperti

    4sia C77 tahun !new onset", dis)agia

    atau odino)agia yang progresi), rectal

    bleeding or melena, ada ri#ayat

    keluarga yang menderita kanker saluran

    !erna bagian atas, berat badan turun

    C$0% berat badan normal, ada ri#ayat

    keganasan atau operasi pada gaster, ada

    ri#ayat ulkus peptikum, anoreksia+!epat

    kenyang, #aundice, muntah yang

    persisten, anemia atau bleeding ada

    massa di abdomen.

    @

    9danya kelainan intraabdomen

    +intralumen yang padat+tumor, adanya

    9namnesis

    $. 2anpa ada keluhan penyakit somatik+d

    yang menyertai

    ". 5ejala sesuai dengan tipe dispepsia

    - Dispepsia tipe ulkus yang domi

    nyeri epigastrik

    - Dispepsia tipe dismotilitas y

    dominan keluhan kembung, m

    muntah, rasa penuh dan !

    kenyang

    - Dispepsia tipe non-spesi)ik, tiada keluhan yang dominan

    @

    2idak ditemukan kelainan intraabdo

    organomegali

    emeriksaan penunjang

    /adiologi, endoskopi, dan laboratori

    tidak ada kelainan dan dalam batas norm

    3. ersi)at idiopatik

    '. erhubungan dengan )aktor psikososial

    9

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    10/26

    organomegali, ditemukan adanya nyeri

    tekan yang sesuai dengan rangsangan

    peritoneal atau peritonitis

    emeriksaan penunjang

    Dengan radiologi,endoskopi,

    laboratorium memperlihatkan adanya

    gangguan patologis

    2. Di-gn,i,

    Diagnosis dispepsia )ungsional adalah diagnosis yang telah ditetapkan,

    dimana pertama sekali penyebab kelainan organik atau struktural harus

    disingkirkan melalui pemeriksaan. emeriksaan yang pertama dan banyakmembantu adalah pemeriksaan endoskopi. =leh karena dengan pemeriksaan ini

    dapat terlihat kelainan di oesophagus, lambung dan duodenum. Diikuti dengan

    45 &4ltrasonography( dapat mengungkapkan kelainan pada saluran bilier,

    hepar, pankreas, dan penyebab lain yang dapat memberikan perubahan anatomis.

    emeriksaan hematologi dan kimia darah akan dapat mengungkapkan penyebab

    dispepsia seperti diabetes, penyakit tyroid dan gangguan saluran bilier. ada

    karsinoma saluran pen!ernaan perlu diperiksa pertanda tumor.

    2.4 Pemeri,--n !enn6-ng

    ada dasarnya langkah pemeriksaan penunjang diagnostik adalah untuk

    mengidenti)ikasi adanya gangguan organik. emeriksaan laboraturium, radiologi

    dan endoskopi merupakan langkah yang paling penting.$ emeriksaan radiologi,

    yaitu =BD dengan kontras ganda, serologi helicobacter pylori, 45 abdomen,

    dan urea breath test.

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    11/26

    2.8 Pen--/-,-n--n

    trategi penatalaksanaan1"

    a. ila tidak ada alarm symptomsterapi empirik

    b. ila ada alarm symptoms segera lakukan pemeriksaan

    eso)agogastroduodenoskopi &

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    12/26

    5ambar ". enatalaksanaan dyspepsia )ungsional

    5ambar 3. enatalaksanaan Dispepsia @ungsional 2ipe 4lkus

    12

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    13/26

    5ambar '. enatalaksanaan Dispepsia @ungsional 2ipe Dismotilitas

    $. 2erapi umum1

    9. stirahat

    . Diet

    a. eimbang antara karbohidrat, protein, lemak, dan *itamin

    b. angan banyak pantangan

    . Bodi)ikasi gaya hidup

    Bodi)ikasi gaya hidup pada pasien dengan dispepsia )ungsional meliputi1"

    a. Bakan dengan )rekuensi yang sedikit

    b. erhenti merokok

    !. Bengurangi minum alkohol

    d. Bengurangi mengkonsumsi ka)ein

    e. Benghindari makanan yang merangsang

    ). Bempertahankan berat badan yang ideal

    g. $e%iewpengobatan

    13

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    14/26

    ". Bedikamentosa1

    engobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu1$

    a. 9ntasid9ntasida merupakan obat yang paling umum dikonsumsi oleh pasien

    dispepsia, tapi dalam studi metaanalisis, obat ini tidak lebih unggul

    dibandingkan plasebo. 5olongan obat ini mudah didapat dan murah.

    9ntasid akan menetralisir sekresi asam lambung. 9ntasid biasanya

    mengandung a bikarbonat, 9l&=8(3, Bg&=8(", dan Bg triksilat.

    emberian antasid jangan terus-menerus, si)atnya hanya simtomatis, untuk

    mengurangi rasa nyeri. Bg triksilat dapat dipakai dalam #aktu lebih lama,

    juga berkhasiat adsorben sehingga bersi)at nontoksik, namun dalam dosis

    besar akan menyebabkan diare karena terbentuk senya#a Bgl".

    b. 9ntikolinergik

    Kerja obat ini tidak spesi)ik. =bat yang agak selekti) yaitu pirenEepin

    bekerja sebagai anti reseptor muskarinik yang dapat menekan seksresi

    asam lambung sekitar ":-'3%. irenEepin juga memiliki e)ek

    sitoprotekti).

    !. 9ntagonis reseptor 8"

    =bat ini juga umum diberikan pada pasien dispepsia. 4mumnya

    man)aatnya ditujukan untuk menghilangkan rasa nyeri ulu hati. 5olongan

    obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau

    esensial seperti tukak peptik. =bat yang termasuk golongan antagonis

    respetor 8"antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin, dan )amotidin.

    d. enghambat pompa asam !proton pump inhibitor & ''I"

    5olongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir dari

    proses sekresi asam lambung. =bat-obat yang termasuk golongan

    adalah omeperaEol, lansopraEol, dan pantopraEol.

    e. itoprotekti)

    rostoglandin sintetik seperti misoprostol &5

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    15/26

    parietal. ukral)at ber)ungsi meningkatkan sekresi prostoglandin endogen,

    yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi

    mukus dan meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk

    lapisan protekti) !site protecti%e"yang bersenya#a dengan protein sekitar

    lesi mukosa saluran !erna bagian atas &9(.

    ). 5olongan prokinetik

    =bat yang termasuk golongan ini, yaitu sisaprid, domperidon, dan

    metoklopramid. 5olongan ini !ukup e)ekti) untuk mengobati dispepsia

    )ungsional dan re)luks eso)agitis dengan men!egah re)luks dan

    memperbaiki bersihan asam lambung !acid clearance".

    g. sikoterapi

    Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psiko)armaka &obat

    antidepresi dan antianFietas( pada pasien dengan dispepsia )ungsional,

    karena tidak jarang keluhan yang mun!ul berhubungan dengan )aktor

    keji#aan seperti !emas dan depresi.

    2.7 Prgn,i,

    Dispepsia )ungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan

    penunjang yang akurat mempunyai prognosis yang baik.$

    15

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    16/26

    $A$ III

    IL&S#RASI "AS&S

    Ideni-, P-,ien

    ama 1 n.

    4mur 1 $7 tahunenis Kelamin 1 erempuan

    ekerjaan 1 elajar

    tatus 1 elum menikah

    o. B/ 1 ' G" :0

    Basuk / 1 $: Desember "0$"

    ANAMNESIS A9-n-mne,i,

    16

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    17/26

    "e/;-n &-m-

    yeri ulu hati sejak " hari sebelum masuk rumah sakit

    Ri

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    18/26

    Ri

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    19/26

    atas jantung kiri 1 " jari medial AB K J

    9uskultasi 1 bunyi jantung normal, teratur, bising &-(

    - Abdmen1

    nspeksi 1 erut datar, *enektasi &-(

    alpasi 1 yeri tekan epigastrium &H(, nyeri tekan supra pubis &-(

    hepar dan lien tidak teraba, ballotemen &-+-(, tidak ada teraba

    massa.erkusi 1 2impani, shi)ting dullness &-(, nyeri ketok J9 &-+-(

    9uskultasi 1 ising usus &H( ormal

    9 E,remi-,

    9kral hangat

    /e)illing kapiler " detik

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    20/26

    REN)ANA PEMERI"SAAN :

    - emeriksaan kimia darah

    - emeriksaan analisa gas darah

    -

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    21/26

    1 yeri ulu hati &H(, na)su makan kurang, mual &H(, muntah &-(, 9 dan

    9K tidak ada keluhan.

    = 1 2D 1 $"0+:0 mm8g, nadi 1 :'F+mnt, perna)asan 1 $: F+mnt, 1 36,7

    0

    9bdomen1 yeri tekan epigastrium &H(

    9 1 Dispepsia tipe dismotilitas

    1 - J@D /A "0 tetes+mnt

    - njeksi ranitidin "F 70 mg

    - 9ntasid syr 3F $ sdm

    - 9lpraEolam $F 0,"7 mg

    - Domperidon 3F $0 mg

    "0 Desember "0$"

    1 yeri ulu hati berkurang, mual &H(, muntah &-(, 9 dan 9K tidak ada

    keluhan.

    = 1 2D 1 $$0+:0 mm8g, nadi 1 :F+mnt, perna)asan 1 "0 F+mnt, 1 36,' 0

    9bdomen1 yeri tekan epigastrium &H(

    9 1 Dispepsia tipe dismotilitas

    1 - J@D /A "0 tetes+mnt

    - njeksi ranitidin "F 70 mg

    - 9ntasid syr 3F $ sdm

    - 9lpraEolam $F 0,"7 mg

    - Domperidon 3F $0 mg

    "$ Desember "0$"

    21

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    22/26

    1 yeri ulu hati berkurang, na)su makan baik, mual &-(, muntah &-(, 9

    tidak ada keluhan.

    = 1 2D 1 $00+:0 mm8g, nadi 1 :"F+mnt, perna)asan 1 "0 F+mnt, 1 36,$

    0

    9bdomen1 yeri tekan epigastrium &-(

    9 1 Dispepsia tipe dismotilitas

    1 - J@D /A "0 tetes+mnt

    - njeksi ranitidin "F 70 mg

    - 9ntasid syr 3F $ sdm

    - 9lpraEolam $F 0,"7 mg

    - Domperidon 3F $0 mg

    asien diiEinkan pulang

    $A$ IV

    PEM$AHASAN

    ada pasien ini dari anamnesis didapatkan keluhan utama yang memba#a

    pasien datang berobat ke rumah sakit adalah nyeri ulu hati yang semakin berat dan

    terasa menyesak sejak $ hari B/. asien sudah mengeluhkan adanya nyeri ulu

    hati sejak $ tahun B/, keluhan nyeri ulu hati hilang timbul dan tidak menjalar,

    pasien juga merasa mual namun tidak sampai muntah, perut terasa kembung,

    !epat kenyang, rasa perut penuh dan rasa tak nyaman bertambah saat makan.

    Keluhan yang dirasakan pasien ini merupakan kumpulan gejala yang pada

    umumnya ditemukan pada sindroma dispepsia.

    Keluhan sindroma dispepsia yang dirasakan oleh pasien sudah

    berlangsung lebih kurang selam $ tahun terakhir, keluhan bersi)at kronis dan

    sering kambuh, dari anamnesis didapatkan juga bah#a pasien tidak ada melena,

    22

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    23/26

    muntah darah, penurunan , dis)agia, perubahan de)ekasi dan ri#ayat

    keganasan+operasi gaster. 8al ini menyingkirkan diagnosis dispepsia organik dan

    mengarahkan ke dispepsia )ungsional.

    Keluhan pasien yang dominan nyeri ulu hati, mual, muntah, kembung,

    !epat kenyang, perut terasa penuh, dan rasa tak nyaman bertambah saat makan,

    hasil anamnesis ini mengarahkan ke diagnosis dispepsia )ungsional tipe

    dismotiliti. Dari pemeriksaan )isik didapatkan nyeri tekan epigastrium, tidak

    ditemukan kelainan intraabdomen+organomegali, hal ini mendukung ke arah

    diagnosis dipepsia )ungsional.

    ada sindroma dispepsia ini tidak banyak hal-hal penting yang ditemukan

    pada pemeriksaan )isik. emeriksaan )isik yang !ermat lebih ditujukan untuk

    men!ari ada tidaknya kelainan intra abdomen atau intra lumen yang padat

    &tumor(, organomegali, nyeri tekan yang sesuai dengan adanya rangsangan

    peritonial+peritonitis.

    ada pasien ini ditegakkan diagnosis dispepsia )ungsional tipe dismotiliti

    berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan )isik pasien tidak ditemukan adanya

    kelainan organik yang menyertai dan mengarah ke dispepsia )ungsional dengan

    gejala seperti tipe dismotilitas yaitu nyeri ulu hati, kembung, !epat kenyang, perut

    terasa penuh, mual, dan rasa tak nyaman bertambah saat makan, namun diagnosis

    pasti diperlukan pemeriksaan penunjang yaitu endoskopi.

    9namnesis dan pemeriksaan )isik pada pasien dispepsia yang belum

    diin*estigasi terutama harus ditujukan untuk men!ari kemungkinan adanya

    kelainan organik sebagai kausa dispepsia. asien dispepsia dengan alarm

    symptoms kemungkinan besar didasari kelainan organik. 2ermasuk alarm

    symptons se!ara umum, yaitu1 &$(dis)agia, &"( weight loss &3( bukti perdarahan

    saluran !ema &hematemesis, melena, hematokheEia, anemia de)isiensi besi, atau

    fecal occult blood" atau &'( tanda obstruksi saluran !erna atas &muntah, perut

    terasa !epat penuh(. asien dengan alarm symptoms perlu dilakukan endoskopi

    segera untuk menyingkirkan penyakit tukak peptik dengan komplikasinya, 5

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    24/26

    ada pasien ini tidak ditemukan adanya alarm symptoms. /asa perut yang

    !epat penuh pada pasien ini bukanlah suatu tanda obstruksi saluran !erna namun

    pada pasien dengan dispepsia )ungsional terjadi perlambatan pengosongan

    lambung sehingga pasien merasa perutnya !epat penuh. ada pasien tidak terdapat

    keluhan nyeri menelan, muntah dan perubahan pola 9 ini dapat menyingkirkan

    diagnosis banding )astroesophageal $eflux Disease&5

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    25/26

  • 7/23/2019 Case ipd ema 1

    26/26

    ". 2bm al!aneus =nline. Dispepsia. "00GL http1++###.tbm!al!aneus.org

    [diakses : anuari "0$0].

    3. Mainal, 9ndi. indroma Dispepsia. ekanbaru1 @K 4/L "00G.

    '. Djumhana 98. $ecent +anagement of Dyspepsia. andung 1@K

    4npad."0$$

    7. Bansjoer 9, dkk. Kapita elekta Kedokteran. akarta1 @K 4L "00$.

    6. 5eeraerts . @un!itional dyspepsia1 past, present, and )uture.

    5astroentereol "00:L '31 "7$-"77.

    . 2arigan . erbedaan Depresi pada asien Dispepsia @ungsional dan

    Dispepsia =rganik. Bedan1 @K 44L "003

    26